Anda di halaman 1dari 21

Bahan Ajar

Fisika

NAMA :………………………………………

KELAS :………………………………………

Naimis Syifa Hasibuan / 14033091


GEJALA KUANTUM
Identitas Mata Pelajaran :

Satuan Pendidikan : Kelas MAN


/ Semester
2 Padangsidimpuan
: Materi Pokok
XII / II :
Alokasi Waktu : Gejala Kuantum
8 JP (3 x pertemuan)

Untuk Guru :

Membimbing siswa untuk memulai pembelajaran dengan membaca do’a Guru mengalokasika
GuruMembantusiswadalammemahamikonsepdanmenjawab pertanyaan/kendala proses belajar
Membimbing siswa dalam melakukan tugas-tugas yang terdapat di dalam bahan ajar
Melaksanakanpenilaian,baikpenilaianpsikomotor,afektifmaupun kognitif.
Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang sulit dipahami

Untuk Siswa :

Berdo’alah sebelum memulai pembelajaran


Baca dan pahami uraian materi dengan seksama
Kerjakan setiap latihan dan tugas yang diberikan dengan baik

GE ALA KUANTUM ¶ 1
KI 3
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual; konseptual; prosedural dalam ilmu pengetahuan; teknol
KI 4
Mengolah; menalar; dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstark terkait dengan pengembangan da

3.8 Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup sifat radiasi benda hitam, efek fotolistrik,
4.8 Menyajikan laporan tertulis dari berbagai sumber tentang penerapanefek fotolistrik, efek compton dan si

GE ALA KUANTUM ¶ 2
3.8.1. Menjelaskan pengertian benda hitam.
3.8.2. Mendiskusikan faktor apa saja yang mempengaruhi radiasi suatu benda.
3.8.3. Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum pada sifat radiasi benda
hitam.
3.8.4. Menjelaskan konsep efek fotolistrik.
3.8.5. Mendiskusikan kaitan teori kuantum dan teori gelombang tentang efek
fotolistrik.
3.8.6. Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang terjadi pada efek
fotolistrik.
3.8.7. Menjelaskan konsep efek Compton dan sinar x.
3.8.8. Mendiskusikan gejala-gejala yang terjadi pada skema percobaan efek
Compton.
3.8.9. Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang terdapat dalam efek
compton dan sinar x.

4.8.1Menyajikan laporan tertulis dari berbagai sumber tentang penerapan efek fotolistrik, efek Compton da

GE ALA KUANTUM ¶ 3
GE ALA KUANTUM ¶ 4
A Radiasi benda hitam

Benda hitam merupakan istilah untuk suatu benda yang memiliki emisivitas
1. Benda hitam adalah benda yang akan menyerap semua energi yang datang dan
akan memancarkan energi dengan baik. Teori Fisika klasik yang menganggap
bahwa cahaya merupakan gelombang ternyata tidak dapat menerangkan spektrum
radiasi benda hitam. Max Plank, beranggapan bahwa cahaya dapat dianggap
sebagai partikel. Teori ini diperkuat dengan adanya fenomena efek fotolistrik
dan efek Compton. Sampai saat ini para ilmuwan masih beranggapan bahwa cahaya
mempunyai sifat dualisme yaitu sebagai gelombang dan partikel.

Apabila sepotong besi kita panaskan, maka suhu logam tersebut akan
mengalami kenaikan. Makin lama dipanaskan, suhunya semakin tinggi. Makin tinggi
suhu benda akan menimbulkan ruangan di sekitar benda itu menjadi panas. Hal ini
menunjukkan bahwa benda memancarkan energi kalor ke sekitarnya. Energi yang
dipancarkan benda ke sekitarnya disebut energi radiasi. Energi radiasi yang
dipancarkan sebuah benda dalam bentuk gelombang, yaitu gelombang
elektromagnetik.

Faktor apa saja yang memengaruhi radiasi suatu benda? Jika kita berada di
dekat benda yang panas, pada tubuh kita akan terasa panas. Tubuh akan terasa
semakin panas apabila kita berada di dekat benda yang suhunya lebih tinggi.
Serta panas yang kita rasakan akan semakin kuat jika benda yang berada di dekat
kita berwarna gelap, di samping itu juga makin luas permukaan benda, semakin
terasa panas yang kita rasakan. Di samping benda memancarkan panas, benda pun
dapat menyerap panas (energi). Hal ini tergantung pada suhu antara benda
dengan ruangan di sekitar benda. Apabila suhu benda lebih tinggi daripada suhu
ruangan, benda akan memancarkan panas dan sebaliknya jika suhu benda lebih
rendah, maka benda tersebut akan menyerap energi (panas).

GE ALA KUANTUM ¶ 5
Energi yang dipancarkan oleh suatu benda tidak tergantung pada jenis
bendanya. Akan tetapi tergantung pada suhu benda itu dan sifat permukaan
benda. Benda yang mudah menyerap panas sekaligus merupakan benda yang
memancarkan panas dengan baik. Makin tinggi suhu benda semakin besar energi
yang dipancarkan. Tabel di bawah ini menunjukkan hubungan antara suhu benda
dengan warna benda dari hasil eksperimen.

Tabel 1. Hubungan suhu dengan warna benda

Ekperimen tentang radiasi kalor benda pertama kali dilakukan oleh Joseph
Stefan dan Ludwig Boltzmann, diperoleh kesimpulan yang dinyatakan dalam
rumus:

dengan:

W = intensitas radiasi kalor yang dipancarkan benda tiap detiknya (watt)


e = emisivitas benda
σ = kontante Stefans – Boltzmann (5,670 x 10-8Wm-2K-4)
A = luas permukaan benda (m2)
T = suhu benda (K)

Persamaan diatas disebut dengan Hukum Stefan – Boltzmann. Emisivitas


adalah konstanta yang besarnya tergantung pada sifat permukaan benda yang
mempunyai nilai antara 0 hingga 1.

GE ALA KUANTUM ¶ 6
Untuk benda yang mempunyai emisivitas 1 dinamakan benda hitam, yaitu suatu
benda yang mempunyai sifat menyerap semua kalor. Benda hitam diidentikkan
dengan benda berongga yang memiliki lubang kecil.

Gambar 1. Model benda hitam sempUrna yang menyerap


radiasi melalUi pemantUlan berUlang

Apabila dilihat lubang itu berwarna hitam karena jika ada cahaya yang
masuk ke lubang tersebut kemungkinan kecil bisa keluar lagi, cahaya itu akan
dipantulkan oleh dinding bagian dalam benda berongga sehingga akhirnya energi
habis terserap. Sebaliknya jika benda tersebut dipanaskan, maka lubang itu akan
menyala lebih terang dibandingkan dengan daerah sekitarnya, yang berarti
memancarkan energi lebih besar dibandingkan dengan yang lain.

Di sini diartikan bahwa benda hitam adalah benda yang akan menyerap
semua energi yang datang dan akan memancarkan energi dengan baik. Dalam hal
ini benda hitam sebenarnya hanya suatu model untuk menggambarkan benda
hitam sempurna yang kenyataannya benda itu tidak ada. Benda yang mempunyai
sifat menyerap semua energi yang mengenainya disebut benda hitam. Benda
hitam jika dipanaskan akan memancarkan energi radiasi. Energi radiasi yang
dipancarkan oleh benda hitam disebut radiasi benda hitam.

GE ALA KUANTUM ¶ 7
B Efek Compton

Efek compton ditemukan oleh Arthur Holy Compton pada tahun 1923.
Menurut teori kuantum cahaya, foton berlaku sebagai partikel, hanya foton tidak
memiliki massa diam. Jika pendapat ini benar, maka berdasarkan peristiwa efek
fotolistrik yang dikemukakan oleh Einstein, Arthur Holy Compton pada tahun 1923
telah mengamati gejala-gejala tumbukan antara foton yang berasal dari sinar X dengan
elektron. Compton mengamati hamburan foton dari sinar X oleh elektron dapat
diterangkan dengan menganggap bahwa foton seperti partikel dengan energi hf dan
momentum hf/c cocok seperti yang diusulkan oleh Einstein.

Percobaan Compton cukup sederhana yaitu sinar X monokromatik (sinar X yang


memiliki panjang gelombang tunggal) dikenakan pada keping tipis berilium sebagai
sasarannya. Kemudian untuk mengamati foton dari sinar X dan elektron yang
terhambur dipasang detektor. Sinar X yang telah menumbuk elektron akan kehilangan
sebagian energinya yang kemudian terhambur dengan sudut hamburan sebesar θ
terhadap arah semula. Berdasarkan hasil pengamatan ternyata sinar X yang terhambur
memiliki panjang gelombang yang lebih besar dari panjang gelombang sinar X semula.
Hal ini dikarenakan sebagian energinya terserap oleh elektron. Jika energi foton sinar
X mula-mula hf dan energi foton sinar X yang terhambur menjadi (hf
– hf’) dalam hal ini f > f’, sedangkan panjang gelombang yang terhambur menjadi
tambah besar yaitu λ > λ’.

Gambar 2. Skema percobaan Compton untuk menyelidiki


tumbukan foton dan elektron

GE ALA KUANTUM ¶ 8
Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi
Compton berhasil menunjukkan bahwa perubahan panjang gelombang foton
terhambur dengan panjang gelombang semula, yang memenuhi persamaan :

Dengan:

λ = panjang gelombang sinar X sebelum tumbukan


(m) λ’ = panjang gelombang sinar X setelah tumbukan
(m) h = konstanta Planck (6,625 × 10-34 Js)
mo = massa diam elektron (9,1 × 10-31 kg)
c = kecepatan cahaya (3 × 108 ms-1)
θ = sudut hamburan sinar X terhadap arah semula (derajat atau radian)

Besaran sering disebut dengan panjang gelombang Compton. Jadi


jelaslah sudah bahwa dengan hasil pengamatan Compton tentang hamburan foton dari
sinar X menunjukkan bahwa foton dapat dipandang sebagai partikel, sehingga
memperkuat teori kuantum yang mengatakan bahwa cahaya mempunyai dua sifat,
yaitu cahaya dapat sebagai gelombang dan cahaya dapat bersifat sebagai partikel yang
sering disebut sebagai dualime gelombang cahaya.

c Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik yaitu terlepasnya elektron dari permukaan logam karena logam
tersebut disinari cahaya. Untuk menguji teori kuantum yang dikemukakan oleh Max
Planck, kemudian Albert Einstein mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk
menyelidiki bahwa cahaya merupakan pancaran paket-paket energi yang kemudian
disebut foton yang memiliki energi sebesar hf. Percobaan yang dilakukan Einstein
lebih dikenal dengan sebutan efek fotolistrik.

GE ALA KUANTUM ¶ 9
Gambar 3. Skema alat untuk
menyelidiki efek fotolistrik

Gambar diatas menggambarkan skema alat yang digunakan Einstein untuk


mengadakan percobaan. Alat tersebut terdiri atas tabung hampa udara yang dilengkapi
dengan dua elektroda A dan B dan dihubungkan dengan sumber tegangan arus searah
(DC). Pada saat alat tersebut dibawa ke dalam ruang gelap, maka amperemeter tidak
menunjukkan adanya arus listrik. Akan tetapi pada saat permukaan Katoda (A)
dijatuhkan sinar amperemeter menunjukkan adanya arus listrik. Hal ini menunjukkan
adanya aliran arus listrik. Aliran arus ini terjadi karena adanya elektron yang terlepas
dari permukaan (yang selanjutnya disebut elektron foto) A bergerak menuju B. Apabila
tegangan baterai diperkecil sedikit demi sedikit, ternyata arus listrik juga semakin
mengecil dan jika tegangan terus diperkecil sampai nilainya negatif, ternyata pada saat
tegangan mencapai nilai tertentu (-Vo), amperemeter menunjuk angka nol yang berarti
tidak ada arus listrik yang mengalir atau tidak ada elektron yang keluar dari keping A.
Potensial Vo ini disebut potensial henti, yang nilainya tidak tergantung pada intensitas
cahaya yang dijatuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa energi kinetik maksimum
elektron yang keluar dari permukaan adalah sebesar :

Gambar 4. Grafik hubungan antara intensitas


dengan potensial henti

GE ALA KUANTUM ¶ 10
dengan :

Ek = energi kinetik elektron foto (J atau eV)


m = massa elektron (kg)
v = kecepatan elektron (m/s)
e = muatan elektron (C)
Vo = potensial henti (volt)
Berdasarkan hasil percobaan ini ternyata tidak semua cahaya (foton) yang
dijatuhkan pada keping akan menimbulkan efek fotolistrik. Efek fotolistrik akan
timbul jika frekuensinya lebih besar dari frekuensi tertentu. Demikian juga frekuensi
minimal yang mampu menimbulkan efek fotolistrik tergantung pada jenis logam yang
dipakai.

Selanjutnya, marilah kita pelajari bagaimana pandangan teori gelombang dan


teori kuantum (foton) untuk menjelaskan peristiwa efek fotolistrik ini. Dalam teori
gelombang ada dua besaran yang sangat penting, yaitu frekuensi (panjang gelombang)
dan intensitas.

Ternyata teori gelombang gagal menjelaskan tentang sifat-sifat penting yang terjadi pada
efek fotolistrik, antara lain :

a. Menurut teori gelombang, energi kinetik elektron foto harus bertambah besar
jika intensitas foton diperbesar. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa
energi kinetik elektron foto tidak tergantung pada intensitas foton yang
dijatuhkan.
b. Menurut teori gelombang, efek fotolistrik dapat terjadi pada sembarang
frekuensi, asal intensitasnya memenuhi. Akan tetapi kenyataannya efek
fotolistrik baru akan terjadi jika frekuensi melebihi harga tertentu dan untuk
logam tertentu dibutuhkan frekuensi minimal yang tertentu agar dapat timbul
elektron foto.
c. Menurut teori gelombang diperlukan waktu yang cukup untuk melepaskan
elektron dari permukaan logam. Akan tetapi kenyataannya elektron terlepas dari
permukaan logam dalam waktu singkat (spontan) dalam waktu kurang 10-9
sekon setelah waktu penyinaran.
d. Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa energi kinetik maksimum
elektron foto bertambah jika frekuensi foton yang dijatuhkan diperbesar.

GE ALA KUANTUM ¶ 11
Teori kuantum mampu menjelaskan peristiwa ini karena menurut teori kuantum
bahwa foton memiliki energi yang sama, yaitu sebesar hf, sehingga menaikkan
intensitas foton berarti hanya menambah banyaknya foton, tidak menambah energi
foton selama frekuensi foton tetap.

Menurut Einstein energi yang dibawa foton adalah dalam bentuk paket,
sehingga energi ini jika diberikan pada elektron akan diberikan seluruhnya, sehingga
foton tersebut lenyap. Oleh karena elektron terikat pada energi ikat tertentu, maka
diperlukan energi minimal sebesar energi ikat elektron tersebut. Besarnya energi
minimal yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari energi ikatnya disebut fungsi
kerja (Wo) atau energi ambang. Besarnya Wo tergantung pada jenis logam yang
digunakan. Apabila energi foton yang diberikan pada elektron lebih besar dari fungsi
kerjanya, maka kelebihan energi tersebut akan berubah menjadi energi kinetik
elektron. Akan tetapi jika energi foton lebih kecil dari energi ambangnya (hf < Wo)
tidak akan menyebabkan elektron foto. Frekuensi foton terkecil yang mampu
menimbulkan elektron foto disebut frekuensi ambang. Sebaliknya panjang gelombang
terbesar yang mampu menimbulkan elektron foto disebut panjang gelombang ambang.
Sehingga hubungan antara energi foton, fungsi kerja dan energi kinetik elektron foton
dapat dinyatakan dalam persamaan:

atau

sehingg

dengan :

Ek = energi kinetik maksimum elektron foto


h = konstanta Planck
f = frekuensi foton
fo = frekuensi ambang

GE ALA KUANTUM ¶ 12
Gambar 5. Grafik hubungan antara Ek dengan f

GE ALA KUANTUM ¶ 13
Sangat mengherankan jika kita mendengar bahwa aplikasi pertama efek fotolistrik
berada dalam dunia hiburan. Dengan bantuan peralatan elektronika saat itu suara dubbing film
direkam dalam bentuk sinyal optik di sepanjang pinggiran keping film. Pada saat film diputar,
sinyal ini dibaca kembali melalui proses efek fotolistrik dan sinyal listriknya diperkuat dengan
menggunakan amplifier tabung sehingga menghasilkan film bersuara.
Aplikasi paling populer di kalangan akademis adalah tabung foto-pengganda
(photomultiplier tube). Dengan menggunakan tabung ini hampir semua spektrum radiasi
elektromagnetik dapat diamati. Tabung ini memiliki efisiensi yang sangat tinggi, bahkan ia
sanggup mendeteksi foton tunggal sekalipun. Dengan menggunakan tabung ini, kelompok
peneliti Superkamiokande di Jepang berhasil menyelidiki massa neutrino yang akhirnya
dianugrahi hadiah Nobel pada tahun 2002. Di samping itu efek fotolistrik eksternal juga dapat
dimanfaatkan untuk tujuan spektroskopi melalui peralatan yang bernama photoelectron
spectroscopy atau PES.
Efek fotolistrik internal memiliki aplikasi yang lebih menyentuh masyarakat. Ambil
contoh foto-diode atau foto-transistor yang bermanfaat sebagai sensor cahaya berkecepatan
tinggi. Bahkan, dalam komunikasi serat optik transmisi sebesar 40 Gigabit perdetik yang
setara dengan pulsa cahaya sepanjang 10 pikodetik (10-11 detik) masih dapat dibaca oleh
sebuah foto-diode.
Sel surya yang sangat kita kenal manfaatnya dapat mengubah energi matahari menjadi
energi listrik melalui efek fotolistrik internal. Sebuah semikonduktor yang disinari dengan
cahaya tampak akan memisahkan elektron dan hole. Kelebihan elektron di satu sisi yang
disertai dengan kelebihan hole di sisi lain akan menimbulkan beda potensial yang jika
dialirkan menuju beban akan menghasilkan arus listrik.
Akhir-akhir ini kita dibanjiri oleh produk-produk elektronik yang dilengkapi dengan
kamera CCD (charge coupled device). Sebut saja kamera pada ponsel, kamera digital dengan
resolusi hingga 12 Megapiksel, atau pemindai kode-batang (barcode) yang dipakai diseluruh
supermarket, kesemuanya memanfaatkan efek fotolistrik internal dalam mengubah citra yang
dikehendaki menjadi data-data elektronik yang selanjutnya dapat diproses oleh komputer.

GE ALA KUANTUM ¶ 14
Sel surya atau sel fotovoltaik adalah memanfaatkan efek fotolistrik untuk
membangkitkan arus listrik dari cahaya matahari. Efek fotolistrik muncul ketika cahaya
tampak atau radiasi ultraviolet jatuh ke permukaan benda tertentu. Cahaya atau radiasi
mendorong elektron keluar dari benda tersebut, yang jumlahnya dapat diukur dengan meteran
listrik.
Keunikan efek fotolistrik adalah ia hanya muncul ketika cahaya yang menerpa
memiliki frekuensi di atas nilai ambang tertentu. Di bawah nilai ambang tersebut, tidak ada
elektron yang terpancar keluar, tidak peduli seberapa banyak cahaya yang menerpa benda.
Frekuensi minimum yang kemunculan efek fotolistrik tergantung pada jenis bahan yang
disinari.

Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan gelombang


pendek Gelombang elektromagnetik banyak jenisnya antara lain sinar lampu, ultra violet,
infra merah, gelombang radio, dan TV. Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi
terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat
diagnosis dan terapi di bidang kedokteran nuklir. Perangkat sinar-X untuk diagnosis disebut
dengan photo Rontgen sedangkan yang untuk terapi disebut Linec (Linier Accelerator).
Dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka photo Rontgen dapat di tingkatkan
fungsinya lebih luas yaitu melalui alat baru yang disebut dengan CT. Scan (Computed
Tomography Scan). Adanya peralatan peralatan yang menggunakan sinar-X maka akan
membantu dalam mendiagnosis dan pengobatan (terapi) suatu penyakit, sehingga dapat
meningkatkan kesehatan masyarakat. Untuk di tingkat daerah peralatan yang menggunakan
sinar-X masih terbatas hanya pada pesawat Rontgen. Karena pesawat radioterapi
membutuhkan catu daya listrik yang cukup besar, pada hal sumber listrik di daerah relatip
masih rendah. Oleh sebab itu pembahasan disini lebih dititik beratkan pada penggunaan sinar-
X untuk pesawat Rontgen. Kata kunci : sinar-X, Photo Rontgen, CT-scan, Linac.

GE ALA KUANTUM ¶ 15
Teleskop compton nuklir (nct) adalah γ ditanggung balon-ray-lembut (0,215mev)
teleskop dirancang untukm engetahui sumber astrofisika dari garis emisi nuklir dan pola isasi
γ-ray. Nct menggunakan sebuah array dari 12 detekto rpencitraan 3-d germanium
(geds).sebuahprototipe 2-ged tentang dijadwalkan nct akanditerbangkan di musim semi 2004.
Program nct dirancang untuk mengembangkan dan menguji teknologi dan teknik analisis
penting untuk compton advanced hubble, selama belajar radiasi γ-ray dengan resolusi spektral
yang sangat tinggi, resolusi sudut moderat, dan sensitivitas yang tinggi. Nct memiliki sebuah
novel, desain ultra-kompak dioptimalkan untuk mempelajari garis emisi nuklir dalam kisaran
0,5-2 kritis mev,dan polarisasi dalam kisaran 0,2-0,5 mev. Penerbangan prototipe kritis akan
menguji instrumen teknologi novel, teknik analisis, dan prosedur penolakan latarbelakang
kami telah dikembangkan untuk telesko pberesolus itinggi compton. Dalam tulisa nini kami
menyajikan gambara ninstrum enprototipe NCT.

Nuklir Compton Telescope (NCT) adalah eksperimen balloon-borne untuk


mendeteksi sinar gamma dari sumber astrofisika seperti supernova, pulsar, AGN, dan lain-
lain. Teleskop ini diluncurkan dengan balon ketinggian tinggi ke ketinggian mengambang
sekitar 40km.

Teleskop Compton menggunakan sebuah array-12-3D kadar tinggi Germanium


Detektor spektral resolusi untuk mendeteksi sinar gamma. Pada bagian bawahnya setengah
detektor dikelilingi oleh Bismuth germanate sintilator untuk melindungi dari sinar gamma
atmosfer. Teleskop memiliki medan pandang (FOV) dari 25% dari langit.

Dua prototipe detektor berhasil diuji dan diterbangkan pada tanggal 1 Juni 2005 dari
Scientific Balloon Flight Facility, Fort Sumner, New Mexico.
Pada tanggal 19 Mei 2009, instrumen penuh berhasil diluncurkan dari Fort Sumner di New
Mexico dan mampu mengamati kepiting pulsar. Sayangnya itu gagal untuk memulai pada
bulan April 2010 di Alice Springs, Australia, ketika balon pecah menambatkan untuk derek di
angin tinggi.

Mengukur suhu-suhu bintang. Dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan


oleh setiap bintang maka suhunya dapat diprediksi menggunakan hukum pergeseran Wien.

GE ALA KUANTUM ¶ 16
1. Apa yang dimaksud dengan benda hitam?
a. Benda yang akan menyerap semua energi yang datang dan akan memancarkan energi dengan baik
b. Benda berwarna hitam.
c. Benda yang mampu menyerap seluruh cahaya.
d. Benda yang mampu memantulkan panjang gelombang.

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi radiasi suatu benda ?


a. Warna dan perioda.
b. Suhu dan frekuensi.
c. Suhu dan sifat permukaan benda.
d. Panjang gelombang dan fase.

3. Bagaimana pengaruh suhu dengan energi yang dipancarkan ?


a. Tidak berkaitan.
b. Makin tinggi suhu benda semakin besar energi yang dipancarkan.
c. Berbanding terbalik.
d. Arah pancran energi bergantung pada suhu

4. Bagaimana pengaruh permukaan benda dengan intensitas radiasi ?


a. Jika luas permukaan benda semakin luas, intensitas radiasi bernilai tetap.
b. Jika luas permukaan benda semakin besar, intensitas radiasi juga semakin besar.
c. Tidak berpengaruh
d. Jika luas permukaan benda semakin kecil, intensitas radiasi juga semakin besar.

5. Bagaimana terjadinya radiasi benda hitam?


a. Benda hitam yang menyerap semua energi.
b. Energi radiasi diperoleh melalui benda hitam yang dipanaskan yang memancarkan radiasi.
c. Energi pada benda hitam
d. Radiasi yang diserap benda hitam.

6. Apa yang dimaksud dengan efek fotolistrik?


a. Semuanya tidak benar.
b. Berhentinya aliran elektron karena pengaruh cahaya.
c. Elektron mengalir mengikuti arah cahaya.
d. Terlepasnya elektron dari permukaan logam karena logam tersebut disinari cahaya.

7. Bagaimana konsep efek fotolistrik yang dapat dijawab oleh teori kuantum ?
a. Bahwa energi foton berubah.
b. Bahwa foton memiliki energi yang sama, sehingga menaikkan intensitas foton berarti menambah
energi foton.
c. Energi foton berubah sesuai frekuensinya.
d. Bahwa foton memiliki energi yang sama, sehingga menaikkan intensitas foton berarti hanya
menambah banyaknya foton bukan energi foton selama frekuensi foton tetap.

8. Bagaimana efek fotolistrik yang tidak dapat dijelaskan oleh teori gelombang?
a. Tidak semua cahaya yang dijatuhkan dapat menyebabkan efek fotolistrik.
b. Energi kinetik elektron foton tidak tergantung pada intensitas foton yang dijatuhkan

GE ALA KUANTUM ¶ 17
c. Jawaban b dan d benar.
d. efek fotolistrik baru akan terjadi jika frekuensi melebihi harga tertentu dan untuk logam
tertentu dibutuhkan frekuensi minimal yang tertentu agar dapat timbul elektron foton.

9. Cermati gambar percobaan penyinaran suatu lempeng logam dengan cahaya berikut. Jika fungsi kerja
logam adalah 2,2 eV dan cahaya yang disinarkan memiliki panjang gelombang λ dan frekuensi f
tentukan panjang gelombang maksimum yang diperbolehkan agar elektron lepas dari logam!

a. 2.02 x 10−7 m
b. 5,67 x 10−7 m
c. 5,03 x 10−7 m
d. 5,67 x 10−6 m

10. bagaimana sifat foton berdasarkan teori kuantum ?


a. Menaikkan intensitas foton, hanya menambah energi foton..
b. Menaikkan intensitas foton, hanya menambah banyaknya foton.
c. Menaikkan energi foton, hanya menambah banyaknya foton.
d. Semua salah.

11. dan bagaimana sifat foton menurut Einstein?


a. Energi yang dibawa foton adalah dalam bentuk paket, sehingga energi akan diberikan
seluruhnya, sehingga foton tersebut lenyap.
b. Energi dihasilkan dari gelombang.
c. Foton adalah dalam bentuk paket.
d. Energi tergantung ikatan elektron

12. Apa saja gejala-gejala yang terjadi pada skema percobaan efek Compton ?
a. Percobaan harus menggunakan sinar x.
b. Foton adalah partikel yang terhambur.
c. Sinar X yang telah menumbuk elektron akan kehilangan sebagian energinya yang kemudian
terhambur dengan sudut sebesar θ.
d. Panjang gelombang sinar x tetap.

13. Sebutkan gejala kuantum yang terdapat dalam efek compton dan sinar x!
a. foton dapat dipandang sebagai partikel.
b. foton dapat dipandang sebagai gelombang.
c. foton dapat dipandang sebagai elektron.
d. Semuanya benar.

14. Cermati gambar percobaan penyinaran suatu lempeng logam dengan cahaya berikut. Jika fungsi kerja
logam adalah 2,2 eV dan cahaya yang disinarkan memiliki panjang gelombang λ dan frekuensi f
tentukan energi cahaya minimal yang diperlukan agar elektron lepas dari logam!

GE ALA KUANTUM ¶ 18
a. 3,52 x 10−9 joule
b. 2,2 x 10−19 joule
c. 3,52 x 10−19 joule
d. 1,6 x 10−19 joule

1. Bagaimana sifat benda hitam yang sempurna .?

2. Daya radiasi yang dipancarkan suatu benda pada suhu 227oC adalah 1200 J/s. Jika suhu benda naik
hingga menjadi 727oC, tentukan daya radiasi yang dipancarkan sekarang!

3. Bagaimana teori kuantum tentang efek fotolistrik ?

4. gambarkan skema percobaan efek Compton dengan benar!

GE ALA KUANTUM ¶ 19
9. Cepat rambat cahaya c = 3 x 108 m/s
Tetapan Planck h = 6,6 x 10−34 Js
1 eV = 1,6 x 10−19 joule

panjang gelombang maksimum yang diperbolehkan agar elektron lepas dari logam
Hubungkan dengan kecepatan cahaya
c
λmax = / fo
3 x 108 15
λmax = /0,53 x 10
λmax = 5,67 x 10−7 m

14. Energi cahaya minimal yang diperlukan agar elektron lepas dari logam
energi cahaya minimal tidak lain adalah energi ambang atau fungsi kerja logam. Sehingga
Wo = 2,2 eV
Wo = 2,2 x (1,6 x 10−19 ) joule = 3,52 x 10−19 joule

2. Data :
T1 = 227oC = 500 K
T2 = 727oC = 1000 K
P1 = 1200 watt

Daya radiasi yang dipancarkan sekarang :


P T 4
2/P1 = ( 2/T1)
P 1000
2/P1 = ( /500)4
1000 4
P2 = ( /500) x P1
P2 = (2)4 x 1200 = 16 x 1200 = 19200 watt

GE ALA KUANTUM ¶ 20

Anda mungkin juga menyukai