Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

UKURAN FREKUENSI DALAM EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Kesehatan Lingkungan


dosen pembimbing: Anwar Arbi, S.Si.,M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 3
Namira simahbengi 2107110040
Rahmawati 2107110069

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH ACEH
TAHUN 2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kita nikmat dan rahmat
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan selawat salam
kepada baginda nabi besar Muhammad SAW. Penghormatan saya kepada Bapak
Anwar Arbi, S.Si.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Epidemiologi Kesehatan Lingkungan,
yang telah memeberikan banyak waktu kepada kami untuk menyusun makalah yang
berjudul “UKURAN FREKUENSI DALAM EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN”
Adapun tujuan pembuatan laporan ini untuk memberitaukan kepada teman-
teman dan pembaca tentang apa itu ukuran frekuensi dalam epidemiologi
lingkungan.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki baik dari segi materi maupun tata bahasa, oleh karena itu kami
memohon maaf bila masih ada kekurangan, kami siap menerima kritik dan saran
untuk diperbaiki makalah ini agar lebih baik lagi.

Banda Aceh, 16 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Manfaat................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
2.1 Definisi Frekuensi dalam Epidemiologi Lingkungan............................................... 3
2.2 Ukuran Frekuensi dalam Epidemiologi Lingkungan ............................................... 3
2.3 Pencemaran Lingkungan........................................................................................ 4
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 6
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Epidemiologi kesehatan lingkungan adalah cabang ilmu yang bertujuan untuk
memahami dampak lingkungan fisik, kimia, biologis, dan sosial terhadap kesehatan
manusia. Salah satu alat penting dalam epidemiologi adalah ukuran frekuensi, yang
mencakup insiden dan prevalensi. Insiden adalah ukuran kejadian penyakit baru
dalam suatu populasi, sementara prevalensi mengukur jumlah kasus yang ada dalam
populasi pada suatu waktu tertentu.

Frekuensi masalah kesehatan adalah keterangan tentang banyaknya suatu


masalah kesehatan yang ditemukan dalam sekelompok manusia yang dinyatakan
dengan angka mutlak, rate atau ratio. Beberapa hal pokok yang harus diperhatikan
dalam melakukan pengukuran frekuensi masalah kesehatah yaitu, mengupayakan
agar masalah kesehatan yang akan diukur hanya masalah kesehatan yang
dimaksudkan saja, mengupayakan agar semua masalah kesehatan yang akan diukur
dapat masuk dalam pengukuran, mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran
adalah dalam bentuk yang memberikan keterangan optimal. Untuk mengetahui
frekuensi masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok orang atau masyarakat
harus di lakukan langkah -langkah sebagai berikut:
1. Menentukan masalah kesehatan, melalui cara:
a. Penderita yang datang berobat ke puskesmas, terutama penyakit
menular yang berbahaya dan dapat menimbulkan wabah penyakit.
b. Laporan dari masyarakat yang datang ke puskesmas
c. Kunjungan rumah dalam rangka perawatan keluarga
2. Penelitian/survei kesehatan
3. Studi kasus

Ukuran frekuensi penyakit merupakan kuantifikasi kejadian penyakit, dengan


mengitung individu yang terinfeksi, yang sakit dan yang meninggal. Ukuran frekuensi
penyakit merefleksikan besar kejadian penyakit (morbiditas) atau kematian karena
penyakit (mortalitas) dalam suatu populasi. Biasanya diukur sebagai suatu rate atau
proporsi. Kesepakatan kecil tentang arti umumnya yang digunakan kata-kata untuk
frekuensi. Jenis ukuran frekuensi penyakit:
a. Insidens (Incidence)
b. Prevalens (Prevalence)
c. Mortalitas (Mortality)
1.2 Manfaat
Ukuran frekuensi dalam epidemiologi lingkungan memiliki manfaat yang
penting untuk memahami dampak lingkungan terhadap kesehatan manusia.
Beberapa manfaat utamanya termasuk:

1
a. Mengidentifikasi Risiko Kesehatan: Ukuran frekuensi membantu mengidentifikasi
tingkat risiko kesehatan yang terkait dengan paparan lingkungan tertentu, seperti
polusi udara atau air.
b. Perencanaan Kebijakan: Data frekuensi dapat digunakan untuk merancang
kebijakan lingkungan yang lebih efektif dalam melindungi kesehatan masyarakat.
c. Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan: Ukuran frekuensi digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas program-program perlindungan lingkungan dan
kesehatan masyarakat.
d. Perbandingan Geografis: Menganalisis frekuensi penyakit di berbagai wilayah
geografis membantu dalam memahami perbedaan lingkungan dan risiko
kesehatan yang terkait.
1.3 Tujuan
Tujuannya adalah untuk memahami sejauh mana masalah kesehatan lingkungan
memengaruhi masyarakat. Beberapa contoh ukuran frekuensi dalam epidemiologi
lingkungan meliputi angka insidensi, angka prevalensi, dan angka mortalitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Epidemiologi kesehatan lingkungan
Epidemiologi kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari dampak
lingkungan terhadap kesehatan manusia. Ukuran frekuensi, termasuk insiden dan
prevalensi, merupakan alat penting dalam mengidentifikasi hubungan antara faktor
lingkungan dan penyakit. Epidemiologi Kesehatan Lingkungan atau Epidemiologi
Lingkungan adalah studi atau cabang keilmuan yang mempelajari faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi timbulnya (kejadian suatu penyakit). Epidemiologi
lingkungan Ilmu yang mempelajari temuan epidemiologi dari sebaran kelainan pada
populasi yang mendapat paparan dari sumber bukan lingkungan kerja dan efek yg
ditimbulkan oleh paparan lingkungan tersebut lebih kecil dari efek yang disebabkan
oleh paparan di tempat kerja.
Berfungsi untuk mengidentifikasi kumpulan masyarakat yang mempunyai
risiko terkena dampak pencemaran yang perlu dilindungi. Memperhitungkan bahan
polutan yang ada di air, udara, tanah dan bahan toksik, pestisida, serta bahan non
biologis lainnya. Tujuan dari epidemiologi lingkungan yaitu Mengidentifikasi,
menganalisis, memprediksi bahaya berbagai pajanan di lingkungan, dan melakukan
pengendalian deng tujuan mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat dan
ekosistem. Mempelajari interaksi dinamis berbagai pajanan atau agen lingkungan
(fisik, radiasi, kimia, biologi, dan perilaku) melalui wahana udara, air, limbah,
makanan dan minuman, vektor atau binatang pembawa penyakit, dan manusia di
lingkungan pemukiman, tempat kerja atau sekolah, TTU maupun perjalanan deng
risiko dampak kesehatan (kejadian penyakit) pada kelompok manusia atau
masyarakat.
Ukuran epidemiologi merupakan pengukuran frekuensi masalah
kesehatan untuk mengetahui keadaan kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat yang mana bermanfaat bagi perencana dan pelaksana program
kesehatan masyarakat dalam mengalokasikan sumber daya yang ada dengan tepat
pada populasi tertentu, dan diperlukan petugas kesehatan untuk menangani
masalah kesehatan.
Epidemiologi kesehatan lingkungan adalah cabang ilmu epidemiologi yang
mempelajari dampak lingkungan fisik, biologis, sosial, dan perilaku terhadap
kesehatan manusia. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis,
dan mengendalikan faktor-faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kesehatan
populasi, serta merancang intervensi untuk mencegah atau mengurangi risiko
penyakit dan masalah kesehatan terkait lingkungan. Epidemiologi kesehatan
lingkungan sering kali terlibat dalam memantau polusi udara, air, keracunan
makanan, penyakit vektor, dan masalah lingkungan lainnya yang dapat memengaruhi
kesehatan masyarakat.

3
2.2 Ukuran Frekuensi dalam Epidemiologi Lingkungan
Dalam epidemiologi kesehatan lingkungan, beberapa ukuran frekuensi
penting meliputi:
a. Insidensi: Insidensi mengukur jumlah kasus baru dari penyakit atau kondisi
kesehatan tertentu dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu.
Misalnya, insidensi keracunan makanan di suatu wilayah selama bulan
tertentu.
b. Prevalensi: Prevalensi adalah persentase individu dalam populasi yang
menderita penyakit atau kondisi kesehatan tertentu pada suatu titik waktu
tertentu. Ini mencerminkan sejauh mana penyakit atau paparan lingkungan
ada dalam populasi pada saat tertentu.
c. Mortalitas: Mortalitas mengukur angka kematian yang disebabkan oleh
penyakit atau faktor lingkungan tertentu dalam suatu populasi. Contoh,
mortalitas akibat polusi udara dalam satu tahun.
d. Morbiditas: Morbiditas mengukur jumlah orang yang sakit atau mengalami
efek kesehatan yang merugikan akibat penyakit atau paparan lingkungan. Ini
mencakup yang tidak fatal dan bisa merusak kualitas hidup.
e. Laju Kejadian: Laju kejadian mengukur jumlah kasus baru dari penyakit atau
kejadian kesehatan dalam satu periode waktu tertentu, sering diukur per
1.000 atau 100.000 orang. Ini membantu dalam membandingkan tingkat
kejadian antarwilayah atau populasi yang berbeda.
f. Rasio Kejadian: Ini adalah perbandingan antara dua laju kejadian yang
berbeda. Misalnya, rasio kejadian keracunan makanan di antara mereka yang
makan di restoran A dan restoran B.
g. Lama paparan: Ukuran ini digunakan untuk menilai sejauh mana individu atau
populasi telah terpapar pada faktor lingkungan tertentu, seperti tingkat
paparan asap rokok selama beberapa tahun.
h. Spesifisitas dan Sensitivitas: Parameter ini mengukur sejauh mana suatu tes
atau indikator dapat mendeteksi penyakit atau paparan lingkungan dengan
benar.
Ukuran-ukuran ini digunakan untuk memahami sejauh mana penyakit
atau faktor lingkungan memengaruhi kesehatan populasi dan membantu
merencanakan tindakan pencegahan atau pengendalian yang sesuai.
2.3 Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Air
Dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP
RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air yang dimaksud dengan Pencemaran Air adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke

4
dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya.

b. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan,
atau merusak properti. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai
macam, antara lain: asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah industri,
limbah rumah tangga dan lain- lain.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan mengubah lingkungan tanah alami, ada dua sumber utama
kontaminasi tanah yaitu kebocoran bahan kimia organik dan penyimpanan
bahan kimia dalam bungker yang disimpan dalam tanah,

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ukuran frekuensi epidemiologi lingkungan adalah alat penting dalam memahami
sejauh mana dampak lingkungan terhadap kesehatan manusia. ukuran frekuensi
epidemiologi lingkungan dapat membantu peneliti dan pembuat kebijakan untuk
mengidentifikasi hubungan antara faktor lingkungan dan kesehatan manusia, serta
merencanakan tindakan pencegahan atau intervensi yang sesuai.

6
DAFTAR PUSTAKA
Porta, M. (2014). A Dictionary of Epidemiology. Oxford University Press.
McMichael, A. J. (1997). Standardized Mortality Ratios and the "Healthy Worker
Effect": Scratching Beneath the Surface. Journal of Occupational and
Environmental Medicine, 39(10), 948-952.
Park, K. (2019). Park's Textbook of Preventive and Social Medicine. Banarsidas
Bhanot Publishers.
Friis, R. H., & Sellers, T. A. (2014). Epidemiology for Public Health Practice. Jones
& Bartlett Publishers.
Pinontoan, Odi R., Oksfriani J. Sumampouw, and Jeini E. Nelwan. Epidemiologi
kesehatan lingkungan. Deepublish, 2019.
Pinontoan, O. R., Sumampouw, O. J., & Nelwan, J. E. (2019). Epidemiologi
kesehatan lingkungan. Deepublish.
PINONTOAN, Odi R.; SUMAMPOUW, Oksfriani J.; NELWAN, Jeini E. Epidemiologi
kesehatan lingkungan. Deepublish, 2019

7
8

Anda mungkin juga menyukai