Anda di halaman 1dari 18

PRODUKSI DUA OUTPUT

DENGAN SATU INPUT


(MAXIMISASI)

JURUSAN AGRIBISNIS, FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
Proses produksi yg menghasilkan lebih dari satu output
Contoh: ● Peternakan: daging, telur, susu, kulit, dll
● Pertanian : padi, jagung, kacang tanah, dll

Dalam hal ini, suatu input tertentu digunakan untuk seluruh


jenis output.
Contoh: ● Modal: - sebagian untuk produksi daging/telur
- sebagian untuk produksi susu/mentega
● Tanah: - sebagian untuk usahatani padi
- sebagian untuk tanaman jagung, kacang
tanah, dll
Jika suatu input X digunakan untuk memproduksi dua
macam output Y1 dan Y2, maka:

Y1 = f (X1│ X2, X3, ...., Xn)


Y2 = g (X1│ X2, X3, ....., Xn)

Keterangan:
Y1 dan Y2 : dua macam output yg dihasilkan
X1 : input variabel yg digunakan
X2,X3,..,Xn : input tetap

Dua output tsb satu sama lain merupakan fungsi yg timbal balik:

Y1 = f (Y2) dan Y2 = g (Y1)

Hal ini berarti output Y1 tergantung kepada output Y2 dan


sebaliknya.
Satu input X dapat digunakan untuk:
(1) Menghasilkan output Y1 saja atau Y2 saja
(2) Menghasilkan kombinasi output Y1 dan Y2

Satu input X untuk menghasilkan output Y1 saja atau Y2 saja

X Y1 Y2
0 0 0
5 18 30
10 31 52
15 42 66
20 50 75
25 55 80
30 58 83
Y1 Y2

Y1 Y2

0 X 0 X
Satu input X untuk menghasilkan kombinasi output Y1 dan Y2

XY1 XY2 Y1 Y2 ∆Y2/∆Y1

0 30 0 83
5 25 18 80 - 0,17
10 20 31 75 - 0,38
15 15 42 66 - 0,82
20 10 50 52 - 1,75
25 5 55 30 - 4,40
30 0 58 0 - 10,00

∆Y2/∆Y1 = Marginal Rate of Production Transformation (MRPT)

MRPT bertanda negatif  artinya jika salah satu output ditambah,


maka output lainnya harus dikurangi
Y2
KKP (Kurva Kemungkinan Produksi)
atau PPC (Production Posibility Curve):
KKPX=30
 adalah kurva yg menunjukkan
hubungan antara suatu output
dgn output lainnya pada suatu
tingkat pemakaian input tertentu

0 Y1
Y2
KKPX=40
Pada penggunaan input
X yg jumlahnya lebih KKPX=30
besar atau lebih kecil
 akan menghasilkan KKPX=20
KKP yg baru
0 Y1
BENTUK-BENTUK KKP
Tergantung hubungan antar output (produk).

1. Produk Bersama (Joint Product)


2 macam output dihasilkan ber-sama2
contoh: kapas dan biji kapas
domba dan bulunya
 tidak ada Daya Desak Marjinal (DDM)

Y2
 setiap dihasilkan output
KKP Produk satu, selalu dihasilkan
Bersama output yg lain
 tidak ada kombinasi
optimum
Y1
0
2. Produk Komplementer

Kenaikan output yg satu, diikuti kenaikan output yg lain pada


pemakaian input tertentu. Daya Desak Marjinal selalu positif.
Y2

Y1
0

3. Produk Suplementer • Kenaikan output yg satu tidak


Y2 diikuti dgn kenaikan output
yg lainnya pada pemakaian
input tertentu.
• Contoh: Home industri yg
dikerjakan di-sela2 tidak
adanya kegiatan usahatani.
Y1
0
4. Produk Bersaing

Kenaikan output yg satu, mengurangi output yg lain


 saat Y1 naik, maka Y2 turun.

DDMY1.Y2 =
-∆ Y2
=
- = (- )
DDM selalu
∆ Y1 + negatif (-)

Contoh: penggunaan lahan untuk menanam jagung dan padi,


 terdapat 3 kemungkinan.

a. Produk bersaing dgn Daya Desak Marjinal (DDM) yg tetap

Y2

KKP dgn DDM tetap


KKP
memiliki slope yg sama

Y1
0
b. Produk bersang dgn DDM yg harga mutlaknya semakin kecil
Y2

KKP dgn DDM yg


KKP semakin mengecil

0 Y1

c. Produk bersaing dgn DDM yg harga mutlaknya semakin besar


Y2

KKP dgn DDM yg


KKP semakin besar

0 Y1
EFISIENSI DAN KOMBINASI OPTIMUM
Kombinasi 2 output pada penggunaan input tertentu.
Syarat :
1. Syarat keharusan : harus diketahui hubungan 2 output (KKP diketahui)
2. Syarat kecukupan : adanya indikator pilihan yg berupa rasio harga
kedua output yg dihasilkan.

