SPO Keperawatan Link BARU
SPO Keperawatan Link BARU
Nur Isnaiyah: 1.SPO Pengukuran TTV dan Pemeriksaan fisik (mengukur tekan darah )
2.SPO pengukuran TTV dan Pemeriksaan fisik (menghitung pernafasan)
3.SPO Pengukuran TTV dan Pemeriksaan fisik (menghitung denyut nadi)
4.SPO Pengukuran TTV dan Pemeriksaan fisik (mengukur suhu tubuh)
2. Persiapan peralatan
Sarung tangan bersih
Torniket
Kateter intravena sesuai ukuran (bayi/ anak no. 24, dewasa no. 20 atau 22.
Geriatric no. 22 atau no. 24)
Alcohol swab
Balutan transparan (transparan dressing) atau kasa
Plester
Set infus atau injection plug
Cairan infus, jika perlu
Pengalas
Bengkok
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Siapkan cairan infus (jika akan diberikan terapi cairan.
Sambungkan infus dengan wadah cairan
Pastikan rol klem terkunci dan isi setengah bilik (chamber) infus dengan cairan infus
Alirkan cairan infus hingga seluruh selang terisi cairan infus
Pastiakan tidak ada gelumbung udara di sepanjang selang infus
5. Atur posisi senyaman mungkin
6. Pilih vena yang akan di insersi :
Vena pada ekstremitas non-dominan, kecuali kontraindikasi (seperti terdapat luka,
fistula, untuk di dialysis, Riwayat mastektomi)
Vena yang lurus, cukup besar, dapat dipalpasi dan jauh dari persendian
7. Letakkan pengalas dibawah lengan pasien
8. Pasang sarung tangan bersih
9. Dilatasikan vena dengan memasang torniket 15 – 20 cm di atas vena yang akan diinsersi,
JUDUL SPO
Masase dari arah distal ke proksimal dibawah vena yang akan diinsersi
10. Bersihkan daerah yang akan diinsersi dengan menggunakan alcohol swab
11. Regangkan kulit dibawah vena yang akan diinsersi dengan menggunakan tangan yang tidak
dominan
12. Insersikan kateter pada vena dengan sudut 10° – 30° dengan tangan dominan
13. Rendahkan sudut insersi saat terlihat darah pada ruang kateter dan Tarik sedikit stilet
VI. Unit14.
Terkait:
Dorong kateter hingga
mencapai pangkalnya
1. IGD
2. Rawat inap
VIII
Indikator Keberhasilan:
.
IX. Referensi
SPO Pemenuhan / Kebutuhan Oksigenasi
Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:
- - 1 dari 3
Tanggal Tanda Tangan
Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:
-
Revisi Ke:
-
I. Pengertian:
Merupakan prosedur pemenuhan oksigen dengan menggunakan alat bantu.
Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara yaitu : kateter nasal, kanua nasal, dan
masker oksigen.
II. Tujuan:
Memenuhi kebutuhan oksigen
2. Mencegah terjadi hipoksia
3. Membantu kelancaran metabolism
4. Sebagai tindakan pengobatan
5. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung.
III. Landasan Kebijakan:
V. Prosedur:
Yang perlu diperhatikan pada pemberian Oksigen tergantung:
I. Oksigen aliran rendah adalah
A. KATETER NASAL : Aliran 1- 5 liter / menit ------> O2 dg konsentrasi 24 - 44%
Bahaya: Iritasi hidung, Pengeringan mukosa hidung, Distensi lambung.
C. Face Mask
Aliran 5 – 8 liter / menit -----> O2 dg konsentrasi 40 – 60%
Bahaya: Aspirasi bila muntah, Penumpukan O2, Empisema subcutan, Nekrose bila
terlalu ketat.
SPO Pemenuhan / Kebutuhan Oksigenasi
Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:
- - 1 dari 3
Tanggal Tanda Tangan
Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:
-
Revisi Ke:
-
D. Rebreating Mask ( RM )
Aliran 8 – 12 liter / menit ----> O2 dg konsentrasi 60 –80%
Bahaya: Aspirasi jika muntah, Empisema subcutan, Nekrose jika ketat.
IX. Referensi
SPO SUCTION
Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:
- - 1 dari 3
Tanggal Tanda Tangan
Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:
-
Revisi Ke:
-
I. Pengertian:
Suction Merupakan tindakan pengeluaran sekret ataupun darah dari jalan napas, dimana
sekret akan disedot melalui karet atau polyethylene yang terhubung dengan mesin suction.
Sekret akan tertampung dalam mesin suction, sehingga sekret tersebut dapat digunakan untuk
pemeriksaan labolatorium.
II. Tujuan:
1. Mengeluarkan secret/cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas
III. Landasan Kebijakan:
V. Prosedur:
A. Tahap pra interaksi
1. Menegecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
Menjelaskan pada klien tentang tindakan yang akan dilakukan (lihat SPO informed consent).
C. Tahap Kerja
1. Cuci tangan. P
2. Pasang APD sesuai kebutuhan.
3. Jaga privasi klien.
4. Atur posisi klien.
1. Penghisapan orofaringeal : posisi semi fowler dengan kepala menghadap ke area
perut.
2. Penghisapan nasofaringeal : posisi supine dengan kepala hiperextensi.
SPO SUCTION
Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:
- - 1 dari 3
Tanggal Tanda Tangan
Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:
-
Revisi Ke:
-
IX. Referensi
SPO Nebulisasi
Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:
- - 1 dari 3
Tanggal Tanda Tangan
Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:
-
Revisi Ke:
-
I. Pengertian:
Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan nebulator
II. Tujuan:
1. Merelaksasi jalan nafas.
2. Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi sekret.
3. Menurunkan edema mukosa. Pemberian obat secara langsungpada saluran pernafasan untuk
4. pengobatan penyakit, seperti :bronkospasme akut, produksi sekret yang berlebihan, dan
batukyang disertai dengan sesak nafas
III. Landasan Kebijakan:
1. Set nebulizer
2. Obat bronkodilator
3. Bengkok
4. Sputum pot tertutup berisi larutan desinfektan
5. Tissue
6. Spuit 5 cc
7. Aquades
V. Prosedur:
1. Tahap Pra Interaksi
a. Melakukan verifikasi program pengobatan klien.
b. Mencuci tanganc.
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam
VI. Unit Terkait:
IX. Referensi