Anda di halaman 1dari 9

TEMPLATE ANALISA MATERI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

MODUL PROFESIONAL LPTK UIN SALATIGA


TAHUN 2023

Nama : ISTIKHOMAH
Mapel/Kelas : PAI/A1
Tema/pokok permasalahan : PENERAPAN MODEL PBL PADA MATERI IBADAH SALAT 5 WAKTU KEWAJIBANKU (TENTANG BACAAN
DALAM GERAKAN SHOLAT)
Dosen Pengampu : Dr. RASIMIN, S.Pd., M.Pd.

NO MODUL JENIS TUGAS DESKRIPSI TUGAS


1 MODUL 1 IDENTIFIKASI MASALAH Ibadah shalat harus dipelajari tata cara dan praktiknya sebagaimana yang telah
(Masalah yang diidentifikasi dicontohkan Rasulullah SAW. Sebagai orang tua dalam membimbing anak agar
merupakan masalah keagamaan mampu dan melaksanakan shalat dengan benar. Hal ini sesuai dengan tuntuna
kontekstual yang terkait dengan Rasulullah SAW agar tegas dalam memerintah anak untuk melaksanakan shalat,
pokok bahasan modul profesional sabda Nabi SAW
(fakta dan realita sosial)
Identifikasi Masalah :
 Peserta didik belum mampu menerapkan kewajiban shalat wajib 5 waktu
secara berjamaah di sekolah maupun di rumah.
 Kesadaran peserta didik akan pentingnya melaksanakan sholat wajib
secara berjamaah di sekolah maupun di rumah.
Penyebab Masalah :
- Kurangnya disiplin sholat 5 waktu yang dianjurkan Rasulullah SAW
terhadap orang tua
- Kurangnya bimbingan orang tua tentang kewajiban melaksanakan sholat
5 waktu
- Kurangnya kontrol yang dilakukan orang tua karena
kesibukan/pekerjaannya melalui Pendidikan Ibadah
- Kurangnya pembinaan mental anak sejak kecil
- Lingkungan tempat tinggal
Aksi Nyata
1. Dikaitkan dengan teori yang relevan
Guru harus memberi pemahaman tentang pentingnya melaksanakan
sholat wajib 5 waktu dengan berjamaah.
2. Langkah – Langkah pemecahan masalah :
 Guru mencari peserta didik yang mampu secara bacaan untuk
menjadi Imam.
 Guru mendampingi dalam proses pembelajaran sholat wajib
secara berjamaah.
2 MODUL 2 EKSPLORASI PENYEBAB Literatur review dan realitas review antara lain :
MASALAH 1) Q.S. An Nisa ayat 103
(Melakukan literatur review dan Allah SWT berfirman dalam Alquran:
realitas review yang relevan dengan ‫ص ََلَة َ فَأَقِي ُموا‬ ََّ ‫ص ََلَة َ ِإ‬
َّ ‫ن ۚ ال‬ َ ‫ع َلى كَان‬
َّ ‫َت ال‬ َ ََ‫َموقُوتًا ِكت َابًا ال ُمؤمِ نِين‬
identifikasi masalah) Maka laksanakanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, shalat itu
adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman (QS An-Nisa': 103). Dalam ayat – ayat yang lain Allah
menerangkan waktu yang diwajibkan untuk shalat, diantaranya :
a. Shalat Subuh disebutkan di QS An Nur: 58
b. Shalat Zuhur disebutkan di QS Al Isra' : 78
c. Shalat Asar disebutkan di QS Qaf : 39
d. Shalat Magrib disebutkan di QS Hud : 114
e. Shalat Isya disebutkan di QS An Nur: 58
2) Riwayat Abdullah bin Abbas ra.
Abdullah bin 'Abbas ra juga pernah ditanya tentang keberadaan shalat 5
waktu di dalam Alqur’an “Apakah kamu menemukan ketentuan sholat
lima waktu disebutkan dalam Alquran? Beliau menjawab: Ya; [Maka
bertasbihlah menyucikan Allah pada petang hari] sholat Magrib. [Dan
pada pagi hari] sholat Subuh. [Dan pada penghujung hari] sholat Ashar.
[Dan pada waktu zuhur] shalat Zhuhur (QS Ar Ruum : 17-18). Beliau
membaca ayat lagi: [Dan setelah shalat Isya. (Itulah) tiga aurat (waktu)
bagi kamu.] Shalat Isya. (QS An-Nuur: 58)
3) Nilai-nilai pendidikan ibadah ṣalat kajian kitab Mabadiul Fiqhiyah karya
Ustadz Umar Abdul Jabbar sebagai berikut:
a. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b. Ṣalat menentramkan jiwa.
c. Ṣalat mendidik disiplin waktu
d. Ṣalat mendidik taat dan tertib.
e. Ṣalat menjaga kebersihan.
Penerapan nilai-nilai pendidikan ibadah ṣalat dalam kehidupan sehari-
hari, diantaranya :
a. Melaksanakan ṣalat lima waktu,
b. Dapat membuat kita merasa dekat dengan Allah, membuat hati
kita tenang dan tentram, dan lain sebagainya. ṣalat dengan tertib
dan tanpa meninggalkan kewajiban tersebut satu sekalipun.
a. Membersihkan tempat, pakaian, serta badan dari najis sebelum
melaksanakan ṣalat
3 MODUL 3 EKSPLORASI PENYEBAB Salat sebagai Ibadah yang Membudaya
MASALAH Perintah salat lima waktu diterima oleh Nabi Muhammad Saw. saat
(Melakukan literatur review dan peristiwa isra mi’raj. Salat yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
realitas review yang relevan dengan khusyuk dan penuh konsentrasi akan melahirkan kondisi psikologis yang
identifikasi masalah pada siklus ke 2 positif bagi kejiwaan. Ketika bacaan salat tersebut dilisankan dengan
lebih mendalam) penjiwaan yang tinggi, maka akan melatih tiga hal penting dalam diri
manusia, yakni kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Dengan
kesungguhan dan kehusyukan tadi lah maka kesimbangan tubuh dapat
benarbenar terwujud serta dapat berpengaruh terhadap tingkat
konsentrasi pikiran untuk mengerjakan seluruh aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari (Madto Wratsangko ,Shalat Jadi Obat, (Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2010), hal.5).
Ketika ibadah salat lima waktu ini hadir sebagai ibadah dengan segala
keistimewaan dan kemuliaannya, tentu akan banyak memberi pengaruh
positif bagi yang menjalankannya. Menurut sebuah riset, ibadah salat
lima waktu juga memberi pengaruh terhadap etos kerja. Jika pelaksanaan
salat ini dilakukan dengan baik, maka etos kerja pun akan membaik yang
nantinya akan berdampak pada produktivitas kerja, begitu juga
sebaliknya (Lailatul Qodar, dkk., “Pelaksanaan Ibadah Sholat dan
Pengaruhnya Terhadap Etos Kerja”, Jurnal Studi Agama I, no. 1, (2017): h.
11.
Salat: Budaya dan Pendidikan
Salat lima waktu merupakan ibadah wajib bagi setiap muslim. Saking
wajibnya, sampai-sampai tidak alasan untuk meninggalkan salat.
Bayangkan saja, orang yang sakitpun harus tetap melaksanakan salat
walaupun dalam keadaan berbaring. Begitu juga dengan orang yang
dalam perjalanan, harus tetap melaksanakan salat lima waktu yaitu
dengan cara men-jamak atau meng-qasarnya atau bahkan kedua-duanya.
Tidak adanya alasan untuk meninggalkan ibadah ini merupakan bukti
bahwa shalat lima waktu mempunyai rahaia – rahasia besar.
Kekuatan spiritual keagamaan diletakkan lebih awal daripada potensi
atau kemampuan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa betapa
pentingnya kemampuan spiritual keagamaan atau yang disebut dengan
karakter. Dalam hal ibadah, salat inilah yang nantinya akan memancarkan
nilai pendidikan. Adapun nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam salat
ialah:
a) Pendidikan kebersihan
b) Pendidikan menunaikan hak orang lain
c) Pendidikan disiplin waktu
d) Pendidikan persatuan
e) Pendidikan menahan diri
f) Pendidikan ketenangan jiwa dan raga
g) Pendidikan pemusatan perhatian hanya kepada Allah
h) Pendidikan keluarga
Cliffort Geertz dengan teorinya Agama sebagai Budaya menempatkan
ibadah salat sebagai simbol - symbol sakral yang akan memengaruhi
proses sosial atau budaya. Proses sosial atau budaya inilah yang akan
menjadi basis pendidikan agama bagi umat Islam dan tentu dengan
sebuah pendidikan akan mengubah hasil budi daya seseorang, khususnya
seorang muslim bahkan umat Islam.
4 MODUL 4 ANALISIS PENENTU PENYEBAB 1) Peserta didik belum mengetahui urutan sholat lima waktu.
MASALAH Urutan sholat lima waktu diantaranya :
(Melakukan eksplorasi penyebab  Sholat Subuh
dominan dan keterkaitannya Urutan sholat 5 waktu yang pertama ialah sholat subuh. Sholat
dengan penyebab determinan) Subuh dilakukan pada waktu subuh yaitu dari saat fajar mulai
terbit hingga sebelum matahari terbit. Sholat Subuh terdiri dari
dua rakaat dan merupakan sholat yang wajib dilaksanakan bagi
umat Muslim.
 Sholat Dzuhur
Urutan sholat 5 waktu yang kedua adalah Sholat Dzuhur. Sholat
Dzuhur dilakukan pada waktu tengah hari atau sekitar pukul 12
siang hingga sebelum matahari mulai condong ke arah barat.
Sholat Dzuhur terdiri dari empat rakaat dan juga merupakan
sholat wajib.
 Sholat Asar
Sholat Ashar dilakukan pada waktu sekitar menjelang sore atau
sekitar pukul 3 hingga 4 sore hingga matahari mulai terbenam.
Sholat Ashar terdiri dari empat rakaat dan juga termasuk sholat
wajib. Sholat Ashar adalah urutan sholat 5 waktu yang ketiga.
 Sholat Maghrib
Sholat Maghrib dilakukan pada waktu matahari terbenam hingga
cahaya merah di barat hilang. Sholat Maghrib terdiri dari tiga
rakaat dan juga merupakan sholat wajib. Sholat Maghrib adalah
urutan sholat 5 waktu yang ketiga
 Sholat Isya
Sholat Isya adalah urutan sholat 5 waktu yang terakhir. Sholat Isya
dilakukan pada waktu malam setelah cahaya merah di barat hilang
dan berakhir sebelum tengah malam. Sholat Isya terdiri dari
empat rakaat dan juga termasuk sholat wajib
2) Peserta didik belum mengetahui tata cara dan rukun sholat wajib 5
waktu.
Tata cara dan Ruku Sholat wajib 5 waktu adalah :
 Dalil yang mewajibkan sholat 5 waktu adalah Q.S. Al Baqarah ayat
43
 Syarat sholat wajib 5 waktu
a) Beragama Islam
b) Berakal
c) Suci dari hadas dan najis
d) Menutup aurat
e) Mengenakan pakaian yang suci dari najis
f) Menempati tempat yang bersih dan bebas dari najis
g) Memasuki waktu sholat
h) Menghadap kiblat
i) Tidak berbicara
j) Tidak dalam kondisi sedang makan/minum
k) Yakin dan tidak ada keraguan saat melaksanakan sholat
l) Berusia di atas 7 tahun atau sudah baligh diwajibkan untuk
menunaikan ibadah sholat
 Tata cara sholat 5 waktu :
1. Melakukan takbirotul ihram
2. Membaca doa iftitah
3. Membaca Al-Fatihah
4. Membaca Surah Pendek
5. Rukuk
6. Sujud
7. Melakukan tasyahud awal
8. Melakukan tasyahud akhir
9. Melakukan salam
 Rukun sholat 5 waktu :
1. Sholat disunahkan untuk dilakukan berdiri.
2. Membaca niat dalam hati yang bersamaan dengan melakukan
takbiratul ihram.
3. Membaca takbiratul ihram ("Allahu Akbar").
4. Membaca surah Al-Fatihah di setiap rakaat sholat.
5. Rukuk dan tuma'ninah.
6. I'tidal setelah rukuk dan tuma'ninah.
7. Sujud dua kali dalam satu rakaat dan tuma'ninah.
8. Duduk di antara dua sujud disertai tuma'ninah.
9. Tasyahud akhir dan duduk tasyahud.
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca shalawat nabi setelah mengucapkan tasyahud akhir.
12. Salam.
13. Melaksanakan sholat sesuai dengan yang diajarkan dalam
rukun sholat
5 MODUL 5 ANALISIS PENENTU PENYEBAB 1. Peserta didik belum mampu mengetahui bacaan – bacaan gerakan dalam
MASALAH sholat
(Melakukan eksplorasi penyebab 2. Peserta didik belum mengetahui urutan sholat lima waktu
dominan dan keterkaitannya Diantaranya : Sholat Dzuhur, Shalat Asar, Shalat Maghrib, Shalat Isya,
dengan penyebab determinan yang Shalat Subuh.
lebih mendalam) 3. Peserta didik belum mengetahui tata cara sholat
4. Peserta didik belum mengetahui syarat sah sholat
5. Peserta didik belum mengetahui rukun sholat
6. Peserta didik belum bisa menunjukkan betapa pentingnya kedudukan
shalat dala kehidupan, diantaranya :
 Shalat adalah tolak ukur amal, yang berarti bahwa kualitas amal
seseorang ditentukan oleh Shalatnya. Hal ini seperti disebutkan
dalam hadist Rasulullan yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirdzi,
“hal pertama yang akan dihisab kelak di hari pembalasan adalah
Shalat. Apabila baik Shalatnya, maka akan baik pula amal-amal
lainnya. Dan apabila Shalatnya rusak, maka akan rusak pula amal-
amal lainnya,”
 Shalat adalah tiang agama. Hal ini disebutkan dalam hadist
Rasulullah yang diriwayatkan oleh Baihaqi “Shalat itu adalah tiang
agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia
telah mendirikan agama; dan barangsiapa meninggalkannya, maka
sungguh ia telah merubuhkan agama
 Shalat adalah kunci surga. Hal ini disebutkan dalam hadist
Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir yang dikutip
dari kitab Ihya Uumuddin karya Imam Ghazali.
 Shalat merupakan perintah langsung dari Allah swt tanpa
perantara malaikat kepada Nabi Muhhamad saw ketika perjalanan
Isra dan Mi’raj
 Shalat menjadi benteng yang menjaga diri kita dari perbuatan keji
dan maksiyat. Hal ini disebutkan dalam Al-Ankabut: 45, “Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran)
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
 Shalat sebagai pengingat kita kepada Allah swt, seperti yang
dituliskan dalam Surat Ta Ha ayat 14, “Sesungguhnya Aku ini
adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”

6 MODUL 6 RENCANA AKSI  Analisa Masalah yang relevan adalah Peserta didik belum mampu
(Menyusun rencana dan desain menerapkan bacaan – bacaan dalam Gerakan sholat secara benar dan
pembelajaran yang relevan dengan tidak mengerti arti dari bacaan – bacaan shalat
hasil analisis masalah)  Rencana dan desain pembelajaran yang akan saya lakukan untuk
meningkatkan kemampuan shalat wajib dengan khusyuk yaitu dengan
menggunakan metode Partisipatori, yaitu suatu metode yang lebih
menekankan keterlibatan peserta didik secara penuh dengan
menggunakan beberapa tahapan :
1. Menyusun rencana Tindakan dalam hal ini berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2. Melaksanakan Tindakan di kelas
3. Melakukan observasi Tindakan
4. Melakukan refleksi
 Dalam metode Partisipatori peserta didik lebih banyak belajar dari
pengalaman.. selain itu, proses memfasilitasi proses belajar selalu terjadi
variasi dan berubah dari satu situasi ke situasi lainnya sesuai dengan
dinamika yang terjadi.
 Dalam metode partisipatori, guru bertugas secara bersinambungan
menghubungkan materi yang dipelajari dengan kehidupan peserta didik.
Oleh karena itu, strategi ini menuntut guru untuk merangkaikan asosiasi,
perasaan, dan pengalaman pribadi ke dalam proses pengajaran. Jadi
dalam hal ini guru bukan menjadi satu-satunya sumber informasi yang
paling benar sehingga terkesan menggurui. Guru hanya membimbing
peserta didik menemukan informasi tersebut. Sejalan dengan itu,

Anda mungkin juga menyukai