Anda di halaman 1dari 3

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA

Nomor: 1287/Per/RSIB/IV/2022

TENTANG
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
RUMAH SAKIT UMUM DAREAH AMPANA
Bismillahirrohmaanirrohim
Menimbang : a. Bahwa untuk menjamin keteraturan dan mewujudkan tata kelola
administrasi SDM/kepegawaian yang baik serta dalam rangka
peningkatan mutu, maka perlu disusun Pengelolaan Sumber Daya
Manusia.
b. Bahwa peraturan yang terkait dengan Pengelolaan Sumber Daya
Manusia, agar digunakan sebagai pedoman dalam penatalaksanaan
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Ampana.
c. Bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dan disahkan
dalam Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Ampana.
Mengingat : 1. Undang-Undang Kesehatan Nomor: 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor: 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Surat Keputusan Disnaker DMPTSP Nomor: 445/01 tahun 2021
tentang Perpanjangan Izin Operasional Rumah Sakit Umum Daerah
Ampana;
4. Surat Keputusan Yayasan Jamaah Haji Banjarnegara Nomor:
002/YRSIBA/I/2019 Tanggal 05 Januari 2019 Tentang Pengangkatan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ampana.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA
TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH AMPANA
Pertama : Mencabut peraturan direktur No: 295/ Per / RSIB / III /2019 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit Umum Daerah Ampana
Kedua : Mengesahkan Peraturan Direktur tentang Pengelolaan Sumber Daya Manusia
(SDM) Rumah Sakit Umum Daerah Ampana sebagaimana terlampir dalam
Peraturan ini.
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkan surat keputusan ini dibebankan kepada
anggaran belanja Rumah Sakit Umum Daerah Ampana
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dilakukan perbaikan kembali
sebagaimana semestinya.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :

Tembusan Disampaikan Kepada Yth:


1. Seluruh Kabag dan Kabid
2. Arsip
………………………………
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA

A. Kebijakan Umum
1. Tata Kelola Sumber Daya Manusia harus selalu berorientasi pada prinsip-prinsip peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
2. Setiap karyawan harus bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku dan standar prosedur
operasional yang ada.
B. Kebijakan Khusus Kepegawaian
1. Ketenagaan
a. Perencanaan Ketenagaan dan pengadaan Ketenagaan disusun dengan dasar
1) Perhitungan kebutuhan tenaga masing-masing unit/Analisis Beban Kerja
2) Rencana Strategi Rumah Sakit
3) Rencana Bisnis Anggaran Rumah Sakit Umum Daerah Ampana
b. Perencanaan Kebutuhan dan Jumlah Staf mempertimbangkan:
1) Misi Rumah Sakit
2) Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
3) Layanan diagnostilk dan klinis yang disediakan Rumah Sakit
4) Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan
5) Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien
c. Pola Ketenagaan Rumah Sakit disusun berdasarkan:
1) Penetapan kebutuhan staf di unit
2) Penempatan dan penempatan kembali staf
3) Evaluasi dan pemutakhiran terus menerus pola ketenagaan minimal 1 tahun sekali
2. Rekrutmen
a. Rekrutmen karyawan dilakukan setelah jumlah kebutuhan karyawan dan kualifikasi
ditetapkan melalui mekanisme rapat.
b. Pendaftaran calon karyawan baru dilaksanakan secara seragam melalui proses seleksi antara
lain:
1) Seleksi administrasi (mengecek kelengkapan berkas lamaran)
2) Tes tulis dan tes wawancara bagi yang lolos seleksi administrasi
3) Tes kesehatan
3. Orientasi
a. Seluruh calon karyawan baru Rumah Sakit Umum Daerah Ampana, sebelum melaksanakan
tugas dan kewajibannya wajib melaksanakan proses orientasi
b. Orientasi Calon Karyawan baru ada 2 macam:
1) Orientasi Umum
2) Orientasi Khusus
4. Kontrak Kerja dan Pengangkatan Karyawan
a. Setiap Calon Karyawan menandatangani Perjanjian Kontrak Kerja
b. Formasi pengangkatan karyawan menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan keuangan
Rumah Sakit
c. Setiap Karyawan yang telah selesai menjalani Kontrak kerja selama 2 (dua) tahun dapat
diangkat menjadi Karyawan tetap dengan melalui proses uji kompetensi sesuai peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah Ampana
5. Penempatan Karyawan
a. Setelah menandatangani kontrak kerja Rumah Sakit menempatkan karyawan kontrak di
jabatan/posisi yang diperlukan
b. Rumah Sakit menyesuaikan kompetensi staf non klinis dengan persyaratan jabatan/posisi
6. Penilaian Kinerja
Rumah Sakit melakukan penilaian kinerja terhadap pegawai:
a. Saat masa orientasi
b. Saat masa kontrak kerja
c. Setelah menjadi karyawan tetap
8. File Kepegawaian
a. File kepegawaian disusun dan dipelihara serta dijaga kerahasiaan
b. File Kepegawaian memuat:
1) SK pengangkatan Pegawai
2) Foto Copy Ijazah sesuai dengan Kualifikasinya
3) Curiculum Vitae/ daftar riwayat hidup
4) Penilaian kinerja
5) Sertifikat Keahlian
6) Foto Copy STR (surat tanda register) bagi Staf Klinis
7) SIK (surat ijin kerja) bagi Staf Klinis
8) Dokumen Kredensi dan re-kredensi bagi Staf Klinis
9) Surat pernyataan menjadi pegawai tetap
10) Surat peringatan (bila ada)
11) Ijin/Tuga Belajar (bila ada)
12) Dokumen pemeriksaan kesehatan
13) Dokumen Orientasi
9. Kredensial dan Rekredensial
a. Staf Medis
1) Rumah Sakit melaksanakan kredensial dan rekredensial bagi setiap dokter umum, dokter
gigi dan dokter spesialis
2) Proses penilaian kinerja untuk penilaian mutu prktek professional berkelanjutan, etika,
dan disiplin (OPPE) staf medis secara seragam untuk menilai mutu dan keselamatan
serta pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf medis
b. Staf Keperawatan
1) Rumah Sakit melaksanakan Kredensial dan Rekredensial bagi perawat/bidan
2) Rumah Sakit menerapkan proses kredensial yang efektif bagi tenaga keperawatan
3) Rincian kewenangan klinis perawat disesuaikan berdasarkan hasil proses kredensial
terhadap perawat
4) Surat penugasan klinis tenaga keperawatan disesuaikan dengan peraturan per undang-
undangan
c. Staf Profesi Pemberi Asuhan Lainnya
1) Rumah Sakit melaksanakan kredensial dan rekredensial bagi tenaga radiographer,
nutrisionist, perekam medik, apoteker, analis kesehatan dan elektromedis
2) Rumah Sakit menerapkan proses kredensial professional pemberi asuhan meliputi:
a) Memahami peraturan dan perundang-undangan terkait PPA lainnya
b) Mengumpulkan semua kredensial yang ada untuk setiap PPA lainnya
c) Melakukan upaya verifikasi informasi penting dari berbagai sumber dengan jalan
mengecek kewebsite resmi dari institusi Pendidikan pelatihan melalui Email dan surat
tercatat
3) Rincian kewenangan klinis PPA lainnya disesuaikan berdasarkan hasil proses kredensial
4) Surat penugasan klinis PPA lainnya disesuaikan dengan peraturan per undang-undangan

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai