Anda di halaman 1dari 6

TUBERKULOSIS ANAK

Kode Nomor : 020 / PPK-ANAK No. Revisi : 00 Halaman : 1/5


Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : / 03 / 2014
KLINIS
Prof.Dr.dr.Iskandar W, SpA (K) dr. H a s m o r o
Ketua Komite Medik Direktur Utama
PENGERTIAN Tuberkulosis anak adalah penyakit pada anak-anak (usia < 18 tahun) yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman ini yang dapat menyerang semua bagian tubuh manusia dan
yang paling sering adalah organ paru (90%)
ANAMNESIS 1. Berkurangnya berat badan 2 (dua) bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas atau gagal tumbuh
2. Demam tanpa sebab yang jelas, terutama jika berlanjut sampai 2 (dua) minggu
3. Batuk kronik > 3 (tiga) minggu, tanpa wheeze
4. Riwayat kontak dengan pasien TB paru dewasa
5. Pembesaran kelenjar getah bening (leher, inguinal, aksila)
PEMERIKSAAN 1. Keadaan umum, tanda vital (tekanan darah, frekuensi napas, suhu)
FISIS 2. Status gizi
3. Pembesaran kelenjar limfe leher, aksila, inguinal
4. Pembengkakan progresif atau deformitas tulang, sendi, lutut, falang
5. Pengukuran berat badan menurut umun dan atau pengukuran berat menurut panjang atau tinggi
badan
6. Uji tuberkulin. Biasanya positif pada anak dengan TB paru, tetapi bisa negatif pada anak dengan
TB milier atau yang juga menderita HIV/AIDS, gizi buruk atau baru menderita campak
KRITERIA 1. Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter :
DIAGNOSIS a. Batuk dimasukkan dalam skor setelah disingkirkan penyebab batuk kronik lainnya seperti
asma, sinusitis dan lain-lain
b. Jika dijumpai “skrofuloderma” (TB pada kelenjar dan kulit), pasien dapat langsung di
diagnosis TB
c. Berat badan dinilai saat pasien datang
d. Foto toraks bukan alat diagnostik utama pada TB anak
e. Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul < 7 (tujuh) hari setelah
penyuntikan harus dievaluasi dengan sistem skoring TB anak
2. Anak di diagnosis TB jika jumlah skor > 6 (enam) (skor maksimal 13)
3. Sistem skoring gejala dan pemeriksaan penunjang TB
Parameter 0 1 2 3 Jumlah
Kontak TB Tidak jelas Laporan keluarga BTA positif
BTA negatif atau
tidak tahu, BTA
tidak jelas

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 1
TUBERKULOSIS ANAK

Kode Nomor : 020 / PPK-ANAK No. Revisi : 00 Halaman : 2/5


Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : / 03 / 2014
KLINIS
Prof.Dr.dr.Iskandar W, SpA (K) dr. H a s m o r o
Ketua Komite Medik Direktur Utama

Uji Negatif Positif > 10 mm


tuberkulin atau > 5 mm
pada keadaan
imunosupresi
Berat badan Bawah garis Klinis Gizi buruk
/ keadaan merah (KMS) (BB/U <60%)
gizi atau BB/U <
80%
Demam > 2 minggu
tanpa sebab
jelas
Batuk > 3 minggu
Pembesaran > 1 cm, jumlah
kelenjar > 1 tidak nyeri
limfe koli,
aksila,
inguinal
Pembengka Ada
kan tulang / pembengkakan
sendi
panggul,
lutut, falang
Foto toraks Normal /
tidak jelas
Jumlah
4. Pasien usia balita yang mendapat skor 5 (lima), dirujuk ke rumah sakit oleh karena memerlukan
evaluasi lanjut, disarankan ke dokter spesialis anak
*Batuk dimasukkan dalam skor setelah disingkirkan penyebab batuk kronik lainnya seperti
asma, sinusitis, refluks gastroesofageal dan lainnya
**Skrofuloderma adalah statu bentuk reaktivasi infeksi TB, diawali oleh suatu limfadenitis atau
osteomielitis yang membentuk abses dingin dan melibatkan kulit diatasnya, kemudian pecah dan
membentuk sinus di permukaan kulit. Skrofuloderma ditandai oleh massa yang padat atau
fluktuatif, sinus yang mengeluarkan cairan, ulkus dengan dasar bergranulasi dan tidak beraturan
serta tepi bergaung, serta sikatriks yang menyerupai jembatan. Biasanya ditemukan di daerah
leher atau wajah, tetapi dapat juga dijumpai di extremitas atau trunkus
Perlu diperhatikan khusus jika ditemukan salah satu keadaan dibawah ini :

