Anda di halaman 1dari 4

PENTINGNYA VAKSIN HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV) UNTUK

PENCEGAHAN KANKER SERVIKS

SUSY GUSTINA PURWANTI / 191221014

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kanker di Indonesia menjadi salah satu penyakit yang menyumbang angka


kematian yang tinggi. Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya
pertumbuhan sel abnormal yang tidak dapat dikendalikan di dalam tubuh.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2022, kanker serviks
berada pada urutan kedua di Indonesia dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2%
dari total kasus kanker setelah kasus kanker payudara yang menempati peringkat
pertama di Indonesia (Handayani. N., 2022). Kanker serviks atau bisa disebut juga
dengan kanker mulut rahim adalah penyakit ginekologik yang tingkat
keganasannya cukup tinggi. Kanker serviks cukup sulit untuk dideteksi karena
biasanya tanpa gejala pada stadium awalnya sehingga menyebabkan 76,6% pasien
terdeteksi saat sudah stadium lanjut (IIIB ke atas). Karena hal itulah kanker
serviks menjadi momok untuk setiap penderitanya (Setiawati. D., 2014).

Penyebab utama dari kanker serviks adalah disebabkan oleh infeksi


Human Papilloma Virus (HPV) selain itu juga disebabkan oleh hubungan seksual
di usia muda (sebelum usia 20 tahun), sering berganti-ganti pasangan dalam
hubungan seksual, perokok aktif maupun pasif, dan juga kurangnya menjaga
kebersihan terutama kebersihan organ intim. HPV ditularkan melalui hubungan
seksual termasuk oral sex, anal sex, dan hand sex. HPV juga bisa ditularkan
melalui kontak nonseksual seperti penggunaan peralatan yang terkontaminasi
seperti baju, handuk, dsb. Virus ini menular melalui kontak langsung dan masa
inkubasi HPV adalah 3-4 bulan (Setiawati. D., 2014). Bentuk perlindungan diri
agar tidak terjangkit oleh kanker serviks adalah dengan vaksinasi HPV. Vaksin
HPV mempunyai perlindungan efektif terhadap 70% kasus potensial kanker
serviks karena vaksin ini menargetkan tipe HPV 16 dan 18 (WHO, 2017).
Untuk mendapatkan hasil yang efektif, vaksinasi ini bisa dilakukan pada
perempuan usia 9–13 tahun (WHO, 2017). Selain itu vaksinasi ini juga
direkomendasikan untuk perempuan usia 13–26 tahun yang tidak mendapat
pengulangan vaksin atau tidak mendapat vaksin secara lengkap (Setiawati. D.,
2014). Namun, berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa vaksinasi
masih memberikan manfaat saat diberikan kepada perempuan sampai usia 55
tahun. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Persatuan Dokter
Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), untuk anak perempuan dan remaja
perempuan vaksinasi bisa diberikan sejak usia 10-18 tahun sedangkan untuk usia
dewasa vaksinasi HPV dapat diberikan pada usia 19-55 tahun (Sari dan Syahrul,
2014).

Vaksin HPV sangat efektif menurunkan angka kejadian infeksi HPV pada
perempuan yang telah melakukan vaksinasi HPV secara lengkap. Selain itu,
efektifitas vaksin juga sangat tinggi untuk perempuan yang tidak melakukan
vaksinasi secara lengkap. Vaksin ini akan merangsang produksi antibodi yang
kadarnya lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kadar antibodi yang dihasilkan
oleh tubuh sebagai respons alami dari infeksi virus HPV, selain itu respons
kekebalan tubuh yang ditimbulkan juga memiliki daya perlindungan yang lebih
lama apabila dibandingkan dengan respons kekebalan tubuh yang ditimbulkan
oleh infeksi alami HPV. Vaksin ini sangat aman dan dapat ditoleransi oleh wanita
yang menerima vaksin tersebut.

Kesimpulan:

Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah penyakit ginekologik yang
tingkat keganasannya cukup tinggi. Penyebab utama dari kanker serviks adalah
disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). HPV utamanya
ditularkan melalui hubungan seksual termasuk oral sex, anal sex, dan hand sex.
Bentuk perlindungan diri agar tidak terjangkit oleh kanker serviks adalah dengan
vaksinasi HPV. Vaksin HPV mempunyai perlindungan efektif terhadap 70%
kasus potensial kanker serviks karena vaksin ini menargetkan tipe HPV 16 dan
18.

KATA KUNCI : HPV, Kanker, Serviks, Vaksin


DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Nur. (2022). Kanker dan Serba Serbinya (Hari Kanker Sedunia
2022). https://rsprespira.jogjaprov.go.id/kanker-dan-serba-serbinya-hari-
kanker-sedunia-2022/ [online]. (diakses tanggal 7 September 2022).

Setiawati, D., (2014). Human Papilloma Virus Dan Kanker Serviks. Al-Sihah :
Public Health Science Journal, VI(Kesehatan), pp. 451-455.

Anda mungkin juga menyukai