Anda di halaman 1dari 5

Lahir Di Negara Tetangga

Suatu hari hiduplah pasangan suami istri


yang memiliki 1 anak perempuan. Pasangan suami
istri tersebut adalah orang tua ku. Ayah ku
bernama Muhammad Munir dan Ibu ku bernama
Istiatin. Dan anak perempuan tersebut adalah
kakak ku yang bernama Jwalita Galuh Garini.

Awalnya semua berjalan baik-baik saja, tapi


ketika kakak ku sudah masuk TK. Di saat itulah
ibu ku berpikir untuk bekerja di luar negeri untuk
membayar biaya sekolah kakak ku untuk
kedepannya.

Ayah ku pun setuju akan hal tersebut.


Akhirnya ayah ku berangkat ke Malaysia terlebih
dahulu. 3 hari kemudian ibu ku berangkat ke
Malaysia saat malam setelah menidurkan kakak
ku. Dan kakak ku di titipkan ke nenek dan
pamanku.
Saat orang tua ku pulang biasanya mereka
membelikan baju atau buku untuk kakak ku.
Tetapi tidak kedua orang tua ku yang pulang,
biasanya salah satu dari mereka yang harus
pulang.

Saat kakak ku sudah masuk SD kakak ku


selalu di tanya ingin punya adik atau tidak. Jika
kakak ku ditanyai seperti itu dia akan selalu
marah.

Alasan kakak ku adalah “Kalau punya adik


nanti ibu lebih sayang ke adik” ucap kakak ku.
Saat itu Ibu ku dan ibu dari teman kakak ku akan
selalu tertawa jika kakak ku berkata seperti itu.

Saat kakak ku kelas empat SD kakak ku


melihat teman-teman sekelas nya mempunyai adik
lalu pikiran kakak ku berubah seketika dan
mengatakan “Aku ingin punya adik”. Lalu paman
ku mengirim surat pada ibu ku kalau kakak ku
ingin punya adik.
Saat surat dari paman ku sudah di tangan
ibu ku lalu ibu ku membacanya dan senang
mendengar hal tersebut. Lalu ibu dan ayah ku
berdoa kepada Allah SWT agar di anugerahi
seorang anak. Lalu 1 bulan kemudian Ibu ku
periksa ke dokter kandungan dan di kabar kan
hamil.

9 bulan kemudian hari minggu pada tanggal


14 Januari 2007 pukul 9 malam aku di lahir kan di
dunia ini. Dan aku di beri nama Danish Rikad
Raharja. Nama Danish artinya adalah
pengetahuan, bijak, Rikad berarti giat, Rahrja
berarti sejahtera.

Saat kecil aku selalu di tinggal bekerja oleh


ibu dan ayah ku, tapi aku di titipkan ke tetangga
ku. Tetangga ku adalah orang india yang tinggal
di Malaysia.

Tetangga ku memiliki 5 anak 4 laki- laki dan


1 pperempuan. Banyak yang terjadi saat aku di
rawat oleh tetangga ku, aku pernah sekali di ajak
ke kuil tempat mereka berdoa, ke rumah keluarga
besar mereka,

Aku juga pernah dirawat oleh teman kerja


ibuku. Saat tetanggaku sakit teman kerja ibuku
yang merawat ku. Dia sangat baik, dia pernah
membelikan ku sepedah, gelang emas, dan
mainan.

Saat aku umur 3 tahun, orang tua ku


mendapat surat dari nenek ku untuk segera pulang
ke Indonesia. Saat pulang tass yang berisi
dokumen, akta kelahiran Malaysia, dan foto
beberapa hilang di bandara, dan saat di cari juga
tidak ketemu.

Saat pulang ke Indonesia aku pergi ke


tempat nenek yang berada di Lamongan. Aku di
sana selama 2 minggu. Di sana aku pertama kali
bertemu saudara ku yang berada di Lamongan.
Setelah 2 minggu di Lamongan aku pulang
ke Kediri untuk pertama kalinya. Dan itu adalah
saat kakak, paman, nenek, saudaraku melihatku
secara langsung. Saat aku pulang aku tidak
memahami bahasa Indonesia sama sekali, lalu aku
di ajari oleh nenekku dan ibuku bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai