Anda di halaman 1dari 12

Cover

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah, puji syukur kehadirat allah swt atas Rahmat dan Hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Islamisasi Pendidikan Umum dan Sains Serta
Proses Lahirnya Institusi Islam Di Indonesia” dengan tepat waktu.
Makalah merupakan tulisan resmi tentang suatu pokok yang bertujuan untuk
dipresentasikan di muka umum. Selain itu, makalah juga bertujuan sebagai media
pembelajaran yang diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam.
Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
membantu menyelesaikan makalah ini. terutama kepada ________________, selaku dosen
pengampu mata kuliah sejarah Pendidikan islam yang telah membimbing penulis dalam
menyelsaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna menunjang kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 5 May 2022

2
DAFTAR ISI

Contents
Cover................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islamisasi pendidikan umum dan sains yang terjadi di Indonesia merupakan suatu
perubahan yang bertujuan untuk menjawab tantangan perubahan zaman di era abad ke-
21. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa keilmuan yang digagas oleh lembaga
pendidikan islam sangat bertolak belakang dengan konsep keilmuan yang ada pada
ilmu pengetahuan umum dan sains. Di Indonesia, integrasi institusi yang dilakukan
oleh beberapa instansi pendidikan islam menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
umum pada masa sekarang.
Maka dari itu, makalah ini akan membahas tentang islamisasi pendidikan umum
dan sains serta lahirnya institusi-institusi pendidikan islam yang terjadi di indonesia.
Sebagai pengetahuan dan pemahaman masalah tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Proses islamisasi dan lahirnya institusi-institusi Pendidikan islam di Indonesia
2. Islamisasi Pendidikan umum dan sains
3. Menguniversitaskan IAIN
4. Integrasi institusi
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami proses islamisasi dan lahirnya institusi-institusi
Pendidikan islam di Indonesia
2. Mengetahui dan memahami islamisasi Pendidikan umum dan sains
3. Mengetahui dan memahami proses menguniversitaskan IAIN
4. Mengetahui dan memahami integrasi institusi

4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Proses Islamisasi dan Lahirnya Institusi-Institusi Islam di Indonesia
Islamisasi merupakan proses perubahan sistem social politik islam di masyarakat
dengan latar belakang social dan politik yang berbeda. Menurut Uka Tjandrasasmita,
Terdapat empat saluran saluran islamisasi yang berkembang; pertama, pada tahap
permulaan islamisasi merupakan perdagangan. Saluran islamisasi melalui perdagangan ini
diawali oleh pedagang-pedagang muslim pada abad ke-7 M hingga abad ke-16 M yang
melintas dari negara-negara bagian barat, timut benua asia dan tenggara. Kegiatan
perdagangan ini sangat menguntung bagi para raja dan bangsawan, karena mereka menajdi
penanam saham juga pemilik kapal-kapal dagang. Sepanjang masa perdagangan tersebut,
mereka banyak mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar, sehingga
jumlah mereka menjadi banyak dan banyak tersebar di pulau jawa, terutama daerah
Majapahit.
Kedua, islamisasi melalui kesenian. Sunan kalijaga merupakan tokoh yang paling
mempopulerkan islam melalui kesenian. Seperti yang kita tau salah satunya ialah
pertunjukan wayang. Selain wayang kesenian-kesenian yang dijadikan media penyebaran
islam ialah bangunan dan seni ukir, serta sastra seperti hikayat, babad, dan sejarah para
nabi. Ketiga, melalui pernikahan, para pedagang muslim merupakan termasuk dalam
golongan orang-orang yang memiliki status social, sehingga banyak penduduk pribumi
yang dipersunting oleh mereka. setelah mereka mempunyai keturunan, mereka menyebar
luas. Hingga sekarang terdapat daerah-daerah dan kerajaan-kerajaan muslim. Karena
bukan hanya msyarakat biasa, namun para bangsawanpun juga ada yang dikawinkan
dengan para pedagang muslim.
Keempat, islamisasi melalui Pendidikan. Islamisasi melalui Pendidikan ini dilakukan
di dalam pesantren yang diselenggarakan oleh ulama-ulama, kyai, dan guru-guru agama.
Di dalam pesantren tersebut para calon ulama dan guru agama, dididik dan mendapatkan
Pendidikan agama yang bertujuan untuk menyebar luaskan islam di nusantara.1

1
Hidayat, Muslih. (2019). Islamisasi Dan Prototype Institusi-Institusi Pendidikan Islam Di
Indonesia, Jurnal Penelitian, Padang

5
Dari proses-proses diatas, terbentuklah institusi-institusi Pendidikan berbasis islam
yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam islam, institusi merupakan suatu sistem nilai
dan norma. Norma dalam islam antara lain; norma dalam akidah, akhlak, ibadan dan
muamalah. Norma akidah tercermin dalam rukun iman, norma akhlak tercermin dalam
akhlak terhadap Allah dan sesame makhluk, norma ibadah tercermin dalam sholat, puasa,
zakat, haji dan bersuci, serta norma muamalah yang tercermin dalam hukum perdagangan,
bank, asuransi, nika, waris, perceraian, pidana, politik dan perserikatan.
Menurut Abdul hakim, dkk. (2011:125-135), Karakteristik yang disebutkan diatas lah
yang melahirkan institusi-institusi islam yang menjadi pondasi dari norma. Pembentukan
institusi yang berdasar dengan norma merupakan upaya dalam memenuhi hajat hidup
mereka sehingga mereka dapat hidup aman dan sejahtera serta bahagia baik di dunia
maupun di akhirat kelak. 2
Perkembangan institusi Pendidikan islam di Indonesia bersamaan dengan proses
penyebaran islam di nusantara. Pendidikan islam pertama kali diselenggarakan di masjid-
masjid yang tersebar di seluruh wilayah di nusantara. Perkembangan Pendidikan islam
menemukan titik kejayaan pada abad ke-17. Laju perkembangan ini berkaitan erat dengan
berkembangan pembaharuan intelektual dan situasi politik yang terjadi di kerajaan-
kerajaan besar. Menurut Azyumardi (2000:124) Pembaharuan sistem intelektual adalah
transmisi yang berhubungan dengan gagasan keagamaan yang melibatkan para ulama dan
guru-guru besar agama islam. 3
Manifestasi pembaharuan intelektual dalam Pendidikan islam ialah munculnya
Gerakan-gerakan keagamaan (tarekat) seperti Naqsabandiyah, Qadriyah, dan Syatariyah
di wilayah Indonesia. Menurut Jajat Burhanudin (2012:76), Perkembangan institusi
Pendidikan islam dipengaruhi juga oleh kebijakan politik kesultanan pada masa tersebut.
Dalam kasus di kerajaan mataram misalnya, hubungan ulama dan penguasa mengalami
beberapa konflik, salah satunya pada kebijakan politik Amangkurat I yang memerangi
para ulama yang dianggap telah melakukan suatu pemberontakan. Namun, dalam
kesultanan Iskandar Muda Aceh, telah membangun struktur politik feodal dengan cara
menyelenggarakan jabatan uleebalang yang bertujuan untuk memperkuat hegemoni
2
Hidayat, Muslih. (2019). Islamisasi Dan Prototype Institusi-Institusi Pendidikan Islam Di
Indonesia, Jurnal Penelitian, Padang
3
Azra, Azyumardi. (2000). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan
XVII, Bandung: Mizan.

6
politiknya atas daerah yang telah ditaklukannya. Artinya, kebijakan tersebut telah
memisahkan hierarki kekuasaan agama dan politik yang mana masing-masing itu dipegang
oleh uleebalang dan ulama.4
2. Islamisasi Pendidikan Umum dan Sains
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan sikap dan tingkah laku seseorang
dalam usaha membentuk pribadi yang dapat berpikir serta bersikap dewasa melalui
pengajaran dan pelatihan. Menurut Abdul Majid (2013:1) Pendidikan adalah suatu proses
untuk memperbaiki, meningkatkan, mengubah pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta
tata laku seseorang atau kelompok dalam upaya mencerdaskan kehidupan manusia melalui
kegiatan bimbingan pelatihan dan pengajaran.5 Dalam hal ini, menurut Soetandyo
(2004:46) sains juga merupakan ilmu pengetahuan yang mana hasil dari upaya intelektual
manusia yang empiric, indrawi, serta tidak induktif. Sains menyusun serta melakukan
pengkajian terhadap pengetahuan juga mengkaji apakah ilmu pengetahuan tersebut dapat
dipergunakan.6
Sains dan agama merupakan dua hal yang sangat penting untuk dikembangkan oleh
semua agama di Indonesia. Relasi agama dan sains dalam islam bisa diibaratkan duasisi
mata uang yang tidak dapat dipisah. Islamisasi Pendidikan umum dan sains akan dapat
diperoleh dengan intelek yang bersifat ilahiyah dan bukan berasal dari akal manusia.
Menurut Al-Faruqi, islamisasi Pendidikan umum dan sains merupakan mengislamikan
penegtahuan umum dan suatu perencanaan kerja. Menurutnya, hal ini sebagai malaise
yang harus dihadapi msyarakat. Al-Faruqi mengatakan bahwa tujuan dari islamisasi
Pendidikan umum dan sains ialah bertujuan untuk menguasai disipli modern, sebagai
upaya menguasai warisan islam, menetapkan relevansi khusus pada bidal ilmu
pengetahuan modern, dan upaya dalam mencari jalan guan sistensis khusu kreatif antara

