Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKSI NYATA MODUL 1 PMM TOPIK KURIKULUM MERDEKA

Rahmat Hidayat, M.Pd (SMP Negeri 1 Sape Kab. Bima NTB)

A. Tahapan Aksi Nyata


Tahapan aksi nyata yang dilakukan sebagai berikut:
1. Menyebarkan pemahaman "Mengapa kurikulum perlu berubah?" melalui workshop di SMP
Negeri 6 Sape Satap secara tatap muka atau “luar jaringan”.Tema Workshop adalah
“Pengenalan Kurikulum Merdeka Belajar: Penyusunan Perangkat dan Strategi Pembelajaran”.
Kegiatan diikuti oleh Kepala Sekolah dan guru SMP Negeri 6 Sape Satap. Slide presentasi
yang disampaikan pada saat kegiatan dapat diakses melalui link:
https://docs.google.com/presentation/d/16-yMJX_YRONP3dL2IBf7agUqTJjoNydZ/edit?
usp=share_link&ouid=105309610351165189467&rtpof=true&sd=true
2. Meminta tanggapan atau umpan balik dari peserta kegiatan dengan mengisi lembaran yang
dibagikan

B. Dokumentasi Kegiatan Workshop

Pembukaan Workshop
Sambutan Kepala SMP Negeri 1 Sape (Subhan, S.Pd.I)

Penyampaian Materi Workshop (Rahmat Hidayat, M.Pd)


Penyampaian Materi Workshop (Rahmat Hidayat, M.Pd)

Foto Bersama (Akhir Kegiatan)


C. Refleksi/Umpan Balik dari Audien/Peserta Workshop
D. Rangkuman Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi/umpan balik dari audiens atau peserta workshop terungkap bahwa
mereka memiliki pemahaman dan anggapan yang berbeda terkait kurikulum merdeka sebelum
kegiatan workshop. Pemahaman tersebut berupa: (1) merasa kesulitan/rumit dalam
menerapkan kurikulum merdeka;; (2) menganggap bahwa pergantian menteri juga berdampak
adanya kurikulum baru; (3) kurikulum merdeka membuat jam berkurang; dan (4)
mempertanyakan istilah diferensiasi.

Setelah adanya kegiatan workshop para guru merasa: (1) penerapan kurikulum merdeka tidak
sesulit yang dibayangkan; (2) pergantian kurikulum memang perlu disesuaikan dengan
kebutuhan zaman, saat ini dan nanti; (3) kekurangan jam dapat dipenuhi dengan kegiatan P5,
dan (4) memahami arti diferensiasi dalam pembelajaran.

Upaya “kecil” yang peserta akan lakukan setelah kegiatan workshop adalah: (1) memperdalam
kurikulum merdeka dengan membaca panduan dan berdiskusi dengan rekan guru; (2)
menginstal dan mempelajarai platform merdeka mengajar atau PMM; (3) memanfatkan
beragam media untuk pembelajaran siswa; (4) mewancarai siswa terkait minat dan hobinya;
dan (5) mencoba menyusun rencana pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan dan
perbedaan murid.

Hasil umpan balik dari peserta workshop menunjukkan adanya perubahan pemahaman
terhadap kurikulum merdeka yang menggugurkan anggapan yang keliru sebelumnya. Selain itu
guru menjadi punya tekad untuk mengembangkan diri dengan berbagai cara dalam
memperkuat pemahaman tentang kurikulum merdeka dan pembelajaran yang berpihak kepada
murid.

Anda mungkin juga menyukai