Anda di halaman 1dari 63

Muhamad Fauzi Miftah

DETAK
Dan
DETiK

Novita Ayu Lestari


PRAKATA

Setiap kata yang terbaitkan


Ada sang inspirasi yang merakitkan

Sang inspirasi
Novita Ayu Lestari
Terima Kasih
Telah mewarnai setiap kertas yang kosong
Cintaku tidak seperti ayahmu yang mencintai ibumu
Juga tidak seperti cinta kekasihmu kepadamu
Juga tidak bisa dikatakan sebagai cinta tak bersyarat yang memberi tanpa
meminta
Aku mencintaimu dengan sadar diri
Dengan keyakinan bahwa sebaik-baiknya masa depan cinta ini adalah tak
pernah kau dengar
Sebaik-baiknya yang kau dengar adalah apa saja yang bukan cintaku
Cinta tidak ku jatuhkan
Tidak ku lesatkan
Tidak ku lemparkan
Cinta ku letakkan di tempat-tempat yang musykil kau datangi
Di isyarat-isyarat yang tak akan terpecahkan
Cintaku tak akan pernah menjadi pertanyaan yang mengusikmu
Tak akan menjadi rayuan yang merisihkan hari-harimu
Ini bukan kepengecutan
Ini adalah karena cintaku kepadamu terlalu bahaya untukku pertaruhkan
Tapi bukan berarti aku tak berharap keajaiban Tuhan
181122
Gemercik suara dibalik jendela tetangga
Sedang menghibur hati yang duka
“Sepanjang jalan kenangan kita selalu bergandeng tangan”
Musik yang miris
Lirik yang tragis
Pikiran pun terus bersama kenangan
Setiap jalan tampak jejak kaki romansa
Beberapa tempat tertindih pelukan lirih
Kasmaran selalu disertai canda dan tawa
Waktu hanyalah sekarang, kemarin hanyalah ruang
Kenangan itu bertumpuk di meja pikiran
Terbasahi langit-langit bocor
Hancur lebur tak terperhatikan
Biarlah...
021222
Bukan berarti
Yang terbangun malam itu sholat malam
Mungkin, ia terbangun dalam benak kekasihnya
Sedang merindu menunggu
Bukan berarti
Yang terbangun shubuh itu sholat shubuh
Mungkin, ia terbangun meneruskan benaknya
Berjalan perlahan mengingat kenangan
Air mata berkaca-kaca berhaluan
Menggerutu akan menuju
Mengerti akan kembali
011222
Sadarlah
Dia yang tak ber matematika
Sadarlah
Dia yang tak ber biologi
Sadarlah
Dia hanyalah ingin ber agama
Bersama dalam canda dan tawa
Tak menuntut apa-apa
Yang bernilai sampai tua
301122
Menangislah
Itu menggembirakan
Jangan kau pendam
Itu menyesakkan
Biarlah kenangan itu meneteskan air mata
Daripada terus-terusan hati semata
Pilihan yang terbaik ketika semuanya
sudah membaik
Antara kau bakar habis kenangan itu
Terbang bersama abunya
Atau kau simpan di rak lemari
Berdiri bersama debunya
281122
Terima dan kasih untukmu
Berkatmu, bait-bait puisiku melebur
Kata-kata puitis ku berhamburan
menyembur
Berkatmu, kegundahan pulang
Keindahan pun datang
Berkatmu, senyuman merekah sendiri
Aku pun tak tahu diri
251122
Bolehkah aku terus berdekatan denganmu?
Agar kamu tidak menyendiri lagi
Bolehkah aku terus bertanya kepadamu?
Agar kamu terus berucap
Bolehkah aku terus menyapa ketika bertemu?
Agar wajahmu terus melukiskan senyuman
Bolehkah aku melihat kedua matamu?
Agar kamu tidak meneteskan air mata
Bolehkah aku menginginkan bersamamu?
