Anda di halaman 1dari 3

YA QOWIYYU/SEBAR APEM

● Pengantar
Tradisi atau leluri adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan
berulang-ulang dengan cara yang sama. Kebiasaan yang diulang-ulang ini
dilakukan secara terus menerus karena dinilai bermanfaat bagi
sekelompok orang, sehingga sekelompok orang tersebut melestarikannya.

● Pengertian
Tradisi Yaqowiyyu diambil dari bagian akhir doa memohon kekuatan
dalam bahasa Arab, yakni yaa qowiyyu, yaa aziz, qowwina wal
muslimiin, yaa qowiyyu warzuqna walmmuslimiin yang memiliki arti
memohon sebuah kekuatan. Ciri khas Yaqowiyu adalah penyebaran kue
apem, penganan bundar terbuat dari tepung beras, kepada ribuan warga
yang saling memperebutkannya.

● Sejarah Ya qowiyyu
Yaqowiyyu merupakan sebuah tradisi yang kali pertama diperkenalkan
oleh Ki Ageng Gribig. Ki Ageng Gribig adalah ulama besar di daerah
Klaten dan sekitarnya yang berperan menyebarkan Islam.Tradisi
Yaqowiyyu bermula ketika Ki Ageng Gribig pulang dari menunaikan
ibadah Haji. Ki Ageng Gribig membawa oleh-oleh berupa kue apem dan
akan dibagikan kepada saudara, murid, dan tetangganya.
Namun, oleh-oleh yang dibawa Ki Ageng Gribig tidak cukup, ia
kemudian meminta keluarganya untuk membuat kue apem untuk
dibagikan. Sejak 1589 Masehi atau 1511 Saka, Ki Ageng Gribig selalu
membagi-bagikan apem kepada orang-orang di sekitarnya.

Mulai saat itulah, Ki Ageng Gribig mengamanatkan kepada masyarakat


Jatinom, Klaten, untuk memasak sesuatu sebagai sedekah kepada
masyarakat yang membutuhkan. Amanat Ki Ageng Gribig inilah yang
kemudian mengawali tradisi Yaqowiyu.

● Pelaksanaan

Tradisi Yaqowiyyu dilakukan setiap bulan Sapar dalam penanggalan


Jawa. Biasanya, ribuan kue apem akan disebarkan dari panggung
permanen di selatan masjid yang berada di kompleks pemakaman Ki
Ageng Gribig. Masyarakat kemudian percaya bahwa kue apem Yaqowiyu
dapat membawa kesejahteraan bagi mereka yang mendapatkannya.

● Filosofi Ya Qowiyyu
○ Apem
Apem berasal dari bahasa Arab yang berlafal Affum atau afwan
yang memiliki arti permintaan maaf. Selain itu, apem juga
dimaknai sebagai simbol agar manusia selalu bisa memaafkan
kesalahan orang lain terhadap dirinya. Apem juga dimaknai
sebagai kebulatan tekad untuk memohon perlindungan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
○ Gunungan
Model gunungan dari Upacara Yaqowiyyu ini ada dua yaitu
gunungan apem langang dan gunungan apem wadon. Disini
gunungan wadon lebih pendek serta lebih bulat, sedangkan
gunungan apem lanang lebih tinggi dan dibawahnya ada kepala
macan putih dan ular, kedua hewan tersebut adalah peliharaan
penjaga Ki Ageng Gribig.

● Nilai-nilai akhlak
Nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam tradisi Ya Qowiyyu
adalah:
a. Nilai Pendidikan Sejarah
b. Nilai Pendidikan Sosial
c. Nilai Pendidikan Birrul Walidain (Berbakti Kepada Orang Tua)
d. Nilai Pendidikan tentang Rasa Syukur kepada Allah swt.
e. Nilai Pendidikan Kemanusiaan

Anda mungkin juga menyukai