Anda di halaman 1dari 4

Skenario 2:

Seorang laki-laki 75 tahun dirawat di bangsal geriatric parawatan hari pertama dengan problem
DM tipe II, sepsis dan bronkopneumonia, kondisi penderita pada awal perawatan kesadaran
apatis, vital sign tensi posisi tidur : 140/70 mmHg, posisi duduk : 130/70 mmHg, nadi
100x/menit irregular, RR 28x/mnt dan suhu 38 0c, tidak bisa makan sendiri dengan diet bubur
lunak, ganti pakaian, mandi, alih baring dibantu oleh perawatnya atau keluarganya, BAK
memakai kateter, BAB ngobrok, kedua ekstremitas masih bisa digerakkan. Berapa nilai ADL
(Activity Daily Living) penderita tsb pada awal perawatan?
Indeks katz

Skenario 3 :
Pada kasus di atas setelah 10 hari perawatan di bangsal geriatric kondisi membaik, penderita
sudah bisa makan sendiri, pindah tempat sendiri tanpa bantuan orang lain namun belum bisa
pergi ke akmar sendiri, sehingga untuk BAKnya tetap masih dengan kateter dan BABnya dengan
pispot tetapi penderita sudah bisa merasakan kalau mau BAB dan mandi dimandikan oleh
keluarga atau perawat, berapa nilai ADL penderita setelah perawatan 10 hari?

Skenario 4:
Seorang laki-laki 65 tahun datang ke UGD dengan keluhan tidak bisa kencing sejak tadi pagi,
sebelumnya kata penderita apabila kencing mengejan, setelah dilakukan pemeriksaan RT
dikesankan adanya prostat hipertrophy dan disarankan untuk dilakukan operasi. Keadaan
umum penderita baik, riwayat terkena sakit jantung 5 bulan yang lalu, tanda vital : tensi
150/80mmHg, nadi 80 x/mnt, RR 24 x/mnt dan suhu 37,5 0c. Pemeriksaan fisik jantung tidak
didapatkan tanda-tanda kongestif. EKG : adanya Q patologis/q-s di V1-V3 dikesankan : OMI
anteroseptal, BGA dikesankan normal, LFT dikesankan normal, fungsi ginjal dikesankan
azotemia dan elektrolit hiperkalemi (5,7 mmol). Berapa skor goldman kasus di atas dan risiko
operasi untuk penderita bagaimana !
Skor goldman
Riwayaf
- Infark miokard 6 bulan (skor 0 karena pasien riwayat sakit jantung 5 bulan lali)
- Usia >70 tahun (skor 0 karena pasjen usia 65 tahun)
Pemeriksaan fisik
- Gallop s3/distensi vena jugularis (skor 0)
- Stenosis aorta (skor 0)
EKG
- VES >5x/menit (skor 0)
- Irama bukan sinus (skor 0)
Faktor Lain :
- Kondisi medik buruk (K<3meq, HCO3<20meq). Insuffisiensi ginjal, BGA abnormal, LFT
abnormal, bedridden).
- Operasi intrathoraks / intraperitonium / aorta.
- operasi darurat

Skenario 5 :
Seorang wanita 72 tahun datang dengan keluhan BAB darah segar, sehingga penderita
merasakan badan lemas, oleh keluarganya dibawa ke UGD RS, sebelumnya kata penderita sudah
sering mengeluh BAB darah namun hanya sedikit-sedikit disertai keluarnya benjolan dari
lubang dubur dan bisa masuk kembali bila dimasukkan. Kata dokter yang memeriksa
didiagnosis Hemorhoid interna dan disarankan untuk operasi. Keadaan umum penderita lemas,
tensi 90/60 mmHg, N : 120x/mnt, RR : 28x/mnt dan t : 37 0c. PF jantung : dikesankan
kardiomegali, JVP R+3 dan hepatomegali. Foto thorak dikesankan kardiomegali. LFT
dikesankan peningkatan transaminase. Fungsi ginjal dbn. BGA dikesankan dbn. Berapa skor
Goldman kasus di atas dan bagaimana risiko operasi penderita tersebut !
Skenario 6 :
Seorang wanita 63 tahun dirawat di abngsal geriatric dengan problem : DM tipe II non obes,
bronkopneumonia, dan urosepsis. Keadaan penderita lemas, kesadaran apatis, BAK melalui
kateter, BAB ngobrok, alih baring dibantu oleh perawat, sementara ini penderita hanya bisa
tiduran. Berapa skor Norton penderita tsb !

Skenario 7 :
Seorang laki-laki 61 tahun dirawat di bangsal geriatric dengan problem prostat hipertrofi,
osteoarthritis genu duplex. Keadaan umum penderita baik, kesadaran kompos mentis, BAK
dengan kateter karena retensi urin. BAB di wc. Penderita masih bisa berjalan walaupun dengan
bantuan. Berapa skor Norton penderita tersebut !

TUGAS VIDEO

(1 sekenario untuk 1 mahasiswa)

Skenario 1:
Seorang laki-laki 75 tahun dirawat di bangsal geriatric parawatan hari pertama dengan problem
DM tipe II, sepsis dan bronkopneumonia, kondisi penderita pada awal perawatan kesadaran
apatis, vital sign tensi posisi tidur : 120/70 mmHg, posisi duduk : 95/70 mmHg, nadi
100x/menit irregular, RR 28x/mnt dan suhu 38 0c, tidak bisa makan sendiri dengan diet bubur
lunak, ganti pakaian, mandi, alih baring dibantu oleh perawatnya atau keluarganya, BAK
memakai kateter, BAB ngobrok, kedua ekstremitas masih bisa digerakkan. Hasil MMSE ; 29. RT :
sulkus prostat tidak teraba, permukaan licin, tidak ada nyeri tekan. Tonus spicter ani lemah,
hemoroid (-). BB : 70 kg, TB : 165 cm
 Berapa nilai ADL (Activity Daily Living) penderita tsb pada awal perawatan?
 Lakukan pemeriksaan refleks regresi !
 Lakukakan pemeriksaan hipotensi ortostatik dengan hasil diatas!
 Nilai Status Gizi pasien menggunakan IMT pasien! (kriteria Asia Pasifik)
 Interpretasi dan edukasi pada pasien!

Skenario 2 :
Pada kasus di atas setelah 10 hari perawatan di bangsal geriatric kondisi membaik, penderita
sudah bisa makan sendiri, pindah tempat sendiri tanpa bantuan orang lain namun belum bisa
pergi ke akmar sendiri, sehingga untuk BAKnya tetap masih dengan kateter dan BABnya dengan
pispot tetapi penderita sudah bisa merasakan kalau mau BAB dan mandi dimandikan oleh
keluarga atau perawat. RT : sulkus prostat tidak teraba, permukaan licin, tidak ada nyeri tekan.
Tonus spicter ani mencekeram kuat, hemoroid (-). Terdapat luka terbuka di kaki pasien. sistol
ekstremitas atas (ka : 120 mmHg, ki : 125 mmHg), sistol ekstremitas bawah (ka : 90 mmHg, Ki :
95 mmHg). BB : 65kg, TB : 165 cm.
 Berapa nilai ADL penderita setelah perawatan 10 hari?
 Lakukan pemeriksaan refleks regresi
 Lakukan pemeriksaan APBI dengan hasil diatas !
 Nilai Status Gizi pasien menggunakan IMT pasien! (kriteria Asia Pasifik)
 Interpretasi dan edukasi pada pasien!

Anda mungkin juga menyukai