Vektor Penyakit
Vektor Penyakit
Disusun oleh :
Jihadatul kholilah : H1AP15040
Ghufran Nur Adli Fariz : H1AP20012
Stevany Gracia Dandra : H1AP20055
Tiara Ayoe Andita : H1AP20059
Miftahul Haniyah : H1AP20047
Shella Sharon : H1AP20054
Pembimbing :
dr. Ahmad Azmi Nasution, M. Biomed
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3. Tujuan........................................................................................................2
1.4. Manfaat......................................................................................................2
1.4.1. Manfaat Bagi Masyarakat.................................................................. 2
1.4.2. Manfaat Bagi Penulis.........................................................................2
1.4.3. Manfaat Bagi Instansi Pendidikan..................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1.1 Jenis-Jenis Vektor Penyakit.................................................................... 4
2.2. Pesisir........................................................................................................5
2.2.1 Definisi Pesisir........................................................................................ 5
2.2.3. Fisiografi Pesisir.................................................................................... 7
2.2.3. Karakteristik Masyarakat Pesisir........................................................... 8
2.2.4. Strategi Pencegahan Penularan dan Perkembangan Vektor Penyakit. 10
2.3 Perkembangan Vektor Penyakit pada Daerah Pesisir dan Pengaruh
Perubahan Iklim................................................................................................. 14
2.4 Strategi Pencegahan Penularan dan Perkembangan Vektor Penyakit.........19
BAB III. KESIMPULAN.......................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 23
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penyakit umum yang ditularkan oleh vector dan vektornya 5
Tabel 2.2 Dampak perubahan iklim terhadap sektor kesehatan 17
v
BAB I. PENDAHULUAN
1
2
Kondisi iklim yang tidak stabil dapat juga menyebabkan efek tidak langsung
terhadap kesehatan manusia, misalnya peningkatan kejadian penyakit pencernaan
akibat kurangnya penyediaan air besih, penyakit malaria, demam berdarah
dengue, chikungunya, dan penyakit yang ditularkan melalui rondent seperti
leptospirosis.6
Secara geografis wilayah Kota Bengkulu terletak antara 300 45’ – 300 59’
Lintang Selatan dan 102°14’ - 102°22’ Bujur Timur dengan luas wilayah 539,3
km2 terdiri dari luas daratan 151,7 km2 dan luas laut 387,6 km2. Sebagian besar
wilayah Bengkulu merupakan lingkungan pesisir pantai yang terbuka dan
berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga gelombang dan arus
berpengaruh besar terhadap kondisi wilayah pesisir.7
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari masyarakat kota Bengkulu
tergolong sebagai masyarakat pesisir yang rentan untuk mengalami penyakit
infeksi yang ditularkan melalui vektor (Vector-Borne Disease) sehingga pada
makalah ini penulis akan membahas tentang perkembangan vektor penyakit pada
daerah pesisir.
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
4
5
Tabel 2.1. Penyakit Umum yang Ditularkan melalui Vektor dan Vektornya
2.2. Pesisir
2.2.1 Definisi Pesisir
Pesisir pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor,
seperti faktor geologi serta faktor kontinental dan kelautan. Pesisir adalah zona
transisi antara komponen terestrial murni dan komponen laut murni di permukaan
6
Bumi. Kerangka geologi termasuk aset stratigrafi dan tektonik suatu daerah dan
biasanya menentukan pembentukan garis pantai berbatu atau dataran pantai
rendah. Daerah pesisir adalah hasil dari proses pertemuan daratan dan lautan yang
bersatu dan saling berinteraksi, yang ditandai oleh beberapa komponen
lingkungan biogeokimia.10
Luas wilayah pesisir tergantung pada struktur geologi yang dicirikan oleh
topografi wilayah yang membentuk wilayah pesisir tersebut. Daerah pesisir sangat
dipengaruhi oleh perubahan iklim terutama akibat pemanasan global. Hal ini
mengakibatkan meningkatnya tinggi permukaan air laut, tinggi gelombang dan
suhu air laut 14.
rupa sehingga tidak dapat diterobos oleh nyamuk dewasa, dan mengubur
barang bekas yang sudah tidak terpakai.20
2.3 Perkembangan Vektor Penyakit pada Daerah Pesisir dan Pengaruh
Perubahan Iklim
Gambar 2.3 Keterkaitan Antara Berbagai Perubahan Lingkungan Global Utama yang
Mempengaruhi Kesehatan Manusia, Termasuk Perubahan Iklim
14
15
Gambar 2.5 . Faktor Risiko Kesehatan menurut Permenkes nomor 35 tahun 2012
Global Vector Control Response (GVCR) 2017–2030 telah disetujui oleh World
Health Organization pada tahun 2017. GVCR ini memberikan panduan strategis
kepada negara-negara dan mitra pembangunan untuk segera memperkuat
pengendalian vektor sebagai pendekatan mendasar untuk mencegah penyakit dan
menanggapi wabah. Untuk mencapai hal ini diperlukan penyelarasan kembali
program pengendalian vektor, didukung oleh peningkatan kapasitas teknis,
peningkatan infrastruktur, penguatan sistem pemantauan dan pengawasan, dan
mobilisasi masyarakat yang lebih besar. Pada akhirnya, hal ini akan mendukung
penerapan pendekatan komprehensif untuk pengendalian vektor yang akan
memungkinkan pencapaian tujuan nasional dan global khusus penyakit dan
berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals) dan Cakupan Kesehatan Universal (Universal Health
Coverage).24
Sekretariat WHO menyediakan panduan strategis, normatif dan teknis untuk
negara-negara dan mitra pembangunan untuk memperkuat pengendalian vektor
sebagai pendekatan mendasar berdasarkan GVCR untuk mencegah penyakit dan
menanggapi wabah. Secara khusus WHO menanggapi penyakit yang ditularkan
melalui vektor dengan:24
1. Memberikan panduan berbasis bukti untuk mengendalikan vektor
dan melindungi masyarakat dari infeksi.
2. Memberikan dukungan teknis kepada negara-negara sehingga
dapat secara efektif mengelola kasus dan wabah.
3. Mendukung negara-negara untuk meningkatkan sistem pelaporan
dan menangkap masalah sebenarnya dari penyakit.
4. Menyediakan pelatihan (peningkatan kapasitas) tentang
manajemen klinis, diagnosis dan pengendalian vektor dengan beberapa
pusat kerja sama di seluruh dunia.
22
Wilayah pesisir merupakan zona transisi antara lautan dan daratan dan
saling berinteraksi. Daerah pesisir sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim
terutama akibat pemanasan global. Hal ini mengakibatkan meningkatnya tinggi
permukaan air laut, tinggi gelombang, dan suhu air laut. Struktur masyarakat
pesisir rata-rata merupakan gabungan karakteristik masyarakat perkotaan dan
pedesaan sehingga mampu membentuk sistem dan nilai budaya yang merupakan
akulturasi budaya.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
25
10. Crossland, CJ. Et. al., The Coastal Zone – a Domain of Global Interactions.
2016. In book: Coastal Fluxes in the Anthropocene (pp.1-37) DOI:
10.1007/3-540-27851-6_1
11. Baxter, Richard & Contet, Alicia & Krueger, Kathryn. 2017. Arthropod
Innate Immune Systems and Vector-Borne Diseases. Biochemistry. 56.
10.1021/acs.biochem.6b00870.
12. Roiz, David & Wilson, Anne & Scott, Thomas & Fonseca, Dina & Jourdain,
Frederic & Müller, Pie & Velayudhan, Raman & Corbel, Vincent. (2018).
Integrated Aedes management for the control of Aedes-borne diseases.
PLOS Neglected Tropical Diseases. 12. e0006845.
10.1371/journal.pntd.0006845.
13. Lautetu, L., Kumurur, V., dan Warouw, F. 2019. Karakteristik Permukiman
Masyarakat Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Bunaken. Jurnal Spasial. Vol
6 (1).
14. Yonvitner, et. al., Pengertian, Potensi, dan Karakteristik Wilayah Pesisir.
2017. Jakarta:Erlangga
15. Fama, A., 2016. Komunitas Masyarakat Pesisir di Tambak Lorok, Semarang.
Sabda. Vol. 11 (2).
16. Wahyudin, Yudi. 2015. Sistem Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat
Pesisir. 10.13140/RG.2.1.2522.6965.
17. Wilson I, A.L., Courtenay, O., Louise A et al. 2020. The importance of
vector control for the control and elimination of vector-borne diseases. PLOS
Neglected Tropical Diseases, pp. 1-31.
18. Dimitra, S. & N. Yuliastuti. 2012. Potensi Kampung Nelayan Sebagai Modal
Permukiman Berkelanjutan di Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas.
Semarang, Jurnal Perencanaan Vol 1 No. 1.
19. Kemenkes. 2018. ASPIRATOR. Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor.
Vol 10 (1).
20. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Pelaksanaan
Pemberantsan Sarang Nyamuk 3M Plus dengan Gerakan Satu Rumah Satu
Jumantik, 1(021), pp. 2–4.
26