Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK adalah penyakit pernapasan yang menyebabkan
seseorang sulit bernapas karena tersumbatnya saluran udara di paru-paru. PPOK merupakan
penyakit progresif, artinya penyakit ini akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
1) Penyebab
Faktor-faktor yang menyebabkan penyakit Paru Obstruksi Kronik
a) Kebiasaan merokok, polusi udara, paparan debu, asap dan gas- gas kimiawi.
b) Faktor Usia dan jenis kelamin sehingga mengakibatkan berkurangnya fungsi paru-paru,
bahkan pada saat gejala penyakit tidak dirasakan.
c) Infeksi sistem pernafasan akut, seperti peunomia, bronkitis, dan Asma orang dengan kondisi
ini berisiko mendapat PPOK.
d) Kurangnya alfa anti tripsin. Ini merupakan kekurangan suatu enzim yang normalnya
melindungi paru-paru dari kerusakan peradangan orang yang kekurangan enzim ini dapat
terkena empisema pada usia yang relatif muda, walau pun tidak merokok.
a) “Smoker Cough” biasanya hanya diawali sepanjang pagi yang dingin kemudian berkembang
menjadi sepanjang tahun.
b) Sputum, biasanya banyak dan lengket berwarna kuning, hijau atau kekuningan bila terjadi
infeksi.
c) Dyspnea, terjadi kesulitan ekspirasi pada saluran pernafasan Gejala ini mungkin terjadi
beberapa tahun sebelum kemudian sesak nafas menjadi semakin nyata yang membuat pasien
mencari bantuan medik .
Sedangkan gejala pada eksaserbasi akut adalah :
g. Penurunan toleransi terhadap gerakan fisik , cepat lelah dan terengah – engah.
c) Plethoric complexion, yaitu pasien menunjukkan gejala wajah yang memerah yang
disebabkan (polycythemia (erythrocytosis, jumlah erythrosit yang meningkat, hal ini
merupakan respon fisiologis normal karena kapasitas pengangkutan O2 yang berlebih
( Ikawati, 2016).
3) Komplikasi
a) Hipoxemia
Hipoxemia didefenisikan sebagai penurunan nila PaO2 kurang dari 55 mmHg, dengan nilai
saturasi oksigen <85%. pada awalnya klien akan mengalami perubahan mood, penurunan
konsentrasi dan pelupa. Pada tahap lanjut timbul cyanosis.
b) Asidosis Respiratory
Timbul akibat dari peningkatan nilai PaCO2 (hiperkapnia). tanda yang muncul antara lain: nyeri
kepala, fatigue, lethargi, tachipnea.
c) Infeksi respiratory
d) Gagal jantung
Terutama kor-pulmonal, harus diobservasi terutama pada klien dengan dyspnea berat.
Komplikasi ini sering kali berhubungan dengan bronchitis kronik, tetapi klien dengan emfisema
berat juga dapat mengalami masalah ini
e) Cardiac disritmia
Timbul akibat hipoxemia, penyakit jantung lain, efek obat atau asidosis respiratory.
f) Status asmatikus
WOC
Asap Rokok,polusi udara,riwayat
Infeksi saluran pernafasan
Peradangan Bronkus
Elastis Paru
Gangguan Difusi
Oksigen