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 2
TUBERKULOSIS ANAK

Kode Nomor : 020 / PPK-ANAK No. Revisi : 00 Halaman : 3/5


Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : / 03 / 2014
KLINIS
Prof.Dr.dr.Iskandar W, SpA (K) dr. H a s m o r o
Ketua Komite Medik Direktur Utama

a. Kejang, kaku kuduk


b. Penurunan kesadaran
c. Kegawatan lain, misalnya sesak nafas
d. Foto toraks menunjukkan gambaran milier, kavitas, efusi pleura
e. Gibbus, koksitis
DIAGNOSIS 1. Bronkiektasis
DIFERENSIAL 2. Bronkopneumonia

PEMERIKSAAN 1. Uji Tuberkulin : Dengan cara Mantoux yaitu penyuntikan 0,1 ml Tuberkulin PPD secara
PENUNJANG intrakutan di bagian volar lengan. Reaksi diukur 48-72 jam setelah penyuntikan :
a. Indurasi : Tidak ada = 0 mm
b. Indurasi : > 10 mm, dinyatakan (+)
c. Indurasi : 5 – 9 mm : meragukan, perlu diulang
Uji Tuberkulin (+), menunjukkan adanya infeksi TB dan kemungkinan TB aktif (sakit TB) pada
anak
2. Foto toraks antero – posterior (AP) dan lateral kanan. Gambaran radiologis yang sugestif TB, di
antaranya pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal, konsolidasi segmen / lobus paru, Milier,
kavitas, efusi pleura, atelektasis atau klasifikasi
3. Pemeriksaan mikrobiologi dari bahan bilasan lambung atau sputum, untuk mencari BTA pada
pemeriksaan langsung
4. Pemeriksaan patologi anatomik (PA) dari biopsi kelenjar, kulit atau jaringan yang dicurigai TB,
dilakukan atas indikasi
5. Funduskopi perlu dilakukan pada TB milier dan Meningitis TB
6. Pungsi lumbal harus dilakukan pada TB milier untuk mengetahui ada tidaknya Meningitis TB
7. Foto tulang dan pungsi pleura dilakukan atas indikasi
8. Pemeriksaan darah tepi, LED, urine dan feses rutin, sebagai pelengkap

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 3
TUBERKULOSIS ANAK

Kode Nomor : 020 / PPK-ANAK No. Revisi : 00 Halaman : 4/5


Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : / 03 / 2014
KLINIS
Prof.Dr.dr.Iskandar W, SpA (K) dr. H a s m o r o
Ketua Komite Medik Direktur Utama
TATALAKSANA OAT Kategori Anak
Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal 3 (tiga) macam obat dan diberikan dalam waktu 6
(enam) bulan. OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif maupun tahap lanjutan
dosis obat harus disesuaikan dengan berat badan anak.
Dosis yang digunakan untuk panduan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) – KDT (Kombinasi Dosis
Tetap) pada anak : 2 RHZ (Rifampicin, Isoniasid, Pyrazinamid) / 4 RH (Rifampicin, Isoniasid)
sebagaimana dalam tabel dibawah ini
Berat badan (kg) 2 bulan tiap hari RHZ 4 bulan tiap hari RH (75/50)
(75/50/150)
5–9 1 tablet 1 tablet

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 4
TUBERKULOSIS ANAK

Kode Nomor : 020 / PPK-ANAK No. Revisi : 00 Halaman : 5/5


Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : / 03 / 2014
KLINIS
Prof.Dr.dr.Iskandar W, SpA (K) dr. H a s m o r o
Ketua Komite Medik Direktur Utama
10 – 14 2 tablet 2 tablet
15 – 19 3 tablet 3 tablet
20 – 32 4 tablet 4 tablet
> 33 sama dengan dosis dewasa
Berat badan < 5 kg tidak boleh menggunakan OAT KDT

Dosis harian dan maksimal yang digunakan pada anak sebagaimana dalam tabel berikut
Nama obat Dosis harian Dosis maksimal Efek samping
(mg/kgBB/hari) (mg per hari)
Isoniazid 5 – 15 300 Hepatitis, neuritis
perifer,
hipersensitivitas
Rifampisin 10 – 20 600 Gastrointestinal,
reaksi kulit, hepatitis,
trombositopenia,
peningkatan enzim
hati, cairan tubuh
berwarna orange
kemerahan
Pirazinamid 15 – 30 2000 Toksisitas hati,
artralgia,
gastrointestinal

Etambutol 15 – 20 1250 Neuritis optik,


ketajaman mata
berkurang, buta warna
merah, hijau,
penyempitan lapang
pandang
Streptomisin 15 – 40 1000 Ototoksik, nefrotoksik
Bila isoniazid dikombinasikan dengan rifampisin, dosisnya tidak boleh melebihi 10 mg/kgBB/hari.
**Rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan OAT lain karena dapat menganggu
bioavailabilitas rifampisin (kecuali dalam teknik tertentu).
Rifampisin diabsorpsi dengan baik melalui sistem gastrointestinal pada saat perut kosong (satu jam
sebelum makan)

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 5
TUBERKULOSIS ANAK

Kode Nomor : 020 / PPK-ANAK No. Revisi : 00 Halaman : 6/5


Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : / 03 / 2014
KLINIS
Prof.Dr.dr.Iskandar W, SpA (K) dr. H a s m o r o
Ketua Komite Medik Direktur Utama

Pada keadaan TB berat, baik pulmonal maupun ekstrapulmonal seperti TB milier, meningitis TB,
TB sendi dan tulang dan lain-lain:
a. Pada tahap intensif diberikan minimal 4 (empat) macam obat (INH, Rifampisin, Pirazinamid,
Etambutol atau Streptomisin)
b. Pada tahap lanjutan diberikan INH dan Rifampisin selama 10 (sepuluh) bulan
c. Untuk kasus TB tertentu yaitu TB milier, efusi oleura TB, perikarditis TB, TB endobronkial,
meningitis TB dan peritonitis TB diberikan kortikosteroid (prednison) dengan dosis 1 – 2
mg/kgBB/hari, dibagi dalam 3 (tiga) dosis. Lama pemberian kortikosteroid adalah 2 – 4 minggu
dengan dosis penuh dilanjutkan tapering off dalam jangka waktu 2 – 6 minggu. Tujuan
pemberian steroid ini untuk mengurangi proses inflamasi dan mencegah terjadi perlengketan
jaringan
Pengobatan pencegahan (profilaksis) untuk anak
Pada semua anak, terutama balita yang tinggal serumah atau kontak erat dengan penderita TB
dengan BTA positif, perlu dilakukan pemeriksaan menggunakan sistem skoring. Bila hasil evaluasi
dengan skoring sistem didapat skor < 5 (lima), kepada anak tersebut diberikan isoniazid (INH)
dengan dosis 5 – 10 mg/kgBB/hari selama 6 (enam) bulan. Bila anak tersebut belum pernah
mendapat imunisasi BCG, imunisasi BCG dilakukan setelah pengobatan pencegahan selesai.
EDUKASI 1. Edukasi tentang TB pada anak
2. Edukasi tentang kepatuhan minum obat untuk emncegah kekambuhan dan kasus MDR TB
3. Edukasi tentang kepatuhan kontrol untuk mencegah kasus drop out
PROGNOSIS Bervariasi bergantung pada derajat dan komplikasi
KEPUSTAKAAN 1. Pedoman penanggulangan Tuberkulosis, Depkes RI, 2011
2. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, Cetakan Pertama, 2009
3. IDAI. Tuberkulosis Dalam : Standar Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia, edisi 1,
Jakarta, 2010, Hal. 323-327
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan / Bidang Pelayanan Medis

Disclaimer : Penerapan panduan praktis klinis ini dapat disesuaikan oleh pemberi pelayanan medis pada kondisi tertentu
sesuai dengan keadaan pasien dan perkembangan ilmu kedokteran.

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 6

Anda mungkin juga menyukai