FINAL SKRIPSI KANIA RACHMAN-1 Bab 3
FINAL SKRIPSI KANIA RACHMAN-1 Bab 3
SEJARAH PERKEMBANGAN
PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT
A.SEJARAH SINGKAT JAKARTA
A. Profil Pengadilan Agama Jakarta Selatan
1. Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan
Tugas Pokok
Tugas pokok Pengadilan Agama sesuai dengan ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang
Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam di bidang:
Perkawinan,
Waris,
Wasiat,
Hibah,
Wakaf,
Zakat,
Infaq,
Shadaqah,
Ekonomi syari’ah.
Fungsi.
Di samping tugas pokok dimaksud di atas, Pengadilan Agama Jakarta Pusat mempunyai fungsi, antara lain sebagai berikut:
Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi
kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama (vide : Pasal 49 Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009).
Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah
jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan,
kepegawaian, dan pembangunan. (vide : Pasal 53 ayat (1, 2, 4 dan 5) Undang-undang Nomor No. 50 Tahun 2009 jo. KMA Nomor
KMA/080/VIII/2006).
Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris,
Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan
sewajarnya (vide: Pasal 53 ayat (1, 2, 4 dan 5) Undang-undang Nomor No. 50 Tahun 2009) dan terhadap pelaksanaan administrasi
umum kesekretariatan serta pembangunan. (vide: KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya,
apabila diminta. (vide: Pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor No. 50 Tahun 2009).
Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian,
1
https://pa-jakartapusat.go.id/sejarah-pengadilan/ diakses npada 17 Juli 2023 jam 15.10 WIB
4
keuangan, dan umum/perlengakapan) (vide: KMA Nomor KMA/080/ VIII/2006).
Fungsi Lainnya :
Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat dengan instansi lain yang terkait, seperti Kemenag, MUI, Ormas
Islam dan lain-lain (vide: Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009).
Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat
dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor:
2-144/KMA/SK/VIII/2022 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor: 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.
VISI
“MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERADILAN YANG AGUNG DAN BERWIBAWA PADA PENGADILAN AGAMA
JAKARTA PUSAT”
M I S I
1. MEWUJUDKAN PERADILAN YANG SEDERHANA, CEPAT, BIAYA RINGAN, DAN TRANSPARAN
2. MELAKSANAKAN TERTIB ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PERADILAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
3. MENGUPAYAKAN TERSEDIANYA SARANA DAN PRASARANA PERADILAN SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG
BERLAKU
Struktur organisasi:
Dalam pembuatan struktur organisasi Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengacu pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang
Peradilan Agama, Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor KMA/004/II/92 tentang organisasi dan Tata Kera Kepaniteraan
Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama, KMA Nomor 5 Tahun 1996 tentang Struktur Organisasi Peradilan, dan Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan. Berikut
struktur organisasi Pengadilan Agama Jakarta pusat
5
BAB III
PROFIL PENGADILAN AGAMA JAKARTA SELATAN
62
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2009
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama
31
32
63
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
34
64
https://www.pa-jakartaselatan.go.id/tentang-pengadian/tugas-dan-fungsi.html
35
(Gambar 3.1)
Struktur Organisasi Pengadilan Agama Jakarta Selatan
BAB IV
ANALISIS PERTIMBANGAN PUTUSAN HAKIM
DALAM MENGADILI SENGKETA EKONOMI
SYARIAH
37
38
66
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama
40
67
Rimdan, Kekuasaan Kehakiman Pasca Amandemen Konstitusi(Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2012), hal.,262-263
68
Agus Satory , Hotma Pardomuan Sibuea, “Problematika Kedudukan Dan Pengujian
Peraturan Mahkamah Agung Secara Materiil Sebagai Peraturan Perundang-Undangan”, PALAR
(Pakuan Law Review) Volume 06, Nomor 01 (Januari, 2020), h., 14.
45
2. Kedudukan Fatwa-DSN
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 1999 telah
membentuk Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan SK MUI No
Kep-754/MUI/II/99 tentang Pembentukan Dewan Syariah Nasional,
DSN adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan
fatwa terkait dengan perbankan syariah. Pasal 1 ayat (2) Keputusan
Dewan Syariah Nasional No: 02 Tahun 2000 tentang Pedoman Rumah
Tangga Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (PRTD SN-
69
Halimatus, Lailatul, Mukti dan Erie, “Sejarah dan Kedudukan Kompilasi Hukum
Ekonomi Syariah dalam Peraturan Mahkamah AgungNomor 2 Tahun 2008 di Indonesia”, Al -
Huquq: Journal of Indonesian Islamic Economic Law , (2021), h., 111.
46
70
Astika Nurul Hidayah, Kedudukan Fatwa Ulama Dalam Sistem Hukum Nasional
Sebagai Landasan Operasional Bank Syaria,(Purwokerto: Universitas Muhamadiyah Purwokerto,
2019), h., 96
71
Ahmad Badrut Tamam, “Kedudukan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (Mui) Dan Fatwa
Dewan Syariah Nasional (Dsn) Dalam Sistem Hukum Indonesia”, Al-Musthofa: Journal Of Sharia
Economics, Volume 4 Nomor 29, (Lamongan, 2021), h., 180.
47
73
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah Produk-produk dan Aspek Hukumnya
(Jakarta: PT Jakarta Agung Offset, 2010), h., 137-138.
49
Pertimbangan Hakim
No Nomor Perkara KET
Fatwa-DSN KHES KUHPer
1 Putusan No 644/Pdt.G/2016/PA.JS Tidak Ya Ya
74
Bambang Murdadi, Otoritas Jasa Keuangan Pengawasan Lembaga Keuangan Baru
Yang Memiliki Kewenangan Penyidikan, (Vol. 8, No. 2, Maret 2012-Agustus 2012), h. 32
75
Diakses melalui https://www.ojk.go.id
76
Diakses melalui https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori
50
Tabel 4.1
Data Perkara Ekonomi Syariah
77
Abdul Aziz, Hakim Pengadilan Agama JakartaSelatan, Interview Pribadi, Jakarta, 27
September 2022
78
Abdul Aziz, Hakim Pengadilan Agama JakartaSelatan, Interview Pribadi, Jakarta, 27
September 2022
52
79
Rosalia di hadapan sidang yang dipimpin oleh Ketua MK Anwar Usman dari
RuanSidang Pleno MK, Jakarta. Diakses pada https://www.mkri.id
58
80
Abdul Aziz, Hakim Pengadilan Agama JakartaSelatan, Interview Pribadi, Jakarta, 27
September 2022
59
81
Abdul Aziz, Hakim Pengadilan Agama JakartaSelatan, Interview Pribadi, Jakarta, 27 September
2022
60
82
Abdul Aziz, Hakim Pengadilan Agama JakartaSelatan, Interview Pribadi, Jakarta, 27 September
2022
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
61
62
B. SARAN
Berdasarkan hasil analisis, pembahasan dan uraian kesimpulan
diatas, peneliti memberi saran sebagai berikut:
1. Dalam membuat putusan terhadap sengketa ekonomi syariah
sebaiknya hakim sebagai pengawal keadilan menggunakan Fatwa DSN
dan KHES dalam membuat putusan mengingat peran Fatwa DSN dan
KHES di lingkungan ekonomi syariah telah menjadi peran inti dalam
menciptakan regulasi- regulasi agar ekonomi syariah tegak dan tetap
pada prinsip-prinsip syariah. Selain itu penggunaan Fatwa DSN dan
KHES juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya Disparitas
terhadap putusan – putusan karena penggunaan dasar pertimbangan
hakim yang berbeda dalam membuat putusan.
2. Pemerintah dapat meliat peran Fatwa DSN dalam pengaruhnya di
lingkungan ekonomi syariah. Menyadari kedudukan dan keadaan
Fatwa yang sekarang peneliti berharap agar Fatwa-fatwa yang
dikeluarkan oleh DSN-MUI dapat di jadikan Undang-Undang secara
khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran
QS Al-Maidah Ayat 66
QS Al- Hujarat Ayat
49
Buku dan Karya Tulis Ilmiah
A. Qodri Azizy, Eklektisisme Hukum Islam, Kompetisi Hukum Islam dan
Hukum Umum, Jakarta: Gama Media, 2003.
Ade Maman Suherman, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum, Civil Law,
Common Law, Hukum Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006,
Cet. Kedua.
Agus Satory, Hotma Pardomuan Sibuea, “Problematika Kedudukan Dan
Pengujian Peraturan Mahkamah Agung Secara Materiil Sebagai
Peraturan Perundang-Undangan”, PALAR (Pakuan Law Review)
Volume 06, Nomor 01 Januari, 2020.
Ahmad Badrut Tamam, “Kedudukan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (Mui)
Dan Fatwa Dewan Syariah Nasional (Dsn) Dalam Sistem Hukum
Indonesia”, Al-Musthofa: Journal Of Sharia Economics, Volume 4
Nomor 29, Lamongan, 2021.
Ahmad Ifham, Ini Lho Bank Syariah Memahami Bank Syariah dengan
Mudah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015.
Ahmad Rofiq, Pembaharuan Hukum Islam di Indonsesia Jakarta: Gama
Media, 2001.
Asshiddiqie,Jimly, dan Safa‟at, M. Ali, Theory Hans KelsenTentang Hukum,
Sekretariat Jendreral & Kepaniteraan Makamah Konstitusi RI,
Jakarta, 2006,Cet. Pertama.
Astika Nurul Hidayah, Kedudukan Fatwa Ulama Dalam Sistem Hukum
Nasional Sebagai Landasan Operasional Bank Syaria,Purwokerto:
Universitas Muhamadiyah Purwokerto, 2019
Aziz Syamsuddi, Proses Dan teknik Penyusunan Undang-undang, Jakarta:
Sinar Grafika, 2011, Cet Pertama.
63
64
Rohadi Abdul fatah, Analisis Fatwa Keagamaan Dalam Fikih Islam, Buku
Aksara, Jakarta, 2006.
Roihan A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama Jakarta: PT. Rajawali
Press, 2006.
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah (Terjemahan Jilid 13), Bandung: PT. Al-Ma‟arif,
1997.
Shafira Azzahhara Apkar,” Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia Sebagai Sumber Hukum Dalam Perspektif
Hukum Positif Dan Hukum Islam” Skripsi S-1 Fakultas Syariah dan
Hukum, Universitas Islam Negri sultan Thaha Saifuddin, 2021.
Shohibul Itmam, Positivisasi Hukum Islam Di Indonesia, Ponorogo: STAIN
Po Press, 2015.
Soerjono Soekanto, Pokok- Pokok Sosiologi Hukum, Raja Grafindo Prasada,
Jakarta, 2001.
Sofyan, “Posisi Fatwa Dalam Diskursus Pemikiran Hukum Islam”, Jurnal Al-
Ulum , 2010.
Sudikno Mertokususmo, Hukum Acara Perdata Indonesia Yogyakarta:
Liberty, 1988.
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah Produk-produk dan Aspek
Hukumnya Jakarta: PT Jakarta Agung Offset, 2010.
Yeni Salma Barlinti, Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional
(Diterbitkan oleh Badan Litbang Dan Diklat Kementrian
Agama RI)
Yoyok prasetyo, Ekonomi Syariah Aria Mandiri Group :2011.
Yusridi, Bahan Kuliah Teori Hukum MIH Fakultas Hukum
UNDIP Semarang, tanggal 14 November 2014.
Website
Damang, Definisi Pertimbangan Hukum, dalam http://www.damang.web.id
diakses 10 September 2022 Pukul 21.00 WIB.
Dewan Syariah Nasiona lndonesia - Majelis Ulama Indonesia, “Sekilas
tentang DSN-MUI”, Diakses melalui https://dsnmui.or.id pada 10,
September 2022 pukul 16.00 WIB.
Mahkamah Agung, “Putusan Ekonomi Syariah Pengadilan Agama Jakarta
Selatan” Diakses melalui https://putusan3.mahkamahagung.go.id
pada Minggu 7 Agustus2022 Pukul 23.00 WIB.
Majelis Ulama Indonesia, “Sejarah MUI”, https://mui.or.id diakses pada
Minggu 21 November 2021 pukul 16.04 WIB.
Otoritas Jasa Keuangan “Fatwa DSN-MUI”, Diakses melalui
https://www.ojk.go.id pada senin, 24 Oktober pukul 01.08 WIB.
68
Wawancara
Abdul Aziz, Hakim Pengadilan Agama JakartaSelatan, Interview Pribadi,
Jakarta, 27 September 2022.