Anda di halaman 1dari 24

Option Text Here AddKomunikasi

Departemen Sains Contents dan


Pengembangan Masyarakat
Title
Fakultas Ekologi Manusia – IPB University

Mata Kuliah Sosiologi (KPM1131)


Semester Genap TA. 2022/2023

PB-12
GENDER,
KESETARAAN DAN
INKLUSI SOSIAL
SUB POKOK BAHASAN
KONSEP GENDER, IDENTITAS DAN PERAN
01 GENDER
BENTUK-BENTUK KETIDAKADILAN
02 GENDER
KESETARAAN GENDER DAN INKLUSI
03 SOSIAL

Departemen Sains Komunikasi dan


Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
… Mengapa Sosiologi Mengkaji Gender
 Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat mengenal perbedaan identitas dan
aktivitas (kegiatan) perempuan dan laki-laki.
 Dalam pembahasan mengenai stratifikasi sosial: jenis kelamin menjadi salah satu
faktor pembeda peranan dan posisi, serta penilaian atas peranan dan posisi
seseorang itu (Sajogyo 1994).
 Dalam Analisa Sosiologi, konsep ‘gender’ merupakan konsep
kunci mengenai stratifikasi sosial, ideologi dan pengetahuan …
tidak saja menekankan pentingnya perbedaan dan pembedaan
antara perempuan dan laki-laki yang bersifat biologis maupun
ajar, tetapi juga bahwa perbedaan ini melintas-bagi (cross-
divides) segala bentuk perbedaan sosial lain, seperti kelas, status
atau ras (Slattery 2003:115-119)
Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
KONSEP GENDER,
01 IDENTITAS DAN
PERAN GENDER

Departemen Sains Komunikasi dan


Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
JENIS KELAMIN (SEX) DAN GENDER
JENIS KELAMIN GENDER
Perbedaan fisik atau fisiologis antara Perbedaan secara sosial dan budaya dalam
Laki-laki dan Perempuan (alat sikap dan tindakan yang diasosiasikan
dengan kelelakian dan keperempuanan
kelamin/sistem reproduksi, ciri fisik)
 dipelajari (sosialisasi, konstruksi sosial)
 tidak dapat berubah  ketentuan  dapat berubah (learn-unlearn),
biologis (kodrat) adaptasi

(Gender adalah) Perbedaan sifat, peranan, fungsi dan tanggung jawab antara laki-laki
dan perempuan yang bukan berdasar pada perbedaan biologis, tetapi berdasar
konstruksi sosial budaya yang dipengaruhi oleh struktur masyarakat yang lebih luas,
sehingga dapat berubah sesuai perkembangan zaman (KPP-PA, 2010)
Lihat Lampiran 1 & 2 : mendiskusikan konsep seks (jenis kelamin) dan gender
IDENTITAS DAN PERAN GENDER
(dipelajari seseorang pertama melalui)
sosialisasi primer dalam keluarga
 peran spesifik gender (diperkenalkan,ditiru)
*hadiah mainan *jenis kegiatan *buku cerita

Penampilan Dan Perilaku Yg Sesuai Ekspektasi Budaya

ganjaran
/ sanksi dikuatkan dalam beragam Diteruskan
ranah/bidang kehidupan sosial antar
*sekolah *tempat kerja *media&budaya populer generasi
*adat istiadat masy *agama (tafsir) *negara

perbedaan gender diyakini sebagai sesuatu yang alamiah


Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
Perbedaan Peran Gender: *)
pembagian kerja dan tanggung-
jawab antara Prp dan Lelaki Pembedaan Peran Gender:
Menilai atau memperlakukan secara
Misal: suami/ayah/lelaki bekerja upahan, berbeda kerja dan tanggungjawab
istri/ibu/perempuan bekerja mengurus perempuan dan laki-laki
rumah  berubah dgn berjalannya waktu,
berbeda antar budaya/masyarakat Misal kerja upahan dipandang sebagai ‘kerja’
dan lebih penting dibanding mengurus
differentiation rumahtangga (bukan ‘kerja’)
/distinction
discrimination

Tidak masalah,
Masalah,
tidak perlu digugat perlu digugat (karena menciptakan
dan melanggengkan ketidakadilan)

Departemen Sains Komunikasi dan *) Lihat Lampiran 3: mendiskusikan perbedaan identitas gender, peran gender
Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
dan masalahnya
BENTUK
02 KETIDAKADILAN
GENDER

Departemen Sains Komunikasi dan


Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
KETIDAKADILAN GENDER
 Bentuk ketidakadilan gender:
negara, organisasi antar-negara
– Stereotipe
tempat kerja, organisasi, – beban kerja
institusi pendidikan – Marjinalisasi
adat istiadat kelompok etnis, – Subordinasi
kultur suku, tafsir agama – kekerasan
keluarga, rumahtangga
beban kerja marginalisasi  Ketidakadilan gender terjadi
STEREOTIPE
dalam berbagai tingkatan
lembaga yang mensosialisasi
kekerasan subordinasi
nilai atau norma : dari keluarga,
komunitas adat , sekolah dan
Departemen Sains Komunikasi dan
tempat kerja, hingga negara
Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
STEREOTIPE
Stereotip: pelabelan atau penandaan berdasarkan pandangan
yang sangat menyederhanakan (oversimplified standardized
image or idea)  negatif

Stereotip menjadi dasar


bentuk-bentuk ketimpangan
gender lainnya

Departemen Sains Komunikasi dan


Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
BEBAN KERJA DAN MARGINALISASI
 Beban kerja ganda: beban kerja yang lebih berat pada salah satu jenis
kelamin (umumnya perempuan) *)
 Marginalisasi: meniadakan
peran perempuan dari kegiatan
ekonomi (kerja upahan, pasar
tenaga kerja; Saptari & Holzner
1997), serta dari asumsi dalam
(pengembangan) ilmu
pengetahuan, dan dari kebijakan
pemerintah, interpretasi
keagamaan /tradisi /adat suku

Departemen Sains Komunikasi dan


Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia *) Lihat Lampiran 4 : kerja sebagai konstruksi sosial
SUBORDINASI DAN KEKERASAN
 Subordinasi: menilai peran-peran Seorang Ibu melahirkan di rumah ditolong
secara berbeda atas dasar gender  Bidan, kemudian mengalami pendarahan
hebat, disarankan untuk ke rumah sakit.
pandangan lebih rendah dan kurang
Suami si Ibu tersebut mengatakan: Saya
penting menyebabkan perempuan tidak tidak bisa memutuskan begitu saja karena
memiliki akses atas sumberdaya, harus meminta pendapat orang tua dan
pengambilan keputusan, dll mertuanya terlebih dahulu. Setelah
berembug, suami mengatakan kepada
 Kekerasan: tindakan kekerasan
Bidan, “…keluarga kami memutuskan
berbasis gender, baik fisik maupun non- bahwa nyawa di tangan Tuhan, kalau istri
fisik  dapat berbentuk kekerasan fisik , saya tetap harus meninggal biarlah dia
kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan meninggal di rumah saja”
kekerasan ekonomi (Fakih 1999; Saptari
& Holzner 1997) (Noerdin/Ed, WRI 2011)

Departemen Sains Komunikasi dan


Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
KESETARAAN
03 GENDER DAN
INKLUSI SOSIAL

Departemen Sains Komunikasi dan


Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
SAMA VS SETARA, KESEMPATAN VS HASIL

Diasumsikan bahwa semua orang akan Setiap orang mendapat dukungan/bantuan berbeda supaya
mendapatkan manfaat dari dukungan/bantuan memungkinkan mereka mendapat akses (kesempatan) yg
yg sama. Mereka mendapat perlakuan SAMA sama. Mereka mendapat perlakuan SETARA
*) Lihat Lampiran 5 : mendiskusikan kesamaan vs kesetaraan,
Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat
kesempatan vs hasil
Fakultas Ekologi Manusia
INKLUSI SOSIAL SEBAGAI STRATEGI
KESETARAAN
Inklusi sosial adalah proses Diversity
perbaikan keadaan/kondisi
orang atau kelompok agar STRATEGI KESETARAAN DUA
supaya setiap mereka dapat ARAH : perlakuan khusus bagi
berperan setara dalam perempuan dan pertimbangan
kepentingan perempuan dalam
masyarakat … dengan
memperbaiki kemampuan dan
Equality program umum

kesempatan, serta & Equity Strategi Kesetaraan JANGKA


meningkatkan harga diri PANJANG: perubahan perilaku
mereka yang tersisih akibat dan sikap dari Perempuan dan
Laki-laki; perubahan ideologi
identitas-identitasnya gender dan sosialisasi
(Bank Dunia, 2020)
Inclusion
Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir-sunito M, Sumarti T. 2015. Gender dan Pembangunan. Dalam
Nasdian FT, editor. Sosiologi Umum. Jakarta (ID): Buku Bogor.
Canadian Council for International Cooperation (1991) Two Halves Make a
Whole: Balancing Gender Relations in Development. CCIC.
Connell R. (2009). Gender: Short Introductions. Polity.
Fakih M. 1999 . Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar
(cetakan keempat)
O’Donnell, M. (1981) A New Introduction to Sociology
(2nd Edition). UK: Thomas Nelson and Sons.
Saptari R, Holzner B. 1997. Perempuan, Kerja dan Perubahan Sosial. Pustaka
Utama Grafiti & Kalyanamitra.
Noerdin, E. (Ed.). 2011. Mencari Ujung Tombak Penurunan Angka Kematian
Ibu di Indonesia. Women Resource Institute (WRI).
Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
TERIMA KASIH
Example Text : Get a modern PowerPoint
Mata Kuliah Sosiologi
Presentation (KPM
that is beautifully 1131)
designed.

