DISUSUN OLEH :
GALUH BAYU SAPUTRA ( E1R022009)
PRODI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Contents
BAB 1....................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................3
A. Latar Belakang......................................................3
B.Rumusan Masalah..................................................4
1.1 Rumusan masalah......................................................4
1.2 Tujuan........................................................................4
BAB II...................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................5
CONTOH SOAL 1.......................................................5
CONTOH SOAL 2.......................................................8
PENUTUP...........................................................................12
Kesimpulan.................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata angka dan bilangan merupakan dua hal
yang tidak sama, akan tetapi sering ada orang yang
menukarkan penggunaan kedua kata tersebut. Tiro dkk
(2008) membedaakan bilangan dan angka dengancara
mencontohkan sebgai berikut .Bilangan 13 ditulis dengan
dua buah angka yaitu angka 1 dan angka 3, yaitu 13 .
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang
digunkan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol
ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu
bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan.
Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-
tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi
bilangan nol, negatif, Bilangan rasional , bilangan
irasional, dan bilangan kompleks.
B.Rumusan Masalah
1.1 Rumusan masalah
1. Bagaimana membelajarkan kemampuan berfikir kritis
dan kreatif
2.Bagaimana cara mengindikator kemampuan berfikir
kritis dan kreatif
1.2 Tujuan
1. Dapat memahami bagaimana membelajarkan
kemampuan berfikir kritis dan kreatif
2. Dapat mengindikator kemampuan berfikir kritis dan
kreatif
BAB II
PEMBAHASAN
Kasus 1. 45 = 1𝑥 45 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Kasus 2. 45 = 3𝑥 15 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Kasus 3. 45 = 5 𝑥 9 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
2. Sub soal
3. Indikator
a. Apa yang Anda pahami mengenai soal tersebut?
(Interpretation)
Terbentuk SPLDV
Kasus 1. Dimiliki SPLDV 𝑎 − 𝑏 = 1 dan 𝑎 + 𝑏 = 45.
Kasus 2. Dimiliki SPLDV 𝑎 − 𝑏 = 3 dan 𝑎 + 𝑏 = 15.
Kasus 3. Dimiliki SPLDV 𝑎 − 𝑏 = 5 dan 𝑎 + 𝑏 = 9.
Contoh soal 2
a. Solusi
a
Misalkan kita mempunyai pecahan , dengan “a”
b
sebagai pembilang dan “b” sebagai penyebut.
a−1 1
= , kedua ruas dikalian 3b, menjadi
b 3
3𝑎 − 3 = 𝑏…….(1)
a+1 1
= , kedua ruas dikalian 2b, menjadi
b 2
2𝑎 + 2 = 𝑏…….(2)
b. Sub soal
1.Apa informasi yang bisa didapatkan
dari soal tersebut?
(interpretation)
2.Cobalah sederhanakan data
a−1 1 a−1 1
= dan = dengan pengoprasian agar
b 3 b 3
diperoleh persmaan yang lebih simpel (analisys)
3. Setelah melakukan pengoperasian diperoleh
berbagai data-data, hasil pengoperasian yang
mana menghasilkan persamaan yang sederhana.
(inference)
4.Ada berapa persamaan yang sederhana yang
didapatkan dari hasil penyederhanaan tersebut?
(evaluation)
5. Berdasarkan kedua persamaan apakah bisa
mencaari solusi dari soal yaitu menentukan nilai
dari a dan b pada pecahan? (explanation)
c. Indikator
a−1 1
Untuk = , kedua ruas dikalikan 3b
b 3
sehingga menjadi 3𝑎 − 3 = 𝑏
a+1 1
Untuk = kedua ruas dikalikan 2b sehingga
b 2
menjadi 2𝑎 + 2 = 𝑏
↔2𝑎 + 2 = 𝑏…….(2)
↔3𝑎 − 3 = 𝑏…….(1)
↔2𝑎 + 2 = 𝑏…….(2)
↔3(5) − 3 = 𝑏
↔15 − 3 = 𝑏
↔12 = 𝑏
Sehingga diperoleh 𝑎 = 5 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 12 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛
5
𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛
12
Bagian ini merupakan indikator explanation
karena berisikan kesimpulan akhir berupa solusi
dan kesimpulan yang menjawab tujuan dari soal,
dengan menggunakan pengoperasian pada
persamaan. Selain itu jika diperhatikan untuk
mencari solusi dari kedua persamaan dapat
digunakan dengan metode SPLDV juga
2.2 Membelajarkan kemampuan berfikir kreatif
Contoh soal 1
a. Solusi
a^2 - b^2 = 45. Dimana a > b
⟺(𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏) = 45
Kasus 1. 45 = 1𝑥 45 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Kasus 2. 45 = 3𝑥 15 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
Kasus 3. 45 = 5 𝑥 9 = (𝑎 – 𝑏) (𝑎 + 𝑏).
b. Sub soal
c. Indikator
1. Tentukan model matematika persoalan yang
ada dan uraikan model tersebut ?
(Kelancaran)
Jawaban dari soal ini adalah misalkan dua
bilangan asli tersebut adalah a dan b dan
model matematikanya adalah 𝑎2 – 𝑏2 = 45
𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑢𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎2 – 𝑏2 = (𝑎 –
𝑏)(𝑎 + 𝑏) = 45.
Pertanyaan ini mengungkap indikator
kelancaran pada berpikir Kreatif karena siswa
harus pasih membuat model matematika dari
kondisi riil dan pasih pula menguraikan
bentuk aljabar seperti dari a2 – b2
2. Cari dua bilangan asli yang hasil kalinya 45
lalu hubungkan dengan data yang didapat
pada pertanyaan a) (Kelancaran)
Bilangan-bilangan tersebut adalah 1 dan 45; 3
dan 15; 5 dan 9. Hubungan dengan data yang
didapat pada pertanyaan a) adalah
1. Kasus 1. (a – b) (a + b) = 1x 45
2. Kasus 2. (a – b) (a + b) = 3x 15
3. Kasus 3. (a – b) (a + b) = 5 x 9
Contoh soal 2
Dimiliki sebuah bilangan pecahan. Jika pembilangnya
dikurangi 1 nilainya menjadi 1/3.. Jika pembilang ditambah 1
nilainya menjadi ½
a. Solusi
Misalkan kita mempunyai pecahan a/b, dengan
“a” sebagai pembilang dan “b” sebagai penyebut.
Dilakukan penyederhanaan persamaan agar
mudah mengolah data yang diketahui:
3𝑎 – 3 = 𝑏…….(1)
2𝑎 + 2 = 𝑏…….(2)
b. Sub soal
1. Tentukan model matematika persoalan yang
ada dan uraikan model tersebut ?
(Kelancaran)
2. Tentukan bentuk penyederhanaan, lalu
hubungkan dengan data yang didapat pada
pertanyaan 1) (Kelancaran)
3. Tentukan berbagai kemungkinan yang terjadi
untuk membentuk persamaan linier dua
variabel. (fleksibelitas)
4. Tentukan a dan b dari persamaan yang telah
disederhanakan. (keterperincian)
c. Indikator
A. Kesimpulan
1. Bilangan adalah suatu konsep matematika yang
digunkan untuk pencacahan dan pengukuran.
Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk
mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka
atau lambang bilangan.
2.Pertanyaan tersmasuk indikator (Analysis) kar
karena siswa mencoba berbagai kasus terkait
mencari dua bilangan asli yang hasil kasilnya
adalah 45
3.Pertanyaan Termasuk indikator (Analysis)
karena siswa mencoba menguraikan a 2−b2
berdasarkan identitas
4. Pertanyaan termasuk indikator interpretation
karena bagian ini berisi tentang memahami data
apa saja yang bisa didapatkan dari soal dan
menentukan tujuan atau penyelesaian dari soal
5. Pertanyaan termasuk indikator inference
karena bagian ini menyimpulkan atau mengambil
kemungkinan yang menghasilan persamaan yang
sederhana dari hasil analisis.
6. merupakan indikator evaluation karena
berisikan fakta bahwa persamaan yang dihasilkan
merupakan persamaan yang sederhana yang
merupakan persamaan linier dua variabel.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.fajarpendidikan.co.id/pengertian-
bilangan-macam-macam-bilangan-dan-
contohnya/