4
Burhanudin, Jajat. (2012). Ulama dan Kekuasaan: Pergumulan Elite Politik Muslim dalam Sejarah
Indonesia, Jakarta: Mizan Publika.
5
http://sanadthkhusus . blogspot. co. id/2011/05/islamisasi -ilmu- pengetahuan. html. diakses tanggal
5 Mei 2022
6
Sirajudin, (2016), Integrasi Agama dan Sains; Islamisasi Sains ditengah arus modernitas, jurnal
Volume2 Nomor1

7
warisan islam dan ilmu pengetahuan modern, serta meluncurkan pemikiran islam pada
jalan yang mengarah pada kepatuhan hukum syariah.7
3. Menguniversitaskan IAIN
Tuntutan perubahan akan terus bergulir seiring dengan berkembangnya zama. Saat ini,
Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) khususnya STAIN dan IAIN sedang dan terus
dihadapkan dengan persoalan mendasar dan besar, yakni menyangkut dengan out put yang
sampai dengan sekarang belum juga terakomodasi secara menyeluruh dan memadai dalam
berbagai aspek yang dibutuhkan oleh kebutuhan perubahan dan perkembangan zaman.
Menurut Bassam Tibi (1991:110), hampir seluruh universitas yang ada di kawasan Afrika
dan Timur Tengah, sama kondisi PTAI di Indonesia saat ini masih belum menekankan
kapasitas untuk menghafal guna mahasiswa bisa lulus dalam studi mereka terutama dalam
hal berpikir kritis dan analitis. Selama ini, mahasiswa hanya dipersiapkan bukan untuk
menjawab tantangan perubahan dan perkebangan, tapi hanya untuk stabilitas dan gengsi. 8
Hal ini menyebabkan mereka setelah lulus dari studi, mahasiswa lebih dibekali dengan
ijazah, namun tidak dengan kualifikasi yang dapat diterapkan dengan bermanfaat dalam
proses perubahan, pembangunan dan perkebangan.
Persoalan ini muncul sebagai konsekuensi yang dihadapi oleh PTAI. Mulai dari belum
jelasnya epistimologi keilmuan yang dibangun, visi-misi lebaga, akademis maupun
praktis-pragmatis, sampai dengan persoalan kurikulum, pengelola, SDM, anggaran yang
minim, terbatasnya sarana dan prasarana, serta kurangnya Kerjasama yang dijalin dengan
berbagai pihak. Menurut Komaruddin dan Hendro (2000:xxvi), di lain sisi, mungkin saja
memang tidak bisa dipungkiri bahwa peran dan kiprah para alumni PTAI dalam
perkembangan mesyarakat selama ini. namun juga tidak setikit alumni-alumni PTAI yang
muncul sebagai sosok pemikir, wartawan, juga politisi yang terkemuka dalam ranah
nasional. 9
Memasuki era baru, tantangan IAIN menjadi perguruan tinggi islam yang mampu
menjawab tantangan global. Yang mana, pada era ini menghadapi masyarakat yang
7
Sirajudin, (2016), Integrasi Agama dan Sains; Islamisasi Sains ditengah arus modernitas, jurnal
Volume2 Nomor1
8
Bassam Tibi. (1991). Islam and the Cultural Accommodation of Social Change . Boulder
9
Komaruddin Hidayat dan Hendro Prasetiyo (ed.). (2000). “Menilik Dinamika IAIN”. dalam
Problem dan Prospek IAIN: Antologi Pendidikan Tinggi Islam (Ditpertais Depag. RI. 2000). xxvi.

8
semakinn kompleks dan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin maju,
mengharuskan IAIN kembali menangkap tantangan dan peluang era ini. oleh sebab itu, ide
untuk mengembangkan IAIN menjadi sebuah Uniiversitas ialah suatu kebutuhan bagi
umat islam untuk mensejajarkan dirinya dengan perguruan tinggi umu, yang mana
Garapan keilmuannya lebih luas dan marketable dalam kehidupan masyarakat. Rencana
besar perubahan IAIN menjadi UIN didasari oleh kesadaran futuristik umat islam pada
urgensi penguasaan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi dalam menyesuaikan
dengan akselerasi perubahan dan perkembangan zaman yang semakin pesat.
Alasan yang mendasari timbulnya ide perubahan tersebut ialah pengacu pada pola
kehidupan era global yang bisa mendegredasi peran alumni IAIN saat terjun dalam
kehidupan masyarakat, dikotomi ilmu umu dan agama yang mengakibatkan hidup sekuler
yang menempatkan agama sebagai urusan pribadi setiap orang, serta pemikiran orang tua
yang lebih baik menyekolahkan anak-anaknya pada perguruan tinggi umum. Maka dari
itu, Lembaga Pendidikan tinggi islam harus melakukan perubahan diri dan melakukan
pengembangan untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompetitif dan kompleks.
4. Integrasi Institusi
Wathoni, L. M. N (2018) mengatakan bahwa integrasi merupakan satu proses
penggabungan dan pengkombinasian suatu dengan suatu komponen atau unsur lainnya
sehingga menjadi sesuatu yang utuh atau bentuk lain yang lebik baik. 10Terkait dengan
upaya integrasi institusi yang menjadi wacana oleh beberapa institusi-institusi
Pendidikan islam di Indonesia merupakan suatu gagasan yang sangat menunjang
dalam penggarapan keilmuan baru yang mulai dibentuk oleh beberapa IA IN. Seiring
dengan adanya peng-upgrade-an IAIN menjadi UIN yang terjadi sejak dikeluarkannya
Keputusan Presiden (Keppres) No.31 tahun 2002, yang mana IAIN Syarif
Hidayatullah bertransformasi menjadi UIN. Akhirnya semakin banyak lembaga-
lembaga IAIN yang berusaha untuk menjadi Universitas.11
Perubahan tersebut menandakan adanya integrasi institusi yang terjadi dalam ranah
Pendidikan Islam. Langkah perubahan tersebut dimulai dengan penambahan prodi-
prodi umum yang dulu hanya ada di perguruan tinggi umum. Konsep integrasi institusi
yang terjadi dalam ranah pendidikan islam ini pada dasarnya memliki berbagai konsep,
10
Wathoni, L. M. N. (2018). Integrasi Pendidikan Islam dan Sains: Rekonstruksi Paradigma
Pendidikan Islam.Ponorogo: CV. Uwais Inspirasi.
11
Keputusan Presiden (Keppres) No.31 tahun 2002

9
namun tujuan yang akan dicapai pada setiap lembaga mengacu pada hal yang sama,
yaitu peniadaan dikotomi antara kebenaran ilmu agama dan ilmu sains atau ilmu
pengetahuan umum. Yang mana, hal ini diharapkan dengan adanya integrasi institusi
ini sapat memadu padankan keilmuan sains atau pengetahuan umu dengan keilmuan
agama yang diimplementasikan pada proses pendidikan. Diantara konsep integrasi
institusi yang dilakukan berdasarkan pada paradigma keilmuan yang berdasar yang
tujuan akhirnya ialah integrasi institusi guna menjawab tantangan perubahan dan
perkembangan zaman.

10
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa islamisasi pendidikan umum dan
sains serta lahirnya institusi-institusi islam di Indonesia saat ini menandakan bahwa
perkembangan sistem pendidikan islam yang tidak kolot. Pendidikan islam di Indonesia
memang sudah ada sejak lama dan senantiasa berkembang. Hal ini dimaksudkan, agar
dapat mengikuti perkembangan zaman, dan menghasilkan alumni-alumni yang lebih
kompetitif dalam masyarakat di era saat ini.
Transformasi PTAI merupakan gagasan yang bisa membawa perubahan dalam segi pola
berpikir yang bertujuan agar dapat menjawab tantangan perubahan dan perkembangan di
era abad 21.

11
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi. (2000). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad
XVII dan XVII, Bandung: Mizan.
Burhanudin, Jajat. (2012). Ulama dan Kekuasaan: Pergumulan Elite Politik Muslim dalam
Sejarah Indonesia, Jakarta: Mizan Publika.
Bassam Tibi. (1991). Islam and the Cultural Accommodation of Social Change . Boulder
Hidayat, Muslih. (2019). Islamisasi Dan Prototype Institusi-Institusi Pendidikan Islam Di
Indonesia, Jurnal Penelitian, Padang
http://sanadthkhusus . blogspot. co. id/2011/05/islamisasi -ilmu- pengetahuan. html.
diakses tanggal 5 Mei 2022
Komaruddin Hidayat dan Hendro Prasetiyo (ed.). (2000). “Menilik Dinamika IAIN”.
dalam Problem dan Prospek IAIN: Antologi Pendidikan Tinggi Islam (Ditpertais
Depag. RI. 2000). xxvi.
Sirajudin, (2016), Integrasi Agama dan Sains; Islamisasi Sains ditengah arus modernitas,
jurnal Volume2 Nomor1
Wathoni, L. M. N. (2018). Integrasi Pendidikan Islam dan Sains: Rekonstruksi Paradigma
Pendidikan Islam.Ponorogo: CV. Uwais Inspirasi.
Yatim Badri. (2000) Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai