A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran murid dapat:
1. Menjelaskan letak dan luas wilayah Indonesia.
2. Mengidentifikasi cuaca dan Iklim di Indonesia.
3. Menganalisis kondisi geologis di Indonesia
C. Pengetahuan/Ketrampilan Prasyarat
1. Letak astronomis negara Indonesia
2. Letak geografis negara Indonesia
3. Letak geologis negara Indonesia
D. Pemahaman Bermakna
Dengan memahami kondisi wilayah Indonesia murid dapat memahami dan memiliki
pemahaman akan letak, luas, cuaca, iklim dan kondisi geologis wilayah Indonesia. .
E. Bahan Ajar
(Terlampir)
F. Pertanyaan Pemantik
1. Tahukah kalian, bagaimana letak dan luas wilayah Indonesia ?
2. Pernahkah kalian mengamati lingkungan sekitar kalian saat berada dimusim kemarau
suhu udara terasa lebih dingin, apakah fenomena tersebut berkaitan dengan kondisi
iklim di Indonesia ?
3. Pernahkah kalian merasakan goncangan saat terjadi bencana gempa bumi, mengapa
bencana gempa bumi dapat terjadi ?
G. Indikator keberhasilan
1. Murid dapat menjelaskan pengaruh letak astronomis dan geografis wilayah Indonesia
2. Murid dapat mendeskripsikan perubahan musim di wilayah Indonesia
3. Murid dapat menganalisis pengaruh letak geologis di wilayah Indonesia
H. Sarana Prasarana
1. Laptop 4. Pointer,
2. Android 5. Gambar atau peta
3. LCD Proyektor
I. Rincian Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru dan murid menyampaikan salam dan berdoa
2. Guru melakukan presensi kehadiran
3. Murid menyimak informasi dari guru tentang CP dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
4. Murid merespon secara aktif informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari termasuk
metode dan media, langkah pembelajaran, dan penilaian pembelajaran
Inti
Pertemuan 1
1. Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas modul, murid menunjukan dan
menuliskan letak astronomis dan geografis melalui peta ?
Pertemuan 2
1. Guru mengapresiasi hasil kerja masing-masing kelompok
2. Guru menjelaskan letak geologi melalui media peta.
(Sumber, www.kemdikbud.go.id )
3. Guru menjelaskan akibat letak geologis wilayah pesisir
4. Murid dapat mensimulasikan mitigasi bencana tsunami
(Sumber, https://www.youtube.com/watch?v=n7acRThtShY )
5. Guru mengapresiasi hasil demonstrasi murid.
Penutup
1. Guru memfasilitasi murid menemukan simpulan pembelajaran
2. Guru memberikan kesempatan ke murid untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi Murid
4. Salam/Doa Penutup
J. Assesmen
1. Asesmen Formatif
Murid dapat mengambar peta negara Indonesia meliputi kelengkapan unsur letak
astronomis, geografis dan geologi
Tehnik Asesmen : performa (berbentuk produk)
Alat Ukur : Rubrik
Penskoran : Murid sudah mencapai tujuan pembelajaran, jika mencapai nilai
Interval ( 75 – 80 ), dengan kreteria 1 bobot 10, kreteria 2 bobot
15, kreteria 3 bobot 35, kreteria 4 bobot 40
Rubrik Penilaian Produk
Aspek yang Penilaian
dinilai 1 2 3 4
Tampilan Hasil kreasi Hasil kreasi Hasil kreasi Hasil kreasi
tampilan tampilan dan tampilan tepat tampilan
kurang baik kerapiannya tetapi kurang terlihat rapi
dan tdak rapi. kurang baik. rapi. Dapat dan tertata
Tidak menarik Kurang menarik dengan
perhatian menarik perhatian tampilan yang
viewer perhatian viewer tepat dan dapat
viewer menarik
perhatian
viewer
Kelengkapan Tidak lengkap Kurang Cukup lengkap Lengkap
unsur-unsur lengkap
yang ada pada
pohon keluarga
Proporsionaal Belum Kurang Cukup Proporsional
( Tata Letak ) proporsional proporsional proporsional
Kejelasan Tidak Jelas Kurang jelas Cukup jelas Sudah jelas
informasi peta
negara
Indonesia
2. Asesmen Sumatif
Tehnik Asesmen : Ulangan tertulis
Alat Ukur : Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam tabel berikut ini!
NO PERTANYAAN JAWABAN
Letak astronomis merupakan posisi suatu tempat yang didasarkan pada garis lintang dan
bujur. Garis lintang merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara horizontal. Garis bujur
merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara vertikal serta menghubungkan Kutub Utara
dan Kutub Selatan. Sebagai contoh, Indonesia memiliki letak astronomis 6ºLU–11ºLS dan
95ºBT–141ºBT. Dampak letak ini menyebabkan perbedaan waktu sehingga terdapat tiga
pembagian zona waktu di Indonesia. Penetapan tiga zona waktu seperti sekarang ini dimulai
sejak 1 Januari 1988. Penetapan zona waktu tersebut menyebabkan perbedaan waktu beribadah,
jam beraktivitas, dan tantangan komunikasi antarzona waktu. Berikut merupakan pembagian
wilayah berdasarkan zona waktu di Indonesia:
a. Waktu Indonesia Barat (WIB)
Zona waktu ini berdasarkan garis meridian pangkal 105ºBT. Wilayah zona waktu ini
mencakup provinsi di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
b. Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Zona waktu ini didasarkan pada meridian pangkal 120ºBT. Cakupan wilayahnya meliputi
Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa
Tenggara Timur (NTT), dan provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi.
c. Waktu Indonesia Timur (WIT)
Zona waktu yang didasarkan pada meridian pangkal 135ºBT. Wilayah zona waktu ini
mencakup provinsi di Pulau Papua dan Maluku.
C. Kondisi Geologis
Letak geologis adalah posisi suatu wilayah yang didasarkan pada struktur geologi atau
susunan batuan di sekitarnya. Secara geologis, Indonesia dilalui dua jalur pegunungan dunia
yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Letak tersebut menyebabkan
Indonesia memiliki banyak gunung api aktif. Jalur pegunungan di Indonesia membentang dari
ujung utara Sumatra memanjang melalui pantai barat Sumatra, melewati Pulau Jawa, Nusa
Tenggara, Banda, Sulawesi, dan Halmahera. Jumlah gunung aktif di Indonesia sebanyak 127
gunung api.
Aktivitas vulkanik yang intens di Indonesia terjadi karena pertemuan tiga lempeng dunia.
Lempeng Eurasia di sebelah utara, Lempeng IndoAustralia di sebelah selatan, dan Lempeng
Pasifik di sebelah timur. Pertemuan lempeng tektonik dapat menyebabkan patahan, retakan, dan
kerusakan pada kerak bumi yang memungkinkan magma mengalir ke permukaan bumi dan
terbentuk gunung api. Aktivitas ketiga lempeng tersebut juga membuat Indonesia menjadi
wilayah yang rawan terjadi gempa bumi. Selain dampak negatif, letak geologis Indonesia juga
memberikan dampak positif
Lampiran 2
Lembar Kerja Murid ( LKPD )
Nama : ..................................
Kelas/Nomor : VII...... / ...................
Mata Pelajaran : IPS
Modul : 1 ( SATU)
Astronomis : ilmu alam yang mempelajari benda langit dan fenomena alam yang terjadi di
luar Bumi,
Bencana : Rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
masyarakat baik yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Geografis : Letak daerah dilihat dari kenyataan bumi
Geologis : cabang ilmu kebumian yang mempelajari tentang Bumi dan segala isi di
dalamnya. Kajian di dalam geologi meliputi sejarah terbentuknya Bumi beserta
dengan bahan, struktur dan proses yang menyertainya
Iklim : Ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu
(seperti temperatur, curah hujan atau angin)
Letak : Suatu tempat di permukaan Bumi bukan sekadar posisi suatu obyek di
permukaan bumi.
Mitigasi : Upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan
oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana, baik itu bencana
alam, atau akibat ulah manusia.
Pesisir : Daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh
perubahan di darat dan laut.
Daftar Pustaka