Matriks Kab. Gowa - IGI
Matriks Kab. Gowa - IGI
Tema Intervensi dilakukan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) merupakan pengembangan profesional guru
melalui pelatihan guru. Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gowa. Kategori intervensi adalah
macan dengan tingkatan medium. Intevensi tahap pertama telah dilakukan pada tahun 2021 bulan
September – November dengan diklat selama 6 hari berturut-turut secara daring. Penerima intervensi
adalah kepala sekolah dan 10-12 guru mata pelajaran wajib dari masing-masing sekolah.
Pemahaman terhadap Kepala Kepsek (Sitti Hasnawati) Kepala sekolah Syafruddin plt sekolah Kepsek (Ridwan)
intervensi Sekolah memahami intervensi yang (Syamsunar) melakukan kurang mengerti
dilakukan oleh ormas. mengetahui pendampingan dan mengenai intervensi
intervensi secara pengembangan guru yang diberikan oleh IGI
garis besar. untuk mengajar dan karena informasi dan
supervisi kepala sekolah. sosialisasi yang kurang.
Guru Guru matematika (Radhia Ketiga guru Guru b.Ind (Dahrin) dan Guru IPS (Sri Ratna
Narkausar) tidak (Suharmiah, Nur matematika (Rusdi) Dewi) dan IPA
memahami intervensi yang Ridlah Kahar, mengetahui intervensi (Sanawari) paham
diberikan. Dariyani) pernah ormas, khususnya untuk mengenai intervensi
mendapatkan literasi, numerasi, dan dan bukan hal yang
pelatihan serupa, pengembangan karakter. baru karena
“yang saya tahu kalau intervensi IGI sebelumnya pernah
intervensi ini terlalu sebagai penguatan dapat materi dari
umum kurang pemahaman. “materi mengenai dinas dan pengawas.
mengerucut, saya juga literasi numerasi, dan
awalnya kaget”. pengembangan
“-Pelatihan karakter. AKM. “materi yang diberikan
pembuatan RPP, IGI salah satunya RPP
lebih paham LITNUM (literasi dan
Guru PPKN (Adriani) dan mengenai numerasi) kalau dalam
Guru PPKN (Lamappa)
IPS (Samsani Inayah komponen- menjawab untuk literasi dan numerasi
Mursalin) dapat kompenen dan meningkatkan sebenarnya sudah
menjabarkan materi yang langsung kompetensi guru di biasa tapi skrng ada
diterima dari intervensi. dipraktikkan dalam sekolah. penekanan dan
Paham materi yang LK. terperinci dalam RPP.
Note: jawaban terkesan
diberikan namun baru -Pelatihan IGI Contoh berapa jarak
sangat normatif.
mengetahui harus
termuat dalam perangkat mengenai literasi dari perumahan A dan
pembelajaran. dan numerasi. perumahan B disana
“fokus kepada guru ditunjukkan dan
Sudah mengetahui untuk dapat jawabannya lebih to
mengenai literasi meningkatkan
“Kemarin kita diberikan thepoint.
dan numerasi kompetensi guru di
materi tentang namun masih sekolah”. Dari IGI datang
pembelajaran abad 21, kurang paham kesekolah”.
hotk, literasi, numerik seperti AKM.
sebenarnya sudah tahu tapi Melalui IGI lebih
ternyata harus termuat paham dan tahu Guru b.Inggris
dalam perangkat contohnya karena (Zukhriah Rahim) tidak
pembelajaran kita jadi saya memang diajarkan mengetahui mengenai
belajar itu”. membedakan mana intervensi, lupa, atau
literasi dan memang tidak
numerasi”. mengikuti.
“tentang proses
pembelajaran yang
ada hubungannya juga
dengan komite. Dari
igi itu bagaimana cara
mengajar dari literasi
dan numerasi. POP
menceritakan materi
pelajaran, terlibat juga
komite didalamnya
saya lihat”.
Guru:
● Intervensi secara umum mudah dipahami Guru:
● Intervensi dianggap bukan hal yang baru, sudah pernah didapatkan
sebelumnya dari dinas pendidikan. ● Guru matematika SMPN 1 Palangga paham dengan materi
● Intervensi hanya berupa penguatan yang diberikan, menganggap materi yang diberikan terlalu
umum dan mendalam
Pengawas
Respon terhadap Kepala Merasa terbantu dengan Pelatihan dapat Membantu untuk Kepala sekolah masih
intervensi Sekolah adanya intervensi. dilaksanakan secara pembelajaran dan meragukan IGI sebagai
luring. administrasi sekolah. ormas pemberi
Berharap semua guru intervensi.
“saya sebagai kepala dapat ikut.
sekolah sangat terbantu, “Kalau bisa
guru saya yang dilibatkan kedepannya guru- “menganggap bahwa
secara langsung sehingga guru itu bisa ikut “bersyukur dan sangat IGI legal atau tidak
pelatihan untuk terbantu untuk pada awalnya sampai
dengan ada guru yang
luring agar lebih pembelajaran dan ada surat dari
ikut maka berharap bisa
fokus”. administasi sekolah kementerian”.
akan terimbaskan kepada
khususnya. Berharap
guru lain”. semua guru dapat ikut
pelatihan”.
Guru Guru IPS (Samsani Inayah Ketiga guru Guru b.Ind merasa Respon guru IPA dan
Mursalin) dan PPKN merespon dengan intervensi sejalan IPS positif terhadap
(Adriani) merasa intervensi positif dan dengan yang diinginkan intervensi karena
kurang maksimal karena menganggap untuk perubahan siswa menambah ilmu.
dilaksanakan secara daring intervensi sudah lebih baik.
bagus.
“bagus, penyegaran,
“dilaksanakan secara “sangat mendukung, menambah ilmu,
daring jadi kurang karena sejalan dengan dan IT juga
maksimal karena tidak “bagus, karena apa yang diinginkan dimaksimalkan.”.
semua yang memiliki ada pengetahuan yaitu membawa
jaringan bagus”. baru dan perubahan terhadap
memberikan siswa menjadi lebih
gambaran yang baik”.
Guru matematika (Radhia)
jelas mengenai
tidak memberikan respon
praktik literasi dan
terhadap intervensi.
numerasi”. Guru PPKN merasa
Note: beliau mengikuti yang didapatkan hanya
intervensi karena dipilih teori-teori saja.
oleh kepsek. berharap ada contoh
langsung.
Guru matematika
mengatakan intervensi
memberikan motivasi,
tapi tidak hingga
implementasi.
“memberi motivasi,
namun karena tidak
ada implementasi
langsung tergantung
kesadaran guru untuk
praktik atau tidak”.
Pengawas Pengawas tidak Tidak wawancara Tidak wawancara Pengawas tidak tahu
memberikan tanggapan pengawas sekolah pengawas sekolah ini. intervensi di sekolah.
terhadap intervensi karena ini.
memang tidak tahu.
“kalau sekolah saya
yang masuk keadalam
“Saya belum paham akan intervensi IGI saya
program ini dan apa yang baru tahu sekarang,
belum dilakukan selama ini. sebelumnya tidak
Saya baru tahu ada ini”. tahu”.
Dinas Kabid mendukung POP yang
Pendidikan dilakukan di Gowa.
Note: misperspesi
mengenai intervensi IGI dari
kementerian langsung.
“Dinas pendidikan
menyambut dengan baik
sebagai organisasi
penggerak yang ditunjuk
oleh kementrian sehingga
kita dari dinas pendidikan
menyambut. Dan IGI juga
anggotanya di Gowa
sudah 500 orang, dari
PAUD, SD,SMP,
SMA/SMK jadi kami
mendukung dan salut”.
Persamaan Perbedaan
● Merasa terbantu dengan adanya intervensi ● Kepala sekolah SMPN 1 Bontonompo meragukan IGI
● sebagai pelaksana intervensi
● Kepala sekolah SMPN 4 Palangga berharap pelatihan
secara luring
Guru:
Guru: ● Guru matematika SMPN 1 Palangga tidak memberikan
respon terhadap intervensi.
