Pengkajian Primer
1. Airway :
Jalan napas paten, tidak terdapat obstruksi jalan napas, tidak terdapat suara
napas tambahan seperti snowring, gurgling dan crowing.
2. Breating :
Nafas spontan, frekuensi napas 22x/i, gerakan dada simetris, tidak
penggunaan otot bantu napas, tidak terdapat suara napas tambahan seperti
rhonci dan whezing. SpO2 : 99%
3. Circulation :
Nadi reguler, HR : 93x/i , CRT >2 detik, akral dingin, membran mukosa
tampak pucat, konungtiva ananemis, turgor kulit baik, perdarahan (-), TD
220/120 mmHg.
4. Disability :
GCS 15 (E4V5M6), reflek cahaya (+/+), pupil isokor.
5. Exposure :
Tidak terdapat jejas maupun lesi pada seluruh tubuh, suhu : 36,7oC
6. Foley Chateter :
Klien tidak terpasang kateter.
7. Gastric Tube :
Klien tidak terpasang NGT
8. Heart Monitor :
Klien tidak terpasang heart monitor
9. Image :
Tidak dilakukan pemeriksaan image.
Pengkajian Sekunder
a. Anamnesis :
Klien mengatakan sakit kepala dan muntah 1 kali yang dirasakan mendadak
±6 jam SMRS, keringat dingin (+) dan badan lemas dan terasa ingin pingsan.
Pengkajian AMPLE
A : Klien mengatakan tidak memiliki alergi obat maupun makanan.
M : Klien mengatakan mengonsumsi obat amlodipin 5 mg hanya ketika darah
tinggi.
P : Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi.
L : Klien mengatakan 1 jam sebelum kers klien mengkonsumsi nasi, lauk
pauk dan air putih.
E : Klien mengatakan sebelumnya klien kecapekan karna terus bekerja
berjualan dan saat siang klien merasa sakit kepala dan terasa berat ditengkuk
yang disertai muntah 1 kali.
b. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Klien tampak lemah dan pucat
TTV :
TD : 220/120 mmHg, N 93x/i, RR 22x/i, S 36,7 oC.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload
ditandai dengan klien mengeluh lemah dan terasa ingin pingsan, warna
kulit dan membran mukosa pucat, TD 220/120 mmHg, keringat dingin,
akral dingin, dan CRT >2 detik.
2. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi
ditandai dengan klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi yang tak
terkontrol, klien mengeluh sakit kepala, terasa berat ditengkuk, mual, dan
muntah 1 kali, TD 220/120 mmHg.
C. Tindakan dan Respon
DIAGNOSA JAM TINDAKAN RESPON/HASIL
KEPERAWATAN
Penurunan Curah 15.30 1. Memonitor TTV S :
Jantung Wib sebelum dan setelah Klien mengatakan
pemberian obat. gejala yang dirasakan
2. Memonitor status berkurang.
kardiovaskular dan O :
status pernapasan. - TTV klien :
3. Mengobservasi sesak TD : 200/100
napas, kelelahan, mmhg, HR : 90x/i,
takipnea, ortopnea. RR : 22x/i, SpO2 :
4. Catat adanya fluktuasi 97%.
tekanan darah. - Hasil EKG : Sinus
5. Kolaborasi pemberian Rythm
obat antihipertensi - TD sebelum
Captopril 25 mg pemberian obat
subilingual. 220/120 mmHg
- TD setelah
pemberian obat
200/100 mmHg
D. Evaluasi
Diagnosa Keperawatan Jam SOAP