TINJAUAN PUSTAKA
4
oleh tumbukan butiran air hujan akan semakin banyak. Hal ini disebabkan gaya
berat yang semakin besar sejalan dengan yang tererosi akan semakin banyak. Jika
lereng permukaan tanah menjadi dua kali lebih curam, maka banyaknya erosi per
satuan luas menjadi 2,0-2,5 kali lebih banyak (Arsyad, 2000). Adapun klasifikasi
kelas kemiringan lahan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
5
II.2.1. Kepadatan Tanah (Bulk Density)
Kepadatan tanah (bulkdensity=BD) menunjukkan berat tanah kering per
satuan volume tanah (termasuk pori-pori tanah). Kepadatan tanah berguna untuk
evaluasi terhadap kemungkinan akar menembus tanah. Pada tanah-tanah dengan
kepadatan tanah yang tinggi akar tanaman tidak dapat menembus lapisan tanah
tersebut. Karena tanahnya memadat dan oksigen kurang tersedia akibat
berkurangnya ruang/pori. Disamping itu, juga dapat disebabkan karena kadar liat
di lapisan bawah lebih tinggi sehingga tanah pada lapisan tersebut lebih padat
(Tolaka dkk., 2013).
Hardjowigeno (1995) mengatakan bahwa bulk density merupakan petunjuk
kepadatan tanah, semakin padat suatu tanah maka semakin tinggi nilai bulk
density, yang berarti makin sulit memeruskan air atau ditembus akar tanaman.
Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai kandungan bulk
density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah di bawahnya. Nilai bulk
density tanah mineral berkisar antara 1,0-1,6 g/cm³, sedangkan tanah organik
umumnya memiliki nilai bulk density antara 0,1-0,9 g/cm³ (Pairunan dkk., 1997).
Nilaikepadatan tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
pengolahan tanah, bahan organik, tekstur, struktur, pemadatan oleh alat-alat
pertania, dan kandungan air tanah. Nilai kepadatan tanah penting dipergunakan
untuk perhitungan-perhitungan kebutuhan air irigasi, pemupukan, pengolahan
tanah, dan lain-lain (Sarief, 1989).
6
II.2.3. Warna Tanah
Warna tanah sangat dipengaruhi oleh kandungan atau komposisi mineral
dan organik tanah tersebut. Selain itu, kandungan mineral yang khas dan posisi
topografi juga akan memengaruhi warna tanah. Metode klarifikasi warna yang
cukup dikenal adalah menggunakan tabel warna munsell dalam tabel ini terdapat
175 warna yang tersusun secara sistematik sesuai dengab variabel warna, yaitu
kilap, nilai briliance, dan chroma. Warna suatu contoh dibandingkan dengan
kumpulan warna tanah yang baku tersebut, kemudian ditentukan klarifikasi
warnanya (Suprihanto, 2005).
Warna tanah merupakan petunjuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah
telah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut.
Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh perbedaan
kandungan bahan organik. Semakin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah
semakin gelap (Hardjowigeno, 1995).
Warna tanah dapat meliputi putih, merah, cokelat kelabu, kuning dan
hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan, kebanyakan tanah
mempunyai warna yang tak murni tetapi campuran kelabu, cokelat dan bercak
(rust), keeap kali 2-3 warna terjadi dalam bentuk spot-spot disebut karatan
(Hanafiah, 2005). Warna tanah juga menunjukkan kualitas tanah, semakin gelap
makan semakin tinggi kandungan bahan organiknya. Koloid tanah bersifat sebagai
perekat tanah yang dapat mempengaruhi sifat-sifat tanah dan kesuburannya
(Sunarko, 2014).
7
kemungkinan untuk terjadi erosi pada jenis tanah ini besar, dan demikian
menunjukkan laju larian. Sebaliknya pada tanah unsur utama debu dan pasir
lembut serta sedikit unsur organik, memberikan kemungkinan yang lebih besar
untuk terjadinya erosi (Rahayu, 2008).
Untuk keperluan pemeliharaan ada 13 kelas tekstur tanah yaitu:pasir, debu,
liat, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung, lempung berdebu, lempung
berliat, lempung liat berpasir, lempung dan liat berdebu, segitiga tekstur
merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah,menurut
klasifikasi USDA yang dimodifikasi oleh soil survey staf 2010, dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
II.2.5. Porositas
Porositas atau ruang pori adalah volume seluruh pori-pori dalam suatu
volume tanah utuh, yang dinyatakan dalam persen. Porositas terdiri dari ruang
diatara partikel pasir, debu dan liat serta ruang diantara agregat-agregat tanah.
Ukuran porositas tanah dikelompokkan kedalam ruang pori kapiler yang dapat
menghambat pergerakan air menjadi pergerakan kapiler, dan ruang pori non
8
kapiler yang dapat memberi kesempatan pergerakan udara dan perkolasi secara
cepat sehingga sering disebut pori drainse. Porositas total tanah dapat dihitung
dari data berat volume tanah dan berat jenis (Tolakadkk., 2013).
Ruang pori total merupakan volume ruang tanah yang ditempati oleh udara
dan air. Persentase volume pori total disebut porositas tanah. Pori-pori tanah dapat
dibedakan menjadi pori-pori kasar dan pori-pori halus. Pori kasar berisi udara atau
air gravitasi, sedangkan pori halus berisi air atau kapiler atau udara. Tanah
berpasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak dibanding tanah liat. Tanah
dengan banyak pori-pori kasar sulit menahan air sehingga tanaman mudah
kekeringan. Tanah liat mempunyai pori total lebih tinggi dibandingkan tanah
berpasir. Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur
tanah dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi jika bahan organik tinggi pula.
Tanah dengan stuktir remah atau granuler mempunyai porositas tanah yang lebih
tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur pejal (Hardjowigeno, 2003).
9
berketinggian lebih dari 600 m dari permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh
kembang tanaman karet tujuan komersial. Pengaruh ketinggian tempat tumbuh
terhadap tanaman karet, yakni pada umur sadap perdana. Semakin tinggi suatu
tempat dari permukaan laut maka umur sadap perdana tanaman karet semakin
lama (Nurhakim, 2014).
10