Skripsi Strategi Pengembangan Hutan Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Sebagai Kawasan Hutan Pendidikan Dan Ekowisata Di Kota Kendari
Skripsi Strategi Pengembangan Hutan Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Sebagai Kawasan Hutan Pendidikan Dan Ekowisata Di Kota Kendari
SKRIPSI
OLEH
SUMARLIN
D1B5 04 029
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Kehutanan Pada Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDAR I
2010
2
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Sumarlin
Jurusan : Kehutanan
Fakultas : Pertanian
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
PERNYATAAN
SUMARLIN
D1B5 04 029
4
ABSTRAK
Sumarlin (D1B5 04 029). “Strategi Pengembangan Hutan Kampus UHO
Sebagai Kawasan Hutan Pendidikan dan Ekowisata di Kota Kendari” (Dibimbing
oleh Safril Kasim sebagai pembimbing pertama dan Zulkarnain sebagai
pembimbing kedua).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2010 di hutan Kampus
Bumi Tri Dharma Universitas Haluoleo Kendari, Kecamatan Kambu, Kota Kendari,
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hutan UHO dan
merumuskan strategi pengembangan hutan kampus sebagai kawasan hutan
pendidikan dan ekowisata di Kota Kendari. Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi dan pengumpulan data sekunder. Penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif dan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 98 jenis tumbuhan berhabitus
pohon dan semak/non kayu, sedangkan jenis-jenis fauna yang ditemukan dikawasan
hutan kampus UHO yang teridentifikasi sebanyak 48 jenis hewan yaitu; 3 jenis
repttilia, 2 jenis amphibi, 15 jenis insekta, 5 jenis mamalia dan 16 jenis aves, serta
potensi biofisik lainnya berupa 4 buah sungai yang berada di dalam maupun sekitar
lokasi hutan kampus Universitas Haluoleo.
Dari hasil penelitian ini diketahui beberapa permasalahan dalam upaya
pengembangan dan pengelolaan hutan Kampus UHO disebabkan karena kurangnya
kepedulian dan rasa memiliki terhadap hutan kampus UHO, sarana dan prasarana
yang belum memadai, kurangnya koordinasi antara pihak UHO dan Pemerintah Kota
Kendari, serta serta minimnya pendanaan.
Penelitian ini merumuskan beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam
pengembangan hutan kampus UHO yaitu: meningkatkan ketersediaan sarana dan
prasarana dengan mendorong dan memberikan kesempatan kepada semua pihak
untuk melakukan kegiatan ekonomi produktif berupa jasa wisata dalam bentuk
akomodasi, souvenir, dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup,
mendorong dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa kehutanan UHO dan
pihak-pihak yang berkepentingan untuk berinvestasi dalam pengembangan hutan
Kampus UHO, memaksimalkan dukungan Pemkot Kendari dan Birokrasi UHO
dalam melakukan pembangunan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan
pendidikan, penelitian dan rekreasi. Menjaga kebersihan kawasan hutan serta
meningkatkan upaya promosi dan kerjasama dengan berbagai pihak.
ABSTRAC
Sumarlin ( D1B5 04 029) " Expansion Strategy of UHO Forest as Area Studi
Forest and Ecotourism in Kendari " ( Guided by Safril Kasim SP,MES., as
counsellor I and Zulkarnain S.Hut.,Msi. as counsellor II).
This research executed in April-Juni 2010 in Campus Bumi Tri Dharma
Haluoleo Univercity Kendari, District Kambu, Kendari City, Provinsi Sulawesi
Tenggara.
This research to know condition of forest UHO and formulates expansion
strategy of campus forest as education forest area and ecotourism in Kendari City.
Date collecting is through observation and secondary data collecting. This research
applies descriptive analysis and analysis SWOT.
Result of research of that there are 98 plant species tree and non wood. While
animal types found area campus forest UHO identified 48 animal species that is 3
species Repttilia, 2 Amphibious species, 15 Insect species, 5 Mammal species and 16
species Aves, and other condition of nature potency is 4 of river residing in in and
also around location of campus forest Haluoleo Univercity..
From result of this research also is known some problem of expansion efforts
and management of forest in UHO is caused by lack of caring and sense of belonging
to campus forest UHO, adequate has not facilities and basic facilities, lack of
coordination between the side of UHO and the Goverment of Town Kendari, and and
it’s the minim financing.
This research formulates some applicable strategies in expansion of forest in
UHO that is: Increases availibility of facilities and basic facilities by pushing and
gives opportunity to all party sides to do productive economic activity in the form of
tourism service in the form of accomodation, souvenir, and other business of which
can increase life prosperity, Pushs and gives opportunity to forestry student UHO and
interested parties to invest in expansion of forest in UHO, Maximizes support from
City Goverment Kendari and UHO bureaucracy in doing development of facilities
and basic facilities which can support education activity, research and recreation.
Forest keep area cleaning and increases promotion effort and cooperation with
various party.
6
RIWAYAT HIDUP
bersaudara, putra dari pasangan Drs. Udin Amara dan Alm. Alya
Rahim, Amd.
Pada Tahun 1996 penulis lulus SD Negeri 2 Batulo, Tahun 1999 lulus SLTP
Negeri 2 Lasalimu, Tahun 2002 lulus SMU Negeri 1 Bau-Bau. Pada tahun yang sama
lain hal pada tahun 2003 penulis pindah di PIKSI Ganesha Bandung, namun ternyata
Allah SWT berkehendak lain, penulis harus kembali mengikuti SPMB (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru) di Universitas Haluoleo Kendari pada tahun 2004 dan
Pemuda Buton (FPB) Ketua Bidang Kerjasama dan Publikasi 2005-2007, Pengurus
PMII Cabang Kendari periode 2005-2006 dan sejak tahun 2007 - sekarang penulis
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat
Ekowisata di Kota Kendari” dalam bentuk “skripsi” ini dapat terselesaikan dengan
segala keterbatasannya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman
Rianse, M.Si selaku Rektor Universitas Haluoleo, Bapak Ir. H. Taane La Ola, MP
SP., M.Si. selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo
serta seluruh Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo yang
Ucapan terima kasih penulis dan penghargaan yang tak terhingga kepada
Bapak Safril Kasim, S.P., MES selaku Pembimbing I dan Bapak Zulkarnain, S.Hut.,
M.Si. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam
Rasa hormat dan ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan
kepada Ayahnda Drs. Udin Amara dan Ibunda Alm.Alya Rahim, Amd., Bapak dan
Ibu mertua pasangan Kasim dan Soleha yang telah mengantarkan penulis dalam
Yansur Aliudin dan Abdul Razak Aliudin, kakak iparku Rustam Abidin, A.Pi, Maria
Al-Maida, S.Si., Iskandar Kasim,. S.Pd., M.Si., Neti Nuriatin, S.Pd., dan adik-adik
iparku Firman Kasim, S.H., dan Irfan Kasim, yang telah memberikan semangat dan
Ratnawati Kasim, S.Pd. dan anak tersayang Amelsa Putri Aurelya yang selalu
memberikan dorongan dan semangat dalam proses penyusunan skripsi ini yang
selesainya penyusunan skripsi ini akan memberikan titik terang untuk menata masa
Kepada semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara moril maupun
material antara lain keluarga Ir. Agusalim, M.Si., keluarga Herianto, SE., keluarga
Yusriadi, S.Sos, keluarga besar PT. Ade Group Kendari, keluarga besar PT. Agung
Aziz dan Hendra serta teman-teman asrama Ari Wardani, Dian Ilhikmah, Jeinuddin,
Anti Mozart, Nining, Seltina Tanditasik, Rusmita, Yusliati, Yusniati, Laode Gugurin
Bolu, Hasmita, Sukmawati, Neni dan Jusway, terima kasih atas dukungannya dan
Teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu, penulis
haturkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini serta rekan-rekan Jurusan Kehutanan 04, (Istiqamah,
Hamidin, Nima Zainal, Warman, Indra Wahid, Zainal Bin Agus) , Manajemen Hutan
’06 (Adri Syawal, Apriansyah, Ramadhan, Ayu Widiastuti), Manajemen Hutan ’07,
Terakhir kepada seluruh informan penelitian penulis serta semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah banyak berpartisipasi demi
ini disamping keterbatasan waktu, sedikitnya referensi yang kami padukan, dan juga
lebih banyak hanya berdasarkan wawasan kami tentang pendekatan ini, sehinga terasa
dalam bentuk penyajian maupun keterbatasan literatur yang ada. Oleh karena itu
sangat diharapkan saran/kritik positif dari semua pihak yang terkait untuk perbaikan
Akhir kalam, semoga kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
Penulis
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PERNYATAAN iii
HALAMAN ABSTRAK iv
RIWAYAT HIDUP vi
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 4
A. Poteensi Kawasan 39
B. Faktor Penunjang Pengembangan Ekowisata 49
C. Kebijakan pemerintah dalam Pengelolaan Ekowisata 52
D. Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan Hutan Kampus 53
E. Strategi Pengembangan Hutan Kampus UHO 56
F. Strategi dan Program Pengembangan Hutan Kampus UHO Kedepan 62
A. Kesimpulan 71
B. Saran 72
DAFTAR TABEL
Table 4.2. Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga dan Rata-Rata tiap Keluarga 36
ANALISIS SWOT 60
13
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan Indonesia salah satu yang terluas di dunia. Itu sebabnya Indonesia
disebut sebagai “paru-paru dunia” yang dikenal memiliki hutan tropis yang cukup
luas dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan bahkan tertinggi
Badan Planologi Kehutanan RI tahun 2000 bahwa luas hutan Indonesia adalah
120,3 juta hektar atau 3,1% dari luas hutan dunia (Suhendang, 2002). Salah satu
kesulitan pengelolaan hutan saat ini adalah mengenai luas wilayah hutan yang
konstitusional yang mewajibkan agar bumi, air, dan kekayaan alam yang
tentang perlindungan dan pengelolaan kawasan hutan, hutan kota dan ruang
terbuka hijau dalam wilayah kota Kendari menetapkan hutan kampus Universitas
Haluoleo sebagai salah satu hutan kota di Kota Kendari dengan luas 20 ha. Hal ini
Kehutanan. Luas kampus baru UHO 250 Ha, dengan luas kawasan hutan 58,96
Ha dengan berbagai macam potensi memadai untuk di jadikan sebagai salah satu
hutan pendidikan dan ekowisata di kota kendari dengan berbagai macam cara pola
pengembangan.
Hutan kampus UHO sebagai salah satu aset sangat potensial bagi
kelestarian dan kenyamanan kampus kita, baik dari segi pengetahuan, keindahan
dan lingkungan hidup. Beberapa titik kawasan hutan kampus UHO sudah terlihat
adanya degradasi dan tidak berfungsinya hutan sesuai dengan fungsi hutan
kawasan hutan kampus UHO tidak difungsikan sebagai sarana belajar dan lain
sebagainya.
Kegiatan pengembangan hutan ini tidak perlu merusak sistem dan hutan
yang ada, asalkan mengikuti kriteria penataan yang rasional, yaitu dengan
hutan secara lestari dan prinsip konservasi jalur hijau dalam keindahan dan
Kendari.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
sebagai salah satu kawasan hutan pendidikan dan ekowisata di Kota Kendari.
D. Manfaat Penelitian
adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Kawasan hutan adalah wilayah
tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan
pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi. Taman Hutan
Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk koleksi tumbuhan dan satwa yang
alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan untuk
tumbuhan berkayu lainnya secara predominan menempati wilayah yang luas dan
berbeda dengan diluarnya. Untuk itu, hutan memiliki banyak manfaat yang
dimiliki baik itu bersifat positif maupun negatif. Hutan merupakan salah satu
sumber kekayaan alam yang mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup
manusia dan mahluk hidup lainnya yang perlu dijaga dan dipelihara dengan
menempati wilayah yang luas dan keadaannya cukup rapat sehingga mampu
yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang
pohon, tiang, sapihan, semai, perdu dan herba sebagai kerangka penyusun dalam
partisipatif, namun secara umum dapat dimaknai sebagai hak pemangkuan dan
penguasaan terhadap lahan dan sumberdaya alam yang dikandungnya. Ada juga
sebagai kepemilikan terhadap lahan atau kepemilikan atas hak atau kepentingan
(2006), yang diartikan sebagai upaya terpadu untuk melestarikan fungsi hutan
perbuatan hukumnya berupa kebijakan (policy making) serta sistem tata kelola
Secara hukum aspek legal kawasan hutan sudah kuat ditampung dalam
peraturan perundangan kehutanan yang saat ini berlaku, mulai dari Undang-
demikian sampai saat ini keberadaan kawasan hutan selalu terusik oleh dinamika
pembangunan secara keseluruhan. Salah satu aspek yang perlu dicermati adalah
mantapnya aspek legal kawasan hutan akan dicapai. Disamping itu pemahaman
ini juga dapat lebih mendukung para pengambil kebijakan khususnya dalam
Menurut Arief (1984), fungsi atau manfaat hutan sekarang ini sudah
1. Hutan lindung, yang menjaga kelestarian tanah dan tata air wilayah.
juga rekreasi.
3. Hutan produksi, yang menghasilkan kayu dan non kayu seperti hasil industri
dan kayu yang secara ekonomi bermanfaat. Tapi kita tidak menyadari bahwa
22
menghasilkan berbagai komoditas baik barang dan jasa yang bernilai ekonomi
konservasi energi dan daur ulang baik yang terjadi dari dalam maupun dari luar
Pada dasarnya hutan berisikan lebih dari sekedar kayu bulat untuk kayu
lapis atau perabot rumah yang diekspor. Hutan juga memuat hasil luar kayu
seperti buah-buahan, bahan serat, tumbuhan obat dan plasma nutfah untuk
berbagai kebutuhan hidup. Hutan juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk
sumber inspirasi bagi para pencinta hutan dan para seniman. Hutan adalah
penadah hujan pencegah banjir di musim hujan dan penyimpan air di musim
kemarau. Hutan adalah pula penyerap asap pencemar karbon dan pelepas udara
bersih. Itulah sifat khas hutan yang lain: serbaguna. Hutan juga bermanfaat
hewan dan tumbuhan, serta manfaat sosial budaya yang telah dimanfaatkan
batas kemampuan pembaharuan diri hutan sebagai sumber alam yang bisa
23
3 (tiga) fungsi pokok yang berkaitan dan tidak dapat terpisahkan antara satu
ekosistem.
2. Fungsi ekonomis, sebagai sumber yang menghasilkan barang dan jasa baik
yang terukur seperti hasil hutan berupa kayu (tangible) dan non kayu
3. Fungsi sosial, sebagai suatu sumber penghidupan dan lapangan kerja serta
instansi maupun pihak yang bergerak dibidang lingkungan, tetapi kebijakan dan
24
diantaranya pada :
Lindung,
Hidup, dan
6. Sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua
kota, kawasan hutan kota, kawasan rekreasi kota, kawasan kegiatan olah raga,
oleh Pemerintah Daerah (PEMDA) demi terwujudnya kota hijau (green city)
remaja, orangtua dan bahkan manula karena mereka tidak mempunyai ruang
gerak yang memadai. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan proses perencanaan
carbon baik dari aktifitas transportasi maupun industri, serta pengalihan fungsi
pembukaan ruang-ruang terbuka hijau lebih banyak lagi. Karena pada dasarnya,
hutan kota merupakan unsur kota yang terpenting dalam menyejukkan kota.
kampus yang nyaman, bersih, sehat dan indah, dengan hutan kota bukanlah hal
yang tidak mungkin, jika pemerintah dan semua elemen masyarakat memiliki
telah menimbulkan citra yang buruk, menurunkan daya tarik kawasan, serta
karakteristik permintaan pengunjung serta evaluasi tujuan dan fungsi yang telah
sementara evaluasi tujuan dan fungsi dilakukan melalui studi kepustakaan serta
tujuan dan fungsi kawasan hutan serta belum menyadari perbedaan bentuk
rekreasi umum dengan rekreasi taman hutan. Hal ini menimbulkan berbagai
tercapainya tujuan dan fungsi yang diemban oleh hutan. Arahan pengembangan
dan keindahan alam, serta aspek sejarah dan budaya. Arahan pengembangan
yang diberikan bertujuan untuk tidak hanya memenuhi keinginan dan kebutuhan
pengunjung yang sesuai dengan karakteristik taman hutan, terlebih lagi bertujuan
yang tidak terpisah dengan fungsi lainnya melalui perwujudan rekreasi edukatif.
pelestarian alam, sejarah dan budaya dalam kegiatan rekreasi guna memberikan
kawasan hutan.
29
dan kondisi tegakan tiap petak, memikirkan, menangani dan bertanggung jawab
terhadeap areal hutan yang ada di dalam kawasan Hutan Kampus Universitas
Haluoleo.
a) Kondisi Topografi
ditentukan oleh nilai indeks erosivitas hujan dan faktor erodibilitas tanah
(kepekaan tanah terhadap erosi atau mudah tidaknya tanah itu tererosi).
Disamping itu, ditentukan pula oleh faktor tanaman penutup tanah yang
memiliki sifat melindungi tanah dari timpaan keras butir-butir curah hujan
dapat pula memegang peranan yang penting dalam usaha pencegahan erosi
1991).
30
permukaan (run off). Dua unsur topografi yang berpengaruh terhadap erosi
adalah panjang lereng dan kemiringan lereng. Sedangkan unsur lain yang
sehingga penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal dan hutan yang
Hanurung, 1985).
b) Kondisi Iklim
Bagi kegiatan kehutanan, iklim adalah suatu unsur yang sama sekali
pengetahuan yang luas dan mendalam tentang hal iklim, kita dapat
temperatur udara, cahaya matahari, air dan udara. Sumber temperatur udara
adalah matahari yang dipengaruhi oleh deklinasi matahari yaitu bulan Maret
zat makanan. Air bersumber dari curah hujan dan kelembaban udara. Cahaya
matahari sebagai salah satu unsur pembentuk iklim, juga berperan sangat
fotosintesis, yaitu mengubah CO2 dari udara dengan air menjadi karbohidrat.
Demikian pula udara, sebagai unsur iklim mengandung zat asam arang untuk
1998).
a. Curah hujan efektif, adalah bagian dari curah hujan yang betul-betul masuk
tanaman.
tanaman yang menghendaki suhu optimalnya 25 ada pula yang kurang dan
akan tumbuh .
tanaman yang tumbuh lebih baik pada tempat yang terbuka, sebaliknya ada
tanaman yang tumbuh lebih baik pada tempat yang teduh atau memakai
alat cadangan seperti umbi dan akar. Pengaruh lama panjang sinar
dapat diperoleh bila air, unsur hara, tenaga kerja dan sebagainya cukup
tersedia.
air sehingga udara yang panas menjadi sejuk, membawa gas-gas yang
partisipatif, namun secara umum dapat dimaknai sebagai hak pemangkuan dan
penguasaan terhadap lahan dan sumberdaya alam yang dikandungnya. Ada juga
sebagai kepemilikan terhadap lahan atau kepemilikan atas hak atau kepentingan
instansi maupun pihak yang bergerak dibidang lingkungan, tetapi kebijakan dan
diantaranya pada :
Lindung,
34
Hidup, dan
ramah lingkungan.
lingkungan.
aspek :
a. Fungsional
Secara fungsional, rencana tata ruang tapak akan mengacu kepada tercapainya citra
kawasan (place) oleh adanya bentuk yang khas (figure ground) yang secara
mengakomodasi dengan baik fungsi dan aktivitas yang ada. Dari aspek tata
tata guna lahan terikat sangat erat dengan moda transportasi (transit station).
36
yaitu ruang yang nyaman, aman dan menyenangkan dalam skala manusia dan
pejalan kaki, sehingga ruang yang tercipta hidup oleh aktivitas yang intens
utama. Untuk kenyamanannya, selain jalur sirkulasi yang nyaman, jarak antar
unit fungsi juga disusun dalam jaral tempuh maksimum 10 menit pejalan kaki
b. Ekologis
Secara ekologis, analisis didasarkan kepada masalah dan potensi yang terdapat
c. Estetika
Pertimbangan lain yang menjadi dasar analisis adalah estetika ruang luar,
massa dan ruang; organisasi elemen-elemen public art (seperti sulputure, air
mancur, dan sebagainya) tekstur dan warna. Dalam hal ini public ammenity
setiap zona dan sub zona dirancang secara tematik, yang selain memberikan
F. SWOT
yaitu segala potensi alam yang sifatnya permanen menjadi faktor pendukung bagi
G. Kerangkia Pikir
dari 3 aspek, yaitu aspek sosial, ekonomi dan lingkungan, dimana dalam
Lebih jelasnya rangkaian penelitian ini dapat dilihat pada bagan kerangka
pikir berikut :
HUTAN KAMPUS
UNIVERSITAS HALUOLEO
Pengembangan Hutan
Kampus UHO
Analisis SWOT
Strategi Pengembanganhutan
Pendidikan dan Ekowisata
40
lembaga-lembaga terkait yang relevan dengan penelitian ini. Selain itu, data
sekunder juga bisa diperoleh melalui studi literatur dan bahan–bahan bacaan
2. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui perlakuan dan
pengamatan fisik hutan kampus UHO yang meliputi kondisi lingkungan dan
pemerintah setempat dalam hal ini birokrasi UHO sebagai pihak pengelola.
41
1. Populasi
Universitas Haluoleo.
2. Penentuan Sampel
Penentuan sampel dilakukan secara porposive sampling, karena
rapat yang meliputi unit-unit luasan hutan kampus UHO yang terpilih menjadi
yaitu kategori yang didasarkan atas sifat kelangkaan atau memiliki daya tarik
yang khas yang melekat pada suatu obyek dan keaslian merupakan suatu
1. Potensi hutan kampus UHO dengan idekator penelitian potensi hutan kampus
yang mencakup flora dan fauna serta potensi biofisik lainnya (topografi dan
hidrologi).
42
handycam/kamera photo.
penelitian ini serta berbagai informasi aktual baik yang bersumber dari
literatur maupun dari berbagai bentuk bahan publikasi lainnya yang relevan
koran atau majalah dan lain-lain, serta data tentang keadaan geografis dan
menggambarkan dan menjelaskan hasil yang diperoleh. Data yang diperoleh dari
artinya data yang telah ada ditabulasi dalam hal ini disusun secara teratur
kemudian diolah dalam bentuk tabel ataupun gambaran dari tabel dari potensi
kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman dimana akan
44
G. Konsep Operasional
1. Strategi dalam penelitian ini adalah rencana yang disatukan menyeluruh dan
terpadu secara terus- menerus berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
3. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber
tempat alami dan atau daerah-daerah yang dibuat berdasarkan kaidah alam
setempat.
7. Kekuatan (Strengths) modal dasar yang dimiliki yang menjadi suatu faktor
ekowisata.
11. Luas kampus UHO + 250 Ha dengan luas kawasan hutan 58,96 Ha.
47
Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara dengan luas 58,96 Ha. Kecamatan Kambu
Padaleu dan Kelurahan Lalolara. Secara geografis wilayah penelitian berada pada
sebagai berikut:
B. Penggunaan Lahan
C. Geologi
skala 1: 500.000 tahun 1996 dan hasil survei lapang 2010 di lahan UHO terbentuk
dari formasi geologi Alangga, jenis bahan induk tersebut antara lain yaitu
Aluvium, Pasir Kuarsit dan Skits. Informasi mengenai penyebaran geologi dan
luasnya di lahan UHO Kota Kendari selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1
sebagai berikut :
Jumlah penduduk Kecamatan Kambu tahun 2010 adalah 20.205 jiwa yang
terdiri dari; Laki-laki sebanyak 9.993 jiwa dan Perempuan sebanyak 10.212 jiwa.
menunjukan bahwa 80% atau sebanyak 16.160 jiwa termasuk usia produktif dan
dan rata-rata tiap keluarga dapat di lihat pada Tabel 4.2 berikut:
Table 4.2. Jumlah Penduduk, Jumlah Kepala Keluarga dan Rata-Rata Tiap
Keluarga
Jumlah Kepala Rata-rata jiwa
No. Kelurahan Keluarga tiap keluarga
Penduduk
1 2 5 6 7
1. Kambu 6.583 1.965 3,35
2. Mokoau 1.983 410 4,84
3. Padaleu 2.763 731 3,78
4. Lalolara 8.876 1.502 5,91
Total 20.205 4.608 4,38
Sumber : Kantor Kecamatan Kambu (data 2009) diolah tahun 2010
sebanyak 1 buah, Praktek Dokter sebanyak 3 buah. Sedangkan praktek bidan dan
No. Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Kambu - 4 1 - 1 - - -
2. Mokoau 1 1 1 1 - 1 - -
3. Padaleu - 2 - 1 - 3 - -
4. Lalolara - 6 1 - - - - -
Jumlah 1 13 3 2 1 4 - -
Sumber : Kantor Kecamatan Kambu (data 2009) diolah tahun 2010
Hindu dan Budha. Lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 4.4. berikut:
Agama
No. Kelurahan Islam Protestan Katolik Hindu Budha Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Kambu 6.409 82 49 25 17 6582
2. Mokoau 1.932 25 16 8 5 1986
3. Padaleu 2.690 34 20 10 7 2761
4. Lalolara 8.643 110 66 33 24 8876
Jumlah 19.674 251 151 76 53 20205
Presentase 97.37 1.24 0,75 0,38 0,26 100 %
Total 20.205
Sumber : Kantor Kecamatan Kambu (data 2009) diolah tahun 2010
Buruh, Pensiunan dan Usaha tidak tetap. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
4.5 berikut:
No. TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10 10
1. Kambu 33 - 492 - - 602 - - 62 1.189
2. Mokoau 65 - 59 107 - 394 - - - 625
3. Padaleu 352 - 1.080 - - 3.529 198 105 - 5.156
4. Lalolara 87 - 305 354 - 475 129 105 - 1.455
Jumlah 537 - 1.936 461 - 5000 327 210 62 8425
Sumber : Kantor Kecamatan Kambu (data 2009) diolah tahun 2010
52
A. Potensi Kawasan
1. Flora
Hook.f
20. Ubi hutan Manihot utilicima
21. Manu-manu Mallotus paniculatus
Muell Arg.
22. Akasia Acasia mangium
23. Johar Cassia siamea
24. Ki hujan Samea saman Fabaceae
25. Angsana Pterocarpus indicus
26. Gamal Glicidia maculate
27. Eha Castanopsis Buruana
Fagaceae
28. Pololi Quercus celebica Miq
29. Wulu Garcinia celebica L
30. Sisio Cratoxilon formosum Guttiferae
31. Taisui Garcinia fom. Guttif
Wata-wata oleo Pittospermum
32. montieulum
Lauraceae
Pondo Lithocarpus
33. glutinosus
Puta Barringtonia
34. racemosa
Lecythidaceae
35. Wewu/putat Planchonia valida BL
36. Kasulate Baringtonia sp.
Lera Fagraea racamosa Logaraceae
37. jack
38. Bungur Legerstromia speciosa Lythraceae
39. Batu-batu Elmerrilia Magnoliaceae
40. Waru Hibiscus tilliaceus Malvaceae
41. Mahoni Swietenia mahagoni Meliaceae
42. Wilalo Albizzia lebbeck Benth Mimosaceae
43. Beringin Ficus benjamina
Pulai Alstonia scholaris Moraceae
44. R.Br.
Kayu besi Metrosederos
45. petiolata
46. Ruruhi Zysigium
Myrtaceae
Jambu-jambuan Eugenia malaccensis
47. Burm. F.
48. Ampupu Eucaliptus sp.
49. Pandan I Pandanus sp. Pandanaceae
50. Pandan II Crytocarya -
54
Undolia/Kayu Rosaceae
Pygeum sp
51. bunga
52. Longkida I Garcinia fom. Guttif
Jabon Anthocephallus
53. cadamba Miq Rubiaceae
Kopi-kopi Plectronia glabra Bret
54. H
55. Hokio Acronychia trifoliota
56. Kayu riri Evodia celebica Hats
Rutaceae
Sioh Evodia speciosa
57. Reich. F
58. Matoa Pometia pinata Sapindaceae
Bekoro Palaqium obtusifolium
59. Burck.
60. Nyatoh Pouteria firma baehmi Sapotaceae
61. Kumowatu -
62. Tanjung Mimusops elengi
63. Kolimama Sterculia
Bayur Pterospermum Sterculiaceae
64. celebicum Miq
65. Kulipapo/Biti Vitex cafasus
66. Jati putih Gmelina arborea
Verbenaceae
Jati Tectona grandis Linn.
67. F.
68. Alang-alang Imperata cilyndrical -
69. Borubi Querqus abendanoi -
Bolongita Tetrameles nudiflora -
70. R.B.r.
71. Gersen hutan Pipita fagifola -
72. Jambu-jambu Zysigium -
Kayu cina I Podocarpus blumii -
73. Endl.Bl
Kayu Cina II Podocarpus -
74. neriifolius
75. Kayu besi Metrosideros petiolata -
Eoonymus javanicus -
76 Kopi-kopi BL.
77. Nogoai Cleistantus sumatrana -
78. Nagoai Cleistanthus matranus -
79. Longkida Nauclea orientalis -
55
2. Fauna
Amphibi, 15 Jenis Insekta, 5 Jenis mamalia dan 16 Jenis Aves. Lebih jelasnya
3. Biofisik
a. Topografi
1) Bentang Alam
Sumber : Peta RBI (1992) data 2006 hasil survei lapang (2010)
2) Geologi
5.8 berikut:
3) Jalan Hutan
b. Hidrologi
Haluoleo. Dua aliran sungai diantaranya adalah sungai aktif dan dua
melalui laut, darat maupun udara untuk mencapai daerah tujuan wisata dan
pendidikan.
diantaranya:
a. Dari Bandar Udara Haluoleo Kendari +30 km dapat diakses dalam waktu
kendaraan pribadi atau taksi dalam waktu +20 menit, sedangkan dengan
kendaraan pribadi atau taksi dalam waktu +25 menit, sedangkan melalui
2. Akomodasi
minuman serta Taman kota yang dapat dijadikan sebagai taman bermain anak-
sesungguhnya.
sebagainya.
Selain untuk kegiatan akademik, hutan kampus juga memiliki dua sisi
kepentingan yaitu; (1) alat memenuhi kebutuhan pariwisata alam, dan (2)
65
kampus UHO.
antara lain:
dan Ekosistemnya;
Alam;
Wisata Laut;
67
dan pengelolaan kawasan hutan, hutan Kota dan Ruang Terbuka Hijau
tridharma UHO sebagai kawasan hutan, hutan kota dan Ruang terbuka
pengembangan dan pengelolaan hutan kampus UHO antara lain sebagai berikut:
68
penyangga cor bangunan, kayu bakar dan lain sebagainya). Selain untuk
kampus dengan tujuan untuk dijual. Dari hasil penelitian ini pula ditemukan
antara lain:
sesungguhnya.
melihat banyaknya pintu masuk menuju hutan kampus UHO, tidak satupun yang
kawasan/areal hutan kampus UHO. Demikian pula didalam areal hutan kampus
69
suatu jenis pohon, jenis hutan, jalan, sungai, dan lain-lain. Jalan yang
menghubungkan antara pintu masuk satu dengan pintu masuk lainnya tertutup
Kawasan Hutan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang menetapkan Hutan
Kampus UHO sebagai salah satu kawasan RTH di Kota Kendari, menandakan
kampus UHO. Namun selama ini Pemerintah Kota Kendari hanya mengeluarkan
perintah dan tanpa memikirkan akibat dan tanggung jawabnya sebagai pihak
penetapan hutan kampus sebagai salah satu RTH di Kota Kendari dan sampai
pada tahun 2010 ini Pemerintah Kota belum menunjukan perhatian dan
Kehutanan Kota dan instansi terkait lainnya yang peduli dengan kondisi hutan
hutan secara lestari. Hal ini mengambarkan bahwa kegiatan perencanaan dan
sebagai salah satu hutan pendidikan dan ekowisata di Kota Kendari dapat tercapai
dengan baik.
70
1. Peluang (Opportunites)
2. Ancaman (Threats)
Kendari.
71
UHO.
3. Kekuatan (Strengths)
tridharma UHO sebagai kawasan hutan, hutan kota dan Ruang terbuka
Hujau yang dilindungi dan dikelola oleh Pemerintah Kota Kendari dengan
c. Memiliki Panorama alam yang menarik, topografi yang datar, landai dan
e. Letak hutan kampus UHO berada dalam pusat kota sehingga memudahkan
sarana dan prasarana, sehingga belum merubah bentang alam dan turut
4. Kelemahan (Weaknesses)\
ANALISIS SWOT
a. Letak hutan kampus yang berada di pusat Kota Kendari a. Memaksimalkan daya tarik dan potensi a. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
sehingga memudahkan para pengujung mengakses hutan yang menonjol dengan mengutamakan dengan mendorong dan memberikan kesempatan
Kampus UHO kebutuhan pengunjung dan peningkatan kepada semua pihak untuk melakukan kegiatan
b. Dengan peningkatan sarana dan prasarana penunjang di usaha promosi serta peran pemerintah ekonomi produktif berupa jasa wisata dalam bentuk
kawasan hutan kampus UHO, pengunjung dapat Kota Kendari dan birokrasi UHO. akomodasi, souvenir, dan usaha lain yang dapat
melakukan aktivitas di kawasan hutan Kampus UHO b. Mempertahankan keberadaan hutan meningkatkan kesejahteraan hidup.
dengan nyaman. kampus UHO sehingga pembangunan b. Mendorong dan memberikan kesempatan kepada
c. Adanya dukungan penuh dari pihak birokrasi UHO sarna dan prasarana dalam Mahasiswa Kehutanan UHO dan pihak-pihak yang
terhadap pengembangan Hutan Kampus UHO sehingga pengembangan Hutan Kampus tidak berkepentingan untuk berinvestasi dalam
dapat menjadi salah satu hutan percontohan di Kota merubah bentang alam serta menjaga pengembangan hutan Kampus UHO
Kendari berupa peluang yang diberikan kepada Fakultas keaslian/kealamian ekosistem hutan c. Memaksimalkan dukungan Pemkot Kendari dan
Pertanian khususnya Jurusan Kehutanan untuk berkarya yang ada. Birokrasi UHO dalam melakukan pembangunan
dalam pengembangan Hutan Kampus UHO kedepan. sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan
pendidikan, penelitian dan rekreasi, serta menjaga
kebersihan kawasan hutan.
Ancaman(Threats) Kekuatan-Ancaman (S-O) Kelemahan-Ancaman (W-T)
a. Universitas Haluoleo yang merupakan Universitas yang sedang a. Mengurangi ancaman pesaing terhadap a. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk
berkembang, sehingga memungkinkan kawasan hutan Kampus potensi obyek wisata alam yang lain membangun hutan kampus yang aman, nyaman dan
UHO dapat berubah wujud menjadi gedung-gedung dan sarana dengan memaksimalkan potensi SDA berkelanjutan.
prasarana penunjang dalam pengembangan mutu pendidikan di
Universitas Haluoleo Kendari.
yang menonjol dan panorama alam b. Meningkatkan kesadaran pangunjung dan mahasiswa
b. Dengan banyaknya kawasan Taman Hutan dan tempat Pesaing yang menarik. Kehutanan UHO serta masyarakat sekitar kampus
objek wisata alam, memungkinkan para pengunjung mencari b. Mempertahankan keaslian hutan tentang fungsi dan peran Hutan Kampus UHO.
alternatif berwisata pada kawasan obyek wisata alam lainnya kampus UHO sehingga dalam
yang ada di Kota Kendari. pembangunan sarna dan prasarana,
c. Letak Hutan Kampus UHO yang diapit dengan pemukiman padat tidak merubah model dan bentang
penduduk sehingga dapat mengancam kelestarian ekosistem hutan alam.
kampus UHO.
d. Kurangnya pemahaman masyarakat sekitar hutan kampus tentang
pentingnya arti hutan.
74
kampus UHO sebagai kawasan hutan pendidikan dan ekowisata di Kota Kendari
pihak.
alam.
dan jenis dari setiap kemungkinan pengembangan harus lebih ditentukan oleh
kemampuan dan daya lenting ekosistem dari pada oleh kemampuan fisik
kawasan.
Dari hasil Analisis SWOT dapat di gambarkan bahwa banyak faktor yang
strategi pengembangan hutan Kampus UHO dan program yang relevan, maka
1. Membuat susunan pengurus dan peraturan tentang tata kelola hutan kampus
daya dorong yang lebih besar bagi pihak swasta untuk berperan serta dalam
obyek dan daya tarik wisata, seperti fenomena alam, flora, fauna dan bentang
mengajak/himbauan diantaranya:
c. Kampanye obyek hutan kampus UHO secara luas, baik dari dalam Kota
kampus UHO dengan gambar dan kata-kata yang menarik dan menarik.
pengunjung.
fungsi konservasi.
lingkungan.
9. Kegiatan pengusahaan wisata alam dapat diberikan kepada pihak ketiga, baik
11. Dalam blok pemanfaatan dapat dibangun sarana dan prasarana pengelolaan,
Usaha makanan dan minuman serta taman kota) yang dalam pembangunannya
1) Aspek pencegahan:
kerentanan misalnya:
suatu proses fisk terhadap sistem biologis yang sangat kompleks dan
terdiri dari beragam unsur. Untuk itu suatu filosofi atau pertimbangan
2) Aspek Penanggulangan
3) Aspek Pemulihan
ekowisata.
81
13. Penataan hutan merupakan elemen dari lansekap yang dapat memberikan
lembut yang terdiri dari tanaman pohon, perdu, semak, penutup tanah dan air
setempat. Elemen lembut tidak mempunyai bentuk yang tetap dan selalu
berubah. Perubahan tersebut akan terlihat dari bentuk, tekstur, warna dan
yang selalu tumbuh dan dipengaruhi pula oleh faktor alam dan tempat
terhambat serta tumbuh dengan bebas. Penataan tanaman pada ruang luar
tanaman.
14. Konsep penanaman pohon yang berfungsi sebagai pembatas, pengarah dan
buat dalam bentuk memajang, menyebar, tunggal tetapi menyatu pada area
yang luas terutama di sepanjang jalan. Karakter fisik tanaman dapat dilihat
dari bentuk batang dan percabangannya, bentuk tajuk, masa daun, masa
tanaman pada area ini secara umum akan memberikan suatu nilai seni dan
seperti warna, bentuk, tekstur, dan kualitas desain yang berubah karena sangat
15. Fungsi Tanaman sebagai kontrol pandang (jalan raya, bangunan, kontrol
pandang terhadap ruang luar, kontrol pandang terhadap hal yang tidak
erosi, habitat satwa dan nilai estetika (warna, bentuk, tekstur, skala). Tata
vegetasi pada area kawasan hutan kampus UHO dilakukan secara berkala
merupakan area utama menuju areal hutan. Ini menunjukkan bahwa area
masuk utama perlu direncanakan suatu desain yang menarik dan bersifat
terbuka sehingga orang yang melewati area tersebut ingin melihat dan
a. Zona Akademik
Pada zona akademik merupakan area yang paling luas di dalam area hutan
kampus karena di area ini terdiri dari banyak kegiatan untuk Universitas
kegiatan.
83
b. Zona Pendukung
Aktivitas pada zona ini lebih kepada kepentingan umum antara lain; sarana
Zona ini merupakan salah satu area yang direncanakan pada pengembangan hutan
jenis tanaman yang direncanakan adalah tanaman mahoni, jati, jati putih,
Pada zona ini penataan vegetasi hanya berfungsi sebagai pembatas terhadap
lingkungan sekitarnya agar satwa yang dilindungi tidak dapat keluar dari
Tata vegetasi pada zona ini hanya diperlukan sebagai pelengkap dan pembatas
penataan vegetasi pada zona ini bersifat bebas dan menyebar yang dapat
A. Kesimpulan
1. Kondisi hutan kampus UHO yang dapat dijadikan sebagai hutan pendidikan
mahasiswa/umum pada mata kuliah Ilmu Ukur Hutan dan lain sebagainya.
hutan kampus.
c. Terdapat 4 buah sungai yang berada di dalam maupun sekitar lokasi hutan
aktif dan dua lainnya merupakan sungai musiman, yang dapat digunakan
B. Saran
dan Ekowisata di Kota Kendari perlu dilakukan secara bersama dengan pelibatan
Kehutanan UHO, masyarakat sekitar hutan kampus dan seluruh stakeholder yang
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto. 2008. Pengembangan Taman Wisata Alam. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Curtis et. al., 1981.Landscape Ecology and Land Use. Translate By.The Author.
English Translation Edited By D.A. Davidson. University of Strathclide.
Longman. London adnNew York.
Faad, Husna dan Tuheteru Faisal Danu. 2007. Hutan Indonesia Nasibmu Kini. CV.
Debut Wahana Sinergi. Jogjakarta.
FAO. 2001. Dalam Potret Keadaan Hutan Indonesia. Global Forest Watch. Forest
Watch Indonesia.
Sutedjo, Kartasapoetra. 199. Indeks Erosivitas Hujan dan Faktor Erodibilitas Tanah.
Gajah Mada University Press. Jogyakarta.
Mas`ud, J., dkk. 1985. Dasar Umum Ilmu Kehutanan/Telesession. Badan Kerja
Sama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur. Universitas Hasanudin.
Nazaruddin. 1998. Ketika Hutan Lestari, Maka Manfaat Tercipta. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
Peraturan Daerah Nomor 20. 1995. Tata Guna Hutan Kesepakatan dan Rencana Tata
Ruang Wilayah. PD Sultra. Kendari.
Seta, A. K., 1991. Konserfasi Sumber Daya Tanah dan Air. Kalam Mulya. Jakarta.