Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PEMBUATAN TELUR ASIN DENGAN TEKANAN OSMOSIS

DISUSUN OLEH:
XII. MIPA 1
KELOMPOK 6
ALVIN ADRIANOF
ALICHIA JESSICA
DWI MAWADDAH
ROBIAYUL UZMA
YASMI SITI MAISARAH

TA. 2022/2023
1
A.Latar Belakang

Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terbentuk dalam


larutan yang lebih pekat saat osmosis terjadi. Tekanan osmotik inilah yang
akan mempertahankan kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut
murninya yang dipisahkan oleh membran semipermeabel.
Sehingga, tekanan osmotik dari larutan glukosa dapat dihitung dengan
menggunakan rumus: π = M × R × T .
Salah satu penerapan tekanan osmosis adalah pembuatan telur asin.
Dalam hal ini yang kami lakukan ialah membuat secara sederhana dengan
menggunakan larutan garam dan abu gosok.

B. Tujuan
Adapun tujuan dalam Praktikum Pembuatan Telur Asin sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses atau jalannya dari pembuatan telur asin.
2. Mengetahui proses osmosi yang terjadi pada pembuatan telur asin.
3. Mengentahui perbandingan pada telur asin sebelum dan sesudah proses
pengasinan.
4. Membuktikan aplikasi atau penerapan dari tekanan osmosis.

C. Manfaat

1. Dapat mengetahui aplikasi atau penerapan dari tekanan osmosis.


2. Memberikan informasi tentang factor yang mempengaruhi pembuatan telur
asin.

D. Alat dan Bahan

 Air
 Garam
 Telur
 Abu gosok

2
 Aplas
 Baskom kecil

E. Langkah-langkah

1. Siapkan ember plastik, amplas, panci, alat pengaduk, dan wadah penyimpan
telur.
2. Siapkan air ke dalam ember plastik untuk mencuci telur.
3. Cuci bersih telur bebek yang masih mentah. Untuk mempermudah
membuang kotoran di kulit telur.
4. Setelah telur bersih, lap dan keringkan telur.
5. Gosok telur dengan amplas agar pori-pori di kulit telur terbuka. Tujuannya
adalah untuk membuat adonan garam meresap ke dalam telur.
6. Buat campuran untuk mengasinkan telur dengan cara mencampur abu gosok
merah dengan perbandingan 1:1.
7. Campur dengan air hingga menjadi pasta.
8. Baluri telur bebek dengan adonan kira-kira setebal 1-2 mm.
9. Simpan telur dalam wadah selama 8-10 hari. Semakin lama telur disimpan,
rasanya akan semakin asin dan lezat.
10. Setelah dirasa cukup waktu disimpan, bersihkan telur kemudian masak
dengan cara direbus dengan menambahkan garam ketika direbus
11. Telur asin siap dihidangkan.

F. Hasil Percobaan
Telur terasa asin setelah 8-10 hari proses pendiaman dengan dibaluri abu
gosok yang telah dicampur dengan larutan garam.

3
G. Pembahasan

Praktikum pembuatan telur asin ini, mengggunakan tiga butir telur


bebek dan adonan untuk proses pengasinan dengan bahan, abus gosok, dan
garam yang telah dihancurkan atau dilembutkan. Proses penyimpanan atau
pengeraman dilakukan selama 8-10 hari. Perbandingan garam dengan abu gosok
adalah 1:1.

H. Kesimpulan

Berdasarkan praktik yang sudah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan


sebagai berikut ini :

1. Proses pembuatan telur asin memilki tujuan agara telur dapat disimpan
lebih lama lagi atau lebih awet.
2. Keberhasilan pembuatan telur asin ini ditentukan oleh beberapa faktor
antara lain konsentrasi zat terlarut, suhu, tekanan, dan bahan- bahan yang
bercampur dengan air.
3. Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi
osmosis, ion Na di dapatkan dari garam, sedangkan ion H+ berasal dari
air, dengan demikian, ion Na masuk ke dalam telur dan kadar air
berkurang, hal ini mengakibatkan telur akan berubah menjadi asin.
4. Tingkat rasa asin pada telur bebek pada praktikun ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor. seperti faktor waktu, ketebalan pasta atau adonan, serta
faktor perbandingan abu gosok dan larutan garam saat proses pembuatan
adonan pengasinan.
5. Jika semakin sedikit kandung air dalam telur, maka telur asin akan
semakin awet.

Anda mungkin juga menyukai