● Respon positif karena memberikan pengetahuan
● Guru bahasa Inggris tidak tahu intervensi IGI yang
● Kurang maksimal karena dilakukan secara daring
dimaksud
● Lebih banyak teori dan tidak ada pendampingan langsung
Kesesuaian intervensi Kepala Kepala sekolah merasa Terbantu untuk Sesuai dan menjawab Intervensi sesuai
dengan kebutuhan Sekolah intervensi sesuai kebutuhan merancang kebutuhan sekolah dengan kebutuhan
sekolah/daerah sekolah. perangkat dalam pembelajaran, sekolah namun bukan
pembelajaran. administrasi, dan hal yang baru.
penilaian. Pelaksanaan belum
“Sangat sesuai, karena dilakukan sepenuhnya.
program dari pusat, “cukup membantu
provinsi, dan kabupaten untuk “sangat menjawab
sangat sesuai dengan meningkatkan kebutuhan sekolah untuk “sesuai, sebelum
program ormas berikan. kemampuan guru. pembelajaran, program ini masuk
Contohnya dalam administrasi, dan oleh pengawas seperti
Kami sangat bersyukur
penilaian”. iterasi dan numerasi
kami bisa selalu merancang
dan menyambung.
dilibatkan dalam perangkat
kegiatan dan dengan pembelajaran Bukan hal baru,
adanya program POP ini namun dalam
guru-guru kami terbantu pelaksanaan belum
sepenuhnya, yang
dalam meningkatkan
diperlukan action
program-program tadi”.
langsung. Penerapan
dan metode yang
diperlukan.
Pengawas sudah
sosialisasi dan
pengajaran mengenai
literasi dan numerasi.
Bisa diterapkan dalam
sekolah karena waka
kurikulum yang
memiliki kualitas”.
Guru Guru IPS merasa intervensi Ketiga guru Ketiga guru sepakat Guru IPA dan IPS
telah sesuai untuk mengatakan bahwa materi yang merasa intervensi
tamabahan ilmu. intervensi yang dibutuhkan sesuai sudah sesuai dengan
diberikan sesuai dengan kebutuhan kebutuhan sekolah
dengan kebutuhan sekolah. khususnya dalam RPP
“Kalau menurut saya itu sekolah. dengan muatan
sesuai, karena kita literasi.
pendidik membutuhkan “terasa dibutuhkan
itu untuk tambahan- “sudah, karena apalagi kondisi anak di
tambahan ilmu. Yang dari siswa juga sudah daerah khususnya untuk “sangat sesuai,
mampu kemampuan baca, mengenai literasi dan
IGI diberikan tentang soal
menjawab, dan memberikan motivasi numerasi
hots, literasi, numerik”.
apalagi sekarang anak untuk literasi”. memasukkan ke dalam
RPP, bagaimana soal-
sudah berbasis
soalnya.
Guru PPKN menanggap AKM sehingga
intervensi sangat sesuai siswa bisa tahu Literasi bukan baca
tentang hots, namun memahami
dengan kebutuhan
sekolah. literasi dan Sudah bisa membuat
numerasi”. RPP tapi
Note: beliau terpilih menyesuaikan
menjadi penyusun modul lingkungan kelas”.
untuk tahap 2 dan
mengikuti FGD untuk
evaluasi intervensi.
“- Sangat sesuai,
khususnya pemahaman
mengenai literasi dan
numerasi yang selama ini
dibutuhkan.
- 4C yang paling
berpengaruh dan perlu
diterapkan untuk anak-
anak bisa menerapkan
ide tersebut.
- Collaboration seperti
pelajaran based on
project, gotong royong.
Contoh pengamatan
mengenai keberagaman
di sekeliling lingkungan
sekolah.
- Dokumentasi yang
dilakukan oleh anak-anak
seperti wawancara”.
Guru matematika
mengganggap materi
telah sesuai namun
metode intervensi yang
perlu diubah.
Persamaan Perbedaaan
Guru: Guru:
Praktikalitas Kepala Guru menindaklanjuti Guru mulai Ada kelengkapan Semangat penerapan
implementasi Sekolah intervensi yang telah melakukan penilaian dari guru literasi dan numerasi.
diterima. perubahan setelah sesuai materi IGI. Segi
Note: kepsek
intervensi. manajemen
menjawab dengan
meningatkan kualitas
normatif dan kurang
“ saya lihat guru luar dan kompetensi guru.
tertarik dengan
biasa, karena saya liat “administrasi di
intervensi.
setelah ada pelatihan kelas lebih
dari ormas kami tindak dirapikan secara “ada kelengkapan
lanjuti dengan perangkat komponen penilaian
“ada semangat untuk
pelaksanaan di pembelajaran yang terlihat dari guru menerapkan literasi
maupun terhadap dari materi IGI. dan numerasi”.
sekolah dan guru-guru
suasa kelas yang Dari segi manajemen,
lain merasa senang
dibuat untuk lebih meningkatkan kualitas
karena dengan adanya
nyaman belajar”. dan kompetensi guru.
pelatihan RPP dengan
literasi akan membantu Tahun ini yang harus
mengimplemntasikan dilengakapi supervisi
kurikulum merdeka administrasi,
belajar”. pembelajaran, dan
penilaian”.
Guru Guru IPS dan PPKN Ketiga guru tidak Guru PPKN tidak Guru IPA dan IPS
mengatakan bahwa kesulitan untuk mengikuti diklat secara merasa intervensi
intervensi mudah dilakukan aplikasi dalam penuh atau tidak mudah diaplikasikan
karena ada dukungan dari pembelajaran, menyimak materi karena karena sudah pernah
kepala sekolah. namun kendala secara online, sulit untuk mendapatkan materi
eksternal seperti fokus dan mendengar sebelumnya.
waktu yang terbatas materi serta sinyal yang Menyesuaikan dengan
“- Mudah, karena kepsek karena pandemi. kurang baik. program tahunan dan
mendukung dan sejauh ini semester sekolah.
bisa dilaksanakan dengan
baik. “mudah, “belum terlalu terasa
kesulitannya hanya dampaknya, karena “mudah karena sudah
- Harapan ada tindak lanjut
didalam tatap kegiatannya secara ada bekal sebelumnya
bukan hanya diklat saja dari
mukanya yang online. Saya sulit fokus dari pelatihan lain”.
ormas”.
terbatas, sehingga karena susah dengar
dalam menampilkan
dan sinyal tidak baik.
pembelajaran yang
Guru matematika tidak Kalau saya bagusnya
berbasis teknologi
tahu bagaimana aplikasi tidak cukup waktu”.
langsung kasih contoh
dalam pembelajaran. praktik gitu”.
Guru matematika
merasa dapat
diterapkan namun
lebih baik jika ada
fasilitator.
“bisa diterapkan
hanya tapi sebaiknya
didamapingi oleh
fasil”.
Pengawas Tidak mengetahui. Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak mengetahui
pengawas sekolah pengawas sekolah ini. intervensi yang
ini. dilaksanakan di
sekolah.
“ ya namanya saja
organisasi penggerak
tentu bagaimana kepala
sekolah mampu
menggerakkan guru,
guru menggerakkan guru
lain, dan guru mampu
menggerakkan kepada
muridnya agar bisa
melaksanakannya,
namun karena kondisi
lagi pandemi, kita harus
melaksanakan bertahap”.
Persamaan Perbedaaan
Inovasi/kebaruan Kepala Kegiatan berbasis Tidak ada kebaruan kelengkapan Hanya berupa
intervensi Sekolah dokumentasi lebih namun penguatan adaministrasi, supervisi penguatan, bukan
teradministrasi, meskipun pemahaman guru. langsung di kelas dari sesuatu yang baru.
sudah pernah ada awal sampai akhir.
sebelumnya. penyusuan dokumen
“dulu literasi dan KTSP sekolah. “bukan hal yang baru
numerasi masih hanya berupa
“Perbedaan terutama kurang, sekarang penguatan dan
dalam kegiatan harus dengan adanya “mulai administrasi disesuaikan dengan
berbasis dokumentasi. diperbaiki, khususnya kurikulum baru”.
pelatihan IGI ada
Sebelumnya sudah ada dari supervisi
penguatan yang
kegiatan seperti ini administrasi
dilaksanakan tapi belum
dilakukan agar pembelajaran
maksimal tapi belum guru lebih (kelengkapan, catatan,
teradministrasi dengan memahaminya”. komponen lainnya).
baik, namun dengan
Supervisi melihat
adanya pelatihan dari
langsung guru di kelas
ormas kami lebih sistematis
dari awal mengajar
berbasis administrasi secara
sampai akhir.
dokumentasi juga lengkap”.
Penyusunan dokumen
sekolah seperti KTSP
sekolah”.
Guru Guru IPS lebih memahami Ketiga guru Ketiga guru memberikan Perubahan RPP untuk
beberapa materi tertentu mendapatkan jawaban bahwa tidak kegiatan inti.
meskipun sudah pernah penguatan dan ada kebaruan dari
Note: lebih berupa
dapat. pembenahan RPP. intervensi. Menurut
penguatan dan
guru-guru materi hanya
penyengaran materi
berupa penguatan.
sebenarnya, namun
“palingan yang “Pemahaman
karena ada pertanyaan
pembelajaran abad 21 mengenai literasi inovasi akhirnya
yang didalamnya ada 4c dan numerasi, “sebelumnya ada juga
menjawab secara
(colaborasi, meskipun pernah workshop ada tentang normatif.
comunication, critcal mendapat liteasi dan numerasi di
sosialisasikan dan sudah
thinking), dan hots sosialisasi dari
ada diterapkan tapi
walaupun sudah pernah pengawas namun “pembuatan yang
belum maksimal, tapi
dengar tapi belum masih kurang memuat literasi dan
dengan IGI lebih
memahami dan dari jelas. Adanya numerasi. Harus ada
memahamai dengan
pelaksanaan itu baru intervensi IGI wacana terlebih
baik setelah pelatihan
tahu”. memberikan dahulu baru kemudian
IGI”.
muncul pertanyaan.
contoh dan praktik
langsung serta Perubahan RPP
Guru PPKN merasa bukan diberikan mengenai kegiatan
hal yang baru namun feedback terhadap inti. Dari dahulu sudah
berupa penguatan. RPP yang dibuat”. literasi numerasi. Dari
dahulu sudah ada
namun pembaharuan.
Aplikasi baru pada
“- Penerapan numerasi
ulangan akhir, belum
yang dilakukan untuk ada pada ulangan
mapel PPKN tetapi belum harian”.
mendapat jawaban
seperti apa. Katanya ada
dalam bentuk tabel-tabel
dan soal-soal.
- Bukan hal baru namun
berupa penguatan seperti
literasi dan numerasi”.
Guru matematika
mendapatkan informasi
baru
Note: jawaban normatif
yang diberikan terlihat
dari gestur dan kemudian
beliau mengaku jujur di
luar rekaman bahwa
intervensi ini hanya tidak
memiliki dampak yang
jelas.
“jelas, utamanya yaitu
adanya informasi tentang
literasi numerasi dan
kurikulum merdeka
belajar. Salah satunya
dalam matematika saya
baru menyadari ada
literasi juga didalamnya
dan ternyata sudah
dilakukan tapi belum
teradministrasi dengan
baik.
Pengawas Tidak tahu Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak mengetahui
dengan pengawas dengan pengawas intervensi di sekolah.
sekolah ini sekolah ini tidak melihat ada
perubahan atau
kegiatan yang
berbeda.
Persamaan Perbedaaan
Kepala sekolah:
Guru:
● Bukan hal yang baru namun berupa penguatan materi yang pernah
didapatkan atau sudah penerapan sebelumnya.
Pengaruh intervensi Kepala Tidak ada intervensi lain Tidak ada atau Tidak ada intervensi lain Tidak ada intervensi
lain terhadap Sekolah yang diikuti oleh kepala belum pernah yang diikuti oleh kepala lain di sekolah ini.
pemahaman sekolah. intervensi lain di sekolah. Beliau secara
sekolah ini mandiri mencari
pelatihan secara online. “baru dari IGI”
“teaching.id. awalnya
informasi dari teman,
masuk ke grup online
dan diundang ke grup
WA (datanya dikunci
tidak dapat dibagikan)”.
Guru Guru PPKN, IPS, dan Tidak ada atau Tidak ada intervensi Tidak ada atau belum
matematika belum pernah belum pernah yang pernah diikuti oleh pernah intervensi lain
ikut intervensi lain. intervensi lain di ketiga guru. di sekolah ini.
sekolah ini.
Guru matematika
merupakan guru
“Ada sampoerna “sepertinya tidak ada”.
penggerak dan sekarang
foundation dari PPG untuk
fasilitator guru
guru mengenai pelatihan
penggerak.
digital namun beliau belum
pernah ikut”.
Pengawas Tidak tahu Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak tahu atau belum
pengawas dari pengawas dari sekolah ada sepengetahuan
sekolah ini. ini. pengawas.
Persamaan Perbedaaan
● Tidak ada intervensi yang pernah diikuti oleh kepala sekolah atau
untuk sekolah
Guru:
● Belum ada intervensi yang diikuti untuk guru dari pihak luar Guru:
Peningkatan Kepala peningkatan pada guru Guru lebih baik Catatan mingguan dan Belum ada perubahan
pengetahuan dan Sekolah yang semakin yakin dalam dalam administrasi sasaran kinerja pegawai yang dirasakan oleh
keterampilan pembuatan RPP. dan cara mengajar. yang lengkap dengan kepala sekolah dari
sampel. Dokumentasi intervensi.
Note: jawaban
yang lebih rapi.
normatif tidak Note: kepsek memiliki
“ada peningkatan,
dijelaskan secara kedekatan dengan
sebelumnya guru masih ada
rinci. penguasa sehingga
yang ragu-ragu sekarang “meminta guru untuk
tidak akan
sudah bisa mengerjakan membuat catatan
dipindahkan (informasi
dengan baik secara mingguan atau SKP yang
“peningkatan dari anggotan IGI).
mandiri”. lengkap dengan
dalam aspek menggunakan sampel
administrasinya, kelas dengan minimal.
lebih disiplin, cara “belum ada
Dokumentasi yang
mengajar lebih menjadi tertib seperti signifikansi. Ada
dokumen supervisi. pendampingan
meningkat. Guru
pengawas yang
lebih banyak Belum ada peraturan supervisi yang
melakukan tertulis, hanya secara nyambung dengan
diskusi”. lisan. Dalam pertemuan kegiatan IGI”.
diberikan penguatan”.
Guru Guru IPS dan PPKN Intervensi menurut Penguasan materi masih Guru sebelumnya
mengatakan ada ketiga guru minim menurut guru sudah paham dengan
peningkatan kualitas dan memberikan PPKN dan matematika. materi intervensi
tahu informasi atau yang peningkatan mengenai literasi dan
terbaru. pengetahuan dan numerasi, termotivasi
keterampilan dalam “secara materi diberikan membuat contoh soal
pembuatan RPP nilai 7. Contoh AKM yang benar.
“Mengikuti perkembangan memuat literasi dan masih minim”.
dan pengetahuan yang numerasi.
baru sesuai dari pusat”. “nilai 8 (penguasaan
Guru bahasa Indonesia materi dari IGI).
“pengembangan cukup menguasai materi Bagian membuat soal-
Guru matematika belum diri, tentang intervensi. soalnya menarik,
merasakan manfaat dari pembuatan rpp, termotivasi membuat
intervensi. pengembangan soal yang benar”.
sikap terhadap “penguasaan materi
siswa, dan literasi menurut saya 90
“Entah saya bodoh atau persen mengerti
dan numerasi”.
lama menangkap jadi saya
karena saya sudah
tidak mengerti dan kurang
berpengalaman juga
paham yang disampaikan,
masih terlalu umum”.
dalam mengajar,
cuman karena ada
keterbatasan jaringan
saja kemaren”.
Pengawas Tidak mengetahui Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak tahu dalam
pengawas di pengawas di sekolah ini. konteks setelah
sekolah ini. mendapat intervensi.
Siswa Tidak perubahan yang Tidak ada kegiatan Tidak ada hal/ kegiatan Belum ada kegiatan
dirasakan. Dari sebelum baru atau baru yang dilakukan baru yang dirasakan
dan sesudah intervensi cara perubahan di oleh guru di kelas oleh siswa.
guru belajar tetap sama. sekolah dari mulai selama 6 bulan Note: baru mulai
mereka masuk. belakangan ini. sekolah dengan tatap
Note: tatap muka Note: mereka baru muka terbatas.
“Sudah ada kegiatan terbatas di sekolah. masuk sekolah semester
literasi dari sebelum POP.
ini dengan jam terbatas.
Guru mengajar sejak “baru mulai sekolah
dahulu memang seperti “tidak ada, cuman tatap muka terbatas,
itu”. pas pesantren jadi belum bisa
ramadhan dilihat apa kegiatan
pematerinya baru. Kegiatan dari
datang dari luar awal sekolah hingga
diundang sekolah. sekarang sama
Kegiatan yang saja”.
baru upacara
bendera pas
memperingati hari
pendidikan
nasional dan
dihadiri dari dinas
pendidikan
kabupaten”.
Dinas Tidak mengetahui
Pendidikan perubahan
Persamaan Perbedaan
● Administrasi guru dalam mengajar yang semakin baik ● Belum ada perubahan yang dirasakan setelah
intervensi (kepsek SMPN 1 Bontonompo)
Guru:
Guru:
● Belum mendapatkan dampak dari intervensi (guru
● Peningkatan pengetahuan dan keterampilan
matematika, SMPN 1 Palangga)
● Penguasaan materi yang cukup baik karena memiliki pengalaman dari
● Masih minim penguasaan materi dari intervensi (guru
materi sebelumnya
PPKN dan matematika, SMPN 1 Tinggimoncong)
Siswa:
● Belum ada perubahan yang dirasakan oleh siswa sejak dari awal
masuk sekolah, masih penerapan tatap muka terbatas.
Perbaikan kualitas Kepala Dalam melatakkan skala Perbaikan guru Perbaikan kualitas dalam Tidak ada perbedaan
pelaksanaan tugas Sekolah prioritas anggaran untuk dalam administrasi supervisi, administrasi dalam kebijakan
mengadakan kegiatan dan perangkat pembelajaran, sekolah dan strategi
pelatihan walaupun pembelajaran. penghargaan untuk RPP program sekolah
sebelumnya juga sudah tepat waktu, RKAS untuk setelah intervensi.
Note: jawaban
dilakukan. peningkatan
normatif, informan
kompetensi, uang
kesulitan
transport dan perizinan “tidak ada. Bersifat
menjawab, baru
“ada, karena sebelumnya guru ikut pelatihan, dana demokrasi karena
menjabat dari
memang sudah media pembelajaran. PPKN. Riwayat kurang
Maret 2021 dan
memprogramkan ada tahun depan Note: perbaikan bukan baik karena sering
program tiap semester pensiun. semata karena intervensi gonta ganti
untuk latihan, tapi ada dari IGI namun beliau kepemimpinan.
aktif dalam mencari Mindset perubahan
dengan pelatihan dari
informasi dan dengan pendekatan
ormas ini kami “administrasi
pengetahuan sendiri. hati, tuntutan
menambah pelaksanaan dalam perangkat sekarang. Memberikan
kegiatan”. pembelajaran contoh langsung”.
“guru dipanggil satu per
satu untuk supervisi, apa
yang dirasakan.
Administrasi
pembelajaran sudah
lengkap pada sebelum
minggu kedua
pembelajaran.
Guru Peningkatan kualitas Ketiga guru merasa Guru PPKN dalam Intervensi dari IGI
sebagai pendidik bagi guru ada peningkatan pembuatan RPP sebagai penguatan,
IPS dan PPKN. setelah mengikuti kurikulum merdeka yang materi yang diberikan
intervensi, seperti dipengaruhi oleh MGMP. memang sudah
literasi dan diterapkan dan
Note: sepanjang
“meningkatkan kualitas numerasi dalam dimodifikasi dari
wawancara informan
sebagai pendidik”. soal serta lebih sebelumnya.
kurang tertarik
banyak praktik.
membahas intervensi.
sebagian jawaban hanya
Guru matematika tidak “penilaian sesuai,
normatif.
“kebiasaan baru tugas harian, lisan,
mendapatkan dampak
membuat RPP dan tertulis dan tes
intervensi dalam profesi
memuat literasi obyektif dan esai itu
sebagai pengajar “pembuatan dalam RPP
dan numerasi, sudah diterapkan dari
yang memberikan
mulai dulu dan itu selalu
penguatan dalam
dibicarakan dan
membedakan pembuatan RPP
“ Entah saya bodoh atau dimodifikasi sebelum
soal-soal yang kurikulum merdeka, dan
lama menangkap jadi mana literasi dan termasuk juga dibantu IGI sudah seperti itu.
saya tidak mengerti dan numerasi. Dalam penguatannya dalam Kita mengajak anak-
kurang paham yang pembelajaran MGMP serumpun” anak literasi
disampaikan, masih lebih banyak lagi membaca, memahami,
mengamati ketika
terlalu umum. praktik langsung
Guru bahasa Indonesia awal belajar lebih
anak dan
merasa ada perubahan kurang 5 menit. Dan
discovery, untuk dari IGI ini menjadi
dalam mengajar dari RPP
asesmen sesuai untuk literasi dan penguatan dan lebih
AKM yang numerasi. membuat anak
memerlukan mengerti”.
analisis”. Note: menurut siswa
guru ini genit, nilai
rendah, dan tidak ada
tambahan waktu jika
tugas belum selesai.
Sepanjang wawancara
beliau selalu menatap ea
rah lain dan merasa tidak
nyaman dari mimiknya.
Guru matematika
menerapkan discovery
berkaitan dengan tugas
yang diberikan IGI.
“menerapkan discovery
dari IGI karena tugas
dari intervensi. Tahun
baru nanti rencana
diperbaiki.
Siswa Belum ada perubahan atau Tidak ada Tidak ada perubahan Guru mengajar dan
kegiatan baru di sekolah, perubahan yang yang dirasakan siswa interaksi dengan siswa
baru mulai masuk pada dirasakan siswa dari dari cara guru mengajar dari awal masuk
semester genap. atau sikap guru karena hingga sekarang sama
awal luring. memang baru masuk di saja.
semester ini untuk
luring.
“baru masuk “iya, sudah dari
sekolah full dari dulu”.
awal tahun “iya, seperti dulu
sebelumnya masih demikian (skiap dan
terbatas”. mengajar)”.
● Belum ada perbedaan signifikan dari kepsek dalam kebijakan dan ● Perbaikan kualitas dalam supervisi dan administrasi
program sekolah pembelajaran (kepsek SMPN 1 Tinggimoncong)
Guru:
Guru:
● Belum ada perubahan dalam pelakasanaan tugas
● Peningkatan kualitas sebagai pendidik setelah mengikuti intervensi
karena intervensi. intervensi sulit dipahami terlalu
● Materi IGI sudah diimplementasikan dari sebelumnya
umum (guru matematika, SMPN 1 Palangga)
Siswa:
Kemampuan Kepala Melakukan pertemuan Guru melakukan Pengimbasan dan Guru semangat
modifikasi/adaptasi Sekolah untuk pengimbasan pembenahan menerapakan intervensi menerapakan literasi
intervensi dengan terhadap guru lainnya administrasi dan untuk warga sekolah. dan numerasi.
kebutuhan sekolah kondisi kelas.
Note: jawaban
atau daerah
normatif dan singkat
“Seperti pertemuannya “sudah menerapkan
baru sanggup satu kali “administrasi di dengan warga sekolah.
kemudian kegiatan mandiri kelas lebih
Saling membagikan ilmu “semangat untuk
karena anggaran masih dirapikan secara kepada guru yang menerapkan literasi
kurang. Tapi dengan ada perangkat serumpun mata dan numerasi”.
pelatihan lumayan untuk
pembelajaran pembelajaran untuk
meningkatkan mutu
maupun terhadap pembuatan RPP.
sekolah”. suasana kelas Sudah menerapkan dan
yang dibuat untuk guru merasa nyaman
lebih nyaman untuk praktik intervensi.
belajar”. misalnya mengamati
peserta didik dari awal
hingga akhir”.
Guru Ketiga guru berusaha Ketiga guru dapat Menurut guru PPKN dan Guru IPA dan IPS
memodifikasi pembelajaran modifikasi dan matematika bisa menjawab bahwa
sesuai dengan kondisi sesuai konteks dimodifikasi jika ada intervensi dapat
sekolah lingkungan dan contoh dari intervensi. dimodifikasi.
sekolah.
Note: jawaban singkat
dan normatif
“ disesuaikan saja “bisa, kurang contoh
seadanya saja karena “menyesuaikan yang diberikan oleh
waktu pembelajaran dengan intervensi masih banyak
“bisa dimodifikasi dan
terbatas”. lingkungan sekitar teori. Contohnya ada
dipraktikkan”.
misalnya dalam anak yang belum paham
pembelajaran IPA literasi sebelum jam
pelajaran”.
melakukan
pengamatan
polusi suara ketika
Menurut guru bahasa
ada yang senso Indonesia dapat
kayu, waduk yang dimodifikasi sesuai
tercemar, dan kondisi sekolah dan
lainnya”. inisiatif guru.
“disesuaikan dengan
kondisi sekolah, dan
kalau memang belum
ada disekolah dibantu
dengan inisiatif guru”.
“Berkaitan dengan
intervensi IGI setelah sudah
ada informasi yang
disebarkan kalau ada
intevensi yang
dilaksanakan. Kepsek
sangat merespon dan
merasa membutuhkan dan
dari gowa sangat merespon
serta bisa memberikan
pengimbasan dari setiap
pelaksanaan, baik kepsek
kepada guru, maupun guru
sesama guru dan kepada
siswa.
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah:
Guru:
Guru:
● Intervensi dapat dimodifikasi sesuai dengan keadaan sekolah
● Dapat dimodifikasi jika ada contoh dari intervensi (guru
PPKN dan matematika, SMPN 1 Tinggimoncong)
Komitmen untuk Kepala Berharap program terus Mendukung untuk Komitmen mendukung Kesiapan untuk
melaksanakan Sekolah berlanjut. pelaksanaan intervensi karena praktik melakukan
intervensi intervensi. baik dan meningkatkan pengimbasan.
Note: mispersepsi program
kompentensi guru.
dari pusat Note: dalam Note: IGI yang menjadi
obrolan di luar perhatian kepsek,
wawancara beliau beliau terlihat skeptis
“3 tahun.
“Semoga bisa berlanjut, dan mengatakan akan dan kurang suka
dari sekolah akan segera pensiun dan Guru akan dapat dengan ormas
melanjutkan selalu karena saat ini bimbingan. Komitmen tersebut.
program yang diberikan kesehatannya secara pribadi dan
relevan dengan program kurang baik dan instansi karena praktik
dari pusat sampai ke menurut guru baik untuk kompetensi “siap melakukan
daerah”. kadang pulang ke guru. secara pribadi pengimbasan, IGI
rumah sebelum mendukung intervensi harus memperbaiki
siang. ini”. diri”.
“komitmen saya
lanjutkan apa
yang pernah
didapatkan dan
jangan pernah
sekalipun
mengeluh”.
Guru Guru IPS dan PPKN akan Ketiga guru memiliki Guru PPKN dan bahasa melanjutkan hal dari
praktik dalam pembelajaran komitmen untuk Indonesia mau intervensi dan
dari intervensi yang terus melaksanakan komitmen untuk mengimbaskan
didapatkan intervensi atau mengikuti dan kepada guru lainnya.
pengetahuan yang menjalankan intervensi.
didapatkan meski
“ Praktik di kelas dan intervensi nanti
“teman-teman
menerapkan dalam selesai. “kami tetap ikuti
ditularkan mengenai
pembelajaran mengenai perkembangan dan pengetahuan yang
literasi dan numerasi” petunjuk untuk bisa dimiliki khususnya
“diaplikasikan dilanjutkan. Setelah guru-guru muda.
agar ilmu dapat kegiatan kami tetap
terpakai. Akan Dilanjutkan untuk
Guru matematika melanjutkan
tetap anak-anak harus
menyarankan metode komunikasi dengan IGI ditingkatkan”.
pemberian intervensi menggunakan melalui WA”.
yang harus diubah metode ini
meskipun IGI
sudah tidak Guru matematika
“sebenarnya bagus tapi intervensi”. melaksanakan intervensi
mungkin kalau materinya dari IGI namun
menggunakan panduan
lebih spesifik sehingga
guru penggerak yang
mudah dipahami”
dianggap lebih lengkap.
“modul guru penggerak
yang digunakan dalam
proses pembelajaran.
Intervensi dari guru
penggerak yang lebih
lengkap dan jelas”.
Kepala sekolah:
● Komitmen guru untuk melaksanakan intervensi yang telah didapatkan ● Belum menerapakan intervensi karena masih materi
masih terlalu umum dan sulit dipahami (guru
matematika, SMPN 1 Palangga & guru matematika
SMPN 1 Tinggimoncong)
● Belum implementasi karena kurang paham materi
daring (guru PPKN, SMPN 1 Tinggimoncong)
Dukungan yang Kepala Memberikan dukungan Memberikan Supervisi dan Pelibatan pengawas
diperlukan dan yang Sekolah kepada guru-guru dalam dukungan moril dan penghargaan untuk RPP dalam intervensi
diperoleh untuk MGMP mandiri atau perizinan kepada yang paling baik dan sehingga dapat
mengimplementasiklan pelatihan-pelatihan. guru yang ikut tepat waktu. melihat
intervensi intervensi. perkembangan guru-
guru dan
“ adanya pelatihan- “supervisi langsung oleh pengimbasan.
pelatihan, melaksanakan “memberikan kepala sekolah dan guru
mgmp mandiri sesama dukungan moril dan merasa senang.
mata pelajaran maupun motivasi kepada “melibatkan
Ada hadiah untuk guru
dengan semua guru”. guru yang ingin pengawas bina
yang RPP paling baik”.
melaksanakan tugas karena mereka yang
baik walaupun rutin datang ke
harus keluar sekolah sekolah untuk
diberikan izin dan
melihat
dikomunikasikan”.
Guru Ketiga guru berharap ada Guru b.Ind dan b.Ing Guru matematika Guru IPA dan IPS dan
pendalaman materi, membutuhkan memerlukan strategi meminta dukungan
pendampingan, dan micro fasilitas secara team teaching agar seperti fasilitas dan
teaching. umum seperti anak-anak terkontrol. sertifikat.
proyektor. Guru IPA
membutuhkan
“ Praktik materi 4C bisa “team teaching dengan “fasilitas dari IGI
modul cetak agar
tersampaikan pada mudah dibaca. guru lainnya dalam seperti LCD. Berlanjut
peserta didik melalui kelas. Jika ada 2-3 guru kegiatannya, dan
pelatihan yang dalam kelas sehingga sertifikatnya”.
ditingkatkan melalui anak-anak dapat
“modul cetak yang
terkontrol”.
micro teaching” diperlukan agar
mudah dibaca
untuk panduan, Guru PPKN dan b.Ind
meskipun sudah menyebutkan keperluan
ada di aplikasi”. secara umum seperti
sarana dan prasana.
“sebagai pengawas
saya akan sangat
terbantu kalau ada
kegiatan ormas
untuk melakukan
intervensi terhadap
penguatan
kompetensi guru
seperti program ini
tersebut, cuman
kalau bisa kita
bersinergi dan
bekerjasama untuk
hasil yang
maksimal”.
Siswa Tidak ada kegiatan baru Belum ada kegiatan Belum ada kegiatan atau Tidak ada kegiatan
yang diterima oleh siswa. atau implementasi implementasi intervensi baru yang diterima
intervensi yang yang dirasakan oleh oleh siswa.
dirasakan oleh siswa.
“ Tidak ada kegiatan baru, siswa.
literasi memang sudah “baru mulai sekolah
dilakukan sejak awal masuk tatap muka terbatas,
sekolah secara luring”. jadi belum ada
kegiatan baru”.
● Memberikan dukungan moril dan fasilitas pada guru-guru untuk ikut ● Memberikan supervisi pada guru dan penghargaan bagi
intervensi guru dengan RPP yang paling baik (SMPN 1
Tinggimoncong)
● Pelibatan pengawas dalam intervensi untuk memantau
perkembangan guru-guru (SMPN 1 Bontonompo)
Guru:
Siswa:
Tantangan yang Kepala Kendala dalam pembuatan Tantangan sekolah Tantangan eksternal Tidak ada tantangan
dihadapi dalam Sekolah RPP sesuai dengan yang disebutkan karena pandemi dan dari intervensi, hanya
mengimplementasikan komponen yang sesuai. secara umum yang jaringan yang sulit. mengenai guru honor
intervensi yaitu banyak guru ikut pelatihan karena
honorer sehingga ada guru PNS yang
“ Saat ini tidak ada karena anggaran banyak “masih pembelajaran tidak bisa ikut.
semua mendukung. Namun
kendala ketika dalam terserap ke sana. terbatas, siswa dan Note: guru honor
menurunkan dalam RPP”. waktu yang terbatas. maksudnya tidak tetap
Minimal 1 RPP untuk di sekolah dan
“kendalanya 1x45 menit. mungkin saja pindah
masalah atau sementara
banyaknya guru Jaringan yang sehingga pelatihan
terkendala jika bukan yang didapatkan tidak
honorer jadi
di sekolah, ada berdampak untuk
anggaran terserap
wilayah yang jaringan sekolah.
besar kesana
sehingga belum yang sulit”.
bisa maksimal “10 guru dan kepala
untuk sekolah.
pengembangan
sekolah”. Ada perwakilan dari
guru honor karena
guru PNS tidak bisa”.
Guru Guru PPKN guru b.Ind dan IPA Ketiga guru tidak Tantangan secara
membutuhkan mengemukakan mengemukakan umum dari guru IPA
pemahaman teori yang tantangan secara tantangan dari dan IPS.
lebih dalam dan umum. Guru b.Ing implementasi intervensi,
Note: tantangan
merasa tidak ada hanya tantangan secara
penguasaan IT seperti terlihat tidak berkaitan
tantangan dari umum.
zoom. dengan intervensi
intervensi.
Note: guru tidak atau
melakukan implementasi
“Penguasaan IT masih intervensi yang “anak-anak kurang
“waktu untuk
perlu belajar, penerapan didapatkan atau hanya memahami soal
mempersiapkan
dari teori yang penguatan. misalnya grafik, tabel.
bahan ajar karena
membutuhkan jarak rumah yang Dari guru sendiri
pemahaman”. mudah untuk
jauh. “tantangan bisa membuat soal tapi
teratasi, seperti alat- untuk membuat anak
Guru matematika Menyiapkan bahan
alat pendukung tidak paham yang sulit”.
mengatakan bahwa seperti power point
biasa agak lama”. ada lcd, atau jaringan,
waktu yang terbatas
maka dimanfaatkan
menjadi kendala.
oleh guru untuk
Note: tantangan secara menyiapkan lcd
umum. maupun hotspoot
untuk diberikan
kepada siswa”.
“paling tidak ada
informasi baru, dan tidak
lepas dari anggaran, dan
teman-teman IGI tidak
lepas dari anggaran.
Untuk itu kami sama
sama mendukung
program pendidikan”.
“tidak ada
(kegiatan baru),
cuman pas
pesantren
ramadhan
pematerinya
datang dari luar
diundang
sekolah”.
Dinas Tidak ada tantangan yang
Pendidikan dari dinas pendidikan.
Persamaan Perbedaan
Guru:
Siswa:
Praktik replikasi/adopsi Kepala Guru-guru membuat Guru membuat Guru saling berbagi ilmu Dukungan atau adopsi
intervensi Sekolah dokumentasi pembelajaran. administrasi lebih dengan guru serumpun intervensi dari kepala
rapi dan suasana dan penerapan dengan sekolah berupa
kelas lebih nyaman. warga sekolah. pengimbasan dan
“Guru-guru kami berusaha tutor sebaya.
membuat video
pembelajaran, semua mata “administrasi di “sudah menerapkan
pelajaran sudah mulai kelas lebih dengan warga sekolah. “pengimbasan, tutor
membuat video dirapikan secara sebaya, fasilitas
pembelajaran. Sebelumnya Saling membagikan ilmu
perangkat seperti ruangan”.
sudah ada yang dibuat, tapi kepada guru yang
pembelajaran serumpun mata
belum maksimal namun
maupun terhadap pembelajaran untuk
sekarang kesadaran mereka
tumbuh dan guru membuat
suasana kelas pembuatan RPP”.
sebagai media yang dibuat untuk
pembelajaran yang menarik lebih nyaman
untuk siswa kemudian ada belajar”.
yang di upload juga”.
Guru Guru IPS membuat siswa Ketiga guru Guru b.Ind dalam Tidak ada modifkasi
lebih aktif dalam mengatakan ada pembelajaran memuat signifikan dari guru
pembelajaran, adaptasi seperti literasi dan numerasi dan praktik adopsi.
mengenalkan bentuk hots. dalam perancangan agar siswa berpikir kritis,
Note: modifikasi RPP
RPP yang memuat dibentuk kelompok
dIpengaruhi dari
literasi, numerasi. dalam pembelajaran.
MGMP. Masalah
“Biasanya kalau diskusi Pelibatan anak
waktu tatap muka
saya gabung disetiap secara aktif dalam
terbatas untuk
kelompok diperhatikan pembelajaran, “ketika masuk kelas, penerapan
mana yang pinter sedang fokus pada anak-anak
dan masih kurang agar bisa penilaian HOTS. dengan menerangkan pembelajaran yang
mereka saling belajar apa gunanya belajar maksimal.
bersama. agar anak paham,
“kebiasaan baru namun dalam
Perubahan dalam aktifitas
membuat RPP pembelajaran “RPP sudah
dan hasil belajar karena
memuat literasi dilanjutkan pemberian dimodifikasi termasuk
mereka telah dikenalkan
materi dengan metode soal-soal dan
dalam bentuk hots sehingga dan numerasi,
ceramah, kemudian penilaian. Perubahan
mereka bisa mulai
dilanjutkan materi untuk sudah tidak ada
mengerjakannya, dan membedakan anak-anak dengan kompetensi inti,
terlihat ada perubahan soal-soal yang literasi dan numerasi langkah-langkah
terhadap anak dimulai dari mana literasi dan didalamnya, kemudian pembelajaran.
penerapan pembelajaran”. numerasi. Dalam dilanjutkan penugasan
pembelajaran melalui kelompok karena Menyesuaikan
anak diajarkan kerja keadaan siswa, masih
lebih banyak lagi
Guru PPKN mengadopsi sama. Untuk memakai metode
praktik langsung
tutor sebaya. pembelajaran ceramah, diskusi,
anak dan praktik. Masih baru
discovery, untuk dilaksanakan baik
dikelas maupun diluar mulai masuk sehingga
“ Tutor sebaya ada di kelas. asesmen sesuai tidak bisa praktik
tergantung materi. Hal
Jika kegiatan pembelajaran AKM yang langsung”.
perubahan ini dilakukan
berbasis proyek mereka memerlukan setelah mendapatkan
membagi tugas dari analisis”. intervensi”.
kegiatan hingga
pelaporan”.
Guru matematika dan
PPKN tidak ada
Guru matematika belum perubahan dalam
atau tidak melakukan mengajar setelah
intervensi yang didapatkan. intervensi.
Note: adopsi K-13 secara
umum bukan dari “awalnya (dahulu)
intervensi. melaksanakan
pembelajaran biasa,
sekarang sudah
“mulai dari semester 2 menggunakan lcd
diterapkan namun
(milik pribadi).
pelaksanaan masih
Didialam RPP
terbatas. Untuk perubahan
signifikan belum terlihat
dimuatkan apa yang
karena saya hanya akan ditampilkan”.
menuangkan dalam RPP
saja”.
Pengawas Tidak mengetahui Tidak ada Tidak ada wawancara Tidak mengetahui
wawancara dengan dengan pengawas adanya intervensi dan
pengawas sekolah sekolah ini. tidak melihat ada
ini. adopsi hal baru.
Siswa Tidak ada kegiatan baru Tidak ada adaptasi Tidak ada adaptasi Tidak ada adaptasi
selama mereka mulai kegiatan baru atau kegiatan baru atau kegiatan baru atau
sekolah luring. perubahan yang perubahan yang terlihat perubahan yang
terlihat dari guru dari guru mengajar sejak terlihat dari guru
mengajar. mereka sekolah. mengajar.
“semester pertama masih
online. Baru semester kedua
belajar offline”. “kami baru satu “suasana dan kegiatan “kita baru masuk dan
tahun ini bertemu sekolah biasa aja dari dari awal guru
guru secara awal sampai sekarang”. memang sudah
langsung, biasanya begitu”.
pas saat pandemi
pembelajaran
secara online
menggunakan WA
dan google
classroom.
Guru:
Guru:
● Adopsi dalam perancangan RPP yang memuat literasi dan numerasi,
● Adopsi tutor sebaya (guru PPKN, SMPN 1 Palangga)
pelibatan anak secara aktif, dan bentuk HOTS
● Belum ada modifikasi atau adopsi dari intevensi
Siswa:
● Tidak ada kegiatan yang berbeda dari sejak awal mereka masuk
sekolah
Kredibilitas Ormas dan Kepala Kerja sama yang baik Kerja sama terjalin Kerja sama baik dengan Kontra dengan IGI
intervensi Sekolah dengan ormas. dengan baik. Ormas ormas. Intervensi dapat sebagai organisasi
bersedia membantu meningkatkan kualitas profesi yang orangnya
dan konsultasi jika guru dan mutu sekolah. merupakan
“terjalin baik dan saling ada yang belum pemberontak. Ragu
dipahami. “kerja sama pertama kali terhadap kelegalan
berkomunikasi”. dengan IGI untuk
intervensi yang
pembinaan khusus
dilakukan.
secara daring. Sejauh ini
“kerja sama selama kerja sama yang terjalin Note: ada mispersepsi
ini baik, karena kita baik dan lancar. dari kepala sekolah
juga kenal lama dan Peningkatan kualitas bahwa IGI sebagai
membantu juga guru untuk mutu
ormas atau fasilitator
dalam setiap ada sekolah”. yang ditunjuk dari
permasalahan yang pusat untuk
ada untuk memberikan
berkonsultasi. intervensi.
Kalaupun guru-guru
IGI sendiri tidak
ada yang belum
transparan
mengerti mereka
menjelaskan posisinya
juga menanyakan
dan menanyakan
dan kami
kesediaan sekolah.
menyambungkan”.
Informasi kurang
karena hanya melalui
zoom.
Memperbaiki
struktur dan
program yang
dilakukan
membuktikan IGI
bukan orang
buangan dari PGRI”.
Guru Guru menanggap bahwa IGI Guru-guru tahu Obrolan setelah Ketiga guru tidak
sebagai organisasi profesi bahwa IGI adalah wawancara ditemukan paham mengenai POP
yang ditunjuk oleh organisasi profesi. bahwa guru tidak tahu dan IGI sebagai ormas
kementerian untuk Intervensi dari dinas materi dan pelatihan IGI yang memberikan
menjalankan POP. atau pusat dari mana. Mereka materi dari modulnya.
disampaikan oleh mengikuti karena ada Mereka hanya ikut saja
IGI. surat dari dinas karena arahan dari
“tahunya IGI kayak PGRI pendidikan dan pihak IGI kepala sekolah dan
Note: ada
yang memberikan pelatihan yang menawarkan surat dari dinas
mispersepsi yang
kepada guru-guru dari sekolah ikut intervensi. pendidikan.
ditemukan ketika
pusat”.
selesai wawancara. Note: tidak ada Note: kurang
sosisalisasi dan sosialisasi dan
memberikan informasi informasi dari pihak
“saya tahu IGI, secara transparan ormas terhadap
pernah juga ikut jadi mengenai intervensi dan penerima intervensi.
anggotanya untuk penjelasan POP secara
dapat materi komphrensif.
pelatihan, tapi “ikut pelatihan
tahun ini belum ditunjuk kepala
bayar lagi. Kami sekolah. Tahu IGI
tahunya intervensi kayak PGRI. Belum
dari dinas pernah ada penjelasan
pendidikan ada mengenai hubungan
surat. Tidak tahu POP dan IGI”
juga sih dari mana
materi yang
diberikan, kami ikut
saja”.
Pengawas Tahu mengenai IGI sebagai Tidak wawancara Tidak wawancara Tahu mengenai IGI
organisasi profesi guru. pengawas di pengawas di sekolah ini. secara umum sebagai
sekolah ini. organisasi profesi
guru.
“tahu IGI sebagai organisasi
“pernah dengar IGI
profesi, tapi tidak tahu jika
sebagai organisasi
ada pelatihan”.
guru, tapi tidak tahu
ada intervensi di
sekolah”.
● Hubungan baik dengan ormas dan konsultasi jika ada kesulitan ● Kontra dengan IGI sebagai ormas dan awalnya ragu
dengan kelegalan intervensi
Guru:
● Mispersepsi dan kurangnya sosialisasi atau keterbukaan IGI terhadap
intervensi yang dilakukan.
Kelebihan intervensi Kepala Tidak ada intervensi lain di Belum pernah ada Tidak ada intervensi lain Belum pernah ada
dibandingkan dengan Sekolah sekolah ini yang diikuti oleh intervensi lain di di sekolah ini yang diikuti intervensi lain di
intervensi lain kepsek sekolah ini. oleh kepsek. Intervensi sekolah ini, intervensi
untuk sekolah yang dari IGI pertama kali.
Note: kepsek baru
diikuti oleh guru baru
menjabat setahun Note: dari obrolan
kali ini.
yang lalu. secara informal bahwa
sekolah hanya dapat
pelatihan dari dinas
“pelatihan MKKS dan
“selama saya jadi sejak kepsek menjabat
pelatihan dari IGI.
kepsek belum ada
intervensi lain di Diskusi dan sharing
sekolah ini”. dengan teman apa yang
didapatkan. Tergantung
kebutuhan dan kondisi”.
Guru Tidak ada intervensi lain di Belum pernah ada Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi
sekolah ini yang diikuti intervensi lain di untuk sekolah yang lain yang diterima oleh
ketiga guru. sekolah ini. diikuti oleh guru-guru, guru-guru.
kecuali guru matematika
yang merupakan guru
“bukan intervensi penggerak. “tidak ada”.
hanya dari Zenius
atau semacamnya
yang promosikan “baru dari IGI”
aplikasi belajar
mereka”
Pengawas Tidak ada intervensi lain Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak ada intervensi
pengawas dari pengawas dari sekolah
sekolah ini. ini. lain di sekolah.
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah:
Guru: Guru:
● Baru pertama kali mengikuti intervensi, sebelumnya belum pernah ● Guru penggerak lebih lengkap dan mudah untuk
ada diimplementasikan (guru matematika, SMPN 1
Tinggimoncong
Strategi replikasi Kepala Pengimbasan melalui video Pengembangan Penyusunan dokumen kepsek menyebut
Sekolah dokumentasi yang dibuat karakter secara yang dirapikan. tidak ada yang baru
oleh guru-guru. umum dari sekolah Penekanan literasi dan mengenai manajemen.
bukan dari hasil numerasi, digital dalam
Note: setelah ditanya
intervensi. pembelajaran.
ulang, kepsek
“dengan ada video guru Penanaman karakter
memberikan jawaban
bisa saling sharing materi peserta didik sebagai
normatif agar terlihat
dan saling belajar “dalam bahan diskusi kepsek
ada perubahan setelah
pengembangan dan guru.
sesama guru”. intervensi.
karakter
sebelumnya di
sekolah ini masih “aspek yang dimodifikasi
“materi kepala sekolah
belum maksimal, dalam penyusunan
ada materi mengenai
anak-anak masih dokumen. Korwas
manajemen berbeda
belum maksimal katakan dokumen
dengan sekolah. Tidak
sehingga sekarang adalah rohnya sekolah
ada yang baru dalam
diberikan karena semua kegiatan
pelaksanaan
penguatan untuk itu sekolah ada di sana.
seperti diwajibkan Supervisi yang
Penekanan muatan
jam sholat penilaian tersirat
literasi numerasi dan
bersama”. namun sekarang
digital dalam
menjadi skala
pembelajaran.
prioritas”.
Penanaman karakter
peserta didik sebagai
bahan diskusi kepala
sekolah. Sifat tertib,
kritis, gotong royong,
dan spiritual”.
Guru Guru-guru membagikan Guru membagikan Guru PPKN dan bahasa Pengimbasan dengan
pengetahuan kepada guru pengetahuan dalam Indonesia berbagi guru lainnya di sekolah
lain saat pelatihan 1 hari internal sekolah dan pengetahuan dalam dan kegiatan MGMP.
yang diadakan oleh kepsek. kadang MGMP MGMP dari intervensi.
kecamatan. Guru matematika belum
pernah berbagi “ada pengimbasan
“Membagi pengetahuan pengetahuan dari IGI. untuk sesama sekolah,
ketika selesai pelatihan “biasa dalam membagikan kepada
Note: beliau merupakan
kepada guru-guru yang MGMP dalam guru lainnya.
guru yang dilibatkan oleh
tidak mengikuti. Kegiatan serumpun, baik
IGI untuk uji keterbacaan Ada evaluasi setiap
ini dari kepala sekolah dan sekolah maupun
modul intervensi tahap bulan bersama kepala
diadakan sehari”. secara kecamatan
2. sekolah.
untuk berdiskusi
dalam pembuatan Baru-baru ini kami
RPP dan metode melaksanakan
“biasa dalam forum
pembelajaran workshop permapel
MGMP dan sering
lainnya. pada saat MGMP dan
ketemu dengan guru-
Diskusi bersama guru lainnya, seperti saya menyampaikan
dengan guru di pembuatan pembuatan juga apa yang saya
sekolah”. RPP saya sosialisasikan. peroleh dan
Sekarang RPP peserta tanggapan guru lain
MGMP jadi seragam tertarik”.
sesuai dengan yang
diajarkan pas intervensi
IGI”.
