Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OLAHAN KERUPUK IKAN

TENGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA FISH CRISPY


CILEDUG, KOTA TANGERANG

SKRIPSI

Oleh:

IZZULHAQ KALAM HABIBIE


NIM. 205080407111025

PROGRAM STUDI AGBROBISNIS PERIKANAN


DEPARTEMEM SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OLAHAN KERUPUK IKAN
TENGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA FISH CRISPY
CILEDUG, KOTA TANGERANG

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan / Kelautan
di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya

Oleh:

IZZULHAQ KALAM HABIBIE


NIM. 205080407111025

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN


DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OLAHAN KERUPUK IKAN TENGIRI PADA


INDUSTRI RUMAH TANGGA FISH CRISPY
CILEDUG, KOTA TANGERANG

Oleh:

IZZULHAQ KALAM HABIBIE


NIM. 205080407111025

Telah dipertahankan didepan penguji


pada tanggal 30 November 2022
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Menyetujui,
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Nama Pembimbing 1 Nama Pembimbing 2


NIP. / NIK. 19000000 NIP. /NIK. 19000000
Tanggal: Tanggal:

Mengetahui:
Ketua Jurusan
Jurusan Asal Mahasiswa

Nama Ketua Jurusan


NIP. 190000000
Tanggal:
PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Izzulhaq Kalam Habibie


NIM : 205080407111025
Judul Skripsi : Pengaruh Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi
Terhadap Pembangunan Wilayah Pada Tingkat Kesejahteraan
Ekonomi Dan Interaksi Sosial Masyarakat Di Pesisir Kabupaten
Trenggalek, Jawa Timur.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan skripsi ini berdasarkan hasil

penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik untuk naskah,

tabel, gambar maupun ilustrasi lainnya yang tercantum sebagai bagian dari

Skripsi. Jika terdapat karya / pendapat / penelitian dari orang lain, maka saya

telah mencantumkan sumber yang jelas dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat, apabila di kemudian hari terdapat

penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas

Brawijaya, Malang.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa adanya paksaan

dari pihak manapun.

Malang, 30 November 2022

Izzulhaq Kalam Habibie


NIM. 205080407111025

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang

dilimpahkan–Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan

Skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Olahan Kerupuk Ikan

Tengiri Pada Industri Rumah Tangga Fish Crispy Ciledug, Kota Tangerang”

sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana kelautan di Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.

Laporan skripsi ini diharapkan dapat menjadi pegangan dalam penelitian

selanjutnya sekaligus menambah wawasan ataupun gambaran dan informasi

mengenai analisis strategi pemasaran olahan kerupuk ikan tengiri pada industri

rumah tangga Fish Crispy Ciledug, Kota Tangerang. Penulis menyadari banyak

kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, saya berharap kepada

berbagai pihak untuk dapat memberikan masukan yang bersifat membangun

untuk menjadikan laporan ini lebih baik.

Malang, 30 November 2022

Izzulhaq Kalam Habibie


NIM.205080407111025

ii
DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ORISINALITAS............................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................1
1.4 Manfaat..................................................................................................2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4

2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................4


2.2 Definisi Strategi Pemasaran...................................................................7
2.3 Definisi dan Pengertian Industri Rumah Tangga....................................8
2.4 Kerangka Berfikir..................................................................................10
2.5 Hipotesis..............................................................................................10
2.6 Variabel Penelitian...............................................................................11

BAB III. METODE PENELITIAN.........................................................................13

3.1 Tempat, Waktu/Jadwal Pelaksanaan...................................................13


3.2 Metode Penelitian................................................................................13
3.3 Jenis dan Sumber Data........................................................................15
3.3.1 Data Primer..............................................................................15
3.3.2 Data Sekunder..........................................................................16
3.4 Metode Pengumpulan Data..................................................................17
3.4.1 Observasi.................................................................................17
3.4.2 Wawancara...............................................................................19
3.4.3 Dokumentasi.............................................................................20
3.5 Metode Analisis Data...........................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 1. Penelitian Terdahulu...............................................................................4
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian.............................................................13

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1. Kerangka Berfikir..............................................................................10
Gambar 2. Hipotesis..........................................................................................11
Gambar 3. Peta Kecamatan Ciledug..................................................................13

v
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha agroindustri merupakan jenis usaha yang bergerak dalam kegiatan

memproses suatu bahan menjadi bahan lain yang berbeda bentuk dan sifatnya

serta mempunyai nilai tambah. Pengembangan industri pengolahan pangan di

Indonesia yang didukung oleh sumbar daya alam pertanian, baik nabati maupun

hewani menghasilkan berbagai produk olahan yang dapat dibuat dan

dikembangkan dari sumber daya alam lokal atau daerah. Saat ini beberapa

Negara Asia banyak produk pangan yang diangkat dari jenis pangan lokal dan

diolah secara tradisional. Dengan berkembangnya produk lokal tersebut, maka

jumlah dan jenis produk pangan menjadi semakin banyak jumlahnya (Hanif,

2011).

Sunaryati et al (2020) mengemukakan bahwa berbagai keunggulan

kegiatan pengolahan cukup mampu memberikan manfaat lebih terhadap

komoditas perikanan, seperti daya tahan yang meningkat, penyimpanan yang

mudah dan cita rasa serta keunikan ikan yang mampumerangsang tingkat

konsumsi dimasyarakat. Kerupuk merupakan salah satu cemilan yang sangat

digemari oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya sebagai cemilan saja,

kerupuk terkadang juga menjadi makanan pendamping ketika menyantap

makanan utama. Kerupuk ikan biasanya digunakan sebagai makanan

pendamping.

Pelaksanaan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dalam suatu

industri akan membawa usaha tersebut pada posisi persaingan yang baik dan

kuat. Dalam pelaksanaan strategi ini diperlukan adanya kebijakan manajerial

yang mengelola faktor internal dan eksternal yang dinamis dan fleksibel.

1
Adaptasi suatu usaha dengan adanya faktor eksternal ini akan berdampak

pada pembentukan strategi dalam menjalankan aktivitas usaha agar mampu

bersaing dengan produk dari industri manapun.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalah yang ada yaitu:

- Bagaimana karakteristik pengusaha dan profil Industri Rumah Tangga

Olahan Kerupuk Ikan Tenggiri pada industri rumah tangga Fish Crispy

Ciledug, Kota Tangerang?

- Bagaimana teknologi produksi, penggunaan input produksi, proses

produksi, biaya produksi, produksi, pendapatan, kuntungan, efisiensi

(RCR) dan titik impas (BEP)?

- Berapa nilai tambah Usaha Industri Rumah Tangga Olahan Kerupuk

Ikan Tenggiri pada industri rumah tangga Fish Crispy Ciledug, Kota

Tangerang?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang diuraikan, maka

tujuan penelitian ini untuk menganalisis:

- Karakteristik pengusaha dan profil Usaha Industri Rumah Tangga

Olahan Kerupuk Ikan Tenggiri pada industri rumah tangga Fish Crispy

Ciledug, Kota Tangerang.

- Teknologi produksi, penggunaan input produksi, proses produksi,

biaya produksi, produksi, pendapatan, keuntungan, efisiensi (RCR)

dan titik impas (BEP).

- Nilai tambah usaha Industri Rumah Tangga Olahan Kerupuk Ikan

Tenggiri pada industry rumah tangga Fish Crispy Ciledug, Kota

2
Tangerang.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan menambah wawasan peneliti

terkait dengan bahan yang dikaji dan merupakan salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana perikanan di Fakultas Perikanan

Universitas Brawijaya.

2. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

informasi, wawasan dan pengetahuan serta sebagai referensi penelitian

yang akan datang.

3. Bagi pengusaha olahan kerupuk ikan tenggiri, penelitian ini diharapkan

dapat dijadikan bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan

mengenai strategi pengembangan industri olahan kerupuk ikan tenggiri.

4. Bagi pemerintah setempat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sumbangan pemikiran atau pertimbangan dalam menyusun suatu

kebijakan pengembangan disektor industri khususnya industri kecil,

terutama industri Rumah Tangga Olahan Kerupuk Ikan Tenggiri pada

industri rumah tangga Fish Crispy Ciledug, Kota Tangerang.

5. Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan

bagi pengusaha dalam menjalankan kegiatannya di wilayah tersebut dan

dapat menambah pengetahuan masyarakat.

3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

JUDUL
PENELITIAN,
No. TAHUN DAN OBJEK DAN METODE HASIL
NAMA
PENULIS
1. -Judul: -Objek: Usaha agroindustry Hasil yang didapatkan:
ANALISIS kerupuk roti ikan tengiri di 1) Karakteristik pengusaha
USAHA Desa Sari Galuh Kecamatan agrondustri usaha
AGROINDUSTRI Tapung Kabupaten Kampar. kerupuk roti ikan tenggiri
KERUPUK ROTI JAFA adalah umur 40
IKAN TENGGIRI -Metode: tahun, pendidikan 12
(Studi Kasus Penelitian ini menggunakan tahun, tanggungan
Pada Industri metode survei, kasus pada keluarga 2 jiwa,
Rumah Tangga usaha agroindustri kerupuk pengalaman berusaha 3
JAFA) DI DESA roti ikan tenggiri “JAFA” tahun. Sedangkan umur
SARI GALUH yang terletak di Desa tenaga kerja rata-rata 33
KECAMATAN Sarigaluh Kecamatan tahun, pendidikan rata-
TAPUNG Tapung Kabupaten Kampar. rata 12 tahun, tanggungan
KABUPATEN Lokasi penelitian dipilih keluarga 2 jiwa dan
KAMPAR. secara sengaja (purposive) pengalaman berusaha 1,5
dengan pertimbangan tahun. Profil usaha
-Penulis: bahwa usaha agroindustri agroindustri kerupuk roti
Meilani pengolahan kerupuk roti ikan tenggiri JAFA yaitu 3
Wulandari ikan tenggiri “JAFA” tahun. Permodalan awal
merupakan usaha yang usaha agroindustri ini
-Tahun: 2021 cukup lama berkembang berasal dari modal
hingga sampai saat ini. sebesar Rp. 6.000.000,00.
Bahwa Pendidikan secara
statistik tidak memiliki
pengaruh signifikan
terhadap pendapatan
rumah tangga rumah
tangga miskin sedangkan
usia dan peran gender
secara statistik memiliki
pengaruh signifikan
terhadap pendapatan
rumah tangga rumah
tangga miskin.
Terdapat perbedaan

4
pendapatan antara
keluarga yang ada peran
gender dengan tidak ada
peran gender.
2. Teknologi produksi yang
digunakan untuk
mengasilkan output
adalah dengan
menggunakan semi
teknologi.
2. -Judul: -Objek: Hasil yang didapatkan:
STRATEGI Komoditas unggulan khas 1) Analisis Faktor Internal dan
PEMASARAN Jawa Barat, yang sentra Eksternal Analisis ini dilakukan
KERUPUK produksinya relatif terpusat untuk mengetahui faktor-
MANGGA di Wilayah Cirebon, faktor apa saja yang
PADA Indramayu, Majalengka, mempengaruhi keberhasilan
INDUSTRI Kuningan, dan Sumedang. pemasaran suatu usaha.
RUMAH Faktor lingkungan internal
TANGGA LIBNA -Metode: terdiri dari kekuatan (strength)
FOOD Penelitian ini menggunakan dan kelemahan (weakness).
Metode Pengumpulan Data Sedangkan faktor lingkungan
-Penulis: Desain penelitian yang eksternal terdiri dari peluang
Dody Iskandar, digunakan dalam penelitian (opportunity) dan ancaman
Entus ini adalah survei deskriptif. (threat).
Hikmana, Survei deskriptif digunakan Faktor Internal dan Eksternal yang
Neneng Sri untuk membuat deskripsi, menjadi kekuatan, kelemahan,
Mulyati gambaran/lukisan secara peluang, dan ancaman yang ada
sistematis, faktual dan dalam pemasaran kerupuk
-Tahun: 2020 akurat mengenai fakta- mangga pada Industri Rumah
fakta, sifat-sifat, serta Tangga Libna food, antara lain
hubungan fenomena yang adalah:
diselidiki. - Kekuatan antara lain:
Metode Penentuan Sampel a) Produk memiliki cita rasa
Penelitian ini tidak yang khas;
dilakukan pengambilan b) SDM yang tersedia;
sampel dari populasi, c) Harga jual terjangkau;
karena populasi industri d) Tanpa bahan pengawet;
rumah tangga kerupuk e) Produk yang dihasilkan
dengan bahan baku dari merupakan hasil olahan
mangga hanya satu orang dari buah mangga yang
yaitu Industri Rumah bahan bakunya tersedia.
Tangga Libna Food di Desa - Kelemahan dalam usaha ini
Jatisura Kecamatan antara lain:
Cikedung Kabupaten a) Ketersediaan modal
Indramayu. Sehingga terbatas;
sampel dan populasinya b) Produk mudah rusak;
sama yaitu satu orang. c) Pengemasan masih
Analisis Data Penyusunan sederhana;
strategi dilakukan melalui d) Pemasaran masih

5
tiga tahap analisis, yaitu terbatas;
tahap pengumpulan data e) Konsumen masih belum
dengan menentukan faktor mengetahui produk
lingkungan internal dan kerupuk mangga; dan
eksternal, tahap analisis f) Peralatan yang digunakan
(analisis SWOT, analisis dalam proses produksi
IFAS dan EFAS, dan analisis masih sederhana.
matrik IE), dan tahap - Peluang dalam usaha ini antara
pengambilan keputusan lain:
dengan menggunakan a) Belum adanya pesaing
Quantitative Strategic usaha;
Planning Matrix (QSPM). b) Jangkauan pasar masih
terbuka luas;
c) Diversifikasi produk;
d) Adanya dukungan dari
lingkungan di sekitar
tempat usaha;
e) Potensi daerah yang
mendukung dalam
pelaksanaan produksi.
- Ancaman dalam usaha ini antara
lain:
a) Belum ada dukungan dari
pihak tertentu dalam
permodalan;
b) Ketersediaan bahan baku
yang bersifat musiman;
c) Belum adanya dukungan
dari pemerintah atau
instansi yang berkaitan
dengan usaha kerupuk
mangga;
d) Tempat penjualan kurang
strategis
3. -Judul: -Objek: Hasil yang didapatkan:
ANALISIS Kinerja produksi dan 1) Kelompok umur pelaku
KINERJA strategi pemasaran agroindustri kerupuk
PRODUKSI DAN Agroindustri kerupuk kemplang yang menjadi
STRATEGI kemplang Kota Bandar responden yaitu 35-41
PEMASARAN Lampung. tahun sebanyak 64,29
AGROINDUSTRI persen, 42-48 tahun
KERUPUK -Metode: sebanyak 14,29 persen,
KEMPLANG DI Metode yang digunakan dan 49-55 tahun sebanyak
KOTA BANDAR pada penelitian ini adalah 21,43 persen. Tingkat
LAMPUNG metode studi kasus. pendidikan responden
Penelitian dilakukan di yaitu SD sebanyak 28,57
-Penulis: agroindustri kerupuk persen, SMP sebanyak
Titis Istiqomah kemplang yang berada di 42,86 persen, dan SMA
Kecamatan Bumi Waras sebanyak 28,57 persen.

6
-Tahun: 2021 Kota Bandar Lampung. Pengalaman usaha yang
Penentuan lokasi penelitian dimiliki responden yaitu 1-
dilakukan secara sengaja 10 tahun sebanyak 64,29
(purposive) dengan persen, 11-20 tahun
pertimbangan daerah sebanyak 28,57 persen,
tersebut merupakan sentra dan 21-30 tahun sebanyak
produksi kerupuk 7,14 persen.
kemplang di Kota Bandar 2) Industri rumah tangga
Lampung. pembuatan kerupuk
kemplang di Kampung
Sekip Rahayu Kecamatan
Bumi Waras sudah ada
sejak tahun 80-an. Awal
mula pembuatan kerupuk
kemplang dilakukan oleh
etnis Cina.

2.2 Definisi Strategi Pemasaran

Strategi merupakan rencana fundamental untuk menetapkan arah

keseluruhan dari suatu unit bisnis dalam mecapai arah tujuan perusahaan yang

sudah ditetapkan. Strategi manajemen merupakan serangkaian keputusan dan

tindakan manajerial yang akan menentukan kinerja jangka panjang perusahaan.

Tujuan utama pembuatan strategi melalui proses manajemen strategi oleh

perusahaan yang didalamnya menyangkut berbagai keputusan strategik (Solihin,

2009 : 83).

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana menyeluruh, terpadu

dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan

yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu

perusahaan. Dengan kata lain, Strategi Pemasaran adalah serangkaian tujuan

dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberikan arah kepada usaha-usaha

pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta

alokasinya. Terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi

lingkungan dan keadaan serta persaingan yang selalu berubah (Rahayu et al.,

2017).

7
Dunia pemasaran diibaratkan dengan suatu medan tempur bagi

paraprodusen dan para pedagang yang bergerak dalam komoditas yang sama,

sehingga perlu sekali diciptakan strategi pemasaran agar dapat memenangkan

peperangan tersebut. Strategi pemasaran merupakan rencana yang

menjabarkan ekspetasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau

program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya dipasar

sasaran tertentu. Tentu untuk bisa melakukannya dengan baik haruslah melalui

sebuah strategi atau kiat-kiat tertentu.

2.3 Definisi dan Pengertian Industri Rumah Tangga

Industri adalah sejumlah perusahaan yang memproduksi dan menjual

sejumlah produk yang serupa, memanfaatkan teknologi yang serupa dan

mungkin juga mengakses faktor produksi (input) dari pasar faktor produksi yang

sama. Industri rumah tangga adalah suatu kegiatan pengubahan barang dasar

menjadi barang jadi atau setengah jadi, atau dari yang kurang nilainnya menjadi

menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud untuk dijual, dengan

jumlah pekerja 1-4 orang. Industri kecil dan rumah tangga memiliki tiga alasan

penting yang mendasari keberadaannya di Indonesia. Pertama, adalah karena

kinerja industri kecil dan rumah tangga cenderung lebih baik dalam menghasilkan

tenaga kerja yang produktif. Kedua, sebagian dari dinamikanya, indutri kecil dan

rumah tangga yang sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui

investasi dan perubahan teknologi. Ketiga, karena sering diyakini bahwa industri

kecil rumah tangga memiliki keutungan dalam hal fleksibilitas ketimbang usaha

besar (Joesyiana, 2017).

Industri rumah tangga memiliki peran yang strategis dalam upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jumlah dan penyebarannya di setiap

wilayah mampu menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitarnya dengan

8
menggunakan bahan baku lokal yang berguna secara ekonomis. Kegiatan usaha

yang dirancang menjadi salah satu cara mereka mendapatkan pekerjaan atau

mengelola usaha sendiri. Keberadaan industri rumah tangga meningkatkan

perekonomian masyarakat perlu melengkapi berbagai sarana dan prasarana

yang yang dibutuhkan. Berbagai jenis kegiatan industri rumah tangga dikerjakan

di rumah untuk menghasilkan produk usaha kecil yang mampu meningkatkan

taraf hidup masyarakat. Bahkan ini merupakan upaya untuk mengurangi tingkat

pengangguran serta pemerataan pendapatan, hal ini dapat dilihat dari adanya

penyerapan tenaga kerja karena penambahan jumlah unit usaha yang dijalankan

yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga (Indrayani, 2020).

Berdasarkan paparan dari paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa

pengertian industri rumah tangga merupakan usaha kecil yang memiliki beberapa

keuntungan dibandingkan dengan industri besar antara lain yaitu kinerja industri

kecil dan rumah tangga cenderung lebih baik dalam menghasilkan tenaga kerja

yang produktif, sebagian dari dinamika industri kecil dan rumah tangga yang

sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan

teknologi, serta sering diyakini bahwa industri kecil rumah tangga memiliki

keutungan dalam hal fleksibilitas ketimbang usaha besar. Industri rumah tangga

berperan dalam dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pembinanan

dalam industri ini diperlukan agar keberhasilan industri rumah tangga tersebut

mampu mencapai keberhasilan. Pembinaan yang dimaksud meliputi

pengembangan usaha kecil dalam bidang berikut, seperti produksi dan

pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, teknologi. Apabila hal-hal di atas

sudah dipahami dan dilakukan maka dapat dipastikan keberlangsungan industri

akan mencapai keberhasilan.

9
2.4 Kerangka Berfikir

Gambar 1. Kerangka Berfikir

2.5 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, maka ditemukan beberapa hipotesis

sebagai berikut:

H1 : Diduga terdapat keterlibatan industri rumah tangga memiliki hubungan

yang positif terhadap peningkatan kesejahteraan rumah tangga.

H2 : Diduga hasil pendapatan saat bekerja di usaha industri rumah tangga

pengolahan ikan tengiri dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan rumah

tangga.

H3 : Diduga industri rumah tangga tersebut memiliki peran pengaruh positif

dalam tingkat kesejahteraan rumah tangga.

10
Gambar 2. Hipotesis

2.6 Variabel Penelitian

Variabel berasal dari bahasa inggris variable dengan arti: “ubahan”, “faktor

tak tetap”, atau “gejala yang dapat diubah-ubah”. Istilah variabel dapat diartikan

bermacam-macam. Secara teoritis, variabel didefinisikan sebagai atribut

seseorang, atau subyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan

orang yang lain atau satu objek dengan objek lain. Bervariasi berarti pada

veriabel tersebut mempunyai nilai, skor, ukuran yang berbeda. Variabel juga

dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu (Ulfa, 2021).

Pada penelitian ini variabel yang digunakan bersifat kualitatif. Variabel pada

penelitian ini tidak bisa diklasifikasikan. Nilai variabel kualitatif tidak disajikan

dalam bentuk angka. Berdasarkan judul “Analisis strategi pemasaran olahan

kerupuk ikan tenggiri pada industri rumah tangga Fish Crispy Ciledug Kota

Tangerang,”. Peneliti merumuskan variabel kualitatif pada penelitian ini adalah

masyarakat pelaku home industry, Kota Tangerang. Sehingga dapat dikatakan

11
bahwa selain pelaku home industry Fish Crispy, Kota Tangerang bukan kategori

penelitian ini.

12
BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat, Waktu/Jadwal Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Dengan luas wilayah sekitar 8,77 km2, Ciledug tergolong memiliki kepadatan

penduduk yang cukup tinggi. Berdasarkan data BPS publikasi Kecamatan

Ciledug pada tahun 2020, tingkat kepadatan penduduk di Ciledug mencapai

23.331 orang/km2. Waktu jadwal pelaksanaan penelitian dimulai pada 11

November 2022 sampai dengan 23 Desember 2022.

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

November Desember
Keterangan
2 3 4 1 2 3
Pembuatan Proposal
Pelaksanaan Penelitian
Penyusunan Laporan Akhir

Gambar 3. Peta Kecamatan Ciledug

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk memperoleh data yang

valid, dengan tujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji

pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Metode dapat dipahami

13
sebagai tata cara bagaimana suatu penyelidikan dilakukan. Semua penelitian

pada dasarnya memiliki tujuan yang sama untuk memecahkan masalah. Tingkat

eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bertujuan untuk

menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti dan hubungan antara

variabel yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini dapat dikelompokkan

menjadi, deskriptif, komparatif dan asosiatif (Nana & Elin, 2018).

Penelitian kualitatif berfokus pada kegiatan ontologis. Data yang

dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki

makna dan mampu merangsang munculnya pemahaman yang lebih nyata dari

sekedar angka atau frekuensi. Peneliti menekankan catatan dengan deskripsi

kalimat rinci, lengkap dan berwawasan yang menggambarkan situasi yang

sebenarnya untuk mendukung penyajian data. Oleh sebab itu penelitian kualitatif

pada umumnya sering disebut sebagai pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti

mencoba menganalisis data dalam berbagai nuansa berdasarkan bentuk aslinya

seperti ketika mereka direkam atau dikumpulkan (Indriani et al., 2021).

Metode ini dapat dipahami sebagai proses penelitian. Pada hakekatnya,

semua penelitian memiliki tujuan yang sama yaitu memecahkan suatu masalah.

Penelitian kualitatif berfokus pada aktivitas ontologis. Studi-studi tersebut dapat

dikategorikan sebagai deskriptif, komparatif dan terkait. Studi deskriptif bertujuan

untuk menggambarkan dan merangkum kondisi, situasi atau fenomena realitas

sosial yang ada di masyarakat. Tujuan penelitian dan menjelaskan realitas ini

dalam hal karakteristik, fitur dan properti, model dan simbol, definisi permukaan

kondisi keamanan, situasi atau fenomena. Oleh karena itu penelitian

memusatkan perhatian pada industri rumah tangga yang terdapat pada saat

penelitian sedang dilakukan yaitu Analisis strategi pemasaran olahan kerupuk

ikan tenggiri pada industri rumah tangga Fish Crispy Ciledug Kota Tangerang.

14
(baca lg takut kembar) udh sayangg

3.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber dari mana data dapat diperoleh

apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan

datannya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon

atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun

lisan. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan

pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari

sumber yang sudah ada.

3.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data

ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data

ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden

melalui daftar pertanyaan yang telah dirancang secara tertutup oleh peneliti,

sehingga responden tidak memberikan pernyataan lain diluar daftar pernyataan

yang telah dibuat. Kelebihan dari data primer adalah data lebih mencerminkan

kebenaran berdasarkan dengan apa yang dilihat dan didengar langsung oleh

peneliti sehingga unsur-unsur kebohongan dari sumber yang fenomenal dapat

dihindari. Kekurangan dari data primer adalah membutuhkan waktu yang relatif

lama serta biaya yang dikeluarkan relatif cukup besar (Suhatsyah & Dadang,

2020).

Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh penulis dari hasil

pengukuran, pengamatan, survey, dan lain-lain. Data primer di dapat dari sumber

informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang

15
dilakukan oleh peneliti. Sumber data penelitian diperoleh secara langsung dari

sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau

kelompok maupun hasil obersvasi dari suatu objek, kejadian atau hasil pengujian

(benda). Oleh karena itu, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara

menjawab pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode

observasi) ( Larasati & Utomo, 2021).

Sumber data primer dimaksudkan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh di lapangan bersumber dari informan yang dianggap relevan dijadikan

narasumber, seperti nelayan dan istrinya untuk memberikan keterangan terkait

penelitian yang dilakukan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari

pengisian kuesioner yang diberikan kepada masyarakat. Sumber data primer

dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara dari pemilik usaha home

industry di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Adapun data yang diperoleh

dari tingkat pendapatan industri rumah tangga.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh atau

dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan

oleh berbagai instansi lain. Umumnya sumber tidak langsung berupa data

dokumentasi dean arsip-arsip resmi. Data sekunder merupakan data yang sudah

tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. Berdasarkan hal

tersebut, maka dapat dipahami bahwa data sekunder merupakan sumber bahan

kajian yang digambarkan oleh individu yang tidak ikut berpartisipasi atau yang

hadir pada waktu kejadian berlangsung. Data sekunder dapat berupa teori yang

ditulis oleh pihak yang tidak terlibat langsung; baik dalam bentuk majalah, artikel,

jurnal dan sebagainya (Tantowi, 2016).

16
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer

yang diperoleh dari studi kepustakaan, dokumentasi, peraturan-peraturan tertulis

yang ada kaitannya dengan permasalahan serta literatur. Data sekunder

merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh

pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-

tabel atau diagram-diagram. Contoh data sekunder meliputi catatan atau

dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi

perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain

sebagianya (Wijaya & Susanty, 2017).

Sumber data sekunder merupakan data pelengkap atau data tambahan

yang melengkapi data yang sudah ada sebelumnya. Sumber data sekunder

dalam penelitian ini adalah kajian berdasarkan artikel atau buku-buku yang ditulis

oleh para ahli yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini serta kajian

kepustakaan dari hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan pembahasan

penelitian ini, baik yang telah diterbitkan maupun yang tidak diterbikan dalam

bentuk buku atau majalah ilmiah.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan sesuatu yang sangat penting dalam

penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun

teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

3.4.1 Observasi

Observasi merupakan aktivitas mencatat suatu gejala atau peristiwa

dengan bantuan alat serta instrumen untuk merekam guna tujuan ilmiah atau

tujuan lainnya. Observasi dapat dilakukan oleh orang awam ataupun ilmuwan.

Observasi ilmuwan bersifat sistematis dan tujuannya sudah ditentukan sebelum

17
melakukan observasi, sedangkan observasi yang dilakukan orang awam bersifat

spontan dan tidak bertujuan. Prinsip umum dalam melakukan observasi yaitu

pengamat tidak memberikan perlakuan tertentu terhadap subjek yang sedang

diamati, tetapi membiarkan subjek yang sedang diamati bertindak sama persis

dengen kehidupan mereka sehari-hari. Dalam mencatatkan hasil observasi

terdapat empat bentuk pencatatan, yaitu catatan berbentuk naratif, acuan kriteria,

cuplikan karya, dan kuantitatif (Syamsudin, 2014). Udah ketemu nih byy

Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data atau mengumpulkan

data langsung dari lapangan. Observasi juga berarti peneliti berada bersama

partisipan dan tidak hanya sekedar lewat saja. Berada bersama partisipan akan

membantu peneliti memperoleh banyak informasi yang tersembunyi dan mungkin

tidak terungkap selama wawancara. Pada proses observasi peneliti akan

menangkap hal yang mungkin tidak diungkapkan oleh partisipan dalam

wawancara atau yang tidak mau diungkapkan oleh partisipan. Umumnya, hal

yang sensitif tidak akan diungkapkan kepada orang asing yang baru datang,

tetapi dapat diterima bila peneliti tersebut berada di tempat dengan

menggunakan perasaan dan kepekaannya (Raco, 2018).

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala, fenomena atau objek yang diteliti. Penulis dalam

pengamatannya saat melakukan penelitian di lapangan memperhatikan beberapa

hal, diantaranya: pelaku, kegiatan, benda-benda atau alat-alat, peristiwa,

perasaan, tujuan, ruang dan waktu terhadap objek yang diteliti. Berdasarkan

paparan tersebut, maka yang menjadi objek penelitian adalah Industri Rumah

Tangga di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

18
3.4.2 Wawancara

Wawancara merupakan teknik merekam dinamika masyarakat dimana

dapat dilakukan secara langsung atau melalui media telekomunikasi. Wawancara

memiliki sifat komunikasi dua arah dimana dari pihak yang membutuhkan

informasi dan memberikan informasi. Wawancara juga bersifat terbuka, tidak

terstruktur, dan tidak baku. Hal ini disebabkan karena pihak penanya harus

mampu membuat suasana pengambilan data senyaman mungkin, sehingga

narasumber dapat memberikan informasi dengan baik. Berdasarkan sifat

wawancara tersebut, metode ini lebih tepat untuk mempelajari kelompok

masyarakat (Ida, 2018).

Wawancara merupakan bentuk percakapan antara dua orang yang

mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, dan lain-lain. Metode ini bertujuan

untuk mengumpulkan informasi tentang kehidupan manusia dalam perkumpulan

masyrakat maupun individu yang akan digunakan dalam penelitian. Pada proses

praktik wawancara, pewawancara harus membuat daftar pertanyaan yang mudah

dimengerti oleh narasumber. Hal ini karena jika ada pertanyaan yang sulit

dimengerti maka narasumber akan kesulitan untuk menjawab dan informasi juga

sulit didapat. Maka dari itu banyak aspek yang harus diperhatikan dalam

memberikan pertanyaan pada informan (Rijali, 2019).

Wawancara merupakan komunikasi dua arah dimana ada pewawancara

dan narasumber. Metode ini bersifat terbuka, tidak terstruktur dan bertujuan

untuk mengumpulkan informasi tentang strategi pemasaran olahan kerupuk ikan

tenggiri. Pada proses wawancara, pewawancara harus menyiapkan daftar

pertanyaan terlebih dahulu sebelum diajukan ke narasumber. Pertanyaan

tersebut harus mudah dipahami untuk memudahkan pewawancara mendapatkan

19
informasi yang diinginkan. Jika terdapat pertanyaan yang sulit dipahami maka

data yang didapat kurang lengkap maupun tidak ada sama sekali.

3.4.3 Dokumentasi

Studi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait

objek penelitian. Dokumentasi yaitu salah satu metode pengumpulan data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, agenda dan

sebagainya. Dokumentasi adalah suatu bahan yang tergolong dalam jenis,

bentuk dan sifat apapun terkait tempat informasi yang direkam, rekaman tertulis

atau pahatan yang menyuguhkan informasi fakta. Dokumentasi merupakan suatu

teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Dokumentasi juga

merupakan cara mengumpulkan data melalui benda-benda tertulis seperti buku-

buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulensi rapat, catatan harian

dan sebagainya (Supadmi et al., 2017).

Macam-macam dokumen menurut literatur dapat dibagi menjadi dua.

Pertama, dokumen korporil yang merupakan dokumen mencakup materi cetak,

tidak tercetak, prasasti, dan benda seni yang disimpan di museum dan

perpustakaan. Kedua, dokumen literer yang merupakan bahan cetak dan non

cetak yang mengandung informasi atau keterangan tertentu yang berguna.

Dokumentasi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: Pertama, dokumen primer yaitu

dokumen yang berisi informasi tentang hasil penelitian asli atau langsung dari

sumbernya seperti laporan. Kedua, dokumen sekunder yaitu dokumen yang

berisi informasi tentang literatur primer. Ketiga, dokumen tersier yaitu dokumen

yang berisi informasi tentang literatur sekunder seperti buku (Kanedi et al., 2017).

20
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian. Dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data dari hasil observasi

dan wawancara. Dokumentasi merupakan sumber data yang stabil dan

menunjukkan suatu fakta yang telah berlangsung. Penulis dapat mengabadikan

dalam bentuk foto-foto dan data yang relevan dengan penelitian agar

mendapatkan informasi yang jelas.

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses yang merinci usaha secara formal,

untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis seperti yang disarankan oleh

data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Analisis

penelitian kualitatif telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,

sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil

penelitian selesai. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

analisis data merupakan peroses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis seperti yang disarankan oleh data (Nurmalasari

& Erdiantoro, 2020).

Langkah-langkah analisis data deskriptif kualitatif melibatkan tiga tahapan

yaitu reduksi data, data display dan penarikan kesimpulan dengan penjelasan

sebagai berikut:

a. Reduksi data

Pada bagian reduksi data menekankan pada pemokusan data yang akan

diambil oleh peneliti. Proses ini berlangsung sejak awal penelitian dibuat

sampai data penelitian dikumpulkan.

21
b. Data display

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah, dalam penelitian

deskriptif kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori. Tujuan mendisplaykan data untuk

memudahkan memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Penarikan kesimpulan

Langkah ke tiga dalam analisis data deskriptif kualitatif yaitu penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi

apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

Berdasarkan langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian

deskriptif kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan.

Namun, penelitian deskriptif kualitatif juga memiliki kemungkinan untuk tidak

dapat menjawab rumusan masalahnya. Hal ini dikarenakan dalam penelitian

deskriptif kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian di

lapangan. Kesimpulan ini diharapkan menjadi temuan baru yang sebelumnya

belum pernah ada (Nurmalasari & Erdiantoro, 2020).

Analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan data, mencari

pola atau tema dengan maksud untuk memahaminya. Dalam penelitian ini

menggunakan analisis data secara deskriptif kualitatif, yakni data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Peneliti

mendeskriptifkan data-data yang diperoleh melalui transkip-transkip wawancara,

22
catatan lapangan, serta bahan-bahan lain. Mendeskripsikan data kualitatif adalah

dengan cara menyusun dan mengelompokan data yang ada, sehingga

memberikan gambaran nyata terhadap informan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Hanif Nurcholis, 2011. Pertumbuhan dan penyelenggaraan pemerintahan desa.


Penerbit ERLANGGA, Jakarta.
Ida, R. (2018). Etnografi virtual sebagai teknik pengumpulan data dan metode
penelitian. The Journal of Society and Media, 2(2), 130-145.
Indrayani, L. (2020). Makna literasi keuangan dalam keberlangsungan usaha
industri rumah tangga perempuan Bali. JIA (Jurnal Ilmiah Akuntansi), 5(2),
407-428.
Indriani, F., Diba, F., Ubaedullah, D., & Pratama, A. I. (2021). STRATEGI
PEMASARAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN CITRA
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM. Jurnal Isema: Islamic Educational
Management, 6(2), 131-148.
Iskandar, D., Hikmana, E., & Mulyati, N. S. (2020). STRATEGI PEMASARAN
KERUPUK MANGGA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIBNA FOOD.
Agri Wiralodra, 12(1), 14-23.
Joesyiana, K. (2017). Strategi Pengembangan Industri Rumah Tangga Di Kota
Pekanbaru. Valuta, 3(1), 159-172.
Kanedi, I., Utami, F. H., & Zulita, L. N. (2017). Sistem Pelayanan untuk
Peningkatan Kepuasan Pengunjung pada Perpustakaan arsip dan
dokumentasi kota bengkulu. Pseudocode, 4(1), 37-46.
Larasati, S., & Utomo, S. B. (2021). STRATEGI CUSTOMER RELATIONSHIP
MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN. Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen (JIRM), 10(5).
Lareza, A., Nugraha, A., & Affandi, M. I. (2021). Analisis Kinerja Produksi dan
Strategi Pemasaran Agroindustri Kerupuk Kemplang di Kota Bandar
Lampung. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science,
9(2), 279-286.
Nana, D., & Elin, H. (2018). Memilih Metode Penelitian Yang Tepat: Bagi
Penelitian Bidang Ilmu Manajemen. Jurnal Ilmu Manajemen, 5(1), 288.
https://doi.org/10.2827/jeim.v5i1.1359.g1118
Nurmalasari, Y., & Erdiantoro, R. (2020). Perencanaan Dan Keputusan Karier:
Konsep Krusial Dalam Layanan BK Karier. Quanta, 4(1), 44–51.
https://doi.org/10.22460/q.v1i1p1-10.497
Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan
keunggulannya.
Rahayu, S., Assauri, S., & Heruwasto, I. (2017). The idea of congruence between
image and society stereotype on attitude toward tourist
destination. Journal of Environmental Management & Tourism, 8(4), 761-
774.

24
Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33),
81-95.
Solihin,Ismail, 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta, Penerbit Erlangga.
Suhatsyah, M., & Dadang, D. (2020). Sistem Informasi Pengelolaan
Perpustakaan Berbasis Web Dengan Menggunakan Php & Mysql Pada
Smp Swasta Bina Bangsa Meral Karimun. JURNAL TIKAR, 1(1), 58-65.
Sunaryati, Revi. H. Ahmad Zaki Yamani. Frisca Siburian. (2020). Vol. 15 No. 1,
Februari 2020: 1-9. J-SEA (Journal Socio Economics Agricultural).
Supadmi, N. L., Wiratma, I. G. L., & Merta, L. M. (2017). Penerapan Metode Mind
Mapping Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia Siswa
Kelas X Mia. Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 1(2), 48-52.
Syamsudin, A. (2014). Pengembangan Instrumen Evaluasi Non Tes (Informal)
untuk Menjaring Data Kualitatif Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan Anak, 3(1).
Tantowi, R. (2016). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Metro. Jurnal Bisnis
Darmajaya, 2(2), 134-145.
Ulfa, R. (2021). Variabel penelitian dalam penelitian pendidikan. Al-Fathonah:
Jurnal Pendidikan Dan Keislaman, 1(1), 342–351DHI. (2020). MIKE
Powered by DHI. https://www.mikepoweredbydhi.com/
Wijaya, H., & Susanty, E. (2017). Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai pada instansi pemerintah daerah kabupaten musi banyuasin
(studi kasus dinas pertambangan dan energi kabupaten musi
banyuasin). Jurnal Ecoment Global: Kajian Bisnis dan Manajemen, 2(1),
40-50.
Wulandari, M. (2021). Analisis Usaha Agroindustri Kerupuk Roti Ikan Tenggiri
(Studi Kasus Industri Rumah Tangga Jafa) Di Desa Sari Galuh
Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar (Doctoral dissertation, Universitas
Islam Riau).

25

Anda mungkin juga menyukai