Anda di halaman 1dari 5

UJI PORTOFOLIO KOMPETENSI TEKNIS

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

NAMA : R. MERRY MAULANA, S.E., M.H.


NIP : 19841212 201001 2 044
NAMA JABATAN : PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI MADYA
KELOMPOK JABATAN : JABATAN FUNGSIONAL
KODE JABATAN : 3 08 21 00 00 001
KODE KOMPETENSI : 0.84WAS02.005.2
UNIT KOMPETENSI : Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan
DESKRIPSI : Memvalidasi penyusunan kebijakan pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan sesua peraturan perundang-
undangan

UNJUK KERJA 4 : Laporan tingkat potensi bahaya ketenagakerjaan pada tingkat


provinsi
LAPORAN TINGKAT POTENSI BAHAYA KETENAGAKERJAAN
PADA TINGKAT PROVINSI

A. PENERAPAN NORMA K3 DI PERUSAHAAN


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak menciptakan alat-alat
produksi yang modern. Semakin meningkatnya pembangunan dengan penggunaan alat-alat
modern harus diimbangi dengan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, di mana setiap
tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional,
demikian pula setiap orang lain yang berada di tempat kerja perlu terjamin keselamatannya.
Dan setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Berdasarkan ketentuan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Pasal 86 dan Pasal 87 Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, setiap perusahaan wajib
melaksanakan pengendalian potensi bahaya dengan melaksanakan syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan,
pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang,
produk teknik dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan.

B. PENGUMPULAN DATA
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan data dari Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan pada
Kabupaten/Kota di Riau yang tertuang dalam Laporan Permenaker Nomor 9 Tahun 2005
periode Triwulan IV Tahun 2021, terkait Norma K3 sebagaimana tertuang dalam tabel
berikut ini :
1. Jumlah Perusahaan dan Objek K3 di Provinsi Riau

2. Penerbitan Izin K3

3. Kecelakaan Kerja di Provinsi Riau

PROVINSI/ KABUPATEN/ Jml Jumlah


NO Keracunan PAK
KOTA Kecelakaan Korban

Dinas Provinsi Riau


1 Kab. Bengkalis 23 23 - -
2 Kab. Indragiri Hilir 73 73 - -
3 Kab. Indragiri Hulu 6 6 - -
4 Kab. Kampar 56 68 - -
5 Kab. Kep. Meranti - - - -
6 Kab. Kuantan Singingi 183 180 - -
7 Kab. Pelalawan 6,805 6,805 - -
8 Kab. Rokan Hilir 5 6 - -
9 Kab. Rokan Hulu 10 17 - -
10 Kab. Siak 423 423 - -
11 Kota Dumai 147 147 - -
12 Kota Pekanbaru 159 162 - -
Total 7.890 7.910 - -
4. Pelanggaran Norma K3 di Provinsi Riau

C. PENILAIAN POTENSI BAHAYA


1. Indikator Potensi Bahaya Ketenagakerjaan Provinsi Riau
Potensi bahaya ketenagakerjaan didefinisikan sebagai pemenuhan terhadap aspek penerapan
norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan, yang ditentukan dengan 3 (tiga)
tingkat potensi bahaya yakni sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Penentuan tingkat potensi
bahaya ketenagakerjaan berpedoman pada banyaknya kasus pelanggaran terhadap aspek
norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan diantaranya sarana dan fasilitas
K3, kelembagaan K3, Sertifikasi Personil K3, K3 pesawat uap, bejana tekan, pesawat tenaga
dan produksi, instalasi listrik, instalasi penyalur petir, lift, pesawat angkat-angkut, konstruksi
bangunan, sarana penanggulangan kebakaran, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan
kesehatan kerja, lingkungan kerja, bahan berbahaya beracun,kecelakaan kerja, sistem
manajemen K3 . Adapun penentuan bobot indikator tingkat potensi bahaya ketenagakerjaan
yaitu:
No. Potensi Bahaya Jumlah Kasus Pelanggaran
1 Sedang 0-5
2 Tinggi 6-10
3 Sangat Tinggi >10
2. Tingkat Potensi Bahaya Ketenagakerjaan Tingkat Provinsi Riau
Berdasarkan Berdasarkan data ketenagakerjaan Provinsi Riau periode Triwulan IV 2021,
maka tingkat potensi bahaya ketenagakerjaan tingkat provinsi riau adalah sebagai berikut
:
Tingkat Kerawanan
No. Kab./Kota Sangat
Sedang Tinggi
Tinggi
1 Kab. Bengkalis
2 Kab. Indragiri Hilir
3 Kab. Indragiri Hulu
4 Kab. Kampar
5 Kab. Kep. Meranti
6 Kab. Kuantan Singingi
7 Kab. Pelalawan
8 Kab. Rokan Hilir
9 Kab. Rokan Hulu
10 Kab. Siak
11 Kota Dumai
12 Kota Pekanbaru

D. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang dihasilkan pada di Propinsi Riau periode Triwulan IV Tahun
2021, dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat Kabupaten/Kota dengan tingkat potensi bahaya Sangat tinggi yaitu Kab.
Bengkalis, Kab. Indragiri Hilir, Kab. Rokan Hilir, Kab. Rokan Hulu dan Kota
Pekanbaru
2. Tingkat Potensi Bahaya Sedang terdapat di Kab. Kepulauan Meranti

Pengawas Ketenagakerjaan,

R. MERRY MAULANA, S.E, M.H.


Penata Tk. I
NIP. 19841212 201001 20144

Anda mungkin juga menyukai