BIO-FLUIDA
2. Plasma: Plasma adalah komponen cair dari darah yang mengandung berbagai zat,
termasuk protein, hormon, elektrolit, dan zat-zat terlarut lainnya. Plasma berperan
dalam mengangkut nutrisi, hormon, dan produk sisa metabolisme serta membantu
dalam pembekuan darah.
3. Getah bening (limfe): Getah bening adalah cairan yang berada dalam sistem limfatik.
Fungsinya adalah mengumpulkan dan mengangkut kelebihan cairan, sel darah putih,
dan partikel-partikel dari jaringan tubuh kembali ke aliran darah utama. Sistem
limfatik juga berperan dalam respons kekebalan tubuh.
4. Cairan serebrospinal: Cairan serebrospinal (CSS) mengelilingi otak dan sumsum
tulang belakang. CSS melindungi dan menopang struktur otak serta berfungsi sebagai
penyangga bagi dampak fisik pada sistem saraf pusat.
5. Cairan sinovial: Cairan sinovial ditemukan dalam sendi-sendi dan berfungsi sebagai
pelumas untuk melindungi tulang rawan sendi. Ini memungkinkan gerakan sendi yang
lancar dan mengurangi gesekan antara tulang dan jaringan di sekitarnya.
6. Cairan pencernaan: Cairan pencernaan, seperti air liur dan getah lambung,
membantu dalam proses pencernaan makanan. Air liur mengandung enzim yang
membantu menguraikan karbohidrat, sementara getah lambung mengandung asam
dan enzim untuk mencerna protein.
7. Air mata: Air mata tidak hanya berfungsi untuk menjaga kelembaban mata, tetapi
juga mengandung enzim dan protein yang melindungi mata dari infeksi.
8. Air seni: Air seni atau urine dihasilkan oleh ginjal dan berfungsi untuk
menghilangkan produk sisa dan kelebihan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Semua jenis biofluida ini memiliki peran khusus dalam menjaga keseimbangan internal
tubuh, mendukung fungsi organ-organ, dan memastikan kesehatan secara keseluruhan. Fluida
statis bermakna fluida atau zat alir yang tidak bergerak. Hal-hal yang dibahas dalam Fluida
statis ini yaitu mengenai massa jenis, tekanan zat cair, hukum Pascal, tekanan hidrostatis,
bejana berhubungan, hukum Archimedes, gaya apung, tegangan permukaan, kapilaritas.
Eksperimen yang dilakukan bisa menghubungkan zat cair antar pipa yang berbeda luas dan
penampang, menentukan massa jenis benda, mengukur massa gas dalam ruang atau tabung,
bahkan bisa digunakan menentukan tekanan udara yang semakin meningkat ke atmosfer.
Satuan yang digunakan adalah satuan tekanan (pascal, N/m2, atmosfer, psi), satuan volume
(liter, dm>sup>3,m3, mililiter), satuan gaya (newton, dyne).
Fluida statis adalah fluida yang diam, sedangkan fluida dinamis adalah fluida yang
bergerak atau dalam hal ini fluida yang mengalir. Aliran fluida secara umum bisa kita
bedakan menjadi dua macam, yakni aliran lurus alias laminar dan aliran turbulen. Aliran
lurus bisa kita sebut sebagai aliran mulus, karena setiap partikel fluida yang mengalir tidak
saling berpotongan. Salah satu contoh aliran laminar adalah naiknya asap dari ujung rokok
yang terbakar. Mula-mula asap naik secara teratur (mulus), beberapa saat kemudian asap
sudah tidak bergerak secara teratur lagi tetapi berubah menjadi aliran turbulen. Aliran
turbulen ditandai dengan adanya linkaran-lingkaran kecil dan menyerupai pusaran dan kerap
disebut sebagai arus eddy.
Prinsip-prinsip dasar pada fluida :
1. Prinsip Pascal
Tekanan yang diberikan pada suatu fluida tertutup diteruskan tanpa berkurang
besarnya pada setiap bagian fluida dan dinding-dinding dimana fluida tersebut berada
2. Prinsip Archimides :
Bila sebuah benda seluruhnya atau sebagian dicelupkan kedalam fluida yang diam,
akan mendapat gaya apung keatas seberat fluida yang dipindahkan oleh benda
tersebut untuk melakukan suatu penelitian perlu suatu pendekatan. Bernoulli telah
berhasil menurunkan rumus dengan meletakkan persyaratan-persyaratan atau
pendekatan khusus yaitu :
1.Tunak ( steady )
Aliran fluida yang kecepatan(v) tiap partikel fluida pada suatu titik tertentu adalah
tetap,baik besar maupun arahnya
2.Tak Rotasional
Zat cair mengalir secara stasioner ( tidak berubah ) dalam hal kecepatan, arat
maupun besarnya. Aliran fluida pada tiap titik elemen fluida tidak memiliki
momentum sudut terhadap titik tersebut.
3.Tak Kompresibel ( Tak Termampatkan )
Aliran fluida tidak berubah rapat massanya ketika mengalir melaui sebuah
pembuluh dan mengalir sejumlah cairan yang sama besarnta ( kontiunutitas)
4.Non viskos ( tak kental )
Tidak ada ada geseran dalam
Berdasarkan persyaratan diatas, keluarlah hukum kinetis yang juga dikenal dengan
persamaan Bernoulli
p + ½ ρV2 + ρg h= konstan
ρ = rapat massa ;
h = ketinggian
p = tekanan
V = kecepatan alir
Dengan menggunakan persamaan ini dapat menghitung kecepatan aliran zat cair. Alat
yang diapkai adalh Venturimeter. Kecepatan gerak benda dalam cat cair dapat pula
ditentukan dengan menggunakan tabung pitot dan dapat pula menghitung gerakan udara
Tekanan dan aliran darah Tekanan darah sama dengan tekanan hidrostatik , bervariasi
tergantung lokasi pengukuran: dada (90 mmHg), kepala(58mmHg), kaki (202 mmHg).
Jantung adalah titik referensi standar untuk pengukuran tekanan darah Hukum Pascal pada
tekanan darah. Jika pembuluh darah memiliki titik lemah, maka setiap peningkatan tekanan
darah dalam pembuluh darah akan ditransmisikan secara merata kesegala arah.
Jika tekanan cukup tinggi, maka dinding pembuluh darah dapat pecah.
Fluida mengalir melalui gradien tekana, yaitu dari area bertekanan tinggi ke area
bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan yang penting.
DAFTAR PUSTAKA
https://bahan-ajar.esaunggul.ac.id/esa166/2020/02/05/fluida-1/
file:///C:/Users/AVITA/Downloads/2e54aeb12421ee1a17c35e14ba49cb23.pdf
https://www.academia.edu/36563203/
TUGAS_MAKALAH_MEKANIKA_FLUIDA_PENERAPAN_MEKANIKA_FLUIDA_
DALAM_KEHIDUPAN_SEHARI_HARI
https://www.slideshare.net/Roesmin/fisika-dasar-mekanika-fluida
https://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida