Anda di halaman 1dari 70

MATRIKS DATA POP TINGKAT KABUPATEN (IKATAN GURU INDONESIA)

Tema Intervensi dilakukan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) merupakan pengembangan profesional guru
melalui pelatihan guru. Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gowa. Kategori intervensi adalah
macan dengan tingkatan medium. Intevensi tahap pertama telah dilakukan pada tahun 2021 bulan
September – November dengan diklat selama 6 hari berturut-turut secara daring. Penerima intervensi
adalah kepala sekolah dan 10-12 guru mata pelajaran wajib dari masing-masing sekolah.

Sekolah 1 Sekolah 2 Sekolah 3 Sekolah 4

SMP Negeri 1 Palangga SMP Negeri 4 SMP Negeri 1 SMP Negeri 1


Palangga Tinggimoncong Bontonompo
Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 1 SMP Negeri 4 SMP Negeri 1 SMP Negeri 1
Palangga merupakan Palangga terletak Tinggimoncong berada Bontonompo berada
sekolah yang terletak di di Bontobiraeng, di Kecamatan di Tamallayang,
Kabupaten Gowa, Desa Tinggimoncong, berada di Kecamatan
tepatnya di Jalan Panakkukang, Kabupaten Malino. Bontonompo.
Pembangunan nomor 3, Kecamatan Sekolah ini memiliki 27 Sekolah ini memiliki
Palangga. Sekolah ini Palangga, tenaga pendidik, yang akreditasi A.
terdiri dari 11 kelas untuk Kabupaten Gowa. terdiri dari 14 guru Terdapat 19 rombel
masing-masing tingkatan Sekolah memiliki 5 PNS dan 13 guru di sekolah ini, 6
(kelas VII, VIII, IX). kelas untuk honorer. Sekolah ini rombel kelas VII,
Sumber daya tenaga tingkat VII, 4 kelas terdiri dari 14 kelas VIII, dan 7
pendidik terdiri dari untuk tingkat VIII, rombongan belajar rombel untuk kelas
Pegawai Negeri Sipil 4 kelas untuk (rombel), 5 rombel IX. Sekolah ini
(PNS) dan sebagain tingkat IX. Sekolah untuk kelas VII, kelas memiliki jumlah
lainnya berstatus memiliki lebih VIII, dan 4 rombel tenaga pendidik
honorer. Jumlah guru banyak tenaga untuk kelas IX. sebanyak 42 orang,
keseluruhan ada 57 pendidik dengan Pemimpin sekolah saat dengan status
orang. Sekolah ini status honorer ini merupakan honorer yang lebih
merupakan sekolah dibandingkan yang pelaksana tugas (plt), banyak
unggulan di wilayah PNS. Kepala menggantikan kepala dibandingkan PNS.
Palangga menurut siswa- sekolah di SMPN 4 sekolah yang
siswi dan terlihat dari baru dilantik pada sebelumnya
berbagai predikat yang bulan Maret tahun meninggal.
didapatkan. 2021 dan tahun
depan akan
pensiun. Jumlah
guru secara
keseluruhan ada
28 orang.
I. PEMAHAMAN DAN RESPON TERHADAP INTERVENSI

Pemahaman terhadap Kepala Kepsek (Sitti Hasnawati) Kepala sekolah Syafruddin plt sekolah Kepsek (Ridwan)
intervensi Sekolah memahami intervensi yang (Syamsunar) melakukan kurang mengerti
dilakukan oleh ormas. mengetahui pendampingan dan mengenai intervensi
intervensi secara pengembangan guru yang diberikan oleh IGI
garis besar. untuk mengajar dan karena informasi dan
supervisi kepala sekolah. sosialisasi yang kurang.

“RPP berbasis dengan Note: beliau sebagai plt


“untuk
literasi dan numerik, karena kepsek
meningkatkan “Sosialisasi dari IGI
tentang merdeka belajar” sebelumnya meninggal.
tupoksi sebagai masih kurang.
guru, membantu Informasi kurang
dalam “guru dan kepsek akan karena hanya melalui
pembelajaran, dipilih untuk diberi zoom.
perangkat pendampingan untuk
Setelah via zoom ada
pembelajaran. pengembangan diri
pendampingan
Guru diberikan
motivasi untuk secara daring. sebagai tuan rumah
lebih baik”. dari beberapa sekolah
materi pengembangan yang datang.
guru untuk mengajar
melalui supervisi Persepsi bahwa IGI
kepala sekolah”. sebagai fasilitator
program dari
kementerian”.

Guru Guru matematika (Radhia Ketiga guru Guru b.Ind (Dahrin) dan Guru IPS (Sri Ratna
Narkausar) tidak (Suharmiah, Nur matematika (Rusdi) Dewi) dan IPA
memahami intervensi yang Ridlah Kahar, mengetahui intervensi (Sanawari) paham
diberikan. Dariyani) pernah ormas, khususnya untuk mengenai intervensi
mendapatkan literasi, numerasi, dan dan bukan hal yang
pelatihan serupa, pengembangan karakter. baru karena
“yang saya tahu kalau intervensi IGI sebelumnya pernah
intervensi ini terlalu sebagai penguatan dapat materi dari
umum kurang pemahaman. “materi mengenai dinas dan pengawas.
mengerucut, saya juga literasi numerasi, dan
awalnya kaget”. pengembangan
“-Pelatihan karakter. AKM. “materi yang diberikan
pembuatan RPP, IGI salah satunya RPP
lebih paham LITNUM (literasi dan
Guru PPKN (Adriani) dan mengenai numerasi) kalau dalam
Guru PPKN (Lamappa)
IPS (Samsani Inayah komponen- menjawab untuk literasi dan numerasi
Mursalin) dapat kompenen dan meningkatkan sebenarnya sudah
menjabarkan materi yang langsung kompetensi guru di biasa tapi skrng ada
diterima dari intervensi. dipraktikkan dalam sekolah. penekanan dan
Paham materi yang LK. terperinci dalam RPP.
Note: jawaban terkesan
diberikan namun baru -Pelatihan IGI Contoh berapa jarak
sangat normatif.
mengetahui harus
termuat dalam perangkat mengenai literasi dari perumahan A dan
pembelajaran. dan numerasi. perumahan B disana
“fokus kepada guru ditunjukkan dan
Sudah mengetahui untuk dapat jawabannya lebih to
mengenai literasi meningkatkan
“Kemarin kita diberikan thepoint.
dan numerasi kompetensi guru di
materi tentang namun masih sekolah”. Dari IGI datang
pembelajaran abad 21, kurang paham kesekolah”.
hotk, literasi, numerik seperti AKM.
sebenarnya sudah tahu tapi Melalui IGI lebih
ternyata harus termuat paham dan tahu Guru b.Inggris
dalam perangkat contohnya karena (Zukhriah Rahim) tidak
pembelajaran kita jadi saya memang diajarkan mengetahui mengenai
belajar itu”. membedakan mana intervensi, lupa, atau
literasi dan memang tidak
numerasi”. mengikuti.

Note: saat wawancara


beliau tidak ingat dan
menyebut lupa karena
banyak pelatihan yang
diikuti.

“tentang proses
pembelajaran yang
ada hubungannya juga
dengan komite. Dari
igi itu bagaimana cara
mengajar dari literasi
dan numerasi. POP
menceritakan materi
pelajaran, terlibat juga
komite didalamnya
saya lihat”.

Pengawas Pengawas (Muhammad Tidak wawancara Tidak wawancara Pengawas tidak


Kasim) tidak mengetahui pengawas dari pengawas dari sekolah mengetahui dan
dan dilibatkan dalam sekolah ini. ini. dilibatkan dalam
intervensi yang dilakukan intervensi yang
oleh ormas. dilakukan oleh ormas.

“terus terang baru


tahu tentang IGI
melakukan intervensi.
Baru mendengar dan
belum ada kontak
yang dilaksanakan di
sekolah. Saya setiap
sebulan datang
kesekolah, pernah
dengar ada IGI yang
datang di sekolah
penggerak tapi untuk
program pelatihan
yang dilakukan IGI
baru tahu”.

Dinas Kabid (Syarifuddin Kule)


Pendidikan sekadar tahu ada intervensi
yang dilakukan oleh IGI,
namun tidak paham spesifik
intervensi yang diberikan
untuk satuan pendidikan.

“Tahu, yang kita tahu IGI


dalam melaksanakan
kegiatan selama ini melalui
zoom untuk kompetensi
guru dalam
melaksanakan kegiatan
selama ini dan IGI
melakukan komunikasi
dengan dinas pendidkan
baik melalui ketua
wilayah maupun daerah”.
Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah: Kepala Sekolah:


● Secara umum, kepala sekoah tahu mengenai intervensi yang ● Kepala sekolah SMN 1 Bontonompo merasa sosialisasi dan
dilakukan oleh IGI informasi mengenai intervensi masih kurang

Guru:
● Intervensi secara umum mudah dipahami Guru:

● Intervensi dianggap bukan hal yang baru, sudah pernah didapatkan ● Guru matematika SMPN 1 Palangga paham dengan materi
sebelumnya dari dinas pendidikan. yang diberikan, menganggap materi yang diberikan terlalu
umum dan mendalam
● Intervensi hanya berupa penguatan
Pengawas

● Pengawas tidak mengetahui adanya intervensi di sekolah mereka

Respon terhadap Kepala Merasa terbantu dengan Pelatihan dapat Membantu untuk Kepala sekolah masih
intervensi Sekolah adanya intervensi. dilaksanakan secara pembelajaran dan meragukan IGI sebagai
luring. administrasi sekolah. ormas pemberi
Berharap semua guru intervensi.
“saya sebagai kepala dapat ikut.
sekolah sangat terbantu, “Kalau bisa
guru saya yang dilibatkan kedepannya guru- “menganggap bahwa
secara langsung sehingga guru itu bisa ikut “bersyukur dan sangat IGI legal atau tidak
pelatihan untuk terbantu untuk pada awalnya sampai
dengan ada guru yang
luring agar lebih pembelajaran dan ada surat dari
ikut maka berharap bisa
fokus”. administasi sekolah kementerian”.
akan terimbaskan kepada
khususnya. Berharap
guru lain”. semua guru dapat ikut
pelatihan”.

Guru Guru IPS (Samsani Inayah Ketiga guru Guru b.Ind merasa Respon guru IPA dan
Mursalin) dan PPKN merespon dengan intervensi sejalan IPS positif terhadap
(Adriani) merasa intervensi positif dan dengan yang diinginkan intervensi karena
kurang maksimal karena menganggap untuk perubahan siswa menambah ilmu.
dilaksanakan secara daring intervensi sudah lebih baik.
bagus.
“dilaksanakan secara “sangat mendukung, “bagus, penyegaran,
daring jadi kurang karena sejalan dengan menambah ilmu,
“bagus, karena
maksimal karena tidak apa yang diinginkan dan IT juga
semua yang memiliki ada pengetahuan
yaitu membawa dimaksimalkan.”.
jaringan bagus”. baru dan
perubahan terhadap
memberikan
siswa menjadi lebih
gambaran yang
baik”.
Guru matematika (Radhia) jelas mengenai
tidak memberikan respon praktik literasi dan
terhadap intervensi. numerasi”.
Guru PPKN merasa
Note: beliau mengikuti yang didapatkan hanya
intervensi karena dipilih
teori-teori saja.
oleh kepsek.
berharap ada contoh
langsung.
“saya kurang tahu kalau
itu karena setelah
“kalau bisa
kegiatan jarang bertemu”
tingkatkanlah
(konteks hanya
bagaimana cara guru
mendengarkan materi
membuat perangkat
dari zoom)
pembelajaran,
mengelola kelas, dan
meningkatkan
kompetensinya.
Kalau bisa yang lebih
dan memberikan
perubahan baik dari
materi maupun
memberikan contoh.
Karena selama ini
yang saya dapatkan
hanya teori-teorinya
saja”.

Guru matematika
mengatakan intervensi
memberikan motivasi,
tapi tidak hingga
implementasi.

“memberi motivasi,
namun karena tidak
ada implementasi
langsung tergantung
kesadaran guru untuk
praktik atau tidak”.
Pengawas Pengawas tidak Tidak wawancara Tidak wawancara Pengawas tidak tahu
memberikan tanggapan pengawas sekolah pengawas sekolah ini. intervensi di sekolah.
terhadap intervensi karena ini.
memang tidak tahu.
“kalau sekolah saya
yang masuk ke dalam
“Saya belum paham akan intervensi IGI saya
program ini dan apa yang baru tahu sekarang,
belum dilakukan selama ini. sebelumnya tidak
Saya baru tahu ada ini”. tahu”.
Dinas Kabid mendukung POP yang
Pendidikan dilakukan di Gowa.

Note: misperspesi
mengenai intervensi IGI dari
kementerian langsung.

“Dinas pendidikan
menyambut dengan baik
sebagai organisasi
penggerak yang ditunjuk
oleh kementrian sehingga
kita dari dinas pendidikan
menyambut. Dan IGI juga
anggotanya di Gowa
sudah 500 orang, dari
PAUD, SD,SMP,
SMA/SMK jadi kami
mendukung dan salut”.

Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Merasa terbantu dengan adanya intervensi ● Kepala sekolah SMPN 1 Bontonompo meragukan IGI
sebagai pelaksana intervensi

● Kepala sekolah SMPN 4 Palangga berharap pelatihan
secara luring

Guru:

Guru:
● Guru matematika SMPN 1 Palangga tidak memberikan

● Respon positif karena memberikan pengetahuan respon terhadap intervensi.


● Guru bahasa Inggris tidak tahu intervensi IGI yang
● Kurang maksimal karena dilakukan secara daring
dimaksud
● Lebih banyak teori dan tidak ada pendampingan langsung

Kesesuaian intervensi Kepala Kepala sekolah merasa Terbantu untuk Sesuai dan menjawab Intervensi sesuai
dengan kebutuhan Sekolah intervensi sesuai kebutuhan merancang kebutuhan sekolah dengan kebutuhan
sekolah/daerah sekolah. perangkat dalam pembelajaran, sekolah namun bukan
pembelajaran. administrasi, dan hal yang baru.
penilaian. Pelaksanaan belum
“Sangat sesuai, karena dilakukan sepenuhnya.
program dari pusat, “cukup membantu
provinsi, dan kabupaten untuk “sangat menjawab
sangat sesuai dengan meningkatkan kebutuhan sekolah untuk “sesuai, sebelum
program ormas berikan. kemampuan guru. pembelajaran, program ini masuk
Contohnya dalam administrasi, dan oleh pengawas seperti
Kami sangat bersyukur
penilaian”. iterasi dan numerasi
kami bisa selalu merancang
dan menyambung.
dilibatkan dalam perangkat
kegiatan dan dengan pembelajaran Bukan hal baru,
adanya program POP ini namun dalam
guru-guru kami terbantu pelaksanaan belum
sepenuhnya, yang
dalam meningkatkan
diperlukan action
program-program tadi”.
langsung. Penerapan
dan metode yang
diperlukan.

Pengawas sudah
sosialisasi dan
pengajaran mengenai
literasi dan numerasi.

Bisa diterapkan dalam


sekolah karena waka
kurikulum yang
memiliki kualitas”.

Guru Guru IPS merasa intervensi Ketiga guru Ketiga guru sepakat Guru IPA dan IPS
telah sesuai untuk mengatakan bahwa materi yang merasa intervensi
tamabahan ilmu. intervensi yang dibutuhkan sesuai sudah sesuai dengan
diberikan sesuai dengan kebutuhan kebutuhan sekolah
dengan kebutuhan sekolah. khususnya dalam RPP
“Kalau menurut saya itu sekolah. dengan muatan
sesuai, karena kita literasi.
pendidik membutuhkan “terasa dibutuhkan
itu untuk tambahan- “sudah, karena apalagi kondisi anak di
tambahan ilmu. Yang dari siswa juga sudah daerah khususnya untuk “sangat sesuai,
mampu kemampuan baca, mengenai literasi dan
IGI diberikan tentang soal
menjawab, dan memberikan motivasi numerasi
hots, literasi, numerik”.
apalagi sekarang anak untuk literasi”. memasukkan ke dalam
RPP, bagaimana soal-
sudah berbasis
soalnya.
Guru PPKN menanggap AKM sehingga
intervensi sangat sesuai siswa bisa tahu Literasi bukan baca
tentang hots, namun memahami
dengan kebutuhan
sekolah. literasi dan Sudah bisa membuat
Note: beliau terpilih numerasi”. RPP tapi
menjadi penyusun modul menyesuaikan
untuk tahap 2 dan lingkungan kelas”.
mengikuti FGD untuk
evaluasi intervensi.

“kalau bisa tingkatkanlah


bagaimana cara guru
membuat perangkat
pembelajaran, mengelola
kelas, dan meningkatkan
kompetensinya.
Kalau bisa yang lebih dan
memberikan perubahan
baik dari materi maupun
memberikan contoh.
Karena selama ini yang
saya dapatkan hanya
teori-teorinya saja”.

Guru matematika
mengganggap materi
telah sesuai namun
metode intervensi yang
perlu diubah.
“secara umum sudah
sesuai, tapi perlu
pendalaman trus
menerus baik secara
pendampingan ataupun
pengulangan biar kita
lebih paham”.
Pengawas Tidak tahu karena tidak Tidak wawancara Tidak wawancara Pengawas tidak tahu
dilibatkan. pengawas dari pengawas dari sekolah mengenai intervensi
sekolah ini. ini. yang diberikan pada
sekolah

Dinas Kabid tidak mengetahui


Pendidikan pasti, hanya mendengar
dari testimoni kepsek
secara informal.

“Ya kalau dari informasi


Kepsek bagus dan
senang, berarti bagus
dan sesuai ada
perubahan”.

Persamaan Perbedaaan

Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Intervensi sesuai dengan kebutuhan sekolah


Guru:

Guru:

● Semua guru sepakat bahwa intervensi sudah sesuai dengan


kebutuhan sekolah

Praktikalitas Kepala Guru menindaklanjuti Guru mulai Ada kelengkapan Semangat penerapan
implementasi Sekolah intervensi yang telah melakukan penilaian dari guru literasi dan numerasi.
diterima. perubahan setelah sesuai materi IGI. Segi
Note: kepsek
intervensi. manajemen
menjawab dengan
meningatkan kualitas
normatif dan kurang
“ saya lihat guru luar dan kompetensi guru.
tertarik dengan
biasa, karena saya liat “administrasi di
intervensi.
setelah ada pelatihan kelas lebih
dari ormas kami tindak dirapikan secara “ada kelengkapan
lanjuti dengan perangkat komponen penilaian
“ada semangat untuk
pelaksanaan di pembelajaran yang terlihat dari guru menerapkan literasi
maupun terhadap dari materi IGI. dan numerasi”.
sekolah dan guru-guru
suasa kelas yang Dari segi manajemen,
lain merasa senang
dibuat untuk lebih meningkatkan kualitas
karena dengan adanya
nyaman belajar”. dan kompetensi guru.
pelatihan RPP dengan
literasi akan membantu Tahun ini yang harus
mengimplemntasikan dilengakapi supervisi
kurikulum merdeka administrasi,
belajar”. pembelajaran, dan
penilaian”.

Guru Guru IPS dan PPKN Ketiga guru tidak Guru PPKN tidak Guru IPA dan IPS
mengatakan bahwa kesulitan untuk mengikuti diklat secara merasa intervensi
intervensi mudah dilakukan aplikasi dalam penuh atau tidak mudah diaplikasikan
karena ada dukungan dari pembelajaran, menyimak materi karena karena sudah pernah
kepala sekolah. namun kendala secara online, sulit untuk mendapatkan materi
eksternal seperti fokus dan mendengar sebelumnya.
waktu yang terbatas materi serta sinyal yang Menyesuaikan dengan
“- Mudah, karena kepsek karena pandemi. kurang baik. program tahunan dan
mendukung dan sejauh ini semester sekolah.
bisa dilaksanakan dengan
baik. “mudah, “belum terlalu terasa
kesulitannya hanya dampaknya, karena “mudah karena sudah
- Harapan ada tindak lanjut
didalam tatap kegiatannya secara ada bekal sebelumnya
bukan hanya diklat saja dari
mukanya yang online. Saya sulit fokus dari pelatihan lain”.
ormas”.
terbatas, sehingga karena susah dengar
dalam menampilkan
dan sinyal tidak baik.
pembelajaran yang
Guru matematika tidak Kalau saya bagusnya
berbasis teknologi
tahu bagaimana aplikasi tidak cukup waktu”.
langsung kasih contoh
dalam pembelajaran. praktik gitu”.

Note: beliau merasa tidak


mendapatkan dampak Guru bahasa Indonesia
dari intervensi. menganggap mudah
untuk praktik karena
sebelumnya juga
“ saya tidak tahu pernah dapat materi
bagaimana pasti”.
serupa.

“mudah, karena sudah


ada juga sebelumnya,
cuman tinggal di
poles-poles aja. Saya
amati sedikit ada
perubahan yaitu ada
penekanan pada anak-
anak dimana literasi
dan numerasi untuk
pembentukan karakter
siswa”.

Guru matematika
merasa dapat
diterapkan namun
lebih baik jika ada
fasilitator.

“bisa diterapkan
hanya tapi sebaiknya
didamapingi oleh
fasil”.
Pengawas Tidak mengetahui. Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak mengetahui
pengawas sekolah pengawas sekolah ini. intervensi yang
ini. dilaksanakan di
sekolah.

Dinas Kabid mengatakan perlu


Pendidikan bertahap pelakasanaannya.

Note: jawaban normatif

“ ya namanya saja
organisasi penggerak
tentu bagaimana kepala
sekolah mampu
menggerakkan guru,
guru menggerakkan guru
lain, dan guru mampu
menggerakkan kepada
muridnya agar bisa
melaksanakannya,
namun karena kondisi
lagi pandemi, kita harus
melaksanakan bertahap”.
Persamaan Perbedaaan

Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Menurut kepala sekolah, guru-guru ada tindak lanjut dan perubahan


setelah mendapatkan intervensi

Guru: Guru:

● Guru tidak kesulitan untuk mengaplikasi materi intervensi dalam ● Guru matematika SMPN 1 Palangga tidak mengerti
pembelajaran karena sebelumnya sudah pernah dapat materi dari aplikasi dalam pembelajaran dari materi yang
dinas dan dukungan dari kepala sekolah didapatkan

● Kendala penerapan intervensi dari eksternal, seperti tatap muka ● Guru PPKN SMPN 1 Tinggimoncong tidak ikut intervensi
terbatas secara penuh dan tidak tahu isi materi karena daring
● Guru matematika SMPN 1 Tinggimoncong mengatakan
dapat diterapkan namun lebih baik jika ada fasilitator

Inovasi/kebaruan Kepala Kegiatan berbasis Tidak ada kebaruan kelengkapan Hanya berupa
intervensi Sekolah dokumentasi lebih namun penguatan adaministrasi, supervisi penguatan, bukan
teradministrasi, meskipun pemahaman guru. langsung di kelas dari sesuatu yang baru.
sudah pernah ada awal sampai akhir.
sebelumnya. penyusuan dokumen
“dulu literasi dan KTSP sekolah. “bukan hal yang baru
numerasi masih hanya berupa
“Perbedaan terutama kurang, sekarang penguatan dan
dalam kegiatan harus dengan adanya “mulai administrasi disesuaikan dengan
berbasis dokumentasi. diperbaiki, khususnya kurikulum baru”.
pelatihan IGI ada
Sebelumnya sudah ada dari supervisi
penguatan yang
kegiatan seperti ini administrasi
dilaksanakan tapi belum dilakukan agar pembelajaran
maksimal tapi belum guru lebih (kelengkapan, catatan,
teradministrasi dengan memahaminya”. komponen lainnya).
baik, namun dengan
Supervisi melihat
adanya pelatihan dari
langsung guru di kelas
ormas kami lebih sistematis
dari awal mengajar
berbasis administrasi secara
sampai akhir.
dokumentasi juga lengkap”.
Penyusunan dokumen
sekolah seperti KTSP
sekolah”.

Guru Guru IPS lebih memahami Ketiga guru Ketiga guru memberikan Perubahan RPP untuk
beberapa materi tertentu mendapatkan jawaban bahwa tidak kegiatan inti.
meskipun sudah pernah penguatan dan ada kebaruan dari
Note: lebih berupa
dapat. pembenahan RPP. intervensi. Menurut
penguatan dan
guru-guru materi hanya
penyengaran materi
berupa penguatan.
sebenarnya, namun
“palingan yang “Pemahaman
karena ada pertanyaan
pembelajaran abad 21 mengenai literasi inovasi akhirnya
yang didalamnya ada 4c dan numerasi, “sebelumnya ada juga
menjawab secara
(colaborasi, meskipun pernah workshop ada tentang normatif.
comunication, critcal mendapat liteasi dan numerasi di
sosialisasikan dan sudah
thinking), dan hots sosialisasi dari
ada diterapkan tapi
walaupun sudah pernah pengawas namun “pembuatan yang
belum maksimal, tapi
dengar tapi belum masih kurang memuat literasi dan
dengan IGI lebih
memahami dan dari jelas. Adanya numerasi. Harus ada
memahamai dengan
pelaksanaan itu baru intervensi IGI wacana terlebih
baik setelah pelatihan
tahu”. memberikan dahulu baru kemudian
IGI”.
contoh dan praktik muncul pertanyaan.
langsung serta Perubahan RPP
Guru PPKN merasa bukan
diberikan mengenai kegiatan
hal yang baru namun
feedback terhadap inti. Dari dahulu sudah
berupa penguatan.
RPP yang dibuat”. literasi numerasi. Dari
dahulu sudah ada
namun pembaharuan.
“- Penerapan numerasi Aplikasi baru pada
yang dilakukan untuk ulangan akhir, belum
mapel PPKN tetapi belum ada pada ulangan
mendapat jawaban harian”.
seperti apa. Katanya ada
dalam bentuk tabel-tabel
dan soal-soal.
- Bukan hal baru namun
berupa penguatan seperti
literasi dan numerasi”.

Guru matematika
mendapatkan informasi
baru
Note: jawaban normatif
yang diberikan terlihat
dari gestur dan kemudian
beliau mengaku jujur di
luar rekaman bahwa
intervensi ini hanya tidak
memiliki dampak yang
jelas.

“jelas, utamanya yaitu


adanya informasi tentang
literasi numerasi dan
kurikulum merdeka
belajar. Salah satunya
dalam matematika saya
baru menyadari ada
literasi juga didalamnya
dan ternyata sudah
dilakukan tapi belum
teradministrasi dengan
baik.
Pengawas Tidak tahu Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak mengetahui
dengan pengawas dengan pengawas intervensi di sekolah.
sekolah ini sekolah ini tidak melihat ada
perubahan atau
kegiatan yang
berbeda.

Dinas Tidak tahu mengenai


Pendidikan program yang dilakukan
oleh IGI.

“Kita langsung kelapangan


yang lebih tahu itu dari IGI
sendiri dan instrukturnya
karena mereka melakukan

di sekolah, kalau kami


hanya dari dukungan dari
kebijakan sebagai fasilitator
untuk pelaksanaannya, baik
dalam surat menyurat
perizinan”.

Persamaan Perbedaaan

Kepala sekolah:

● Kelengkapan administrasi sekolah seperti dokumentasi

● Intervensi hanya berupa penguatan, bukan hal yang baru

Guru:

● Bukan hal yang baru namun berupa penguatan materi yang pernah
didapatkan atau sudah penerapan sebelumnya.

Pengaruh intervensi Kepala Tidak ada intervensi lain Tidak ada atau Tidak ada intervensi lain Tidak ada intervensi
lain terhadap Sekolah yang diikuti oleh kepala belum pernah yang diikuti oleh kepala lain di sekolah ini.
pemahaman sekolah. intervensi lain di sekolah. Beliau secara
sekolah ini mandiri mencari
pelatihan secara online. “baru dari IGI”
“teaching.id. awalnya
informasi dari teman,
masuk ke grup online
dan diundang ke grup
WA (datanya dikunci
tidak dapat dibagikan)”.

Guru Guru PPKN, IPS, dan Tidak ada atau Tidak ada intervensi Tidak ada atau belum
matematika belum pernah belum pernah yang pernah diikuti oleh pernah intervensi lain
ikut intervensi lain. intervensi lain di ketiga guru. di sekolah ini.
sekolah ini.
Guru matematika
merupakan guru
“Ada sampoerna “sepertinya tidak ada”.
penggerak dan sekarang
foundation dari PPG untuk
fasilitator guru
guru mengenai pelatihan
penggerak.
digital namun beliau belum
pernah ikut”.

“modul guru penggerak


yang digunakan dalam
proses pembelajaran”.

Pengawas Tidak tahu Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak tahu atau belum
pengawas dari pengawas dari sekolah ada sepengetahuan
sekolah ini. ini. pengawas.

“belum pernah kecuali


dari dinas”

Dinas Tidak tahu


Pendidikan

Persamaan Perbedaaan
Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Tidak ada intervensi yang pernah diikuti oleh kepala sekolah atau
untuk sekolah

Guru: Guru:

● Belum ada intervensi yang diikuti untuk guru dari pihak luar ● Modul guru penggerak lebih lengkap dan rinci sehingga
mudah untuk implementasi, ada juga diberikan
pendampingan (Guru Matematika, SMPN 1
Tinggimoncong)

II. DAMPAK INTERVENSI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS

Peningkatan Kepala peningkatan pada guru Guru lebih baik Catatan mingguan dan Belum ada perubahan
pengetahuan dan Sekolah yang semakin yakin dalam dalam administrasi sasaran kinerja pegawai yang dirasakan oleh
keterampilan pembuatan RPP. dan cara mengajar. yang lengkap dengan kepala sekolah dari
sampel. Dokumentasi intervensi.
Note: jawaban
yang lebih rapi.
normatif tidak Note: kepsek memiliki
“ada peningkatan,
dijelaskan secara kedekatan dengan
sebelumnya guru masih ada
rinci. penguasa sehingga
yang ragu-ragu sekarang “meminta guru untuk
tidak akan
sudah bisa mengerjakan membuat catatan
dipindahkan (informasi
dengan baik secara mingguan atau SKP yang
“peningkatan dari anggotan IGI).
mandiri”. lengkap dengan
dalam aspek menggunakan sampel
administrasinya, kelas dengan minimal.
lebih disiplin, cara “belum ada
Dokumentasi yang
mengajar lebih menjadi tertib seperti signifikansi. Ada
dokumen supervisi. pendampingan
meningkat. Guru
pengawas yang
lebih banyak
melakukan Belum ada peraturan supervisi yang
diskusi”. tertulis, hanya secara nyambung dengan
lisan. Dalam pertemuan kegiatan IGI”.
diberikan penguatan”.

Guru Guru IPS dan PPKN Intervensi menurut Penguasan materi masih Guru sebelumnya
mengatakan ada ketiga guru minim menurut guru sudah paham dengan
peningkatan kualitas dan memberikan PPKN dan matematika. materi intervensi
tahu informasi atau yang peningkatan mengenai literasi dan
terbaru. pengetahuan dan numerasi, termotivasi
keterampilan dalam “secara materi diberikan membuat contoh soal
pembuatan RPP nilai 7. Contoh AKM yang benar.
“Mengikuti perkembangan memuat literasi dan masih minim”.
dan pengetahuan yang numerasi.
baru sesuai dari pusat”. “nilai 8 (penguasaan
Guru bahasa Indonesia materi dari IGI).
“pengembangan cukup menguasai materi Bagian membuat soal-
Guru matematika belum diri, tentang intervensi. soalnya menarik,
merasakan manfaat dari pembuatan rpp, termotivasi membuat
intervensi. pengembangan soal yang benar”.
sikap terhadap “penguasaan materi
siswa, dan literasi menurut saya 90
“Entah saya bodoh atau persen mengerti
dan numerasi”.
lama menangkap jadi saya
karena saya sudah
tidak mengerti dan kurang
berpengalaman juga
paham yang disampaikan,
masih terlalu umum”.
dalam mengajar,
cuman karena ada
keterbatasan jaringan
saja kemaren”.
Pengawas Tidak mengetahui Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak tahu dalam
pengawas di pengawas di sekolah ini. konteks setelah
sekolah ini. mendapat intervensi.

Siswa Tidak perubahan yang Tidak ada kegiatan Tidak ada hal/ kegiatan Belum ada kegiatan
dirasakan. Dari sebelum baru atau baru yang dilakukan baru yang dirasakan
dan sesudah intervensi cara perubahan di oleh guru di kelas oleh siswa.
guru belajar tetap sama. sekolah dari mulai selama 6 bulan Note: baru mulai
mereka masuk.
belakangan ini. sekolah dengan tatap
Note: tatap muka muka terbatas.
“Sudah ada kegiatan Note: mereka baru
terbatas di sekolah.
literasi dari sebelum POP. masuk sekolah semester
Guru mengajar sejak ini dengan jam terbatas.
“baru mulai sekolah
dahulu memang seperti “tidak ada, cuman tatap muka terbatas,
itu”. pas pesantren jadi belum bisa
ramadhan dilihat apa kegiatan
pematerinya baru. Kegiatan dari
datang dari luar awal sekolah hingga
diundang sekolah. sekarang sama
Kegiatan yang saja”.
baru upacara
bendera pas
memperingati hari
pendidikan
nasional dan
dihadiri dari dinas
pendidikan
kabupaten”.
Dinas Tidak mengetahui
Pendidikan
perubahan

“secara teknis kelapangan


saya tidak turun, tapi dari
informasi yang didapat
terdapat peningkatan yang
diperoleh dari kepala
sekolah maupun guru
berdasarkan informasi dari
pihak sekolah maupun dari
IGI. Dari IGI mereka
memberikan informasi
bahwa program sangat
dibutuhkan”.

Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Administrasi guru dalam mengajar yang semakin baik ● Belum ada perubahan yang dirasakan setelah
intervensi (kepsek SMPN 1 Bontonompo)

Guru:
Guru:
● Belum mendapatkan dampak dari intervensi (guru
● Peningkatan pengetahuan dan keterampilan
matematika, SMPN 1 Palangga)
● Penguasaan materi yang cukup baik karena memiliki pengalaman dari ● Masih minim penguasaan materi dari intervensi (guru
materi sebelumnya
PPKN dan matematika, SMPN 1 Tinggimoncong)

Siswa:

● Belum ada perubahan yang dirasakan oleh siswa sejak dari awal
masuk sekolah, masih penerapan tatap muka terbatas.

Perbaikan kualitas Kepala Dalam meletakkan skala Perbaikan guru Perbaikan kualitas dalam Tidak ada perbedaan
pelaksanaan tugas Sekolah prioritas anggaran untuk dalam administrasi supervisi, administrasi dalam kebijakan
mengadakan kegiatan dan perangkat pembelajaran, sekolah dan strategi
pelatihan walaupun pembelajaran. penghargaan untuk RPP program sekolah
sebelumnya juga sudah tepat waktu, RKAS untuk setelah intervensi.
Note: jawaban
dilakukan. peningkatan
normatif, informan
kompetensi, uang
kesulitan
transport dan perizinan “tidak ada. Bersifat
menjawab, baru
“ada, karena sebelumnya guru ikut pelatihan, dana demokrasi karena
menjabat dari
memang sudah media pembelajaran. PPKN. Riwayat kurang
Maret 2021 dan
memprogramkan ada tahun depan Note: perbaikan bukan baik karena sering
program tiap semester pensiun. semata karena intervensi gonta ganti
untuk latihan, tapi ada dari IGI namun beliau kepemimpinan.
aktif dalam mencari Mindset perubahan
dengan pelatihan dari
informasi dan dengan pendekatan
ormas ini kami “administrasi
pengetahuan sendiri. hati, tuntutan
menambah pelaksanaan dalam perangkat sekarang. Memberikan
kegiatan”. pembelajaran contoh langsung”.
“guru dipanggil satu per
satu untuk supervisi, apa
yang dirasakan.

Administrasi
pembelajaran sudah
lengkap pada sebelum
minggu kedua
pembelajaran.

Ada penghargaan bagi


yang rancangan
pembelajaran (RPP) baik,
seperti baju batik dll.

RKAS untuk peningkatan


kompetensi guru tidak
boleh diganggu. Guru
dianggarkan uang
transport dan surat
untuk yang mengikuti
pelatihan.

Menyiapkan dana untuk


PTK pembuatan media
pembelajaran”.

Guru Peningkatan kualitas Ketiga guru merasa Guru PPKN dalam Intervensi dari IGI
sebagai pendidik bagi guru ada peningkatan pembuatan RPP sebagai penguatan,
IPS dan PPKN. setelah mengikuti kurikulum merdeka yang materi yang diberikan
intervensi, seperti dipengaruhi oleh MGMP. memang sudah
literasi dan diterapkan dan
Note: sepanjang
“meningkatkan kualitas numerasi dalam dimodifikasi dari
wawancara informan
sebagai pendidik”. soal serta lebih sebelumnya.
kurang tertarik
banyak praktik.
membahas intervensi.
sebagian jawaban hanya
Guru matematika tidak normatif. “penilaian sesuai,
mendapatkan dampak tugas harian, lisan,
“kebiasaan baru
intervensi dalam profesi dan tertulis dan tes
membuat RPP “pembuatan dalam RPP obyektif dan esai itu
sebagai pengajar
memuat literasi yang memberikan sudah diterapkan dari
dan numerasi, penguatan dalam dulu dan itu selalu
mulai pembuatan RPP dibicarakan dan
“ Entah saya bodoh atau
membedakan kurikulum merdeka, dan dimodifikasi sebelum
lama menangkap jadi termasuk juga dibantu IGI sudah seperti itu.
soal-soal yang
saya tidak mengerti dan penguatannya dalam Kita mengajak anak-
mana literasi dan
kurang paham yang MGMP serumpun” anak literasi
numerasi. Dalam
disampaikan, masih membaca, memahami,
pembelajaran
terlalu umum. mengamati ketika
lebih banyak lagi
Guru bahasa Indonesia awal belajar lebih
praktik langsung
merasa ada perubahan kurang 5 menit. Dan
anak dan dari IGI ini menjadi
dalam mengajar dari RPP
discovery, untuk penguatan dan lebih
untuk literasi dan
asesmen sesuai numerasi. membuat anak
AKM yang mengerti”.
memerlukan Note: menurut siswa
guru ini genit, nilai
analisis”.
rendah, dan tidak ada
tambahan waktu jika
tugas belum selesai.

Sepanjang wawancara
beliau selalu menatap ea
rah lain dan merasa tidak
nyaman dari mimiknya.

“ada perubahan guru


mengajar, bagaimana
RPP, dan bagaimana
sikap siswa. Sebelumnya
saya memberikan materi
kepada anak
mengajarkan fokus
pembelajaran. Anak-
anak juga diajarkan kritis
berpikir dalam literasi
dan numerasi, dulu
berjalan monoton,
sekarang sudah
beroientasi kepada sana,
dan penilaian juga lebih
mantap”.

Guru matematika
menerapkan discovery
berkaitan dengan tugas
yang diberikan IGI.

“menerapkan discovery
dari IGI karena tugas
dari intervensi. Tahun
baru nanti rencana
diperbaiki.

Bukan dari intervensi


menyadari harus ada
media pembelajaran”.

Pengawas Tidak mengetahui Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak mengetahui


intervensi pengawas sekolah pengawas sekolah ini intervensi
ini

Siswa Belum ada perubahan atau Tidak ada Tidak ada perubahan Guru mengajar dan
kegiatan baru di sekolah, perubahan yang yang dirasakan siswa interaksi dengan siswa
baru mulai masuk pada dirasakan siswa dari dari cara guru mengajar dari awal masuk
semester genap. awal luring. atau sikap guru karena hingga sekarang sama
memang baru masuk di saja.
semester ini untuk
“baru masuk luring.
sekolah full dari “iya, sudah dari
awal tahun dulu”.
sebelumnya masih “iya, seperti dulu
terbatas”. demikian (skiap dan
mengajar)”.

Dinas Tidak mengetahui


Pendidikan perbaikan kualitas dari
intervensi di satuan
pendidikan

“Kita tidak langsung ke


lapangan yang lebih tahu
itu dari IGI sendiri dan
instrukturnya karena
mereka melakukan di
sekolah, kalau kami
hanya dari dukungan dari
kebijakan sebagai
fasilitator untuk
pelaksanaannya, baik
dalam surat menyurat
perizinan”.
Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Belum ada perbedaan signifikan dari kepsek dalam kebijakan dan ● Perbaikan kualitas dalam supervisi dan administrasi
program sekolah pembelajaran (kepsek SMPN 1 Tinggimoncong)

Guru:
Guru:
● Belum ada perubahan dalam pelakasanaan tugas
● Peningkatan kualitas sebagai pendidik setelah mengikuti intervensi
karena intervensi. intervensi sulit dipahami terlalu
● Materi IGI sudah diimplementasikan dari sebelumnya umum (guru matematika, SMPN 1 Palangga)

Siswa:

● Belum ada kegiatan atau perubahan dalam pembelajaran yang


dirasakan oleh siswa

Kemampuan Kepala Melakukan pertemuan Guru melakukan Pengimbasan dan Guru semangat
modifikasi/adaptasi Sekolah untuk pengimbasan pembenahan menerapakan intervensi menerapakan literasi
intervensi dengan terhadap guru lainnya administrasi dan untuk warga sekolah. dan numerasi.
kebutuhan sekolah kondisi kelas.
Note: jawaban
atau daerah
normatif dan singkat
“Seperti pertemuannya “sudah menerapkan
baru sanggup satu kali “administrasi di dengan warga sekolah.
kemudian kegiatan mandiri kelas lebih
Saling membagikan ilmu “semangat untuk
karena anggaran masih dirapikan secara kepada guru yang menerapkan literasi
kurang. Tapi dengan ada perangkat serumpun mata dan numerasi”.
pelatihan lumayan untuk
pembelajaran pembelajaran untuk
meningkatkan mutu
maupun terhadap pembuatan RPP.
sekolah”.
suasana kelas
Sudah menerapkan dan
yang dibuat untuk
guru merasa nyaman
lebih nyaman untuk praktik intervensi.
belajar”. misalnya mengamati
peserta didik dari awal
hingga akhir”.

Guru Ketiga guru berusaha Ketiga guru dapat Menurut guru PPKN dan Guru IPA dan IPS
memodifikasi pembelajaran modifikasi dan matematika bisa menjawab bahwa
sesuai dengan kondisi sesuai konteks dimodifikasi jika ada intervensi dapat
sekolah lingkungan dan contoh dari intervensi. dimodifikasi.
sekolah.
Note: jawaban singkat
dan normatif
“ disesuaikan saja “bisa, kurang contoh
seadanya saja karena “menyesuaikan yang diberikan oleh
waktu pembelajaran dengan intervensi masih banyak
“bisa dimodifikasi dan
terbatas”. lingkungan sekitar teori. Contohnya ada
dipraktikkan”.
misalnya dalam anak yang belum paham
pembelajaran IPA literasi sebelum jam
melakukan pelajaran”.
pengamatan
polusi suara ketika
ada yang senso Menurut guru bahasa
kayu, waduk yang Indonesia dapat
dimodifikasi sesuai
tercemar, dan
kondisi sekolah dan
lainnya”.
inisiatif guru.

“disesuaikan dengan
kondisi sekolah, dan
kalau memang belum
ada disekolah dibantu
dengan inisiatif guru”.

Pengawas Tidak mengetahui Tidak wawancara Tidak wawancara Pengawas tidak


pengawas dari pengawas dari sekolah mengetahui intervensi
sekolah ini. ini. di sekolah ini

Dinas Tidak ada modifikasi/


Pendidikan adapatasi dari dinas.

Note: jawaban normatif


sepanjang wawancara.

“Berkaitan dengan
intervensi IGI setelah sudah
ada informasi yang
disebarkan kalau ada
intevensi yang
dilaksanakan. Kepsek
sangat merespon dan
merasa membutuhkan dan
dari gowa sangat merespon
serta bisa memberikan
pengimbasan dari setiap
pelaksanaan, baik kepsek
kepada guru, maupun guru
sesama guru dan kepada
siswa.

Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah:

● Melakukan pengimbasan kepada guru-guru di sekolah yang tidak


mengikuti intervensi

Guru: Guru:

● Intervensi dapat dimodifikasi sesuai dengan keadaan sekolah ● Dapat dimodifikasi jika ada contoh dari intervensi (guru
PPKN dan matematika, SMPN 1 Tinggimoncong)

III. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERUBAHAN PENINGKATAN KAPASITAS

Komitmen untuk Kepala Berharap program terus Mendukung untuk Komitmen mendukung Kesiapan untuk
melaksanakan Sekolah berlanjut. pelaksanaan intervensi karena praktik melakukan
intervensi intervensi. baik dan meningkatkan pengimbasan.
Note: mispersepsi program
kompentensi guru.
dari pusat Note: dalam Note: IGI yang menjadi
obrolan di luar perhatian kepsek,
wawancara beliau beliau terlihat skeptis
mengatakan akan dan kurang suka
“Semoga bisa berlanjut, dan “3 tahun.
segera pensiun dan dengan ormas
dari sekolah akan
saat ini Guru akan dapat tersebut.
melanjutkan selalu karena
kesehatannya bimbingan. Komitmen
program yang diberikan
kurang baik dan secara pribadi dan
relevan dengan program
menurut guru instansi karena praktik “siap melakukan
dari pusat sampai ke
kadang pulang ke baik untuk kompetensi pengimbasan, IGI
daerah”.
rumah sebelum guru. secara pribadi harus memperbaiki
siang. mendukung intervensi diri”.
ini”.

“komitmen saya
lanjutkan apa
yang pernah
didapatkan dan
jangan pernah
sekalipun
mengeluh”.
Guru Guru IPS dan PPKN akan Ketiga guru memiliki Guru PPKN dan bahasa melanjutkan hal dari
praktik dalam pembelajaran komitmen untuk Indonesia mau intervensi dan
dari intervensi yang terus melaksanakan komitmen untuk mengimbaskan
didapatkan intervensi atau mengikuti dan kepada guru lainnya.
pengetahuan yang menjalankan intervensi.
didapatkan meski
“ Praktik di kelas dan intervensi nanti
“teman-teman
menerapkan dalam selesai. “kami tetap ikuti
ditularkan mengenai
pembelajaran mengenai perkembangan dan pengetahuan yang
literasi dan numerasi” petunjuk untuk bisa dimiliki khususnya
“diaplikasikan dilanjutkan. Setelah
agar ilmu dapat kegiatan kami tetap guru-guru muda.
terpakai. Akan melanjutkan Dilanjutkan untuk
Guru matematika
tetap komunikasi dengan IGI anak-anak harus
menyarankan metode
menggunakan melalui WA”. ditingkatkan”.
pemberian intervensi
metode ini
yang harus diubah
meskipun IGI
sudah tidak Guru matematika
intervensi”. melaksanakan intervensi
“sebenarnya bagus tapi dari IGI namun
mungkin kalau materinya menggunakan panduan
lebih spesifik sehingga guru penggerak yang
mudah dipahami” dianggap lebih lengkap.

“modul guru penggerak


yang digunakan dalam
proses pembelajaran.
Intervensi dari guru
penggerak yang lebih
lengkap dan jelas”.

Pengawas Tidak ada Tidak wawancara Tidak dilibatkan dalam


dengan pengawas intervensi.
sekolah ini

Dinas Melakukan kontrol


Pendidikan terhadap satuan pendidikan
yang tidak responsif
terhadap intervensi
“ saya kontrol, dan bukan
hanya surat tugas kalau
ada kepala sekolah kalau
kurang responsif
langsung kami hubungi
secara langsung”.
Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah:

● Mendukung intervensi dan keberlanjutannya di sekolah

Guru:
Guru:
● Belum menerapakan intervensi karena masih materi
● Komitmen guru untuk melaksanakan intervensi yang telah didapatkan
masih terlalu umum dan sulit dipahami (guru
matematika, SMPN 1 Palangga & guru matematika
SMPN 1 Tinggimoncong)
● Belum implementasi karena kurang paham materi
daring (guru PPKN, SMPN 1 Tinggimoncong)

Dukungan yang Kepala Memberikan dukungan Memberikan Supervisi dan Pelibatan pengawas
diperlukan dan yang Sekolah kepada guru-guru dalam dukungan moril dan penghargaan untuk RPP dalam intervensi
diperoleh untuk MGMP mandiri atau perizinan kepada yang paling baik dan sehingga dapat
mengimplementasiklan pelatihan-pelatihan. guru yang ikut tepat waktu. melihat
intervensi intervensi. perkembangan guru-
guru dan
“ adanya pelatihan- “supervisi langsung oleh pengimbasan.
pelatihan, melaksanakan “memberikan kepala sekolah dan guru
mgmp mandiri sesama dukungan moril dan merasa senang.
mata pelajaran maupun motivasi kepada
Ada hadiah untuk guru “melibatkan
dengan semua guru”. guru yang ingin
yang RPP paling baik”. pengawas bina
melaksanakan tugas
baik walaupun karena mereka yang
harus keluar sekolah rutin datang ke
diberikan izin dan sekolah untuk
dikomunikasikan”. melihat

Guru Ketiga guru berharap ada Guru b.Ind dan b.Ing Guru matematika Guru IPA dan IPS dan
pendalaman materi, membutuhkan memerlukan strategi meminta dukungan
pendampingan, dan micro fasilitas secara team teaching agar seperti fasilitas dan
teaching. umum seperti anak-anak terkontrol. sertifikat.
proyektor. Guru IPA
membutuhkan
“ Praktik materi 4C bisa modul cetak agar “team teaching dengan “fasilitas dari IGI
tersampaikan pada mudah dibaca. guru lainnya dalam seperti LCD. Berlanjut
peserta didik melalui kelas. Jika ada 2-3 guru kegiatannya, dan
pelatihan yang dalam kelas sehingga sertifikatnya”.
ditingkatkan melalui “modul cetak yang anak-anak dapat
diperlukan agar terkontrol”.
micro teaching”
mudah dibaca
untuk panduan,
meskipun sudah Guru PPKN dan b.Ind
ada di aplikasi”. menyebutkan keperluan
secara umum seperti
sarana dan prasana.

“kita ingin lengkapi


sarana prasarana yang
harus ada seperti LCD,
dan buku-buku”.
Pengawas Tidak ada Tidak wawancara Tidak wawancara Pengawas berharap
dengan pengawas dengan pengawas dapat dilibatkan dalam
sekolah ini. sekolah ini. intervensi agar dapat
bersinergi dan kerja
sama.

“sebagai pengawas
saya akan sangat
terbantu kalau ada
kegiatan ormas
untuk melakukan
intervensi terhadap
penguatan
kompetensi guru
seperti program ini
tersebut, cuman
kalau bisa kita
bersinergi dan
bekerjasama untuk
hasil yang
maksimal”.
Siswa Tidak ada kegiatan baru Belum ada kegiatan Belum ada kegiatan atau Tidak ada kegiatan
yang diterima oleh siswa. atau implementasi implementasi intervensi baru yang diterima
intervensi yang yang dirasakan oleh oleh siswa.
dirasakan oleh
“ Tidak ada kegiatan baru, siswa. siswa.
literasi memang sudah
“baru mulai sekolah
dilakukan sejak awal masuk
sekolah secara luring”. tatap muka terbatas,
jadi belum ada
kegiatan baru”.
Dinas Dukungan dana dari ormas
Pendidikan yang diharapkan.

“paling tidak ada


informasi baru, dan tidak
lepas dari anggaran, dan
teman-teman IGI tidak
lepas dari anggaran.
Untuk itu kami sama
sama mendukung
program pendidikan”.
Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Memberikan dukungan moril dan fasilitas pada guru-guru untuk ikut ● Memberikan supervisi pada guru dan penghargaan bagi
intervensi guru dengan RPP yang paling baik (SMPN 1
Tinggimoncong)
● Pelibatan pengawas dalam intervensi untuk memantau
perkembangan guru-guru (SMPN 1 Bontonompo)
Guru:

● Meminta dukungan secara umum seperti sarana prasarana untuk


sekolah
● Ada pendalaman materi, pendampingan, dan micro teaching

Siswa:

● Tidak kegiatan baru yang diterima oleh siswa setelah intervensi

Tantangan yang Kepala Kendala dalam pembuatan Tantangan sekolah Tantangan eksternal Tidak ada tantangan
dihadapi dalam Sekolah RPP sesuai dengan yang disebutkan karena pandemi dan dari intervensi, hanya
mengimplementasikan komponen yang sesuai. secara umum yang jaringan yang sulit. mengenai guru honor
intervensi yaitu banyak guru ikut pelatihan karena
honorer sehingga ada guru PNS yang
“ Saat ini tidak ada karena anggaran banyak “masih pembelajaran tidak bisa ikut.
semua mendukung. Namun terserap ke sana. terbatas, siswa dan Note: guru honor
kendala ketika dalam waktu yang terbatas. maksudnya tidak tetap
menurunkan dalam RPP”. Minimal 1 RPP untuk di sekolah dan
“kendalanya 1x45 menit. mungkin saja pindah
masalah atau sementara
banyaknya guru Jaringan yang sehingga pelatihan
honorer jadi terkendala jika bukan yang didapatkan tidak
anggaran terserap di sekolah, ada berdampak untuk
besar kesana wilayah yang jaringan sekolah.
sehingga belum yang sulit”.
bisa maksimal
untuk “10 guru dan kepala
pengembangan sekolah.
sekolah”. Ada perwakilan dari
guru honor karena
guru PNS tidak bisa”.
Guru Guru PPKN guru b.Ind dan IPA Ketiga guru tidak Tantangan secara
membutuhkan mengemukakan mengemukakan umum dari guru IPA
pemahaman teori yang tantangan secara tantangan dari dan IPS.
lebih dalam dan umum. Guru b.Ing implementasi intervensi,
Note: tantangan
merasa tidak ada hanya tantangan secara
penguasaan IT seperti terlihat tidak berkaitan
tantangan dari umum.
zoom. dengan intervensi
intervensi.
Note: guru tidak atau
melakukan implementasi
“Penguasaan IT masih intervensi yang “anak-anak kurang
“waktu untuk
perlu belajar, penerapan didapatkan atau hanya memahami soal
mempersiapkan
dari teori yang penguatan. misalnya grafik, tabel.
bahan ajar karena
membutuhkan jarak rumah yang Dari guru sendiri
pemahaman”. jauh. mudah untuk
“tantangan bisa
Menyiapkan bahan membuat soal tapi
teratasi, seperti alat-
seperti power point untuk membuat anak
alat pendukung tidak paham yang sulit”.
Guru matematika biasa agak lama”. ada lcd, atau jaringan,
mengatakan bahwa
maka dimanfaatkan
waktu yang terbatas
oleh guru untuk
menjadi kendala.
menyiapkan lcd
Note: tantangan secara maupun hotspoot
umum. untuk diberikan
kepada siswa”.

“paling tidak ada


informasi baru, dan tidak
lepas dari anggaran, dan
teman-teman IGI tidak
lepas dari anggaran.
Untuk itu kami sama
sama mendukung
program pendidikan”.

Pengawas Tidak mengetahui Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak mengetahui


intervensi pengawas di pengawas di sekolah ini. intervensi apa yang
sekolah ini. dilakukan di sekolah
Siswa Tidak ada implementasi Tidak ada Tidak ada implementasi Belum ada kegiatan
intervensi yang dirasakan implementasi atau atau pelaksanaan baru atau
oleh siswa. pelaksanaan intervensi yang perubahandalam
intervensi yang dirasakan siswa. pembelajaran maupun
“ Tidak ada kegiatan dirasakan siswa. suasana kelas yang
Note: baru masuk sejak
baru, literasi memang dirasakan sejak masuk
Note: jam pandemi pada semester
sudah dilakukan sejak semester genap.
pembelajaran genap dan pulang pukul
awal masuk sekolah belum terlalu efektif 11.00
secara luring”. karena pandemi.

“tidak ada
(kegiatan baru),
cuman pas
pesantren
ramadhan
pematerinya
datang dari luar
diundang
sekolah”.
Dinas Tidak ada tantangan yang
Pendidikan dari dinas pendidikan.

“Tidak ada kendala yang


berarti, karena dari IGI
sendiri tidak ada keluhan
dan inikan
pelaksanaannya
bertahap berdasarkan
jadwal yang telah mereka
buat. Setiap mereka
melaksanakan dinas
memberikan surat tugas
agar guru dan kepsek
agar bisa izin bisa hadir
dalam kegiatan. Kalau
dari sekolah yang/ lebih
tahu satuan
pendidikannya”.

Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Tantangan dalam pembuatan RPP yang sesuai


komponen nilai
● Banyak guru honor yang ikut pelatihan

● Waktu yang terbatas karena pandemi dan jaringan


yang sulit untuk ikut pelatihan daring
● Tidak ada tantangan terkait intervensi

Guru:
Guru:
● Penguasaan IT yang masih kurang dan pemahaman
● Tantangan secara umum seperti sarana prasana di sekolah yang terhadap teori yang kurang mendalam (guru PPKN,
belum tersedia, dan lainnya SMPN 1 Palangga)

Siswa:

● Tidak ada kegiatan baru yang dirasakan oleh siswa

IV. POTENSI KEBERLANJUTAN DAN REPLIKASI INTERVENSI

Praktik replikasi/adopsi Kepala Guru-guru membuat Guru membuat Guru saling berbagi ilmu Dukungan atau adopsi
intervensi Sekolah dokumentasi pembelajaran. administrasi lebih dengan guru serumpun intervensi dari kepala
rapi dan suasana dan penerapan dengan sekolah berupa
kelas lebih nyaman. warga sekolah. pengimbasan dan
“Guru-guru kami berusaha tutor sebaya.
membuat video
pembelajaran, semua mata “administrasi di “sudah menerapkan
pelajaran sudah mulai kelas lebih dengan warga sekolah. “pengimbasan, tutor
membuat video dirapikan secara sebaya, fasilitas
Saling membagikan ilmu
pembelajaran. Sebelumnya perangkat kepada guru yang seperti ruangan”.
sudah ada yang dibuat, tapi pembelajaran serumpun mata
belum maksimal namun maupun terhadap pembelajaran untuk
sekarang kesadaran mereka suasana kelas pembuatan RPP”.
tumbuh dan guru membuat
yang dibuat untuk
sebagai media
lebih nyaman
pembelajaran yang menarik
untuk siswa kemudian ada
belajar”.
yang di upload juga”.

Guru Guru IPS membuat siswa Ketiga guru Guru b.Ind dalam Tidak ada modifkasi
lebih aktif dalam mengatakan ada pembelajaran memuat signifikan dari guru
pembelajaran, adaptasi seperti literasi dan numerasi dan praktik adopsi.
mengenalkan bentuk hots. dalam perancangan agar siswa berpikir kritis,
Note: modifikasi RPP
RPP yang memuat dibentuk kelompok
dIpengaruhi dari
literasi, numerasi. dalam pembelajaran.
MGMP. Masalah
“Biasanya kalau diskusi Pelibatan anak
waktu tatap muka
saya gabung disetiap secara aktif dalam
terbatas untuk
kelompok diperhatikan pembelajaran, “ketika masuk kelas,
penerapan
mana yang pinter sedang penilaian HOTS. fokus pada anak-anak pembelajaran yang
dan masih kurang agar bisa dengan menerangkan maksimal.
mereka saling belajar apa gunanya belajar
bersama. “kebiasaan baru agar anak paham,
membuat RPP namun dalam
Perubahan dalam aktifitas “RPP sudah
memuat literasi pembelajaran
dan hasil belajar karena dimodifikasi termasuk
dan numerasi, dilanjutkan pemberian
mereka telah dikenalkan soal-soal dan
mulai materi dengan metode
dalam bentuk hots sehingga penilaian. Perubahan
ceramah, kemudian
mereka bisa membedakan sudah tidak ada
dilanjutkan materi untuk
mengerjakannya, dan soal-soal yang kompetensi inti,
anak-anak dengan
terlihat ada perubahan mana literasi dan langkah-langkah
terhadap anak dimulai dari numerasi. Dalam literasi dan numerasi pembelajaran.
penerapan pembelajaran”. pembelajaran didalamnya, kemudian
Menyesuaikan
lebih banyak lagi dilanjutkan penugasan
keadaan siswa, masih
praktik langsung melalui kelompok karena
memakai metode
Guru PPKN mengadopsi anak diajarkan kerja
anak dan ceramah, diskusi,
tutor sebaya. sama. Untuk
discovery, untuk praktik. Masih baru
pembelajaran
asesmen sesuai mulai masuk sehingga
dilaksanakan baik
AKM yang tidak bisa praktik
“ Tutor sebaya ada di kelas. dikelas maupun diluar
memerlukan langsung”.
Jika kegiatan pembelajaran tergantung materi. Hal
berbasis proyek mereka analisis”. perubahan ini dilakukan
membagi tugas dari setelah mendapatkan
kegiatan hingga intervensi”.
pelaporan”.

Guru matematika dan


Guru matematika belum PPKN tidak ada
atau tidak melakukan perubahan dalam
intervensi yang didapatkan. mengajar setelah
intervensi.
Note: adopsi K-13 secara
umum bukan dari
intervensi.
“awalnya (dahulu)
melaksanakan
pembelajaran biasa,
“mulai dari semester 2
sekarang sudah
diterapkan namun
pelaksanaan masih menggunakan lcd
terbatas. Untuk perubahan (milik pribadi).
signifikan belum terlihat Didialam RPP
karena saya hanya dimuatkan apa yang
menuangkan dalam RPP
saja”. akan ditampilkan”.

Pengawas Tidak mengetahui Tidak ada Tidak ada wawancara Tidak mengetahui
wawancara dengan dengan pengawas adanya intervensi dan
pengawas sekolah sekolah ini. tidak melihat ada
ini. adopsi hal baru.

“memang sudah bagus


dari dulu”.

Siswa Tidak ada kegiatan baru Tidak ada adaptasi Tidak ada adaptasi Tidak ada adaptasi
selama mereka mulai kegiatan baru atau kegiatan baru atau kegiatan baru atau
sekolah luring. perubahan yang perubahan yang terlihat perubahan yang
terlihat dari guru dari guru mengajar sejak terlihat dari guru
mengajar. mereka sekolah. mengajar.
“semester pertama masih
online. Baru semester kedua
belajar offline”. “kami baru satu “suasana dan kegiatan “kita baru masuk dan
tahun ini bertemu sekolah biasa aja dari dari awal guru
guru secara awal sampai sekarang”. memang sudah
langsung, biasanya begitu”.
pas saat pandemi
pembelajaran
secara online
menggunakan WA
dan google
classroom.
Dinas Kabid memberikan
Pendidikan kemungkinan untuk
pengimbasan.

Note: jawaban normatif


yang diberikan.

“Ya bisa saja ada


kemungkinan, bisa jadi.
Tentunya ada program
yang disiapkan IGI dan
bisa jadi ini konsepnya
jga pengembangan dari
Kementrian Pendidikan
dan kita siap untuk
pengimbasan”.
Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah:

● Administrasi guru-guru yang semakin baik dan rapi

● Guru memberi pengimbasan kepada guru lainnya di sekolah

Guru:
Guru:
● Adopsi dalam perancangan RPP yang memuat literasi dan numerasi, ● Adopsi tutor sebaya (guru PPKN, SMPN 1 Palangga)
pelibatan anak secara aktif, dan bentuk HOTS
● Belum ada modifikasi atau adopsi dari intevensi

Siswa:

● Tidak ada kegiatan yang berbeda dari sejak awal mereka masuk
sekolah

Kredibilitas Ormas dan Kepala Kerja sama yang baik Kerja sama terjalin Kerja sama baik dengan Kontra dengan IGI
intervensi Sekolah dengan ormas. dengan baik. Ormas ormas. Intervensi dapat sebagai organisasi
bersedia membantu meningkatkan kualitas profesi yang orangnya
dan konsultasi jika guru dan mutu sekolah. merupakan
“terjalin baik dan saling ada yang belum pemberontak. Ragu
dipahami. “kerja sama pertama kali terhadap kelegalan
berkomunikasi”. dengan IGI untuk
intervensi yang
pembinaan khusus
dilakukan.
secara daring. Sejauh ini
“kerja sama selama kerja sama yang terjalin Note: ada mispersepsi
ini baik, karena kita baik dan lancar. dari kepala sekolah
juga kenal lama dan Peningkatan kualitas bahwa IGI sebagai
membantu juga guru untuk mutu
ormas atau fasilitator
dalam setiap ada sekolah”.
yang ditunjuk dari
permasalahan yang pusat untuk
ada untuk memberikan
berkonsultasi. intervensi.
Kalaupun guru-guru
ada yang belum IGI sendiri tidak
mengerti mereka transparan
juga menanyakan menjelaskan posisinya
dan kami dan menanyakan
menyambungkan”. kesediaan sekolah.

“berpikir apakah IGI


legal atau illegal
sampai ada surat dari
kementerian.

Dari satu tahun baru


ada tahu ada
kelanjutan program/
intervensi. Tidak
seperti mati suri
harusnya ada
sosialisasi dari IGI.

Informasi kurang
karena hanya melalui
zoom.

Memperbaiki
struktur dan
program yang
dilakukan
membuktikan IGI
bukan orang
buangan dari PGRI”.

Guru Guru menanggap bahwa IGI Guru-guru tahu Obrolan setelah Ketiga guru tidak
sebagai organisasi profesi bahwa IGI adalah wawancara ditemukan paham mengenai POP
yang ditunjuk oleh organisasi profesi. bahwa guru tidak tahu dan IGI sebagai ormas
kementerian untuk Intervensi dari dinas materi dan pelatihan IGI yang memberikan
menjalankan POP. atau pusat dari mana. Mereka materi dari modulnya.
disampaikan oleh mengikuti karena ada Mereka hanya ikut saja
IGI. surat dari dinas karena arahan dari
“tahunya IGI kayak PGRI pendidikan dan pihak IGI kepala sekolah dan
Note: ada
yang memberikan pelatihan yang menawarkan surat dari dinas
mispersepsi yang
kepada guru-guru dari sekolah ikut intervensi. pendidikan.
ditemukan ketika
pusat”.
selesai wawancara. Note: tidak ada Note: kurang
sosisalisasi dan sosialisasi dan
memberikan informasi informasi dari pihak
“saya tahu IGI, secara transparan ormas terhadap
pernah juga ikut jadi mengenai intervensi dan penerima intervensi.
anggotanya untuk penjelasan POP secara
dapat materi komphrensif.
pelatihan, tapi “ikut pelatihan
tahun ini belum ditunjuk kepala
bayar lagi. Kami sekolah. Tahu IGI
tahunya intervensi kayak PGRI. Belum
dari dinas pernah ada penjelasan
pendidikan ada mengenai hubungan
surat. Tidak tahu POP dan IGI”
juga sih dari mana
materi yang
diberikan, kami ikut
saja”.

Pengawas Tahu mengenai IGI sebagai Tidak wawancara Tidak wawancara Tahu mengenai IGI
organisasi profesi guru. pengawas di pengawas di sekolah ini. secara umum sebagai
sekolah ini. organisasi profesi
guru.

“tahu IGI sebagai organisasi “pernah dengar IGI


profesi, tapi tidak tahu jika sebagai organisasi
ada pelatihan”. guru, tapi tidak tahu
ada intervensi di
sekolah”.

Dinas Merupakan ormas besar


Pendidikan yang memiliki banyak
anggota.

“IGI juga anggotanya di


Gowa sudah 500 orang,
dari PAUD, SD,SMP,
SMA/SMK jadi kami
mendukung dan salut.
Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Hubungan baik dengan ormas dan konsultasi jika ada kesulitan ● Kontra dengan IGI sebagai ormas dan awalnya ragu
dengan kelegalan intervensi

Guru:

● Mispersepsi dan kurangnya sosialisasi atau keterbukaan IGI terhadap


intervensi yang dilakukan.

Kelebihan intervensi Kepala Tidak ada intervensi lain di Belum pernah ada Tidak ada intervensi lain Belum pernah ada
dibandingkan dengan sekolah ini yang diikuti oleh intervensi lain di di sekolah ini yang diikuti intervensi lain di
intervensi lain Sekolah kepsek sekolah ini. oleh kepsek. Intervensi sekolah ini, intervensi
untuk sekolah yang dari IGI pertama kali.
Note: kepsek baru
diikuti oleh guru baru
menjabat setahun Note: dari obrolan
kali ini.
yang lalu. secara informal bahwa
sekolah hanya dapat
pelatihan dari dinas
“pelatihan MKKS dan
“selama saya jadi sejak kepsek menjabat
pelatihan dari IGI.
kepsek belum ada
intervensi lain di Diskusi dan sharing
sekolah ini”. dengan teman apa yang
didapatkan. Tergantung
kebutuhan dan kondisi”.

Guru Tidak ada intervensi lain di Belum pernah ada Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi
sekolah ini yang diikuti intervensi lain di untuk sekolah yang lain yang diterima oleh
ketiga guru. sekolah ini. diikuti oleh guru-guru, guru-guru.
kecuali guru matematika
yang merupakan guru
“bukan intervensi penggerak. “tidak ada”.
hanya dari Zenius
atau semacamnya
yang promosikan “baru dari IGI”
aplikasi belajar
mereka”
Pengawas Tidak ada intervensi lain Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak ada intervensi
pengawas dari pengawas dari sekolah lain di sekolah.
sekolah ini. ini.

“yang sekarang paling


dari MGMP, MKKS itu
dari pengawas
keterlibatan. Biasanya
kalau ada yang resmi
ini ada surat, ini sama
sekali tidak ada jadi
sedikit bingung juga
saya tentang ini”.

Dinas Tidak ada intervensi lain di


Pendidikan keempat sekolah ini

Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah:

● Tidak ada intervensi lain yang pernah didapatkan oleh sekolah

Guru:
Guru:
● Guru penggerak lebih lengkap dan mudah untuk
● Baru pertama kali mengikuti intervensi, sebelumnya belum pernah
diimplementasikan (guru matematika, SMPN 1
ada Tinggimoncong

Strategi replikasi Kepala Pengimbasan melalui video Pengembangan Penyusunan dokumen kepsek menyebut
Sekolah dokumentasi yang dibuat karakter secara yang dirapikan. tidak ada yang baru
oleh guru-guru. umum dari sekolah Penekanan literasi dan mengenai manajemen.
bukan dari hasil numerasi, digital dalam
Note: setelah ditanya
intervensi. pembelajaran.
ulang, kepsek
“dengan ada video guru Penanaman karakter memberikan jawaban
bisa saling sharing materi peserta didik sebagai normatif agar terlihat
“dalam
dan saling belajar bahan diskusi kepsek ada perubahan setelah
pengembangan dan guru. intervensi.
sesama guru”. karakter
sebelumnya di
sekolah ini masih
“aspek yang dimodifikasi “materi kepala sekolah
belum maksimal,
dalam penyusunan ada materi mengenai
anak-anak masih
dokumen. Korwas manajemen berbeda
belum maksimal
katakan dokumen dengan sekolah. Tidak
sehingga sekarang
adalah rohnya sekolah ada yang baru dalam
diberikan
karena semua kegiatan pelaksanaan
penguatan untuk itu
sekolah ada di sana.
seperti diwajibkan Supervisi yang
jam sholat Penekanan muatan penilaian tersirat
bersama”. literasi numerasi dan namun sekarang
digital dalam menjadi skala
pembelajaran. prioritas”.

Penanaman karakter
peserta didik sebagai
bahan diskusi kepala
sekolah. Sifat tertib,
kritis, gotong royong,
dan spiritual”.

Guru Guru-guru membagikan Guru membagikan Guru PPKN dan bahasa Pengimbasan dengan
pengetahuan kepada guru pengetahuan dalam Indonesia berbagi guru lainnya di sekolah
lain saat pelatihan 1 hari internal sekolah dan pengetahuan dalam dan kegiatan MGMP.
yang diadakan oleh kepsek. kadang MGMP MGMP dari intervensi.
kecamatan. Guru matematika belum
pernah berbagi “ada pengimbasan
pengetahuan dari IGI. untuk sesama sekolah,
“Membagi pengetahuan “biasa dalam
membagikan kepada
ketika selesai pelatihan MGMP dalam Note: beliau merupakan
guru lainnya.
kepada guru-guru yang serumpun, baik guru yang dilibatkan oleh
tidak mengikuti. Kegiatan sekolah maupun IGI untuk uji keterbacaan Ada evaluasi setiap
ini dari kepala sekolah dan secara kecamatan modul intervensi tahap bulan bersama kepala
diadakan sehari”. untuk berdiskusi 2. sekolah.
dalam pembuatan
RPP dan metode Baru-baru ini kami
pembelajaran melaksanakan
“biasa dalam forum
lainnya. workshop permapel
MGMP dan sering
pada saat MGMP dan
ketemu dengan guru-
Diskusi bersama saya menyampaikan
guru lainnya, seperti
dengan guru di juga apa yang saya
pembuatan pembuatan
sekolah”. peroleh dan
RPP saya sosialisasikan.
tanggapan guru lain
Sekarang RPP peserta
tertarik”.
MGMP jadi seragam
sesuai dengan yang
diajarkan pas intervensi
IGI”.

Pengawas Tidak ada Tidak wawancara Tidak wawancara


pengawas sekolah pengawas sekolah ini.
ini.

Dinas Ada kemungkinan untuk


Pendidikan pengimbasan.

Note: terlihat jelas


mispersepsi dari kabid
mengenai POP dan IGI
sebagai ormas.
“Ya bisa saja ada
kemungkinan, bisa jadi.
Tentunya ada program
yang disiapkan IGI dan bisa
jadi ini konsepnya juga
pengembangan dari
Kementrian Pendidikan dan
kita siap untuk
pengimbasan”.

Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Pengimbasan melalui dokumentasi yang dibuat oleh


guru-guru (SMPN 1 Palangga)
● Tidak ada strategi yang dilakukan atau hal baru (SMPN
1 Bontonompo)
● Penyusunan dokumen yang dirapikan, penekanan
literasi numerasi dan digital, penanaman karakter
peserta didik sebagai bahan diskusi dengan guru (SMPN
1 Tinggimooncong)
Guru:

● Membagikan pengetahuan dengan sesama guru di sekolah dan


MGMP

V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERLANJUTAN

Kapasitas sekolah dan Kepala Kepala sekolah Ada potensi menjadi Pengimbasan untuk guru Pengimbasan internal
dinas Sekolah meningkatkan kompetensi sekolah imbasan yang tidak ikut intervensi untuk guru lainnya.
melalui pelatihan dan jika didukung oleh dan membagikan dalam Penguatan materi
MGMP. dinas. MGMP. dalam RPP dari segi
metode.

“adanya pelatihan- “sekolah punya “12 orang ikut dari guru.


pelatihan, melaksanakan potensi yang bisa jumlah guru 27. PNS 14 “penguatan materi
mgmp mandiri sesama dikembangkan orang. guru yang tidak yang bisa membuat
mata pelajaran maupun untuk menjadi ikut diimbaskan ketika guru menerapkan
sekolah imbasan rapat. Membagikan literasi dan numerasi
dengan semua guru”.
karena sudah dalam MGMP atau dalam RPP dari segi
mendapatkan rumpun ilmu, selalu metode dan
pelatihan” diingatkan guru untuk pengajaran yang baru.
membagi ilmu untuk Literasi dan numerasi
menjadi amal bukan hal yang baru.

Pengimbasan secara
internal kepada guru-
guru lainnya, setelah
mendapatkan
pelatihan IGI.
Siap melakukan
pengimbasan, IGI
harus memperbaiki
diri”.

Guru Menurut ketiga guru, ada Menurut ketiga Menurut ketiga guru, Dukungan dari kepala
dukungan dari kepsek guru, kepala sekolah kepala sekolah tertarik sekolah untuk
terhadap intervensi seperti memberikan untuk pelaksanaan peningkatan
pelatihan, izin, dan dana dukungan terhadap intervensi dan kompetensi guru dari
transportasi. pelaksanaan memberikan dukungan pembiayaan dan
intervensi seperti berupa fasilitas untuk fasilitas.
moril, pembiayaan, pelatihan, anggaran
Note: secara general
“-Setiap guru mendapatkan dan fasilitas. media pembelajaran,
bukan hanya
kesempatan untuk diklat. dan diskusi jika ada
dukungan terhadap
kurang.
- Dana disiapkan untuk intervensi.
“diberikan uang
transportasi oleh kepala transportasi jika ada
sekolah. kegiatan dari IGI. “sangat tertarik
- Disiapkan apa “masih seperti biasa
- Ada PKB setiap 6 bulan bahkan setiap rapat
yang dibutuhkan sesuai dengan
sekali dari MKKS yang kepala sekolah selalu
seperti langkah-langkah
mengadakan atau dari mengingatkan untuk
pemasangan wifi supervisi.
kepala sekolah di bawah guru saling belajar dan
naungan PPG”. dan ruangan menyebarkan Pembiayaan biasa
untuk membuat pengetahuan yang untuk peningkatan
RPP telah didapatkan. mutu, diundang dari
- Memberikan - Rapat evaluasi apa dinas untuk pelatihan
semangat/ moril”. yang menjadi IT.Ada juga untuk
kekurangan. perbaikan, elektronik.
- Diberi transport oleh
RPP yang terus
sekolah
- media pembelajaran berlanjut dalam PKB”.
direimburse”.

Pengawas Tidah mengetahui Tidak wawancara Tidak wawancara Tidah mengetahui


intervensi pengawas di pengawas di sekolah ini intervensi
sekolah ini

Dinas Urusan administrasi atau


Pendidikan perizinan dan dukungan
moril.

“Dinas pendidikan sebagai


fasilitator memberikan izin
dan dukungan moril
terhadap kelancaran dan
keterlaksanaan program
intervensi ini. Untuk
anggaran belum ada yang
disiapkan oleh Pemerintah
Daerah, tapi semoga bisa
berkesinambungan dan
setelah dari pihak IGI, bisa
menjalani secara mandiri.

Saya berharap IGI, dan


Dinas Pemerintah daerah
bisa terus kerjasama dan
berkoordinasi dengan
Kementrian Pendidikan
untuk mendukung
pendidikan”.

Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah:

● Potensi melakukan pengimbasan untuk sekolah lainnya seperti


melalui MGMP

Guru:

● Kepala sekolah memberikan dukungan kepada guru mengikuti


intervensi untuk meningkatkan kompetensi

Jejaring dan kolaborasi Kepala Belum ada kolaborasi selain Belum ada Belum ada kerja sama Tidak ada jejaring dan
Sekolah dengan dinas pendidikan. kolaborasi setelah atau kolaborasi dengan kolaborasi karena
intervensi. pihak lain setelah intervensi.
intervensi.
Note: kolaborasi yang
“tidak ada, paling dengan
dijawab dari sebelum
sekolah-sekolah lain “kita ada KKS
ada intervensi IGI.
untuk bisa pertemuan ada “kerja sama dengan
mengimbaskan secara setiap bulan yang secara dan instansi
informal”. dilakukan pindah lainnya sebelum ada “hanya dinas
satu sekolah ke intervensi. kerja sama pendidikan”.
sekolah lain dan dengan rutan, balai
Ikut adiwiyata, kerja
dalam pembibitan dan hutan
sama dengan lapas,
pelaksanaanya (satu guru satu pohon)”.
lingkungan hidup.
juga mengundang Selain IGI hanya
dinas pendidikan”. dengan dinas-dinas”.

Guru Tidak ada kolaborasi atau Guru hanya ikut Belum ada kolaborasi Belum ada kolaborasi
kemitraan dari pelaksanaan pelatihan dari dinas dan jejaring baru setelah dan jejaring baru
intervensi. pendidikan pelaksanaan intervensi. setelah pelaksanaan
biasanya. Tidak ada intervensi.
Note: tidak ditanyakan saat Guru-guru bahkan tidak
mitra atau
wawancara, namun saat tahu ada kelanjutan dari
kolaborasi baru
obrolan informal mereka diklat, menurut guru
setelah intervensi “sesudah pelatihan,
mengatakan baru pertama matematika bukan
dari ormas. tidak ada kelanjutan
kali mendapat intervensi intervensi namun hanya
lagi”.
dari ormas, biasanya dari Note: belum ada penyampaian materi
dinas pendidikan. tindak lanjut setelah secara daring.
diklat 6 hari dari IGI.
Note: tidak ditanyakan
dalam wawancara
“pelatihan biasanya dari
namun dalam obrolan
dinas pendidikan, “MGMP dan POP
setelah wawancara.
misalnya K-13 atau sekarang dari IGI”
diskusi MGMP”
“kemarin IGI hanya
memberikan materi
secara online bukan
intervensi, tidak ada
tindak lanjut”.
Pengawas Tidak ada Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak ada
dengan pengawas dengan pengawas dari
dari sekolah ini sekolah ini

Dinas Tidak ada


Pendidikan

Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah:

● Tidak ada kolaborasi dan jejaring setelah intervensi IGI

Guru:

● Setelah pelatihan, tidak ada mitra atau kolaborasi guru dengan pihak
lain

Komitmen kuat dari Kepala Berharap ada kelanjutan Melanjutkan Komitmen untuk praktik Terbuka menerima
pemangku kepentingan Sekolah dari intervensi. intervensi yang baik dan peningkatan intervensi yang
telah didapatkan. kompetensi guru. dilakukan dari
Harapan dapat lihat kementerian.
Note: kepsek tidak
“Semoga bisa berlanjut, dan proses pembelajaran Intervensi dapat lebih
maksimal di sekolah
dari sekolah akan guru dengan pelatihan detail programnya.
karena sakit gula
melanjutkan selalu karena luring, pendampingan
sehingga sering
program yang diberikan guru, dan pengimbasan
pulang lebih cepat
relevan dengan program pada guru-guru lain. “lebih detail dengan
dan ia menunggu
dari pusat sampai ke program yang dituju
masa pensiun tahun
daerah”. (intervensi ormas).
2023.
“guru akan dapat
Terbuka, persepsi
bimbingan. Komitmen yang berbeda karena
secara pribadi dan diterima oleh
“komitmen saya instansi karena praktik kementerian.”
lanjutkan apa baik untuk kompetensi
yang pernah guru. secara pribadi
didapatkan dan mendukung intervensi ini
jangan pernah
Pelatihan diharapkan
sekalipun
tidak daring agar dapat
mengeluh”. lihat proses
pembelajaran guru.

Butuh pendampingan
yang berkesinambungan
dengan guru-guru yang
terpilih.

Pengimbasan dengan
guru-guru lain nantinya”.

Guru Guru menginginkan adanya Ketiga guru Keinginan guru-guru Guru berharap ada
keberlanjutan program agar berharap masih ada untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan
guru terus belajar. kelajutan dari intervensi yang selanjutnya untuk
intervensi dan meningkatkan penyegaran pedagogik
materi kompetensi sebagai sehingga berdampak
dikembangkan pendidik dan terhadap peserta
“ Harapan kegiatan ini terus
didik.
berlanjut dan memberikan sesuai kebutuhan. keberlanjutan program
kontribusi kepada guru- dengan metode yang
“supaya berlanjut,
guru butuh terus belajar. lebih baik seperti secara
coba buatlah terus ada
“semoga bisa daring.
- Pelatihan dapat dilakukan penyegaran
berlanjut dan kompetensi pedagogik
secara luring”. Note: sebagian tidak
terlaksana serta guru dan terjadwal.
materinya bisa terus ditanyakan dalam Karena dengan adanya
dikembangkan wawancara namun peningkatan
diberikan sesuai keluar dalam obrolan kemampuan guru
dengan kebutuhan”. santai. maka akan
meningkatkan juga
pencapaian anak
“rasanya bertanggung karena anak-anak
jawab kepada siswa, akan menjadi dampak
karena pelatihan terhadap peningkatan
kemarin merasakan oleh guru”.
bagiamana harus
mengubah sikap siswa
lebih baik melalui
pembelajaran.

Yang awalnya tidak ada


belajar untuk guru,
sekarang sadar bahwa
guru harus selalu
belajar. Semoga
kegiatan IGI bisa
berlanjut, karena
program ini membentuk
profil pancasila untuk
peserta didik kita”.

Pengawas Tidak tahu Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak tahu komitmen
pengawas dari pengawas dari sekolah guru terhadap
sekolah ini ini intervensi.

Dinas Melakukan pengawasan


Pendidikan dan membantu
mengubungkan dengan
sekolah.

“saya kontrol, dan bukan


hanya surat tugas kalau
ada kepala sekolah kalau
kurang responsif
langsung kami hubungi
secara langsung”.
Persamaan Perbedaan

Kepala sekolah: Kepala sekolah:

● Mendukung untuk pelaksanaan intervensi dan berharap ada ● Terbuka terhadap intervensi namun berharap program
kelanjutan dapat lebih detail

Guru:

● Harapan guru terhadap keberlanjutan program

● Mengembangkan materi yang didapatkan dan peningkatan


kompetensi

Anda mungkin juga menyukai