Anda di halaman 1dari 3

ANALISA SINTESA

NAMA MAHASISWA : NUR ALIF NIM : G3A017223

TANGGAL : 10 Januari 2019 TEMPAT : IGD RSUD Pekalongan

1. IDENTITAS KLIEN : Tn A, 20 thn


2. DIAGNOSA MEDIS : Fraktur Tibia Fibula
3. DASAR PEMIKIRAN :
Fraktur merupakan pemisahan tulang yang menyebabkan perubahan pada
jaringan sekitar fraktur meliputi laserasi kulit akibat perlukaan dari fragmen tulang
tersebut, perlukaan kulit oleh fragmen tulang dapat menyebabkan terputusnya
pembuluh darah vena dan arteri di area fraktur sehingga menimbulkan perdarahan.
Perdarahan pada vena dan arteri yang berlangsung dalam jangka waktu cukup lama
dapat menimulkan penurunan darah serta cairan yang mengalir pada pembuluh darah
sehingga akan muncul komplikasi syok hipovolemik jika perdarahan tidak segera
dihentikan.

4. ANALISA SENTESA
traoma

pemisahan tulang

pergerakan tulang

terputusnya vena dan arteri, fagmen


perdarahan, deformitas, edema

pemasangan bidai

5. TINDAKAN KEPERAWATAN YANG DI LAKUKAN


Pemasangan bidai

6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan integritas jaringan b/d kerusakan jaringan
7. DATA FOKUS
Tn. A umur 20 tahun dibawa ke IGD dengant, di ruang tindakan tampak ada
luka sobek pada wajah pasien, bengkak pada tibia sebelah kanan dan ada bunyi
krepitasi kerika gigerakan, GCS: E=1, V=3, M=4 kesadaran samnolen.
8. PRINSIP TINDAKAN DAN RASIONAL
a. Menggunakan masker dan handscoen sebagai ala melindung diri
Rasional : agar terhindar dari penularan penyakit
b. Jumlah dan ukuran bidai disesuaikan dengan lokasi patah tulang
Rasional : agar imobilisasi bisa maksimal
c. Jika terjadi perdarahan, hentikan perdarahan dengan menekan dan mengikat
bagian luka dengan kain bersih.
Rasional : agar pasien tidak banyak kehilangan darah
d. Pososikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada posisi anatomi
Rasional : agar tidak terjadi perubahan bentuk yang tidak sesuai anatomi
semula
e. Ukur bidai pada 2 sendi
Rasional : agar meminamalisir pergeragan pada bagian cidea
f. Pasang penyanggah tulang agar patahan tidak semakin parah baik
menggunakan spalk atau kayu
Rasional : agar kuat menahan pergerakan patah tulang
g. Jangan membalut luka terlalu kuat dan terlalu longgar
Rasional : agar sirkulasi tatap lancar dan agar tidak memberikan cela untuk
pergerakan pada bagian yang cidera.

9. TUJUAN TINDAKAN
Mencegah pergerakan tulang yang patah, mencegah bertambahnya perlukaan
pada patah tulang, mengurangi rasa sakit, mengistirahatkan daerah patah tulang.

10. BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT TINDAKAN TERSEBUT DAN


CARA PENCEGAHANY
a. Perubahan warna kulit pada area pembidaian
Antisipasi : jangan terlalu kencang dalam mengikat bidai
b. Perubahan bentuk tidak sesui anatomi semula
Antisipasi : memposisikan sesuai anatomi terlebih dahulu kemudian
dilakukan pembidaian
c. Kesulitan bergerak pada jari-jari kaki
Antisipasi : pemasangan biadai harus memperhatikan juga kenyamanan
dari pasien
d. Pembengkakan dan rasa nyeri
Antisifasi : lakukan observasi setiap hari utuk mengkaji kekencangan bidai
yang diakibatkan odema.

11. EVALUASI
S : tidak terkaji karena pasien sulit untuk di ajak berkomunikasi
O : pembidaian menggunakan 3 spalk
Melewati sendi lutun dan pergelangan kaki
Menggunakan 3 ikatan pada bidai
A : masalah teratasi sebagian
P : lakukan observasi
Warna kulit
Fungsi sensorik dan motorik
Pulsasi arteri
Pengisian kapiler

Anda mungkin juga menyukai