DISUSUN OLEH:
NAMA : HERMAYANI, S.K.M.
NIP : 19980412 202203 2 002
JABATAN : AHLI PERTAMA – EPIDEMIOLOG KESEHATAN
NDH : 16
MARET 2023
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Mengetahui:
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Luwu Utara
ii
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL AKTUALISASI
“TEPIS HIV AIDS DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS CENDANA
PUTIH”
Mengesahkan:
Coach Mentor
Mengetahui:
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Selatan
iii
KATA PENGANTAR
1. Orang tua tercinta dan keluarga yang selalu menjadi support system
dalam setiap kegiatan dan aktifitas yang dilakukan penulis.
2. Ibu Bupati Kabupaten Luwu Utara Hj. Indah Putri Indriani, S.IP., M.Si.
dan Bapak Wakil Bupati Suaib Mansur, S.T., M.Si. yang telah
mengizinkan kami mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Kab. Luwu Utara
Tahun 2023
5. Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kab. Luwu Utara, drg. Hj. Marhani
Katma, MARS yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
Kab. Luwu Utara Tahun 2023.
iv
6. Bapak Dr. Muhammad Djajadi, S.Pd., M.Pd selaku coach yang
senantiasa dengan penuh kesabaran membimbing, memberikan masukan
dan arahan selama penyusunan laporan aktualisasi.
Rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis berharap masukan dan saran yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak sehingga laporan ini menjadi lebih baik.
HERMAYANI, S.K.M.
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Lembar Persetujuan Aktualisasi.................................................................... ….. ii
Lembar Pengesahan ....................................................................................... … iii
Kata Pengantar ......................................................................................... ....... .... iv
Daftar Isi............................................................................................................ ... vi
Daftar Tabel ......................................................................................................... viii
Daftar Gambar....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Tujuan .............................................................................................................3
C. Manfaat ...........................................................................................................4
D. Ruang Lingkup................................................................................................4
E. Waktu dan Tempat ..........................................................................................5
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
vii
No. Judul Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
meningkat signifikan pada Juni 2022 dimana kasusnya telah mencapai 522.674
sehingga terjadi kenaikan kasus 13% dalam tiga tahun.
Indonesia merupakan negara urutan ke-5 paling berisiko HIV/AIDS di
Asia. Dimana sepuluh besar kasusnya terdapat di Sulawesi Selatan dengan jumlah
kasus 14.810. Hingga saat ini kasus HIV AIDS masih menjadi fenomena gunung
es dimana kasus yang muncul dipermukaan sedikit namun kasus yang tidak
terlihat atau belum terdeteksi masih sangat banyak sehingga perlu dilakukan
pengawasan dan pemantauan perkembangan kasus HIV AIDS.. Secara kumulatif
jumlah kasus HIV AIDS di Luwu Utara tahun 2022 sebanyak 22 kasus, dimana
penemuan kasus positif dari Puskesmas Cendana Putih sebanyak lima kasus, dua
diantaranya meninggal dunia karena terlambat mengetahui status HIV AIDS
dalam dirinya. Penemuan kasus HIV seyogyanya dilakukan dengan cepat, tepat
dan berkesinambungan terutama pada kelompok berisiko HIV AIDS yaitu
pengguna jarum suntik, wanita pekerja seks, langsung, wanita pekerja seks tidak
langsung, waria, lelaki seks lelaki, lelaki berisiko tinggi, pengguna napza jenis lain
dan alkohol.
Ketersediaan data kelompok berisiko sangat menunjang proses
pemantauan dan penanggulangan HIV AIDS dimana pola persebaran dan trennya
dapat diketahui atau dapat terpetakan dengan baik. Namun di UPT Puskesmas
Cendana Putih belum terdapat data kelompok berisiko HIV AIDS sehingga angka
kesakitan dan kematian akibat HIV AIDS belum tertangani dengan baik.
Berdasarkan kejadian faktual tersebut, maka penulis fokus untuk
mengangkat isu “Belum Tersedianya Data Kelompok Berisiko HIV AIDS di
Wilayah Kerja Puskesmas Cendana Putih.” Untuk menyelesaikan isu tersebut
penulis berupaya berkontribusi dengan membuat rancangan aktualisasi yang
berpegang teguh pada nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK.
3
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Manfaat
1. Bagi penulis
2. Bagi organisasi
4
3. Bagi masyarakat
D. Ruang Lingkup
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI
DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
A. Profil Organisasi
1. Gambaran umum
6
Kecamatan Mappedeceng diapit oleh Sungai Baliase dengan daerah
alirannya terdapat didesa Mappedeceng, Cendana Putih II, Kapidi, ujung
Matajang, Mangalle, Sumber Wangi, Sumber Harum, desa Benteng, desa Tarra
tallu dengan panjang sungai 27,60 Km dan sungai Uraso dengan panjang sungai
20 Km.
2. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
UPT PUSKESMAS CENDANA PUTIH
KEPALA PUSKESMAS
TOLA, S.K.M.
7
1) Memperkuat tata kelola pemerintahan yang efektif, profesional
dan akuntabel
2) Mewujudkan pelayanan dasar yang berkeadilan social ekonomi
yang produktif dan berdaya saing
3) Memperkuat konektivitas infrastruktur
4) Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan ketahanan
bencana
5) Meningkatkan ketahanan social budaya berbasis kearifan lokal
4. Nilai-nilai Organisasi
Adapun nilai-nilai organisasi UPT Puskesmas Cendana Putih yaitu :
PRO : Profesionalisme
BER : Kebersamaan
TRA : Transparansi
DISI : Disiplin
TA’ : Tanggung Jawab
PUANG : Kepuasan Pelanggan
Dengan MOTTO “TRUST : Tertib, Ramah Utamakan Senyum dan
Santun”
5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
8
Salah satu langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat adalah upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan
dasar yang dilaksanakan secara tepat diharapkan dapat mengatasi sebagian besar
masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
b. Uraian Tugas
1) Menyusun rancangan epidemiologi manajerial wilayah terbatas
2) Melaksanakan epidemiologi manajerial wilayah terbatas di bawah
bimbingan/supervise
3) Menyusun dokumentasi diskusi kelompok para ahli dalam rangka
epidemiologi manajerial
4) Merancang desain surveilans epidemiologi lingkup terbatas
5) Melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi
6) Melaksanakan penyempurnaan hasil surveilans epidemiologi lingkup terbatas
7) Melaksanakan monitoring dan evaluasi mutu surveilans epidemiologi lingkup
terbatas dan lokal
8) Melaksanakan evaluasi sistem surveilans epidemiologi
9) Menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka deteksi dini
penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten
10) Melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka deteksi
dini penyakit dan masalah kesehatan
9
11) Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota dalam
rangka deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan
12) Melaksanakan identifikasi potensi KLB penyakit dan masalah kesehatan
lingkup terbatas.
13) Menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka kewaspadaan dini
KLB penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten
14) Melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka
kewaspadaan dini KLB penyakit dan masalah kesehatan
15) Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota dalam
rangka kewaspadaan dini KLB penyakit dan masalah kesehatan
16) Melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi
17) Melaksanakan pemantauan mutu monitoring dan evaluasi program lingkup
terbatas dan lokal
18) Melaksanakan Penyelidikan epidemiologi KLB dengan metode epidemiologi
analitik
19) Melakukan penapisan faktor risiko pada periode KLB
20) Menyusun materi pemberdayaan masyarakat pada periode KLB
21) Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat pada periode KLB
22) Melaksanakan penanggulangan wabah/KLB berisiko rendah di bawah
bimbingan/supervisi
23) Menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data kualitatif penyakit
dan determinan
24) Menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data referensi
25) Melakukan validasi data referensi
26) Melakukan validasi kuantitas dan kualitas data wawancara
27) Melakukan validasi kuantitas dan kualitas data observasi
10
28) Menyusun bahan laporan dan umpan balik tingkat kabupaten
29) Melaksanakan kajian epidemiologi analitik di bawah bimbingan/supervisi
30) Melaksanakan kajian epidemiologi kualitatif di bawah bimbingan/supervisi
31) Melaksanakan kajian epidemiologi referensi di bawah bimbingan/supervisi
32) Mempresentasikan hasil kerja epidemiologi tingkat II
33) Menyusun bahan penyebarluasan hasil epidemiologi untuk advokasi dan
sosialisasi
34) Melakukan penyebarluasan hasil epidemiologi pada pemangku kepentingan
tingkat kecamatan/puskesmas
1. Berorientasi pelayanan
11
dalam pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan public serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World
Class Government), pemerintah telah meluncurkan core values (Nilai-Nilai
Dasar) ASN BerAKHLAK dan employer branding (Bangga Melayani Bangsa).
Core values ASN BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Core values tersebut seharus dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh
seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan
kehidupan sehari-hari. Oleh karena tugas pelayanan publik yang sangat erat
kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa
ASN mengedepankan nilai berorientasi pelayanan dalam pelaksanaan
tugasnya, yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Adapun penjabaran mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai berorientasi
pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,
yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti
12
2. Akuntabel
Akuntabilitas dalam konteks ASN adalah kewajiban untuk
mempertanggung jawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza
dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah
menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan core values ASN
BerAKHLAK. Adapun panduan perilaku (kode etik) dalam nilai akuntabel
adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi
13
3) Akuntabilitas kelompok
4) Akuntabilitas organisasi
5) Akuntabilitas stakeholder
3. Kompeten
Dalam konteks ASN kompetensi diartikan sebagai deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan
(pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017).
Berdasarkan Surat Edaran Menteri PanRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam
poin 4 mengenai panduan perilaku kompeten meliputi:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, Pasal 210 sampai
dengan pasal 212, pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai
berikut:
a. Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan
b. Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu
c. Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen
Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan
pegawai untuk meningkatkan kompetensinya, yaitu klasikal dan non klasikal.
Optimalisasi hak akses pengembangan kompetensi dapat dilakukan dengan
pendekatan pelatihan non klasikal, diantaranya e-learning, job enrichment dan
job enlargement termasuk coaching dan mentoring.
14
Coaching dan mentoring selain efesien karena dapat dilakukan secara
masif, dengan melibatkan antara lain atasan peserta pelatihan sebagai mentor
sekaligus sebagai coach. Selain itu coaching dan mentoring juga penting
terkait beberapa hal, yaitu:
a. Meningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi;
b. Membangun komitmen dan motivasi yang lebih tinggi;
c. Menumbuhkan kesadaran dan refleksi diri dalam pengembangan potensi
diri;
d. Menumbuhkan kemampuan kepemimpinan yang lebih baik;
e. Membuat proses manajemen perubahan yang lebih baik;
f. Memperbaiki hubungan komunikasi dan hubungan antara atasan dan
bawahan.
g. Mengimplementasikanketerampilan yang lebih baik; dan
h. Menumbuhkan budaya kerja yang lebih terbuka dan produktif
4. Harmonis
15
5. Loyal
6. Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Kemampuan
beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuh
kembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Dalam budaya adaktif
sebagai budaya ASN merupakan kampanye utuk membangun karakter adaktif
pada diri ASN sebagai individu yang menggerakan organisasi untuk mencapai
tujuannya.
Untuk memfasilitasi pembentukan nilai Adaptif pada peserta melalui
substansi pembelajaran yang terkait dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas serta bertindak
proaktif.
16
Organisasi adaptif yaitu: organisasi yang memiliki kemampuan untuk
merespon perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan
cepat dan fleksibel. Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat
seorang aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan yang ada. Harus selalu diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu
“yang abadi adalah perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat
beradaptasi akan semakin tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan terus
berinovasi dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu
bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.
Nilai-nilai dasar adaptif yaitu:
a. Eksperimen orang yang beradaptasi
b. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
c. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
d. Bertindak proaktif
e. Melihat peluang dimana orang lain melihat kegagalan
f. Memiliki sumberdaya
g. Selalu berpikir ke depan
h. Tidak mudah mengeluh
i. Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan
j. Tidak mencari popularitas
k. Memiliki rasa ingin tahu
l. Beradaptasi
m. Membuka pikiran
n. Memahami apa yang sedang diperjuangkan
17
7. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa definisi
kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh (1998, dalam Celik et
al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah “value generated from an
alliance between two or more firmsaiming to become more competitive by
developing shared routines”.
Ansen dan Gash mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui dalam
menjalin kolaborasi yaitu:
18
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
19
stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan
bangsa.
b. Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN
20
4) Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi
selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi,
kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang
ditentukan;
5) Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan
Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun;
6) Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian
memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN
melakukan pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan
laporan yang disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas
inisiatif sendiri;
7) Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang
diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara dari jabatannya
dan tidak kehilangan status sebagai PNS;
8) Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik
Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan:
menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan
mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa;
9) Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan
dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi
ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar- Instansi
Pemerintah;
10) Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya
administratif terdiri dari keberatan dan banding administrative.
21
d. Peran ASN
2) Pelayan publik;
22
Dalam UU ASN, disebutkan kewajiban Pegawai ASN antara lain:
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai
ASN:
23
5) melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan etika pemerintahan;
6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.
2. Smart ASN
Membekali peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada
perspekti fliterasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang kaya
akan informasi. Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia muncul
berbagai perbincangan, regulasi pendukung dan upaya konkret menerapkan
transormasi digital dilingkungan perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah di
Indonesia. Terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak yang
sangat luar biasa dalam aspek ini.
Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh internet.
Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat Indonesia tidak
24
terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN dituntut tidak Gaptek
(GagapTeknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan
aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet
yang digunakan dalam nmeningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk
meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya
dalam pelayanan dan pengabdian.
Adapun nilai-nilai dasar dalam smart ASN, yaitu:
a. Integritas
Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi Pegawai ASN
dalam berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan
jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan
pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi
dan bertanggung jawab.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme
adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan
nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara,
baik di pusat maupun di daerah. Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku
mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentinga
nnasional. Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS
sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN
senantiasa harus mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan
bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi
kepentingan yang lebih besar,yaitu kepentingan bangsa dan Negara di atas
segalanya.
25
c. Profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara kemampuan
aparatur dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang
profesional. Artinya, keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan
tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi.
d. Berwawasan Global
Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan
anak didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna
memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling
menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi.
e. Menguasai IT dan Bahasa Asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Tekhnologi) dan informasi yakni dapat
mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi – aplikasi produk IT (informasi
Tekhnology) termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan
dalam meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat. Seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia
dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai Bahasa Asing
seperti bahasa Inggris, Mandarin dan lain sebagainya.
f. Berjiwa Hospitality ( Keramahan )
Hospitality/keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan prima
kepada masyarakat.
g. ASN Memiliki Kemampuan Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.
26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu
B. Identifikasi Isu
Berikut ini merupakan isu yang diidentifikasi berdasarkan pengamatan
sebagai epidemiolog kesehatan di UPT Puskesmas Cendana Putih, Kecamatan
Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara yang perlu mendapatkan perhatian khusus
guna tercapainya visi dan misi organisasi, yaitu:
27
Tabel 3.1 Identifikasi Isu
Keterkaitan Isu
Dengan
No. Isu Dampak
Manajemen/
SMART ASN
1 Belum Kasus HIV AIDS Isu ini berpengaruh
tersedianya data akan terus menjadi pada tugas dan
kelompok fenomena gunung fungsi ASN dalam
berisiko HIV es di wilayah kerja Manajemen ASN
AIDS di wilayah Puskesmas dalam
kerja UPT Cendana Putih yang melaksanakan
Puskesmas menyebabkan tugasnya
Cendana Putih. kematian karena melakukan
lambatnya pelayanan publik
pencegahan dan salah satunya
penemuan kasus mencegah
kesakitan pada
masyarakat
2 Belum Kejadian ikutan Setiap ASN secara
optimalnya pasca POPM akuntabel
pemantauan kecacingan pada diharuskan
kejadian pasca anak sekolah tidak memberikan
pemberian obat dapat diketahui pelayanan yang
pencegahan secara pasti profesional,
massal (POPM) berintegrasi dalam
kecacingan pada rangka upaya
anak sekolah pencegahan,
penanggulangan
dan pemberantasan
penyakit menular
3 Masih rendahnya Petugas tidak dapat Setiap ASN secara
cakupan deteksi melakukan akuntabel
dini factor risiko penanganan lebih diharuskan
penyakit tidak dini kepada memberikan
menular di masyakarakat yang pelayanan yang
wilayah kerja memiliki penyakit profesional dan
Puskesmas menular berintegrasi, hal ini
Cendana Putih. diharapkan agar
cakupan deteksi
28
dini faktor risiko
PTM dapat dicapai
4 Belum Angka kesakitan Setiap ASN secara
optimalnya akibat TB dapat akuntabel dituntut
kegiatan meningkat untuk memberikan
surveilans pelayanan publik
epidemiologi secara professional
penyebab berintegrasi rangka
penyakit TB upaya pencegahan,
penanggulangan
dan pemberantasan
penyakit menular
5 Belum Tidak dapat Setiap ASN secara
optimalnya dilakukan akuntabel dituntut
pengolahan dan diseminasi data untuk memberikan
analisis data penyakit sehingga pelayanan public
surveilans kurang optimal secara professional
dalam melakukan berintegrasi rangka
pencegahan dan upaya pencegahan,
penanggulangan penanggulangan
penyakit pada dan pemberantasan
masyarakat penyakit menular
C. Analisis Isu
1. Teknik Tapisan Isu
a. Teknik Tapisan APKL
Metode analisis APKL adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Ditegaskan dalam modul yang diterbitkan
oleh Lembaga Administrasi Negara Indonesia (2008) bahwa bentuk untuk
mengidentifikasi isu diperlukan beberapa kriteria yaitu Aktual (Benar-benar
Terjadi), Problematik (dimensi masalah yang kompleks), Kekhalayakan
(Menyangkut hajat hidup orang banyak), dan Kelayakan (masuk akal dan realistis)
29
Angka 5 : Sangat kuat pengaruhnya
Angka 4 : Kuat pengaruhnya
Angka 3 : Cukup kuat pengaruhnya
Angka 2 : Kurang pengaruhnya
Angka 1 : Sangat kurang pengaruhnya
Kriteria
No Isu Total Rank
A P K L
Belum tersedianya data
kelompok berisiko HIV
1 AIDS di wilayah kerja 5 5 5 5 20 I
UPT Puskesmas Cendana
Putih.
Belum optimalnya
pemantauan kejadian pasca
pemberian obat
2 4 3 4 4 15 II
pencegahan massal
(POPM) kecacingan pada
anak sekolah
Masih rendahnya cakupan
deteksi dini factor risiko
3 penyakit tidak menular di 3 3 4 3 13 IV
wilayah kerja Puskesmas
Cendana Putih.
Belum optimalnya kegiatan
4 surveilans epidemiologi 4 3 4 3 14 III
penyebab penyakit TB
Belum optimalnya
5 pengolahan dan analisis 3 3 3 3 12 V
data surveilans
30
Belum optimalnya pemantauan kejadian pasca pemberian obat pencegahan massal
(POPM) kecacingan pada anak sekolah dan 3) Belum optimalnya kegiatan
surveilans epidemiologi penyebab penyakit TB.
c. Core Isu
31
Berdasarkan isu yang di uji dengan menggunakan pendekatan APKL dan
USG, maka dapat diperoleh core isu atau masalah utama yang harus ditangani
terlebih dahulu yaitu “Belum tersedianya data kelompok berisiko HIV AIDS di
wilayah kerja UPT Puskesmas Cendana Putih”.
32
Mengacu pada hasil analisis isu di atas, maka isu yang perlu diselesaikan
adalah belum tersedianya data kelompok berisiko HIV AIDS di wilayah kerja
UPT Puskesmas Cendana Putih. Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut
penulis kaitkan degan Mata Pelatihan (MP) Agenda III dalam hal ini terkait
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI (Smart ASN dan Manajemen ASN)
dimana perlunya memiliki sikap nasionalisme, integritas, wawasan global,
keramahan (Hospitality) dan jaringan (networking) yaitu:
1. Melakukan pemetaan digital kelompok berisiko HIV AIDS
2. Melakukan penyuluhan tentang HIV AIDS Pada Masyarakat
3. Melakukan pendataan kelompok berisiko secara digital
4. Mengadakan workshop untuk melatih pengelola program
5. Membuat media edukasi online tentang HIV AIDS untuk mengurangi stigma
Penerapan Smart ASN dimana perlunya kecakapan penggunaan media
digital dalam membantu mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam
pelaksanaan tugas tersebut. Maka dari itu penulis memberikan gagasan
pemecahan dengan memberikan inovasi berbasis digital yang mengandung unsur
nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK, yang merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif.
Pemberian skala untuk analisis KBK merujuk pada desain skala Likert
lima item misalnya untuk Kontribusi, Angka 5 (Sangat Berkotribusi), Angka 4
(Berkontribusi ), Angka 3 (Cukup Berkontribusi), Angka 2 (Kurang
Berkontribusi), dan Angka 1 (Tidak Berkontribusi). Sementara untuk kriteria
Biaya, Angka 5 (Tidak Menggunakan Biaya), Angka 4 (Kurang Menggunakan
Biaya), Angka 3 (Cukup Menggunakan Biaya), Angka 2 (Menggunakan Biaya),
dan Angka 1 (Sangat Menggunakan Biaya). Selanjutnya untuk Kelayakan,
Angka 5 (Sangat Berkelayakan), Angka 4 (Berkelayakan), Angka 3 (Cukup
33
Berkelayakan), Angka 2 (Kurang Berkelayakan), dan Angka 1 (Tidak
Berkelayakan). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini.
D. Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.5 Tabel Rancangan Aktualisasi
34
5. Meningkatkan ketahanan social budaya
berbasis kearifan local
Identifikasi Isu : 1. Belum tersedianya data kelompok berisiko
HIV AIDS di wilayah kerja UPT
Puskesmas Cendana Putih.
2. Belum optimalnya pemantauan kejadian
pasca pemberian obat pencegahan massal
(POPM) kecacingan pada anak sekolah.
3. Masih rendahnya cakupan deteksi dini
factor risiko penyakit tidak menular di
wilayah kerja Puskesmas Cendana Putih.
4. Belum optimalnya kegiatan surveilans
epidemiologi penyebab penyakit TB
5. Belum optimalnya pengolahan dan analisis
data surveilans
Isu yang diangkat : Belum tersedianya data kelompok berisiko
HIV AIDS di wilayah kerja UPT Puskesmas
Cendana Putih.
Gagasan Pemecahan : TEPIS HIV AIDS di Wilayah Kerja
Isu Puskesmas Cendana Putih
Tahapan Pemecahan : 1. Melakukan konsultasi dengan
Isu pimpinan/mentor mengenai rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan
2. Identifikasi sasaran dan menentukan hot
spot area atau lokasi khusus
3. Melaksanakan pengumpulan data
lapangan
4. Melakukan pengolahan data dan
pembuatan peta sebaran kelompok
berisiko
5. Membuat laporan dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan
35
masing-masing. Uraian rancangan aktualisasi diuraikan terperinci sebagai
berikut:
36
Tabel 3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan
Kontribusi
Substansi Penguatan Nilai-
Output/ Hasil Terhadap
No Mata nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Kegiatan Visi Misi
Pelatiha Organisasi
Organisasi
n
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Smart ASN: Melakukan Dalam melakukan
konsultasi Bentuk profesionalisme konsultasi, konsultasi terdapat
dengan dan akuntabilitas meminta saran serta nilai -nilai
pimpinan/mentor terhadap tugas persetujuan kepada profesional
mengenai pokok dan fungsi pimpinan/mentor artinya mampu
rancangan Manajemen ASN: merupakan mempertanggung
aktualisasi yang melakukan konsultasi perwujudan dari misi jawabkan kegiatan
akan dilakukan dengan mentor sebagai “memperkuat tata yang akan dilakukan
bentuk etika profesi kelola kepada pimpinan/
a. Menyiapkan Tersedianya Berorientasi Pelayanan pemerintahan yang mentor
bahan konsultasi bahan Menyiapkan bahan efektif, profesional
mengenai konsep konsultasi konsultasi dengan dan akutabel”
Kegiatan aktualisasi cekatan sehingga bahan
konsultasi dibuat dengan
37
cepat dan tepat
Akuntabel
Menyiapkan bahan
konsultasi menanamkan
nilai-nilai kejujuran
sehingga bahan
konsultasi yang dibuat
dapat dipercaya
Kompeten
Adanya konsultasi
merupakan suatu bentuk
tanggung jawab atas
pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Loyal
Menyiapkan bahan
konsultasi dengan
mengutamakan
kepentingan bersama
b. Melakukan Tersedianya Berorientasi pelayanan
konsultasi dengan Lembar Dalam menyampaikan
pimpinan/mentor konsultasi rencana kegiatan
aktualisasi bersikap
38
Tersedianya ramah, sopan dan
dokumentasi menggunakan bahasa
hasil yang baik sehingga
konsultasi terbangun komunikasi
yang baik
Harmonis
Menjelaskan tahapan
kegiatan yang akan
dilakukan bisa
menghindari konflik
dalam internal
organisasi
Loyal
Mencatat masukan,
saran, perbaikan dari
pimpinan/mentor
Akuntabel
Melakukan konsultasi
dengan bertanggung
jawab terhadap apa yang
disampaikan sehingga
mampu merespon
masukan dari mentor
39
c. Meminta persetujuan Tersedianya Berorientasi Pelayanan
pimpinan/mentor Lembar Meminta persetujuan
terkait rancangan Persetujuan dengan ramah sehingga
Aktualisasi mentor memberikan
persetujuan
Akuntabel
Meminta persetujuan
dengan bertindak cermat
sehingga surat
persetujuan mentor
sesuai dengan kegiatan
yang dilakukan
Harmonis
Meminta persetujuan
dengan menghormati
keputusan mentor
sehingga terbangun
lingkungan yang
kondusif
Adaptif
Bersikap proaktif dalam
meminta persetujuan
sehingga proses
40
meminta persetujuan
berjalan dengan baik
2 Identifikasi Smart ASN: Melakukan Dalam melakukan
sasaran dan Bentuk profesionalisme identifikasi sasaran identifikasi sasaran
menentukan hot dan akuntabilitas dan menentukan hot dan hot spot area
spot area atau terhadap tugas spot area merupakan terdapat nilai -nilai
lokasi khusus pokok dan fungsi perwujudan dari misi professional dan
Manajemen ASN: “mewujudkan tanggung jawab
Melakukan identifikasi pelayanan dasar artinya mampu
sasaran dan menentukan yang berkeadilan mempertanggung
hot spot area social” jawabkan kegiatan
a. Mengklasifikasikan Tersedianya Berorientasi Pelayanan yang akan dilakukan
kelompok berisiko klasifikasi Melakukan klasifikasi
HIV AIDS kelompok dengan kinerja yang
berdasarkan sub-sub berisiko HIV baik sehingga
populasi AIDS menghasilkan data
dengan kualitas terbaik.