Persamaan Perbedaan
Kapasitas sekolah dan Kepala Kepala sekolah Ada potensi menjadi Pengimbasan untuk guru Pengimbasan internal
dinas Sekolah meningkatkan kompetensi sekolah imbasan yang tidak ikut intervensi untuk guru lainnya.
melalui pelatihan dan jika didukung oleh dan membagikan dalam Penguatan materi
MGMP. dinas. MGMP. dalam RPP dari segi
metode.
Pengimbasan secara
internal kepada guru-
guru lainnya, setelah
mendapatkan
pelatihan IGI.
Siap melakukan
pengimbasan, IGI
harus memperbaiki
diri”.
Guru Menurut ketiga guru, ada Menurut ketiga Menurut ketiga guru, Dukungan dari kepala
dukungan dari kepsek guru, kepala sekolah kepala sekolah tertarik sekolah untuk
terhadap intervensi seperti memberikan untuk pelaksanaan peningkatan
pelatihan, izin, dan dana dukungan terhadap intervensi dan kompetensi guru dari
transportasi. pelaksanaan memberikan dukungan pembiayaan dan
intervensi seperti berupa fasilitas untuk fasilitas.
moril, pembiayaan, pelatihan, anggaran
Note: secara general
“-Setiap guru mendapatkan dan fasilitas. media pembelajaran,
bukan hanya
kesempatan untuk diklat. dan diskusi jika ada
dukungan terhadap
kurang.
- Dana disiapkan untuk intervensi.
“diberikan uang
transportasi oleh kepala transportasi jika ada
sekolah. kegiatan dari IGI. “sangat tertarik
- Disiapkan apa “masih seperti biasa
- Ada PKB setiap 6 bulan bahkan setiap rapat
yang dibutuhkan sesuai dengan
sekali dari MKKS yang kepala sekolah selalu
seperti langkah-langkah
mengadakan atau dari mengingatkan untuk
pemasangan wifi supervisi.
kepala sekolah di bawah guru saling belajar dan
naungan PPG”. dan ruangan menyebarkan Pembiayaan biasa
untuk membuat pengetahuan yang untuk peningkatan
RPP telah didapatkan. mutu, diundang dari
- Memberikan - Rapat evaluasi apa dinas untuk pelatihan
semangat/ moril”. yang menjadi IT.Ada juga untuk
kekurangan. perbaikan, elektronik.
- Diberi transport oleh
RPP yang terus
sekolah
berlanjut dalam PKB”.
- media pembelajaran
direimburse”.
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah:
Guru:
Jejaring dan kolaborasi Kepala Belum ada kolaborasi selain Belum ada Belum ada kerja sama Tidak ada jejaring dan
Sekolah dengan dinas pendidikan. kolaborasi setelah atau kolaborasi dengan kolaborasi karena
intervensi. pihak lain setelah intervensi.
intervensi.
Note: kolaborasi yang
“tidak ada, paling dengan
dijawab dari sebelum
sekolah-sekolah lain “kita ada KKS
ada intervensi IGI.
untuk bisa pertemuan ada “kerja sama dengan
mengimbaskan secara setiap bulan yang secara dan instansi
informal”. dilakukan pindah lainnya sebelum ada
satu sekolah ke intervensi. kerja sama “hanya dinas
sekolah lain dan dengan rutan, balai pendidikan”.
dalam pembibitan dan hutan
pelaksanaanya (satu guru satu pohon)”. Ikut adiwiyata, kerja
sama dengan lapas,
juga mengundang
lingkungan hidup.
dinas pendidikan”.
Selain IGI hanya
dengan dinas-dinas”.
Guru Tidak ada kolaborasi atau Guru hanya ikut Belum ada kolaborasi Belum ada kolaborasi
kemitraan dari pelaksanaan pelatihan dari dinas dan jejaring baru setelah dan jejaring baru
intervensi. pendidikan pelaksanaan intervensi. setelah pelaksanaan
biasanya. Tidak ada intervensi.
Note: tidak ditanyakan saat Guru-guru bahkan tidak
mitra atau
wawancara, namun saat tahu ada kelanjutan dari
kolaborasi baru
obrolan informal mereka diklat, menurut guru
setelah intervensi “sesudah pelatihan,
mengatakan baru pertama matematika bukan
dari ormas. tidak ada kelanjutan
kali mendapat intervensi intervensi namun hanya
lagi”.
dari ormas, biasanya dari Note: belum ada penyampaian materi
dinas pendidikan. tindak lanjut setelah secara daring.
diklat 6 hari dari IGI.
Note: tidak ditanyakan
dalam wawancara
“pelatihan biasanya dari
namun dalam obrolan
dinas pendidikan, “MGMP dan POP
setelah wawancara.
misalnya K-13 atau sekarang dari IGI”
diskusi MGMP”
“kemarin IGI hanya
memberikan materi
secara online bukan
intervensi, tidak ada
tindak lanjut”.
Persamaan Perbedaan
Kepala sekolah:
Guru:
● Setelah pelatihan, tidak ada mitra atau kolaborasi guru dengan pihak
lain
Komitmen kuat dari Kepala Berharap ada kelanjutan Melanjutkan Komitmen untuk praktik Terbuka menerima
pemangku kepentingan Sekolah dari intervensi. intervensi yang baik dan peningkatan intervensi yang
telah didapatkan. kompetensi guru. dilakukan dari
Harapan dapat lihat kementerian.
Note: kepsek tidak
“Semoga bisa berlanjut, dan proses pembelajaran Intervensi dapat lebih
maksimal di sekolah
dari sekolah akan guru dengan pelatihan detail programnya.
karena sakit gula
melanjutkan selalu karena luring, pendampingan
sehingga sering
program yang diberikan guru, dan pengimbasan
pulang lebih cepat
relevan dengan program pada guru-guru lain. “lebih detail dengan
dan ia menunggu
dari pusat sampai ke program yang dituju
masa pensiun tahun
daerah”.
2023.
“guru akan dapat (intervensi ormas).
bimbingan. Komitmen
“komitmen saya Terbuka, persepsi
secara pribadi dan
lanjutkan apa instansi karena praktik yang berbeda karena
yang pernah baik untuk kompetensi diterima oleh
didapatkan dan guru. secara pribadi kementerian.”
jangan pernah mendukung intervensi ini
sekalipun
Pelatihan diharapkan
mengeluh”.
tidak daring agar dapat
lihat proses
pembelajaran guru.
Butuh pendampingan
yang berkesinambungan
dengan guru-guru yang
terpilih.
Pengimbasan dengan
guru-guru lain nantinya”.
Guru Guru menginginkan adanya Ketiga guru Keinginan guru-guru Guru berharap ada
keberlanjutan program agar berharap masih ada untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan
guru terus belajar. kelajutan dari intervensi yang selanjutnya untuk
intervensi dan meningkatkan penyegaran pedagogik
materi kompetensi sebagai sehingga berdampak
dikembangkan pendidik dan terhadap peserta
“ Harapan kegiatan ini terus
didik.
berlanjut dan memberikan sesuai kebutuhan. keberlanjutan program
kontribusi kepada guru- dengan metode yang
“supaya berlanjut,
guru butuh terus belajar. lebih baik seperti secara
coba buatlah etrus ada
“semoga bisa daring.
- Pelatihan dapat dilakukan penyegaran
berlanjut dan
secara luring”. terlaksana serta Note: sebagian tidak kompetensi pedagogik
materinya bisa terus ditanyakan dalam guru dan terjadwal.
dikembangkan wawancara namun Karena dengan adanya
diberikan sesuai keluar dalam obrolan peningkatan
dengan kebutuhan”. santai. kemampuan guru
maka akan
meningkatkan juga
“rasanya bertanggung pencapaian anak
jawab kepada siswa, karena anak-anak
karena pelatihan akan menjadi dampak
kemarin merasakan terhadap peningkatan
bagiamana harus oleh guru”.
mengubah sikap siswa
lebih baik melalui
pembelajaran.
Pengawas Tidak tahu Tidak wawancara Tidak wawancara Tidak tahu komitmen
pengawas dari pengawas dari sekolah guru terhadap
sekolah ini ini intervensi.
Dinas Melakukan pengawasan
Pendidikan dan membantu
mengubungkan dengan
sekolah.
● Mendukung untuk pelaksanaan intervensi dan berharap ada ● Terbuka terhadap intervensi namun berharap program
kelanjutan dapat lebih detail
Guru: