DISUSUN OLEH:
NUR HALIMAH, S.Kep
19.0103.1020
Nur Halimah
1901031020
Pembimbing Akademik
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN RESIKO JATUH
2. Etiologi
Penyebab jatuh pada lansia biasanya merupakan gabungan
beberapa faktor, antara lain:
a. Kecelakaan : merupakan penyebab jatuh yang utama ( 30 – 50%
kasus jatuh lansia ), Murni kecelakaan misalnya terpeleset,
tersandung. Gabungan antara lingkungan yang jelek dengan
kelainan – kelainan akibat proses menua misalnya karena mata
kurang awas, benda – benda yang ada di rumah tertabrak, lalu
jatuh, nyeri kepala dan atau vertigo, hipotensi orthostatic,
hipovilemia / curah jantung rendah, disfungsi otonom,
penurunan kembalinya darah vena ke jantung, terlalu lama
berbaring, pengaruh obat-obat hipotensi, hipotensi sesudah
makan
b. Obat – obatan
- Diuretik / antihipertensi
- Antidepresen trisiklik
- Sedativa
- Antipsikotik
- Obat – obat hipoglikemia
- Alkohol
c. Proses penyakit yang spesifik
Penyakit – penyakit akut seperti :
a. Kardiovaskuler :
Aritmia
Stenosis aorta
sinkope sinus carotis
b. Neurologi :
TIA
Stroke
Serangan kejang
Parkinson
Kompresi saraf spinal karena spondilosis
Penyakit serebelum
c. Idiopatik ( tak jelas sebabnya)
d. Sinkope : kehilangan kesadaran secara tiba-tiba
Drop attack ( serangan roboh )
Penurunan darah ke otak secara tiba – tiba
Terbakar matahari
e. Fakto-faktor Lingkungan penyebab Resiko jatuh
3. Pathway
Proses Menua
Peningakatan radikal
lansia
Perubahan biologis / fisik Perubahan anatomi dan biokimiawi Skelrosis pada arteri besar
di susunan saraf pusat
Kerusakan
memori
4. Pencegahan
Pencegahan dilakukan berdasar atas faktor resiko apa yang dapat menyebabkan
jatuh seperti faktor neuromuskular, muskuloskeletal, penyakit yang sedang diderita,
pengobatan yang sedang dijalani, gangguan keseimbangan dan gaya berjalan, gangguan
visual, ataupun faktor lingkungan.dibawah ini akan di uraikan beberapa metode
pencegahan jatuh pada orang tua :
1. Latihan fisik
2. Managemen obat-obatan
3. Kurangi pemberian obat-obatan yang sifatnya untuk waktu lama terutama sedatif dan
tranquilisers
4. Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecuali atas indikasi
klinis kuat
3. Modifikasi lingkungan
Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk menghindari
pusing akibat suhu di antara:
4. Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.
5. Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lampu tambahan untuk
daerah tangga.
6. Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang biasa untuk
melintas.
8. Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah, menghindari tersandung.
9. Pasang pegangan tangan ditempat yang di perlukan seperti misalnya di kamar mandi.
5. Alas kaki
Terapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangan difokuskan untuk
mengatasi atau mengeliminasi penyebabnya atau faktor yang mendasarinya.
4. Latihan fisik
4. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Kerusakan memori berhubungan dengan gangguan neurologi
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
4. Risiko jatuh berhubungan dengan usia > 65 tahun
5. Intervensi
Simple massage
DAFTAR PUSTAKA
Avliya Quratul Marjan, Sri Anna Marliyati. 2013. HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI
PANGAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OSTEOPOROSIS PADA
LANSIA DI PANTI WERDHA BOGOR. Volume 1 Tahun 2013. Diakses pada tanggal 28
januari 2020 jam 22:00
Wachyu Amelia. 2018. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KONSUMSI SUSU PADA WANITA
PRALANSIA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS DI BATURAJA.
Volume 2 Tahun 2018. Diakses pada tanggal 29 januari 2020 jam 21:45
ASUHAN KEPERAWATAN
GERONTIK
TIM KEPERAWATAN GERONTIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. L
Umur : Tidak terkaji
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Pernikahan : Cerai
Tingkat Pendidikan : Tidak Sekolah
Alamat Asal : Gumukmas
f. Alergi :
pasien mengatakan tidak punya alergi makanan ataupun obat.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
g. Riwayat jatuh :
pasien mengatakan pernah jatuh 1x karena terpeleset.
5. RIWAYAT SOSIAL
a. Kondisi pasangan :
pasien tidak punya suami, pasien sudah cerai dengan suaminya.
d. Pola kebiasaan :
klien mengatakan kebiasaan bersih-bersih kamar, menyapu, senam, pola tidur
klien normal tidur siang 1 jam tidur malam 6-8 jam
f. Jejaring sosial:
klien mengatakan kegiatan kelompok senam dan pengajian di musholla.
6. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status kesehatan umum :
keadaan umum: baik
kesadaran : composmentis
GCS: 456
b. Tanda – Tanda Vital :
TD: 140/80 mmHg
N : 84 x/m
RR: 20 x/m
S : 37,0
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
c. Integument :
kulit bersih, ada bekas luka garukan, warna sawo matang.
d. Hematopoetic :
Tidak ada perdarahan atau memar
Tidak ada Pembengkakan kelenjar limfe
Anemia Negatif
Tida ada Riwayat transfusi darah
e. Kepala :
Rambut bersih,warna putih, kulit kepala bersih, kepala simetris, tidak ada tanda-
tanda trauma kepala.
f. Mata :
mata klien penglihatan agak kabur, alis dan bulu mata (+), anemis (-), sklera putih,
g. Telinga:
telinga bersih, daun telinga bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik.
h. Hidung :
Hidung bersih, penciuman baik, perdarahan (-), inflamasi membran mukosa (-),
polip (-), tidak ada secret.
j. Leher :
Leher normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Tidak ada nyeri telan
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
k. Pernafasan :
Klien mengatakan tidak punya asma dan tidak pernah mengalami sesak nafas.
I:dada simetris,
P:sonor
A:vesikuler
l. Punggung :
Cara berjalan klien bungkuk dan pasien mengatakan sakit punggung jika berjalan tegak.
Tulang punggung klien tidak lurus.
m. Cardiovaskuler :
I : dada simetris, tidak ada bekas luka,
P : pekak
A: s1 s2 tunggal
n. Gastrointestinal :
Perut :
I: perut cembung
P: timpani
A: BU (+) 6x/m
Tidak ada Nyeri ulu hati, tidak ada Mual/muntah, tidak ada Benjolan/massa
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
p. Genitalia :
Tidak terkaji, namun klien mengatakan tidak ada kelainan maupun gangguan pada
genetalia.
q. Persarafan :
1. N.Olfaktorius : baik
2. N.Optikus :pandangan agak kabur
3. N.Okulomotorius :baik
4. N.Troklearis :baik
5. N.Trigeminus :baik
6. N.Abdusen :baik
7. N.Facialis :baik
8. N.Vestibulokoklerais :baik
9. N.Glosofaringeus :baik
10. N.Vagus :baik
11. N.Asesorius :baik
12. N.Hipoglosus :baik
r. Muskuloskeletal
Nyeri persendian : ( ) ya ( ) tidak
Kekakuan : ( ) ya ( ) tidak
Pembengkakan sendi : ( ) ya ( ) tidak
Deformitas : ( ) ya ( ) tidak
Spasme : ( ) ya ( ) tidak
Kelemahan otot : ( ) ya ( ) tidak
Masalah cara berjalan : ( ) ya ( ) tidak
Nyeri punggung : ( ) ya ( ) tidak
Prostesa : ( ) ya ( ) tidak
Kekuatan otot : cukup nilai kekuatan otot 4
7. PENGKAJIAN NUTRISI
BB : 45 kg TB : 150 cm BBI: - kg
Screening Skor
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
a. Adakah penurunan intake makanan dalam 3 bulan terakhir akibat penurunan nafsu makan,
masalah pencernaan atau akibat kesulitan menelan atau mengunyah ? 2
0 = penurunan intake makanan yang berat
1 = penurunan intake makanan moderat
2 = tidak ada penurunan intake makanan
b. Penurunan BB selama 3 bulan terakhir
0 = penurunan BB lebih dari 3 kg
1 = tidak tahu 3
2 = penurunan BB 1- 3 kg
3 = tidak ada penurunan BB
c. Mobilitas
0 = tidak dapat turun dari bed, atau hanya duduk di kursi 2
1 = dapat bangkit dari bed/kursi namun tidak dapat berpindah dengan bebas
2 = dapat berpindah dengan bebas
d. Apakah mengalami stress psikologis atau mengidap penyakit dalam 3 bulan terakhir?
0 = ya 2
2 = tidak
e. Masalah psikoneurologis
0 = demensia berat atau depresi 2
1 = demensia ringan
2 = tidak mengalami masalah psikologis
F1. Body mass index
0 = BMI kurang dari 19 2
1 = BMI 19 – 21
2 = BMI 21 – 23
3 = BMI lebih dari 23
Jika BMI tidak dapat dikaji, gantikan pertanyaan pada poin F1dengan poin F2
Jika BMI sudah terkaji, pertanyaan pada poin F2 tidak perlu dikaji
F2. Lingkar lengan atas
0 = LLA kurang dari 31 cm
3 = LLA lebih dari 31 cm
Total 13
Interpretasi : Berisiko malnutrisi
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
0
TOTAL 30 13
Interprestasi : gangguan kognitif berat
b. SPSMQ
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
c. Hambatan dalam beribadah : klien mengatakan karena sudah tua ingat akan dekat
dengan kematian
d. Yang dirasakan saat tidak : klien mengatakan jika tidak menunaikan ibadah terasa
dapat menunaikan ibadah berdosa dapat menunaikan ibadah
e. Makna dan tujuan hidup : klien mengatakan tjuan hidup melakukan ibadah
kepada sang pencipta.
f. Persepsi tentang kematian : klien mengatakan kematian hanya membawa amal dan
ibdah selama di dunia,klien mengatakan hal yang
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
ANALISA DATA
TANGG DATA PROBLEM ETIOLOGI
AL
28-januari-
2020 DS: pasien mengatakan kadang-kadang Nyeri Kronis Usia > 50
nyeri punggung, pasien nyeri tahun
dirasakan kurang lebih 5 tahun yang
lalu.
DO :
- skala nyeri 3
- TD : 140/80 mmHg
- Nadi : 84 x/m
- Suhu : 37,0
- RR : 20 x/m
- Wajah pasien tampak menyeringai
saat disuruh berdiri tegak
P: pasien mengatakan nyerinya bertambah
jika berdiri dan berjalan dengan posisi
tegak
R: Punggung belakang
S: skala nyeri 3
DS :
DO :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF
28-januari- Nur
2020 Nyeri kronis berhubungan dengan Usia > 50 tahun Halimah
28-januari-
2020
Risiko jatuh yang berhubungan dengan Gangguan visus
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan Rencana intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
tingkat nyeri
4. mengetahui durasi
istirahat klien
3. Informasi yang tepat
dapat membantu klien
dalam menghindari
rtasa nyeri kepalanya
4. Pengobatan yang
tepat dapat
mempercepat
penyembuhan
pada pasien
PLEMENTASI
TANGGAL DX. KEP TINDAKAN PARAF
28-01-2020 1 1. Melakukan bina hubungan saling percaya Nur
antara perawat dengan klien Halimah
R/klien menerima kehadiran perawat
123 2. memoniroting TTV
R/ TD : 140/90 mmHg
N : 80 x/menit
RR:20 x/menit
1 S : 37,0 C
3. Menganjurkan tirah baring saat nyeri punggung
R/ klien mrngikuti apa yang disarankan oleh
1 perawat
4. melakukan massase pada daerah punggung.
1 R/ klien terasa rileks
2 5. Menciptakan lingkungan nyaman dan tenang.
R/lingkungan bersih
1 6. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi.
R/klien mengikuti apa yang diajarkan oleh
perawat.
2 7. Memberikan HE pada pasien untuk
menghindari/meminimalkan aktivitas yang
dapat meningkatkan sakit punggung.
R/klien mengikuti apa yang perawat sarankan
3 8. Mengobservasi informasi terkait tempat, bulan,
tahun,hari seta nilai SPMSQ dan MMSE
R/ MMSE 13 (gangguan kognitif berat)
Nilai SPMSQ salah 9 (kerusakan intelektual berat
2
9. Merangsang ingatan klien dengan cara
mengajak klien menceritakan tentang
kehidupan masa lalunya
2 R/klien menceritakan jaman waktu bekerja di
toko
3 10. Mendiskusikan dengan pasien tentang masalah
ingatanya
R/klien hanya ingat masalah kehidupannya
123
11. Merangsang ingatan klien memberikan
informasi terkait bulan,tahun,hari,dan tempat
saat ini
3 R/klien menjawab tidak tahu
2. memoniroting TTV
2
R/ TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
RR:20 x/menit
2
S : 36,4 C
4. melakukan massase pada daerah punggung.
R/ klien terasa rileks
3
6. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi.
R/klien mengikuti apa yang diajarkan oleh
perawat.
2 8. Mengobservasi informasi terkait tempat, bulan,
tahun,hari seta nilai SPMSQ dan MMSE
R/ MMSE 13 (gangguan kognitif berat)
Nilai SPMSQ salah 9 (kerusakan intelektual berat
3 9. Merangsang ingatan klien dengan cara
mengajak klien menceritakan tentang
kehidupan masa lalunya
R/klien menceritakan waktu pertama masuk
3 PSTW
10. Mendiskusikan dengan pasien tentang masalah
ingatanya
R/klien hanya ingat masalah kehidupannya
11. Merangsang ingatan klien memberikan
30-januari-2020 123 informasi terkait bulan,tahun,hari,dan tempat
saat ini
R/klien menjawab tidak tahu
31-januari-2020
2. memoniroting TTV
R/ TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR:20 x/menit
S : 36,8 C
3. melakukan massase pada punggung.
R/ klien terasa rileks
S : 37,0 C
3. Menganjurkan tirah baring saat nyeri punggung
01-januari-2020 R/ klien mrngikuti apa yang disarankan oleh
perawat
4. melakukan massase pada daerah punggung.
R/ klien terasa rileks
5. Menciptakan lingkungan nyaman dan tenang.
R/lingkungan bersih
6. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi.
R/klien mengikuti apa yang diajarkan oleh
perawat.
7. Memberikan HE pada pasien untuk
menghindari/meminimalkan aktivitas yang
dapat meningkatkan sakit punggung.
R/klien mengikuti apa yang perawat sarankan
8. Mengobservasi informasi terkait tempat, bulan,
tahun,hari seta nilai SPMSQ dan MMSE
R/ MMSE 13 (gangguan kognitif berat)
Nilai SPMSQ salah 9 (kerusakan intelektual berat
9. Merangsang ingatan klien dengan cara
mengajak klien menceritakan tentang
kehidupan masa lalunya
R/klien menceritakan jaman waktu bekerja di
toko
10. Mendiskusikan dengan pasien tentang masalah
ingatanya
R/klien hanya ingat masalah kehidupannya
11. Merangsang ingatan klien memberikan
informasi terkait bulan,tahun,hari,dan tempat
saat ini
R/klien menjawab tidak tahu
3. memoniroting TTV
R/ TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
RR:20 x/menit
S : 36,4 C
5. melakukan massase pada daerah punggung.
R/ klien terasa rileks
7. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
3. memoniroting TTV
R/ TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR:20 x/menit
S : 36,8 C
5. melakukan massase pada punggung.
R/ klien terasa rileks
ingatanya
R/klien hanya ingat masalah kehidupannya
14. Merangsang ingatan klien memberikan
informasi terkait bulan,tahun,hari,dan tempat
saat ini
R/klien menjawab tidak tahu
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
EVALUASI
TD : 140/90 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,0 ‘C
P: Intervensi dilanjutkan
O:
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
O:
P: Intervensi dilanjutkan
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
TD : 120/100 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,0 ‘C
P: Intervensi dilanjutkan
O:
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
O:
P: Intervensi dihentikan
30-januari-2020
S: Klien mengatakan sakit punggung.
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 ‘C
P: Intervensi dihentikan
O:
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
O:
P: Intervensi dihentikan
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 ‘C
P: Intervensi dihentikan
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
O:
P: Intervensi dihentikan
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 ‘C
P: Intervensi dihentikan
O:
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
O:
P: Intervensi dihentika
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 ‘C
Gelisah (-)
Klien bisa mengontrol nyeri dengan
teknik relaksasi tarik nafas dalam
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
O:
P: Intervensi dihentikan
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
Nama wisma : diisi sesuai wisma tempat klien tinggal. Diisi hanya Jika
pengkajian dilakukan di rumah perawatan/panti jompo
Tanggal pengkajian : Tuliskan tanggal saat pertemuan pertama untuk pengkajian
dilakukan
1. IDENTITAS KLIEN
Nama klien : Tuliskan hanya inisial
Usia : Tuliskan usia klien. Sesuaikan dengan data base klien jika perlu
Jenis kelamin : Sudah jelas
Suku : Sudah jelas
Agama : Sudah jelas
Status pernikahan : Sudah jelas
Tingkat pendidikan : Sudah jelas
Alamat asal : Tuliskan alamat terakhir klien tinggal (sebelum berada di
rumah perawatan). Sesuaikan dengan data base klien jika perlu
2. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Keluhan utama : Tuliskan keluhan fisik maupun mental yang dirasakan klien
saat ini. Atau keluhan yang menyebabkan kiln datang mencari
pertolongan. Tuliskan juga durasi munculnya keluhan, faktor
predisposisi dan presipitasi yang dimiliki klien.
Upaya yang dilakukan : Tuliskan semua upaya klien untuk mengatasi keluhan. Dapat
untuk mengatasi keluhan berupa (1) tidak melakukan apa – apa, (2) klien meminum
jamu/obat tradisional, (3) klien meminum obat bebas, (3)
klien berobat ke tenaga kesehatan; (4) klien berobat ke
pengobatan komplementer seperti akupuntur, bekam, massase,
(5) klien
berobat ke pengobatan alternatif
3. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Status kesehatan secara : Tuliskan persepsi klien atas kesehatan fisik dan mentalnya.
umum
Penyakit yang dialami saat : Tuliskan penyakit yang dialami klien saat anak – anak, jika
anak - anak klien masih ingat.
Penyakit kronis yang : Tuliskan pernyakit kronis yang diderita klien dalam setahun
diderita terakhir dan upaya klien dalam mengatasi atau mencegah
penyakit untuk kambuh.
Riwayat pembedahan, : Tuliskan kapan klien MRS terakhir kalinya, penyebab MRS
MRS dan durasi MRS. Jika klien pernah mengalami pembedahan,
tuliskan kapan pembedahan dilakukan dan penyebabnya.
Riwayat pengobatan/jamu : Jika klien memiliki kebiasaan mengkonsumsi jamu; tuliskan
jenis jamu yang diminum (serbuk atau rebus), frekuensi
minum jamu, sejak kapan minum jamu, efek yang dirasakan
setelah minum jamu.
Jika klien memiliki kebiasaan minum obat; tuliskan jenis obat
(obat bebas atau obat keras), merk dagang obat, sejak kapan
mengkonsumsi obat, efek yang dirasakan setelah minum obat,
kebiasaan mengganti obat, kebiasaan minum jamu dan obat
secara bersamaan.
Alergi : Tuliskan riwayat alergi klien baik berupa makanan, obat, atau
zat lain
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
Riwayat jatuh : Tuliskan riwayat jatuh yang pernah dialami klien, kapan
terjadinya, efek jatuh yang ditimbulkan, upaya yang telah
dilakukan untuk mengurangi efek jatuh, dan gejala sisa saat ini
4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Penyakit kronis yang : Tuliskan penyakit kronis/degeneratif yang diderita oleh orang
diderita oleh keluarga tua/ saudara kandung klien.
5. RIWAYAT SOSIAL
Kondisi pasangan : Jika pasangan masih hidup, tuliskan kondisi kesehatan
pasangan klien saat ini.
Jika pasangan klien sudah meninggal. Tanyakan kapan
pasangan klien meninggal dan penyebab meninggal.
Riwayat pekerjaan : Tuliskan pekerjaan terakhir yang dilakukan klien sebelum
terdahulu pensiun, atau jika masih bekerja tuliskan jenis pekerjaan klien
dan pendapatan yang diperoleh.
Hobi/aktifitas yang : Tuliskan hobi/aktifitas yang disukai klien, yang dilakukan
disukai untuk mengisi waktu luang.
Pola kebiasaan : Tuliskan kebiasan klien yang meliputi tidur (durasi, kualitas,
dan gangguan tidur yang mungkin dialami klien), olahraga
(jenis olahraga, frekuensi latihan), kebiasaan rekreasi,
konsumsi alcohol, atau rokok.
Pengaturan lingkungan : Jelaskan dengan siapa klien tinggal (sendiri, pasangan, anak,
tempat tinggal cucu), pengambilan keputusan di tempat tinggal klien, posisi
kamar tidur dan kamar mandi klien, dan pencahayaan
Jejaring sosial : Tuliskan akitifitas sosial yang dilakukan oleh klien, kelompok
khusus yang diikuti klien, kehadiran klien dalam kegiatan
kelompok, dan dukungan kelompok terhadap kehidupan klien.
Cakupan asuransi : Tuliskan asuransi kesehatan yang dimiliki oleh klien
kesehatan (askes/BPJS/ swasta)
6. PEMERIKSAAN FISIK
Status kesehatan umum : Tuliskan kondisi penampilan umum klien, status kesadaran,
tanda – tanda ketidaknyamanan dan mimic wajah
Tanda – tanda vital : Tuliskan hasil pengukuran tekanan darah, nadi, RR dan suhu
klien
Integument : Kaji tekstur, kelembaban dan suhu akral klien. Kaji adanya
erupsi, scar, massa, nevi, teleangiektasis, dan abnormalitas
pada rambut dan kuku
Hematopoetik : Kaji kondisi KGB (ukuran, konsistensi, dan mobilitas KGB di
area oksipital, cervical, post auricular, sub mandibular, supra
clavicular, epithroclear, axilla, dan inguinal). Kaji adanya
perdarahan abnormal.
Kepala : Kaji ukuran dan kesimetrisan kepala, tanda – tanda trauma, kaji
kondisi sinus, massa dan kondisi kulit kepala
Mata : Kaji kondisi alis dan bulu mata. Kaji adanya inflamasi pada
konjungtiva, anemia dan sklera ikterik. Kaji pergerakan bola
mata, dan visus. Tajam penglihatan dapat diuji dengan
meminta
klien membaca koran pada jarak baca.
Telinga : Kaji kondisi daun telinga, kanal auditori, membrane timpani
dan fungsi pendengaran.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
Ajukan pertanyaan pada klien dan berikan skor sesuai jawaban klien. Skor yang
diberikan meliputi :
Skor 2 : selalu
Skor 1 :
kadang –
kadang
Skor 0 :
hamper
tidak
pernah
Jumlahkan seluruh skor dan interpretasikan dengan kriteria berikut :
<3
:
disfung
si berat
4–6:
disfung
si
sedang
>6 : fungsi normal