Agar kamu tahu, aku akan berusaha
membahagiakanmu
181122
Berawal tak bertujuan saling mengeluarkan air
Terbegal oleh orang yang berpengertian
Entah ia dukun atau peramal
Tak terbayangkan tuk berkeringat bahagia
Mengeluarkan suara yang menggelora
Menari di atas permadani melukiskan cinta
Walaupun dua lubang hanya saling sapa
Tapi komitmen tak bercanda
Terikat di luar kantor KUA
Berjanji akan setia
Sampai dunia berirama
181022
Ku menemukan di balik pintu yang menganga
Terhalang tembok rumah manusia
Yang terlihat hanyalah dua pasang baju dalam milikmu
Bergelantungan di bianglala horizontal
Berputar oleh angin yang mengeringkan
Ketika berhadapan denganmu
Tampak jelas kedua bola matamu
Kecil dilihat orang lain
Indah tersayat urat kawat
Terbayang seakan saling berteriak
Berguling dalam kait hangat
Tersalurkan semua yang menegang
Ambisi memasuki masa depan
Agar saling terus bersulang
230822
Matahari yang terhalang awan hitam mulai merebahkan tubuhnya
Gerimis terus bertutur dengan lembut
Ada seruan tak bernadi mengajak pergi
Perasaan yang tak berpenghuni, menghampiri
Esok hari...
Alam mendengar haluan diri
Menyambut seruan hati
Berdebar, berkoar, hati menari-nari
Denyutan jantung tak terkuasai
Tak menampakkan keadaan hati
Sampai benda sekitar pun tak mengetahui
Usai sudah persinggahan secakap materi
Diri berfilsafat sebab kehebatan sang bidadari
Kehidupannya seakan-akan terjatuh ke jurang tinggi
Tetapi ia menahan diri bergantung pada ilahi
261022
Pikiran buntu
Mencoba melempar kata
Dia kembali pada kumpulan kata
Katanya tidak tahu hendak kemana
Terasa mengena dalam dada
Rangkaian diurai sedemikian rupa
Rupanya tetap terlena
Isi kepala tertutup batok kelapa
Hendak mengeluarkan isinya
Perlu asahan golok atau kapak yang mencerca
Tidak kuasa
030722
Selamat merasa cantik
Di bawah lampu kamar
Nona berkemas dengan waktu
Meracik rambut yang kusut
Memilah gaun yang labut
Melenggok-lenggok di depan kaca
Beralih pada kotak rias di atas meja
Nona mencari mantra
Menyulap wajahnya menjadi jelita
Nona meramu gincu
Dua tiga warna ditimbun subur pada bibir
Berharap ada yang tersihir
120822
Gelombang fitnah duhaima’ datang mendera
Silih berganti mendatangkan erosi keimanan
Manusia yang berdiri sendiri
Akan senantiasa perlu pertolongan ilahi
Serta dukungan lingkungan yang memadai
Jangan bergelut sendiri
Bak kebodohan seekor domba di sekitar tumpukan
serigala
Sekuat usaha pertahanan pun akan berbalik
menjadi musibah
Yang berhasil dalam kegagalan
140622
Kelopak matanya pun tidak terlihat
Matanya tidak pernah melirik lembut
Dibalik tubuhnya yang anggun
Menawan berhasil menghamburkan pikiran
Keinginan yang terasa sangat dalam
menggelora
Serasa goresan paku yang mengukir
Apakah selamanya tidak terintimkan
Ataukah akan membawa pada perdamaian
Sebagai obrolan pertama yang mengesankan
230822
Persis, dia sedang membelakangiku. Aku tersadar, dia perempuan
yang baik. Aku berjanji pada diriku. Aku akan selalu bersamanya
apapun yang terjadi. Sampai dia menemukan yang dia mau. Aku
akan menjaganya, menyayanginya. Terimakasih untuk semuanya.
Aku tidak akan meninggalkannya. Untuk kali ini.
280822
Takut melangkah
Takut bertingkah
Selangkah meloncat
Mundur terjatuh
Mencari setiap duri
Tertusuk sedikit menari
250922
Semacam senyuman senja
Terperangkap dalam lirik malam
Menatap dan menanti hari
Berharap ada pertemuan
Sekilas saja
Berharap ada percakapan
Selintas saja
Harap tidak berharap
Sadar tidak tersadarkan
Lihat saja kalau kelihatan
240922
Masih aneh sama zaman
Apakah zaman sedang mengantarkan ke tempat kembalinya?
Melihat orang-orang begitu riang di angkasa khayalan
Entah kenyataanya terpuruk buruk keadaan
Termenung dalam lamunan empuk bersprei club impian
Saling mengingatkan bak berterbangan
Sayup-sayup kumandang ajakan terhiraukan
Perbedaan semakin terasa tak tertahankan
Akankah kehidupan mengantarkan kepada kebaikan?
Menjadi manusia di zaman yang akan tergantikan
080822
Sehingga pada malam itu
Ada rasa yang tak terbilang
Ada bayangan yang merekah
Tidak salah lagi
Senyuman disetiap jumpa
Tawa disetiap langkah
Detak jantung yang beraturan
Layaknya manusia normal
Kayanya seperti sigana
Inilah
Dan bukan
Itulah
230722
Termenung
Merenung
Inilah perjalanan menuju keindahan
Bak pendakian gunung papandayan
Jalan tak ada selancar aspal
Tapi nyatanya aspal pun lika-liku seperti hutan
Kekuatan cinta sudah mengakar terlalu ketat
Ujung kepala berasa berdaun yang rindang
Tak ada pilihan lain untuk perjalanan ini
Karena untuk berbuah harus terus bersusah
Dengan hati yang senantiasa pasrah
170622
Perjalanan pulang menjumpa banyak kepala
Sering bertanya-tanya ada apa saja didalamnya?
Mampi? Ambisi?
Manusia yang berjalan
Kepala yang berisiknya tak karuan
Tawa yang dibuat-buat agar sepantasnya kelihatan senang
Benar memang
Kehidupan tidak pernah memberi menang bagi manusia
Tapi setiap manusia selalu bisa menang dalam
kehidupannya
171222
Ada saatnya harus diceritakan
Ada saatnya harus diberitakan
Ada saatnya harus diutarakan
Ada saatnya harus disampaikan
Semua tergantung keadaan
Untuk siap menerima
Tanpa harus ada perpisahan
Tanpa kata-kata sudah jalani saja
Berusaha tetap dalam lingkar perjalanan
Walau sadar banyak permasalahan
Walau sadar banyak permintaan
Walau sadar banyak yang harus dijalankan
Tetap saja perjalanan harus diutamakan
Untuk semunya menjadi berjalan
180618
Pikiran buntu
Tak terkuasai
Bagaimana caranya
Akhirnya menjadi
Dan terjadi dalam kejadian
Suatu tragedi transaksi
Bersosialisasi perhatian
Mengikis keberanian
Melawan kesendirian
211222
Didatangkan
Untuk mengenang
Mungkin secara paksa
Tapi bahagia
Suara dilembutkan
Takut ketahuan
Ada cinta
Yang tertinggal
060522
Tak ada harapan
Dia hilang bersama kenangan
Pergi melintasi jejak tahanan
Terkurung selama sepekan
Merasuki setiap jiwa yang berkawan
Tak ada lekuk tubuh di sudut hidupnya
Terasingkan pikirannya
Matanya terhempas terbayang-bayang
Manusia yang hilang kemanusiannya
230422
Petang menjelang malam
Terbesit....
Tiga jam bersamamu
Tidak dengan harga yang mahal
Tidak ada yang basah
Di ruangan yang aneh
Orang-orang yang gila
Ramai namun hening
170422
Yang pada akhirnya
Pagi itu menjadi misteri
Semenjak malam yang banyak menari
Terombang ambing haluan diri
Ketakutan hati
Matahari yang mengabari
Dia yang hilang katanya mau
Memamerkan diri
Menusuk pelan-pelan terasa
Dikhianati
Tetap saja harus sadar diri
Bukan siapa-siapa untuk disayangi
260222
Pertanyaan entah itu penawaran
Bolehkah aku tetap hadiir dihidupmu?
Menemani disetiap detak jantungmu?
Mengisi disetiap detik waktumu?
Agar matamu tidak terus-menerus meneteskan kenangan
Membasahi setiap kain yang berjajar
Aku ingin selalu hadir disaat kamu bergetir
Mempersilakan pundakku buatmu bersandar
Mengeheluskan tanganku dikepalamu yang halus
230321
Didalamnya tertulis kata rindu
Di sana yang senantiasa berevolusi stabil
Mendaur dalam porosnya yang sudah rapih
Memilih untuk kembali dengan peradaban yang
berbeda
Perjuangan yang luarbiasa
Rintangan dan halangan
Adaptasi terhadap kondisi
Merencanakan untuk mencoba seperti di sana
080222
Tidak apa-apa piomongeun
Yang penting bahagia
Melihatnya saja bahagia
Tiis sirah
Herang panon
Tenang hate
Tapi sekarang, dia tidak ada
090122
Menghilang keresahan kepala
Biasa terbawa bercita-cita
Terbayang kelak sampai menua
Terhentikan sejenak untuk orang tua
Mulai membenahi kembali
Merapihkan runtuhan diri
Berusaha untuk mencapai energi
Yang kelak tidak akan sendiri
251021
Benar sekali
Berat sekali
Ada pinang
Ada pening
Zaman tidak sesuai
Mungkin akan usai
Terus begini
Tidak mau begini
Diakhir ada kenangan
Diakhirat ada pasangan
201021
Sudahlah
Kini berbeda
Diri ini sudah tidak istimewa
Terkalahkan olehnya
Memang sudah
Hanya bisa pasrah
Walau selalu gerah
Moga kelak dia berkah
201021
Perjalanan yang sama
Membersamai dalam tawa
Akan selalu indah di ujung sana
Teruntuk yang istimewa
Sangka tidak bisa disangka
Jalannya rusak merana
Sekarang tinggal potret cerita
Harapan hilang
Tapi orangtua tak akan pernah hilang
Terhubung dengan sedikit menyakitkan
Tersampaikan apa yang dirasakan
Menjadi lega dengan permaafan
Untuk menjadi kebanggan yang selalu
membahagiakan
190721
Tidak dipercaya memang eungap
Mengatakan segalanya yang dirasa
Dan berharap dipercaya
Pada akhirnya tetap tidak dipercaya
Padahal berkata apa adanya
Tidak ditambah
Tidak dikurang
Mungkin terlalu berlebihan
Tapi memang itu adanya
Eungap dan percaya
100621
Aku baru saja terbangun
Baru saja ingin membangun
Da baru saja aku melihat yang terbangun
Dan itu semua baru saja
Sekarang semuanya baru saja kembali
Aku baru saja kehabisan bahan bangunan
Baru saja habis bahan bangunan
Dan baru saja aku melihat yang terus membangun
Dan itu semua baru saja
Sekarang semuanya baru saja yang berbeda
090621
Mentari sedang berbagi
Untuk kedatangan pagi
Terimakasih mentari
Selalu ada untuk pagi
290521
Kembali dan terus kembali
Kesalahan dan terus kesalahan
Bagaimana?
Bukan mauku
Aku tidak mau
Aku tahu
Bukan aku tidak tahu
Aku sadar dan itu aku
Mau bagaiman lagi?
Aku salah dan terus salah
Terakhir
Aku mau untuk tidak
260521
Bernama pergi
Kita baru saja dimulai
Berupaya dan berpikir lupa
Sejenak kita bertamasya
Berkeliling kota
Hendak melihat-lihat keramaian yang ada
Itulah irama anak
Dan aku sedang ditengah malam
Hanya sebagai kabar saja
Api kembali menyala
Dan aku tetap saja tidak kuasa
Malu untuk kembali kepada sang Maha kuasa
Kepala tetap saja kepala
Senantiasa diramaikan oleh rasa
Hati tetap saja hati
Yang selalu merasa
Rasa yang ada dikepala
240521
Api menyala dan terus menyala
Diri tak kuasa untuk berlaga
Bergerak untuk memadamkan nyalanya
Kepala terbawa berkeliaran fana
Hati senantiasa berganti rupa
Hanya kembali kepada yang Maha Kuasa
Berbenah di dunia
Bahagia di akhirat sana
210521
Hasrat sudah memenuhi tubuh
Pikiran tidak tinggal diam
Ia memaksa untuk tidak mengikutinya
kini,
Jangan terpengaruh olehnya
Unggulkan pikiran
140319
Sore hari tadi
Awan tidak menampakkan kesoreannya
Melainkan seperti shubuh menjelang dhuha
Bercengkrama saling berbagi
Masalah tentang kewanitaan
“Saya salah” itu kalimat yang dilontarkan
Ketakutan terus melayang menaungi diri
Sampai di titik kesimpulan
“Yang membuat insecure bukan tampang tampan, tapi
pengahasilan yang mapan”
260423
Teruntuk awan hitam,
Maaf memang tidak membuahkan hasil
Tapi itu sebagai pembuktian pertama
Bukti pasti akan berhasil
Itu sebagai pembuktian rasa didada
250423
Katanya, “Dunia pun mengakui, tak ada yang mengakuinya”
Semakin membesar, apa yang besar?
Jenakakah atau dewasakah?
Tidak semakin terarah
Gambaran hidup ke depan pun terasa terbelakang
Apa ini hidup ataukah apa hidup ini?
Tidaklah demikian Ferguso
Sesuatu yang dimimpikan akan terbangunkan menjadi
kenyataan
Kata PKS, “Suatu keberhasilan yang bukan pada waktunya,
akan menjadi kegagalan yang berkelanjutan”.
280223
Perlukah bermaksiat?
Perlu, agar mengetahui bagaimana caranya bertaubat!
Maksiat tak perlu direncakan, ia datang bersama setan
menuntunnya
Taat perlu direncakan, ia datang bersama setan
mengganggunya
Orang beriman tidak bermaksiat, maka ia dipertanyakan
keimanannya
Orang bertaqwa tidak bermaksiat. Maka ia diragukan
ketaqwaanya
Perlu dalil? Ada!
Itulah alasan adanya maksiat
200223
PSIKOLOGI
Wajah saudara penuh keindahan
Dari mana anda mengetahuinya?
Tingkah laku saudara berbeda saat kondisi
Pun ucap saudara berbeda saat situasi
Menerka keadaan
Simpulan
150223
Datang berkosong pikiran
Mendengar matanya
Melihat suaranya
Menambah kepekaan
Tertarik ranah keinginan
Bersama dua sepatu
Menginjak tanah berlumpur keras
Air tergenang membersihkan ruwet angin
Akhir rindu baru sebentar
Bohong lama sampai ke depan
130223
Tiba-tiba teringat
Beberapa kali kata semangat
Memang, pada saat itu...
Hilang sekarang
Suara kata-katanya pun tidak terbaca
Memang, pada saat ini...
060223
KITA
Saling curiga
Pikiran mengira
Saling menerka
Ketakutan merasa
Saling menguatkan menenangkan
Apapun yang terjadi, pasti akan bersama
Walaupun Tuhan memaksa untuk memisahkan kita
Kita pun berhak memaksa untuk bersama
Menjadi kita adalah alasan yang nyata
Tuhan pun mengerti itu
Kalau kita tidak bersama,berarti apa itu Tuhan
300123
Gelombang lambaian
Lembut menganan mengiri
Sampai jumpa, selamat datang
Tatapan dibalut senyuman
Garis yang melengkung begitu sejuk
Hanya sebentar...
Meraut mukanya datar
Membelakangi saling pergi
Untuk hidupnya mandiri
Untuk hidup ini sendiri
230123
Alunan yang mengalunkan musik gemercik
Disembarang tempat mengasyik
Terpesona dengan paras cantik
Takdir memang
Cantik tidak ada apresiasi
Prestasi dari kompetensi
Yang hadir untuk diapresiasi
Kamu menarik
200123
Berseberangan bersebelahan
Enggan menatap berhaluan
Detak berdenyut menggebu-gebu
Pasang wajah sebagai bahagia kepalsuan
Senyuman pun sejenak hanya detik
Kepala menggerogoti dirinya sendiri
Retas dan retak
Mereda sedikit menjawab
Hampir beraksi
Namun tak berarti
180123
Rindu itu sunyi
Tak perlu bunyi
Mengalir dengan tenang
Sedikit menerjang tak terkendali
Sayup-sayup menyegarkan
Sedikit menubruk tak kuasai
Hampa menghampiri menghamparkan
Jauh, tapi mata saling memikat
Dekat, tapi hati saling terikat
160123
Sudah beberapa hari ini
Dia berlari-lari di sor kepala
Berkeliling entah berapa putaran
Siapa yang lelah?
Dia?
Nyatanya bukan
Si pemilik kepala itu yang kelelahan
Menahan putaran yang berlangsung
Sampai kapan?
Jawabannya daripada dia
150123
UANG
Ternyata bukan gambar orang meninggal yang menghijaukan
ruangan
Tersangka sejak kemarin
Sebagai terdakwa dalam persidangan
Merasakan itulah kebebasan
Alhasil sekarang terjadi
Ternyata bukan ternyata
Apalagi bukti yang harus disampaikan?
Saksi pun tidak dapat mengerti keadaan
Apakah harus berapakah?
140123
Dimanakah letak kenyamanan?
Rumah? Tempat ibadah? Sekolah? Jalanan? Tanah dijual?
Tidak menemukannya sama sekali
Apakah dengan air tegukan akan menenangkan?
Berputar kepala, melayang raga
Tuh da hanya sementara
Apakah bermalam bersamamu menghilangkan penat?
Berguling mengusik, menari merakit
Meraih kemenangan sedikit
Dimanakah letak kenyamanan?
Coba tanyakan
120123
Nanti ada saatnya
Belum waktunya
Masih harus,
Memantapkan diri
Memantaskan diri
Akan ada saatnya berdiri tegak
Duduk dengan tenang
Membagikan kenangan
Berbicara penemuan
Semuanya akan nanti
311222
Burung Bao
Kami menyebutnya tanah air
Cinta tanah air yang dibuktikan
Kami tidak pernah mendapatkan didikan untuk berorganisasi
Tapi kami terdidik untuk mendirikan organisasi
Wadah itu untuk perjuangan kami
Sejauh kaki melangkah
Sekeras tangan menggenggam
Pulang adalah keharusan
Tidak ditemukan keindahan mata dan hati dipandangan lain
Mata hati tetap disini
291222
Disaat dunia sedang marah
Rusia dan Ukraina menjadi aba-abanya
Manusia pun akan saling tegang
Izinkanku untuk menjagamu
Walaupun itu tidak mungkin
Detik-detik haru itu akan segera terjadi
Akan dimulai....
250222
Mau nikah?
Mau tinggal dimana?
Mau kerja apa?
Mau bagaimana?
Mau jadi apa?
Semua hanya mau
Mau itu keinginan
Ingin nikah
040621

Anda mungkin juga menyukai