Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN KESEHATAN AIR

MANAJEMEN KESEHATAN IKAN


PADA TAHAP PEMBESARAN IKAN LELE

Dibuat Oleh:
DINDA ARNANDA PUTRI
NIM 3202108029
KELAS 3B

PRODI BUDIDAYA PERIKANAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2023
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................................1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT.......................................................................................................2
1.1.1 Tujuan............................................................................................................................2
1.1.2 Manfaat.........................................................................................................................2
BAB 2.....................................................................................................................................................3
2.1 Manajemen Kesehatan Ikan..................................................................................................3
2.2 Penerapan Biosecurity...........................................................................................................4
2.3 Jenis penyakit yang menyerang.............................................................................................4
2.4 Penanganan dan pengobatan penyakit.................................................................................6
2.5 Pustaka..................................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................7
3.1 Waktu Dan Tempat................................................................................................................7
3.2 Alat Dan Bahan......................................................................................................................7
BAB IV....................................................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................................8
4.1 HASIL......................................................................................................................................8
4.1.1 Kartu Patologi................................................................................................................8
4.1.2 Kualitas Air.....................................................................................................................9
4.1.3 Penerapan Biosecurity...................................................................................................9
4.1.4 Jenis dan Gejala Penyakit...............................................................................................9
4.1.5 Pencegahan, penanganan dan Pengobatan...................................................................9
4.2 PEMBAHASAN......................................................................................................................10
4.2.1 Penerapan Biosecurity.................................................................................................10
4.2.2 Jenis Penyakit yang Menyerang...................................................................................10
4.2.3 Pencegahan, Penanganan, dan Pengobatan Penyakit.................................................11
BAB V...................................................................................................................................................12
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Penyakit ikan merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh para pembudidaya
karena berpotensi menimbulkan kerugian yang sangat besar. Kerugian yang terjadi dapat
berupa peningkatan kematian ikan. Selain itu, serangan penyakit dapat menyebabkan
penurunan kualitas ikan sehingga secara ekonomis berakibat pada penurunan harga jual
(Mariyono, 2002). Timbulnya penyakit pada ikan yang umumnya terjadi karena adanya
interaksi antara ikan, patogen dan lingkungan (Sari, 2012).

Pada berbagai sistem budidaya perikanan, penyakit pada ikan budidaya banyak
disebabkan oleh jamur, parasit, virus dan bakteri (Sumino, 2013). Berkaitan dengan
permasalahan tersebut, perlu adanya alternatif bahan obat yang lebih aman yang dapat
digunakan dalam pengendalian penyakit ikan. Salah satu alternatifnya adalah dengan
menggunakan tumbuhan obat tradisional yang bersifat antibakteri. Beberapa keuntungan
menggunakan tumbuhan obat tradisional antara lain relatif lebih aman, mudah diperoleh,
murah, tidak menimbulkan resistensi, dan relatif tidak berbahaya terhadap lingkungan
sekitarnya (Prayogo, 2011).

Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi infeksi bakteri pada
ikan adalah daun ketapang (Terminalia catappa L.). Tumbuhan ketapang (Terminalia
catappa L.) merupakan salah satu tumbuhan anggota suku Combretaceae yang berasal
dari Asia Tenggara, khususnya kepulauan-kepulauan Melayu. Nilai guna dari tumbuhan
ini sangat banyak, salah satunya sebagai antibakteri (Tempemawa, 2016).n resistensi, dan
relatif tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya (Prayogo, 2011).
Penyakit ikan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan,
baik secara langsung maupun tidak langsung (Sachlan 1972 dalam Afrianto dan
Liviawaty, 1992). Penyakit ikan tidak timbul sebagai kejadian mandiri tanpa adanya
dukungan dari faktor lain tetapi merupakan hasil interaksi anatara jasad penyebab penyakit
itu sendiri dan kondisi lingkungan hidupnya. Interaksi yang tidak serasi ini menyebabkan
stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan
akhirnya mudah diserang oleh penyakit (Afrianto dan Liviawaty, 1992). Masalah penyakit
yang ada di kalangan budidaya tidak bisa hanya di abaikan begitu saja. Salah satu penyakit
yang saling menyerang pembesaran ikan lele sangkuriang ialah penyakit Aeromonas
hydrophila.

1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT

1.1.1 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah :


1. Mengetahui cara memanajemen kesehatan ikan
2. Mengetahui masalah dan solusi penyakit yang menyerang pada ikan lele
3. Mengetahui cara mencegah penyakit pada pembesaran ikan lele
4. Untuk mempermudah pembesaran ikan lele dalam melakukan diagnosa penyakit
yang diderita ikan lele dan memberikan informasi cara penanganannya

1.1.2 Manfaat

Manfaat dari praktikum ini adalah :


1. Dapat mencegah terjadinya penyakit yag menyerang pada ikan
2. Meningkatkan keterampilan pada mahasiswa
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi ikan yang terserang penyakit

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Kesehatan Ikan

Penyakit adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Timbulnya serangan penyakit itu
merupakan hasil interaksi yang tidak serasi ini menyebabkan stress pada ikan, sehingga
mekanisme pertahanan diri yang memilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah
diserang penyakit. (Ghufran M.H., et al 2004)
Penyakit ikan merupakan problem utama yang dihadapi oleh pembudidaya.
Karena kesulitan diagnosa, implementasi penanganan dan pengobatan yang tepat serta
identifikasi penyebab. Kerugian ekonomis bagi para pembudidaya cukup terasa baik
karena hilangnya produksi akibat kematian dan pertumbuhan ikan yang lambat atau
biaya pengobatan yang tinggi. Umumnya, stres menyebabkan turunnya kemampuan daya
tahan ikan dan dianggap sebagai salah satu penyebab utama penyakit ikan dalam sistem
budidaya yang intensif. Namun demikian, stres pada ikan yang dibudidayakan bisa
dihindari atau dicegah. Banyak penelitian menunjukkan bahwa ikan yang sehat tidak
mudah terinfeksi oleh patogen, sementara ikan yang lemah akan mudah terinfeksi
(Woynarovich dan Horvath, 1980).
Manajemen kesehatan ikan pada PBL pembesaran ikan lele dengan cara
mengkarantina ikan ikan yang terserang penyakit atau ikan yang terluka akibat
perkelahian sesama ikan lele, mengganti air agar kualitas air tetap baik yang dilakukan
selama dua minggu terakhir.

3
2.2 Penerapan Biosecurity

Biosecurity merupakan suatu langkah strategis untuk mengendalikan penyakit


(FAO, 2010; Palić et al., 2015). Langkah tersebut memberikan efek positif yaitu dengan
tidak adanya kejadian penyakit Vibriosis yang mematikan bagi benih udang dan tidak
terdeteksinya agen penyakit AHPND pada unit usaha sehingga kegagalan panen dapat
dihindari. Pentingnya penerapan biosecurity yang dilakukan secara konsisten dan ditaati
oleh semua personil di unit pembenihan sangat mendukung keberhasilan pengendalian
penyakit.
PBL pembesaran ikan lele menerapkan keaamanan dengan memasang pagar
disamping bak terpal, memasang jaring pada bak terpal agar tidak diganggu oleh hewan
lain, diusahan tetap menjaga kebersihan tangan saat pemberian pakan dengan cara
mencuci tangan.

