0 1 2
A.Pengertian Huknah
Lavement/Huknah adalah tindakan memasukkan cairan ke
dalam usus melalui rektum, sehingga cairan tersebut dapat
mengalir balik atau tertahan. Istilah ini biasanya didahului
dengan nama cairan enema yang digunakan. Lebih lanjut huknah
dapat diberi nama menurut fungsi cairan tersebut.Huknah untuk
evakuasi biasanya dibuat secara komersial dalam kemsan kecil-
kecil sebagai enema disposabel: zat kimia yang ada dalam
enema tersebut akan menarik ke dalam usus sehingga
meningkatkan pembilasan dan kontraksi peristaltik usus distal.
F.Indikasi huknah
1. Pasien yang obstipasi
2. Pasien yang akan dioperasi
3. Persiapan tindakan diagnostika misalnya pemeriksaan
Radiologi
4. Pasien dengan melaena (tinja yang hitam akibat pendarahan
gastrointestinal
G.Kontraindikasi
1. Dalam pelaksanaan harus diperhatikan kontra indikasi
pemberian huknah tinggi seperti pasien dengan sakit jantung,
perdarahan, kontraksi yang kuat, pembukaan lengkap.
1. Pengalas
2. Irigator lengkap dengan kanula rektal dan klem
3. Cairan hangat ( 700 – 1000 ml dengan suhu 40,5°¬¬ – 43° C )
4. Bengkok
5. Jeli
6. Pispot
7. Sampiran
8. Sarung tangan
9. Tisu
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien.
2. Cuci tangan
3. Atur ruangan dengan memasang sampiran bila pasien dirawat
di bangsal umum.
4. Atur posisi pasien dengan posisisi sims kiri.
5. Pasang pengalas dibawah area gluteal.u
6. Siapkan bengkok di dekat pasien.
7. Irigator diisi cairan hangat dan hubungkan kanula rektal.
8. Gunakan sarung tangan.
9. Masukkan kanula kira-kira 15 cm ke dalam rektum ke arah
kolon desendens sambil pasien diminta menarik napas dan
pegang irigator setinggi 50 cm dari tempat tidur dan buka
klemnya. Air yang dialirkan sampai pasien menunjukkan
keinginan untuk defikasi.
B) Huknah Tinggi
Alat dan bahan
1. Pengalas
2. Irigator lengkap dengan kanula rektal dan klem
3. Cairan hangat ( 700 – 1000 ml dengan suhu 40,5 – 43 C )
4. Bengkok
5. Jeli
6. Pispot
7. Sampiran
8. Sarung tangan
9. Tisu
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien.
2. Cuci tangan.
3. Atur ruangan dengan meletakkan sampiran bila pasien berada
dalam bangsal umum atau bila pasien dirawat di ruang privat,
cukup dengan menutup pintu kamar.
10. Anjurkan pasien untuk menahan sebentar bila ada rasa ingin
defekasi dan pasang pispot atau anjurkan ke toilet, bila pasien
tidak mampu ke toilet bersihkan dengan menyiram daerah
parineum hingga bersih dan keringkan dengan tisu.
Tahap Pelaksanaan :
1. Cuci tangan.
Tahap Terminasi :
1. Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan.
2. Simpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
3. Rapikan peralatan dan cuci tangan.
6. Dokumentasikan tindakan
TAHAP DOKUMENTASI