Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IMAN KEPADA RASUL

DISUSUN OLEH

1. Aldo Ardeal Novebriansyah


2. Aulia Nazarena Safa Kirana
3. Danira Aldama Fauziah
4. Diana Mariana
5. Herlambang Naladerma
6. Herlina Saharani
7. Khoiru Nissa Dwi Tama

GURU PEMBIMBING

H. Badiul Yazid, S.Pd.I

SMAN 01 KESAMBEN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga kami bisa
menyusun makalah Iman Kepada Rasul ini dengan baik serta tepat waktu.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................................ iii

Bab I Pendahuluan ................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

C. Tujuan ........................................................................................................................ 1

Bab II Pembahasan ................................................................................................................ 2

A. Makna Iman kepada Rasul ........................................................................................ 2

B. Jumlah dan Nama-nama Rasul .................................................................................. 2

C. Sifat-sifat bagi Rasul ................................................................................................. 3

D. Tugas para Rasul ........................................................................................................ 5

E. Hikmah Beriman kepada Rasul ................................................................................ 6

Bab III Penutup ..................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 7

B. Saran ........................................................................................................................... 7

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari awal penciptaan manusia yang pertama kali, yakni Nabi Adam as. hingga anak yang
terlahir paling akhir sebelum hari kiamat kelak, seluruhnya memiliki kewajiban untuk
mengabdikan diri menyembah kepada Allah Swt.. Oleh karena itu, Allah Swt. selalu
menurunkan para utusan-Nya kepada setiap generasi manusia untuk menjadi pemimpin dan
membimbing umat manusia menapaki jalan yang benar.

Salah satu tugas seorang utusan-Nya adalah memberikan peringatan akan siksa dan
keburukan yang akan manusia dapat jika mereka memilih untuk tidak beriman kepada Allah
Swt.. Selain itu tugas lainnya adalah memberika kabar gembira kepada manusia akan nikmat dan
kebaikan yang akan mereka peroleh apabila mengabdikan diri mereka kepada Allah Swt. dengan
cara beriman kepada-Nya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sebenarnya makna dari iman kepada Rasul?
2. Ada berapa jumlah serta siapa saja nama-nama Rasul?
3. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh para Rasul?
4. Apa saja tugas para rasul?
5. Hikmah apa yang bisa kita ambil dari beriman kepada Rasul?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui makna sebenarnya dari beriman kepada Rasul.
2. Untuk mengetahu jumlah serta nama-nama Rasul.
3. Untuk mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh para Rasul.
4. Untuk mengetahui tugas para Rasul.
5. Untuk mengetahui hikmar dari beriman kepasa Rasul.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Iman kepada Rasul

Rasul secara etimologi berasal dari akar kata ‫يرسل‬-‫ ارسل‬berarti utusan. Adapun secara
terminologi rasul merupakan manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah berupa suatu syariat
tertentu dan diperintahkan menyampaikan wahyu itu kepada umatnya agar dijadikan pedoman
hidup.

Iman berasal dari akar kata bahasa Arab ‫ايمانا‬-‫يومن‬-‫ امن‬artinya percaya. Adapun menurut
istilah iman merupakan bentuk pengakuan dalam hati, diucapkan secara lisan, dan diamalkan
dengan anggota badan. Iman kepada rasul merupakan rukun iman ke empat dari salah enam
rukun iman yang wajib diimani oleh setiap muslim. Sebagaimana yang telah difirmankan Allah
Swt. sebagai berikut.
ۤ
‫ب الَّ ِذيْٓ اَ ْن َز َل ِم ْن قَ ْب ُل ۗ َو َم ْن يَّ ْكفُرْ بِاهّٰلل ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِ ٖه َو ُكتُبِ ٖه‬
ِ ‫ب الَّ ِذيْ نَ َّز َل ع َٰلى َرسُوْ لِ ٖه َو ْال ِك ٰت‬
‫هّٰلل‬
ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا ٰا ِمنُوْ ا بِا ِ َو َرسُوْ لِ ٖه َو ْال ِك ٰت‬
‫ض ٰلاًل ۢ بَ ِع ْيدًا‬
َ ‫ض َّل‬ َ ‫َو ُر ُسلِ ٖه َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر فَقَ ْد‬

Artinya :

"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi
Muhammad), Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepasa Rasul-Nya, dan kitab yang Dia
turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para
rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat sangat jauh." (Q.S. an-Nisa' [4]: 136)

Keimanan yang benar terhadap para utusan Allah harus mengandung empat unsur pokok.
Unsur pokok tersebut sebagai berikut.

1. Membenarkan berita-berita dan kabar-kabar yang benar (sahih) dari mereka.


2. Beriman bahwasannya risalah yang mereka dapatkan benar-benar risalah yang berasal dari
wahyu Allah Swt.
3. Beriman terhadap nama-nama mereka sebagaimana dicantumkan dalam kita suci Al-Qur'an.
4. Memegang teguh dan beramal dengan syariat rasul yang diutus kepada umat Islam, yaitu
penutup para nabi Rasulullah Muhammad saw.

Para utusan Allah Swt. merupakan orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah Swt.
berupa tingkat keimanan yang kuat. Selain itu, kedudukan dan martabat rasul ditinggikan Allah
Swt.. Para utusan Allah juga mendapatkan jaminan dari Allah Swt. berupa penjagaan dari
pengaruh setan dan kesyirikan.

B. Jumlah dan Nama-Nama Rasul

Ada beberapa hadis yang meriwayatkan tentang jumlah para nabi dan rasul Allah Swt..
Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abu Dzar ra. bahwa Rasulullah saw. ketika ditanya
tentang jumlah para nabi dan rasul, Rasulullah saw. menjawab sebagai berikut.

‫عشر ؛‬
َ ُ
َ‫ثالث مئ ٍة وبضعة‬ ُ ،‫ نعم نب ٌّي ُمكلَّ ٌم‬: ‫ يا رسو َل هللاِ ! ونب ٌّي كان ؟ ! قال‬: ‫قلت‬
: ‫ كم المرسلونَ ؟ ! قال‬: ِ‫ يا رسو َل هللا‬: ‫قلت‬ ُ
‫ج ّمًا غفيرًا‬

2
Artinya:

"Jumlah para nabi itu adalag 124.000 nabi, sedangkan jumlah rasul 315, suatu jumlah yang
sangat banyak sekali." (H.R. Ahmad)

Selain hadis di atas, Tirmidzi juga meriwayatkan hadis dari Abu Dzar ra. Yang menjelas-
kan bahwa Rasulullah saw. ketika ditanya jumlah utusan Allah, beliau menjawab, "Jumlah para
nabi itu adalah 124.000 nabi, sedangkan jumlah rasul 312."

Sedangkan jumlah para nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al-Qur'an berjumlah 25.
Adapun nabi dan rasul tersebut sebagai berikut.

1. Adam as. 11. Yusuf as. 21. Yunus as.


2. Idris as. 12. Ayub as. 22. Zakaria as.
3. Nuh as. 13. Syu'aib as. 23. Yahya as.
4. Hud as. 14. Musa as. 24. Isa as.
5. Saleh as. 15. Harun as. 25. Muhammad saw.
6. Ibrahim as. 16. Zulkilfi as.
7. Luth as. 17. Daus as.
8. Ismail as. 18. Sulaiman as.
9. Ishaq as. 19. Ilyas as.
10. Ya'qub as. 20. Ilyasa as.

Di antara 25 nabi dan rasul tersebut terdapat marah nabi dan rasul yang termasuk ulul azmi yakni
golongan rosul pilihan yang memiliki ketabahan luar biasa. Ulul azmi adalah sebutan bagi utusan
utusan Allah yang memiliki keteguhan dan kesabaran yang luar biasa atas beban yang sangat
berat. Adapun para nabi dan para rasul yang termasuk dalam ulil azmi dalah nabi Nuh as., nabi
Ibrahim as., nabi Musa as., nabi Isa as., serta nabi Muhammad saw..

C. Sifat-Sifat bagi Rasul

1. Sifat Wajib bagi Rasul


a. Siddiq
Siddiq berarti benar yakni setiap apa yang dikatakan oleh setiap rasul adalah benar tidak
mengandung sedikit pun kebohongan.

‫ص ِّد ْيقًا نَّبِيًّا‬ ِ ‫َو ْاذ ُكرْ فِى ْال ِك ٰت‬


ِ َ‫ب اِب ْٰر ِه ْي َم ۗە اِنَّهٗ َكان‬

"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur'an), sesungguhnya dia
adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi." (Q.S. Maryam [19]: 41)

b. Amanah
Amanah memiliki arti dapat dipercaya para nabi dan rasul merupakan orang kepercayaan allah
jadi mustahil jika seorang rasul berkhianat.

َ‫ۚ اِ ْذ قَا َل لَهُ ْم اَ ُخوْ هُ ْم نُوْ ٌح اَاَل تَتَّقُوْ ن‬

‫ۙ اِنِّ ْي لَ ُك ْم َرسُوْ ٌل اَ ِمي ٌْن‬

"Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka,“Mengapa kamu tidak bertakwa.
Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu." (asy-Syu'ara [26]:
106-107)

3
c. Fatanah
Fatonah berarti cerdas. Setiap rasul pasti akan menghadapi kaum yang berbeda-beda dalam
berdakwah. Oleh karena itu setiap rasul memiliki sifat cerdas. Dengan kecerdasan yang dimiliki
para rasul maka misi untuk berdakwah menyebarkan agama allah akan berjalan dengan baik.

‫ت َّم ْن نَّ َش ۤا ۗ ُء اِ َّن َربَّكَ َح ِك ْي ٌم َعلِ ْي ٌم‬


ٍ ‫َوتِ ْلكَ ُح َّجتُنَٓا ٰاتَ ْي ٰنهَٓا اِب ْٰر ِه ْي َم ع َٰلى قَوْ ِم ٖ ۗه نَرْ فَ ُع َد َر ٰج‬

"Dan itulah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.
Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana,
Maha Mengetahui." (Q.S. al-An'am [6]: 83)

d. Tablig
Tablig berarti menyampaikan. Seorang rasul yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan
risalah-Nya. Sehingga sifat tablig sudah seharusnya ada pada diri setiap rasul.

َ‫اس اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْه ِدى ْالقَوْ َم ْال ٰكفِ ِر ْين‬


ِ ۗ َّ‫ك ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫ك َۗواِ ْن لَّ ْم تَ ْف َعلْ فَ َما بَلَّ ْغتَ ِر ٰسلَتَهٗ ۗ َو ُ يَع‬
َ ‫ْص ُم‬ َ ‫ٰيٓاَيُّهَا ال َّرسُوْ ُل بَلِّ ْغ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬
َ ِّ‫ك ِم ْن َّرب‬

'Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau
lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan
Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang kafir." (Q.S. al-Maidah [5]: 67)

2. Sifat Mustahil bagi Rasul

a. Kidzbu
Kidzbu memiliki arti berdusta. Perkataan para rasul Allah adalah kebenaran dan mustahil bagi
mereka untuk berkata dusta atau bohong. Seperti Allah jelaskan di dalam surat a -Najm ayat 2-4:

‫احبُ ُك ْم َو َما غ َٰو ۚى‬


ِ ‫ص‬َ ‫ض َّل‬
َ ‫َما‬

"kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru."

‫ق ع َِن ْالهَ ٰوى‬


ُ ‫َو َما يَ ْن ِط‬

"Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya."

ۙ‫اِ ْن هُ َو اِاَّل َوحْ ٌي يُّوْ ٰحى‬

"Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)."

b. Khianat
Khianat adalah menyelisihi. para rasul tidak mungkin memiliki sifat khianat, karena setiap dari
mereka memiliki sifat amanah.

َ‫ك ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل ه ۚ َُو َواَ ْع ِرضْ ع َِن ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬
َ ۚ ِّ‫ك ِم ْن َّرب‬
َ ‫اِتَّبِ ْع َمٓا اُوْ ِح َي اِلَ ْي‬

"Ikutilah apa yang telah diwahyukan Tuhanmu kepadamu (Muhammad); tidak ada tuhan selain
Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik." (Q.S. ak-An'am [6]: 106)

c. Baladah
Baladah berarti bodoh. seorang rasul mustahil baginya memiliki sifat baladah. Karena setiap
rasul yang berdakwah menyampaikan risalah-Nya membutuhkan strategi dan kecerdasan dalam
menghadapi kaum yang berbeda-beda.

ِ ْ‫ُخ ِذ ْال َع ْف َو َوْأ ُمرْ بِ ْالعُر‬


َ‫ف َواَ ْع ِرضْ ع َِن ْال َجا ِهلِ ْين‬

4
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-
orang yang bodoh." (Q.S. al-A'raf [7]: 199)

d. Kitman
Kitman berarti menyembunyikan sesuatu. Sifat kitman merupakan kebalikan dari tablig.

‫ص ْي ۗ ُر‬ ٌ ۚ َ‫ْب َوٓاَل اَقُوْ ُل لَ ُك ْم اِنِّ ْي َمل‬ ‫هّٰللا‬


َّ ۗ َ‫ك اِ ْن اَتَّبِ ُع اِاَّل َما يُوْ ٰ ٓحى اِل‬
ِ َ‫ي قُلْ هَلْ يَ ْست َِوى ااْل َ ْعمٰ ى َو ْالب‬ َ ‫قُلْ ٓاَّل اَقُوْ ُل لَ ُك ْم ِع ْن ِديْ خَ َز ۤا ِٕىنُ ِ َوٓاَل اَ ْعلَ ُم ْال َغي‬
َ‫ࣖ اَفَاَل تَتَفَ َّكرُوْ ن‬

"Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah


ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu
bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku.” Katakanlah,
“Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan
(nya)?” (Q.S. al-An'am [6]: 50)

3. Sifat Jaiz bagi Rasul

Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat yang sama sebagaimana manusia lainnya. Seperti rasa lapar,
haus, sakit, marah, sedih, tidur, dan memiliki istri. Bahkan rasul tetap meninggal sebagaimana
makhluk ciptaan allah lainnya. Meskipun begitu sifat-sifat jaiz ini tidak mengurangi kedudukan
mereka sebagai rasul pilihan allah.

َ‫ْض فِ ْتنَةً ۗ اَتَصْ بِرُوْ ۚنَ َو َكانَ َربُّك‬ َ ‫اق َو َج َع ْلنَا بَع‬ ‫ْأ‬
ٍ ‫ْض ُك ْم لِبَع‬ ِ ۗ ‫ك ِمنَ ْال ُمرْ َسلِ ْينَ آِاَّل اِنَّهُ ْم لَيَ ُكلُوْ نَ الطَّ َعا َم َويَ ْم ُشوْ نَ فِى ااْل َس َْو‬
َ َ‫َو َمٓا اَرْ َس ْلنَا قَ ْبل‬
‫ص ْيرًا‬ِ َ‫ب‬

"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti
memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai
cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat." (Q.S.
al-Furqan [25]: 20)

4. Sifat Istimewa bagi Rasul

a. Izmaturrasul
Izmaturrasul adalah orang yang maksum, yaitu terlindungi dari dosa dan salah dalam
kemampuan memahami permasalahan agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu allah.

b. Iltizamurrasul
Iltizamurrasul adalah sikap istimewa bagi rasul yang selalu berkomitmen dengan apa yang
mereka ajarkan. Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah.

D. Tugas para Rasul

1. Mengajak kepada ketauhidan


Dimana sesuai dengan firman allah di surat an-Nahl ayat 36 yang menyuruh kita untuk
menyembah Allah dan menjauhi tagut.

2. Memberi kabar gembira dan memberi peringatan


Allah dalam surat an nisa ayat 165 berfirman bahwa Allah mengutus rasul-rasul sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan .

3. Menyampaikan risalah dari Allah


Sesuai dengan firman Allah pada surat al-Maidah ayat 67 yang berisi agar rasul menyampaikan
apa yang diturunkan oleh Allah.

5
4. Sebagai hujah bagi manusia
Di dalam surat an-Nahl ayat 86 Allah mendatangkan nabi Muhammad untuk menjadi saksi atas
mereka.

5. Menunjukkan jalan yang lurus


Disampaikan pada surat al-An'am ayat 90 Allah berfirman agar umat manusia mengikuti
petunjuk (para nabi) yang telah diberi oleh Allah.

6. Menjelaskan kepada umatnya kitab dan hikmah


Allah berfirman dalam surat an-Nahl ayat 44, dimana isi firmannya Allah telah mengutus para
nabi dan rasul dengan membawa kitab.

E. Hikmah Beriman kepada Rasul

1. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik


2. Semakin sempurna keimanannya
3. Menumbuhkan cinta dengan sentiasa mengamalkan ajarannya
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫قُلْ اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحبُّوْ نَ َ فَاتَّبِعُوْ نِ ْي يُحْ بِ ْب ُك ُم ُ َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم ۗ َو ُ َغفُوْ ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬
"Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S.
Ali 'Imran [3]: 31)
4. Terdorong untuk menjadi contoh dan suri tauladan bagi orang lain.
5. Memiliki teladan dalam hidup.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh setiap
umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah berarti adalah kita harus
mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.

Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan
risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya sehingga apa
yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia dibandingkan
dengan manusia lain.

Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga dan patut
dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga memberikan
pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat.

B. Saran

Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan
menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman kepada rasul- rasul allah agar kita
dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia
maupun di akhirat.

7
Daftar Pustaka
Latif Muhammad, Hidayat Saleh Nur. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Surakarta: CV
Grahadi.

Anda mungkin juga menyukai