Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG

TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR


SISWA DI MA AZKIYA AL – ISLAMI

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)


Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam STIT At-Taqwa
Ciparay Bandunng

Oleh : Siti Napisah


NIM/NIRM : 19122251

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AT-TAQWA

CIPARAY BANDUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Penelitian Dengan Judul ”PENGARUH KONDISI EKONOMI


ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MA
AZKIYA AL – ISLAMI”, yang di tulis oleh: : Siti Napisah NIM : 19122251,
Program Sarjana Pendidikan, di setujui dan layak untuk di bawa ke dalam sidang
proposal.

Dosen Wali. Kepala Biro BSSMK,

Amang Subarna, M.Pd Hj. Neni Nurlela, Lc, M.Ag.


NIDN : NIDN :

i
KATA PENGANTAR

Bismillahir Rahmaanir Rahim

Segala puji bagi Allah yang mewarisi bumi beserta isinya dan

tentu semua akan Kembali kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga

dicurahkan kepada Rasulullah SAW, Keluarga, sahabat dan para

pengikutnya.

Alhamdulillah, sebagai rasa syukur dan terima kasih ke

hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya

serta Kesehatan lahir dan bathin kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Kondisi

Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di MA

Azkiya Al – Islami”. Penulisan proposal ini bertujuan untuk

memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Islam STIT At-Taqwa Ciparay

Bandung.

Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak lepas

dari kesalahan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun

sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan penulisan berikutnya.

Ciparay, Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................. 6

1.5 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 7

1.6 Hipotesis ................................................................................................. 10

1.7 Metode Penelitian ................................................................................... 10

1.8 Daftar Pustaka ........................................................................................ 24

1.9 Komposisi Bab ....................................................................................... 26

iii
PROPOSAL
PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MA AZKIYA AL – ISLAMI

1.1Latar Belakang

Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan modal sosial yang strategi

dan realistis dalam pembangunan. Hal ini berkaitan dengan keberhasilan

pembangunan tidak hanya dilihat dari segi ekonomi dan banyaknya material

yang dimiliki, melainkan lebih ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM). Oleh karena itu, Indonesia memberikan perhatian yang serius

terhadap pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai jenjang perguruan

tinggi, baik sekolah negeri maupun swasta, formal maupun informal. Semua

itu merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusianya, sehingga mampu mengikuti pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta dapat duduk sejajar dengan bangsa lain yang

sudah maju (Santi, 2009).

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 27 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi sebagai berikut:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


otak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Bagi manusia, pendidikan merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas

hidup, memperbesar pemenuhan diri dari kebodohan, kemiskinan, dan

1
2

keterbelakangan. Melalui pendidikan pula manusia dapat membuka tabir

kehidupan, sekaligus menempatkan dirinya sebagai subyek perubahan dari

kultural maupun struktural. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

sesungguhnya pendidikan merupakan proses belajar yang tidak terbatas

waktunya dan merupakan usaha untuk pencapaian kepuasan diri, harga diri

serta aktualisasi diri (Santi, 2009).

Pendidikan juga merupakan suatu proses belajar mengajar yang

didalamnya terdapat interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan peserta

didik dengan peserta didik, dimana dalam interaksi tersebut diharapkan

peserta didik mampu mengembangkan kemampuannya maupun pemikirannya.

Pendidikan itu sendiri dapat diperoleh melalui tiga jalur yaitu jalur pendidikan

formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal. Maka dari itu

pendidikan dapat didapatkan dari berbagai sumber diantaranya dengan belajar

sendiri, dari lingkungan, dari pendidik, maupun dari orang tua (Yusuf, 2019).

Sebelum anak menimba ilmu di lembaga pendidikan, yang

memberikannya pendidikan awal yaitu orang tua. Orang tua merupakan

pendidik yang paling pertama dan utama bagi seorang anak. Sejak awal

kelahiran seseorang sudah dibekali ilmu pengetahuan oleh orang tuanya.

Orang tua yang baik akan mengajarkan anaknya hal- hal yang baik. Misalnya,

memberikan anak ilmu tentang hal baik yang harus dilakukan dan hal buruk

yang tidak boleh dilakukan sehingga perhatian orang tua sangat diperlukan

bagi peserta didik. Maka dari itu keluarga, sekolah dan lingkungan sangat

berpengaruh bagi perkembangan peserta didik (Yusuf, 2019).


3

Pada umumnya anak yang berasal dari keluarga menengah keatas lebih

banyak mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang baik dari orang tua

mereka sedangkan anak yang berasal dari keluarga yang ekonomi rendah

kurang mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari orang tua

mereka karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Rejeki, 2012).

Selain itu, peserta didik yang berasal dari keluarga menengah keatas lebih

dilengkapi fasilitas belajarnya oleh orang tua mereka seperti buku, laptop, dan

lain-lain dibandingkan peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi

rendah. Ini merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi motivasi

belajar peserta didik (Yusuf, 2019).

Keluarga merupakan lingkup terdekat untuk membesarkan,

mendewasakan, dan di dalamnnya mendapatkan pendidikan pertama kali.

Keluarga merupakan lingkungan yang paling kuat dalam membesarkan anak

yang belum sekolah. Karena itu keluarga mempunyai peran yang penting

dalam perkembangan remaja. Di mana keluarga bertanggung jawab untuk

memenuhi kebutuhan pendidikan sekolah anak, yang keadaan sosial

ekonominya yang tinggi tidak akan mengalami kesulitn dalam memenuhi

kebutuhan pendidikan anak, berbeda dengan ekonomi orang tuanya yang

rendah (Lestarini, 2019).

Motivasi berasal dari kata “motif”, Maka, motivasi dapat diartikan sebagai

daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat
4

tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan

(Sadirman, 2012).

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan

bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau menghilangkan

perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar

tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang (Sadirman, 2012).

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.

Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang

dan semangat untuk belajar. Peserta didik yang memiliki motivasi kuat akan

mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar (Yusuf, 2019).

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di MA Azkiya Al –

Islam Ciparay, terkait dengan kondisi ekonomi orang tua peserta didik dapat

dilihat ketika peserta didik ke sekolah. Ada peserta didik yang berangkat ke

sekolah dengan menggunakan mobil, ada yang mengunakan motor, ada yang

menggunakan angkutan umum, serta ada yang diantar oleh orang tua atau

berboncengan dengan teman. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa kondisi

ekonomi orang tua peserta didik di MA Azkiya Al – Islam Ciparay berbeda-

beda. Sedangkan mengenai motivasi belajar peserta didik, ada beberapa

peserta didik yang keluar kelas dan pergi ke kantin pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Ada pula beberapa peserta didik yang sibuk

dengan kegiatannya sendiri ataupun berbicara dengan teman sebangku ketika

guru sedang menjelaskan.


5

Dari fenomena tersebut, penting untuk diteliti lebih jauh mengenai

Pengaruh Kondisi Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di

Ma Azkiya Al – Islami. Menjadi perhatian yang cukup menarik bahwa

ditemukan beberapa siswa mencerminkan motivasi belajar yang kurang, di

lingkungan sekolah yang merupakan lembaga pendidikan. Dimana masyarakat

meyakini bahwa lembaga pendidikan merupakan sebuah wadah untuk

mencetak generasi penerus bangsa besar.

Sehubungan dengan hasil pra penelitian di atas, maka timbulah sebuah

permasalahan yang penulis temui dan sangat menarik untuk di teliti dan

dibahas. Oleh sebab itu mengingat pentingnya permasalahan ini, maka penulis

perlu menelitinya lebih lanjut dalam suatu penelitian yang berjudul

“PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MA AZKIYA AL – ISLAMI”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, maka Rumusan Masalah

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Kondisi Ekonomi Orang Tua Siswa di MA Azkiya Al -

Islami?

2. Bagaimana Tingkat Motivasi Belajar Siswa di MA Azkiya Al - Islami?

3. Apakah Terdapat Pengaruh Kondisi Ekonomi Orang Tua Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Di MA Azkiya Al – Islami?


6

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian nya adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui bagaimana Kondisi Ekonomi Orang Tua Siswa di MA

Azkiya Al - Islami?

2. Untuk Mengetahui bagaimana Tingkat Motivasi Belajar Siswa di MA

Azkiya Al - Islami?

3. Untuk Mengetahui apakah Terdapat Pengaruh Kondisi Ekonomi Orang

Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di MA Azkiya Al – Islami?

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat yang bersifat teoritis

maupun praktis, manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Kegunaan Teoritis

a. Sebagai sumbangsih pemikiran dalam pengembangan Ilmu

Pengetahuan khususnya di bidang pendidikan di STIT At – Taqwa

Ciparay Bandung.

b. Untuk peneliti sebagai tugas akhir syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Islam.

c. Sebagai pembanding, pertimbangan dan pengembangan pada

penelitian sejenis untuk masa mendatang.


7

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh

penulis selama dibangku perkuliahan dan menambah ilmu

pengetahuan serta pengalaman mengenai kajian ini guna

mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja, melalui pengolahan

data dalam penelitian ini.

b. Bagi Sekolah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan menjadi informasi dan

menjadi bahan masukan yang dapat digunakan dalam rangka

meningkatkan motivasi belajar siswa.

1.5 Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui pengertian kondisi ekonomi, terlebih dahulu akan

dikemukakan pengertian kondisi dan pengertian ekonomi. Kondisi adalah

kategori filosofis yang mengungkapkan hubungan objek dengan kejadian.

sekitar. Dalam hubungan ini, objek merupakan sesuatu yang dibatasi. Kondisi

merupakan lingkungan dan suasana. Dalam lingkungan dan suasana ini,

fenomena-fenomena atau proses muncul, hadir dan berkembang. Kondisi

adalah situasi atau keadaan yang ada pada diri individu baik itu di luar

maupun di dalam dirinya (Bikers, 2018).

Sedangkan ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti

rumah tangga (house-hold) dan nomos yang berarti aturan, akidah atau

pengelolaan. Jadi, dalam arti sempit atau sederhana ekonomi dapat diartikan
8

sebagai kaidah- kaidah, aturan-aturan atau pengelolaan suatu rumah tangga

delia (Deliarnov, 2010).

Ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan

orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta

kewajibannya dalam hubungannya dengan sumber daya. Ekonomi dapat

diartikan berbagai hal yang menyangkut kebutuhan manusia, kebutuhan

manusia yang tidak terbatas berkaitan erat dengan kondisi ekonomi di sebuah

keluarga (Rejeki, 2012).

Kondisi ekonomi orang tua adalah kondisi ekonomi keluarga yang ditinjau

dari status atau kedudukan perekonomian keluarga baik dari segi penghasilan

mata pencaharian seseorang dalam memenuhi kebutuhan keluarga dari

individu yang bersangkutan. Kondisi ekonomi ini dapat diukur dengan

mengetahui tingkat pendidikan, pekerjaan/profesi, pendapatan, pengeluaran

dan fasilitas yang dimiliki oleh orang tua (Soekanto, 2002).

Motivasi belajar merupakan dua kata yang mempunyai arti yang berbeda,

namun apabila kedua kata tersebut dihubungkan maka dapat melahirkan

pengertian tersendiri. Maka dari itu, untuk mengetahui dan memahami

pengertian motivasi belajar terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian

kedua kata tersebut yaitu motivasi dan belajar (Yusuf, 2019).

Motivasi memiliki akar kata dari bahasa Latin movere, yang berarti gerak

atau dorongan untuk bergerak. Dengan begitu, memberikan motivasi bisa

diartikan dengan memberikan daya dorong sehingga sesuatu yang dimotivasi

tersebut dapat bergerak (Prawira, 2012).


9

Motivasi artinya suatu dorongan atau kemauan yang menyebabkan

seseorang berbuat atau bertindak yang mana tindakan itu diarahkan kepada

suatu tujuan yang hendak dicapai. Dengan adanya motivasi yang disertai

dengan usaha yang tekun maka peserta didik akan belajar dengan baik (Yusuf,

2019).

Hamzah B. Uno (2011: 23) menyebutkan indikator motivasi belajar yang

berbeda, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3. Adanya harapan atau cita-cita masa depan

4. Adanya penghargaan dalam belajar

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

seorang siswa dapat belajar dengan baik.

Kondisi Ekonomi Motivasi Belajar Siswa


Orang Tua (Variabel Y)
(Variabel X)
10

1.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan praduga yang bersifat sementara dari penelitian yang

akan dilakukan dan pernyataan tersebut masih lemah kebenarannyadan masih

perlu dibuktikan kebenarannya (Qomusuddin, 2019).

Berdasarkan pemaparan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang

akan diajukan dalam penelitian ini adalah: Adapun hipotesis dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis Kerja (Ha) : Ada Pengaruh Kondisi Ekonomi Orang Tua

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Ma Azkiya Al – Islami

b. Hipotesis Nol (Ho) : Tidak ada Pengaruh Kondisi Ekonomi Orang Tua

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Ma Azkiya Al – Islami

Berdasarkan hipotesis di atas, bila tidak terdapat hubungan dan kontribusi

yang positif dan signifikan, maka Ha diterima, dan Ho ditolak. Begitu pula

sebaliknya bila terdapat hubungan dan kontribusi yang positif dan signifikan,

maka Ha diterima dan Ho ditolak.

1.7 Metode Penelitian

1. Metode (Desain) Penelitian

Penelitian ini berjudul “PENGARUH KONDISI EKONOMI

ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MA

AZKIYA AL - ISLAMI”. Sehingga metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuantitatif, yang menurut Sugiyono bahwa

metode penelitian kuantitatif adalah :


11

Metode Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel

pada umumya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan

tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014).

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

jenis penelitian survei, dimana peneliti melakukan penelitian untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah bukan buatan, dengan

mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya

(Sugiyono, 2014).

2. Operasionalisasi Variabel

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang

akan diteliti , yaitu :

a. Variabel bebas, variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,

prediktor, antecendent, yang merupakan variabel yang mempengaruhi

atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kondisi Ekonomi Orang

Tua (X).
12

b. Variabel terikat, variabel ini sering disebut sebagai variabel output,

kriteria, konsekuen, yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar Siswa (Y).

Berdasarkan uraian diatas untuk melakukan pengolahan data,

diperlukan unsur lain yang berhubungan dengan variabel seperti konsep

variabel, dimensi, indikator, ukuran, dan skala dimana variabel penelitian

akan diukur dengan skala ordinal, yaitu dalam bentuk operasionalisasi

variabel. Operasionalisasi variabel untuk penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 1 Operasionalisasi Variabel

Skala
Variabel Indikator Jenis data
Pengukuran

1. Pekerjaan/Profesi
Kondisi
2. Pendapatan
Ekonomi
3. Pengeluaran
Orang Tua Skala Likert Ordinal
4. Fasilitas Yang Dimiliki
(X)
(Soekanto, 2002).
1. Hasrat dan Keinginan
Motivasi Berhasil
Belajar Siswa 2. Dorongan dan
(Y) Kebutuhan Skala Likert Ordinal
Belajar
3. Harapan atau
cita – cita
4. Penghargaan dalam Belajar

(Hamzah B.Uno)
13

3. Populasi, Teknik Sampling, dan Penentuan Responden

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah

Siswa di Ma Azkiya Al - Islami.

b. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik

pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

menggunakan non probability sampling atau sampel non random yaitu

teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel sampel (Sugiyono, 2014).

Teknik nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu dengan menggunakan purposive sampling. Purposive

sampling menurut Sugiyono adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu sehingga disebut juga judgemental sampling.

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah responden yang memenuhi

kriteria sebagai berikut : Siswa Azkiya Al – Islami.

c. Penentuan Responden

Arikunto, memberikan pengertian tentang populasi, yaitu

keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono populasi


14

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemuadian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2014). Didalam penelitian ini populasi adalah Siswa/i MA Azkiya Al –

Islami Ciparay sebanyak 120 orang.

d. Sampel

Ridwan mengatakan bahwa: “sampel” adalah bagian dari populasi.

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai

sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Untuk sekedar

dketahui apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil

semuanya, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil Antara 10% - 15%

atau 20% - 25% atau lebih (Sugiyono, 2017).

Dalam penelitian ini, besarnya jumlah sampel diambil memakai

rumus slovin sebagai berikut :

n=N/(1+Ne2)

Keterangan :

N = Jumlah populasi n = Jumlah sampel

E = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan

sampel 10%.

n=120/(1+120(0.1)2) n=120/2,2=54,5/54
15

Dari perhitungan rumus tersebut didapatkan hasil sampel dengan

jumlah 54. Sehingga jumlah sampel yang didapatkan adalah 54 orang

Siswa Ma Azkiya Al - Islami.

4. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a. Jenis Data

Data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu

kejadian (kumpulan fakta). Dengan demikian data adalah kumpulan

fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan

informasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder.

1) Data Primer

Data primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan

data kepada pengumpul data. Sumber primer ini berupa data yang

diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung dengan

cara menyebarkan kuesioner atau angket kepada responden

(Sugiyono, 2014).

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak

memberikan informasi secara langsung kepada pengumpul data.

Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih

lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari

orang lain (Sugiyono, 2014).


16

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Kuesioner atau Angket. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam hal ini

responden hanya menjawab dengan cara memberi tanda tertentu

pada alternatif jawaban yang disediakan. Isi pertanyaan yang

diajukan dalam kuesioner berupa data dari responden dan

pertanyaan-pertanyaan yang berdasarkan indikator dari setiap

variabel X dan variabel Y.

2) Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengamati langsung ke lokasi dimana penelitian itu

dilakukan. Teknik ini digunakan untuk mengamati, memahami

secara cermat, mendalam dan terfokus terhadap subjek penelitian.

3) Dokumentasi, adalah merupakan studi dokumentasi berupa

penelaahan terhadap dokumen pribadi, resmi kelembagaan,

referensi-referensi atau peraturan yang memliki relevansi dengan

fokus penelitian.

4) Wawancara. Wawancara merupakan salah satu teknik

pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung

baik kepada responden maupun kepada sumber sesuai dengan

kebutuhan yang diperlukan oleh peneliti dnegan tujuan-tujuan

tertentu serta menggunakan format tanya jawab yang terencana.


17

5) Studi Pustaka. Studi pustaka merupakan sebuah proses mencari

berbagai literatur, hasil kajian atau studi yang berhubungan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Studi pustaka dapat diibaratkan

sebuah kunci yang akan membuka semua hal yang dapat

membantu memecahkan masalah penelitian

5. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang adalam alat

ukur (Sugiyono, 2014).

Dalam penelitian ini skala pengukuran menggunakan skala likert,

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Skala likert yang digunakan yang terdiri dari lima

option alternatif jawaban. dengan rincian sebagai berikut :

a. Sangat Setuju (SS) diberikan nilai 5

b. Setuju (S) diberikan nilai 4

c. Kurang Setuju (KS) diberikan nilai 3

d. Tidak setuju (TS) diberikan nilai 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberikan nilai 1


18

5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui bagaimana valid atau

tidaknya setiap pertanyaan yang ada di kuesioner. Pengujian tingkat

validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item yaitu

mengkorelasikan skor tiap dengan skor total yang merupakan skor jumlah

tiap butir. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunankan metode

Korelasi Rank Spearman, karena data yang digunakan berskala berbentuk

ordinal (Qomusuddin, 2019). Adapun rumus Korelasi Rank Spearman

ialah sebagai berikut :

= 1- ∑

( − )

Ket: = koefisien Korelasi Spearman Rank

Untuk mengetahui tiap instrumen pernyataan valid atau tidak,maka

nilai korelasi tersebut dibandingkan dengan 0,3. Jika nilai korelasi (r) >

0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, begitupun sebaliknya

(Sugiyono, 2017). Adapun perhitungan koefesien korelasi akan dibantu

menggunakan software SPSS 20.0.

b. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau

lebih. Jadi, dengan kata lain reliabilitas adalah indek yang menunjukkan
19

sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Metode

reliabilitas yang digunakan dalam penelitian inicyaitu Cronbach’s Alpha.

