Anda di halaman 1dari 1

1. Pada fase E-F adalah fase remaja.

Pada fase ini memasuki tahap perkembangan kognitif, yaitu operasional


formal maka, dalam pendidikan sangat dibutuhkan adanya stimulasi dari lingkungan baik guru maupun
orang tua untuk mengembangkan rasa keingintahuan mereka dengan memberikan kesempatan untuk
melakukan eksplorasi.
Peserta didik memiliki pola pikir intuitif dan berpikir dengan mengkaitkan pemikiran dan idenya dengan
peristiwa tertentu. Terjadi proses asimilasi yakni penggabungan info baru dalam pengetahuan yang ada.
Orientasi pendidikan peserta didik lebih ditekankan pada aspek pemahaman dan keterampilan. Peserta
didik lebih banyak dituntut untuk terampil melakukan suatu tindakan yang diawali dengan melakukan
pertimbangan. Materi yang diajarkan lebih berkaitan dengan konsep yang mengharuskan peserta didik
mengerti akan suatu hal. Pendidikan membimbing peserta didik mencapai hubungan yang lebih matang
dengan teman sebaya, mencapai peran sosial, mencapai kemandirian emosional dan mengembangkan
kemampuan intelektual.

2. Perkembangan potensi dari tiap fase kami simpulkan disusun sesuai tahap perkembangan dan usia peserta
didik. Di awal fase, peserta didik hanya menirukan dan sebatas mengetahui konsep. Kemudian di fase
selanjutnya, peserta didik mulai bisa mempraktikkan tanpa meniru contoh serta menerapkan prosedur
dan mulai tumbuh perilakunya. Di fase selanjutnya, peserta didik mulai melakukan modifikasi dari apa
yang dia pelajari. 

Anda mungkin juga menyukai