Anda di halaman 1dari 4

(MODUL 6)

LK-01: Mengkaji Kasus Penempatan dan Pengembangan Kapasitas Peserta Didik

Nama Kelompok : KELOMPOK 4 ( Kelas A )


Anggota : 1. Sandra Taufik Hidayat (A 2) 4. Siti Farida M, SE (A 4)
2. Agus T Amulia, S.T(A 24) 5. Dinar Rahayu, S.Pd (A.10)
3. Haerul Erfan (A 5) 6. Cecep Kurnia, S.Pd (A 12)

Waktu: 10 menit

Tugas: Kelompok

Tujuan Tugas: Melalui tugas mengkaji kasus penempatan dan pengembangan kapasitas
peserta didik disekolah ini, Saudara diharapkan mampu mengidentifikasi
kebutuhan peserta didik, mengidentifikasi penempatan peserta didik dengan
tepat, serta merancangan program pengembangan kapasitas peserta didik
sesuai hasil analisis kebutuhan peserta secara menyeluruh/komprehensif.

Petunjuk pengerjaan:

1. Peserta dalam kelompok mengkaji peraturan terkait penempatan dan pengembangan


peserta didik untuk menentukan prinsip-prinsip yang berlaku.

2. Peserta membahas studi kasus tentang penempatan dan pengembangan peserta didik,
kemudian membuat analisis sesuai prinsip-prinsip yang berlaku.

3. Hasil kerja kelompok dipresentasikan.

4. Pengajar memberikan konfirmasi atas jawaban kelompok.

5.Pengajar melakukan penilaian dengan mencermati proses pengerjaan LK. 01 melalui


pengamatan tumbuhnya nilai-nilai integritas pada sub nilai disiplin dan tanggung jawab.

Studi Kasus:
Sekolah Cendekia memiliki 288 peserta didik, dua diantaranya peserta didik berkebutuhan
khusus. Satu peserta didik mempunyai low vision yang tidak bisa membaca dari jarak jauh dan
satu peserta didik memiliki cacat fisik sejak lahir yang membutuhkan kursi roda untuk
mobilitasnya. Sekolah tersebut diminati oleh masyarakat sekitar, namun memiliki keterbatasan
dalam sarana dan prasarana di bidang olahraga dan kesenian. Lapangan olahraga yang
tersedia adalah lapangan voli, sementara untuk alat musik terdapat seperangkat alat rebana, 12
buah seruling dan 3 buah gitar. Kegiatan OSIS pun kurang berjalan dengan baik karena ketua
OSIS hanya mengadakan rapat satu kali dan tidak ada tindak lanjut dari guru pembina OSIS.
Bagaimanakah tindakan Saudara sebagai kepala sekolah dalam menempatkan dan
mengembangkan kapasitas peserta didik?
LK 1a

Deskripsi
Prinsip-prinsip
Tahapan Permasalahan
Penempatan Hasil yang dicapai Tindaklanjut
Penempatan yang terjadi
Peserta Didik
Peserta Didik

Membuat Dilakukan 1.Seluruh peserta 1. Tidak 1. Sekolah harus


perencanaan awal pemetaan/ didik terdeteksi tersedianya mempersiapkan
dengan langkah- Assesmen, yang dan terpetakan aksebilitas sarana/jalan untuk
langkah sebagai merupakan kondisi fisik dan untuk anak memudahkan
berikut : suatu proses psikisnya yang aksebilitas anak
(1) analisis atau upaya sehingga berkebutuha yang tuna daksa,
kebutuhan mendapatkan memudahkan n khusus untuk yang low
peserta didik, informasi sekolah dalam tersebut. vision jalan yang
(2) rekruitmen tentang menempatkan dan 2. Aksebilitas berlantai kasar.
peserta didik, hambatan- mengembangkan untuk siswa 2. Mengoptimalkan
(3) seleksi peserta hambatan kapasitas sekolah. melakukan sarana sekolah
didik, belajar dan 2.penyelenggara pengembang sesuai dengan
(4) orientasi kemampuan pendidikan an diri dalam kompetensi siswa
peserta didik, yang sudah inklusif bentuk olah insklusif tersebut,
(5) penempatan dimiliki serta dilaksanakan raga dan seni dengan melakukan
peserta didik, kebutuhan- untuk masih kurang kolaborasi dengan
(6) pencatatan kebutuhan yang memfasilitasi peserta didik lain,
dan pelaporan harus dipenuhi, anak dan selalu
peserta didik agar dapat berkebutuhan dilibatkan dalam
dijadikan dasar khusus setiap kegiatan
dalam tanpa ada tindakan
pembuatan diskriminasi.
program
pembelajaran
sesuai dengan
kebutuhan anak
LK 1b

Deskripsi Tahapan Prinsip-prinsip


Pengembangan Pengembang an Permasalahan
Hasil yang dicapai Tindaklanjut
Kapasitas Peserta Kapasitas yang terjadi
Didik Peserta Didik

ABK lebih Pengaturan Adanya pelayanan guru terbatas Dengan bekerja


kompleks terhadap peserta belajar dan dalam menangani sama/
dibandingkan didik dilakukan mengajar pada peserta didik berkolaborasi
dengan siswa untuk anak-anak berkebutuhan dengan SLB
reguler/normal memberikan berkebutuhan khusus dan terdekat, untuk
karena pelayanan yang khusus bersama terkadang guru mendapatkan
pengembangan bagi sebaik mungkin dengan anak kesulitan dalam pendampingan
siswa ABK tidak kepada peserta normal pada berkomunikasi atau pelatihan-
hanya pada didik termasuk umumnya, dengan ABK. pelatihan khusus
pengetahuan umum peserta didik sehingga mereka terhadap
saja. yang dapat pendidikan ABK.
berkebutuhan menyesuaikan diri
khusus dalam dengan kehidupan
penyelenggaraan sehari-hari
pendidikan
inklusif sehingga
setiap peserta
didik
mendapatkan
pelayanan
pendidikan yang
layak tanpa
adanya
diskriminasi
Rubrik Penilaian:

Skor 86-100 : apabila bisa menemukan 5 alternatif solusi dengan tepat (sarpras
olahraga, sarpras kesenian, peserta didik berkebutuhan khusus,
kegiatan OSIS yang belum berjalan dengan baik, dan pembinaan OSIS
yang masih kurang).

Skor 76-85,99: apabila bisa menemukan 4 alternatif solusi dengan tepat (sarpras
olahraga, sarpras kesenian, peserta didik berkebutuhan khusus,
kegiatan OSIS yang belum berjalan dengan baik, dan pembinaan OSIS
yang masih kurang).

Skor 66-75,99 : apabila bisa menemukan 3 alternatif solusi dengan tepat (sarpras
olahraga, sarpras kesenian, peserta didik berkebutuhan khusus,
kegiatan OSIS yang belum berjalan dengan baik, dan pembinaan OSIS
yang masih kurang).

Skor 0-65,99: apabila bisa menemukan 2 alternatif solusi dengan tepat (sarpras
olahraga, sarpras kesenian, peserta didik berkebutuhan khusus,
kegiatan OSIS yang belum berjalan dengan baik, dan pembinaan OSIS
yang masih kurang).

Anda mungkin juga menyukai