Formulasi Selai Berbahan Baku Daging dan Kulit Buah Jeruk
Pamelo (Citrus maxima merr)
Jeruk pamelo merupakan tanaman buah asli Indonesia yang bernilai ekonomi tinggi. Jeruk pamelo tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan memiliki beragam kultivar diantaranya Bali Merah,Cikoneng, Nambangan, Raja, Ratu, dan Pangkep. Jeruk pamelo sangat beragam di Indonesia dengan nama daerah berbeda-beda, maka sudah selayaknya pengembangan jeruk pamelo ini mendapat perhatian yang besar. Jeruk pamelo atau dikenal jeruk bali dalam 100 g bagian yaitu terdapat vitamin C sebanyak 43 mg dan vitamin A sebanyak 20 SI (Sunarjono, 2003). Kandungan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan dalam jeruk pamelo mencapai 48,2 mg memenuhi kebutuhan tubuh minimal 40 mg per hari. Selain itu, Pamelo juga memiliki khasiat dalam meningkatkan kesehatan tubuh, seperti antioksidan, antikanker, dan dapat melarutkan kolesterol. Buah jeruk besar atau pamelo dapat dikonsumsi segar atau diolah menjadi berbagai produk olahan sebagai produk turunan misalnya dodol jeruk pamelo,manisan kulit jeruk pamelo,pemanfaatan minuman bulir jeruk pamelo dan olahan jelly buah pamelo. Kurang berkembangnya produk olahan dari jeruk, disebabkan karena jenis ini dapat memiliki kandungan naringin dan limonin pada jaringan buah albedo, flavedo, biji, dan segmen buah jeruk Kandungan ini yang banyak tidak di sukai oleh masyarakat karena menimbulkan rasa pahit pada sari buah jeruk. Salah satu daerah membudidayakan Jeruk pamelo tersebut yaitu, Kabupaten Pangkep Kecamatan Ma’rang yang dikenal banyak oleh masyarakat dan dijual dipinggir jalan saja karena, kurangnya perkembangan produk olahan dari buah jeruk yang menyebabkan petani buah sering mengalami kerugian karena buah ini mudah rusak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rasio daging dan kulit jeruk pamelo sehingga memiliki karakteristik sensoris fisik, kimia paling baik yang disukai dan mendapatkan formulasi selai daging dan kulit buah pamelo yang memiliki citarasa lezat sehingga dapat diterima oleh konsumen, serta menganalisis kadar vitamin C pada produk yang dihasilkan. Pembuatan selai sebagai olahan baru jeruk pamelo akan bernilai ekonomi lebih tinggi dan menjadi alternatif petani jeruk nantinya untuk memproduksi selai berbahan baku daging dan kulit buah jeruk pamelo (Citrus maxima merr) sehingga menambah keuntungan para petani jeruk pamelo yang biasanya hanya menjual jeruk pamelo utuh di pinggir jalan. Proses pembuatan selai saya rasa cukup mudah dengan memperhatikan kandungan dalam buah jeruk itu sendiri serta dengan penambahan beberapa bahan baku lainnya. Dalam proses pembuatan selai pektin akan mengalami penggumpalan dan membentuk suatu serabut halus. Struktur ini mampu menahan cairan dan dapat memperbaiki tekstur pada selai. Salah satu tahap yang berpengaruh pada pembuatan selai jeruk pamelo terhadap kualitas karakteristik sensori, kimia dan fisik dari selai yang dihasilkan adalah jumlah perbandingan dan kulit buah pada pembuatan selai daging dan kulit jeruk pamelo jeruk pamelo. Dari berbagai penelitian yang saya baca di internet sejauh ini belum diketahui rasio daging dan kulit jeruk pamelo yang tepat sehingga dihasilkan selai dengan sifat fisik dan kimia baik serta sifat sensoris disukai,inilah yang akan menjadi topik penelitian saya kedepannya untuk mengetahui rasio daging dan kulit jeruk pamelo sehingga memiliki karakteristik sensoris fisik, kimia paling baik yang disukai dan mendapatkan formulasi selai daging dan kulit buah pamelo yang memiliki citarasa lezat sehingga dapat diterima oleh konsumen .