Anda di halaman 1dari 12

RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 5 NO. 1

PENGUJIAN KOMPOSISI CAMPURAN BETON MUTU K-250 BERDASARKAN SNI


7394:2008 DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALAMI GORONTALO
(QUARRY SUNGAI BONE)

Disusun Oleh :

Windi Lestari
Mahasiswa Teknik Sipil
STITEK Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
Windy.stitek@gmail.com

ABSTRAK

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik lainnya, agregat halus,
agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk masa padat. Beton
saat ini banyak digunakan dalam suatu kegiatan proyek konstruksi karena beton lebih mudah
dibentuk dalam pengerjaannya, bahan-bahan mudah didapat, mudah perawatannya dan tentunya
harga lebih murah dari pada konstruksi baja. Bahan-bahan untuk pembuatan beton diantaranya
adalah agregat halus atau di masyarakat umum disebut pasir, Di Kabupaten Bone Bolango banyak
terdapat bahan-bahan dasar yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton, dalam hal ini
material alam yang berasal dari Quarry Sungai Bone banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar
masyarakat Bone Bolango dan Kota Gorontalo, bahkan sebagian masyarakat yang ada di Kota
Gorontalo telah memanfaatkannya untuk pembangunan infrastruktur. Untuk mengetahui apakah
pasir tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan konstruksi tentunya harus melalui suatu pengujian
laboratorium. Hasil dari laboratorium sangat menentukan bisa tidaknya bahan tersebut digunakan
untuk setiap perkerjaan konstruksi dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
Penelitian dan pengambilan material agregat dilakukan di quarry sungai Bone, Kabila,
Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo, selanjutnya dilakukan pengujian Laboratorium yaitu di
Laboratorium Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo dan di Laboratorium
Bahan Bangunan Dinas PU Provinsi Gorontalo.
Berdasarkan hasil uji laboratorium tersebut diantaranya Modulus Kehalusan dari saringan
No.4 sampai dengan No.200 adalah 2,12%, dan kadar lumpur agregat halus sebesar 2,24%, dengan
hasil pengujian tersebut dilanjutkan pada perancangan kekuatan beton yang akan dikehendaki.
Dalam hal ini perancangan beton kekuatan yang diinginkan adalah K-250, proses Mix Desain
Beton untuk volume 1m3 untuk beton normal metode SNI 7394:2008 dengan berat total adalah
2474 Kg didapatkan untuk Air 215 liter, semen 384 Kg, agregat halus 770 Kg, dan agregat kasar
1105 Kg. Alhamdulillah hasil dari uji tekan yang dilakukan ternyata memenuhi kekuatan yang
dikehendaki yakni K-250.

Kata kunci : beton, semen, agregat, pengujian saringan, kadar lumpur, kuat tekan beton.

1. PENDAHULUAN untuk membuat saluran, drainase, bendung,


Struktur bangunan pada saat ini atau bendungan. Bahkan dalam bidang jalan
tidak terlepas dari apa yang dinamakan raya dan jembatan beton dapat digunakan
beton, perkerjaan beton sangat mudah untuk membuat jembatan, gorong-gorong
dijumpai dalam setiap kegiatan atau yang lainnya. Beton saat ini banyak
pembangunan konstruksi. Beton seiring digunakan dalam suatu kegiatan proyek
perkembangannya dalam hal konstruksi konstruksi karena beton lebih mudah
bangunan sering digunakan sebagai struktur, dibentuk dalam pengerjaannya, bahan-bahan
dan dapat digunakan untuk hal lainnya. mudah didapat, mudah perawatannya dan
Banyak hal yang dapat dilakukan dengan tentunya harga lebih murah dari pada
beton dalam bangunan, contohnya dalam konstruksi baja. Jadi, hampir semua itu
struktur beton yang terdiri dari balok, kolom, banyak yang memanfaatkan beton. Karena
pondasi atau pelat. Selain itu dalam hal beton mempunyai karakteristik yang cocok
bangunan airpun beton dapat digunakan untuk hal infrastruktur pembangunan.

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 72
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

Perkembangan teknologi semakin yang direkatkan oleh bahan ikat. Beton


maju dan semakin pesat terutama dalam hal dibentuk dari campuran agregat (kasar dan
perancangan beton mengakibatkan halus), semen, air dengan perbandingan
perancangan beton dicari dalam mutu dan tertentu dan dapat pula ditambah dengan
kualitas. Setiap perkerjaan beton tentunya bahan campuran tertentu apabila dianggap
ada prosedur yang harus dilaksanakan baik perlu. Bahan air dan semen disatukan akan
dari segi kekuatan maupun untuk perkerjaan membentuk pasta semen yang berfungsi
beton yang akan dipakai dalam suatu proyek sebagai bahan pengikat, sedangkan agregat
pembangunan. Untuk wilayah Gorontalo, halus dan agregat kasar sebagai bahan
penggunaan bahan atau material beton seperti pengisi.
pasir dan kerikil terdapat dibeberapa tempat Beton merupakan campuran antara
salah satunya adalah Quarry Sungai Bone, semen portland atau semen hidrolik lainnya,
Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Kota agregat halus, agregat kasar dan air, dengan
Gorontalo. atau tanpa bahan campuran tambahan
Untuk menghasilkan kualitas beton membentuk masa padat
dengan mutu yang baik maka harus Sebagai bahan konstruksi beton
dilakukan pengujian yang diawali dengan mempunyai keunggulan dan kelemahan,
perencanaan campuran beton (Job Mix keunggulan beton antara lain :
Design). 1. Harganya relatif murah
Rancangan campuran beton 2. Mampu memikul beban yang berat
dimaksudkan untuk menghasilkan suatu 3. Mudah dibentuk sesuai dengan
komposisi penggunaan bahan yang minimum kebutuhan konstruksi
dengan kekuatan yang maksimal dengan 4. Biaya pemeliharaan/perawatannya kecil.
tetap mempertimbangkan kriteria standar Kelemahan beton antara lain :
mutu beton dan ekonomis jika ditinjau dari 1. Beton mempunyai kuat tarik yang
aspek biaya keseluruhannya. Mutu bahan rendah, sehingga mudah retak. Oleh
sebagai komposisi campuran beton di karena itu perlu diberi baja tulangan,
masing-masing daerah memiliki perbedaan atau tulangan kasa (meshes)
tertentu, seperti kerikil, pasir dan tipe semen 2. Beton sulit untuk dapat kedap air secara
yang digunakan sangat berpengaruh pada sempurna, sehingga selalu dapat
mutu beton yang direncanakan. Mutu dari dimasuki air, dan air yang membawa
masing – masing bahan untuk komposisi kandungan garam dapat merusak beton
beton dapat diketahui melalui pengujian 3. Bentuk yang telah dibuat sulit diubah
Laboratorium Bahan Bangunan. 4. Berat
Material alam yang berasal dari 5. Daya pantul suara yang besar
Quarry Sungai Bone banyak dimanfaatkan 6. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan
oleh sebagian besar masyarakat Bone ketelitian yang tinggi.
Bolango dan Kota Gorontalo, bahkan Parameter-parameter yang paling
sebagian masyarakat yang ada di Kota mempengaruhi kualitas beton untuk
Gorontalo telah memanfaatkannya untuk mencapai kualitas yang baik yaitu: a.
pembangunan infrastruktur. Kualitas semen , b. Proporsi semen terhadap
Di satu sisi belum diketahui atau campuran, c. Kekuatan dan kebersihan
dipahami oleh masyarakat yang agregat, d. Interaksi atau adhesi antara pasta
menggunakan material alam Gorontalo semen dengan agregat, e. Pencampuran yang
(Quarry Sungai Bone) untuk digunakan cukup dari bahan-bahan pembentuk beton, f.
sebagai bahan dasar campuran beton yang Penempatan yang benar, penyelesaian dan
berkualitas untuk pembangunan infrastruktur pemadatan beton, g. Perawatan beton, h.
olehnya perlu adanya suatu studi penelitian Kandungan klorida tidak melebihi 0,15%
tentang Pengujian Komposisi Campuran dalam beton.
Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI
7394:2008 dengan Menggunakan Material Material Penyusun Beton
Alami Gorontalo (Quarry Sungai Bone). Sebagai material komposit, ada 3
sistem umum yang melibatkan semen, yaitu
2. DEFINISI BETON pasta semen, mortar dan beton.
Beton adalah material komposit
(campuran) dari beberapa bahan batu-batuan

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 73
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

Gambar 2.5 Unsur-unsur Pembuat Beton


Sumber : Teknologi Beton, 2007

Semen minimum. Misalnya pada bangunan


Semen merupakan hasil industri seperti bendungan gravitasi yang besar.
yang sangat kompleks, dengan campuran e. Tipe V, semen portland yang dalam
serta susunan yang berbeda-beda. penggunaannya memerlukan ketahanan
yang tinggi terhadap sulfat. Digunakan
Semen portland untuk bangunan yang berhubungan
Menurut Standar Industri Indonesia dengan air laut serta untuk bangunan
(SII 0013-1981), definisi Semen Portland yang berhubungan dengan air tanah yang
adalah suatu bahan pengikat hidrolis mengandung sulfat dalam persentase
(hydraulic binder) yang dihasilkan dengan yang tinggi.
menggiling klinker yang terdiri dari kalsium
silikat hidrolik, yang umumnya mengandung Agregat
satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai Agregat merupakan bahan-bahan
bahan tambahan yang digiling bersama-sama campuran beton yang saling diikat oleh
dengan bahan utamanya. perekat semen. Kandungan agregat dalam
campuran beton biasanya sangat tinggi, yaitu
Jenis – jenis semen Portland berkisar 60%-70% dari volume beton.
a. Tipe I, semen portland yang dalam Walaupun fungsinya hanya sebagai pengisi,
penggunaannya tidak memerlukan tetapi karena komposisinya yang cukup besar
persyaratan khusus seperti jenis-jenis sehingga karakteristik dan sifat agregat
lainnya. Digunakan untuk bangunan- memiliki pengaruh langsung terhadap sifat-
bangunan umum yang tidak memerlukan sifat beton. Dengan agregat yang baik, beton
persyaratan khusus. Jenis ini paling dapat dikerjakan (workable), kuat, tahan
banyak diproduksi karena digunakan lama (durable) dan ekonomis.
untuk hampir semua jenis konstruksi.
b. Tipe II, semen portland yang dalam Jenis agregat
penggunaannya memerlukan ketahanan Agregat yang digunakan dalam
terhadap sulfat dan panas hidrasi dengan campuran beton dapat berupa agregat alam
tingkat sedang. Digunakan untuk atau agregat buatan (artificial aggregates).
konstruksi bangunan dan beton yang Secara umum agregat dapat dibedakan
terus-menerus berhubungan dengan air berdasarkan ukurannya, yaitu agregat kasar
kotor atau air tanah atau untuk pondasi dan agregat halus. Ukuran antara agregat
yang tertahan di dalam tanah yang halus dengan agregat kasar yaitu 4.80 mm
mengandung air agresif (garam-garam (British Standard) atau 4.75 mm (Standar
sulfat). ASTM). Agregat kasar adalah batuan yang
c. Tipe III, semen portland yang ukuran butirnya lebih besar dari 4.80 mm
memerlukan kekuatan awal yang tinggi. (4.75 mm) dan agregat halus adalah batuan
Kekuatan 28 hari umumnya dapat yang lebih kecil dari 4.80 mm (4.75 mm).
dicapai dalam 1 minggu. Semen jenis ini Agregat yang digunakan dalam campuran
umum dipakai ketika acuan harus beton biasanya berukuran lebih kecil dari 40
dibongkar secepat mungkin atau ketika mm.
struktur harus dapat cepat dipakai.
d. Tipe IV, semen portland yang Agregat dapat dibedakan menjadi
penggunaannya diperlukan panas hidrasi dua jenis, yaitu agregat alam dan agregat
yang rendah. Digunakan untuk buatan (pecahan). Dari ukuran butirannya,
pekerjaan-pekarjaan dimana kecepatan agregat dapat dibedakan menjadi dua
dan jumlah panas yang timbul harus

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 74
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

golongan yaitu agregat kasar dan agregat Agregat halus (pasir) berasal dari hasil
halus. disintegrasi alami dari batuan alam atau pasir
1. Agregat halus buatan yang dihasilkan dari alat pemecah
Agregat halus (pasir) adalah mineral batu (stone crusher).
alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi Selain itu ada juga batasan gradasi
dalam campuran beton yang memiliki ukuran untuk agregat halus, sesuai dengan ASTM C
butiran kurang dari 5 mm atau lolos saringan 33 – 74 a. Batasan tersebut dapat dilihat pada
no.4 dan tertahan pada saringan no.200. tabel berikut ini :

Tabel 2.2 Batasan Gradasi untuk Agregat Halus


Sumber : ASTM C 33-74

2. Agregat kasar mengisi rongga-rongga akibat ukuran yang


Agregat harus mempunyai gradasi besar, sehingga akan mengurangi
yang baik, artinya harus tediri dari butiran penggunaan semen atau penggunaan semen
yang beragam besarnya, sehingga dapat yang minimal.

Tabel 2.3 Susunan Besar Butiran Agregat Kasar


Sumber : ASTM, 1991

Air Mutu Beton K-250


Air yang digunakan dapat berupa air Beton dengan mutu K-250
tawar (dari sungai, danau, telaga, kolam, situ menyatakan kekuatan tekan karakteristik
dan lainnya). Air yang digunakan sebagai minimum adalah 250 kg/cm2 pada umur
campuran harus bersih, tidak boleh beton 28 hari, dengan menggunakan kubus
mengandung minyak, asam, alkali, zat beton ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm.
organis atau bahan lainnya yang dapat Mengacu pada PBI 71 yang merujuk pada
merusak beton. standar Eropa lama.
Untuk air perawatan, dapat dipakai
juga air yang dipakai untuk pengadukan, Sifat dan Karakteristik Campuran Beton
tetapi harus yang tidak menimbulkan noda Beberapa sifat dan karakteristik
atau endapan yang merusak warna campuran beton yang perlu diperhatikan
permukaan beton. Besi dan zat organis dalam antara lain adalah
air umumnya sebagai penyebab utama 1. Sifat dan karakteristik bahan penyusun
pengotoran atau perubahan warna, terutama Selain kekuatan pasta semen, hal
jika perawatan cukup lama. lain yang perlu menjadi perhatian adalah
agregat. Proporsi campuran agregat dalam
beton adalah 70-80%, sehingga pengaruh

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 75
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

agregat akan menjadi besar, baik dari sisi agregatnya memenuhi syarat yang diberikan
ekonomi maupun dari sisi tekniknya. baik itu syarat ASTM, ACI dan SII.
Semakin baik mutu agregat yang digunakan, 2. Metode pencampuran
secara linier dan tidak langsung akan 3. Perawatan
menyebabkan mutu beton menjadi baik, 4. Kondisi pada saat pengerjaan
begitu juga sebaliknya. Jika melihat fungsi pengecoran
agregat dalam campuran beton hanya sebagai
pengisi maka diperlukan suatu sifat yang Komposisi Campuran SNI 7394:2008
saling mengikat dan saling mengisi Membuat 1 m3 beton mutu f’c =
(interlocking) yang baik, hal ini dapat 21,7 MPa (K-250), slump (12 ± 2) cm, w/c =
tercapai jika bentuk permukaan dan bentuk 0,56

Tabel 2.12 Komposisi Campuran Berdasarkan SNI 7394:2008


Kebutuhan Satuan Indeks Volume

PC kg 384 Kg 7,6 Sak (@50kg

PB kg 692 Kg 0,49 m3
Bahan
KR (maks. 30
kg 1039 Kg 0,78 m3
mm)

Air Liter 215 L 215 L

Catatan :

Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3, Bukling factor pasir = 20
%

Sumber: SNI 7394:2008

Perawatan dan Pengujian Kuat Tekan dirancang campurannya harus diproduksi


Beton sedemikian rupa sehingga memperkecil
Perawatan dapat diartikan sebagai frekuensi terjadinya beton dengan kuat tekan
langkah-langkah perlindungan yang yang lebih rendah dari f’c seperti yang telah
diberikan pada beton. Langkah perlindungan disyaratkan. Kriteria penerimaan beton
ini dapat berupa pemberian lapisan pelindung tersebut harus pula sesuai standar yang
agar gangguan luar dapat diperkecil. berlaku. Menurut Standar Nasional
Perlindungan ini dapat berupa pengecatan Indonesia, kuat tekan harus memenuhi 0,85
(coating), pemlesteran, pemberian lapisan f’c untuk kuat tekan rata-rata dua silinder dan
penutup karet dan baja. memenuhi f’c+0,82 s untuk rata-rata empat
Fungsi utama dari perawatan beton buah benda uji yang berpasangan. Jika tidak
adalah untuk menghindarkan : memenuhi, maka diuji mengikuti ketentuan
a. Kehilangan air semen yang banyak selanjutnya.
ketika pekerjaan beton berlangsung pada
saat-saat setting time concrete. Kuat tekan merupakan salah satu
b. Kehilangan air akibat penguapan pada kinerja utama beton. Kekuatan tekan adalah
hari-hari pertama kemampuan beton untuk menerima gaya
c. Perbedaan suhu beton dengan tekan persatuan luas. Kuat tekan beton
lingkungan agar terjaga diawali oleh tegangan maksimum P pada saat
Untuk menanggulangi kehilangan beton telah mencapai umur 28 hari. Nilai
air dalam beton ini, langkah-langkah kuat tekan didapat melalui tata cara
perbaikannya dapat dilakukan dengan pengujian standar, yaitu dengan
perawatan. menggunakan mesin uji kuat tekan beton.
Beton harus dirancang proporsi Beban yang diberikan akan dipikul oleh
campurannya agar menghasilkan suatu kuat kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm penampang
tekan rata-rata yang disyaratkan. Pada tahap sehingga memberikan tegangan sebesar:
pelaksanaan konstruksi, beton yang telah

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 76
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

Gambar 2.11 Pengujian Kuat Tekan Beton

......................................................2.3 Kerucut Abrams adalah tongkat besi dan


pelat baja yang digunakan pada slump
0 test. Slump test dilakukan untuk
Dimana : mengetahui kekentalan adukan beton.
= Kuat tekan benda uji beton (kg/cm2) Kerucut Abrams ini memiliki diameter
P = Besarnya beban maksimum (kg) atas 100 mm, diameter bawah 200 mm
A = Luas penampang benda uji (cm2) dan tinggi 300 mm.
4. Picnometer
Picnometer digunakan pada uji berat
3. METODE PENELITIAN jenis dan penyerapan agregat halus.
Penelitian dan pengambilan material
Hasil perhitungan pada pengujian berat
agregat dilakukan di quarry sungai Bone,
jenis dan penyerapan agregat halus ini
Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Kota
menghasilkan nilai berat jenis SSD
Gorontalo, selanjutnya dilakukan pengujian
(Saturated surface dry), berat jenis
Laboratorium yaitu di Laboratorium Sekolah
kering, berat jenis jenuh dan persentase
Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna
absorbsi. Kondisi SSD adalah kondisi
Gorontalo dan di Laboratorium Uji Material
jenuh agregat dan kering pada
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi
permukaan.
Gorontalo.
5. Cetakan Kubus Beton
Metode yang dilakukan pada
Cetakan kubus yang digunakan pada
penelitian ini adalah peneliti menggunakan
penelitian ini berukuran 15 cm x 15 cm x
metode penelitian di Laboratorium guna
15 cm.
meneliti, mempelajari dan menganalisa.
 Bahan
Alat dan Bahan Bahan yang menjadi objek
 Alat
penelitian ini adalah agregat kasar dengan
Peralatan yang digunakan pada
ukuran 1/1, 1/2, 2/3 dari stone crusher dan
penelitian ini yaitu:
agregat halus (pasir) didaerah quarry sungai
1. Satu set saringan
Bone, Kabila, Kabupaten Bone Bolango,
Saringan berfungsi untuk mendapatkan
Kota Gorontalo. Bahan lain yang digunakan
variasi gradasi agregat lolos dan
adalah semen dan air.
tertahan. Saringan digunakan untu
k pengujian gradasi agregat kasar dan
Jenis Material
halus serta berat jenis dan penyerapan
1. Semen
agregat kasar.
Semen yang digunakan dalam penelitian
2. Timbangan
ini adalah semen Tipe I (Semen Tonasa
Timbangan adalah alat yang digunakan
PCC)
untuk mengukur berat suatu benda.
2. Agregat Halus (Pasir)
Timbangan dengan merk Nagata ini
Agregat halus yang digunakan pada
adalah jenis timbangan digital
penelitian ini adalah pasir yang berasal
berkapasitas 12 kg dengan ketelitian 1
dari quarry sungai Bone.
gram dan digunakan untuk menimbang
3. Agregat Kasar (Batu Pecah)
agregat yang akan diuji.
Agregat kasar yang digunakan pada
3. Kerucut Abrams
penelitian ini adalah batu pecah hasil
stone crusher dari quarry Buliide.

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 77
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

4. Air
Air yang digunakan pada penelitian ini
adalah air bersih yang berada di
Laboratorium pengujian.

Bagan Alir Penelitian

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

Tahapan Penelitian 2. Pemeriksaan agregat kasar, meliputi :


Penelitian ini dilakukan dalam tiga Uji dan analisis sesuai SK SNI yaitu
tahap yaitu tahap persiapan, tahap analisa saringan, kadar air asli dan kadar
pelaksanaan, dan tahap analisa dan air Saturated Surface Dry (SSD), kadar
pembahasan. lumpur, berat isi asli dan SSD, berat
jenis asli dan SSD.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, seluruh bahan dan 3. Mix design dengan menggunakan
peralatan yang digunakan dipersiapkan perbandingan metode SNI 03-2834-2000
terlebih dahulu agar percobaan dapat berjalan tentang “Tata Cara Pembuatan Rencana
dengan lancar, termasuk penyediaan agregat Campuran Beton Normal”, dan proporsi
kasar dengan tiga variasi ukuran, penyediaan campuran berdasarkan SNI 7394:2008
agregat halus, metode yang dijadikan acuan setelah semua data yang diperlukan pada
dan dasar dalam melakukan percobaan. Pada pemeriksaan bahan campuran diperoleh.
tahap persiapan dilakukan langkah – langkah
sebagai berikut : b. Tahap Pelaksanaan
1. Pengujian Bahan Pencampur Beton
1. Pemeriksaan agregat halus (Pasir), Pengujian dan pemeriksaan bahan
meliputi : Uji dan analisis sesuai SK SNI pencampur beton diantaranya sebagai
yaitu analisa saringan, kadar air asli dan berikut:
kadar air Saturated Surface Dry (SSD), a. Pengujian Analisa Saringan Agregat
kadar lumpur, berat isi asli dan SSD, b. Pengujian Berat Jenis Material
berat jenis asli dan SSD.

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 78
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

4. HASIL DAN PEMBAHASAN hasil pengujian didapat data-data sebagai


a. Hasil Pemeriksaan Material berikut:
Concrete Mix Design adalah proses
menentukan komposisi campuran adukan 1. Analisa Saringan Agregat
beton berdasarkan data-data dari bahan dasar a. Agregat Kasar
untuk beton. Kadar agregat kasar, agregat Dari hasil Analisis saringan
halus, semen dan air ditentukan terlebih menggunakan SNI 03 1968 1990 pada
dahulu untuk perancangan campuran mutu tabel 4.1 didapat nilai modulus
beton K-250. Adapun hasil pengujian antara kehalusan sebesar 7,17. Ketentuan
lain: analisa saringan, berat jenis, berat isi menurut SII.0052 nilai modulus halus
agregat, keausan agregat dengan mesin Los butir 6 sampai 7,1.
Angeles, kadar air dan kadar lumpur. Dari

Modulus Halus 7,17

Sumber: Grafik 8 dalam SNI-03-2834-2000


Gambar 4.1 Grafik Kumulatif Analisa Saringan Agregat Kasar

Dari hasil grafik diatas bahwa Dari hasil Analisis saringan


agregat kasar masuk pada gradasi batu pecah menggunakan SNI 03 1968 1990 pada tabel
ukuran butiran maksimum 40 mm. 4.2 didapat nilai modulus kehalusan sebesar
b. Agregat Halus 2,12. Ketentuan menurut SII.0052 nilai
modulus halus butir 1,5 sampai 3,8.2,12 %.

Modulus Halus 2,12

Sumber: Grafik 4 dalam SNI 03 2834 2000


Gambar 4.2 Grafik Kumulatif Analisa Saringan Agregat Halus
(Daerah Gradasi No. 2)

Dari hasil grafik diatas bahwa agregat dalam nilai benda uji silnder menjadi 20,36
halus masuk pada batas gradasi pasir Mpa.
(sedang) No. 2.
Perhitungan
Hasil Perhitungan Mix Design SNI 03- F’c = 250 x 0,0981 x 0,83 = 20,35 Mpa
2834-2000 (lihat contoh perhitungan Sub Bab 4.3)
1. Kuat tekan rencana K-250 (25 Mpa)
umur 28 hari 2. Kuat tekan yang ditargetkan 37 Mpa
K-250 adalah mutu beton rencana Kuat tekan seteleh ditambahkan
penelitian dengan kuat tekan 250 kg/ cm2. dengan margin (nilai tambah dari kuat tekan
Nilai kuat tekan K-250 sama dengan 25 Mpa rencana) menurut SNI 03-2834-2000 butir
dalam nilai benda uji kubus, dikonversi 4.2.3.1 1 point 5, lihat lampiran SNI 03-
2834-2000.

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 79
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

Diperoleh dari hasil bagi jumlah air


3. Jumlah Semen 353 Kg dan faktor air semen. Jumlah air dan Fas
Jumlah semen = 205/0,58 = 353 Kg yang digunakan menurut tabel dan grafik
berikut:

Sumber: tabel 2.8 pada Bab II (Lihat tabel 3 SNI 03-2834-2000)

Sumber : Gambar 2.9 Grafik Pada Bab II (Lihat Lampiran Grafik 2 SNI 03-2834-2000)

4. Jumlah air 204,81 L Didapat dari hasil koreksi


Didapat dari hasil koreksi menggunakan persamaan 2.22
menggunakan persamaan 2.20 Agregat kasar = D + (Dk - Da) x D/100
Air = B – (C -C ) x C/100 – (D –D ) x Agregat kasar = 1042,56 + (0,50% - 0,04%)
k a k a
D/100 x 1042,56/100 =
Air = 205 – (4,49% - 2,25%) x 638,99/100 – 1042,61 Kg
(0,50% - 0,04%) x 1042,56/100 = 204,81 L
Hasil Pengujian Slump
5. Proporsi agregat halus (Pasir) 639,13 Cara pengujian slump mengikuti
Kg SNI 03-1972-1990. Hasil pengujian
Didapat dari hasil koreksi berdasarkan proporsi campuran yang
menggunakan persamaan 2.21 direncanakan adalah sebagai berikut:
Agregat halus = C + (Ck - Ca) x C/100 1. Pengujian pertama
Agregat Halus = 638,99 + (4,49% - 2,25%) Proporsi campuran dari SNI 03-2834-
x 638,99/100 = 639,13 Kg 2000 yang telah dihitung menghasilkan
slump 12 dan dikategorikan pada bentuk
6. Proporsi agregat kasar 1042,61 Kg slump sebenarnya seperti terlihat pada
gambar berikut:

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 80
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

Gambar 4.3 Pengujian Slump dengan Mix Design SNI 03-2834-2000

Proporsi campuran slump 12 dalam 1 m3 2. Pengujian kedua


adalah : Proporsi campuran dari SNI 7394:2008
Air = 204,81 L atau Kg yang telah dihitung menghasilkan slump
Semen = 353 Kg 12 dan dikategorikan pada bentuk slump
Pasir = 639,13 Kg sebenarnya seperti terlihat pada gambar
Batu Pecah = 1042,61 Kg berikut.

Gambar 4.4 Pengujian Slump dengan Mix Design SNI 7394:2008

Proporsi campuran slump 12 dalam 1 m3 Hasil Uji Kuat Tekan


adalah : Kuat tekan yang disyaratkan (f’c)
\Air = 215 L atau Kg sebesar 25 Mpa atau setara K-250 untuk
Semen = 384 Kg benda uji kubus. Pengujian kuat tekan sampel
Pasir = 769,944 diambil pada umur 14 hari kemudian
= 770 Kg dikonversikan ke umur 28 hari. Pengujian
Batu Pecah = 1105,498 dilakukan di Laboratorium Dinas PU
= 1105 Kg Provinsi. Hasil uji kuat tekan dapat dilihat
pada tabel perhitungan berikut.

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 81
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Kuat Tekan pada Umur 14 hari

SNI Luas Beban 14 Hari 28 Hari Mutu


Penamp Max (kN) Mutu Mutu Beton Beton
ang Beton K K (Kg/cm2) Kubus fck
(cm2) (Kg/cm2)
(Mpa)

606,650 274,84 312,32 30,64

03- 621,309 281,49 319,87 31,38


2834- 225
2000 556,087 251,94 286,29 28,09

556,459 252,11 286,48 28,10

586,409 265,67 301,90 29,62

616,794 279,44 317,55 31,15


7394:
225
2008
616,794 285,88 324,87 31,87

530,399 240,30 273,07 26,79

Sumber: Pengolahan Data 2015

Menurut tabel 4.3 pada umur 14 hari Dalam Pedoman Beton 1989 pasal
sampel uji untuk proporsi campuran mengacu 4.7 tercantum bahwa pelaksanaan beton
pada SNI 7394:2008 menunjukkan nilai kuat dapat diterima jika hasil kekuatan tekan
tekan lebih besar dibandingkan dengan betonnya memenuhi 2 syarat yang diberikan,
sampel uji untuk proporsi campuran SNI 03- nilai-nilainya sebagai berikut.
2834:2000. Penentuan proporsi bahan (mix 1) Nilai rata-rata dari semua pasangan
design) dapat mempengaruhi kuat tekan. hasil uji tidak kurang dari f’c +0,82s
2) Tidak satupun dari benda uji yang
Analisis Hasil Uji Kuat Tekan nilainya kurang dari 0,85 f’c

Tabel 4.4 Analisis Standar Deviasi Berdasarkan Nilai Slump

Gambar 4.6 Grafik Analisis Kuat Tekan yang diterima

KESIMPULAN DAN SARAN SII.0052 nilai modulus halus butir


adalah 6 sampai 7,1. Hasil ini belum
Kesimpulan memenuhi syarat modulus halus
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, butir.
didapat hasil uji material sebagai berikut. b. Analisis saringan agregat halus
1. Pemeriksaan Bahan quarry sungai Bone memiliki
a. Analisis saringan agregat kasar batu modulus halus butir sebesar 2,12.
Buliide dari hasil stone crusher Ketentuan menurut SII.0052 nilai
memiliki modulus halus butir modulus halus butir adalah 1,5
sebesar 7,17. Ketentuan menurut

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 82
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

sampai 3,8. Hasil ini memenuhi akan memerlukan banyak pengujian,


syarat sebagaimana ketentuan. oleh karena itu teruslah melakukan
c. Keausan agregat kasar sebesar penilitian guna tercipta hasil yang
sebesar 24,66% memenuhi syarat memuaskan.
sebegaimana ketentuan SII.0052-80
< 27%.
d. Jumlah lolos saringan 200 Agregat DAFTAR PUSTAKA
kasar sebesar 0,28% memenuhi
syarat ketentuan kandungan lumpur Ganjar Jojon Jauhari. 2011. Buku Teknologi
SNI 03-2461-1991 atau ASTM C33 Bahan. Garut.
yaitu < 1%.
e. Jumlah kandungan lumpur agregat Jumiati, 2012, Perbandingan Efisiensi
halus sebesar 2,24% memenuhi dengan Menggunakan Metode ACI
syarat ketentuan SNI 03-2461-1991 dan Metode SNI untuk Mutu Beton
atau ASTM C33 yaitu < 5%. k-250 (Studi Kasus Material Lokal),
Skripsi, Jurusan Teknik Sipil,
2. Proporsi mix design dengan slump 12 Politeknik Negeri Bengkalis.
setiap 1 m3
 Proporsi campuran dari SNI 03- Mulyono, Try. 2003. Teknologi Beton.
2834-2000 adalah : Yogyakarta : Andi.
Air = 204,81 L atau Kg
Semen = 353 Kg Nugraha, P. dan Anthoni. 2007. Teknologi
Pasir = 639,13 Kg Beton. Yogyakarta : Andi.
Batu Pecah = 1042,61 Kg
 Proporsi campuran dari SNI Rijal Fahmil, Abing D.S & Yadi Gunawan,
7394:2008 adalah : 2012, Perancangan Beton Kekuatan
Air = 215 L atau Kg K-250 dengan Bahan Pasir Cidadap
Semen = 384 Kg Karangpawitan Kabupaten Garut,
Pasir = 769,944 = 770 Kg Skripsi, Jurusan Teknik Sipil,
Batu Pecah = 1105,498= 1105 Sekolah Tinggi Teknologi Garut.
Kg
SNI 03-1969-1990, Metode Pengujian Berat
3. Kuat tekan yang dihasilkan dari slump Jenis dan Penyerapan Air Agregat
12 pada umur 28 hari adalah Kasar.
a. SNI 03-2834-2000 menghasilkan
kuat tekan rata-rata 24,53 Mpa, kuat SNI 03–1974–1990, Metode Pengujian Kuat
tekan ini memenuhi syarat dari kuat Tekan Beton.
tekan rencana K-250 (20,36 Mpa).
b. SNI 7394:2008 menghasilkan kuat SNI 03-2834-2000, Tata Cara Pembuatan
tekan rata-rata 24,78 Mpa, kuat Rencana Campuran Beton Normal.
tekan ini memenuhi syarat dari kuat
tekan rencana K-250 (20,36 Mpa). SNI 7394:2008, Tata Cara Perhitungan
Harga Satuan Pekerjaan Beton
Saran untuk Konstruksi Bangunan Gedung
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dan Perumahan.
penulis dapat memberikan saran
1. Untuk menggunakan atau mendapatkan SNI 7394:2008, Tata Cara Perhitungan
kekuatan rencana K-250 maka gunakan Harga Satuan Pekerjaan Beton
formula campuran 1 m3 untuk beton untuk Konstruksi Bangunan Gedung
normal metode SNI 7394:2008 atau SNI dan Perumahan.
03-2834-2000.
2. Khusus material batu pecah dilakukan Sunggono V. 1995. Buku Teknik Sipil.
gradasi campuran untuk menghasilkan Bandung : Nova.
modulus halus butir yang sesuai
ketentuan yang berlaku. SNI 03-1970-1990, Metode Pengujian Berat
3. Untuk mengembangkan beton yang Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus.
sesuai dengan kekuatan yang diinginkan

[Pengujian Komposisi Campuran Beton Mutu K-250 Berdasarkan SNI 7394:2008........ ; Windi Lestari] 83

Anda mungkin juga menyukai