a. Kista Ovarii Simpleks Kista ini memiliki permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Adanya tangkai pada kista dapat menyebabkan adanya torsi dengan gejala mendadak. Terapi yang dilakukan dengan pengangkatan kista dengan reseksi ovarium, akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera diperiksakan secara histologik untuk mengetahui adanya keganasan. b. Kistadenoma Ovarii Serosum Kistadenoma serosum mencakup sekitar 15 - 25% dari keseluruhan tumor jinak ovarium. Usia penderita berkisar antara 20 - 50 tahun. Pada 12 – 50% kasus, kista ini terjadi pada kedua ovarium (bilateral). Ukuran kista berkisar antzra 5 - 15 cm dan ukuran ini lebih kecil dari rata-rata ukuran kistadenoma musinosum. Kista berisi cairan serosa, jernih kekuningan. Kistadenoma serosum yang ditemukan pada usia 20 - 30 tahun digolongkan sebagai neoplasma potensi rendah untuk transformasi ganas dan hal ini bertolak beiakang dengan penderita pada usia peri atau pascamenopause yang memiliki potensi anaplastik yang tinggi. Seperti dengan sebagian besar tumor epitelial ovarium, tidak dijumpai gejala klinik khusus yang dapat menjadi petanda kista denoma serosum. Pada sebagian besar kasus, tumor ini ditemukan secara kebetulan saat dilakukan pemeriksaan rutin. Pada kondisi tertentu, penderita akan mengeluhkan rasa tidak nyaman di dalam pelvis, pembesaran perut, dan gejala seperti asites9.