Anda di halaman 1dari 7

E.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA INTERVENSI KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA
HASIL

1 Nyeri Akut b.d -Nyeri dapat hilang 1. Monitor keluhan 1. Jika terjadi 1.Memonitor keluhan S: Klien mengatakan
nyeri dada peningkatan status nyeri dada nyeri dada sudah
Iskemia Jaringan atau berkurang
nyeri, mungkin R/: Pasien kooperatif berkurang
Miokard, ditandai dalam waktu 1x24 diperlukan untuk H/: nyeri dada berkurang O:
pemberian terapi k/u sakit sedang
dengan : jam dengan
TD= 125/80 mmHg
DS: Kriteria Hasil : N= 98x/menit
R= 24x/menit
Pasien mengatakan - Ekspresi klien
SpO2= 95%
nyeri dada sebelah tenang Skala nyeri 2(0-10)
kiri, nyeri - Adanya A: Nyeri akut teratasi
berkurang pada saat pernyataan verbal sebagian
P: Lanjutkan
beristirahat. nyeri berkurang Intervensi
DO: atau - observasi TTV dan
KU
Ekspresi wajah hilang.dengan - Kaji status nyeri
klien tampak skala nyeri 0-1 dada klien
meringis menahan (0-10)
nyeri, klien tampak
gelisah.
- Skala nyeri
7 (0-10)
TD: 150/90 mmHg,
Nadi: 120x/menit
2 Penurunan curah -Jangka Panjang: 1.Identifikasi gejala 1.Pemantauan dan 1. Mengidentifikasi gejala S: Klien mengatakan
penurunan curah monitor diperlukan penurunan curah nyeri dada masih
jantung b.d Setelah dilakukan
jantung agar mengetahui jantung dirasakan hilang
peningkatan Tindakan asuhan Tindakan yang akan R/: Pasien kooperatif timbul
dilakukan selanjutnya H/: Tanda-tanda
tekanan darah, keperawatan O:
dan agar tidak terjadi penurunan curah jantung
ditandai dengan: 2x24jam, komplikasi lebih masih hilang timbul k/u sakit sedang
lanjut. TD= 130/70 mmHg
DS: penurunan curah N= 115x/m
Pasien mengatakan jatung klien 2. Jika terjadi R= 28x/m
2. Monitor tekanan
perubahan maka SpO2= 95%
nyeri dada dan berkurang darah 2. Memonitor tekanan
perlu diperhatikan Skala nyeri 2 (0-10)
bertambah berat -Jangka Pendek: apakah membaik darah
atau memburuk, R/: Pasien kooperatif A: penurunan curah
bila beraktivitas Setelah dilakukan jika membaik H/: TD= 130/70 mmHg jantung belum
berat Tindakan asuhan maka tindakn bisa teratasi
diteruskan, namun
DO: keperawatan jika memburuk P: Lanjutkan
- Skala nyeri selama 1x24jam, harus dihentikan. Intervensi
- observasi ttv dan
7(0-10) penurunan curah k/u
TD: 150/90 mmHg, jantung klien 3. Melakukan Memeriksa tekanan darah - Kaji status nyeri
3. Periksa tekanan aktivitas sesuai dada klien
Nadi: 120x/m teratasi dengan darah dan dan frekuensi nadi
kemampuan agar sebelum dan sesudah - Memonitor tekanan
frekuensi nadi tidak darah
kriteria hasil: aktivitas.
sebelum dan memperburuk - Memonitor
- Nyeri dada klien sesudah aktivitas. R/: Pasien kooperatif
berkurang s/d kondisi pasien H/: TD sebelum aktivitas= keluhan nyeri dada
130/70mmHg, setelah - Memeriksa tekanan
hilang
aktivitas= 150/90 mmHg darah dan
- Skala nyeri 0 (0- frekuensi nadi
Nadi sebelum aktivitas= sebelum dan
10) 90x/m, setelah aktivitas= sesudah aktivitas.
- Tanda-tanda vital 115x/m - Bekerjasama
4. Kolaborasi dengan tim medis
dalam batas 3. Bekerjasama dengan
4. Kolaborasi pemberian obat lain dalam
normal pembeian terapi tim medis lain dalam pemberian terapi
jika kondisi pemberian terapi
pasien memburuk R/: Pasien kooperatif
H/: Pasien tidak menolak
diberikan terapi

3 Gangguan asupan -Jangka Panjang: 1. Lakukan 1. Dapat 1. Melakukan pengkajian Hari ke-1 jam 13:00
pengkajian mengetahui lengkap mengenai S: Klien masih
nutrisi b.d mual, Setetlah dilakukan
lengkap mengenai status nutrisi nutrisi klien mengatakan mual,
ditandai dengan: Tindakan asuhan nutrisi klien klien sehingga R/: Pasien kooperatif nafsu makan masih
dapat melakukan H/: mual (+), nafsu makan belum meningkat
DS: keperawatan
intervensi yang masih menurun
Pasien mengetakan selama 2x24jam, tepat O:
2. Memonitor intake - Mual (+)
mual tidak disertai gangguan asupan 2. Monitor intake 2. Mengetahui makanan/cairan - Hanya
muntah, nafsu nutrisi klien makanan/cairan intake R/: Pasien kooperati menghabiskan
makanan/cairan H/: pasien hanya ½ porsi
makan menurun, berkurang bila kekurangan menghabiskan ½ porsi makanan
mengeluh susah Jangka Pendek: makanan
3. Atur lingkungan A: Gangguan asupan
3. Mengatur lingkungan
BAB kurang lebih Setelah dilakukan menjadi 3. Memberikan nutrisi belum teratasi
menjadi menyenangkan
menyenangkan lingkungan yang
5 hari Tindakan asuhan dan rileks
dan rileks nyaman pada P: Lanjutkan
R/: Pasien kooperatif
keperawatan klien untuk Intervensi
DO: selama 1x24jam, 4. pilih supplement makan H/: Pasien tampak - Observasi k/u dan
nutrisi bila nyaman ttv
- Mual (+) gangguan asupan 4. Untuk
diperlukan 4. Memilih supplement - Kaji frekuensi
- GDS: 300 nutrisi klien teratasi meningkatkan nutrisi bila diperlukan mual
asupan nutrisi R/: pasien ingin - pilih supplement
- Hb: 10 g/dl dengan kriteria pasien mencoba tanpa obat nutrisi bila
- Ureum: 20 hasil: H/: pasien tampak diperlukan
5. Anjurkan pasien makan dengan porsi
mg/dl - Mual tidak ada untuk memilih sedikit tapi sering
- Kreatinin: - Nafsu makan makanan yang 5. Mencegah 5. Menganjurkan pasien
lunak terjadinya untuk memilih
60 mg/dl klien meningkat perdarahan pada makanan yang lunak
- Pasien esofagus R/: Pasien mau
6. Monitor hasil
H/: Diit pasien bubur
menyatakan pemeriksaan 6. Megetahui status polos
laboratorium jika nutrisi pasien
dapat BAB 6. Memonitor hasil
diperlukan sehingga dapat pemeriksaan
diberikan diet laboratorium jika
yang tepat diperlukan
R/:
H/: GDS: 250
Hb: 8 g/dl
Ureum: 20 mg/dl
Kreatinin: 80 mg/dl

4 Intoleransi -Jangka Panjang: 1. identifikasi 1.Untuk mengetahui 1. Mengidentifikasi Hari ke-1 Jam 13:00
S: Klien mengatakan
Aktivitas b.d Setelah dilakukan gangguan fungsi gangguan fungsi gangguan fungsi tubuh
imobilitas fisik, Tindakan asuhan tubuh yang tubuh yang dialami yang mengakibatkan dapat melakukan
aktiviras namun
ditandai dengan; keperawatan mengakibatkan pasien akibat kelelahan
masih memerlukan
DS; selama 2x24jam, kelelahan kelelahan R/: pasien kooperatif bantuan
H/: Fungsi tubuh klien
Pasien mengatakan intoleransi O:
dapat bergerak dengan
nyeri dada aktivitas klien baik, hanya saja pasien - Fungsi tubuh klien
2. Monitor pola masih merasakn kelelahan dapat bergerak
dirasakan berkurang dengan baik, hanya
karena menahan nyeri
berkurang bila -Jangka Pendek: tidur pasien 2.Untuk mengetahui 2. Memonitor pola tidur saja pasien masih
pola tidur pasien pasien merasakn
diistirahatkan Setelah dilakukan kelelahan karena
R/: Pasien kooperatif
DO: Tindakan asuhan apakah teratur atau H/: pasien tampak terlelap menahan nyeri
3. Lakukan Latihan tidak tidur - Pasien tampak
- k/u tampak sakit keperawatan menggerak-
gerak rentang 3.Untuk 3. Melakukan Latihan
sedang 1x24jam, gerakan tangan dan
pasif dan/atau meningkatkan dan gerak rentang pasif kakinya di tempat
- ADL tampak intoleransi dan/atau pasif tidur
aktif melatih masa otot dan R/: pasien kooperatif
masih dibantu aktivitas klien - ADL tampak
gerak ekstremitas H/: Pasien tampak masih dibantu
oleh keluarga teratasi, dengan menggerak-gerakan
- Hb: 10,9 g/dl kriteria hasil: pasien tangan dan kakinya di A: Intoleransi
4. Anjurkan tempat tidur aktivitas belum
- k/u tampak baik teratasi
melakukan
- pasien dapat
aktivitas secara 4.Untuk menunjang 4. Menganjurkan pasien P; lanjutkan
melakukan melakukan aktivitas intervensi
bertahap proses
aktivitas sesuai secara bertahap
penyembuhan R/: pasien kooperatif - Anjurkan
dengan H/: keluarga turut melakukan
kemampuan mendampingi pasien
melakukan aktivitas- aktivitas secara
aktivitas kecil bertahap
- Lakukan Latihan
gerak rentang pasif
dan/atau aktif
5 Resiko tinggi -Jangka Panjang: 1. Kaji tanda-tanda 1. Untuk mengetahui 1. Mengkaji tanda-tanda Hari ke-1 jam 13:00
infeksi tingkat keparahan infeksi S: Klien mengatakan
infeksi b.d proses Setelah dilakukan
status Kesehatan R/: pasien kooperatif batuk masih
penyakit, ditandai Tindakan asuhan klien H/: akral pasien teraba dirasakan badan
2. Observasi tanda- 2. Untuk mengetahui panas dirasakan agak
dengan: keperawatan, tanda vital keadaan umum 2. Mengobservasi tanda- hangat
DS: resiko tinggi pasien tanda vital
R/: pasien kooperatif O:
Pasien mengeluh infeksi klien RR= 30x/m, SpO2=
H/: RR= 30x/m, SpO2=
batuk berdahak berkurang 95%, Suhu= 38,50C
3. Batasi jumlah 3. Menghindari 95%, Suhu= 38,50C
disertai sesak. -Jangka Pendek: pengunjung Leukosit= 15.000
kemungkinan 3. Membatasi jumlah
paparan infeksi mm3
Pasien memiliki Setelah dilakukan pengunjung
yang mungkin Akral teraba panas
Riwayat merokok Tindakan asuhan R/: Pasien kooperatif
didapatkan
H/: keluarga dan pasien A: Resiko tinggin
DO: keperawatan infeksi belum teratasi
mengerti atas penjelasan
- Terdapat suara selama 1x24jam, dari kemungkinan resiko
4. Cuci tangan P: Lanjutkan
napas ronkhi (+) resiko tinggi sebelum dan yang akan terjadi
4. Mencegah resiko intervensi
sesudah kontak infeksi bertambah - Kaji tanda-tanda
- RR= 30x/m, infeksi klien
dengan pasien dan 4. Mencuci tangan infeksi
SpO2= 95%, teratasi, dengan lingkungan pasien sebelum dan sesudah - Observasi tanda-
kontak dengan pasien tanda vital
Suhu= 38,50C kriteria hasil:
dan lingkungan pasien - Cuci tangan
- Leukosit= - Tidak terdapat R/: Pasien kooperatif sebelum dan
H/: keluarga dan pasien sesudah kontak
suara napas
15.000 mm3 tambahan 5. Kolaborasi mendemonstrasikan cara dengan pasien dan
kemungkinan 5. Terapi antibiotic mencuci tangan yang lingkungan pasien
- Tanda-tanda vital diharapkan dapat
pemberian terapi benar - Batasi jumlah
dalam batas antibiotic dan membantu pengunjung
antipiretik mengurangi
normal penyebaran infeksi 5. Bekerjasama dengan
- Batuk berkurang dan mengurangi tim medis lain dalam
gejala pemberian terapi
s/d tidak ada antibiotic
R/: pasien kooperatif
H/: pasien tidak menolak
diberikan terapi obat

Anda mungkin juga menyukai