Sekaran (1992) mengatakan bahwa indikator pengukuran reliabilitas

dibagi kedalam 3 bagian, Jika nila alpha diatas 0,8 dianggap baik, jika

0,6-0,799 dianggap diterima, sedangkan jika kurang dari 0,6, maka

dianggap mempunyai reliabilitas kurang baik (Qomusuddin, 2019). Uji

validitas dan reliabilitas ini, peneliti akan memanfaatkan Software

Statistical Program for Social Science (SPSS) 20.0 untuk mempercepat

pengolahan data.

6. Rancangan Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data

dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data ialah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data dalam kuantitatif

menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini ialah

statistik deskriptif dan statistik inferensial.

a. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul se

bagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau digeneralisasi (Sugiyono, 2014).


20

Deskriptif dalam penelitian ini meliputi analisis mengenai karakteristik

dari responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, dan pendapatan, serta

deskriptif jawaban responden terhadap item-item pernyataan yang

mengukur variabel citra merek dan keputusan pembelian konsumen.

Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel diukur oleh

instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner dengan alternatif jawaban

menggunakan skala Likert, kemudian dibuat tabel frekuensi untuk

mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian

masuk dalam kategori: sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan

tidak baik.

Selanjutnya untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel

penelitian dilakukan perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal.

Skor aktual diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat

responden sesuai klasifikasi bobot yang diberikan (1,2,3,4,dan 5).

Sedangkan skor ideal diperoleh melalui perolehan asumsi nilai tertinggi

dari jawaban responden. Apabila digambarkan dengan rumus, maka akan

tampak seperti di bawah ini (U Narimawati, 2010).

Berdasarkan analisis skor diatas, maka kategorisasi jawaban responden

dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut :


21

Tabel 2 Kategorisasi Jawaban Responden

No % Jumlah Skor Kategori

1 20.00 – 36.00 Tidak Baik

2 36.01 – 52.00 Kurang Baik

3 52.01 – 68.00 Cukup Baik

4 68.01 – 84.00 Baik

5 84.01 - 100 Sangat Baik

b. Statistik Inferensial

Analisis selanjutnya adalah statistik inferensial, yaitu analisis yang

digunakan untuk menganalisis data sampel. Statistik inferensial yang

digunakan dalam penelitian ini ialah analisis regresi korelasi, karena

bertujuan untuk mengetahui kausalitas antar variabel.

Analisis regresi terdiri atas dua jenis, yakni regresi linier sederhana

yaitu bentuk hubungan fungsional antar 2 variabel, satu variabel bebas

dan satu variabel terikat, dan regresi linier ganda yaitu bentuk hubungan

fungsional antara lebih 2 variabel terikat atau lebih variabel bebas. Dalam

penelitan ini karena mengunakan 2 variabel, maka yang digunakan adalan

analisis regresi linier sederhana. Regresi memerlukan beberapa syarat

yang harus dipenuhi, sebagai model untuk menilai suatu pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Syarat- syarat tersebut

diantaranya : ada hubungan linier dari variabel yang diteliti (uji


22

linieritas), data harus berdistribusi normal, dan data memiliki skala rasio

atau interval (Qomusuddin, 2019)

1) Uji Normalitas

Uji normalisasi bertujuan bertujuan untuk mengetahui apakah data

yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Dengan uji

normalitas akan diketahui sampel yang diambil berasal dari populasi

yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka

hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasikan pada populasinya.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan perhitungan dan analisis data

yang diperoleh dari lapangan. Uji normalittaas dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program SPSS Windows Versi 20.

2) Uji Lineritas

Uji Linearitas merupakan suatu perangkat uji yang diperlukan

untuk mengetahui bentuk hubungan yang terjadi diantara variabel

yang sedang diteliti. Pengujian ini dengan menggunakan bantuan

program SPSS Windows Versi 20 dengan perangkat Test for

Linearity. Dengan menggunakan taraf signifikan 5%, maka suatu

variabel memiliki hubungan linier dengan variabel lainya jika nilai

signifikasi-nya lebih kecil dari 0,05.

3) Regresi Sederhana

Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara

sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan

datang. Uji regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui pengaruh


23

masing- masing variabel preditor dengan menggunakan persamaan

regresi, yaitu :

Y = a + bX

Keterangan:

Y = nilai yang diprediksi X = nilai variabel prediktor a = bilangan

konstan

b = bilangan koefisien prediktor.

Peneliti akan memanfaatkan Software Statistical Program for Social

Science (SPSS) 20.0 untuk mempercepat pengolahan data regresi.

4) Uji Hipotesis

Langkah-langkah untuk melakukan pengujian hipotesis dimulai

dengan menetapkan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha),

pemilihan tes statistik dan perhitungan nilai statistik, penetapan

tingkat signifikasi dan penetapan kriteria pengujian. Hipotesis dalam

penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi linier dengan

menggunakan uji t. Rumusan hipotesisnya sebagai berikut (Sugiyono,

2014).

(1) Hipotesis Kerja (Ha) : Ada Pengaruh Kondisi Ekonomi Orang


Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Ma Azkiya Al – Islami

(2) Hipotesis Nol (Ho) : Tidak ada Pengaruh Kondisi Ekonomi


Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Ma Azkiya Al –

Islami
1.8 Daftar Pustaka

Bikers. (2018). Pengertian Arti Kondisi. Blog Bikers. http://arti-definisi-

pengertian.info/%0Apengertian-arti-kondisi/

Deliarnov. (2010). Perkembangan Pemikiran Ekonomi.

Lestarini, R. (2019). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap

Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VII di SMP Handayani Sungguminasa.

September.

Prawira, P. A. (2012). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru.

Qomusuddin, I. F. (2019). Statistik Pendidikan (Lengkap Dengan Aplikasi IMB

SPSS Statistic 20.0).

Rejeki, S. (2012). Pengaruh kondisi ekonomi keluarga, motivasi belajar, dan gaya

belajar terhadap hasil belajar siswa. In Jurnal Pendidikan Administrasi

Perkantoran Universitas Sebelas Maret (Vol. 1, Issue 1).

Sadirman, A. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar cet ke-21. In

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Santi, S. D. (2009). Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap

Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Karang Tengah

Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2008/2009. Universitas Negeri Semarang,

1–85.

24
Soekanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar,.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D (cetakan ke-

21).

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

U Narimawati. (2010). Metodologi Penelitian: Dasar Penyusun... - Google

Scholar.https://scholar.google.com/scholar?cluster=11572200231241256864

&hl=en&oi=scholarr

Yusuf, Y. (2019). PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 4 SIDENRENG RAPPANG. ‫المنهل‬.

25
1.9 Komposisi Bab

Komposisi Bab penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, perumusan masalah penelitian,

tujuan dan kegunaan penelitian yang diharapkan serta kerangka pemikiran dan

hipotesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang tinjauan teori yang mendiskripsikan pengertian, tentang

variabel yang diteliti dalam upaya pengumpulan data, maupun menganalisis

data, juga berisi tentang penelitian terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang rancangan metodologi penelitian, populasi dan

sampel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian yang

digunakan, uji persyaratan dan teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang meliputi deskripsi

variabel, pengujian persyaratan analisis, pengukuran korelasi, serta pengujian

hipotesis dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan dengan secara

keseluruhan melalui pendekatan analisis kuantitatif.

BAB V PENUTUP

Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu

disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian

26

Anda mungkin juga menyukai