Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA


Jl. Langsat No. 1 Rabangodu Selatan – 84115 NTB
Telp. (0374) 43142 E-mail : rsudbima@ymail.com

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA


NOMOR :

TENTANG
KEBIJAKAN SUMBER DAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Bima, maka
diperlukan penyelenggaraan yang loyal dan
profesional;
b. Bahwa agar pelayanan SDM di Rumah Sakit Umum
Daerah Bima dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya Kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Bima sebagai landasan bagi penyelenggaraan
dan penatalaksanaan SDM di Rumah Sakit Umum
Daerah Bima
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada poin a dan b
tersebut, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bima.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun


2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran ;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129/Menkes/SKIII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan
Kesehatan Kerja;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
7. Buku Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit edisi 1
, yang diterbitkan Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS), tahun 2017;
8. Surat Keputusan Pimpinan Daerah kabupaten Bima
Nomor : OIIKEPIIII.5/D /2015 tentang Pemberlakuan
Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Umum Daerah
Bima;
9. Surat Keputusan MPKU PDM Kabupaten Bima Nomor
: 02/KEP/111.6/D/2020 tentang Perubahan Struktur
Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Bima.;

MEMUTUSKAN:

MENETAPKAN : PERATURAN DIREKTUR TENTANG KEBIJAKAN


SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BIMA;

Pasal 1
KEBIJAKAN UMUM
1. Tata Kelola Sumber Daya Manusia harus selalu berorientasi
pada prinsi- prinsip peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
2. Setiap karyawan harus bekerja sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan, standar prosedur operasional yang ada.

KEBIJAKAN KHUSUS KEPEGAWAIAN


Pasal 2
KETENAGAAN
1. Perencanaan Ketenagaan dan pengadaan Ketenagaan disusun dengan dasar
a. Perhitungan kebutuhan tenaga masing- masing unit/ Analisa Beban Kerja ;
b. Rencana Strategis Rumah Sakit;
c. Rencana Bisnis Anggara Rumah Sakit;
2. Perencanaan kebutuhan dan jumlah staf mempertimbangkan:
a. Misi Rumah Sakit;
b. Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
c. Layanan diagnostilk dan klinis yang disediakan rumah sakit
d. Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan;
e. Perlatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien
3. Pola Ketenagaan Rumah Sakit disusun berdasarkan
a. Penetapan kebutuhan staf di unit
b. Penempatan dan penempatan kembali staf
c. Evaluasi dan pemutakhiran terus menerus pola ketenagaan minimal 1
tahun sekali;
4. Ketenagaan di Rumah Sakit Umum Daerah Bima dikategorikan
menjadi 4 (empat), yaitu: tenaga medis; tenaga keperawatan; tenaga
kesehatan lainnya dan tenaga non klinis;.
5. Sebagai dasar pengkategorian adalah ijazah dan atau sertifikat
akademis sah yang diakui rumah sakit, keahlian dan atau
ketrampilan, dan unit kerja dimana karyawan bertugas.
6. Status karyawan di Rumah Sakit Umum Daerah Bima ada 4 (empat)
yaitu karyawan kontrak, karyawan kontrak khusus, karyawan tetap
dan karyawan harian lepas.