Akuntabel
Dalam melakukan
klasifikasi dilakukan
dengan jujur sehingga
hasilnya dapat dipercaya
Kompeten
41
Melakukan klasifikasi
kelompok berisiko
dengan cermat
Adaptif
Dalam melakukan
klasifikasi bertindak
proaktif
b. Menentukan hot spot Tersedianya Berorientasi Pelayanan
area berdasarkan daftar listing Menentukan hot spot
karakteristik hot spot area area kelompok berisiko
kelompok berisiko kelompok dengan kinerja yang
menggunakan berisiko baik sehingga
aplikasi GIS menghasilkan daftar
listing dengan kualitas
terbaik.
Akuntabel
Dalam menentukan hot
spot area kelompok
berisiko dilakukan
dengan cermat sehingga
hasilnya tepat
Kompeten
Menentukan hot spot
42
kelompok berisiko
dengan kinerja terbaik
Adaptif
Penentuan hot spot area
kelompok berisiko
dengan bertindak
proaktif
c. Melakukan Tersedianya Berorientasi pelayanan
pengamatan/observasi kepastian ada Mengutamakan kualitas
lapangan pada hot tidaknya data dengan melakukan
spot area untuk kelompok pengamatan untuk
memastikan berisiko di memastikan hot spot
lokasi tersebut area
Akuntabel
Melakukan pengamatan
untuk memastikan
kembali hot spot area
agar data dapat
dipertanggungjawabkan.
Kompeten
Pengamatan dilakukan
dengan kinerja terbaik
Adaptif
43
Bersikap proaktif
dengan melakukan
pengamatan agar hot
spot area dapat
dipastikan
3 Melaksanakan Smart ASN: Melaksanakan Dalam
pengumpulan Bentuk profesionalisme pengumpulan data melaksanakan
data lapangan dan akuntabilitas lapangan sesuai pengumpulan data
sesuai jadwal terhadap tugas jadwal merupakan lapangan sesuai
pokok dan fungsi perwujudan dari misi jadwal terdapat nilai
Manajemen ASN: “memperkuat tata -nilai professional,
Melaksanakan kelola disiplin dan
pengumpulan data pemerintahan yang tanggung jawab
lapangan sesuai jadwal efektif professional
a. Menyusun jadwal Tersedianya Berorientasi Pelayanan dan akuntabel”
untuk pengumpulan lembar jadwal Menyusun jadwal untuk
data lapangan pengumpulan pengumpulan data
data lapangan sehingga
kegiatan bisa berjalan
cepat dan tepat waktu
Akuntabel
Dalam menentukan
waktu pengumpulan
44
data adalah sebagai
wujud dari integritas
dan kejelasan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Kompeten
Menyusun jadwal adalah
sebagai wujud untuk
memberikan kinerja
terbaik
Loyal
Menyusun jadwal untuk
pengumpulan data
sebagai wujud
komitmen melakukan
yang terbaik
b. Menyiapkan form Tersedianya Berorientasi Pelayanan
dalam bentuk google form Dalam menyiapkan form
spreadsheet untuk pengumpulan untuk pengumpulan data
pengumpulan data data dilakukan dengan
cekatan sehingga form
tersedia
Akuntabel
Menyiapkan form
45
dengan cermat sehingga
form yang disiapkan
sesuai kebutuhan
Kompeten
Menyiapkan form
dengan kinerja terbaik
sehingga menghasilkan
form dengan kualitas
terbaik.
Loyal
Menyiapkan form tidak
memaksakan kehendak
sehingga form yang
disiapkan sesuai dengan
arahan mentor.
c. Key informan Tersedianya Berorientasi Pelayanan
interview informasi Dengan melakukan key
menggunakan alat seluk-beluk informan interview
perekam audio lokasi sekitar adalah sebagai wujud
hot spot terbuka terhadap
informasi ysng ada
untuk mengambil
langkah yang tepat
46
Akuntabel
Melakukan key informan
interview dengan cermat
sehingga tersedia
informasi yang akurat.
Loyal
Melakukan key informan
interview merupakan
wujud dari kemauan
untuk bekerja sama
Kolaboratif
Berkolaborasi dengan
key informan sehingga
terbangun kerjasama
yang baik sehingga
tersedia informasi akurat
4 Melakukan Smart ASN: Melakukan Dalam melakukan
pengolahan data Bentuk profesionalisme pengolahan data dan pengolahan data dan
dan pembuatan dan akuntabilitas pembuatan peta pembuatan peta
peta kelompok terhadap tugas kelompok berisiko kelompok berisiko
berisiko HIV pokok dan fungsi HIV AIDS HIV AIDS terdapat
AIDS Manajemen ASN: merupakan nilai -nilai
47
Melakukan pengolahan perwujudan dari misi professional,
data dan pembuatan peta “memperkuat tata tanggung jawab
kelompok berisiko HIV kelola dan kepuasaan
AIDS pemerintahan yang pelanggan
a. Menyiapkan Tersedianya Akuntabel efektif professional
aplikasi system aplikasi Menyiapkan aplikasi dan akuntabel”
GIS cloud system GIS merupakan wujud
cloud tanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan
Kompeten
Menyiapkan aplikasi
adalah wujud
melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
Loyal
Dengan bertanggung
jawab menyiapkan
aplikasi system GIS
cloud
Adaptif
Antusias dengan
menyiapkan aplikasi
untuk membuat
48
pemetaan
b. Menyiapkan data Tersedianya Akuntabel
kelompok berisiko data kelompok Dengan bertanggung
yang telah berisiko untuk jawab menyiapkan data
dikumpulkan diinput yang telah dikumpulkan
Sehingga dapat
dimanfaatkan
Adaptif
Antusias dengan
menyiapkan data
kelompok berisiko
untuk membuat
pemetaan
Kompeten
Memberikan kinerja
terbaik dalam
menyiapkan data
kelompok berisiko agar
data yang diimput valid
dan tidak keliru
Loyal
Berkomitmen membuat
pemetaan sebenar-
49
benarnya data
c. Melakukan pemetaan Tersedianya Akuntabel
kelompok berisiko pemetaan Membuat peta dengan
HIV AIDS ke aplikasi kelompok data yang bersifat
GIS berisiko HIV transparan, jelas dan
AIDS dapat di pertanggung
jawabkan
Kompeten
Cenderung
memanfaatkan teknologi
dalam mengatasi
masalah.
Harmonis
Bersikap professional
dan berintegritas dalam
membuat pemetaan
kelompok berisiko
Adaptif
Melakukan pemetaan
menggunakan aplikasi
merupakan wujud
problem solving dengan
memanfaatkan teknologi
50
5 Evaluasi dan Manajemen ASN Dengan Sebagai penguatan
Pelaporan Meningkatkan melaksanakan nilai organisasi
pemanfaatan dan kegiatan evaluasi yaitu:
pengembangan kualitas dan pelaporan profesionalisme,
SDM diharapkan menjadi transparansi,
Smart ASN bagian dari Visi tanggung jawab
Berkaitan dengan “Luwu Utara dan kepuasan
kemampuan ASN dalam Maju, Mandiri dan pelanggan
memanfaatkan teknologi Harmonis”
digital untuk Misi
menghasilkan data “Mewujudkan
informasi cepat dan pelayanan dasar
tepat. yang berkeadilan
a. Menyusun rencana Tersedianya Berorientasi Pelayanan sosial, ekonomi
evaluasi bahan evalausi Menyusun rencana yang produktif dan
evaluasi dengan cermat berdaya saing”
sehingga sesuai dengan
yang dilaksanakan
Akuntabel
Menyusun rencana
evaluasi merupakan
wujud tanggung jawab
51
terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan
Loyal
Melakukan pemetaan
dengan kinerja terbaik
agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan
dan solutif
Adaptif
Antusias dalam
menyusun rencana
evaluasi
b. Melakukan Tersedianya Berorientasi Pelayanan
evaluasi hasil evaluasi Melakukan evaluasi
dengan bertindak ramah
sehingga terjali
komunikasi yang baik
Akuntabel
Melakukan evaluasi
dengan transparan
sehingga hasil dapat
sesuai dan dapat
dipercaya
52
Harmonis
Melakukan evaluasi
dengan bersedia
menerima masukan dan
rekomendasi yang
membangun
Adaptif
Melakukan evaluasi
dengan menyesuaikan
diri dengan mentor
sehingga kondusif
c. Menyusun laporan Tersedianya Berorientasi Pelayanan
hasil laporan hasil Melakukan perbaikan
tiada henti jika terdapat
masukan atau saran dari
atasan
Akuntabel
Mampu melaporkan
hasil evaluasi dengan
jujur
Adaptif
Menyampaikan hasil
53
evaluasi yang dapat
dipercaya
Loyal
Kemampuan dalam
bekerja sama melakukan
intepretasi hasil evaluasi
Total Tota
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Nilai Dasar Kegiatan I Core l
Indikator II III IV V
ASN Value Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
a. Memahami dan memenuhi
5
kebutuhan masyarakat;
Berorientasi b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
14
Pelayanan diandalkan; 8
c. Melakukan perbaikan tiada henti 1
54
a. Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin 12
dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kekayaan dan barang
Akuntabel milik negara secara bertanggung 1 14
jawab, efektif, dan efisien;
c. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan 1
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu
berubah;
Kompeten 8
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas
8
terbaik
a. Menghargai setiap orang apapun latar
1
belakangnya;
Harmonis b. Suka menolong orang lain; 4
c. Membangun lingkungan kerja yang
3
kondusif.
a. Memegang teguh ideologi Pancasila,
Loyal Undang-Undang Dasar Negara 4 9
Republik Indonesia tahun 1945, setia
55
kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta pemerintahan yang
sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN,
5
pimpinan, instansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan; 5
b. Terus berinovasi dan
Adaptif mengembangkan kreativitas; 1 10
c. Bertindak proaktif. 4
a. Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk
1
Kolaboratif menghasilkan nilai tambah; 1
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk tujuan bersama.
60 60
56
5. Matriks Aktualisasi Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart Governance
Tabel 3.8 Matriks Aktualisasi Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart Governance
Keterkaitan Dengan Peran dan Kedudukan
PNS Menuju Smart Governance MANAJEMEN ASN SMART ASN TOTAL
57
Tabel 3.9 Matriks Visi Misi Organisasi
No. Misi Organisasi Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan Kegiatan IV KegiatanV
Total
III
1 Memperkuat tata kelola pemerintahan
3
yang efektif, profesional dan akuntabel
2 Mewujudkan pelayanan dasar yang
berkeadilan social ekonomi yang 2
produktif dan berdaya saing
3 Memperkuat konektivitas infrastruktur
4 Meningkatkan pengelolaan lingkungan
hidup dan ketahanan bencana
5 Meningkatkan ketahanan social budaya
berbasis kearifan local
58
IV
1 Profesionalisme 5
2 Kebersamaan
3 Transparansi 1
4 Disiplin 1
5 Tanggung jawab 4
6 Kepuasan pelanggan 2
Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan
MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4
59
1 Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor mengenai
rancangan aktualisasi yang akan dilakukan
2 Identifikasi sasaran dan menentukan hot spot area atau
lokasi khusus
3 Melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai jadwal
60
BAB IV
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK NILAI-
NILAI DASAR ASN
A. Realisasi Aktualisasi
Tahapan aktualisasi dilaksanakan di UPT Puskesmas Cendana Putih, adapun
capaian aktualisasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Realisasi Aktualisasi
OUTPUT
TAHAPAN WAKTU
NO KEGIATAN HASIL KETERANGAN
KEGIATAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6
1 Melakukan a. Menyiapkan Senin, 6 Februari Tersedianya Terlaksana
konsultasi bahan konsultasi 2023 bahan
dengan mengenai konsep konsultasi
pimpinan/ kegiatan
mentor aktualisasi
mengenai b. Melakukan Senin - Selasa, 6 - Tersedianya Terlaksana
rancangan konsultasi dengan 7 Februari 2023 Lembar
aktualisasi pimpinan/mentor konsultasi
yang akan
dilakukan Tersedianya
dokumentasi
hasil
konsultasi
c. Meminta Senin - Selasa, 6- Tersedianya Terlaksana
persetujuan 7 Februari 2023 Lembar
pimpinan/mentor Persetujuan
terkait rancangan
aktualisasi
2 Identifikasi a. Mengklasifikasik Kamis, 9 Februari Tersedianya Terlaksana
sasaran dan an kelompok 2023 klasifikasi
menentukan berisiko HIV kelompok
hot spot area AIDS berisiko HIV
atau lokasi berdasarkan sub- AIDS
khusus sub populasi
b. Menentukan hot Kamis, 9 Februari Tersedianya Terlaksana
spot area 2023 daftar listing
berdasarkan hot spot area
karakteristik kelompok
kelompok berisiko
berisiko
menggunakan
aplikasi GIS
c. Melakukan Jumat, 10 Tersedianya Terlaksana
61
pengamatan/obse Februari 2023 kepastian ada
rvasi lapangan tidaknya
pada hot spot kelompok
area untuk berisiko di
memastikan lokasi
tersebut
3 Melaksanakan a. Membentuk tim Senin, 13 Terbentukny Terlaksana/
pengumpulan lapangan Februari 2023 a tim Tahapan ini
data lapangan lapangan merupakan
sesuai jadwal tambahan di
kegiatan tiga
b. Menyusun jadwal Senin, 13 Tersedianya Terlaksana
untuk Februari 2023 lembar
pengumpulan jadwal
data lapangan pengumpulan
data
c. Menyiapkan form Selasa, 14 Tersedianya Terlaksana
dalam bentuk Februari 2023 form
google pengumpulan
spreadsheet data
untuk
pengumpulan
data
d. Key informan Selasa-Rabu, 14- Tersedianya Terlaksana
interview 15 Februari 2023 informasi
menggunakan seluk-beluk
alat perekam lokasi sekitar
audio hot spot
4 Melakukan a. Menyiapkan Senin, 20 Tersedianya Terlaksana
pengolahan aplikasi system Februari 2023 aplikasi
data dan GIS cloud system GIS
pembuatan cloud
peta kelompok b. Menyiapkan data Senin, 20 Tersedianya Terlaksana
berisiko HIV kelompok Februari 2023 data
AIDS berisiko yang kelompok
telah berisiko
dikumpulkan untuk diinput
c. Melakukan Senin, 20 Tersedianya Terlaksana
pemetaan Februari 2023 pemetaan
kelompok kelompok
berisiko HIV berisiko HIV
AIDS ke aplikasi AIDS
GIS
5 Evaluasi dan a. Menyusun Rabu, 2 Maret Tersedianya Terlaksana
Pelaporan rencana evaluasi 2023 bahan
evalausi
b. Melakukan Kamis, 2 Maret Tersedianya Terlaksana
evaluasi 2023 hasil evaluasi
c. Menyusun Kamis, 2 Maret Tersedianya Terlaksana
laporan hasil 2023 laporan hasil
62
B. Capaian Aktualisasi
Tabel 4.2 Hasil Capaian Kegiatan I
Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor mengenai rancangan aktualisasi yang akan
dilakukan
Waktu Pelaksanaan 6 - 7 Februari 2023
Kedudukan dan Peran ASN
Kegiatan melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor mengenai rancangan aktualisasi
yang akan dilakukan merupakan wujud dari Smart ASN yang profesionalisme dan
akuntabilitas terhadap tugas pokok dan fungsi serta Manajemen ASN dimana melakukan
konsultasi dengan mentor merupakan bentuk etika profesi.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Setelah melakukan konsultasi, meminta saran
Organisasi serta persetujuan kepada pimpinan/mentor maka
telah mewujudan misi organisasi yaitu
“memperkuat tata kelola pemerintahan yang
efektif, profesional dan akuntabel”
Analisis Dampak Jika kegiatan dilaksanakan:
Mendapatkan dukungan serta saran dari
pimpinan /mentor terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan sehingga aktualisasi berjalan
sebagaimana mestinya.
Jika kegiatan tidak dilaksanakan:
Tidak adanya koordinasi dengan
pimpinan/mentor sehingga dapat menghambat
pelaksanaan kegiatan rancangan aktualisasi
karena tidak adanya dukungan dari
pimpinan/mentor. Selain itu, tidak
mengutamakan kepentingan bersama sehingga
tidak terbentuk hubungan yang Harmonis
Tahap Kegiatan I Menyiapkan bahan konsultasi mengenai konsep
kegiatan aktualisasi
Waktu Pelaksanaan 6 Februari 2023
Nilai-nilai Dasar ASN Berorientasi Pelayanan
Saya menyiapkan bahan konsultasi dengan
cekatan dan melakukan perbaikan tiada henti
sehingga terlaksana dengan cepat dan tepat
Akuntabel
Saya menyiapkan bahan konsultasi dengan
menanamkan nilai-nilai kejujuran sehingga
bahan konsultasi yang dibuat dapat dipercaya
serta melakukan print out dengan
memanfaatkan fasilitas kantor sehingga
efisien.
63
Kompeten
Adanya konsultasi merupakan suatu bentuk
pertanggung jawaban saya untuk melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik
Harmonis
Saya menyiapkan bahan konsultasi sebelum
melakukan konsultasi ke pimpinan/mentor agar
tahapan selanjutnya berjalan kondusif
Adaptif
Dalam menyiapkan bahan konsultasi saya telah
bersikap proaktif dan cepat menyesuaikan diri
sehingga bahan konsultasi tersedia.
Loyal
Saya menyiapkan bahan konsultasi dengan
sesuai dengan prosedur yang berlaku
Kolaboratif
Dalam menyiapkan bahan konsultasi saya telah
bersifat terbuka sehingga menerima masukan
dalam pembuatan bahan konsultasi
Output / Hasil Tersedianya bahan konsultasi
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
BAHAN KONSULTASI
64
Tahap Kegiatan II Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor
Waktu Pelaksanaan 6-7 Februari 2023
Nilai-nilai Dasar ASN Berorientasi pelayanan
Dalam menyampaikan rencana kegiatan
aktualisasi, saya bersikap ramah, sopan dan
menggunakan bahasa yang baik sehingga
terbangun komunikasi yang baik
Akuntabel
Saya melakukan konsultasi dengan bertanggung
jawab terhadap apa yang disampaikan sehingga
mampu merespon masukan dari mentor
Harmonis
Saya menjelaskan tahapan kegiatan yang akan
saya laksanakan untuk menghindari konflik
sehingga membangun lingkungan kerja yang
kondusif
Loyal
Saya mencatat masukan, saran, perbaikan dari
pimpinan/mentor saat melakukan konsultasi dan
berkomitmen pada nilai organisasi
Adaptif
Dalam melakukan konsultasi saya cepat
menyesuaikan diri dengan pimpinan/mentor
dan bertindak proaktif sehingga kegiatan
berlangsung cepat dan tepat
Kolaboratif
Dalam menyampaikan rencana kegiatan
aktualisasi kepada pimpinan/mentor saya
bersikap terbuka dan menerima saran untuk
melibatkan lintas sektor dalam pelaksanaan
kegiatan tahap selanjutnya.
Output / Hasil Tersedianya lembar konsultasi
Tersedianya dokumentasi hasil konsultasi
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
LEMBAR KONSULTASI
65
Tahap Kegiatan III Meminta persetujuan pimpinan/mentor terkait
rancangan aktualisasi
Waktu Pelaksanaan 6-7 Februari 2023
Nilai-nilai Dasar ASN Berorientasi Pelayanan
Saya meminta persetujuan dengan ramah
sehingga mentor memberikan persetujuan
Akuntabel
Dalam meminta persetujuan, saya bertindak
cermat sehingga surat persetujuan
pimpinan/mentor disetujui
Harmonis
Dalam meminta persetujuan dengan
pimpinan/mentor, saya menghormati keputusan
pimpinan/mentor sehingga terbangun
lingkungan kerja yang kondusif
Adaptif
Saya bersikap proaktif dalam meminta
persetujuan sehingga proses meminta
persetujuan berjalan dengan baik
Output / Hasil Tersedianya lembar persetujuan
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
LEMBAR PERSETUJUAN
66
Organisasi menentukan hot spot area maka telah
“mewujudkan pelayanan dasar yang
berkeadilan social”
Analisis Dampak Jika kegiatan dilaksanakan:
Tersedianya klasifikasi kelompok berisiko HIV
AIDS, daftar listing hot spot area kelompok
berisiko serta kepastian keberadaan kelompok
berisiko di lokasi tersebut.
Jika kegiatan tidak dilaksanakan:
Tidak tersedianya data untuk kebutuhan turun
lapangan sehingga kegiatan aktualisasi tidak
berjalan sebagai mana mestinya.
Mengklasifikasikan kelompok berisiko HIV
Tahap Kegiatan I
AIDS berdasarkan sub-sub populasi
Waktu Pelaksanaan 9 Februari 2023
Nilai-nilai Dasar ASN Berorientasi Pelayanan
Saya melakukan klasifikasi dengan cekatan dan
sesuai kebutuhan lapangan sehingga
menghasilkan data yang mudah dipahami dan
tepat guna
Akuntabel
Saya melakukan klasifikasi dengan jujur
sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
Kompeten
Saya melakukan klasifikasi kelompok berisiko
dengan kualitas terbaik
Adaptif
Dalam melakukan klasifikasi, saya bertindak
proaktif sehingga data tersedia dengan cepat dan
tepat
Output / Hasil Tersedianya klasifikasi kelompok berisiko HIV
AIDS
67
Waktu Pelaksanaan 10 Februari 2023
Nilai-nilai Dasar ASN Berorientasi Pelayanan
Dalam menentukan hot spot area kelompok
berisiko saya melakukannya dengan kinerja yang
baik sehingga menghasilkan daftar listing yang
akurat.
Akuntabel
Dalam menentukan hot spot area kelompok
berisiko, saya melakukannya dengan cermat
sehingga hasilnya tepat
Kompeten
Dalam menentukan hot spot area kelompok
berisiko saya melakukannya dengan kinerja
terbaik
Adaptif
Saya melakukan penentuan hot spot area
kelompok berisiko dengan bertindak proaktif
Output / Hasil Tersedianya daftar listing hot spot area
kelompok berisiko
68
Harmonis
Dalam melakukan pengamatan saling tolong
menolong dengan narasumber sehingga
mendapatkan informasi keberadaan kelompok
berisiko.
Loyal
Dalam melakukan pengamatan saya bersikap
sopan dan taat aturan sehingga menjaga nama
baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan
negara.
Adaptif
Bersikap proaktif dengan melakukan
pengamatan agar hot spot area dapat dipastikan
Kolaboratif
Dalam melakukan pengamatan saya bersikap
terbuka dengan bekerja sama lintas sektor demi
tercapainya tujuan bersama.
Output / Hasil Tersedianya kepastian ada tidaknya kelompok
berisiko di lokasi tersebut
LOKASI: RUTAN KELAS IIB MASAMBA
69
dari misi “memperkuat tata kelola
pemerintahan yang efektif professional dan
akuntabel”
Analisis Dampak Jika kegiatan dilaksanakan:
Tersedianya data kelompok berisiko HIV AIDS
di wilayah kerja UPT Puskesmas Cendana Putih
yang telah dilaksanakan di hot spot area bersama
key informan sehingga pemetaan menggunakan
aplikasi QGIS dapat terlaksana.
Jika kegiatan tidak dilaksanakan:
Maka pemetaan tidak dapat dilaksanakan karena
tidak tersedianya data yang akan diinput di
aplikasi QGIS.
Tahap Kegiatan I Membentuk tim lapangan
Waktu Pelaksanaan 13 Februari 2023
Nilai-nilai Dasar ASN Berorientasi Pelayanan
Dalam melaksanakan pembentukan tim lapangan
saya bersikap ramah dan cekatan sehingga
terlaksana dengan baik
Loyal
Dengan membentuk tim lapangan, pelaksanaan
kegiatan di lapangan dapat berlangsung efektif
dan efisien
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
dengan membentuk tim lapangan sehingga
kegiatan berjalan dengan efisien, selain itu
dengan membentuk tim dapat membantu orang
lain belajar dalam hal ini belajar melakukan
pengumpulan data kelompok berisiko HIV
AIDS.
Adaptif
Dengan membentuk tim lapangan dapat
memudahkan pelaksanaan kegiatan selanjutnya
karena menyesuaikan dengan jumlah tempat
yang akan dipetakan
Harmonis
Dengan membentuk tim lapangan, petugas dapat
saling menolong dalam mengumpulkan data
sehingga bisa selesai tepat waktu
Kolaboratif
Dalam melaksanakan pembentukan tim
lapangan, memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi.
Output / Hasil Terbentuknya tim lapangan
70
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
71
LEMBAR JADWAL DAN DOKUMENTASI PELAKSANAAN
72
Tahap Kegiatan IV Key informan interview menggunakan alat
perekam audio
Waktu Pelaksanaan 14-15 Februari 2023
Nilai-nilai Dasar ASN Berorientasi Pelayanan
Melakukan key informan interview dengan
ramah dan cekatan sehingga bersikap terbuka
terhadap informasi yang ada
Akuntabel
Melakukan key informan interview dengan
cermat sehingga tersedia informasi yang akurat
dan meminta persetujuan informan sebelum
interview sehingga tidak menyalahgunakan
kewengan sebagai petugas kesehatan
Kompeten
Melakukan key informan interview dengan
sangat hati-hati, menyesuaikan dengan latar
belangan informan
Harmonis
Dalam melakukan key informan interview saya
tetap menghargai responden apapun latar
belakangnya
Loyal
Melakukan key informan interview dengan
memperhatikan kode etik sehingga kerahasiaan
informan tetap terjaga
Adaptif
Bertindak proaktif dan cepat menyesuaikan diri
saat melakukan interview agar informan bisa
terbuka dalam memberikan informasi
Kolaboratif
Berkolaborasi dengan key informan sehingga
terbangun kerjasama yang baik sehingga tersedia
informasi akurat
Output / Hasil Tersedianya informasi seluk-beluk lokasi sekitar
hot spot
73
LOKASI: POLRES KAB. LUWU UTARA LOKASI: RUTAN KELAS IIB MASAMBA
74
system GIS cloud
Adaptif
Bersikap proaktif dalam menyiapkan aplikasi
untuk membuat pemetaan
Output / Hasil Tersedianya aplikasi system GIS cloud
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
75
Tahap Kegiatan III Melakukan pemetaan kelompok berisiko HIV
AIDS menggunakan aplikasi GIS
Waktu Pelaksanaan Februari 2023
Nilai-nilai Dasar ASN Berorientasi pelayanan
Saya melakukan TEPIS HIV AIDS dengan
cekatan sehingga hasilnya dapat memenuhi
kebutuhan program dan diandalkan untuk
melakukan pencegahan dan pengendalian HIV
AIDS
Akuntabel
Membuat peta dengan data yang bersifat
transparan, jelas dan dapat di pertanggung
jawabkan
Kompeten
Memanfaatkan teknologi untuk melakukan
TEPIS HIV AIDS sehingga kegiatan terlaksana
dengan baik
Harmonis
Bersikap professional dan berintegritas dalam
membuat pemetaan kelompok berisiko sehingga
berlangsung kondusif
Adaptif
Melakukan pemetaan menggunakan aplikasi
merupakan wujud problem solving dengan
memanfaatkan teknologi
Output / Hasil Tersedianya pemetaan kelompok berisiko HIV
AIDS
76
PETA KELOMPOK BERISIKO HIV AIDS DI WILAYAH KERJA UPT
PUSKESMAS CENDANA PUTIH DAN DOKUMENTASI PELAKSANAANNYA
77
PETA KELOMPOK BERISIKO HIV AIDS DI WILAYAH KERJA UPT
PUSKESMAS CENDANA PUTIH
Kegiatan V
Evaluasi dan Pelaporan
Waktu Pelaksanaan 2 Maret 2023
Kedudukan dan Peran ASN
Kegiatan evaluasi dan pelaporan merupakan wujud dari Smart ASN berkaitan dengan
kemampuan ASN dalam memanfaatkan teknologi digital untuk menghasilkan data
informasi cepat dan tepat serta Manajemen ASN dimana meningkatkan pemanfaatan dan
pengembangan kualitas SDM
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Dengan melaksanakan kegiatan evaluasi dan
Organisasi pelaporan diharapkan menjadi bagian dari Visi
“Luwu Utara Maju, Mandiri dan Harmonis”
Misi “Mewujudkan pelayanan dasar yang
berkeadilan sosial, ekonomi yang produktif
dan berdaya saing”
Analisis Dampak Jika kegiatan dilaksanakan:
Optimalnya tahapan akhir kegiatan aktualisasi
serta, hasil evaluasi dapat dijadikan bahan follow
up atau rencana tindak lanjut dari kegiatan
TEPIS HIV AIDS di wilayah kerja UPT
Puskesmas Cendana Putih
Jika kegiatan tidak dilaksanakan:
Tidak ada upaya perbaikan atau tindak lanjut
dari kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga
kegiatan hanya sampai di tahap itu.
Tahap Kegiatan I Menyusun rencana evaluasi
Waktu Pelaksanaan 2 Maret 2023
Nilai-nilai Dasar ASN Berorientasi Pelayanan
Menyusun rencana evaluasi dengan cermat dan
sesuai kebutuhan evaluasi
Akuntabel
Menyusun rencana evaluasi dengan penuh
tanggung jawab dan memanfaatkan fasilitas
kantor sehingga efisien
78
Kompeten
Saya menyusun rencana evaluasi dengan baik
sesuai kebutuhan
Loyal
Menyusun rencana evaluasi dengan baik
Adaptif
Menyesuaikan diri serta bertindak proaktif dalam
menyusun rencana evaluasi
Output / Hasil Tersedianya bahan evaluasi
79
dari hasil temuan di lapangan
Akuntabel
Melakukan evaluasi dengan penuh tanggung
jawab dan cermat sehingga pelaksaan tahap
sebelumnya dapat dibuatkan rencana tindak
lanjut
Kompeten
Dengan kegiatan evaluasi saya dapat meninjau
kembali pelaksanaan kegiatan sehingga dapat
menjawab tantangan di lapangan yang selalu
berubah dan melaksanakan tugas dengan baik
Harmonis
Melakukan evaluasi bersama pimpinan dengan
menghargai masukan pimpinan sehingga
evaluasi berlangsung kondusif
Adaptif
Cepat menyesuaikan diri saat melakukan
evaluasi dan mengembangkan kreativitas dalam
merencakan tindak lanjut hasil evaluasi
Kolaboratif
Dalam melakukan evaluasi saya melibatkan
pimpinan dan terbuka dalam menerima
masukan pimpinan sehingga menghasilkan nilai
tambah
Output / Hasil Tersedianya hasil evaluasi
80
pimpinan/mentor.
Akuntabel
Melakukan penyusunan laporan hasil dengan
bertanggung jawab serta disiplin sehingga dapat
selesai tepat waktu
Kompeten
Melaksanakan tugas membuat laporan hasil
dengan kinerja terbaik sehingga dapat
meningkatkan kompetensi diri.
Adaptif
Cepat menyesuaikan diri dalam menghadapi
perubahan dalam menyusun laporan hasil
Loyal
Membuat laporan hasil dengan tetap menjaga
privasi key informan
Output / Hasil Tersedianya laporan hasil
81
C. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Tabel 4.7 Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Kegiatan Jumlah
Aktualisasi
Nilai Dasar Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Per Indikator
Indikator
ASN Renc Reali Renc Reali Renc Reali Renc Reali Renc Reali Renc Realisa
ana sasi ana sasi ana sasi ana sasi ana sasi ana si
d. Memahami dan
memenuhi kebutuhan 0 0 2 2 1 1 1 1 0 2 4 6
masyarakat;
Berorientasi e. Ramah, cekatan, solutif,
Pelayanan dan dapat diandalkan; 3 3 0 2 2 4 1 2 2 3 8 14
f. Melakukan perbaikan
0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
tiada henti
Akuntabel d. Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab,
3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 11 14
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi;
e. Menggunakan kekayaan dan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
82
f. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
d. Meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab
0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
tantangan yang selalu
berubah;
Kompeten
e. Membantu orang lain
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
belajar;
f. Melaksanakan tugas dengan
1 1 3 3 2 4 2 3 0 3 8 14
kualitas terbaik
d. Menghargai setiap orang
0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 2
apapun latar belakangnya;
Harmonis e. Suka menolong orang lain; 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 2
f. Membangun lingkungan
2 3 0 0 0 1 1 1 0 3 3 8
kerja yang kondusif.
d. Memegang teguh ideologi
Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia 1 2 0 0 2 3 0 1 0 0 3 6
kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta
Loyal
pemerintahan yang sah;
e. Menjaga nama baik sesama
ASN, pimpinan, instansi, 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 2 3
dan negara;
f. Menjaga rahasia jabatan dan
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2
negara
83
d. Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan; 0 2 0 0 0 4 1 1 3 3 4 10
e. Terus berinovasi dan
Adaptif mengembangkan kreativitas; 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 2 3
f. Bertindak proaktif. 1 3 3 3 0 2 0 2 0 1 4 10
d. Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3
berkontribusi;
Kolaboratif
e. Terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan 0 2 0 1 0 1 0 0 0 1 0 5
nilai tambah;
f. Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumberdaya untuk 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
tujuan bersama.
84
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan aktualisasi “TEPIS HIV AIDS di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Cendana Putih” maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
B. Saran/Rekomendasi
86
C. Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi
87
LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT
AKTUALISASI DAN HABITUASI
Yang berkomitmen di bawah ini:
Nama : Hermayani, S.K.M.
NIP : 19980412 202203 2 002
Unit Kerja : UPT Puskesmas Cendana Putih
Jabatan : Ahli Pertama – Epidemiolog Kesehatan
Isu : Belum tersedianya data kelompok berisiko HIV
AIDS di wilayah kerja UPT Puskesmas Cendana Putih
Gagasan Pemecahan Isu : TEPIS HIV AIDS di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Cendana Putih
Adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I Tahun 2023
berkomitmen untuk menindaklanjuti aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif (BerAKHLAK) sesuai kedudukan dan peran sebagai PNS dalam
NKRI.
Mengetahui,
Mentor Peserta Latsar
88
LAMPIRAN
89
A. Kegiatan I: Melakukan konsultasi dengan pimpinan/ mentor mengenai
rancangan aktualisasi yang akan dilakukan
90
91
2. Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor, Senin - Selasa, 6 - 7 Februari 2023
92
93
3. Meminta persetujuan pimpinan/mentor terkait rancangan aktualisasi, Senin - Selasa, 6-
7 Februari 2023
94
95
B. Identifikasi sasaran dan menentukan hot spot area atau lokasi khusus
96
2. Menentukan hot spot area berdasarkan karakteristik kelompok berisiko
menggunakan aplikasi GIS, Kamis, 9 Februari 2023
2 Harapan Poskesdes 1
3 Mappedeceng Poskesdes 1
10 Mangalle Poskesdes 1
11 Ujung Mattajang Event Organizer, Poskesdes 2
13 Hasanah Poskesdes 1
97
3. Melakukan pengamatan/observasi lapangan pada hot spot area untuk memastikan,
Jumat, 10 Februari 2023
98
LEMBAR PENGAMATAN HOT SPOT AREA KELOMPOK BERISIKO
HIV AIDS
DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS CENDANA PUTIH
Kelompok Berisiko
No. Desa Hot Spot Area Tidak
Ada
Ada
1 Uraso Poskesdes √
2 Harapan Poskesdes √
3 Mappedeceng Poskesdes √
Rutan Kelas IIB Masamba,
4 Benteng
Poskesdes √
5 Tarra Tallu Poskesdes √
6 Cendana Putih II Poskesdes √
7 Kapidi Salon, Poskesdes √
8 Cendana Putih I Salon, Poskesdes √
9 Cendana Putih Salon, Poskesdes √
10 Mangalle Poskesdes √
11 Ujung Mattajang Event organizer, Poskesdes √
12 Mekar Jaya Poskesdes √
13 Hasanah Poskesdes √
14 Sumber Wangi Poskesdes √
15 Sumber Harum Poskesdes √
99
C. Melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai jadwal
1 Uraso 1 1
100
2 Harapan 1 1
3 Mappedeceng 1 1
4 Benteng 2 2
5 Tarra Tallu 1 1
6 Cendana Putih II 1 2
7 Kapidi 1 2
8 Cendana Putih I 2 2
9 Cendana Putih 2 2
10 Mangalle 1 1
11 Ujung Mattajang 1 2
12 Mekar Jaya 1 1
13 Hasanah 1 1
14 Sumber Wangi 1 1
15 Sumber Harum 1 1
TOTAL 18 21
101
3. Menyiapkan form dalam bentuk google spreadsheet untuk pengumpulan data, Selasa,
14 Februari 2023
102
4. Key informan interview menggunakan alat perekam audio, Selasa-Rabu, 14-15
Februari 2023
103
104
D. Melakukan pengolahan data dan pembuatan peta kelompok berisiko HIV AIDS
2. Menyiapkan data kelompok berisiko yang telah dikumpulkan, Senin, 20 Februari 2023
105
3. Melakukan pemetaan kelompok berisiko HIV AIDS ke aplikasi GIS, Senin, 20
Februari 2023
106
107
108
109
E. Evaluasi dan Pelaporan
110
2. Melakukan evaluasi, Kamis, 2 Maret 2023
111
3. Menyusun laporan hasil, Kamis, 2 Maret 2023
112
LEMBAR ASISTENSI MENTOR
NAMA : HERMAYANI
NIP : 19980412 202203 2 002
UNIT KERJA : UPT PUSKESMAS CENDANA PUTIH
JABATAN : AHLI PERTAMA – EPIDEMIOLOG
KESEHATAN
JUDUL AKTUALISASI : TEPIS HIV AIDS DI WILAYAH KERJA UPT
PUSKESMAS CENDANA PUTIH
Hari/ Catatan
No Penyelesaian Kegiatan Paraf
Tanggal Mentor
113
3 Melaksanakan pengumpulan data
lapangan sesuai jadwal
a. Membentuk tim lapangan
b. Menyusun jadwal untuk
pengumpulan data lapangan
c. Menyiapkan form dalam
bentuk google spreadsheet
untuk pengumpulan data
d. Key informan interview
menggunakan alat perekam
audio
NAMA : HERMAYANI
NIP : 19980412 202203 2 002
114
UNIT KERJA : UPT PUSKESMAS CENDANA PUTIH
JABATAN : AHLI PERTAMA – EPIDEMIOLOG
KESEHATAN
JUDUL AKTUALISASI : TEPIS HIV AIDS DI WILAYAH KERJA UPT
PUSKESMAS CENDANA PUTIH
Hari/ Catatan
No Penyelesaian Kegiatan Paraf
Tanggal Coach
115
bentuk google spreadsheet
untuk pengumpulan data
h. Key informan interview
menggunakan alat perekam
audio
116