Semester Genap 2022/2023


Example
Direktorat Pendidikan Text : Get Umum
Kompetensi a modern PowerPoint
(DPKU)
Presentation that is beautifully designed.

Example Text : GetDepartemen Sains Komunikasi


a modern PowerPoint
dan Pengembangan Masyarakat
Presentation that is beautifully designed.
Fakultas Ekologi Manusia
Text Here Add Text
LAMPIRAN

Departemen Sains Komunikasi dan


Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
Lampiran 1. Mendiskusikan Konsep Jenis Kelamin (Sex) dan Gender

1. Ciri siapa? 2. Sifat siapa?


-Perempuan-
a. Memiliki penis a.Lembut
b. Memiliki vagina & rahim -cenderung Perempuan- b.Agresif
c. hamil, melahirkan, menyusui -Keduanya- c.Pemimpin
d. Memiliki jakun, suara pecah / d.Berpikir logis
-cenderung Laki-laki- e.Emosional
memberat saat remaja
-Laki-laki-

3. Setuju / Tidak Setuju-kah Anda?


1. Perempuan bekerja (mencari nafkah) untuk memperoleh pendapatan dan menjadi mandiri
2. Pendapatan suami harus lebih tinggi dibanding pendapatan isterinya
Lampiran 2 : Mendiskusikan Konsep Jenis Kelamin (Sex) dan Gender
10
8,48 100
7,79 7,98 7,64
8 7,09 95,38 95,78
6,71 94,04
95
6 90,67
90 89,1
4 Angka 86,8
Lama Melek
Sekolah 2 Huruf 85
(tahun) (%)
0 80
2004 2008 2012 2004 2008 2012
laki-laki perempuan laki peremp

Lama Sekolah dan Angka Melek Huruf perempuan lebih rendah dibanding laki-laki .
Mengapa?
pandangan “perempuan tak perlu sekolah tinggi-tinggi, toh akhirnya hanya mengurus
dapur” atau “makin tinggi pendidikan perempuan makin sulit ia mendapat jodoh” . . . .dlsb
Lampiran 3 : Kerja sebagai Konstruksi Sosial

Kerja sebagai Konstruksi Sosial


setiap masyarakat membagikan tugas2 berbeda pada perempuan dan laki-laki
 pembagian kerja berdasar jenis kelamin
Kegiatan Pelaku Makna
Kerja menghasilkan barang dan jasa Laki-laki kerja yg diakui secara sosial, dan
produktif untuk pendapatan atau Perempuan dinilai sebagai “kerja”, juga
subsistensi dihitung dalam GNP
Kerja memasak mencuci membereskan Tanggung Kerja di dalam rumah-tangga
reproduktif rumah mengasuh anak dll ( jawab tidak dinilai sebagai “kerja”
menyiapkan tenaga kerja) perempuan
Kerja Menyelesaikan sengketa, Laki-laki Kegiatan informal, tidak dinilai
komunitas membuat aturan bersama, Perempuan sebagai kerja
menyelenggarakan upacara,
pesta, dsb)
Lampiran 4: Mendiskusikan perbedaan identitas gender, peran gender dan masalahnya

apa masalahnya??
Lampiran 5 : Mendiskusikan Konsep kesamaan vs kesetaraan, kesempatan vs hasil

• Seekor rubah dan seekor


bangau diberi kesempatan yg
sama untuk makan dari satu
wadah. Apa maknanya?
• Siapa yg mendapat makanan Saat berikhtiar mengurangi
paling banyak tergantung pada ketimpangan, pertimbang-
apakah wadah makan itu lebar kan hambatan tersembunyi
dan dangkal yg sesuai untuk si (underlying) untuk mencapai
rubah, ataukah dalam dan partisipasi yg sama 
sempit yg sesuai untuk si mengarah pada kesetaraan
bangau. manfaat (equity of impact),
• Agar sama, masing2 binatang tidak sekedar kesamaan
harus makan bagian makanan kesempatan (equality of
mereka dari wadah masing2 yg opportunity)
berbeda
Sumber: Dongeng Aesop, dengan modifikasi (CCIC 2000)
Lampiran 6 : Mendiskusikan Konsep Inklusi Sosial

Apa yang tidak inklusif


pada dua ‘kasus’
berikut?

Apakah terjadi
ketidakadilan gender?

Diskusikan pilihan cara


dan langkah agar dua
‘kasus’ ini lebih inklusif
dan adil gender !

Social inclusion is the process of improving the terms on which individuals and groups
take part in society – improving the ability, opportunity, and dignity of those
disadvantaged on the basis of their identity (World Bank, 2020)

Anda mungkin juga menyukai