2.3 Jenis penyakit yang menyerang

Ada beberapa jenis penyakit menyerang pada ikan, penyakit bawaan atau
penyakit keturunan yang diturunkan oleh indukan ataupun penyakit yang terjadi karena
adanya organisme lain seperti jamur, bakteri, virus. Ikan yang stress juga bisa menbuat
ikan menjadi sakit dan mudah terserang penyakit lainnya maka dari itu perlu adanya
memanajemen kesehatan ikan dengan cara mejaga kualitas air.
Selama di PBL pembesaran ini dari hasil observasi kami tidak ada tanda tanda
terjadinya penyakit yang disebabkan virus, bakteri, maupun jamur namun adanya
kanibalisme. Kanibalise juga bisa terjadi karena jumlah pakan yang kurang saat
diberikan kepada ikan, keterlambatan yang cukup lama saat pemberian pakan dapat
memicu terjainya kanibalisme sesama ikan lele tersebut. Juga terjadinya perkelahian
sehingga ada beberapa ikan yang terluka akibat perkelahian tersebut.
Beberapa penyakit salah satunya adalah parasit
a). White spot atau bintik putih, parasit ini merupakan protozoa berbentuk bulat/oval
berdiameter 50- 1000 mm, memiliki silia dan inti sel berbentuk seperti tapak kuda
dibawah mikroskopis. Parasit ini sangat ganas, pada infeksi berat dapat menyebabkan
kematian hingga 100% dalam tempo beberapa hari. Parasit ini menginfeksi semua jenis
ikan air tawar terutama benih ikan.
Ciri-Cirinya:
1. Nafsu makan menurun dan gelisah.

4
2. Menggosok-gosokkan badan pada benda disekitarnya.
3. Frekwensi pernapasan meningkat (mengap-mengap) dan ikan sering berkumpul
di air masuk.
4. Secara visual terdapat bintik putih (parasit) pada kulit, sirip, dan insang ikan.
Cara Penangannya :
a. Pencegahan : Dengan mempertahankan kualitas air terutama suhu stabilisasi
suhu air ≥ 29oC selama 2 minggu minimal. Pemberian unsur immunostimulan
(misalnya penambahan vitamin C pada pakan) secara rutin selama pemeliharaan.
Meningkatkan frekwensi pergantian air untuk kolam darat. Memindahkan atau
mengangkat ikan yang telah terserang penyakit agar tidak menginfeksi ikan
lainnya. b. Pengobatan : Dengan perendaman menggunakan larutan garam dapur
pada kosentrasi 500- 10.000 mg/L selama 24 jam dan dilakukan pengulangan
setiap 2 hari. Dengan bahan herbal yaitu perendaman dengan bawang putih yang
telah dihaluskan dengan perbandingan 25 mg/L. Perendaman menggunakan daun
papaya dengan cara menghaluskan daun papaya sebanyak 2 gr kemudian
dilarutkan dalam 100 ml air dan direndam ikan sakit selama 1 jam. Perendaman
menggunakan daun sirih dengan cara mencampurkan 2 gr ekstrak daun sirih
kedalam 60 ml air, kemudian dilakukan perendaman selama 12 jam.
b). Parasit Trichodina sp atau penyakit gatal, Perasit ini merupakan protozoa dari
golongan ciliata, berbentuk bundar, simetris, dan terdapat di ekosistem air tawar,
payau dan laut. Trichodina sp. Berukuran 45-78 µm. Parasit ini sering menginfeksi
organ kulit, sirip dan insang ikan, parasit ini sering didapati di benih ikan tetapi tidak
menutup kemungkinan parasit ini dapat menyerang indukan ikan.
Ciri-Cirinya:
Warna tubuh pucat, nafsu makan menurun, gelisah dan pergerakan lamban.
Menggosok-gosokkan badan pada benda disekitarnya (gatal). Frekwensi pernapasan
meningkat dan sering melompat-lompat ke permukaan. Iritasi kulit, produksi lender
berlebihan sehingga lender di kulit berwarna kecoklatan atau kebiruan. Sirip rusak
dan menguncup atau rontok.
Cara Penangannya :
a. Pencegahan : Dengan mempertahankan kualitas air terutama suhu stabilisasi suhu
air ≥ 29oC. Mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan
frekwensi pergantian air untuk kolam darat. Memindahkan atau mengangkat ikan
yang telah terserang penyakit agar tidak menginfeksi ikan lainnya. b. Pengobatan :
Dengan perendaman menggunakan larutan garam dapur pada kosentrasi 500-
10.000 mg/L selama 24 jam. Dengan bahan herbal yaitu perendaman dengan
bawang putih yang telah dihaluskan dengan perbandingan 25 mg/L.

5
2.4 Penanganan dan pengobatan penyakit

Ikan yang terkena penyakit harus segera diberi tindakan agar tidak dapat
menularkan pada ikan yang lainnya. Pada pembesaran ikan lele ini penanganan yang
kami lakukan adalah dengan cara memisahkan atau engkarantina ikan yang sakit atau
ikan yang terluka akibat berkelahi atau pengkanibalismean tersebut. Mengganti air
secara berskala saat melakukan sampling selama dua minggu sekali, memberikan
probiotik seperti garam, mulase, dan EM4 pada air. Menjaga ikan budidaya selalu
berada dalam keadaan yang optimal (kepadatan ikan yang tepat, kualitas air yang
baik, prosedur budidaya yang benar).

2.5 Pustaka

https://www.studocu.com/id/document/universitas-syiah-kuala/
agribisnis-peternakan-dan-perikanan/laporan-kesehatan-ikan/44645871
https://mil.pasca.undip.ac.id/wp-content/uploads/2021/11/8.-Atik-
Lestantun-53-58.pdf
https://mil.pasca.undip.ac.id/wp-content/uploads/2021/11/8.-Atik-
Lestantun-53-58.pdf
https://horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers14-
02/010055590.pdf
https://www.acehtengahkab.go.id/media/2022.08/
manajemen_kesehatan_ikan1.pdf

6
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat

Waktu pelaksaan PBL pembesaran dilaksanakan pada hari kamis 14


oktober 2022 – 12 Januari 2023 pukul 7:00 WIB. Yang dilaksanakan
diworksop budidaya perikanan Politeknik Negeri Pontianak.

3.2 Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan saat melakukan PBL pembesaran ikan lele adalah; PH,
aerator, pompa air, seser, waring, dan wadah

Bahan yang dilakukam saat melakukan PBL pembesaran ikan lele adalah; EM4,
garam, air
No Nama Alat Kegunaan dan Fungsi
Alat yg digunakan
1 PH Untuk mengatur derajat keasaman air
2 Wadah Sebagai tempat pemeliharaan ikan
3 Waring Media keluar masuknya udara
4 aerator Sebagai oksigen tambahan didalam air
5 Seser Membantu mempermudah menangkap ikan
Bahan yg digunakan
1 EM4 Meningkatkan bakteri penguraian bahan
organik, menekankan pertumbuhan patogen
penyakit
2 Garam Dapat menekankan pertumbuhan penyakit,
dapat mengendalikan parasit didalam air
3 Air Menjadi mdia bagi ikan
4 Obat Mengobati penyakit pada ikan

3.3 Prosedur Kerja

7
Pertama-tama kami mengidentifikasi ikan yang terserang penyakit apa
penyebabnya dan bagaimana cara menanggulanginya, kemudian mengkarantina atau
memisahkan ikan yang terserang penyakit tersebut dan memindahkannya kewadah
yang lain dan memberikan aerator dan menigisi air kedalam wadah tersebut,
meberikan obat berubapa herbal maupun obat pakan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

4.1.1 Kartu Patologi


KARTU PATOLOGI
Hari/Tanggal : 30 Januari 2023
Nama spesies : Clarias sp Nama umum: Lele Sangkuriang
Asal ikan : Benih Supadio Densitas ikan: 5 – 6 cm
Metode budidaya : Pemeliharaan bak terpal
Jenis makanan : Pelet
Jumlah ikan yang mati : 4 ekor Waktu kejadian: 30 November 2022

Gejala klinis yang ditemukan pada ikan: luka pada tubuh ikan seperti kepala, badan,
ekor. Ketika diberikan pakan, ikan tidak memiliki nafsu makan seperti pada saat awal
ikan belum sakit, ikan tidak aktif dan terlihat lebih lemas.
Kondisi lingkungan: karena PBL pembesaran ini menggunakan bak terpal yang
dimana dilakukan diluar ruangan maka otomatis ikan lebih sering terkena sinar
matahari dan kualitas airnya subur karena airnya banyak mengandung plankton.

Berikut merupakan foto ikan yang luka luka dan mati

8
4.1.2 Kualitas Air
Tabel 1. Pengukuran Parameter Kualitas Air
Ph 6
Suhu 28,5 °C

4.1.3 Penerapan Biosecurity

Tabel 2. Penerapan Biosecurity


1. Pemagaran
2. Sterilisasi wadah
3. Sanitasi lingkungan
4. Pemasangan jaring

4.1.4 Jenis dan Gejala Penyakit

Tabel 3. Jenis dan Gejala


Jenis Penyakit Gejala
Terdapat luka pada sebagian tubuh Naafsu makan berkurang, pergerakan
lambat

4.1.5 Pencegahan, penanganan dan Pengobatan

9
Tabel 4.
Pencegahan Penanganan Pengobatan
1. Grading 1. Memisahkan atau 1. Perendaman
2. Mengganti air mengkarantina 2. Pencampuran obat
secara berskala ikan yang sakit ke pakan
3. Pemberian 2. Pemberian aerator
probiotik 3. Pemberian pakan
tambahan

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Penerapan Biosecurity

- Pemagaran
Pemagaran dilakukan disekitar bak terpal bertujuan agar tidak mudah
dimasuki oleh hewan hewan lain, pemagaran dibuat dengan menggunakan
bahan kayu dan dibuat langsung oleh kelompok PBL pembesaran.
- Sterilisasi wadah
Sterilisasi adalah upaya pemusnahan mikroorganisme seperti virus,
bakteri, spora, dan lain-lain. Kegiatan sterilisasi wadah budidaya dapat
dilakukan dengan pemberian larutan klorin dengan cara mengaktifkan sistem
aerasi selama 24 jam. Mengendapkan air didalam bak terpal.
- Sanitasi lingkungan
Untuk mencegah masuknya wabah penyakit kedalam lingkungan
budidaya atau mencegah me luasnya wilayah yang terkena serangan penyakit
maka harus dilakukan beberapa tindakan pencegahan antara lain melalui
sanitasi wadah/tempat budidaya seperti bak ataupun kolam, alat alat yang
dipakai, ikan yang dipelihara sertalingkungan tempat keguatan budidaya itu
berlangsung (Menurut Abdullah A,.Pi,MMA).
- Pemasangan jaring
Pemasangan jaring dilakukan untuk menjaga ikan tetap aman dari hewan
hewan lain.

4.2.2 Jenis Penyakit yang Menyerang


Luka pada sebagian tubuh ikan: ikan mengalami luka luka diakibatkan
berkelahi satu sama lain dan juga terjadi pengkanibalismean umumnya
adanya pengkanibalismean tersebut karena kurangnya pemberian pakan yang
didapatkan oleh ikan dan keterlambatan yang cukup lama saat pemberian
pakan. Gejala yang dirasai oleh ikan adalah kurangnya aktivitas pada ikan,
ikan mulai lemas dan dan pergerakan ikan lambat. Keterlambatan pemberian

10
pakan atau kurangnya pemberian pakan itulah yang membuat ikan lele satu
sama lain berebut makanan dan berkelahi.