Dari KKP didapat DDMY1Y2

Produksi Y2 merupakan fungsi produksi Y1


∂ Y2
Y2 = ƒ (Y1) DDMY1.Y2 = -
∂ Y1
Perhatian :
1) Pada hubungan produk bersama, DDM tidak ada sehingga tidak ada
masalah kombinasi optimum
2) Pada hubungan produk komplementer, DDM selalu positif (+)
sehingga tidak ada masalah kombinasi optimum
3) Pada hubungan produk suplementer, DDM selalu negatif (-)
sehingga tidak ada masalah kombinasi optimum
4) Pada hubungan produk bersaing :
a. Dgn DDM tetap, tidak ada masalah kombinasi optimum.
Keuntungan () maksimum tercapai pada saat menghasilkan 1
output
b. Dgn DDM yg semakin kecil, tidak ada masalah kombinasi
optimum. Keuntungan () maksimum tercapai pada saat
menghasilkan 1 output
c. Dgn DDM yg semakin besar ada masalah dalam
kombinasi optimum.

Selama nilai output yg mendesak lebih besar dari nilai output yg


didesak, maka proses pendesakan masih dapat dilakukan, sampai
suatu keadaan dimana nilai output yg didesak besarnya sama dgn
nilai output yg mendesak.

 - D Y . PY  < D Y . PY Masih dapat dilakukan proses


2 2 1 1
pendesakan sampai pada keadaan:
 - D Y . PY  = D Y . PY
2 2 1 1

DY PY PY
- 2 = 1  DDM = 1
DY PY y 1y2 .
PY2
1 2
CONTOH :

Kombinasi optimum secara tabulasi

Xy1 Xy2 Y1 Y2 ∆Y2/∆Y1

0 30 0 83
18 -3 -0,17
5 25 18 80
-0,38
10 20 31 75
-0,82
15 15 42 66
-1,75
20 10 50 52
-4,40
25 5 55 30
-10,0
30 0 58 0

Ket : jumlah X yg dimiliki 30, ada kemungkinan digunakan untuk


Y1 dan Y2
Bila Py1 = 105 dan Py2 = 60
Berapa Y1 dan Y2 agar tercapai kombinasi optimum
DY 105
Jawab : DDM y . y = - 2
= = 1, 75
1 2 D Y1 60
DDM = 1,75 output yg dihasilkan antara:
Y1 = 42 – 50
Y2 = 52 – 66

MENENTUKAN KOMBINASI OPTIMUM SECARA GRAFIS

Misalkan nilai output (Revenue) adalah R


R = Y1 . Py1 + Y2 . Py2
Y1 = R
 Jika Y1 saja yg dihasilkan: R = Y1 . Py1
Py1

R
 Jika Y2 saja yg dihasilkan: R = Y2 . Py2 Y2 =
Py2
Kemudian dibuat Kurva Isorevenue:
Yaitu tempat kedudukan titik2 kombinasi Y1 dan Y2 yg memiliki
nilai output sama.
Y2
Kurva Isorevenue :
R/Py2 Slope = tg α = R/Py2
Isorevenue R/Py1
Py1
=
Py2

α
0 R/Py1 Y1
Y2
KKP Slope KKP = DDMy1.y2
C
Optimum kurva KKP menyinggung
A
Isorevenue kurva Isovenue
B
• titik A kombinasi optimum
• titik B kombinasi tidak efisien
• titik C kombinasi tidak mungkin tercapai
0 Y1
PENENTUAN KOMBINASI OPTIMUM SECARA MATEMATIS

Misal X adalah input untuk menghasilkan output Y1 dan Y2

X = ƒ ( Y1,Y2 )

Dimana : Py1 adalah harga Y1


Py2 adalah harga Y2

Kombinasi Y1 dan Y2 yg menghasilkan keuntungan maksimum


X = ƒ ( Y1,Y2 )

∂ƒ . ∂ƒ . ∂Y = 0
∂X = ∂Y1 + 2
∂Y1 ∂Y2

∂ƒ . ∂Y ∂ƒ .
= 1 = - ∂Y2
∂Y1 ∂Y2
∂Y2 ∂ƒ/∂Y1
- =
∂Y1 ∂ƒ/∂Y2
Dengan La Grange Multiflier :
Max  = Py1 . Y1 + Py2 Y2 – λ ( ƒ (Y1,Y2) – X )

a. ∂ƒ . ∂ƒ Py1
∂Y1 - λ = 0 λ =
∂Y1 ∂Y1 ∂ƒ / ∂Y1

b. ∂ƒ . ∂ƒ Py2
∂Y2 - λ = 0 λ =
∂Y2 ∂Y2 ∂ƒ / ∂Y2
Py1 = Py2
∂ƒ / ∂Y1 ∂ƒ / ∂Y2

Py1 ∂ƒ / ∂Y1
=
Py2 ∂ƒ / ∂Y2

Kombinasi optimum
∂Y2 ∂ƒ / ∂Y1 Py1
- = =
∂Y1 ∂ƒ / ∂Y2 Py2

Anda mungkin juga menyukai