Anda di halaman 1dari 3

luka yg terobati

penulis: Muhammad Beny Meiska R.

IX-A

pada suatu pagi hari adaseorang gadis yg berada di rumah yg berkecukupan, disana ada
seorang laki-laki dewasa dan seorang anak perempuan, mereka telah tinggal bersama selama 3 thn,
gadis itu yg bernama dinda azarin dan seorang laki-laki deawasa yg bernama asep. Asep adalah
pamanya dinda dia yg merawat dinda 3 thn terakhir setelah ayah dinda meninggal dan ibu dinda
pun melantarkan dinda pada pamanya, di rumah pamanya dinda di sekolahkan dan saat masuk
sekolah dinda pun berkenalan dengan belva, belva adalah cowok tampan, penyabar, dan baik hati.

“hai, nama kamu siapa? ,ucap seorang cowok kpd dinda.

“hai juga, namaku dinda azarin, kamu siapa? ucapku.

“aku belva antasena” ucap cowok yg bernama belva.

“senang bertemu denganmu belva” ucapku.

“senang juga bisa bertemu denganmu” ucap belva.

Setelah perkenalan itu mereka masuk ke kelas, saat masuk kelas bersama belva semua mata
tertuju padaku dan belva aku menyadarinya dan sekitka aku menunduk dan langsung duduk di
tempat. Setelah jam pelajaran selesai aku pun diajak belva ke kantin, dia menarik lenganku agar
aku mau ikut denganya akhirnya aku pasrah aja ikut denganya, sesampainya di kantin aku pun
memesan nasi goreng dan es the dia memesan soto dan es jeruk.

“udah selesai makanya?” ucap belva.

“kelihatanya gimana?” ucapku.

“udah.” Ucapnya.

“nah itu tau, yuk ah ke kelas.” Ucapku.

“yudh ayok”.
Sesampainya di kelas berpas pasan dengan pak Rahman guru agama islam dan pas juga pelajaran
ku sekarang adalah agama islam, aku dan belva pun menyelesaikan pelajaran agama islam
bersama pak Rahman setelah itu kami pun pulang, tepat di depan sekolah belva menawariku
untuk membonceng dia.

“mau aku antar pulang gak?”. Ucapnya.

“gak mau ah nanti takut ngrepotin kamu”. Ucapku.

“udh gapapa yuk aku anter pulang”. Ucapnya.

“yaudah deh iya”. Ucapku.

Belva pun melajukan speda motornya sesampainya di rumah ku dia pun langsung pamit pulang
dan itu pun di lihat oleh pamanku sesampainya di dalam rumah aku pun ditanyai soal cowok tadi.

“siapa tadi yg nganterin kamu ke rumah?. Ucap pamanku sambil melihat tv.

“temen baru dinda paman”. Aku pun menjawabnya.

“ganteng juga cowok tadi”. Ucap paman ku .

“enggak ah biasa aja kok”. Jawabku sambil menunduk malu.

“emang siapa namnya?. Tanya pamanku.

“belva paman namnya”. Jawabku

“kalau paman jodohkan kamu sama dia gimana?. Tanya pamanku.

“boleh paman kalau dianya mau” jawabku.

Besok paginya pamanku dan aku pun menuju rumah belva untuk melamar belva, ternyata kedua
orang tua belva setuju dan kami pun mengatur jadwal tgl pernikahanya dan kita dapat tglnya,
setelah itu pun belva bersiap untuk akhad nikah.

“saya nikahkan Ananda belva dengan putri saya bernama dinda azarin dengan mas kawin
seprangkat alat sholat di bayar tunai”. Ucap penghulu.

“saya terima nikah dan kawinya dinda azarin dengan mas kawin seprangkat akhad nikah dibayar
tunai”. Ucap belva dengan keras.
“bagaimana para saksi sah?. Kata penghuklu.

“SAHHH”. Seru lantang para saksi.

“alhamdulilah. Alfatihaah”. Ucap penghulu.

“selamat anda sudah menjadi pasangan sah”. Ucapnya lagi.

Aku pun mencium tanganya belva dan belva mencium keningku setelah itu 3 thn kemudian kami
dikaruniai seorang anak laki-laki yg kami beri nama raden bara antasena dan kami pun hidup
bahagia dikemudian hari.

Tamat.

Amanat: jangan bersedih hati kamu akan mendapatkan yg akan kamu dapatkan.

Anda mungkin juga menyukai