Anda di halaman 1dari 2

REVITALISASI PERAN MAHASISWA SEBAGAI SOLUSI TERHADAP BANGSA

Mahasiswa adalah salah satu komponen anak bangsa yang diharapkan mampu membawa
perubahan dan sebagai pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Secara umum
mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu : sebagai pengawas sosial (agent of social
control), sebagai agen perubahan (agent of change) dan sebagai generasi penerus masa depan
(iron stock).

Mahasiswa boleh dikatakan elite kaum muda sebab hanya sekelompok kecil dari masyarakat
kaum muda yang berkesempatan menikmati posisi sebagai mahasiswa. Sebagai kaum
terpelajar, mahasiswa Indonesia sepanjang sejarah kontemporer menjadi bagian penggerak,
penggagas dan pendobrak kekelaman sejarah bangsa. Peran demikian terlaksana berkat
kondisi subjektif dan objektif yang mengitari mahasiswa.

Kondisi subjektif yakni peran mahasiswa sebagai intelektual. Disini mahasiswa mampu
melakukan pengamatan dan analisis atas kecendrungan yang tengah berkembang ditengah
masyarakat, dan lantas berhasrat untuk mengubahnya. Semangat dinamis inilah yang menyala
dikalangan mahasiswa. Ini semua buah dari pendidikan yang diterimanya dibangku
perkuliahan, diluar kelas maupun interaksinya dengan pihak lain. Kondisi objektif adalah
kondisi dan dinamika masyarakat baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional yang
menyangkut sistem, struktur, serta formasi social yang menyertainya.   

Mahasiswa sebagai agen perubahan dan generasi penerus bangsa setidaknya


memberikan pengabdian terhadap negara melalui pengetahuan dan pendidikan
yang sudah disandangnya dalam perguruan tinggi, baik itu mengabdi dalam bentuk
memberi pengetahuan atau membuat kelas belajar gratis untuk anak-anak yang
tinggal di daerah yang pendidikannya belum merata.

Atau mengabdi dalam bidang sosial, misalnya mahasiswa dapat memberikan


sumbangsih dari hasil menyisihkan uang kantongnya kepada panti asuhan atau
memberikan bantuan ringan untuk kesehatan di masa pandemi, misalnya masker
dan handsanitizer. Sehingga mahasiswa dapat berperan aktif dalam mendukung
pembangunan dan mengabdi kepada negara dan bahkan kepada masyarakat kecil.

Ketiga, sebagai intelektual muda yang kelak menjadi penerus bangsa, pada diri
mereka harus bersemayam kesadaran kultural, sehingga eksistensi kebudayaan
Indonesia dapat dipertahankan dan dilestarikan.

Keempat, mahasiswa harus dapat menguasai Iptek dan IT dengan alasan dapat
memberi upaya kepada masyarakat luas mengenai teknologi, karena pada
hakikatnya kita berada di dunia yang global dan dinamis. Sehingga penguasaan
Iptek dan IT sangat memungkinkan kita memiliki imunitas dan daya kompetisi yang
kokoh agar identitas bangsa Indonesia tidak dilindas zaman bahkan dijajah secara
tidak langsung oleh bangsa lain.

Dengan demikian dibutuhkan kesadaran generasi muda Indonesia, khususnya para


mahasiswa yang mengemban pendidikan. Di sinilah tugas seorang mahasiswa
sebagai insan pendidikan yang berinterlektulitas tinggi. Para mahasiswa hendaknya
berpandangan jauh ke depan terhadap permasalahan yang dihadapi bangsa dan
negara saat ini agar dapat memberikan solusi terbaik untuk negeri nya berkembang
leih pesat dan lebih baik

Anda mungkin juga menyukai