Anda di halaman 1dari 45

MATRIKS DATA POP TINGKAT KABUPATEN (DOMPET DHUAFA REPUBLIKA)

Tema Intervensi dari Dompet Dhuafa Republika dilakukan di Kabupaten Maros pada jenjang Sekolah Dasar
(SD). Jenis intervensi yang dilakukan bertujuan memberikan pelatihan untuk meningkatkan
keterampilan pedagogis (termasuk keterampilan mengajar). Kategori untuk intervensi adalah
macam dan tingkat medium. Intervensi tahap pertama telah dilakukan sekitar bulan Oktober-
November 2021. Intervensi dilakukan secara daring dengan 10 kali pertemuan selama 1-2 jam.
Penerima intervensi adalah perwakilan guru kelas sebanyak 6 orang untuk setiap sekolah.

Sekolah 1 Sekolah 2 Sekolah 3 Sekolah 4


SDN 62 Palisi UPTD SDN 52 UPTD SDN 154 Tumalia SDN 194 Inpres
memliki 11 Panasakkang memiliki berada tepat di Sossoe berada di
rombongan belajar 12 rombel, dengan tiap belakang rumah sakit wilayah belakang
(rombel) dengan tingkatan memliki 2 Salewangan. Sekolah pabrik-pabrik besar.
kelas. Semua peserta
masing-masing ini memiliki 7 rombel Sekolah ini sempat
didik masuk pada pagi
tingkatan memiliki 2 hanya kelas I yang sengketa mengenai
hari. Jumlah guru
kelas kecuali untuk sebanyak 14 orang, ada memiliki 2 kelas, kepemilikannya,
kelas 6 hanya ada 1 7 guru berstatus PNS semua tingkatan hingga kini belum
kelas. Ruang kelas dan sebagian masih masuk sekolah pagi jelas mengenai hak
terbatas sehingga berstatus honorer. hari. Jumlah guru tanah. Sekolah
anak-anak Menurut kepala sebanyak 9 orang, 5 memiliki 6 rombel
bergantian masuk sekolah, guru-guru guru berstatus PNS dan dengan jumlah murid
sekolah, dibagi yang mengajar masih 4 masih honorer. yang paling banyak
setiap minggu ada muda semuanya dan Kepala sekolah pernah sekitar 20 peserta
yang masuk pagi dan hanya ada satu guru mendapatkan didik untuk tiap
yang lebih tua. Kepala
minggu berikutnya pelatihan kurikulum tingkatan kelas.
sekolah baru menjabat
masuk siang. Jumlah 2013 dari kementerian Jumlah guru di
sejak Januari tahun
guru ada 14 orang, ‘”2022, sebelumnya
pendidikan secara sekolah ini sebanyak
dengan 8 guru yang merupakan juga kepala langsung, beliau 8 orang, ada 3 guru
berstatus pegawai sekolah di sekolah lain. merupakan instruktur sudah menjadi PNS, 3
negeri sipil (PNS) K-13 untuk kecamatan guru baru lulus PPPK
dan 6 guru yang Maros namun belum
masih honorer. pengangkatan, dan 2
guru honorer.
I. PEMAHAMAN DAN RESPON TERHADAP INTERVENSI
Pemahaman terhadap Kepala Kepsek Rahmawati Kepsek Suhrah tahu Kepsek Hasdiah paham Kepsek Badaria
intervensi Sekolah paham mengenai beberapa materi dengan materi memahami materi
intervensI. materi POP intervensi yang intervensi, meskipun intervensi yang
untuk guru kelas untuk diberikan pada guru. bukan penerima diberikan untuk guru-
meningkatan Note: kepsek bukan intervensi namun beliau guru.
pembelajaran efektif penerima intervensi selalu mengikuti
untuk siswa/ pelatihan bersama guru- “Diusulkan oleh pak
peningkatan mutu. “Kalau ada guru. Sukri (pendamping
kesempatan guru tidak lapangan) ke dinas
“Materi yang sibuk saya “Yang kami tahu kalau pendidikan, kriterianya
diberikan POP kepada menanyakan apa saja POP ini adalah semacam sekolah yang jarang
guru kelas. materinya salah menambah ilmu untuk mendapatkan
Bagaimana guru satunya display kelas, kegiatan PBM di sekolah, intervensi.
meningkatkan peyusunan RPP satu karena pengelola tidak Pemberitahuan surat
pembelajaran efektif lembar di perkuat lagi, menjelaskan terlalu lewat Sukri dari dinas
untuk siswa/ penilaian di perkuat, detail. Kemudian ada tim pendidikan bahwa
peningkatan mutu trus kelas diminta dari Kemendikbud yang sekolah ini
PBM. untuk dibuat taman datang pada mendapatkan
Media kreatif untuk seperti pojok baca. pertengahan tahun 2021 intervensi. Diketahui
menunjang proses Guru diminta untuk untuk mencek oleh dinas karena
pembelajaran di kelas. kreatif”. pelaksanaan dan baru dibuka oleh mereka.
Pelatihan secara menjelaskan. Materi: penyusunan
daring di sekolah. Pelaksanaan melalui RPP, kelas kolaboratif/
Ditujukan untuk guru, daring oleh POP yang kesehatan anak,
materi pertama wajib diikuti setiap Sabtu yang display kelas,
kepsek ikut sekaligus ikut guru namun pengenalan IT,
belajar”. sayajuga ikut walaupun penanganan kelas/
bukan sasarannya agar kesepakatan kelas”.
mendapatkan materi dan
menambah ilmu.
Materinya tentang
pengelolaan kelas,
pembelajaran di kelas,
dan perangkat
pembelajaran.
Pelaksanaan kurang lebih
2-3 jam sesuai dengan
jadwal yang diberikan
melalui koordinasi
dengan pendamping”.
Guru Kelas 5 (Wahyuni) Kelas 5 (Mufidah) Kelas 3 (Ima Hernawati Kelas 6 (Faisal Pasistan)
Kelas 6 (Suriani) Kelas 4 (Murni Nur) Sardin) Kelas 4 (Iis Yusnita Putri
Kelas 3 (Rima Kelas 6 (Asriadi) Kelas 5 (Rosmini) Mulva)
Handayani) Kelas (Ima Ernawati Kelas 1 (Mawar)
Guru paham mengenai Sardin)
Guru-guru tidak intervensi yang Guru memahami
mengetahui mengenai didapatkan, sebagian Guru-guru paham bahwa SGI yang
Dompet Dhuafa materi sudah pernah dengan intervensi yang melaksanakan POP
Republika sebagai didapatkan dalam K-13. diberikan. Materi yang karena ada dalam ppt.
ormas pemberi diberikan bukan hal yang Guru paham dengan
intervensi. Guru-guru “Kompetensi guru, baru, sebagai pengingat materi yang diberikan.
tidak paham dari menata kelas, dan cara kembali.
mana POP. Materi mengajar. Materi: “SGI yang
yang diberikan cukup - Menata tempat “Pengelolaan kelas, PTK, melaksanakan POP,
dipahami oleh guru- duduk siswa Metode mengajar dan panitia SGI teman guru,
guru. - Pajangan di kelas hal ini bukan hal baru rekomendasi dari
Note: guru ditunjuk Lupa yang lainnya”. lagi sebelumnya sudah kepsek untuk ikut.
oleh kepala sekolah Beberapa materi didapatkan kemudian Materi manajemen
untuk ikut intervensi. pernah diterima dari materi kemaren sebagai kelas, modalitas
dinas. pengingat kembali. peserta didik, best
“Awalnya kepala Ikut pop ini karena dari practice/ PTK,
sekolah yang sekolah ditunjuk dan penilaian, kelas sehat.
menunjuk, awalnya ternyata pengelolanya
saya tidak mau karena teman saya pak Sukri dan
kenapa online, tapi bu Aminah”.
karena ada dorongan
dari teman-teman
untuk ikut jadinya
saya semangat ikut.
Seperti display kelas
saya lebih mengerti
bagaimana
penataannya, best
practice tapi kurang
paham hanya suatu
karya yang diangkat
dari masalah yang
ditemukan di kelas”.

Pengawas Pengawas sama sekali tidak mengetahui adanya intervensi dari Dompet Dhuafa di sekolah.
(Nurcahya)
“saya sebenarnya cuman mendengar dari teman, awalnya saya pikir ormas dompet dhuafa meminta
dana.
Secara formal tidak ada komunikasi yang diberikan terkait tentang kegiatan ormas di sekolah.
Tapi yang pernah saya dengar dari salah satu sekolah ada kegiatan dompet dhuafa disekolah tapi
mereka hanya mengadain lomba.
Saya belum paham akan program ini dan apa yang belum dilakukan selama ini. Saya baru tahu ada
ini”.
Dinas Kabid baru menjabat sejak awal bulan tahun 2022 sehingga tidak mengetahui ada intervensi POP dari
Pendidikan Dompet Dhuafa Republika. Begitu juga dengan kadis yang baru beberapa bulan menjabat.
(Abdul
Muis) “Terus terang saya baru ini dompet duafa yang melakukan pembinaan terhadap guru. Dan terkait ini
dibidang saya, saya sangat mendukung cuman perlu dilihat ini tujuannya buat siapa, dampaknya apa,
ini yang sedang dipahami.

Kalau KADIS sepintas terdengar juga sedang memahami. Kemungkinan KADIS lama yang berkoordinasi
sebelumnya”.
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah 
 Kepsek memahami intervensi yang diberikan pada guru-guru.
Materi bukan hal yang baru, sama dengan kurikulum 2013.
Guru
 Guru memahami intervensi yang diberikan. Materi intervensi
bukan hal yang baru hanya penguatan dan pengingat.

Respon terhadap Kepala Memberikan respon Waktu intervensi Bagus, sebagai pengingat Intervensi bukan hal
intervensi Sekolah positif dan terbuka, kadang tidak tepat. kembali materi yang yang baru, beberapa
kesempatan untuk pernah didapatkan oleh materi sudah
belajar. “Menyita waktu karena guru. diimplementasikan.
terkadang hari minggu
“Positif dan menerima. juga dipakai”. “sudah bagus, karena “Bukan hal yang baru,
Membuka kesempatan dulu yang pernah guru biasa saja
dibanding dengan diajarkan dulu kembali menanggapi hal
belajar sendiri”. diingatkan”. tersebut karena bisa
dilakukan dan sebagian
sudah dilakukan”.

Guru Tanggapan guru Tanggapan guru positif, Guru memberikan Menurut guru kelas 1,
bersifat positif, untuk namun akan lebih baik tanggapan positif intervensi menguatkan
meningkatkan lagi jika dalam penguatan dan pemahaman dan
kompetensi. Kuota pelatihan diberikan peningkatan kompetensi. melakukan
terbatas untuk peserta contoh. Saran dari guru kelas 6. pengembangan untuk
dan secara daring untuk materi dan durasi diterapkan seperti
sebagai masukan. “Sangat bagus, ditingkatkan khususnya kelas kolaborasi.
Note: jawaban terutama untuk diri bagian PTK yang berguna
terkesan normatif sendiri, dan yang untuk kenaikan pangkat. “Menguatkan
penting materinya pemahaman yang
“Baik, cuma yang penting sesuai “Bagus untuk ada, seperti
kebanyakan zoom. kebutuhan guru saja. peningkatan kompetensi
penilaian, cara
Guru yang terbatas Perangkat guru namun lebih baik
pengelolaan kelas,
mengikuti, jika pembelajaran, lagi materinya lebih
pengimbasan guru penguasaan kelas, ditingkatkan dan waktu dulu kita memang
biasanya pemahaman siwa. lebih lama. sudah tahu, tapi
menyepelekan. Kalau Lebih baiknya dalam PTK yang dibutuhkan kurang
bisa ditambah pelatihan diberikan harusnya materinya dikembangkan tapi
kuotanya”. contoh yang baiknya karena ini penting untuk
sekarang sudah
biar bisa mencontoh”. naik pangkat”.
diterapkan. Contoh
dalam pembuatan
RPP sekarang
dikembangkan
dengan kolaborasi”.

Menurut guru kelas


4, materi lebih baik
diberikan secara
tatap muka. Merasa
materi yang
diberikan sama saja
dari yang pernah
diterima sebelumnya
dari dinas maupun
pengawas.

“Pemberian
materinya kalau bisa
tatap muka, karena
tidak efektif
pelaksanaan
kemaren ketika zoom
jadi kurang fokus.
Ketika mendengar
materi kadang
merasa kok ini terus,
cuman ya namanya
juga materi diberikan
yaudah”.

Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah Kepala sekolah
 Kepsek memberikan tanggapan positif terhadap intevensi sebagai  Waktu intervensi atau pelatihan kadang tidak tepat (UPTD
penguatan SDN 52 Panasakkang).

Guru Guru
 Guru memberikan respon positif terhadap intervensi yang diterima 
untuk meningkatkan dan pengembangan kompetensi
 Sebagai penguatan dari materi yang pernah diterima sebelumnya
 Berharap dapat dilakukan secara daring

Kesesuaian intervensi Kepala Sesuai dengan Sesuai dengan Sesuai dengan Sesuai dengan
dengan kebutuhan Sekolah kebutuhan sekolah kebutuhan sekolah kebutuhan sekolah kebutuhan sekolah,
sekolah/daerah khususnya tupoksi dengan memanfaatkan namun bukan hal yang seperti pajangan yang
guru. bahan bekas, baru karena sudah diperlukan dan
memanfaatkan digital, pernah didapatkan oleh memiliki sisi untuk
“Sangat sesuai, setiap dan bernyanyi. guru-guru dari K-13. pembelajaran.
guru butuh hal Sebagai penguatan dan
tersebut. Jika tidak “Sangat sesuai, contoh peningkatan untuk guru- “Sesuai, mengenai
dibuka wawasannya dari kreatif seperti guru. pajangan jadi tahu apa
maka akan berkurang pembelajaran seni Note: kepala sekolah yang diperlukan dan
dan menyangkut budaya, dengan merupakan instruktur tidak perlu. Gantungan
tupoksinya”. adanya berkarya anak nasional kurikulum 2013. ada sisi untuk
bisa diajak sambil pembelajaran.
bermain menggunakan “Sebenarnya sesuai, Kelas sehat anak-anak
bahan-bahan bekas. namun sebenarnya perlu sehat”.
Ketika saya pertama bukan hal yang baru
datang kesini, guru karena itu sebenarnya
saya mengajar dengan dulu pada saat instruktur
metode ceramah. nasional saya juga
Sekarang dengan mengajarkan hal
adanya pelatihan POP tersebut, di mulai dari
dia sudah mulai pengelolaan kelas,
mengajar manajemen kelas,
menggunakan LCD dan metode mengajar,
menggunakan media penilaian. Bagusnya ini
video. Materi memberikan penguatan
diberikan sambil kembali kepada guru-
bernyanyi sehingga guru, karena ini juga
siswa terlihat nyaman guru sudah tahu tapi
dan semangat. Dan mengingatkan kembali”.
dengan itu saya
berikan semangat dan
motivasi”.

Guru Menurut guru kelas 3 Ketiga guru merasa Ketiga guru sepakat Materi intervensi
dan kelas 6, intervensi intervensi sesuai bahwa materi sesuai menurut guru-guru
sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan kebutuhan sesuai dengan
kebutuhan sekolah. khususnya jumlah sekolah namun sudah kebutuhan sekolah.
siswa yang banyak pernah didapatkan
“Sesuai, karena materi untuk mengatur sebelumnya dan dibahas “Sesuai, karena
dalam POP berkenaan tempat duduk dan dalam KKG. Intervensi sekarang siswa merasa
dengan apa yang pajangan kelas yang sebagai penguatan dan senang kelas sudah
harus dilakukan dibuat bersama. pengingat. menarik, ada hasil
pendidik didalam karya siswa yang
kelas. “Sesuai, kebetulan “Sesuai, karena materi dipasang. Dulu sudah
Materinya display siswa banyak jadi yang saya dapatkan ada dipajang cuman
kelas, best practice, butuh masukan sebelumnya sama. Hanya belum terlalu ditata
perangkat banyak. seperti seputar itu. Tentang karena belum
pembelajaran”. mengatur tempat peningkatan kompetensi memahami, sekarang
duduk, punya siswa 40 guru, display kelas, jadi paham bagaimana
Guru kelas 6 kurang orang. Tempat duduk materi pembelajaran di penataan kelas”.
puas dengan materi harus diubah posisinya, kelas.
yang diberikan karena minimal sebulan sekali. Sudah ada program KKG
ingin lebih Pajangan harus diganti belajar mengenai display
mendapatkan jangan itu terus. untuk menerapkan di
pemahaman yang Bersama siswa menata kelas.
mendalam. Kendala ruangan kelas seperti Refresh dan penguatan
jaringan dan angkat-angkat. Anak- untuk ingat kembali”.
perangkat yang kurang anak inisiatif kadang
mendukung ketika memberikan masukan.
intervensi. Pajangan dari siswa
yang membuat.
“kurang puas, Sebelumnya ada
karena ingin lebih pajangan tapi minimal
tahu lagi, seperti dan itu-itu saja.
management kelas, Pajangan ada mozaik,
gambar denah, dan
kelas sehat, dan
lainnya”.
pembelajaran aktif.
Itu kemarin
terkendala karena
jaringan dan
perangkat yang
kurang mendukung”.

Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaaan
Kepala sekolah
 Intervensi sesuai dengan kebutuhan sekolah untuk meningkatkan
tupoksi guru dalam mengajar

Guru Guru
 Intervensi sudah sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sekolah,  Kurang puas terhadap materi yang didapatkan karena
meski intervensi bukan hal yang baru berharap mendapat pemahaman yang lebih mendalam
Praktikalitas Kepala Administrasi guru yang Sudah mulai Sebelum adanya Guru mulai
implementasi Sekolah lebih baik dan efektif menerapkan yang intervensi, guru sudah menggunakan media
dalam mengajar di didapatkan dari implementasi sesuai pembelajaran dalam
kelas. intervensi. dengan materi yang mengajar dengan
diberikan oleh intervensi. memanfaatkan media
“Kehadiran di kelas “Sudah menerapkan, digital dan lainnya.
dan keberadaan lebih namun masih terbatas “sudah, dari sebelumnya Note: perubahan dari
ada bersama siswa. untuk guru-guru yang juga sudah menerapkan guru sebelum ada
Administrasi lebih ikut sedangkan guru seperti demikian”. intervensi.
meningkat. lain masih
Lebih efektif dalam mengamati”. “Menggunakan media
mengajar”. pembelajaran ketika
mengajar. Hanya ada 2
LCD, ada 4 laptop dari
kementerian.
Media eletronik,
lingkungan, atau
gambar yang
disesuaikan dengan
tema.
Awal kepala sekolah
datang masih minim
fisik”.

Guru Menurut guru kelas 5 Menurut guru kelas 4 Ketiga guru sudah Kemudahan intervensi
sulit diterapkan karena dan 5, mudah menerapkan materi tergantung dari
kekurangan fasilitas diaplikasikan karena karena kepsek instruktur materinya. Ada yang
dan perbedaan siswa. sesuai dengan K13 dan selalu mendapat mudah dipraktikkan,
kebutuhan siswa. materi terbaru dari dinas sebagian sulit.
“sebenarnya sulit, pendidikan.
karena keterbatasan Menurut guru kelas 6, “Sebagian mudah,
fasilitas maupun dari masih ada kesulitan “Sudah menerima dan Pengelolaan kelas,
siswa sendiri. Contoh aplikasi dalam menerapkan materi yang sama penilaian.
pembelajaran karena diberikan karena kepala Kalau yang sulit, best
siswa hanya paham
intervensi yang kurang sekolah merupakan
ketika diajarkan practice ini yang
durasinya. instruktur k13. Semua hal
kemudian setelah cukup sulit”.
yang baru selalu
diulang siswa jadi “Mudah, karena betul- mendapatkan terlebih
kabur sehingga ini betul sesuai dengan dahulu sekolah ini dan
tantangannya untuk siswa”. terjangkau dari segi
lebih merancang dan “Ada kemudahan dan jarak”.
mengembangkannya kesulitan.
di kelas untuk bisa Materi hanya 4 jam,
membuat siswa durasi kurang lama
lebih mengerti”. untuk materi. Sehingga
ada yang kurang
paham tapi bisa
Guru kelas 4 merasa
mencari dari HP cari
akan sulit penerapan sendiri”.
untuk hal yang baru
dan halangan dari
diri sendiri.

“Susah-susah
gampang. Hal yang
baru sulit
diterapkan. Yang
pertama halangan
dari diri sendiri
kadang bosan. Kalau
teman sejawat
menganggap
remeh”.

Guru kelas 6
menjawab intervensi
bisa diterapkan di
sekolah.
“bisa”.
Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaaan
Kepala sekolah Kepala sekolah
 Guru-guru mulai menerapkan intervensi yang didapatkan dalam  Guru-guru sudah implementasi dai sebelum mendapatkan
administrasi dan pembelajaran materi (SDN 154 Tumalia)

Guru Guru
 Mudah untuk menerapkan intervensi yang didapatkan disesuaikan  Mudah dilakukan karena memang sudah diterapkan dari
dengan kebutuhan siswa dan materinya sebelum adanya intervensi (SDN 154 Tumalia)
 Kesulitan guru untuk implementasi karena kekurangan
fasilitas (guru kelas 4, SDN 62 Palisi)

Inovasi/kebaruan Kepala Guru sudah mulai ada Pajangan kelas, Materi yang diberikan Bukan hal yang baru
intervensi Sekolah perubahan seperti penguatan RPP satu bukan hal yang baru hanya penekanan
kegiatan tertera di lembar dan penilaian namun berupa kembali. Ada aplikasi
RPP, lembar kerja (LK), yang diperkuat. Pojok penguatan. baru yang dikenalkan,
ada penilaian, dan baca. istilah yang tidak
pembuatan media “Materi ini bukan hal diketahui.
belajar di kelas. “Sebenarnya materi yang baru lagi, karena
ini baru, seperti sudah diketahui namun “pengenalan IT,
“Guru di kelas sudah pajangan kelas, RPP ini pengungatan meskipun sudah lama
mulai berubah, RPP satu lembar dan tapi kan ada aplikasi-
kembali”.
sudah ada perubahan aplikasi baru.
penilaian diperkuat,
berkembang, kegiatan Display kelas.
pojok baca”..
tertera di RPP, LK Kesepakatan kelas,
sudah sesuai, walaupun biasa tapi
penilaian sudah ada, jarang ditekankan
pembuatan media di Kelas sehat, sudah
kelas”. biasa namun baru tahu
istilahnya.
Sudah biasa dan
menerapkan seperti
RPP dan penilaian”.
Guru Display kelas Kelengkapan kelas Ketiga guru menjawab Guru kelas 4 merasa
merupakan hal yang seperti jadwal kelas, tidak ada kebaruan dari tidak ada yang baru
baru untuk ketiga mading, dan pajangan materi yang diberikan. hanya pengulangan
guru. kelas. Hanya bagian penelitian dan penguatan.
Pojok baca di kelas. tindakan kelas (PTK) yang
Guru kelas 5, menurut mereka butuh “Tidak, karena sudah
mengetahui “Dulu kelas tidak ada untuk diperdalam dan didapatkan di KKG
kesepakatan kelas, jadwal kelas, mading, diberikan contoh. seperti best practice itu
best practice namun peraturan kelas sebenarnya bikin karya
masih terlalu luas sekarang sudah ada. “tidak ada, cuman tulis, namun ini seperti
materinya. Pojok baca sekarang yang ptk” hanya nama baru,
sudah ada, dan untuk kalau secara
“jujur materi terakhir membaca nanti ada pendekatan materi,
sangat luas tapi jadwalnya dibaca pada penilaian sudah
pertemuannya masih pagi hari”. diterapkan dan hanya
sekali itu masih kurang pengulangan dan
tentang bestpraktis/ penguatan”.
PTK.
Selama ini penataan Guru kelas 1 setelah
kelas atau display intervensi ada
kelas masih standar. perubahan seperti
setelah mendapatkan membuat kesepakatan
materi kita jadi lebih kelas, pojok literasi,
paham bagaimana strategi pembelajaran
pengelolaan kelas disesuaikan dengan
lebih efektif dan tema.
kesepakatan kelas
juga baru”. “Dulu ada aturan tapi
dari guru, kalau
sekarang kita membuat
Guru kelas 3 peraturan kesepakatan
mengetahui bahwa kelas dengan menjagak
penilaian tidak harus siswa membuat
monoton, tergantung bersama-sama.
dari guru. Metode Sekarang di kelas ada
mengajar yang diubah pojok literasi, kalau
menjadi fokus pada sebelumnya program
siswa. sudah ada tapi untuk
pojok baca baru dibuat
“Pengaturan kelas dikelas setelah ikut
yang baru. POP.
RPP hanya Proses pembelajaran
mendowload dan edit- sekarang bervariasi
edit kegiatan sesuai dalam strategi
dengan lingkungan pelajaran, seperti tugas
dulunya. kelompok, dibawa
Penilaian tidak harus belajar keluar kelas
monoton, tergantung dengan inquiry
guru secara pribadi. disesuaikan dengan
Dulu metode ceramah, tema”.
sekarang berfokus
pada siswa. Siswa
yang menerapkan,
melakukan kegiatan,
dan menentukuan”.

Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaaan
Kepala sekolah
 Sudah mulai ada perubahan dan penguatan dalam RPP,
menggunakan media pembelajaran, penataan kelas, dan pojok
baca (SDN 62 Palisi dan SDN 52 Panasakkang).
 Tidak ada yang baru dari intervensi, sebagai penguatan dan
pengulangan (SDN 154 Tumalia dan SDN 194 Sossoe)

Guru:
 Penataan kelas dan penataan kelas sebagai hal yang baru (jadwal, Guru:
mading, kesepakatan kelas, pajangan, dan pojok kelas)  Tidak ada kabaruan karena materi sudah pernah
didapatkan dan diterapkan dari sebelumnya (Ketiga guru
SDN 154 Tumalia & guru kelas 4, SDN 194 Sossoe)
Pengaruh intervensi lain Kepala Tidak ada intervensi Belum pernah ada Tidak ada intervensi lain Tidak ada intervensi
terhadap pemahaman Sekolah lain di sekolah ini. intervensi lain di di sekolah ini. lain di sekolah ini.
sekolah sejak kepsek Note: kepsek
menjabat. “hanya dari dinas dan merupakan instruktur
saya sebagai instruktur” nasional untuk
kurikulum 2013.

“KKs dan pelatihan dari


dinas pendidikan”.
Guru Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi lain Tidak ada intervensi
lain di sekolah ini. lain yang diterima oleh yang pernah diikuti guru lain, hanya dari dinas
guru-guru hanya ikut guru-guru. kelas 5 dan kelas 6. pendidikan yang
KKG kecamatan dan Guru kelas 3 pernah mengadakan.
diskusi antar guru. “Tidak ada selama di mendapatkan pelatihan
sini”. dari fasilitator lokal dari “Belum ada.
“Dari KKG kecamatan dana USAID, kurang lebih Dari dinas pendidikan
dan guru di sekolah”. materinya sama. yang mengadakan
biasanya”
“Tidak ada, hanya ada
KKG”.
“USAID, peningkatan
kompetensi guru dari
orang-orang lokal. Di
bawah dinas pendidikan
tapi yang menjalankan
pihak luar”.

Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaaan
Kepala sekolah
 Tidak ada intervensi lain yang diterima oleh sekolah

Guru
 Tidak ada intervensi lain yang diterima oleh guru. Pelatihan-
pelatihan hanya dinas pendidikan kadang-kadang

II. DAMPAK INTERVENSI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS


Peningkatan Kepala Ada peningkatatan Guru mulai Sebagai penguatan Kepsek melihat ada
pengetahuan dan Sekolah kompetensi guru yang mengaplikasi teknologi kompetensi guru. peningkatan guru dari
keterampilan berdampak pada siswa dalam pengajaran. sikapnya memberikan
terutama dalam “iya, lebih ke penguatan pengajaran dan
karakter dengan “guru-guru sudah kompetensi”. menghadapi siswa,
penguatan profil mulai keterampilan
pelajar pancasila dari mengaplikasikan meningkat. Namun
K13. Disesuaikan teknologi dalam peningkatan juga
dengan budaya lokal. dipengaruhi oleh KKG.
pengajaran, seperti
ujian pakai google
“Ya saya rasa ada, ada “Iya, dalam sikapnya
pembaharuan formm, dan quizizz”. memberikan
kompetensi, jadi ada pendidikan,
peningkatan dalam menghadapi siswa,
siswa terutama dalam pengetahuan
karakter. Penguatan (bagaiamana
karakter profil memberikan
pancasila dari k13 dan pembelajaran pada
pelatihan di grand siswa), keterampilan
town selama 2 hari meningkat.
mengenai penguatan Tapi ini juga dibarengi
karakter. Ormas juga dengan KKG sehingga
memberikan hal ada peningkatan, di
tersebut. dorong untuk ikut jika
Siswa ditanamkan ada pelatihan”
karakter tersebut.
seperti memberi salam
bertemu di manapun,
budaya pa’tabe”.

Guru Guru kelas 5 dan kelas Guru-guru tidak Guru sudah menguasai Guru cukup menguasai
6 kurang memahami menguasai materi materi yang diberikan materi yang diberikan
materi yang diberikan dengan baik karena sebelum intervensi dari intervensi karena
karena durasi yang keterbatasan waktu, “Rata-rata sudah sebagian sudah tahu
singkat, jaringan yang secara daring, modul menguasai dan aktif juga materinya.
kurang baik, secara hanya dari link dalam diskusi”.
online, dan hanya “70% penguasaan
tanya jawab. “50% materi yang materi, penerapan
dikuasai, karena baru 50%.
“kurangnya karena keterbatasan waktu”. Penerapan yang sudah
waktu yang singkat. dilakukan: karakteristik
Namun karena “intervensi secara peserta didik, mengajar
cuman pembagian daring dan modul dari dalam kelompok
mteri cuman 2-3 jam link”. diratakan (sesuai
dengan tipe auditori,
sehingga hanya tahu
kinestetik, dll) beragam
kulitnya saja, belum dalam sebuah
memahami yang kelompok. Biasanya
lebih dalam dalam letter “L”.
semua materi yang Sebulan sekali meja
diberikan”. diubah posisinya,
tergantung dari siswa
“kepotong jaringan namun tergantung
cara belajarnya juga”.
rusak. Dan kurang
paham juga karena
zoom saja dan tanya
jawab”.

Pengawas
Siswa Display kelas ada yang Ada pajangan di kelas, Tidak ada perubahan dari Siswa kelas 5
baru dibuat dan kesepakatan bersama guru mengajar dari mengatakan baru ada
dipajang. yang dibuat bersama semester 1 hingga pojok baca dan
Note: mereka baru dengan guru. sekarang. kesepakatan kelas.
masuk sekolah dengan Hiasan dinding dari
tatap muka terbatas. “Masuk semester 2 “Tidak ada yang berubah semester 1.
Siswa saat diam dan sekarang kelas menjadi dari guru mengajar dari
terlihat takut dalam beda ada pajangan- semester 1 sampai ke 2 “Pojok baca baru
FGD. pajangan. Mading sekarang” semester dua, bikin
kelas, colase, seni lukis. hiasan di dinding uda
”Tidak ada, sama saja Lebih senang semester dari semester satu,
cara mengejar. 2 karena lebih bagus peraturan atau
Display kelas ada yang dan indah. kesepakatan kelas dari
baru dan lama”. Adanya kesepakatan semester 2”
kelas dibuat bersama-
sama dengan guru.
Dimulai dari semester 2
baru dibuat.
Peraturaannya jadi
lebih ditaati dan jika
ada yang melanggar
akan disuruh
membersihkan wc.
Contohnya ada siswa
yang bermain saat
sedang pembelajaran”.

Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah Kepala sekolah
 Kepala sekolah melihat ada peningkatan pada kompetensi guru  Intervensi hanya sebagai penguatan (SDN 154 Tumalia)
dan dampak kepada siswa

Guru
 Kurang memahami materi yang diberikan karena keterbatasan
waktu, jaringan yang kurang baik, dan dilakukan secara daring
(guru SDN 62 Palisi dan guru SDN 52 Panasakkang)
 Guru sudah paham dengan materi intervensi karena sudah pernah
mendapatkan (guru SDN 154 Tumalia dan guru SDN 194 Sossoe)

Siswa Siswa
 Perubahan pada penataan kelas seperti hiasan dan pojok baca  Tidak ada yang berubah dari awal siswa masuk hingga
sekarang
Perbaikan kualitas Kepala Melihat ada komitmen Guru memberikan Tidak ada perubahan Guru sebagian mulai
pelaksanaan tugas Sekolah guru untuk pendapat program yang dilakukan oleh implementasi
memperbaiki seperti penanaman kepsek setelah intervensi intervensi yang
administrasi dan karakter dengan karena dari sebelumnya didapatkan seperti
efektif dalam kegiatan yang berbeda guru-guru sudah pajangan kelas dan
mengajar. pada hari tertentu. menerapkan sesuai kesepakatan kelas.
Note: sepertinya dengan materi Memperbaiki proses
“Kehadiran di kelas program tersebut intervensi. pembelajaran yang
dan keberadaan lebih sudah ada sebelum berpusat pada siswa.
ada bersama siswa. adanya intervensi.
Administrasi lebih “Mulai pajangan kelas
meningkat. “Setiap rapat setelah dibuat/ display,
Lebih efektif dalam selesai POP ini biasa kesepakatan,
mengajar. rapat selalu menyetujui memperbaikan proses
apa yang saya katakan, pembelajaran (belajar
tapi sekarang setelah berpusat pada siswa).
ada POP guru-guru Hanya berupa
yang ikut mulai himbauan.
menyampaikan Peraturan
pendapat mereka meningkatan
untuk membuat kedisplinan anak
program-program melalui teladan guru.
penanaman karakter. Orang tua siswa masih
Seperti lahirnya muda-muda”.
program kerja jumat
duha bersama, cuci
tangan bersama,
sarapan bersama untuk
penanaman karakter”.
Guru Guru kelas 3, Guru kelas 5 Guru kelas 3 menyebut Ketiga guru
meningkatkan berdampak untuk sebagai pengingat materi mengatakan tidak ada
administrasi RPP perbaikan sebagai dan semangat karena hal baru (RPP, strategi
seperti metode dan pendidik. ada program dari pusat. pembelajaran, dan
membuat asesmen. Guru kelas 4 dan kelas Guru kelas 5 dan 6 penilaian) setelah
Menambah relasi. mendapat penguatan. menyebut tidak ada intervensi.
Guru kelas 6 mendapat dampak dan perubahan
Guru kelas 6 dan kelas pengetahuan baru. karena dari sebelumnya “Masih sama, cuma
5, tidak menyebutkan sudah melaksanakan. sekarang ada
dampak positif, “Dampaknya bagus, pembaharuan dalam
mereka merasa diburu baik, memang sesuai “Bagus, untuk kolaborasi, dulunya
waktu untuk ikut dengan kebutuhan meningkatkan hanya ditulis motivasi
pelatihan. sebagai pendidik”. mengingat materi. Ada dalam rpp sekarang
motivasi karena dikembangkan menjadi
“- dari administrasi “Tidak tahu. Ada kedatangan dari pusat ice breaking didalam
RPP tahu cara penguatan pasti ada”. agar lebih semangat lagi apersepsi dalam
pembelajaran, pembelajaran di kelas”. kegiatan pembuka
membuat asesmen “Dapat pengetahuan pembelajaran,
- pembelajaran lebih baru”. “tidak terlalu berdampak, selanjutnya literasi.
terstruktur karena sudah Kalau gaya belajar,
- mengetahui teman menerapkan”. pemberian kerja
lain dari tempat lain”. kelompok, diberikan
reward.
“Jadi diburu waktu”. Sama saja, seperti dari
KKG masih
menggunakan K-13”.

Pengawas
Siswa Tidak ada kegiatan Ada pajangan, mading Tidak perubahan guru Ada pojok baca dan
baru dan perubahan kelas, kolase, seni lukis dalam mengajar, kesepakatan kelas.
dalam guru mengajar. dalam ruangan kelas. menurut siswa
Hanya display kelas Kesepakatan kelas yang menyenangkan belajar “Ada pojok baca
ada yang baru. dibuat bersama guru. dengan wali kelas dari senang tiap hari baca,
dulu. begitupun dengan
“Tidak ada, sama saja “Masuk semester 2 kesepakatan kelas”.
cara mengajar. sekarang kelas menjadi “Tidak ada yang berubah
Display kelas ada yang beda ada pajangan- dari guru mengajar dari
baru dan lama”. pajangan. Mading semester 1 sampai ke 2
kelas, kolase, seni lukis. sekarang, belajar dengan
Lebih senang semester wali kelas
2 karena lebih bagus menyenangkan karena
dan indah. Adanya menjelaskan dengan baik
kesepakatan kelas sehingga paham”.
dibuat bersama-sama
dengan guru”.
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah Kepala sekolah
 Kepsek melihat ada perubahan guru dalam administrasi, proses  Tidak perubahan dari kepsek dan guru-guru setelah
pembelajaran di kelas, dan penataan kelas intervensi karena sudah menerapkan dari sebelumnya
Guru Guru
 Tidak ada dampak signifikan yang dirasakan oleh guru-guru dari  Meningkatkan administrasi RPP seperti metode dan
intervensi dalam pelaksanaan tugas, sebagai penguatan materi membuat asesmen (guru kelas 3, SDN 62 Palisi)
Siswa Siswa
 Perubahan fisik kelas seperti ada pajangan, hiasan, dan pojok baca  Tidak ada perubahan guru dalam mengajar dan suasana
kelas (SDN 154 Tumalia)
Kemampuan Kepala Guru lebih efektif Sudah ada pajangan di Tidak ada modifikasi dan Guru menerapkan
modifikasi/adaptasi Sekolah dalam pembuatan kelas dan pengunaan adaptasi dari intervensi kelas kolaboratif dan
intervensi dengan media pembelajaran. digital. yang diterima karena pembelajaran 3 arah
kebutuhan sekolah atau Pembuatan media guru sudah sejak lama sudah dilaksanakan.
daerah disiapkan alat dan “Sudah menerapkan, menerapkan seperti yang Tidak semata karena
kelengkapannya. namun masih terbatas disampaikan dari intervensi tetapi juga
Note: hal-hal tersebut untuk guru-guru yang intervensi. himbauan kepsek.
sudah dilakukan ikut sedangkan guru
sebelum intervensi. lain masih “Guru kurang
Jawaban kepsek mengamati”. maksimal, pola pikir
normatif bahwa dari dalam K13 masih
intervensi ada terlupakan, media yang
peningkatan. kurang.
Kelas kolaboratif sudah
“Kebijakan kepada dilaksanakan, mungkin
guru-guru lebih efektif pengembangan dari
lagi dalam pembuatan POP. Siswa belajar
media. Di kelas lebih dengan kelompok dari
aktif siswa. Dalam siswa ke guru, 3 arah.
bentuk himbauan. Tidak semata SGI tapi
Intervensi himbauan dari kepsek”.
memberikan
peningkatan dari
sebelumnya sudah
dilakukan.
RPP dibuat tiap hari.
Pembuatan media
disiapkan alatnya
dan kelengkapannya
di RKAS.
Keputusan diambil
bersama dengan
guru-guru, tidak ada
yang diambil sendiri.
Saling mendukung”.

Guru Dapat dimodifikasi Menurut guru kelas 5, Materi sudah didapatkan Menurut guru-guru
disesuaikan dengan intervensi mudah dan implementasikan intervensi yang
materi pembelajaran dimodifikasi karena dari sebelumnya. didapatkan dapat
dan faktor pendukung. ada dukungan dari Modifikasi tergantung dimodifikasi sesuai
Tergantung pada kepsek. kondisi kelas masing- dengan kebutuhan
kompetensi yang masing. sekolah dan materi
dimiliki oleh guru. Menurut guru kelas 6, pembelajaran.
Modifikasi alat peraga modifikasi tergantung “Sudah pernah dapat
melalui KKG. dengan materi sebelumnya jadi “Mudah karena
pembelajaran. tergantung kondisi terkait materinya
“Saya sesuaikan kelas”. sudah biasa diberikan
dengan materi “mudah, karena dalam KKG”.
pembelajaran. Untuk sekolah mendukung,
media kadang kalau contoh ketika kemaren
“Disesuaikan dan
tidak ada disekolah belom ada pajangan
tergantung ke materi”.
nanti ke siswa untuk dibantu”
diminta dibawa”.
“Alat peraga, “Tergantung materi,
melalui KKG ada yang sulit sehingga
modikasi alat menyesuaikan.
peraga”. Sulit identifikasi anak-
anak karena jumlah
“Ketika faktor
yang banyak”.
pendukung
mendukung maka
akan berjalan. Balik
lagi bagaimana
kompetensi guru
apakah dia mampu
untuk mengubah
kelas, menuntun
anak”.

Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah Kepala sekolah
 Menurut kepsek, belum terlihat modifikasi atau adaptasi  Sudah ada pajangan kelas dan penggunaan digital (SDN 52
intervensi yang dilakukan oleh guru-guru. Modifikasi sesuai Panasakkang)
kebutuhan sekolah telah dilakukan sebelum adanya intervensi

Guru Guru
 Modifikasi materi dilakukan sesuai dengan materi pembelajaran,  Modifikasi materi tergantung kondisi kelas telah dilakukan
kemampuan guru, dan kebutuhan sekolah sebelum intervensi (guru-guru SDN 154 Tumalia)
III. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERUBAHAN PENINGKATAN KAPASITAS
Komitmen untuk Kepala Kepsek tahu informasi Kepsek akan konfirmasi Berharap tahap kedua Kepsek memiliki
melaksanakan intervensi Sekolah keberlanjutan dengan guru-guru pelatihan dilakukan di komitmen untuk
intervensi dan siap utnuk semangat dan tempat yang nyaman dan melaksanakan
melanjutkan intervensi siap ikut intervensi. pendampingan ke intervensi.
tahap dua. sekolah.
“Tentunya kita akan “Besar komitmen,
“Ke depannya karena konfirmasi kembali “Kalau kedepannya, saya kemauan sangat
ada tahap 2 di hotel dengan guru-guru infokan ke teman-teman banyak. Ingin
kenari ada sosialisasi untuk memberikan kalau harapan kami menerapkan sekolah
dari jam 8 sampai jam pemberian materinya di berbasis IT, siswa
semangat dan
4. Ke depan lebih tempatkan di zona berprestasi, guru
motivasi untuk terus
mendalami materi, nyaman. Kalau dari menjadi kreatif,
siap”.
supaya implementasi infonya dari tahap sekolah yang indah”.
lebih meningkat lagi keduanya nanti
dari peningkatan pelaksanaannya 1 kali
kompetensi guru”. sebulan di tempat yang
nyaman agar ada
motivasi dari teman-
teman.
Saya harapkan nanti
untuk tahap kedua ada
pendampingan ke
sekolah.

Guru Ada komitmen dari Guru memiliki Guru akan tetap Guru-guru akan terus
guru untuk terus keinginan untuk mengikuti kegiatan dan mengikuti intervensi
melanjutkan mengembangkan ilmu memperbaiki diri pada dan aplikasikan di
implementasi yang sudah didapat, bagian yang kurang. sekolah.
intervensi diterapkan, dan
dibagikan dengan guru “Mengikuti kegiatan”. “Pasti mengikuti, jika
“Siap melaksanakan lain. ada kelanjutan jangan
intervensi ketika ini “Memperbaiki kualitas saat ada
selesai untuk terus “kalau bisa dapat ilmu guru, seperti saya IT yang pembelajaran”.
melanjutkan”. dikembangkan. Apa kurang tapi berusaha”.
yang bermanfaat tidak “Materi ini terus
boleh disimpan diaplikasikan di
sendiri”. sekolah”.
Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah
 Memilik komitmen untuk pelaksanaan dan mengikuti intervensi
selanjutnya

Guru
 Komitmen untuk terus mengikuti intervensi dan implementasi dari
ilmu yang didapatkan.
Dukungan yang Kepala Kepala sekolah Kepsek memberikan Kepsek mendukung Kepsek memberikan
diperlukan dan yang Sekolah memberikan motivasi motivasi, fasilitas kegiatan intervensi motivasi, pengadaan
diperoleh untuk dan sarana prasarana sekolah, dan yang dengan fasilitas yang ada dalam pembelajaran,
mengimplementasiklan mengikuti pelatihan. dibutuhkan oleh guru di sekolah seperti PC dan kesempatan pada guru
intervensi untuk intervensi. wifi. yang ingin
“Selalu motivasi dan Note: setiap guru berkembang.
diberi semangat. “Memberikan memiliki PC di ruangan
Diberi ruangan untuk penguatan motivasi, dan dilengkapi oleh wifi. “Motivasi, pengadaan-
mengikuti pelatihan”. berusaha memenuhi pengadaan yang
kebutuhan yang “Menyiapkan kebutuhan digunakan dalam
dibutuhkan, diberikan guru seperti ATK dan ikuti pembelajaran, waktu
fasilitas sekolah untuk pelatihan di sekolah untuk guru yang ingin
bisa digunakan”. dengan fasilitas yang berprestasi dan
ada”. mengembangkan diri”.

Guru Kepala sekolah Pelatihan dengan Guru-guru sudah Guru kelas 4 dan 6
memberikan materi lanjutan atau implementasi intervensi secara umum
dukungan untuk guru materi kurikulum baru dari sebelumnya. memerlukan teknologi
ikut pelatihan seperti merdeka belajar. Menurut guru kelas 3 ada untuk pembelajaran.
izin dan fasilitas. kebutuhan guru untuk Guru kelas 1
Kepsek melakukan “Pelatihan dengan mengulang kembali menyarankan agar
kontrol agar materi lanjutan dan materi agar tidak lupa. pelatihan dilakukan
melanjutakan yang diskusi” luring.
didapatkan dan “Ada kegiatan yang
dituangkan dalam RPP. berkaitan kebutuhan “Sekarang kan masa
sebagai guru mengulang teknologi, sementara
“Kalau anggaran kembali materi-materi siswa disini msaih
sesuai dengan post agar tidak lupa. kurang tahu teknologi,
anggaran. Bantuan yang dibutuhkan
diberikan kayak pembelajaran dengan
kepsek meminjamkan menggunakan
laptopnya untuk zoom teknologi”.
bersama, guru
menggunakan fasilitas “Kalau bisa pelatihan
bersama, tatap muka saja dalam
Sejauh ini kepsek pelatihan”.
selalu mengontrol
kami, dan apa yang
didapatkan untuk
terus melanjutkan apa
yang didapatkan. Dari
sana kami
menuangkan dalam
RPP yang disusun”.

Pengawas
Siswa Belum ada kegiatan Belum ada kegiatan Belum ada kegiatan baru Sekolah menyiapkan
baru yang didapatkan baru hanya ada dari beberapa bulan yang bahan dan alat-alat
oleh siswa sejak 6 kegiatan membuat lalu. untuk display kelas.
bulan ke belakang. pajangan dari bahan
yang disiapkan oleh “Untuk display kelas,
sekolah. kertas dan alat-
alatnya lainnya
“bahan dari guru dan diberikan dari
kami yang membuat
sekolah”.
pajangan”
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah
 Kepala sekolah memberikan motivasi dan dukungan fasilitas untuk
guru dalam pelaksanaan intervensi

Guru Guru
 Mendapatkan dukungan dari kepsek untuk intervensi (SDN
62 Palisi)
 Materi lanjutan seperti kurikulum merdeka belajar (SDN
52 Panasakkang)
 Sudah menerapkan intervensi dari sebelumnya sesuai
dengan materi yang diberikan (SDN 154 Tumalia)
 Memerlukan teknologi dan memerlukan intervensi
dilakukan secara daring (SDN 194 Sossoe)

Siswa
 Mendapatkan bahan-bahan untuk penataan kelas dari sekolah
(SDN 52 Panasakkang dan SDN 194 Sossoe)
 Belum ada kegiatan baru atau perubahan di kelas dari awal
sekolah (SDN 62 Palisi dan SDN 154 Tumalia)
Tantangan yang Kepala Kendala jaringan Kondisi fisik guru yang Tantangan waktu karena Peralatan untuk
dihadapi dalam Sekolah ketika guru ikut kelelahan dan bertepatan dengan mengikuti intervensi
mengimplementasikan pelatihan. kesibukan untuk kegiatan lain. dan jaringan yang
intervensi membagi waktu ikut kurang bagus. Guru-
“Kendala utama intervensi. “Segi waktu, karena guru kelelahan
yaitu jaringan kadang suka ada jadwal mengikuti intervensi,
kurang bagus di “Kendalanya karena yang bertabrakan ada jarak rumah guru
sekolah. kondisi fisik peserta sehingga harus bisa yang jauh dari sekolah
ada yang sampai sakit, membagi waktu”. sehingga sulit untuk
Guru jika mau efektif
kemudian kadang guru ikut intervensi. Dana
mencari jaringan
keterbatasan untuk yang kurang untuk
yang lebih baik”. harus mengurus pembenahan kelas.
anaknya atau ikut
dalam zoom”. “Peralatan masih
kurang dari
seharusnya. Guru
yang tinggal di
Makassar, jauh
jaraknya.
Kurangnya dana
untuk pembenahan
kelas, dimaksimalkan
dana BOS.
Pelatihan lelah
karena waktu,
jaringan yang lama
ketika banyak yang
digunakan”.

Guru Tantangan dalam Kendala jaringan ketika Dalam menjalankan Tantangan intervensi
mengikuti intervensi mengikuti intervensi. intervensi tidak ada adalah durasi yang
yaitu secara daring, kendala eksternal kendala yang berarti. singkat, jaringan
durasi yang singkat, seperti jumlah siswa Menurut guru kelas 3 internet, dan fasilitas
dan pemilihan waktu yang banyak dan tantangan selama ini yang minim.
yang kurang tepat. keragaman adalah dalam
Note: guru tidak kemampuan anak. menyampaikan materi “masih kurang untuk
menyebutkan dan metodenya. waktunya sehingga
tantangan dalam “Masalah jaringan, Menurut guru kelas 6, kurang memahami”.
implementasi apalagi di rumah. waktu pelatihan
intervensi karena tidak Kendala pada anak, disesuaikan hingga tidak “kurangnya fasilitas
ada tindak lanjut atau dalam jumlah besar menganggu kegiatan contohnya lcd ,
perubahan signifikan susah anak untuk sekolah dan kalau bisa dana”.
sejauh ini. fokus”. secara daring.
“waktunya kadang “Kesulitan belajar anak “Jaringan internet yang
di siang hari di jam butuh proses yang kurang baik”.
rawan ngantuk panjang hingga ada “Suasana kelas.
sehingga kurang perubahan”. Strategi dalam
menyampaikan materi
fokus. Kadang
(bermain, kerja
peserta masih aktif
kelompok, pasangan)”.
dan banyak ingin
bertanya, namun “Waktunya lebih
waktu yang disesuaikan jadwalnya
kendalanya
sehingga jangan menganggu
mempengaruhi kegiatan sekolah,
pemahaman”. tempatnya kalau bisa
jangan online.”

Pengawas
Siswa Belum ada Siswa senang Tidak ada kegiatan baru Siswa senang dengan
implementasi mengerjakan pajangan di sekolah dari awal adanya hiasan kelas,
intervensi yang dan melihat kelas ada siswa sekolah. pojok baca, dan
dirasakan oleh siswa Hasil karya mereka. kesepakatan kelas.
tidak ada tantangan “tidak ada yang berubah
yang dirasakan justru dari guru mengajar dari “Adanya hiasan
mereka senang semester 1 sampai ke 2 membuat senang
sekarang” karena cantik dan
““Masuk semester 2 bagus.
sekarang kelas menjadi Ada pojok baca senang
beda ada pajangan- tiap hari baca,
pajangan. Mading begitupun dengan
kelas, kolase, seni lukis. kesepakatan kelas”.
Lebih senang semester
2 karena lebih bagus
dan indah”
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah
 Kendala dari guru karena jaringan yang kurang baik, waktu
intervensi yang tidak tepat, dan kondisi fisik guru yang kelelahan

Guru Guru
 Dilakukan secara daring kendala jaringan, durasi yang terlalu  Metode penyampaian materi yang dianggap masih kurang
singkat, waktu pelaksanaan intervensi yang kadang tidak tepat. untuk menambah pemahaman (guru kelas 3, SDN 154
Tumalia)
Siswa Siswa
 Tidak ada tantangan dari pelaksanaan intervensi, siswa senang  Belum ada kegiatan atau perubahan dalam kelas yang
bersama dengan guru menghias kelas, kesepakatan kelas, dan dirasakan oleh siswa
pojok baca.

IV. POTENSI KEBERLANJUTAN DAN REPLIKASI INTERVENSI


Praktik replikasi/adopsi Kepala Kepsek melihat RPP Guru berperan sebagai Guru sudah Guru mulai
intervensi Sekolah guru mulai fasilitator dan siswa implementasi yang menggunakan media
berkembang dan sebagai sumber diberikan dari intervensi pembelajaran ketika
semua komponen pembelajaran. dari sebelumnya dan mengajar, seperti
termuat. Guru Guru menjadi lebih mengembangkan serta memanfaatkan digital,
melakukan diskusi di kreatif dengan modifikasi dalam KKG. lingkungan, dan
kelas agar pemanfaatan media gambar sesuai tema.
pembelajaran lebih digital. “sudah, guru sudah
aktif. praktik sesuai dengan “Menggunakan media
Note: kepsek bukan “Setelah adanya POP yang pernah didapatkan pembelajaran ketika
penerima intervensi. guru mulai dari dulu dan mengajar. Hanya ada 2
memposisikan diri dikembangakan dalam LCD, ada 4 laptop dari
“Guru di kelas sudah fasilitator dalam KKG” kementerian.
mulai berubah, RPP pendidikan tidak lagi Media eletronik,
sudah ada perubahan menjadi pusat sumber, lingkungan, atau
berkembang, kegiatan tapi guru menjadi lebih gambar yang
tertera di RPP, LK kreatif dengan disesuaikan dengan
sudah sesuai, penggunaan media tema.
penilaian sudah ada, video edukasi dengan Awal kepala sekolah
pembuatan media di bantuan lcd untuk bisa datang masih minim
kelas. disajikan di kelas fisik”.
Pemberian diskusi kemudian guru
dalam kelas, mengamati siswa dan
pembelajaran lebih membimbingnya”.
aktif yang sebelumnya
hanya monoton”
Guru Perubahan dalam RPP Menurut guru kelas 5, Guru sudah menerapkan Guru kelas 1
yang semakin lengkap penataan tempat intervensi K-13 dari mengatakan guru-guru
hingga penilaian yang duduk siswa berubah sebelum adanya melakukan
dibedakan, membuat dari masukan siswa. intervensi. pembelajaran lebih
media pembelajaran interaktif dengan
ketika mengajar, siswa “Saya pembelajaran “Sudah dilakukan sesuai media pembelajaran
yang menjadi sumber setiap seminggu dengan itu (K13) dari dan teknologi sesuai
dan guru hanya berubah dan sebelum ada intervensi” tema.
sebagai fasilitator dipengelolaan kelas
kelas. “Rata rata guru
seusai dengan
keinginan siswa. sekarang belajar
“RPP sudah ada lebih interaktif
Awalnya saya suruh
perubahan, karena dengan
siswa mencari
sebelumnya hanya menggunakan media
gambar apa yang dia
terpusat kepada pembelajaran sesuai
pengen kemudian
guru. Namun setelah dengan tema dan
saya terapkan. Hal ini
POP dalam menggunakan
saya pahami ketika
pembelajaran teknologi”.
saya selesai dalam
diajarkan bukan
melaksanakan pop”.
guru lagi, tapi siswa Menurut guru kelas
yang menjadi 6, guru-guru menata
sumber dan guru kelas. Diskusi rutin
fasilitator. Biasanya mengenai kendala.
pembelajaran Diskusi rutin
monoton, interaksi mengenai kendala
biasanya hanya guru yang dihadapi.
ke sisiwa, tidak ada
siswa ke siswa, “Mulai menerapkan,
dengan adanya guru saling gencar
perubahan ini siswa untuk menata kelas.
bisa kolaborasi Setiap Senin ada
dengan siswa, siswa rapat rutin ada
ke guru. Penilaian, diskusi mengenai
psikomotor, afektif, kendala dll”.
kognitif. Kalau dari
psiko itu dari hasil
kerja keterampilan
siswa, kalau kognitif
itu dari haril nilai
yang diperoleh,
kalau afektif dilihat
bagaimana anak
dari berproses
jujurkah, mandiri,
dan ini diincludekan
dengan muatan
lokal yaitu budaya
tabe. Kalau dulu
cuman kognitif aja”.

Pengawas

Siswa Kesepakatan kelas dan Kesepakatan kelas Tidak ada hal baru yang Baca buku atau literasi
display kelas yang dibuat bersama guru. dilakukan di sekolah. sebelum pembelajaran
dibuat bersama. Pajangan kelas dimulai.
bervariasi dari hasil “Display kelas sekarang
“Ada kesepakatan karya siswa. banyak hasil karya siswa “Sebelum pelajaran,
kelas yang dibuat dipajang, dari dulu sudah baca buku dahulu
bersama. “Adanya kesepakatan seperti itu seperti jadwal, selama 5 menit”.
Display kelas ada kelas dibuat bersama- karya kerajinan,
yang baru dan sama dengan guru. peraturan kelas, dll.
lama”. Masuk semester 2 Ketika ada siswa tidak
sekarang kelas menjadi mengerti ibu biasanya
beda ada pajangan- membantu siswa dalam
pajangan. Mading mengerjakan, kemudian
kelas, kolase, seni lukis. ditanya apakah siswa
Lebih senang semester ada yang tidak mengerti
2 karena lebih bagus dan ditanya. Kemudian
dan indah”. guru biasa mendatagi
kursi siswa atau siswa
yang datang ke depan
untuk bertanya”.

Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah Kepala sekolah
 Guru menggunakan media pembelajaran dan lebih kreatif ketika  Guru sudah implementasi sebelum adanya intervensi dan
mengajar modifikasi dalam KKG (SDN 154 Tumalia)
 RPP guru yang berkembang semua komponen termuat
dan pembelajaran di kelas lebih aktif (SDN 62 Palisi)

Guru Guru
 Pemebelajaran lebih interaktif menggunakan media pembelajaran  Penataan tempat duduk siswa yang berbeda dan berubah
dari permintaan siswa (guru SDN 52 Panasakkang)
 Guru sudah menerapkan K13 seperti materi yang diberikan
dari intervensi dari sebelumnya (SDN 154 Tumalia)

Siswa
Siswa  Baca buku atau literasi sebelum pembelajaran dimulai
 Kesepakatan kelas dan penataan ruang kelas (SDN 194 Sossoe)
 Tidak ada hal baru yang dilakukan di sekolah

Kredibilitas Ormas dan Kepala Mispersepsi mengenai Ditanya oleh pengelola Tidak ada informasi Dihubungi langsung
intervensi Sekolah intervensi. Pengelola untuk ikut POP, mengenai ormas dari oleh pendamping
(Bapak Sukri) dikira didaftarkan ke dinas, awal sosialisasi. lapangan untuk ikut
sebagai pemberi kemudian mendapat Pendamping lapangan POP. Sosialisasi untuk
intervensi dari informasi dari dinas yang melakukan tahap 2 baru diketahui
kementerian atau sebagai sekolah koordinasi memberikan bahwa yang
ditunjuk dinas. intervensi POP. informasi mengenai POP. melaksanakan adalah
Kepsek tidak tahu Pemahaman POP Note: pernah ada pihak ormas Dompet Dhuafa.
mengenai ormas intevensi langsung dari kementerian yang datang Awalnya mengira SGI
Dompet Dhuafa kementerian. Tidak wawancara sebelumnya. dibawahi oleh
sebagai pemberi tahu ormas Dompet kementerian untuk
intervensi. Dhuafa dari awal “DiInformasikan oleh memberikan
hingga pada Pendamping Lapangan intervensi.
“sekolah ditunjuk pertemuan FGD. Ormas mengatakan Belum ada kerja sama
oleh pengelola, ada sekolah ini menjadi formal dengan ormas.
telepon ditanyakan “Mendapatkan sasaran intervensi,
apakah siap atau informasi dari Dinas kemudian di infokan oleh “POP dihubungi
Pendidikan melalui dinas melalui WA. awalnya oleh pak Sukri
tidak. Pengelola
pesan di WA, tentang Yang kami tahu kalau (kenal, pengajar
langsung
adanya program POP ini adalah semacam kecamatan), untuk
kementerian”.
penggerak. Dan ada menambah ilmu untuk peningkatan
salah satu guru di kegiatan PBM di sekolah, kompetensi guru.
sekolah yang suaminya karena pengelola tidak masalah ormas tidak
tahu tentang POP menjelaskan terlalu diketahui, sosialisasi
kemudian karena detail. Kemudian ada tim tahap kedua baru tahu
melihat guru-guru dari Kemendikbud yang dinaungi oleh Dompet
masih muda saya datang pada Dhuafa.
semangat untuk pertengahan tahun 2021 Dulu dibuka POP oleh
mendaftarkan kepada untuk mencek sekertaris dinas
Dinas Pendidikan dan pelaksanaan dan baru pendidikan.
disambut baik oleh menjelaskan. Diusulkan oleh pak
Dinas sehingga masuk Setiap ada informasi Sukri ke dinas
dalam sekolah yang selalu diberikan melalui pendidikan, kriterianya
mendapatkan WA yang masuk guru sekolah yang jarang
intervensi dari sasaran POP dibuatkan mendapatkan
organisasi penggerak. satu group. intervensi.
Pemahaman saya Dibawahi dan materi
tentang adanya POP dibuat oleh
kita bisa memberikan kementerian langsung
suara dukungan untuk dan disampaikan oleh
lahirnya kurikulum SGI. Dilihat resmi atau
merdeka. Saya tahu tidak. Belum ada kerja
POP ini dari sama formal dengan
kementerian karena ormas”.
anggapan kita ini hub
dengan kurikulum
sehingga nanti adanya
angket untuk
dukungan ini.
Kalau dengan ormas
pelaksana baru tahu
ketika ada kunjungan
dari tim peneliti yang
kesekolah. Untuk saya
sendiri belum
mendapatkan
informasi tentang pop
itu bagaimana
sehingga saya pikir itu
dari kementerian,
sementara mungkin
guru juga lupa karena
tidak ditanya”.

Guru Guru kelas 3 berteman Guru tidak mengetahui Sosialisasi dan informasi Guru-guru kurang
dengan pendamping ormas, sebagian guru yang kurang mengenai memahami dari mana
lapangan (bapak hanya mengenal POP. Guru tidak intervensi, tidak
Sukri). fasilitator atau mengetahui mengenai mengetahui Dompet
Guru-guru tidak pengelola (bapak Sukri) Dompet Dhuafa. Dhuafa.
paham dari mana POP, yang mengajak untuk Note: guru mengetahui Tahu SGI yang
pendamping lapangan, ikut POP. Sekolah Guru Indonesia memberikan intervensi
dan belum pernah Ikut intervensi ditunjuk “(SGI) secara tidak dari PPT.
mendengar Dompet oleh kepsek. langsung dari PPT Kenal dengan pemateri
Dhuafa Republika pendamping lapangan. yang merupakan guru.
sebelumnya. “Berawal dari salah Tidak pernah ada
satu guru yang menjadi penjelasan mengenai hal “Sempat saya bertanya
“Pendamping fasilitator datang ke tersebut. apa itu tentang
lapangan merupakan sekolah untuk pelatihan ini kepada
teman”. mengajak ikut, “Kaget masuk POP, kepala sekolah, dan
“Awalnya saya kurang kemudian kepsek sekolah ditunjuk dari yang saya tahu ini dari
tahu, baru tahu ketika menunjuk guru yang dinas untuk ikut POP dari dari SGI dan
kepala sekolah ikut salah satu saya. SGI. Mengetahui SGI kegiatannya dalam
menyatakan ada Untuk materi, setelah yang mengadakan. Dari bentuk sekolah melalui
kegiatan POP ada guru pelaksanaan POP saya zoom yang muncul nama online untuk
yang tahu tentang display SGI soalnya ketika ada pendalaman materi.
direkomendasikan dan kelas, apa yang harus materi POP. Siapa ormas pelaksana
kemudian kepsek ada di kelas. Pengelolaan kelas, PTK, dan SGI guru tidak
menjabarkan program Awalnya yang saya Metode mengajar dan mengetahui namun
tersebut. Kemudian pahami POP itu dari hal ini bukan hal baru karena ini dari kepala
mencari informasi dan diberikan dari SGI lagi sebelumnya sudha sekolah dan ada
kebetulan rekan saya dan kerjasama dengan pematerinya teman
didapatkan kemudian
pendamping dan dinas pendidikan”. guru jadi saya ikut”.
materi kemaren
narasumber di daerah.
Dari awal tidak tahu sebagai pengingat
ini siapa kembali”.
pelaksanaanya,
apakah ini
kementerian maupun
ormas, tapi karena
disampaikan
tujuannya untuk
peningkatan
kompetensi guru maka
saya mau ikut.
Mengetahui ada
dompet baru ketika di
hotel”.
Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah
 Kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai profil ormas,
program intervensi, dan POP
 Mispersepsi mengenai hubungan POP, pendamping lapangan, dan
materi yang dberikan
 Hubungan kerja sama yang bersifat informal dengan sekolah,
hanya surat dari dinas pendidikan

Guru
 Guru tidak tahu Dompet Dhuafa sebagai ormas pemberi intervesi,
mereka hanya mengenal pendamping lapangan
 Kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai program intervensi,
POP, asal materi yang diberikan.
Kelebihan intervensi Kepala Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi lain Tidak ada intervensi
dibandingkan dengan Sekolah lain di sekolah ini lain di sekolah ini dari di sekolah ini selain dari lain di sekolah ini.
intervensi lain Note: dalam obrolan kepsek menjabat dinas pendidikan.
informal
Guru Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi lain Tidak ada intervensi
lain yang diterima oleh lain yang diterima oleh di sekolah. lain di sekolah ini.
guru selain pelatihan guru-guru. POP
dari dinas pendidikan pertama kali. “Tidak ada, hanya ada
dan mandiri seperti Selebihnya dari dinas KKG”
guru penggerak. pendidikan dan
penguatan dari
“Tidak ada” pengawas.

Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah
 Tidak ada intervensi lain yang didapatkan oleh sekolah

Guru
 Tidak ada intervensi lain yang diterima oleh guru. Pengembangan
kompetensi hanya melalui KKG
Strategi replikasi Kepala Pengimbasan guru lain Pelibatan guru-guru Tidak ada pengimbasan Kesepakatan kelas yang
Sekolah melalui KKG internal dalam pengambilan atau strategi replikasi dihimbau untuk dibuat
dan diskusi informal. keputusan. yang dilakukan karena dan sudut baca mulai
sekolah sudah dilakukan oleh guru
“Pengimbasan guru implementasi intervensi kelas.
lain melalui KKG kecil “Dulu kalau ngambil dari sebelumnya.
internal, atau diskusi keputusan saya yang “Seperti kesepakatan
kecil di halaman”. menyampaikan kalau “Lebih kurang materi kelas sesuatu yang
sekarang kalau ada yang diberikan sudah baru meskipun sering
keputusan saya minta diterapkan di sekolah, disinggung ketika ada
pendapat dari guru- seperti penilaian, model pelatihan namun hanya
guru yang lain”. pembelajaran” untuk peserta
pelatihan.
Sudut-sudut baca untuk
mulai dilakukan”.

Guru Pengimbasan kepada Pengimbasan secara Guru biasanya saling Guru-guru melakukan
guru lain melalui KKG tidak langsung dalam berbagi pengetahuan pengimbasan untuk
mini (internal). KKG internal sekolah melalui KKG mini/ sesama guru di
dan diskusi di sekolah internal sekolah. sekolah.
“Belum, masih dengan guru lain.
sekedar dengan “KKG mini khusus di “Paling di teman
teman sejawat saja “Kalau secara formal sekolah, biasanya saling mengajar tentang
sambil diskusi dalam belum ada, tapi dalam tukar informasi dan display kelas diskusi
informal sudah keitka pengetahuan yang tidak bersama guru d
KKG”
saling komunikasi diketahui. saling belajar” sekolah yang tidak
dalam guru sejawat. ikut”.
Dalam KKG juga belum
lagi”. “Ketika rapat sekolah
saling sharing masalah-
masalah sekolah”.

Pengawas
Dinas
Pendidikan

Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah Kepala sekolah
  Pengimbasan untuk guru lainnya melalui KKG mini/
internal dan diskusi informal (SDN 62 Palisi)
 Pelibatan guru-guru dalam pengambilan keputusan (SDN
52 Panasakkang)
 Tidak ada strategi yang dilakukan karena sudah
implementasi intervensi dari sebelumnya (SDN 154
Tumalia)
 Kesepakatan kelas dihimbau untuk dibuat dan sudut baca
yang mulai dilakukan oleh guru (SDN 194 Sossoe)

Guru
 Guru melakukan pengimbasan melalui KKG mini atau internal di
sekolah dan diskusi informal bersama guru lainnya.

V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERLANJUTAN


Kapasitas sekolah dan Kepala Sekolah menjadi role Pengimbasan nanti Kepsek mendukung Kemampuan sekolah
dinas Sekolah model ketika ada akan diusulkan dalam pelaksanaan intervensi untuk melakukan
kunjungan dari KKG. dengan mendorong dan pengimbasan jika ada
sekolah lain seperti mengingatkan guru-guru kesepakatan dengan
pada penataan kelas. “Untuk pengimbasan ikut intervensi.
sekolah lain.
Tahun 2015 sekolah nanti bisa saya usulkan
“Bisa diimbaskan ke
pernah menjadi di KKG, Nanti bisa saya “kepsek mendorong
sekolah rujukan. minta guru saya untuk guru-guru untuk ikut sekolah lain. Namun
saling sharing terkait intervensi” harus ada
“Ada guru atau bagaimana kesepakatan dari
sekolah lain pelaksananya”. guru dan sekolah
berkunjung, melihat lain”.
penataan kelas
kemudian mengikuti.
Imbas dari sekolah
lama tahun 2015 yang
menjadi sekolah
rujukan.
Pengimbasan dalam
forum KKS”.

Guru Dukungan dari kepala Dukungan dari kepala Kepsek mendukung guru- Dukungan kepala
sekolah dengan sekolah untuk guru untuk ikut sekolah untuk
memberikan informasi mengikuti dan intervensi dengan pelaksanaan intervensi
intervensi selanjutnya, implementasi memberikan motivasi. seperti memberikan
meminta guru untuk intervensi. bentuk “Tertarik, dan biasanya jaringan internet.
menyiapkan diri, dan dukungan seperti memberikan dukungan
memberi semangat motivasi. untuk mengingatkan “Tertarik karena
untuk bersama guru”. untuk mendukung
memajukan sekolah. “iya tertarik, karena kompetensi guru dia
dia pengen lebih bagus semangat. Ketika
“sangat tertarik, lagi”.
zoom beliau yang
karena informasi membelikan kuota
untuk kegiatan Guru kelas 4
dan kalau ada kurang
selanjutnya ini menyebut tidak ada tahu bertanya
kepsek yang dukungan
kepada kami”.
memberitahu dan pembiayaan dari
menyampaikan kepsek.
“Tertarik dengan
menyuruh adanya ini guru lebih
menyiapkan diri dan “Semangat dan
bersemangat, karena
memberikan motivasi.
lebih banyak ilmu
semangat karena Tidak ada untuk yang didapat. Dan
kepala sekolah guru media dari kepsek, kepala sekolah juga
ingin maju”. biasanya dari biaya menyediakan bahan-
guru sendiri. Bahkan bahan untuk
pulpen dan spidol bekerja”.
dari biaya sendiri”.

Guru kelas 5
menyebut ada
dukungan bahan
untuk penataan
kelas.

“Disiapkan untuk
bahan display kelas.
Dibiayai oleh sekolah,
disiapkan”.

Pengawas
Dinas
Pendidikan

Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah Kepala sekolah
 Kemampuan kepala sekolah melakukan pengimbasan untuk  Dorongan kepala sekolah agar guru-guru terus mengikuti
sekolah lainnya intervensi

Guru
 Dukungan kepala sekolah kepada guru-guru untuk pelaksanaan
intervensi seperti motivasi dan fasilitas
Jejaring dan kolaborasi Kepala Belum ada jejaring dan Belum ada kolaborasi Belum ada kolaborasi Belum ada jejaring atau
Sekolah kolaborasi sekolah dengan pihak lain. dan jejaring dengan kolaborasi terkait
dengan pihak lain pihak lain setelah dengan intervensi.
sejauh ini dampak dari “belum ada masih intervensi. “Belum, jika terkait
intervensi. dengan dinas dengan SGI”.
pendidikan”. “sejauh ini tidak ada”.
“Belum ada”

Guru Tidak ada jejaring dan Belum ada jejaring dan Tidak ada jejaring dan Belum ada jejaring dan
kolaborasi setelah kolaborasi sekolah kolaborasi setelah kolaborasi setelah
mendapatkan dengan pihak mana intervensi. intervensi.
intervensi. pun.
“cuma KKG” “Belum ada.
Dari dinas pendidikan
yang mengadakan
biasanya”.

Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah
 Belum ada jejaring dan kolaborasi yang terjalin setelah sekolah
mendapatkan intervensi

Guru
 Belum ada jejaring dan kolaborasi yang terjalin setelah sekolah
mendapatkan intervensi
Komitmen kuat dari Kepala Kepala sekolah Kepala sekolah terbuka Tetap mengikuti Kepala sekolah
pemangku kepentingan Sekolah menginginkan untuk kerja sama dan intervensi tahap kedua. berkomitmen untuk
intervensi selanjutnya menerima masukan. Harapan ada kemajuan sekolah
lebih mendalam pendampingan langsung dengan kerja sama
materinya sehingga “saya terbuka dengan dan informasi pada dengan pihak lain.
kompetensi dan adanya masukan dan pengawas mengenai
implementasi semakin siap bekerja sama intervensi sehingga bisa “Besar komitmen,
meningkat”. dengan organisasi” kerja sama. kemauan sangat
banyak. Ingin
“Ke depannya karena “Kalau kedepannya, saya menerapkan sekolah
ada tahap 2 di hotel infokan ke teman-teman berbasis IT, siswa
kenari ada sosialisasi kalau harapan kami berprestasi, guru
dari jam 8 sampai jam pemberian materinya di menjadi kreatif,
4. Ke depan lebih tempatkan di zona sekolah yang indah.
mendalami materi, nyaman. Kalau dari Ada pembicaraan
supaya implementasi infonya dari tahap dengan Sukri dengan
lebih meningkat lagi keduanya nanti SGI untuk kerja sama
dari peningkatan pelaksanaannya 1x membuat perubahan di
kompetensi guru”. sebulan di tempat yang Kecamatan, seperti
nyaman agar ada sekolah digital. Sehari
motivasi dari teman- sekolah menggunakan
teman. aplikasi seperti google
Saya harapkan nanti form, canva, dll.
untuk tahap kedua ada Sebelumnya harus ada
pendampingan pelatihan terlebih
kesekolah. dahulu”.
Harusnya kegiatan ini
dilakukan sosialisasi
untuk sekolah sasaran
bersama pengawas dan
dijelaskan tentang
kegiatan ini biar menjadi
tahu tentang kegiatan ini.

Guru Guru-guru berharap Guru berharap ada Berharap ada lanjutan Guru berharap ada
ada kelanjutan kelanjutan intervensi. untuk refresh kembali lanjutan intervensi.
intervensi. Berharap Ada pelatihan materi dari intervensi. Guru lebih nyaman jika
dapat dilakukan secara mengenai kurikulum diadakan secara daring.
luring sehingga tahu merdeka. “Ada kelanjutan, kita
praktik langsung. tetap merasakan refresh “Mudah-mudahan
“Ada pelatihan apa yang diberikan dari kalau ada tahap ke dua
“Dilanjutkan lagi, khususnya mengenai program”. jangan lagi online,
kalau bisa kurikulum merdeka kalau bisa tatap muka,
dilaksanakan langsung belajar yang akan karena suka
jangan hanya zoom dilaksanakan tahun keterbatasan”.
saja dan melihat ini”.
langsung bagaimana “Jangan via zoom, lebih
kegiatannya. Terus baik tatap muka.
jamnya kalau bisa Seperti best practice
selesai istirahat jam bisa menyusun
2”. langsung”.

Pengawas
Dinas
Pendidikan
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah
 Kepala sekolah berkomitmen terhadap pelaksanaan intervensi
dengan akan terus mengikuti kelanjutan intervensi. Terbuka untuk
kerja sama dengan pihak lain

Guru
 Guru memiliki komitmen untuk terus mengikuti intervensi yang
diadakan

Anda mungkin juga menyukai