Pasal 3
PENERIMAAN KARYAWAN BARU
1. Penerimaan karyawan dilakukan apabila rumah sakit
membutuhkan tenaga sesuai dengan formasi ketenagaan yang
tersedia.
2. Penerimaan karyawan dilakukan setelah jumlah
kebutuhan karyawandan kualifikasi ditetapkan melalui mekanisme
rapat.
3. Pendaftaran calon karyawan baru dilaksanakan secara seragam
melalui proses seleksi antara lain:
a. Seleksi administrasi (mengecek kelengkapan berkas lamaran);
b. Tes tertulis dan tes wawancara bagi yang lolos seleksi administrasi;
c. Tes kesehatan
4. Setiap orang yang telah memenuhi seluruh persyaratan yang
ditentukan peraturan ini mempunyai kesempatan yang sama untuk
mengikuti seleksi penerimaan karyawan rumah sakit.
5. Seleksi penerimaan karyawan dilakukan oleh Tim Rekruitmen
Karyawan yang ditetapkan dengan SK Direktur.
6. Seleksi calon karyawan tenaga dokter dan tenaga keperawatan harus
melibatkan Sub Komite Kredensial Komite Medis dan Sub Komite
Kredensial Komite Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Bima,
sedangkan untuk tenaga kesehatan lain melibatkan Sub Komite
Kredensial Tenaga Kesehatan Lain;
7. Karyawan yang dinyatakan lulus seleksi penerimaan karyawan
diangkat sebagai karyawan rumah sakit dengan status
kekaryawanan, jabatan fungsional, dan honorarium yang sesuai
dengan perjanjian ikatan kerja dan atau Ketetapan Direktur Rumah
Sakit.
8. Karyawan yang diterima bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Bima
minimal berumur 18 (delapan belas) tahun dan maksimal berumur
35 tahun.
9. Karyawan yang telah berusia lebih 35 tahun tetapi dibutuhkan oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Bima dapat diangkat sebagai Karyawan
Kontrak Khusus yang hak dan kewajibannya sesuai dengan
perjanjian ikatan kerja dan atau Ketetapan Direktur Rumah Sakit.
10. Penerimaan karyawan kontrak untuk diangkat menjadi karyawan
tetap dilaksanakan oleh Tim Rekruitmen Karyawan yang dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Direktur dan melibatkan
Penyelenggara Rumah Sakit, Direksi dan profesi yang terkait.
Pasal 4
ORIENTASI
1. Seluruh calon karyawan baru Rumah Sakit Umum Daerah Bima
sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya wajib melaksanakan
proses orientasi
2. Orientasi Calon karyawan baru ada 2 macam yaitu:
a. Orientasi Umum
b. Orientasi Khusus
Pasal 5
KONTRAK KERJA DAN PENGANGKATAN KARYAWAN
1. Masa kontrak kerja sesuai dengan peraturan dari Disnaker yaitu
selama 2 (dua) tahun;
2. Selama masa kontrak karyawan dinilai tiap 6 (enam) bulan dengan
standar nilai rata baik. Bila dalam penilaian masuk dalam katagori
cukup berturut-turut dalam 3 (tiga) kali penilaian atau satu kali
penilaiaian dengan kondite jelek, maka yang bersangkutan
dinyatakan gugur.
3. Karyawan kontrak dapat diangkat sebagai karyawan tetap Rumah
Sakit apabila telah menyelesaikan masa kontrak kerja sesuai dengan
formasi yang telah ditetapkan di Program Kerja dan RAB Rumah
Sakit Umum Daerah Bima dan melalui proses seleksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4. Karyawan yang telah diterima maupun dokter yang bekerja di Rumah
Sakit Umum Daerah Bima akan diverifikasi ijazahnya ke Institusi
atau Perguruan Tinggi tempat yang bersangkutan mengambil
pendidikan;

Pasal 6
PENEMPATAN KARYAWAN
1. Setelah menandatangani kontrak kerja, Rumah Sakit menempatkan
karyawan kontrak di jabatan/ posisi yang diperlukan
2. Rumah Sakit menyesuaikan kompetensi staf klinis maupun non
klinis dengan persyaratan jabatan/posisi

Pasal 7
PENILAIAN KINERJA DAN PEMBINAAN KARYAWAN
1. Rumah Sakit melakukan penilaian kinerja terhadap pegawai :
a. Saat masa orientasi;
b. Saat masa kontrak kerja;
c. Setelah menjadi karyawan tetap;
2. Pembinaan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Bima yang
berkesinambungan bertujuan untuk meningkatkan loyalitas
terhadap rumah sakit dan Persyarikatan sehingga akan
meningkatkan dan mempertahankan kemampuan dan kemauan
karyawan dalam menjalankan tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan kewajiban yang dibebankan kepada yang bersangkutan.
3. Pembinaan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Bima dilakukan
secara teratur, terencana dan terintegrasi dengan program-program
rumah sakit yang lain dengan memperhatikan kebutuhan setiap
karyawan dan kebutuhan unit kerja dimana karyawan bertugas baik
secara kolektif maupun individual.
4. Pembinaan karyawan yang dilaksanakan secara kolektif dalam
rencana anggaran tahunan meliputi : pembekalan seluruh karyawan,
pembekalan pejabat struktural, Baitul Arqom, Binroh karyawan dan
melibatkan karyawan dalam kegiatan Persyarikatan.
5. Rumah Sakit Umum Daerah Bima melaksanakan program
pembinaan karyawan didasarkan kepada prinsip pendewasaan
karyawan; pemberdayaan karyawan; obyektifitas dan sportifitas; dan
praduga tak bersalah; dengan program pembinaan yang meliputi
penilaian prestasi kerja; penghargaan; pendidikan dan latihan;
pemberian sanksi; dan
pengendalian dan peningkatan mutu layanan.
6. Penilaian Kinerja karyawan dilaksanakan oleh atasan langsung dan
atasan tidak langsung, hasil penilaian akan dikaji oleh atasan
langsung dan sebagai bahan untuk melakukan pembinaan.

Pasal 8
FILE KEPEGAWAIAN
1. File kepegawaian disusun dan dipelihara serta dijaga kerahasiaannya.
2. File Kepegawaian memuat :
a. Foto Copy Ijazah sesuai dengan Kualifikasinya
b. SK pengangkatan Pegawai/Perjanjian Kontrak Kerja
c. Curiculum Vitae/ daftar riwayat hidup;
d. Penilaian kinerja;
e. Sertifikat Pelatihan;
f. Foto Copy STR ( surat tanda registrasi ) bagi Staf Klinis;
g. Foto Copy SIK ( surat ijin kerja ) bagi Staf klinis;
h. SPK RKK bagi Staf Klinis;
i. Surat Peringatan ( bila ada );
1) Ijin/ Tugas Belajar ( bila ada );
2) Dokumen Orientasi;
3) Dokumen pemeriksaan kesehatan.

Pasal 9
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. Rumah Sakit menyediakan program pendidikan dan pelatihan yang
cukup untuk setiap karyawan
2. Program pendidikan dan pelatihan berdasarkan:
a. Hasil kegiatan pengukuran data mutu dan keselamatan pasien.
b. Hasil Analisa laporan insiden keselamatan pasien.
c. Hasil suvey budaya keselamatan pasien.
d. Hasil pemantauan program manajemen fasilitas dan keselamatan.
e. Pengenalan teknologi, ketrampilan dan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penilaian kinerja.
f. Prosedur klinis baru.
g. Rencana untuk menyediakan layanan baru di masa yang akan datang.
h. Kebutuhan dan usulan dari setiap unit.
3. Rumah Sakit memberikan pelatihan teknik resusitasi jantung paru
tingkat dasar pada seluruh staf dan pelatihan teknik resusitasi
jantung paru tingkat lanjut bagi staf unit khusus;
4. Pelatihan teknik resusitasi jantung paru tingkat dasar pada seluruh
staf dan bantuan tingkat lanjut diulang setiap 2(dua) tahun sekali;

Pasal 10
KREDENSIAL DAN
1. Staf
REKREDENSIAL
Medis
a. Rumah Sakit melaksanakan kredensial dan rekredensial bagi setiap dokter
umum,
dokter gigi dan dokter spesialis
b. Proses penilaian kinerja untuk penilaian mutu praktek
professional berkelanjutan, etik, dan disiplin (OPPE) staf medis
secara seragam untuk menilai mutu dan keselamatan serta
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf medis;
2. Staf Keperawatan
a. Rumah Sakit melaksanakan kredensial dan Re kredensial bagi perawat
b. Rumah Sakit menerapkan proses kredensial yang efektif bagi
tenaga keperawatan meliputi:
1) Memahami peraturan dan perundang-undangan terkait
perawat dan praktik keperawatan;
2) Melakukan kredensial terhadap semua bukti Pendidikan,
pelatihan, pengalaman informasi yang ada pada setiap
perawat;
3) Rumah Sakit perlu melakukan setiap upaya untuk
memverifikasi informasi penting dari berbagai sumber utama
dengan jalan mengecek ke website resmi institusi pendidikan
pelatihan melalui email dan surat tercatat;
c. Rincian kewenangan klinis perawat disesuaikan berdasarkan
hasil proses kredensial terhadap perawat
d. Surat penugasan klinis dan rincian kewenangan klinis tenaga
keperawatan disesuaikan dengan peraturan per undang-
undangan
3. Staf Tenaga Kesehatan Lain
a. Rumah Sakit melaksanakan kredensial dan Re kredensial bagi
tenaga Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian, Dietisen,
Nutrisionist, Fisioterapis, Radiografer, Perekam Medik, Ahli
Teknologi Laboratorium Medis, Bidan, Penata Anestesi, Tenaga
Kesehatan Lingkungan, Teknisi Gigi, Fisikawan Medis Dan Tenaga
Teknis Elektromedis;
b. Rumah Sakit menerapkan Proses Kredensial dan Rekredensial
Tenaga Kesehatan Lain meliputi:
1) Memahami peraturan dan perundang-undangan terkait PPA
Tenaga Kesehatan Lain;
2) Melakukan kredensial terhadap semua bukti Pendidikan,
pelatihan, pengalaman informasi yang ada pada setiap PPA
Tenaga Kesehatan Lain
3) Melakukan upaya verifikasi informasi penting dari berbagai
sumber dengan jalan mengecek ke website resmi dari institusi
Pendidikan pelatihan melalui email dan surat tercatat.
c. Rincian kewenangan klinis PPA Tenaga Kesehatan Lain
disesuaikan berdasarkan hasil proses kredensial/rekredensial;
d. Surat penugasan klinis PPA Tenaga
Kesehatan Lain disesuaikan dengan
peraturan per undang-undangan.
Pasal 11
KESEJAHTERAAN DAN PENGGAJIAN KARYAWAN
1. Kesejahteraan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Bima meliputi
kesejahteraan finansial dan kesejahteraan non finansial dan
mengacu pada peraturan yang berlaku;
2. Kesejahteraan finansial meliputi gaji, insentif
jasa pelayanan (remunerasi), pembagian bonus, BPJS
kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, dana pensiun dan lain
lain;
3. Kesejahteraan non finansial meliputi bantuan perawatan kesehatan,
general chek up, fasilitas olahraga dan kesenian, rekreasi, seragam,
tali asih karyawan dan lain-lain.
4. Penggajian karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Bima berdasarkan
kategori pekerjaan dan atau fungsi yang dilaksanakan, kualifikasi
akademis yang diakui oleh rumah sakit, dan status kekaryawanan.
5. Besarnya gaji dan komponen gaji yang bersifat tetap, sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit, yang dapat
dibawa pulang oleh karyawan tidak boleh kurang dari Upah
Minimum Kabupaen Bima (UMK Kabupaten Bima) yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah c.q. Dinas Tenaga Kerja Republik
Indonesia.
6. Pembayaran atas gaji dilaksanakan tiap tanggal terakhir bulan yang
bersangkutan.

Pasal 12
PENGANGKATAN PEJABAT STRUKTURAL DAN
FUNGSIONAL
1. Pejabat Struktural atau pejabat fungsional RSUD Bima diangkat dan
diberhentikan dengan SK Bupati.
2. Pengangkatan Pejabat Struktural diangkat langsung oleh Bupati.
3. Evaluasi tingkat kinerja pejabat dilakukan 1 (satu) tahun sekali
berdasar instrumen evaluasi yang ditetapkan oleh Direktur dan
dilaksanakan oleh atasan langsung dan pejabat terkait yang
ditunjuk untuk melaksanakan evaluasi kinerja itu.

Pasal 13
MUTASI KARYAWAN
1. Mutasi karyawan dilakukan untuk penyegaran dari tugasnya
dan/atau merupakan penyesuaian dengan pendidikan yang
diperoleh.
2. Mutasi dapat dilakukan antar unit kerja atau antar Rumah Sakit
sesuai dengan kesepakatan, sepanjang formasi tersebut memang
dibutuhkan.
3. Mutasi dapat dilakukan karena adanya perubahan struktur
organisasi rumah sakit sebagai upaya untuk meningkatkan
performance rumah sakit.
4. Mutasi juga dapat dilakukan sebagai sanksi pembinaan karyawan
yang dinilai tidak profesional dibidangnya atau atas terjadinya
pelanggaran disiplin.
5. Mutasi karyawan dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan kepentingan rumah sakit; kekurangan tenaga disatu
unit kerja dan atau bidang tugas yang dapat diisi oleh kelebihan
tenaga kerja di unit kerja dan atau bidang tugas yang lain;
pembinaan karir dan kedisiplinan karyawan; atas permohonan
karyawan yang bersangkutan dengan tetap memperhatikan
kebutuhan dan kepentingan rumah sakit; dan pertimbangan
kesehatan karyawan atas usulan dokter rumah sakit yang ditunjuk.
6. Mutasi karyawan intern Rumah Sakit dinyatakan dengan surat keputusan
Direktur.

Pasal 14
PEMBERHENTIAN KARYAWAN
1. Pemberhentian karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK)
dapat dilaksanakan dalam 2 (dua) katagori, yaitu pemberhentian
dengan hormat dan pemberhentian dengan tidak hormat.
2. PHK bagi Karyawan Kontrak, Kontrak khusus dan Harian
dilaksanakan berdasarkan ketentuan perjanjian kontraknya.
3. PHK bagi Karyawan Tetap diproses melalui ketentuan Kekaryawanan
dan mengacu pada Peraturan Kekaryawanan RSI Siti Aisyah Madiun
yang berlaku.
4. Kepada karyawan yang diberhentikan dengan hormat diberikan
ucapan terima kasih dan hak-haknya sesuai dengan peraturan
kekaryawanan yang berlaku.
5. Karyawan yang diberhentikan dengan tidak hormat tidak
memperoleh hak atas kekaryawanannya.

Pasal 15
KEBERADAAN SERIKAT KARYAWAN
1. Rumah Sakit Umum Daerah Bima mengakui hak karyawan untuk
membentuk Serikat Karyawan (Pekerja) sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku.
2. Rumah Sakit Umum Daerah Bima milik pemerintah daerah maka
tiap-tiap orang yang diangkat sebagai karyawan rumah sakit dengan
Ketetapan Direktur Rumah Sakit secara otomatis menjadi anggota
serikat karyawan (pekerja).
3. Sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, Rumah Sakit
Umum Daerah Bima melarang karyawan yang menduduki jabatan
struktural atau fungsional menjadi pengurus serikat karyawan
( IKKM ), untuk menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan
kepentingan.
4. Untuk mengatur hubungan yang profesional antara pihak rumah
sakit dengan IKKM , dibuat Kesepakatan Kerja Bersama (KKB).

Ditetapkan di : BIMA
Pada Tanggal : 11 Februari 2022
Direktur,

drg. H. IHSAN, MPH


NIP : 197205182002121001

Anda mungkin juga menyukai