Laporan Ujikom Sekolah Not Fik
Laporan Ujikom Sekolah Not Fik
Disusun oleh:
Nama : SAMUEL
Nisn : (11989)
Kopetensi keahlian : Agribisnis ternak unggas
SMK NEGERI 2
METRO PROVINSI
LAMPUNG TAHUN
2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pemeliharaan Ayam Pedaging (Broiler)
Di setujui oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkah dan rahmat-Nya
sehinggga saya dapat menyelesaikan laporan Pemeliharaan ayam broiler di SMK Negeri 2
Metro.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan ayam broiler ini tidak lepas dari dukungan berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan inisaya ucapkan terima kasih kepada:
Saya menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu, kritik dan saran sangat di harapkan demi kebaikan untuk masa yang akan datang. Laporan
ini memuat banyak pengalaman telah di dapatkan mengenai pemeliharaan ayam broiler di
SMK Negeri 2 METRO dan juga memuat dasar teori dari beberapa ahli yang berkompeten di
bidang peternakan.Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi siswa/i SMK Negeri 2 METRO
dan banyak pihak lainnya. Aamiin.
SAMUEL
iii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................. . I
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................................... ... iv
iv
BAB III MATERI DAN METODE ...................................................................... 13
3.1 Persiapan Kandang dan Peralatan ................................................................................ 13
3.1.1 Alat ............................................................................................................. .................. 13
3.1.2 Bahan .......................................................................................................... ................. 13
3.2 pengadaan bibit................................................................................................... .............. 14
LAMPIRAN…......................................................................................................................33
BAB 1
PENDAHULU
AN
1 . 1 Latar Belakang
Peternakan ayam broiler mempunyai prospek yang cukup baik untuk di kembangkan untuk
usaha,baik dalam skala usaha kecil maupun besar.Hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah
kebutuhan akan daging yang terus meningkat di setiap tahunya.
Untuk itu pengembangan usaha ternak ayam broiler akan berhasil apabila di tunjang dengan
kemampuan mengelola usaha tersebut dengan baik,dengan kemampuan manajemen yang baik
mulai dari manajemen produksi,keuangan,SDM hingga manajemen pemasaran.
Oleh karna hal tersebut di SMK N 2 METRO jurusan agribisnis ternak unggas selalu melakukan
pemeliharaan ayam broiler dalam rangka membrikan wawasan dan keterampilan yang kompeten
dalam bidang agribisnis ternak unggas yang bertujuan memberikan ilmu sebagai bekal persiapan di
masa yang akan mendatang mengenai agribisnis ternak unggas.
1.2. Tujuan
• Meningkatkan pemahaman mengenai pemiliharan ayam broiler dari
DOC sampai dengan proses pemanenan.
• Meningkatkan dan melatih rasa tanggung jawab serta kedisiplinan siswa
• Dapat melaksanakan pencegahan dan penaganan penyakit pada ayam broiler.
• Dapat menghitung analisa usaha.
• Melatih siswa dalam membuat perencanaan dan pengolahan usaha
budidaya ayam broiler
• Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan kegiatan pemasaran.
1
1.3. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Untuk menciptakan suhu udara di dalam kandang stabil maka digunakan pemanas kandang. Pada
peternakan broiler, biasanya pemanas kandang digunakan saat broiler memasuki masa awal starter
sampai dengan finisher, atau disesuaikan dengan kebutuhan (David M., 2013). Persiapan kandang dan
peralatan dalam pemeliharaan harus di lakukan dan di pastikan kandang telah siap 1 minggu sebelum
DOC datang.
2.1.1 Pencucian Kandang dan Peralatan
Persiapan kandang merupakan awal dari semua kegiatan usaha pemeliharaan ayam
broiler. Baik buruknya dari persiapan kandang akan mempengaruhi sukses dan
tidaknya dalam
Usaha bubidaya ayam. Pencucian kandang dan peralatan merupakan kegiatan yang mengawali
kegiatan pemeliharan yang dilakukan bertujuan untuk memutus siklus bibit penyakit di dalam
kandang.
➢
Berikut tata cara cuci kandang yang baik dan benar:
1. Mengangkat atau menyingkirkan peralatan kandang.
Semua peralatan dibersihkan dan dicuci dengan air dan desinfektan, kecuali
alat pemanas yang cukup dilap dengan kain basah. Peralatan yang sudah bersih
dan steril disimpan di tempat yang bersih.
3
2. Membersihkan semua kotoran dan barang yang tidak terpakai yang ada di
dalam kandang dan di sekitar kandang.
3. Lantai kandang disapu sampai bersih.
4. Layar penutup kandang atau tirai kandang dipasang.
5. Rumput-rumput disekitar kandang dibersihkan.
6. Mencuci kandang dengan sprayer.
7. Pencucuian diulang dengan menambahkan detergen.
8. Pencucian kandang diulangi lagi dengan menggunakan desinfektan agar kandang steril.
9. Membiarkan kandang selama 2-3 hari hingga bagian dalam kandang dan
sekitarnya kering.
10. Memberi alas kandang lalu menaburkan sekam.
Sumber : Vocational Education Development Center For Agricultute (22 maret 2012).
4
2.1.2 Merangkai Indukan (Brooding)
Siapkan semua alat dan bahan dalam merangkai brooding seperti ( seng dan
penjepit seng,sekam,alat ukur,tempat pakan,tempat minum,pemanas,koran dan
pemanas )
Tabur sekam secara merata di dalam kandang dengan ketebalan kisaran 5-10
cm Pasang chick guard dengan bahan seperti seng.
Pasang koran secara merata sebanyak 3-7 lapis
Memasang tempat pakan dan tempat minum DOC sesuai dengan kebutuhan
Memasang tirai
Dikandang terbuka, hampir semua dinding kandang dipasangi
tirai,kecualiseperempat bagian atas kandang (20-30). Sebagian nya tetap terbuka.
5
2.3 Pemeliharaan Ayam Broiler
2.3.1 Penerimaan DOC dan Penanganan DOC
Ada beberapa kegiatan yang di lakukan pada saat penerimaan DOC dan penaganan DOC.
✓ Penimbangan Bobot Badan Rata-rata DOC
✓ Seleksi dan Sexing
✓ Memasukan DOC Kedalam Kandang Indukan - Kontrol Suhu Brooding
✓ Pemberian Pakan dan Air Gula
✓ Pemberian Pakan dan Air Minum
✓ Program Kesehatan dan Vaksinasi
✓ Pergantian Sekam
✓ Manajemen Buka Tutup Tirai
6
2.3.1.3 Memasukan DOC Kedalam Kandang Indukan-Suhu Brooding
Ketika tahapan penerimaan sebelunya telah di lakukan sesegera mungkin masukan DOC
kedalam kandang indukan yang telah di siapkan dengan menyalakan pemanas 2 jam sebelum
DOC datang guna menyetabilkan kondisi suhu brooding agar ketika DOC masuk suhu dalam
kandang indukan( brooding ) sesuai dengan kebutuhan DOC ..
Untuk DOC
0-3 32-35
4-7 29-34
8-14 27-31
15-21 25-27
Sumber:Manajemen Guide, (2003)
Setelah DOC dimasukan kedalam kandang (brooding ring),isi baki dengan pakan yang sudah
sedikit di haluskan dengan tujuan agar DOC lebih mudah mencerna pakan.Selain pakan,air
minum pun harus di siapkan.Yaitu air yang sudah di tambahkan larutan gula sebanyak 2-
5%.Pemberian air gula tersebut bertujuan untuk menambah energi DOC yang terkuras selama
perjalanan.
Pakan yang di berikan di sesuaikan dengan umur dan jenis pakan nya,yaitu:
7
Tabel 2.Kebutuhan Pakan Ayam Pedaging
A. Pemberian Pakan
Standar pemberian pakan di sesuaikan dengan umur dan jumlah ayam di dalam
kandang.Pemberian pakan sebaiknya dengan metode bertahap dan terus menerus atau
adlibitum.Tempat pakan tidak boleh sampai kosong.Dengan tetap memperhatikan standar
kebutuhan pakan pada tabel di atas.Jika pemberian pakan sesuai dengan standar maka di
harapkan target bobot badan dapat tercapai.
B. Air Minum
8
2.3.3 Pergantian Sekam
Manajemen buka tutup tirai kandang berhubungan langsung dengan sirkulasi udara
didalam kandang.Sirkulasi udara yang baik akan membantu meningkatkan kadar oksigen dan
mengurangi gas berbahaya lainnya.Pengaturan buka tutup tirai sangat penting terutama saat
masa brooding.Hal ini,bertujuan untuk mengoptimalkan suhu pemanas dalam kandang,karena
sistem pengaturan suhu ayam yang kurang baik. Sumber : Podomorofeedmill 2021
2.4. Recording
Recording adalah suatu kegiatan yang meliputi identifikasi,pencatatan silsilah
,pencatatan produksi dan reproduksi,pencatatan manajemen pemeliharaan dan
kesehatan ternak dalam populasi terpilih. Sumber : Dinas Pangan ,Pertanian dan
Perikanan pontianak (2016).
Recording meliputi:
• Nama farm, populasi awal, BB DOC, kode box, tgl tetas, tgl masuk, jam datang.
• Tanggal selama pemeliharaan, deplesi (mortalitas & afkir), standar
BB/minggu, standarpakan/hari/ekor, jumlah pakan kg/hari, FCR, dan
keterangan kegiatan..
Pencatatan recording dilakukan setetelah DOC chick in sampai pemanenan selesai.
9
2.5 Program Pencegahan Penyakit
Program vaksinasi bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh pada ayam agar terhindar
dari penyakit.Berikut adalah vaksin yang biasa di berikan pada saat pemeliharaan ayam
broiler.
10
2.6 Pemanenan dan Pemasaran
Dalam manajemen panen, dapat dipastikan bahwa hal pertama yang harus diperhatikan adalah
menentukan kebutuhan segmen pasar mana yang akan dipenuhi. Kedua, melakukan grading atau
pengklasifikasian berat panen, keempat membuat pengaturan waktu panen, dan yang kelima
adalah melaksanakan prosedur panen. Sumber : Farmsco, (2020)
Pemanenan ayam biasanya juga dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu :
a) Umur ayam
b) Bobot ayam sudsh mencapai target
c) Kesehatan
d) Permintaan pasar atau konsumen
e) Harga jual
11
2.6 Analisa Rugi/Laba
Analisa kelayakan usaha ini dapat di lihat dengan cara mengamati dan memperhitungkan
data- data yang sudah di muat dalam recording pemeliharaan. Termasuk perhitungan modal
dan laba yang di dapat dari pemeliharaan yang dilakukan.
Adapun beberapa data yang digunakan dalam menganalisa keyakan usaha
pemeliharaan ayam broiler antara lain baik secara teknis maupun ekonomis :
• Pengeluaran
Seluruh biaya yang digunakan sebagai modal dasar dari usaha pemeliharaan
yang keluarkan untuk membeli bahan-bahan untuk pemeliharaan ayam
broiler.
• Pendapatan
Yaitu hasil dari penjualan ayam broiler yang didapatkan dari
pemeliharaan ( pendapatan mentah.).
• Laba
Yaitu keuntungan yang diperoleh dari pemeliharaan ayam broiler, yang mana di
peroleh dari perhitungan pendapatan – pengeluaran.
• IP (Indeks Performance)
• Di peroleh dari mengamati dan menghitung performa ternak dalam 1 periode
kegiatan pemeliharaan . dengan menghitung persentase ayam hidup fcr, deplesi,
bb, dan lama pemeliharaan . IP = (Persentase ayam hidup x Berat rata-rata) : (FCR x
Umur) x 100
• Mortalitas
Yaitu perhitungan ayam mati atau afkir selama pemeliharaan dengan menghitung
ayam mati : ayam awal x 100%.
• FCR / feed confertion ratio
Yaitu perhitungan pakan yang dihabiskan selama pemeliharaan : BB panen :
jumlah ayam panen.
• B/C, benefit/cost
Diperoleh dari perhitungan keuntungan : biaya
12
BAB III
MATERI DAN
METODE
3.1 Persiapan Kandang dan Peralatan.
3.1.1 Alat.
➢
Tempat Pakan : 2.
➢ Tempat Minum : 2.
➢ Zigat + Pencapit kayu/bambu.
➢ Pemanas Masing- masing (100 w) : 2.
➢ Termometer : 1.
➢ Sprayer : 1.
➢ Timbangan : 1.
➢ Alat suntink otomatis socorex : 1.
➢ Alat kebersihan (sapu,selang air,cikrak,tong sampah,sikat)
3.1.2 Bahan.
➢ Doc 40 ekor.
➢ Pakan.
➢ Vaksin ND,AI.
➢ Vitamin.
➢ Gula .
➢ Sekam (2 karung 50 kg).
➢ Koran.
➢ Desinfektan.
➢ Kapur.
➢ Deterjen.
13
3.2 Pengadaan Bibit.
Kegiatan pertama yang harus di lakukan ketika DOC datang adalah memperhatikan dan
memeriksa keadaan DOC secara keseluruhan,baik kuantitas maupun kualitasnya.
Pemesanan bibit (DOC) dilakukan 1Minggu sebelum pemeliharaan dilaksanakan dan dibeli
di tempat yang terpercaya (Poultry Shop).
3.4 Rocording.
➢
Setiap pesesta didik wajib mengisi format recording sesuai dengan jadwal
piket yang telah di tentukan.
➢
➢ Peserta wajib mencatat dan mengevaluasi hasil recording.
Pencatatan recording meliputi jumlah pakan , jumlah populasi ,umur ternak,
program vaksinasi dan pemberian vitamin,guna untuk mengevaluasi
hasil ternak dan sebagai panduan pedoman dalam pemeliharaaan
ayam broiler.
14
3.5 Vaksinasi
Vaksin adalah suatu produk yang mengandung bibit penyakit tertentu yang telah dilemahkan.
Setiap vaksin hanya mampu menimbulkan kekebalan tubuh khusus terhadap penyakit tertentu
(Suprijatna et al., 2005).
Berikut adalah program vaksinasi pada ayam broiler yang di lakukan selama pemeliharaan
Pemanenan ayam broiler di SMK N 2 METRO di lakukan pada umur ke 26 hari yaitu dengan Bb
rata rata 1,3 kg / ekor .
Pemanenenan yang kami lakukan di kandang broiler SMK N 2 METRO yaitu dalam bentuk ayam
hidup dan dalam bentuk karkas dan untuk waktu pemanenan yang kami lakukan yaitupada saaat
pagi hari untuk menghindari resiko ayam stres .
Sedangkan untuk pemasaran kami lakukan dengan menjual ke konsumen di antaranya dari
lingkungan sekolah yaitu kepada para Guru dan warga sekolah lainnya serta penjualan kami
lakukan pada masyarakat di sekitar lingkungan sekolah yaitu di kota metro dengan harga
Rp.32,000/ kg untuk ayam bersih bentuk karkas, dan ayam hidup sama Rp.32.000 untuk ayam
hidup.
4. Penyeduhan (scalding)
Lakukan penyeduhan atau perendaman dalam air panas dengan suhu 50-54 C
selama 30 detik.Proses pencabutan bulu (defeathering)
• Pencelupan ayam kedalam air panas
• Pencabutan bulu dengan tangan
• Pembersihan bulu halus dengan proses singeing
5. Dressing
Memotong kepala ayam
Tempat pemotongan 2-3cm antara punggung dan leher ayam
(eviskerasi)
16
a. Proses penyobekan kulit perut
• Iris kulit perut melintang dari anus ke ujung tulang dada
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
18
Langkah membuat brooding selanjutnya setelah menentukan luas dan diameter serta
keliling brooding yaitu tahapan perangkaian brooding .Berikut adalah tahapan
perangkaian brooding:
• Menebarkan sekam yang sudah kering, bersih dan bebas serangga dengan
ketebalan 5-10 cm. semakin tebal akan sebaik baik.
• Menyiapkan seng yang masih dalam keadaan baik untuk di gunakan sebagai brooding.
• Ukur kembali diameter, luas dan keliling brooding sesuai jumlah ayam yang
akan di pelihara.
• Kemudian bentuk melingkar brooding diatas sekam yang sudah di
siapkan.Dengan posisi yang pas berada di tengah kandang.
• Jika sudah susun lapisan koran pada bagian dalam brooding mencapai 7 lapis
dengan kerapatan yang baik.
• Memasang pemanas (brooder),yaitu dengan memasang lampu bohlam 100
watt 2 buah.Selain sebagai pemanas,lampu juga berfungsi sebagai sumber
penerangan.
• Penempatan thermometer pada bagian dinding brooding dengan ketinggian 20-
30cm dari alas koran.
• Menutup tirai kandang
Dari data penimbangan BB DOC yang telah di lakukan menunjukan bahwa DOC
yang di dapatkan masih tergolong normal dan baik.
20
• Kaki bersih dan kokoh
• Kloaka bersih
• Tidak ada kecacatan pada bagian tubuh luar DOC
• Gerak aktif dan licah
• Konsumsi pakan dan minum baik
Berdasarkan pengamatan telah di lakukan DOC yang datang kondisinya baik dan sehat.
Feadher Sexing, penentuan jenis kelamin dengan melihat ujung bulu sayap pada DOC
tersebut.apabila bulu-bulu ujung sayap memperlihatkan ujung yang sama antara bulu primer
dan skunder,maka DOC tersebut adalah jantan.Sedangkan untuk DOC betina maka pada
ujung bulu primer dan skunder tidak rata yaitu bulu primer lebih panjang dari bulu skunder.
Kemudian untuk pemberian air minum hari pertama disediakan air dengan larutan gula,
standar penggunaan air gula yaitu 2-5% dengan banyak air sesuai kebutuhan standard.
Sebagai patokan konsumsi air minum 2x lebih banyak dari konsumsi pakan perhari. Adapun
cara perhitungan penyediaan air gula sebagai berikut :
• Untuk pemeliharaan 40e, kebutuhan galon (tempat minum) 2 buah =2 liter air
(standar tempat pakan feeder tray 1 buah = 80-100 e dan tempat minum 1 = 35-
50 e)
• Air gula = 40 x 13 x 2 = 1.040 lalu 1.040 x 5% = 52 gram, jadi gula
yang dibutuhkan adalah 52 gram untuk 40 ekor
• Tujuan pemberian air gula adalah untuk mengembalikan energi yang
hilang selama di perjalanan menuju kandang.
21
4.3.2.2 Pemberian pakan dan air minum
pemberian pakan harus di perhatikan dengan benar jangan sampai ayam kekurangan
konsumsi pakan karna kelalaian yang dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada
ayam . untuk pemberian pakan dapatdilakukan dengan menggunakan metode Adlibitum
dan pada awa l minggu pemberian pakan dapat dilakukan sebanyak 9x secara bertahap setiap
2 jam sekali.
Dan untuk pemberian air minum juga sangat harus di perhatikan terutama ketersediaan nya di
dalam kandang dan juga kebersihannya , jangan gunakan air yang tercemar sebagai minum
ayam karna itu dapat menyebabkan penyakit pada ayam. Pastikan juga tempat air minum
tidak kemasukan oleh sekam guna menjaga kebersihan dan kesehatan bagi ternak .
1) Vaksin ND -Tetes mata di berikan pada salah satu mata dengan sekali tetes
Untuk cara pencampuran dan pemberian vaksin yang baik dan benar
adalah sebagai berikut:
➢
Siapkan vaksin, deluen, dan alat-alat vaksin lainya
➢
Buka tutup vaksin dan deluen, setelah itu masukan sedikit deluen ke dalam botol
vaksin, tutup lalu larutkan vakisin dan deluan dengan cara mengaduk membentuk
angka 8 dengan tujuan supaya vaksin tercampur dengan benar dan tidak berbusa.
22
➢
Setelah tercampur masukan vaksin kedalam botol deluen yang sebelumnya
tutupVdan aduk lagi membentuk angka 8 setelah itu karna tutup botol
deluen belum berlubang ganti tutup dengan tutup yang ujung nya sudah
berlubang
➢
Kemudian sebelum pemberian buang semua udara yang ada di dalam botol dengan
cara menghadapkan botol keatas lalu menekan bagian botol dari bawah ke
atas sampai udara keluar setelah dirasa semua udara sudah keluar langsung
balik botol dengan arah tutup kebawah dan jika vaksin tidak tumpah atau
mengalir kluar itu tandanya semua udara sudah keluar dan jangan arahkan
lagi botol ketasa karena udara akan masuk ke dalam botol lagi dan harus
mengeluarkan lagi.
➢
Selanjutnya untuk pemberian yaitu pegang ayam pada salah satu tangan, posisikan
ayam nyaman dengan bagian kepala di pegangan oleh jari jempol, telujuk dan
jari tengah. Kemudian pastikan mata ayam terbuka setelah itu teteskan 1 tetes
vaksin ke salah satu mata ayam tunggu ayam mengedip untuk memastikan
vaksin sudah masuk atau malah gagal.
➢
Jika vaksin berhasil atau gagal dapat diketahui dengan melihat bagian lidah jika
lidah biru berarti vaksin berhasil dan jika tidak berarti gagal.
23
2. Vaksin AI -Subcutan diberikan dengan dosis 0,2 ml/ekor dengan ditusukan
pada bagian leher yaitu diatas daging dan dibawah kulit. Alat yang digunakan
socorex.
Untuk cara pemberian vaksin subcutan yang baik dan benar adalah
sebagai berikut:
• Siapkan socorex dan vaksin pastikan socorex sudah terpasang dengan benar.
• Masukan vaksin kedalam socorex dengan cara tusukan jarum besar
socorex kedalam botol vaksin kemudian besarkan takaran dosis vaksin
untuk berikutnya memompa vaksin masuk.
• Tujuan dari pembesaran takaran dosis sendiri yaitu untuk memudahkan
vaksin naik dan mengisi takaran dosis socorex
• Setelah di pompa dan vaksin sudah naik dan masuk lalu aturlah dosis yang
akan di berikan, untuk ayam broiler menggunakan dosis 0,2ml/ekor nya.
• Untuk memastikan vaksin berhasil atau tidak dapat di ketahui dengan melihat
pada bagian dekat leher yang di suntik jika ada benjolan berwarna putih, bekas
suntik tidak berdarah dan tidak basah itu tandanya vaksin berhasil dan jika
sebaliknya makan vaksin gagal.
24
4.3.5 Pelebaran Brooding - dan pergantian Koran
Pelebaran brooding sangat penting di lakukan karena semakin bertambahnya umur ayam
maka ukuran tubuh ayam juga akan mengalami pertumbuhan yang semakin besar pula
karena itu pelebaran brooding dapat di lakukan mulai pada umur 4 hari sesuai dengan
pertumbuhan Ayam dan kepadatan dari brooding ,untuk masa lepas brooding dapat di
lakukan pada umur 14 hari .
Sedangkan untuk pergantian alas ( koran ) juga tidak kalah penting , koran / alas dapat di
ganti sekiranya alas sudah di rasa kotor dan mulai lembab,.Karena jika sampai alas tidak di
ganti maka akan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi ayam dapat menyebabkan
timbulnya bau amoniak yang tinggi dan dapat mengundang lalat.
4.4. Recording
Data yang di catat dalam recording selama pemeliharaan di
kandang 1 SMKN 2 Metro antara lain :
• Nama farm, populasi awal, BB DOC, kode box, tgl tetas, tgl masuk, jam datang.
• Tanggal selama pemeliharaan, deplesi (mortalitas & afkir), standar BB/minggu,
standar pakan/hari/ekor, jumlah pakan kg/hari, FCR, dan keterangan kegiatan..
25
Berdasarkan Tabel data recording , perhitungan yang telah dapatkan sebagai berikut :
I II III IV
Populasi 40 38 41 41 41 40 41 40
Mortalitas 0 2 0 0 0 1 0 0
Ayam Hidup 40 38 41 41 41 40 41 40
Mortalitas
= Total Ayam Mati : Total Ayam Awal x 100 %
= ( 3 : 41 ) x 100%
= 7,3 %
26
A/U ( Umur Panen)
= 25+26+27
= 78:3
= 26 hari
FCR
IP (Indeks Performance)
= (100 – Deplesi ) x bb x
100 Umur panen x Fcr
= 3,287 x 100
= 328,7
27
4.5 Pemanenan dan Pemasaran
Pemanenan ayam broiler yang kami lakukan pada usia 26 hari dengan bobot rata-
rata 1,3 kg/ekor.
Pemanenan yang kami lakukan yaitu dalam bentuk ayam hidup dan dalam bentuk karkas
.Waktu pemanenan yang dilakukan yaitu pada pagi hari untuk menghindari resiko ayam
stress.Sedangkan untuk pemasaran,kami menjual ayam tersebut kepada konsumen yang
terdiri dari siswa,dewan guru,dan masyarakat sekitar SMK NEGERI 2 METRO.
Penerimaan utama
Jumlah ayam awal = 40 ekor
Mortalitas = 7,3%
Rata-rata umur panen = 26 hari
Jumlah ayam yang terpanen = 40 ekor
Total berat ayam panen = 52 kg
Berat badan rata – rata = 1,3 kg
28
B. Pendapatan
NOMOR JUMLAH HARGA JUMLAH
AYAM SATUAN
C. Laba
=Pendapatan - Pengeluaran
= Rp 1.280.000 – Rp.979.750.
= Rp 300.250
D. R/C Ratio
= Pendapatan : Pengeluaran
= Rp 1.280.000 : Rp 979.750
= 1,30
29
BAB V
PENU
TUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeliharaan ayam broiler yang kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa : Nilai IP Kelompok 1 yaitu 328,7, hal ini menunjukkan secara teknis pemeliharaan ini
berhasil. dan nilai indeks performance yang dihasilkan masih di atas standar..
31
DAFTAR PUSTAKA
Bhakti, M. A. (t.thn.). Pentingnya Recording Pemeliharaan. Dipetik september 11, 2022,
dari https://www.medion.co.id/pentingnya-recording-pemeliharaan/
mp- widyaiswara-pppptk-pertanian/
Fadilah ,(2004 ) tentang pengadaan bibit Karakteristik Ayam Broiler di petik tanggal 28 -1-2023
Narantaka (2012) Ciri Ciri DOC Ayam Broiler Yang Baik - Ilmu Ternak
32
DOKUMENTASI PEMELIHARAAN AYAM BROILER
PERIODE AGUSTUS 2022
Pembersian Kandang
Pemasangan Alas Kandang
33
Pencucian Tempat Pakan dan Minum
Peracikan Desinfektan
34
Penerimaan DOC seleksi DOC
35
Kegiatan Pemanenan
Kegiatan Pemanenan
36