Anda di halaman 1dari 36

KONSEP DAN

DEFINISI
Uji Coba SDKI 2022

BAB 2
TUJUAN 1 Wilayah Tugas Pemutakhiran
Setelah mempelajari
2 Pengenalan Peta
materi ini, peserta 3 Bangunan Tempat Tinggal
diharapkan dapat
memahami definisi 4 Rumah Tangga
terkait pemutakhiran
rumah tangga: 5 Variabel yang Dimutakhirkan
6 Daftar Sampel (DSBS dan DSRT)
Wilayah Kerja
Pemutakhiran
Wilayah Kerja Petugas
a. Blok Sensus (BS)
• BS merupakan wilayah yang dibentuk dengan membagi habis wilayah desa/kelurahan menjadi wilayah-
wilayah yang lebih kecil berdasarkan kriteria yang ditetapkan, seperti: terletak dalam satu hamparan,
memiliki batas-batas yang jelas/mudah dikenali (seperti RT, RW, Dusun, dll, atau batas jelas lainnya),
serta memiliki sejumlah muatan yang ditentukan.
• Sejak 2010, pembentukan BS didasarkan pada muatan SLS;
• BS terdiri dari:
BS Biasa (B)
BS yang muatannya antara 120 sampai 180 rumah tangga atau bangunan sensus tempat tinggal
atau bangunan sensus bukan tempat tinggal atau gabungan keduanya
BS Khusus (K)
BS yang mempunyai muatan sekurang-kurangnya 100 orang, kecuali untuk Lembaga
pemasyarakatan tidak ada batas muatan. Tempat-tempat yang termasuk dalam BS-K, antara lain:
asrama militer (tangsi) dan daerah perumahan militer dengan pintu keluar masuk yang dijaga.
BS Persiapan (P)
BS yang tidak bermuatan penduduk. Contoh: sawah, kebun, tegalan, rawa, hutan, daerah yang
dikosongkan (digusur), atau bekas permukiman yang terbakar.
Wilayah Kerja Petugas
Blok Sensus memiliki
identitas sesuai aturan
pengkodean di BPS
sebagai berikut:

013P
012B
011B
009B
010B
008B
007B

005B 006P
Ilustrasi Peta Desa yang terbagi
004B habis menjadi Blok Sensus
003B

001B 002B
Wilayah Kerja Petugas
b. Satuan Lingkungan Setempat
• SLS adalah satuan wilayah di bawah desa/kelurahan, biasanya ditetapkan dengan peraturan daerah atau
peraturan desa.
• Tingkatan dan nama SLS bisa berbeda antar daerah, seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW),
jorong, dusun, dan lingkungan. Batas SLS bisa berupa batas alam/buatan, tetapi ada juga yang hanya
berupa dinding rumah atau batas imajiner
• Contoh SLS: RT, RW, jorong, dusun, banjar, dan lingkungan.
PENGENALAN PETA
Peta Wilayah Administrasi (WA)
Peta WA menggambarkan batas desa/kelurahan yang ditambahkan batas-batas BS yang ada di dalamnya. Peta WA
menggunakan peta dasar (base map) dari Google Map atau citra satelit lain.
Peta Blok Sensus (WB)
Peta WB menggambarkan batas blok sensus yang dilengkapi dengan batas dan informasi SLS yang ada pada lokasi BS. Peta
WB juga dilengkapi dengan gambar titik dan nomor bangunan, serta menggunakan peta dasar (base map) dari Google Map
atau citra satelit lain.
Peta Blok Sensus (WB)
Berikut ditampilkan beberapa contoh kondisi Peta WB :
1) BS yang terdiri dari 1 SLS utuh
BS terdiri dari 1 (satu) SLS utuh,
sehingga batas SLS juga sekaligus
menjadi batas BS.
Jika saat pemutakhiran SDKI 2022
terdapat perubahan batas SLS, petugas
lapangan tetap berpedoman pada
batas BS (tidak berubah mengikuti
batas SLS).
Peta Blok Sensus (WB)
2) BS yang terdiri beberapa SLS utuh
BS terdiri dari gabungan dari beberapa
SLS
Peta Blok Sensus (WB)
3) BS yang terdiri sebagian SLS (Pecahan
SLS)
BS yang terdiri dari sebagian/penggalan
1 (satu) wilayah SLS maka batas BS-nya
dapat berupa batas jelas (jalan, sungai,
dll) atau batas imajiner
DAFTAR SAMPEL BLOK
SENSUS (DSBS)
Daftar Sampel Blok Sensus (DSBS)
Daftar Sampel Blok Sensus (DSBS) adalah daftar yang memuat wilayah tugas pengumpulan data dalam suatu
kabupaten/kota. Informasi yang ditampilkan dalam DSBS meliputi identitas kode dan nama wilayah, kode blok
sensus, klasifikasi desa, nomor kode sampel (NKS), serta cakupan SLS pada wilayah yang terpilih sampel.
KONSEP BANGUNAN
Bangunan Tempat Tinggal
Bangunan adalah tempat berlindung tetap maupun sementara, yang mempunyai dinding, lantai dan atap.
Bangunan terdiri atas:

1. Bangunan Tempat Tinggal (BTT) yaitu bangunan yang memiliki pintu keluar masuk sendiri dan berfungsi
sebagai tempat tinggal penduduk;
2. Bangunan Bukan Tempat Tinggal (BBTT) yaitu bangunan yang tidak berfungsi sebagai tempat tinggal
penduduk, seperti toko, restoran/rumah makan, tempat ibadah bengkel, salon dan lain-lain.

Catatan:
• Bangunan yang tidak berfungsi sebagai tempat tinggal penduduk tapi digunakan sebagai tempat tinggal masuk dalam
kategori BTT.
• BTT yang tidak dihuni dan mempunyai luas lebih dari atau sama dengan 10 m2 ditulis sebagai rumah kosong.
• Kamar kos-kosan yang disewakan masing-masing dihitung sebagai satu BTT tersendiri jika memiliki pintu keluar masuk
sendiri.
Bangunan Tempat Tinggal
KONSEP RUMAH
TANGGA
Rumah Tangga
Rumah tangga adalah sekelompok orang yang biasanya tinggal bersama dalam suatu bangunan serta pengelolaan
makannya dari satu dapur. Satu rumah tangga dapat terdiri dari hanya satu anggota rumah tangga.

Termasuk rumah tangga:


1. 1 Keluarga beserta anggotanya dan pengelolaan kebutuhan menjadi 1 (satu);
2. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan, tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan tersebut masih
dalam blok sensus yang sama, maka dianggap sebagai satu rumah tangga;
3. Seseorang yang menyewa kamar/sebagian bangunan, tetapi makannya diurus sendiri;
4. Pemondok dengan makan (indekos) yang jumlah pemondoknya kurang dari 10 orang dengan makan, pemondok
dianggap sebagai anggota rumah tangga induk semangnya;
Catatan:
Jika pemondok berjumlah 10 orang atau lebih dengan makan, maka dianggap sebagai rumah tangga khusus. Rumah
tangga khusus tidak dicakup dalam kegiatan SDKI 2022.
4. Jika beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan, walaupun pengelolaan makannya
sendiri-sendiri, maka setiap kamar dianggap satu satu rumah tangga biasa;
Rumah Tangga
Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga (KRT, suami/istri, anak,
menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain, asisten rumah tangga yang menginap atau ART lainnya), baik yang sedang berada di
rumah maupun yang sementara tidak berada di rumah.

ART Lainnya: termasuk orang yang bukan anggota keluarga, seperti pembantu, penyewa kamar/indekos dengan makan <10 orang;

Konsep KRT dan ART dibahas lebih detail pada Materi RUTA
VARIABEL YANG
DIKUMPULKAN
Variabel yang Dikumpulkan
a. Kode dan Nama SLS.
Keterangan Kode/Nama SLS merupakan informasi SLS posisi keberadaan rumah tangga di lapangan. Variabel ini sudah ada
isian (prefilled) dari hasil Long Form SP2020 atau survei lain yang terupdate. Nama SLS dapat dimutakhirkan di lapangan sesuai
kondisi saat pemutakhiran.