4.2.3 Pencegahan, Penanganan, dan Pengobatan Penyakit


- Grading
Grading merupakan kegiatan menyeleksi atau memisahkan ikan lele sesuai
dengan ukuran yang diinginkan. Tujuan dilakukan grading ini adalah untuk
mendapatkan keseragaman ukuran ikan serta untuk mengurangi kanibalisme
dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi pemberikan pakan.
- Mengganti air
Pergantian air secara rutin sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan
lingkungan, pergantian air tidak dilakukan pembuangan air secara keseluruhan
melainkan dengan cara mengurangi air secara 30%, ini dikarenakan dapat
menekan ikan tetapi juga akan membuat kolam kembali ke titik awal dan
siklus nitrogen harus membangun kembali dirinya sendiri dari awal. Jika
sistem kolam mengalami masalah yang membutuhkan lebih dari 30% lebih
baik melakukan perubahan berulang setiap 24-48 jam daripada mengubah
volume yang lebih besar sekaligus.

4.2.4 Kualitas Lingkungan


Kualitas air yang menurun akan menyebabkan terkumpulnya bekas pakan,
bahan organik, dan zat berbahaya lainnya. Kualitas air juga termasuk kedalam
kualitas lingkungan karena untuk menjaga kualitas lingkungan tetap terjaga hal yang
harus diperhatikan adalah kandungan oksigen didalam air, suhu air, salinitas air, dan
ph. Semua tersebut bersangkutan dan saling berhubungan membuat lingkungan tetap
terjaga.

11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan PBL pembesaran manajemen kesehatan ikan ini


tidak ditemukannya penyakit ikan seperti virus, bakteri maupun jamur yang
disebabkan oleh organisme lainnya melainkan hanya terdapat luka luka pada tubuh
ikan dan terjadinya pengkanibalismean sesama ikan lele ini dikarenakan kurangnya
pemberian pakan dan keterlambatan yang cukup lama saat pemberian pakan.
Penanganan yang kami lakukan adalah dengan cara mengidentikasi terlebih dahulu
ikan yang terserang penyakit ini apa penyebabnya dan bagaimana cara
penanggulangannya, oleh karena di pembesaran ini tidak ditemukannya penyakit
yang disebabkan organisme lain maka kami menyimpulkan bahwa ikan ikan yang
terluka ini disebabkan oleh pengkanibalismean dan saling menyerang dan kami
melakukan pengkarantinaan atau pemisahan kewadah lain kepada ikan yang luka
luka ini dan memberikan aerator kepadawadah sebagai alat oksigen tambahan.

5.2 SARAN

Sebaiknya pada saat melakukan PBL pembesaran ini diharapkan agar pembaca atau
mahasiswa lebih banyak berkoordinasi kepada penanggug jawab atau pembimbing
agar pelaksanaan PBL tetap berjalan secara teratur dan baik.
Memberi pakan kepada ikan lebih teratur karena berhubungan sanat penting dalam
keberhasilan pembesaran ikan lele.
Lebih memperhatikan kualitas air atau kualitas lingkungan.
Lebih kompak dan saling berkerjasama sesama kelompok atau tim karena ini juga
berpengaruh dlam keberhasilan PBL agar tidak adanya kesalahan dalam komunikasi.
Tetap mejaga ikan tetap sehat dengar cara menyampling ikan secara berskala yang
ditentukan selama 2 mingguy sekali.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36385488/
PENGARUH_PH_AIR_TERHADAP_KELANGSUNGAN_HIDUP_IK
AN_docx
file:///C:/Users/Acer/Downloads/admin,+JLM+Vol+2+No+1+page+45-
51.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-syiah-kuala/
agribisnis-peternakan-dan-perikanan/laporan-kesehatan-ikan/44645871
https://mil.pasca.undip.ac.id/wp-content/uploads/2021/11/8.-Atik-
Lestantun-53-58.pdf
https://mil.pasca.undip.ac.id/wp-content/uploads/2021/11/8.-Atik-
Lestantun-53-58.pdf
https://horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers14-
02/010055590.pdf
https://www.acehtengahkab.go.id/media/2022.08/
manajemen_kesehatan_ikan1.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai