4. ANALISA SENTESA
traoma
pemisahan tulang
pergerakan tulang
pemasangan bidai
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan integritas jaringan b/d kerusakan jaringan
7. DATA FOKUS
Tn. A umur 20 tahun dibawa ke IGD dengant, di ruang tindakan tampak ada
luka sobek pada wajah pasien, bengkak pada tibia sebelah kanan dan ada bunyi
krepitasi kerika gigerakan, GCS: E=1, V=3, M=4 kesadaran samnolen.
8. PRINSIP TINDAKAN DAN RASIONAL
a. Menggunakan masker dan handscoen sebagai ala melindung diri
Rasional : agar terhindar dari penularan penyakit
b. Jumlah dan ukuran bidai disesuaikan dengan lokasi patah tulang
Rasional : agar imobilisasi bisa maksimal
c. Jika terjadi perdarahan, hentikan perdarahan dengan menekan dan mengikat
bagian luka dengan kain bersih.
Rasional : agar pasien tidak banyak kehilangan darah
d. Pososikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada posisi anatomi
Rasional : agar tidak terjadi perubahan bentuk yang tidak sesuai anatomi
semula
e. Ukur bidai pada 2 sendi
Rasional : agar meminamalisir pergeragan pada bagian cidea
f. Pasang penyanggah tulang agar patahan tidak semakin parah baik
menggunakan spalk atau kayu
Rasional : agar kuat menahan pergerakan patah tulang
g. Jangan membalut luka terlalu kuat dan terlalu longgar
Rasional : agar sirkulasi tatap lancar dan agar tidak memberikan cela untuk
pergerakan pada bagian yang cidera.
9. TUJUAN TINDAKAN
Mencegah pergerakan tulang yang patah, mencegah bertambahnya perlukaan
pada patah tulang, mengurangi rasa sakit, mengistirahatkan daerah patah tulang.
11. EVALUASI
S : tidak terkaji karena pasien sulit untuk di ajak berkomunikasi
O : pembidaian menggunakan 3 spalk
Melewati sendi lutun dan pergelangan kaki
Menggunakan 3 ikatan pada bidai
A : masalah teratasi sebagian
P : lakukan observasi
Warna kulit
Fungsi sensorik dan motorik
Pulsasi arteri
Pengisian kapiler