b. Nomor Urut Bangunan Tempat Tinggal


Bangunan tempat tinggal dalam BS memiliki nomor urut untuk memudahkan identifikasi dan penghitungan. Nomor urut
bangunan pada daftar pemutakhiran bersesuaian dengan titik bangunan pada peta BS, sehingga posisi rumah tangga dapat
tergambar pada peta sehingga mudah dicari di lapangan. Variabel ini sudah ada isian (prefilled) dari hasil Long Form SP2020
atau survei lain yang terupdate. Nomor bangunan dapat diupdate atau diperbaiki sesuai kondisi lapangan apabila terdapat
kejadian seperti: rumah tangga pindah tempat tinggal (menempati bangunan baru atau bangunan lain) yang masih dalam
cakupan BS, penomoran sebelumnya salah.
Variabel yang Dikumpulkan
c. Nomor Urut Rumah Tangga
Setiap nama yang tercantum dalam daftar pemutakhiran yang memenuhi konsep rumah tangga maka memiliki nomor urut
rumah tangga. Nomor urut rumah tangga sifatnya unik dalam BS. Nomor urut ini sudah terisi (prefilled) berdasarkan hasil Long
Form SP2020 atau survei lain yang terupdate dan tidak dapat diperbaiki untuk nama-nama yang sudah tercantum dalam
daftar pemutakhiran.

d. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT)


Nama yang tercantum dalam daftar pemutakhiran adalah nama KRT rumah tangga tersebut. Isian sudah prefilled dan dapat
dilengkapi, diperbaiki atau diganti berdasarkan informasi yang diperoleh pada saat pemutakhiran SDKI 2022.

e. Alamat
Isian alamat berupa nama jalan/gang/blok, nomor rumah dan lain sebagainya yang dapat membantu petugas mengenali
bangunan atau rumah tangga tersebut. Isian alamat dapat dilengkapi atau diperbaiki.
Variabel yang Dikumpulkan
f. Keberadaan Rumah Tangga
Rumah tangga yang ada dalam daftar pemutakhiran akan diidentifikasi atau dikonfirmasi keberadaannya di lapangan saat
pemutakhiran. Hasil identifikasi keberadaan rumah tangga dibagi menjadi:

1. Ditemukan, yaitu bila nama KRT dalam daftar diketahui tinggal di BS tersebut. Kategori ini mencakup:
• Nama KRT dan alamat pada daftar dan kondisi lapangan sama,
• Terdapat perbedaan nama akibat kesalahan penulisan atau pencantuman nama panggilan,
• Terdapat perbedaan nama karena adanya perubahan peran KRT, misalnya akibat perceraian ataupun meninggal
dunia, namun struktur anggota rumah tangga yang lain tetap,
• Rumah tangga yang diidentifikasi pindah bangunan tempat tinggal masih dalam cakupan wilayah sampel BS.
2. Rumah tangga baru, jika nama KRT yang ada di lapangan belum tercetak di dalam daftar. Rumah tangga baru bisa
disebabkan oleh rumah tangga baru pindah ke BS tersebut atau sudah lama tinggal di BS tersebut namun belum ada
dalam daftar pemutakhiran.
3. Pindah keluar BS, jika rumah tangga dan seluruh ART pindah keluar cakupan atau bukan termasuk cakupan wilayah BS.
4. Tidak ditemukan, jika nama KRT dalam daftar tidak tinggal di BS tersebut. Kategori ini meliputi:
• Nama tidak dikenali berdasarkan informasi warga masyarakat setempat,
• Meninggal dan tidak memiliki anggota rumah tangga (rumah tangga tunggal).
• Untuk rumah tangga yang pindah keluar BS atau tidak ditemukan, maka pemutakhiran berhenti pada pengisian
keberadaan ini, tidak dilanjutkan pada variabel lainnya.
Untuk rumah tangga ditemukan dan baru, maka dilanjutkan dengan pengisian nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran,
pengumpulan informasi pendidikan KRT, dan informasi contact person.
Variabel yang Dikumpulkan
g. Nomor Urut Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran
Untuk setiap rumah tangga yang hasil identifikasinya ditemukan atau baru maka diberi nomor urut rumah tangga hasil
pemutakhiran. Variabel ini tidak prefilled atau kosong. Nomor urut dimulai dari 1, 2, 3, dst secara berurutan setiap kunjungan
ke rumah tangga dan rumah tangga tersebut ditemukan atau baru. Isian nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran harus
unik atau berbeda satu sama lain dalam BS.
h. Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan oleh KRT
Petugas pemutakhiran kemudian menanyakan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh KRT rumah tangga yang dikunjungi.
Pendidikan yang ditamatkan artinya seseorang tersebut berhasil menyelesaikan pendidikannya dan memiliki ijazah pendidikan
tersebut sebagai tanda kelulusannya. Adapun pembagian jenjang pendidikan yang dicakup pada SDKI 2022 adalah sebagai
berikut:
<SMP (termasuk SD/sederajat, atau tidak/belum sekolah)
= SMP (termasuk yang sederajat)
= SMA (termasuk yang sederajat)
= Perguruan tinggi / PT (termasuk DI-DIV, S1 – S3)
Variabel yang Dikumpulkan
i. Contact Person
Untuk setiap rumah tangga, isikan nama, email dan nomor telepon/handphone contact person pada rumah tangga yang
bersangkutan yang aktif dan dapat dihubungi jika rumah tangga tersebut terpilih sampel. Informasi contact person
diutamakan KRT, atau bisa salah satu anggota rumah tangga.
PENARIKAN SAMPEL
RUMAH TANGGA
Tahapan Penarikan Sampel
• Tahap-1 : 25 rumah tangga
Tahap-1 dari populasi hasil
25 Rumah Tangga pemutakhiran;
à sebagai target sampel
Ruta, WUS dan RP
• Tahap-2 : 8 rumah tangga dari
Tahap-2 25 rumah tangga tahap-1;
8 Rumah
Tangga
à Sebagai target sampel PK
Penarikan Sampel Rumah Tangga
Tahap-1 Penarikan Sampel RT (25 Sampel Rumah Tangga)
1. Hitung jumlah rumah tangga hasil pemutakhiran (N), yaitu total dari rumah tangga dengan keberadaan kode keberadaan 1
(ditemukan) dan 2 (baru);
2. Tentukan jumlah sampel (n1) sebesar 25 ruta; Kemudian hitung interval Sampel RT (I1) dengan cara. Dimana I1 = N / n1
3. Gunakan Angka Random Sampel RT (AR1) yang telah ditentukan; Hitung R1 – R25 dengan cara berikut:
• R1 = Nomor urut rumah tangga terpilih ke-1
• Ri = Nomor urut rumah tangga terpilih ke-i, dimana i = 2, 3, 4, …, 25
• R1 = AR1 x I1
• Ri = R1 + (i-1)I1

4. Setiap rumah tangga eligible (keberadaan rumah tangga ditemukan atau baru):
• Urutkan berdasar pendidikan KRT dan nomor urut rumah tangga;
• Beri nomor urut rumah tangga eligible;
• Tandai rumah tangga terpilih, yatiu mencari nomor yang terpilih pada poin-3 pada nomor urut eligible poin-4
Penarikan Sampel Rumah Tangga
Tahap-2 Penarikan Rumah Tangga Sampel PK (8 Sampel PK)

1. Gunakan sampel tahap-1 sebagai populasi (n1); Tentukan jumlah sampel PK (n2) sebesar 8 rumah tangga;
2. Kemudian hitung interval (I2) dengan cara I2 = n1 / n2
3. Gunakan angka random sampel PK yang telah ditentukan (AR2); Hitung R1 – R8 dengan rumus systematic sebagai berikut:
• R1 = AR2 x I2
• Ri = R1 + (i-1)I2 i = 2, 3, 4, …, 8
• R1 = Nomor urut rumah tangga terpilih ke-1
• Ri = Nomor urut rumah tangga terpilih ke-i

4. Setiap rumah tangga terpilih sampel pada Tahap-1:


• Urutkan berdasar pendidikan KRT dan nomor urut rumah tangga;
• Beri nomor urut rumah tangga eligible-2;
• Tandai rumah tangga terpilih, yaitu mencari nomor yang terpilih pada poin-2 pada nomor urut eligible poin-3
DAFTAR SAMPEL
RUMAH TANGGA
(DSRT)
Daftar Sampel Rumah Tangga
DSRT merupakan daftar rumah tangga yang terpilih sampel beserta informasi sesuai
pada hasil pemutakhirannya. Sampel rumah tangga ini yang akan didistribusikan
kepada tim atau petugas lapangan pengumpulan data SDKI 2022 melalui assignment
pada CAPI Pengumpulan Data.
Setiap BS akan terdiri dari 25 rumah tangga, dimana dari 25 rumah tangga terdapat 8
rumah tangga yang merupakan sampel untuk pria kawin.
Daftar Sampel Rumah Tangga
Daftar Sampel Rumah Tangga
Daftar Sampel Rumah Tangga
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai