Anda di halaman 1dari 9

http://www.gistutorial.

net
This post was published to GISTutorial.NET at 11:34:48 PM 6/20/2011

ArcGIS: Latihan Analisa Grid dan Statistik


Account GISTutorial.NET
Category ArcGIS

Pada tutorial ini kita membahas bagaimana membuat prediksi nilai kedalaman air tanah dengan
menggunakan pengamatan kedalaman air tanah pada sumur-sumur yang tersebur cukup merata.
Selanjutnya, kita coba menganalisa apakah nilai-nilai kedalaman air tanah tersebut ada korelasinya
dengan parameter spasial lain, yakni keberadaan sungai dan pemukiman? Di dalam tutorial ini kita
menggunakan analisa geostatistik (spline) untuk interpolasi 2D, Analisis Spasial untuk perhitungan jarak
lurus dan transfer atribut dari GRID ke point, serta contoh tampilan analisa statistik di MS Excel.

1. Siapkan data. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini terdapat data survey kedalaman air tanah
dari sumur-sumur pengamatan di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan (ini Cuma data simulasi,
bukan data ril).

2. Kita coba buat interpolasi 2D untuk menduga sebaran kedalaman air tanah di seluruh Kota
Banjarbaru. Kita coba gunakan algoritma SPLINE. Cari di ArcToolbox fungsi SPLINE tersebut seperti
tampak pada gambar di bawah. Jalankan fungsi SPLINE tersebut.
http://www.gistutorial.net
3. Pilih input point features layer [sumur_bor_sim]. Z Value diisi dengan informasi kedalaman air tanah
pada setiap sumur yaitu pada field [DEPTH]. Tentukan folder untuk output dalam hal ini
R:\tmp\depth\kedalaman. Tentukan ukuran sel / pixel yang dalam contoh diisi 20 meter. Tipe
SPLINE dipilih REGULARIZED.

4. Berikut adalah contoh hasil interpolasi 2D menggunakan algoritma SPLINE.


http://www.gistutorial.net
5. Untuk kepentingan melengkapi data keluaran, kita bisa membuat isoline, semacam garis kontur,
yang menandakan sebaran dan tingkat kedalaman air tanah. Jadi output dari analisis tidak hanya
format raster (GRID), tetapi juga data line. Jalankan fungsi CONTOUR pada ArcToolbox seperti pada
gambar di bawah ini.

6. Tentukan RASTER input yaitu [kedalaman]. Tentukan juga shapefile (atau geodatabase) output.
Interval kontur kita tentukan 1 m. Ini akan menghasilkan garis-garis kedalaman air tanah dengan
interval setiap 1m.
http://www.gistutorial.net
7. Berikut adalah contoh hasil derivasi dari data pengamatan point menjadi raster (GRID) dan isoline.

8. Selanjutnya kita coba melakukan sedikit analisa. Apakah ada korelasi antara kedalaman air tanah
dengan parameter lain? Kita coba analisa hubungan kedalaman air tanah dengan sungai dan
pemukiman.
9. Langkah pertama dari analisis adalah membuat grid jarak dari sungai
10. Cari toolbox. Kita coba gunakan Euclidean Distance seperti tampak pada toolbox. Jalan fungsi
tersebut.
http://www.gistutorial.net
11. Pilih Input dengan data sungai (format vektor). Tentukan output folder. Ukuran sel kita set 20m.

12. Berikut hasilnya. Warna yang terang menandakan dekat dengan sungai, sedangkan warna yang
gelap menandakan jauh dari sungai.

13. Lakukan hal yang sama untuk layer pemukiman untuk menghasilkan grid jarak dari pemukiman.
Berikut adalah contoh hasilnya
http://www.gistutorial.net

14. Sekarang kita memiliki parameter (1) kedalaman air pada sumur pengamatan, (2) jarak sumur dari
sungai, dan (3) jarak sumur dari pemukiman.

Kita coba menghubungkan kedalaman air dan jarak dari sungai/pemukiman dengan model linear
seperti di bawah ini

15. Kita ekstrak nilai dari JARAK DARI SUNGAI dan JARAK DARI PEMUKIMAN dengan menggunakan data
point pada sumur pengamatan. Cari tool EXTRACT VALUES TO POINTS seperti pada gambar dibawah
ini.
http://www.gistutorial.net
16. Pilih input berupa data point hasil pengamatan sumur yang berisi informasi kedalaman. Input raster
kit apilih grid jarak dari sungai.

17. Pada Shapefile hasil, kita lihat tabelnya seperti berikut

18. Buat FIELD baru (misal field JRK_SGI) dan transfer nilai dari RASTERVALU ke field JRK_SGI. Kita perlu
melakukan transfer ke FIELD baru karena kita masih akan melakukan analisa EXTRACT VALUES TO
POINTS yang akan menimpa field RASTERVALU
http://www.gistutorial.net
19. Lakukan analisa EXTRACT VALUES TO POINTS dengan menggunakan Input Raster grid jarak
pemukiman.

20. Berikut adalah contoh hasil analisa transfer atribut. Ada parameter kedalaman [DEPTH], jarak dari
sungai [JRK_SGI], dan jarak dari pemukiman [JRK_PMKN]

21. Ekspor ke MS Excel. Jika anda belum tahu cara ekspor ke MS Excel, silakan beri komentar.
22. Analisa dengan menggunakan Ad-Ins Analysis Toolpack
http://www.gistutorial.net
23. Berikut adalah contoh keluaran dari analisa statistik linear sederhana dengan dua parameter
penduga dengan menggunakan MS Excel.

Dengan angka koefisien determinasi R2 yang cukup tinggi sebesar 0,77 maka model ini cukup
meyakinkan. Selanjutnya kita lihat ANOVA untuk melihat apakah model exist (layak dipakai) atau
tidak.

ANOVA memberikan bahwa model (regresi) secara signifikan lebih mempengaruhi variasi dari data
kedalaman air tanah daripada error yang dibuktikan dengan nilai F (42,…) yang sangat besar.

Dari hasil analisa di atas (angka COEFFICIENTS) terlihat bahwa kedalaman air tanah berbanding
terbalik dengan jarak dari sungai dan berbanding lurus terhadap jarak dari pemukiman. Ini
mengindikasikan, semakin dekat dengan sungai, air sumur akan semakin dekat ke permukaan, dan
semakin besar jarak dari pemukiman maka air tanah akan semakin dalam.

Catatan: tutorial ini hanya sebagai indikasi bagaimana analisa grid dan statistika dilakukan. Riset yang
sesungguhnya jauh lebih kompleks daripada tutorial ini sehingga tahapan-tahapan dalam tutorial ini
tidak bs dijadikan sebagai referensi dalam riset. Tutorial ini hanya COOKBOOK, sebuah buku resep
masak, yang menerangkan HOWTO bukah WHY? Beberapa pilihan parameter dalam analisa di ArcGIS
ditunjuk begitu saja.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai