Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MENGEMBANGKAN BERPIKIR KRITIS PADA


MATERI BILANGAN
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA

DISUSUN OLEH :
GALUH BAYU SAPUTRA ( E1R022009)

MUHAMMAD KASYIFUL KURABI ( E1R022071)

SOFIYATIL ANWARIYAH ( E1R022158)

SITI SYIFA MARDOTILLAH ( E1R02296)

PRODI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha kuasa


karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini.Atas Rahmat dan Hidayah-
nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Bilangan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari
Bapak KETUT SARJANA,M.S pada bidang Kapita
selekta matematika .Selain itu penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang topik.
Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih
yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang
telah mendukung serta membantu kami selama
proses penyelesaian tugas makalah ini Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna serta kesalahan yang kami yakini
diluar batas kemampuan kami. Maka dari itu kami
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Mataram,16 Agustus 2023


DAFTAR ISI

Contents

BAB 1....................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................3
A. Latar Belakang......................................................3
B.Rumusan Masalah..................................................4
1.1 Rumusan masalah......................................................4
1.2 Tujuan........................................................................4
BAB II...................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................5
CONTOH SOAL 1.......................................................5
CONTOH SOAL 2.......................................................8
PENUTUP...........................................................................12
Kesimpulan.................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata angka dan bilangan merupakan dua hal
yang tidak sama, akan tetapi sering ada orang yang
menukarkan penggunaan kedua kata tersebut. Tiro dkk
(2008) membedaakan bilangan dan angka dengancara
mencontohkan sebgai berikut .Bilangan 13 ditulis dengan
dua buah angka yaitu angka 1 dan angka 3, yaitu 13 .
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang
digunkan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol
ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu
bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan.
Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-
tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi
bilangan nol, negatif, Bilangan rasional , bilangan
irasional, dan bilangan kompleks.

B.Rumusan Masalah
1.1 Rumusan masalah
1. Bagaimana membelajarkan kemampuan berfikir kritis
dan kreatif
2.Bagaimana cara mengindikator kemampuan berfikir
kritis dan kreatif
1.2 Tujuan
1. Dapat memahami bagaimana membelajarkan
kemampuan berfikir kritis dan kreatif
2. Dapat mengindikator kemampuan berfikir kritis dan
kreatif
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Membelajarkan kemampuan berfikir kritis


Contoh soal 1
Tentukann dua bilangan asli yang selisih kuadratanya
adalah 45
1. Solusi
2 2
a −b =45 . Dimana a > b
⟺ (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏) = 45

Kasus 1. 45 = 1𝑥 45 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Kasus 2. 45 = 3𝑥 15 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Kasus 3. 45 = 5 𝑥 9 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).

Kasus 1. Dimiliki SPLDV 𝑎 − 𝑏 = 1 dan 𝑎 + 𝑏 = 45.


Kasus 2. Dimiliki SPLDV 𝑎 − 𝑏 = 3 dan 𝑎 + 𝑏 = 15.
Kasus 3. Dimiliki SPLDV 𝑎 − 𝑏 = 5 dan 𝑎 + 𝑏 = 9.

Kasus 1. Solusi dari SPLDV adalah 𝑎 = 23 dan 𝑏 =


22.
Kasus 2. Solusi dari SPLDV adalah 𝑎 = 9 dan 𝑏 = 6.
Kasus 3. Solusi dari SPLDV adalah 𝑎 = 7 dan 𝑏 = 2.

Jadi, pasangan dua bilangan asli a dan b yang


memenuhi adalah (23,22), (9,6) dan (7,2).

2. Sub soal

a. Apa yang Anda pahami mengenai soal tersebut?


(Interpretation)
b. Tentukan faktor dari 45 dan bagaimana Anda
menguraikan a 2−b2=45 .? (Analysis)
c. Pilih dua faktor dari 45 yang hasil kalinya 45,
lalu hubungkan dengan data yang didapat pada
poin b. (Analysis)
d. Apakah yang terbentuk dari berbagai kasus pada
poin c?(Inference)
e. Tentukan a dan b dari berbagai kasus.
(Evaluation)
f. Bagaimana menjelaskan pasangan bilangan asli a
dan b yang memenuhi? (Explanation)

3. Indikator
a. Apa yang Anda pahami mengenai soal tersebut?
(Interpretation)

Dari data yang tersedia yaitu terdapat dua


bilangan asli yang apabila dikuadratkan memiliki
selisih bilangan positif yaitu 45. Jika dua bilangan
asli tersebut dimisalkan a dan b dimana a−b=¿ c
(bilangan positif) maka a > b. Tujuan akhir yang
ingin dicapai yaitu menentukan 𝑎 dan 𝑏 supaya
2 2
a −b =45 .

Pertanyaan ini termasuk indikator


Interpretation karena di dalamnya siswa dapat
memahami data yang tersedia dan menentukan
tujuan akhir yang ada dalam soal tersebut.

b. Tentukan faktor dari 45 dan bagaimana Anda


menguraikan a 2−b2=45 .? (Analysis)

Himpunan 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 45 = { 1,3,5,9, 15, 45}


Supaya a 2−b2=45, maka (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏) = 45.
Pertanyaan ini mengembangkan indikator
Analysis karena siswa mencoba menguraikan
2 2
a −b berdasarkan identitas menjadi (𝑎 – 𝑏)(𝑎 +
𝑏) dan menghubungkan data yang ada sehingga
2 2
a −b = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏) = 1 x 45.
c. Pilih dua faktor dari 45 yang hasil kalinya 45,
lalu hubungkan dengan data yang didapat pada
poin b. (Analysis)

Bilangan-bilangan tersebut yaitu 1 dan 45;


3 dan 15; 5 dan 9

Hubungan dengan data yang didapat pada poin b.


Kasus 1. 45 = 1𝑥 45 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Kasus 2. 45 = 3𝑥 15 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Kasus 3. 45 = 5 𝑥 9 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Pertanyaan ini mengembangkan indikator
(Analysis) karena siswa mencoba berbagai kasus
terkait mencari dua bilangan asli yang hasil
kasilnya adalah 45, dan siswa mencoba
menghubungan data yang diketahui sebelumnya
dengan data yang ada untuk mencari kesamaan-
kesamaan yang memungkinkan.

d. Apakah yang terbentuk dari berbagai kasus pada


poin c?(Inference)

Terbentuk SPLDV
Kasus 1. Dimiliki SPLDV 𝑎 − 𝑏 = 1 dan 𝑎 + 𝑏 = 45.
Kasus 2. Dimiliki SPLDV 𝑎 − 𝑏 = 3 dan 𝑎 + 𝑏 = 15.
Kasus 3. Dimiliki SPLDV 𝑎 − 𝑏 = 5 dan 𝑎 + 𝑏 = 9.

Pertanyaan ini mengembangkan indikator


(Inference) karena siswa dapat menyimpulkan
bahwa terdapat tiga kasus SPLDV dari kesamaan-
kesamaan yang didapat pada poin c.

e. Tentukan a dan b dari berbagai kasus.


(Evaluation)

Kasus 1. Solusi dari SPLDV adalah 𝑎 = 23 dan 𝑏 =


22.
Kasus 2. Solusi dari SPLDV adalah 𝑎 = 9 dan 𝑏 = 6.
Kasus 3. Solusi dari SPLDV adalah 𝑎 = 7 dan 𝑏 = 2.
Pertanyaan ini mengembangkan indikator
Evaluation karena siswa menyelesaikan SPLDV
yang terbentuk pada poin d, apakah dapat
diselesaikan atau tidak sehingga mendapatkan
berbagai solusi pasangan bilangan asli.

f. Bagaimana menjelaskan pasangan bilangan asli a


dan b yang memenuhi? (Explanation)

Dari solusi SPLDV yang diperoleh, semua


nilai a dan nilai b merupakan bilangan asli dan
memenuhi 𝑎2 − 𝑏2 = 45. Jadi, pasangan dua
bilangan asli a dan b yang memenuhi adalah
(23,22), (9,6) dan (7,2).

Pertanyaan ini mengembangkan indikator


Explanation karena siswa menjelaskan semua
pasangan bilangan asli yang diperoleh memenuhi
syarat yang ditentukan.

Contoh soal 2

Dimiliki sebuah bilangan pecahan. Jika


1
pembilangnya dikurangi 1 nilainya menjadi Jika
3
1
pembilang ditambah 1 nilainya menjadi .
2

a. Solusi
a
Misalkan kita mempunyai pecahan , dengan “a”
b
sebagai pembilang dan “b” sebagai penyebut.

Dilakukan penyederhanaan persamaan agar


mudah mengolah data yang diketahui:

a−1 1
= , kedua ruas dikalian 3b, menjadi
b 3
3𝑎 − 3 = 𝑏…….(1)

a+1 1
= , kedua ruas dikalian 2b, menjadi
b 2
2𝑎 + 2 = 𝑏…….(2)

Dari penyederhanaan tersebut diperoleh dua buah


persaman yang bisa di selesaikan dengan metode
SPLDV. Sehingga diperoleh nilai
𝑎 = 5 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 12 dengan ini diperoleh bilangan
5
pecahan
12

b. Sub soal
1.Apa informasi yang bisa didapatkan
dari soal tersebut?
(interpretation)
2.Cobalah sederhanakan data
a−1 1 a−1 1
= dan = dengan pengoprasian agar
b 3 b 3
diperoleh persmaan yang lebih simpel (analisys)
3. Setelah melakukan pengoperasian diperoleh
berbagai data-data, hasil pengoperasian yang
mana menghasilkan persamaan yang sederhana.
(inference)
4.Ada berapa persamaan yang sederhana yang
didapatkan dari hasil penyederhanaan tersebut?
(evaluation)
5. Berdasarkan kedua persamaan apakah bisa
mencaari solusi dari soal yaitu menentukan nilai
dari a dan b pada pecahan? (explanation)

c. Indikator

1.Apa informasi yang bisa didapatkan


dari soal tersebut?
(interpretation)

Dari soal diperoleh data, terdapat pecahan


a
yang dimisalkan diketahui “a” adalah
b
pembilang dan “b” adalah penyebut. Jika “a”
1
dikurangi 1 maka nilainya , dan jika ditambah 1
3
1
nilainya . Dengan tujuan dari soal adalah untuk
2
mencari nilai a dan b yang memenuhi.

Pada bagian ini dikategorikan sebagai


indikator interpretation karena bagian ini berisi
tentang memahami data apa saja yang bisa
didapatkan dari soal dan menentukan tujuan atau
penyelesaian dari soal.

2.Cobalah sederhanakan data


a−1 1 a−1 1
= dan = dengan pengoprasian agar
b 3 b 3
diperoleh persmaan yang lebih simpel (analisys)

Mengolah data dengan cara penyederhanaan


bisa dengan menjumlahkan, mengurangi ataupun
mengalikan kedua ruas agar menjadi persamaan
yang lebih sederhana.
Bagian ini merupakan indikator analisys
karena beriskan analisa - analisa berbagai
kemungkinan terhadap pengoperasian persamaan
agar memperoleh persamaan yang sederhana.

3. Setelah melakukan pengoperasian diperoleh


berbagai data-data, hasil pengoperasian yang
mana menghasilkan persamaan yang sederhana.
(inference)

a−1 1
Untuk = , kedua ruas dikalikan 3b
b 3
sehingga menjadi 3𝑎 − 3 = 𝑏

a+1 1
Untuk = kedua ruas dikalikan 2b sehingga
b 2
menjadi 2𝑎 + 2 = 𝑏

Pada bagian ini merupakan indikator


inference karena bagian ini menyimpulkan atau
mengambil kemungkinan yang menghasilan
persamaan yang sederhana dari hasil analisis.

4.Ada berapa persamaan yang sederhana yang


didapatkan dari hasil penyederhanaan tersebut?
(evaluation)
Terdapat dua persamaan yang paling sederhana
tanpa terdapat pecahan yang memudahkan dalam
pengerjaan mencari solusi yaitu
↔3𝑎 − 3 = 𝑏…….(1)

↔2𝑎 + 2 = 𝑏…….(2)

Pada bagian ini merupakan indikator evaluation


karena berisikan fakta bahwa persamaan yang
dihasilkan merupakan persamaan yang sederhana
yang merupakan persamaan linier dua variabel.

5. Berdasarkan kedua persamaan apakah bisa


mencaari solusi dari soal yaitu menentukan nilai
dari a dan b pada pecahan? (explanation)

↔3𝑎 − 3 = 𝑏…….(1)
↔2𝑎 + 2 = 𝑏…….(2)

Pada kedua persamaan jika persamaan (1) dan (2)


dikaitkan maka dapat diperoleh persamaan

↔3𝑎 − 3 = 2𝑎 + 2 (kedua ruas dikurangi 2)


↔3𝑎 − 5 = 2𝑎 (kedua ruas dikurangi 2a)
↔𝑎 − 5 = 0 (kedua rusa ditambah 5)
↔𝑎 = 5
Substitusi 𝑎 = 5 ke persamaan (1)

↔3(5) − 3 = 𝑏
↔15 − 3 = 𝑏
↔12 = 𝑏
Sehingga diperoleh 𝑎 = 5 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 12 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛
5
𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛
12
Bagian ini merupakan indikator explanation
karena berisikan kesimpulan akhir berupa solusi
dan kesimpulan yang menjawab tujuan dari soal,
dengan menggunakan pengoperasian pada
persamaan. Selain itu jika diperhatikan untuk
mencari solusi dari kedua persamaan dapat
digunakan dengan metode SPLDV juga
2.2 Membelajarkan kemampuan berfikir kreatif

Contoh soal 1

a. Solusi
a^2 - b^2 = 45. Dimana a > b
⟺(𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏) = 45

Kasus 1. 45 = 1𝑥 45 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Kasus 2. 45 = 3𝑥 15 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Kasus 3. 45 = 5 𝑥 9 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).

Kasus 1. Dimiliki SPLDV 𝑎 – 𝑏 = 1 dan 𝑎 + 𝑏 = 45.


Kasus 2. Dimiliki SPLDV 𝑎 – 𝑏 = 3 dan 𝑎 + 𝑏 = 15.
Kasus 3. Dimiliki SPLDV 𝑎 – 𝑏 = 5 dan 𝑎 + 𝑏 = 9.

Kasus 1. Solusi dari SPLDV adalah 𝑎 = 23 dan 𝑏 =


22.
Kasus 2. Solusi dari SPLDV adalah 𝑎 = 9 dan 𝑏 = 6.
Kasus 3. Solusi dari SPLDV adalah 𝑎 = 7 dan 𝑏 = 2.

Jadi, pasangan dua bilangan asli a dan b yang

Memenuhi adalah (23,22), (9,6) dan (7,2).

b. Sub soal

1. Tentukan model matematika persoalan yang


ada dan uraikan model tersebut ?
(Kelancaran)
2. Cari dua bilangan asli yang hasil kalinya 45
lalu hubungkan dengan data yang didapat
pada pertanyaan 1) (Kelancaran)
3. Tentukan berbagai kemungkinan yang terjadi
untuk membentuk persamaan linier dua
variabel. (fleksibelitas)
4. Tentukan a dan b dari berbagai kasus.
(keterperincian)

c. Indikator
1. Tentukan model matematika persoalan yang
ada dan uraikan model tersebut ?
(Kelancaran)
Jawaban dari soal ini adalah misalkan dua
bilangan asli tersebut adalah a dan b dan
model matematikanya adalah 𝑎2 – 𝑏2 = 45
𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑢𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎2 – 𝑏2 = (𝑎 –
𝑏)(𝑎 + 𝑏) = 45.
Pertanyaan ini mengungkap indikator
kelancaran pada berpikir Kreatif karena siswa
harus pasih membuat model matematika dari
kondisi riil dan pasih pula menguraikan
bentuk aljabar seperti dari a2 – b2
2. Cari dua bilangan asli yang hasil kalinya 45
lalu hubungkan dengan data yang didapat
pada pertanyaan a) (Kelancaran)
Bilangan-bilangan tersebut adalah 1 dan 45; 3
dan 15; 5 dan 9. Hubungan dengan data yang
didapat pada pertanyaan a) adalah
1. Kasus 1. (a – b) (a + b) = 1x 45
2. Kasus 2. (a – b) (a + b) = 3x 15
3. Kasus 3. (a – b) (a + b) = 5 x 9

Pertanyaan ini masih mengungkap indikator


kelancaran karena dalam menjawab soal ini
siswa dituntut untuk pasih menentukan faktor
dari bilangan yaitu faktor 45, selanjutnya
siswa dengan mudah menentukan kasus kasus
yang ada.

3. Tentukan berbagai kemungkinan yang terjadi


untuk membentuk persamaan linier dua
variabel. (fleksibelitas)

Jawaban dari soal ini adalah


Kasus 1. (a – b) (a + b) = 1x 45. Jadi dimiliki
SPLDV a – b = 1 dan a + b = 45.
Kasus 2. (a – b) (a + b) = 3x 15. Jadi dimiliki
SPLDV a – b = 3 dan a + b = 15.
Kasus 3. (a – b) (a + b) = 5 x 9. Jadi dimiliki
SPLDV a – b = 5 dan a+ b = 9.

Pertanyaan ini memunculkan indikator


Fleksibelitas dalam berpikir kreatif karena
dalam menjawab soal ini siswa akan
membentuk beberapa SPLDV dari setiap
kasus.

4. Tentukan a dan b dari berbagai kasus.


(keterperincian)

Jawaban soal ini adalah :


Solusi dari SPLDV pada kasus 1 adalah a =
23 dan b = 22.
Solusi dari SPLDV pada kasus 2 adalah a = 9
dan b = 6.
Solusi dari SPLDV pada kasus 3 adalah a = 7
dan b = 2.

Penyelesaian dari setiap SPLDV setiap kasus


adalah pasangan dua bilangan asli a dan b
yang memenuhi adalah (23,22),(9,6) dan
(7,2).

Pertanyaan ini termasuk memperlihatkan


indikator Keterperincian karena dalam
menjawab soal ini siswa dituntut untuk
memastikan SPLDV bisa diselesaikan dan
menjelaskan proses mencari sampai
menemukan pasangan niali a dan b secara
detail.

Contoh soal 2
Dimiliki sebuah bilangan pecahan. Jika pembilangnya
dikurangi 1 nilainya menjadi 1/3.. Jika pembilang ditambah 1
nilainya menjadi ½

a. Tentukan Jumlah pembilang dan penyebut.


b. Kembangkan pertanyaan yang membangun
kemampuan berpikir kritis dari setiap langkah
penyelesaiain
c. Identifikasi setiap pertanyaan tersebut berdasarkan
tabel indikator berpikir kritis serta jelaskan alasannya

a. Solusi
Misalkan kita mempunyai pecahan a/b, dengan
“a” sebagai pembilang dan “b” sebagai penyebut.
Dilakukan penyederhanaan persamaan agar
mudah mengolah data yang diketahui:

(a-1 )/b= 1/3, kedua ruas dikalian 3b, menjadi

3𝑎 – 3 = 𝑏…….(1)

(a+ 1 )/b= ½, kedua ruas dikalian 2b, menjadi

2𝑎 + 2 = 𝑏…….(2)

Dari penyederhanaan tersebut diperoleh dua buah


persaman yang bisa di selesaikan dengan metode
SPLDV. Sehingga diperoleh nilai
𝑎 = 5 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 12 dengan ini diperoleh bilangan
pecahan 5/12

b. Sub soal
1. Tentukan model matematika persoalan yang
ada dan uraikan model tersebut ?
(Kelancaran)
2. Tentukan bentuk penyederhanaan, lalu
hubungkan dengan data yang didapat pada
pertanyaan 1) (Kelancaran)
3. Tentukan berbagai kemungkinan yang terjadi
untuk membentuk persamaan linier dua
variabel. (fleksibelitas)
4. Tentukan a dan b dari persamaan yang telah
disederhanakan. (keterperincian)

c. Indikator

1. Tentukan model matematika persoalan yang ada dan


uraikan model tersebut ? (Kelancaran)
Jawaban dari soal ini adalah misalkan dua persamaan
disederhanakan atau dikali agar tidak berbentuk
pecahan 3𝑎 – 3 = 𝑏 dan 2 𝑎 + 2 = 𝑏 adalah
penyederhanaan dari persamaan (a-1 )/b= 1/3 dan (a+
1 )/b= ½

Pertanyaan ini mengungkap indikator kelancaran pada


berpikir Kreatif karena siswa harus pasih membuat
model matematika dari bentuk bilangan pecahan dan
bisa dalam pengoperasian pecahan menjadi persamaan
sederhana.

2. Tentukan nilai a dengan persamaan yang telah


diserdahanakan, lalu hubungkan dengan data yang
didapat pada pertanyaan 1) (Kelancaran)

Pertanyaan ini masih mengungkap indikator


kelancaran karena dalam menjawab soal ini siswa
dituntut untuk pasih menentukan nilai a, selanjutnya
siswa dengan mudah menentukan nilai b.

3. Tentukan berbagai kemungkinan yang terjadi untuk


membentuk persamaan linier dua variabel.
(fleksibelitas)
Pertanyaan ini memunculkan indikator Fleksibelitas
karena dalam menjawab soal ini siswa meiliki
beberapa cara (eliminasi, Substitusi, campuran, grafik,
atau lainnya) untuk menyelesaikan SPLDV

4. Tentukan a dan b dari persamaan yang telah


disederhanakan. (keterperincian)

Dari penyederhanaan tersebut diperoleh dua buah


persaman yang bisa di selesaikan dengan metode
SPLDV. Sehingga diperoleh nilai 𝑎 = 5 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 12
dengan ini diperoleh bilangan pecahan 5/12

Pertanyaan ini termasuk memperlihatkan indikator


Keterperincian karena dalam menjawab soal ini siswa
dituntut untuk memastikan SPLDV bisa diselesaikan
dan menjelaskan proses mencari sampai menemukan
pasangan niali a dan b secara detail.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Bilangan adalah suatu konsep matematika yang
digunkan untuk pencacahan dan pengukuran.
Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk
mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka
atau lambang bilangan.
2.Pertanyaan tersmasuk indikator (Analysis) kar
karena siswa mencoba berbagai kasus terkait
mencari dua bilangan asli yang hasil kasilnya
adalah 45
3.Pertanyaan Termasuk indikator (Analysis)
karena siswa mencoba menguraikan a 2−b2
berdasarkan identitas
4. Pertanyaan termasuk indikator interpretation
karena bagian ini berisi tentang memahami data
apa saja yang bisa didapatkan dari soal dan
menentukan tujuan atau penyelesaian dari soal
5. Pertanyaan termasuk indikator inference
karena bagian ini menyimpulkan atau mengambil
kemungkinan yang menghasilan persamaan yang
sederhana dari hasil analisis.
6. merupakan indikator evaluation karena
berisikan fakta bahwa persamaan yang dihasilkan
merupakan persamaan yang sederhana yang
merupakan persamaan linier dua variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Drs.Ketut Sarjana,Eka kurniawan, dkk.(2023)


Membelajarkan beroukir kritis dan
Kreatif.

Latri Aras (2020) ,Bilangan dan pembelajarannya


PT.Ramadhan , Bandung

https://www.fajarpendidikan.co.id/pengertian-
bilangan-macam-macam-bilangan-dan-
contohnya/

Anda mungkin juga menyukai