Anda di halaman 1dari 2

BUDAYA LITERASI MAHASISWA DI MASA PANDEMI

Muhammad Thantowi Jauhari


thantowiowen@gmail.com

PENDAHULUAN

Di masa pandemi yang penuh keterbatasan ini, mahasiswa dituntut untuk selangkah lebih maju
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Dimana salah satu caranya adalah dengan
ber-literasi, budaya literasi ini harus terus ditingkatkan dalam waktu ke waktu, untuk bisa
bersaing diera global dan digital yang begitu maju. Namun, sangat disayangkan kebanyakan
mahasiswa maupun masyarakat di indonesia, belum bisa membudayakan ber-literasi, Indonesia
saja menempati ranking kw 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10
negara terbawah yang memuliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan survei yang
dilakukan Program For International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization For
Economic Co-Operation And Development (OECD) pada 2019. Menurut pengamatan saya
terhadap teman-teman mahasiswa, mereka lebih banyak membuang waktu untuk hal-hal yang
kurang bermanfaat, kurang bersemangat dalam perkuliahan, jarang ber-literasi dan fasilitas
kurang memadai diberbagai daerah. Sebab-sebab inilah yang kemudian menjadikan budaya
literasi sangat rendah, dan ini menjadikan tantangan semua pihak dalam meningkatkan literasi,
agar tercipta SDM yang berkualitas.

PEMBAHASAN

Literasi sendiri secara epistimologi berasal dari Bahasa latin yakni “literatus” yang dimana
artinya adalah orang yang belajar, hal ini lebih condong ke dalam proses membaca dan
menulis. Menurut Elizabeth Sulzby literasi adalah kemampuan seseorang dalam
berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak, dan menulis dengan cara yang berbeda sesuai
dengan tujuannya. Kemudian menurut Cordon, literasi merupakan sumber ilmu yang
menyenangkan yang mampu dalam membangun imajinasi mereka untuk dapat menjelajahi
dunia serta ilmu pengetahuan.

Tujuan dari literasi adalah menumbuhkan dan mengembangkan budu pekerti yang baik, dapat
meningkatkan pengetahuan yang dimiliki dengan cara membaca segala macam informasi yang
bermanfaat, dapat meningkatkan kepahaman seseorang didalam mengambil inti sari dari suatu
bacaan dan memberikan penelaian kritis pada karya tulis seseorang. Nah manfaat dari literasi
juga banyak yakni menambah kosa kata baru, mengoptimalkan kerja otak, menambah
wawasan dan informasi baru, meningkatkan kemampuan interpersonal, mengmbangkan
kemampuan verbal, melatih meningkatkan kemampuan berfikir, menganalisa, focus dan
konsentrasi seseorang.

Nah, sekarang adalah upaya kita untuk meningkatkan budaya literasi itu, upaya-upaya yang
dilakukan harus merata mulai dari berbagai pihak. Pihak pertama, keluarga adalah salah satu
upaya terbaik untuk meningkatkan literasi, hal-hal yang bisa diupayakan adalah orang tua
harus memberikan contoh untuk menumbuhkan kesadaran bagi anak-anaknya, memberikan
semangat dan dorongan bagi anak, mengatur waktu bagi anak-anak agar tidak terbuang sia-sia
dan menyediakan fasilitas bagi anak-anaknya. Pihak kedua, lingkungan yang baik akan bisa
menumbuhkan budaya tersebut, mulai dari lingkungan sekolah dan masyarakat harus bisa
memberikan nilai-nilai dasar, untuk bisa menumbuhkan kesadaran. Pihak ketiga, pemerintah
harus mengoptimalkan dalam pemberian subsidi dan fasilitas secara merata ke daerah-daerah,
hal lain yang bisa lakukan adalah merubah sistem Pendidikan. Pihak keempat, pihak inilah
yang sangat berperan penting dalam menumbuhkan budaya literasi, yakni diri kita sendiri. Hal-
hal yang bisa menjadi dasar kita adalah menganggap kita butuh dan kurang akan wawasan dan
pengetahuan kita, menganggap bahwa banyak waktu yang terbuang, menganggap bahwa
masih ada yang lebih dari kita, menganggap bahwa tanpa sebuah usaha kita bukan apa-apa dan
menganggap bahwa kita harus melakukan yang terbaik. Nah, hal-hal dasar inilah yang akan
menjadi landasan kita untuk sadar dan bergerak, bahwa literasi itu harus menjadi sebuah
budaya untuk menciptakan SDM yang unggul.

KESIMPULAN

Jadi, literasi ini adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan dan informasi, baik dari
membaca, menulis dan berdiskusi. Untuk menciptakan budaya literasi ini, pihak keluarga,
lingkungan, pemerintah dan diri sendiri, harus Bersatu padu dan saling mendukung. Upaya-
upaya ini akan menciptakan individu dan masyarakat yang unggul dan menjadikan literasi ini
sebagai budaya dan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai